Anda di halaman 1dari 11

TERAPI HUMANISTIK & TERAPI INDIVIDUAL

Mata Kuliah :
Keperawatan Jiwa II

Dosen pengampu :
Ns. Erna Tsalatsul F, M.Kep
 
Oleh :
Ratna Nurhayati
 
S1 KEPERAWATAN STIKES BAHRUL ULUM
TAMBAK-BERAS JOMBANG
2021/2022
BAB II
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN

Humanistik adalah memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas


atas kehidupan dirinya. Asumsi ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk
yang sadar, mandiri, pelaku aktif yang dapat menentukan (hampir) segalanya.
Manusia adalah makhluk dengan julukan “the self determining being” yang mampu
sepenuhnya menentukan tujuan-tujuan yang paling diinginkannya dan cara-cara
mencapai tujuan itu yang dianggapnya paling tepat. Pendekatan eksistensial
humanistik berfokus pada manusia. Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang
menekankan pada pemahaman atas manusia (Corey, 2010).
Individu adalah sebuah hubungan yang terstruktur akan dijalin anatara perawatan
dengan klien nantinya bisa mengubah perilaku klien. Terapi individual merupakan
penanganan seseorang dengan macam-macam gangguan jiwa melalui pendekatan
hubungan individual antara terapis dengan klien tersebut. Sedangkan hubungan yang
dijalin sendiri adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan
dilakukan pada tahap sistematis atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut
nantinya perilakuklien akan berubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Nasir
& Muhith,2011).
BAB II
KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN

Hubungan terstruktur memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah


yang sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau distress emosional
sekaligus mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar (Nasir &
Muhith,2011).
BAB II
KONSEP TEORI

B. KEGIATAN
TERAPI

Terapi Humanistik

1. Memberikan pengoptimalkan kesadaran individu akan


keberadaannya dan menerima keadaannya menurut apa adanya.
Saya adalah saya.
2. Memberikan perbaikan dan mengubah sikap, persepsi cara
berfikir, keyakinan serta pandangan-pandangan individu, yang
unik, yang tidak atau kurang sesuai dengan dirinya agar individu
dapat mengembangkan diri dan meningkatkan self actualization
seoptimal mungkin.
3. Menghilangkan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dihayati
oleh individu dalam proses aktualisasi dirinya.
4. Membantu individu dalam menemukan pilihan-pilihan bebas
yang mungkin dapat dijangkau menurut kondisi dirinya (Willis
dalam Sudrajat, 2008).
BAB II
KONSEP TEORI

B. KEGIATAN
TERAPI

Terapi Individu

1. Memberikan bimbingan social kepada orang yang menderita


penyakit parah (terminal ilnes), dan stress.
2. Membantu para pegawai yang menghadapi pemutusan hubungan
kerja (PHK) dalam memperoleh pelatihan dan pekerjaan baru.
3. Memberikan bimbingan social kepada pasangan muda yang baru
menikah atau pelatihan skills kepada pasangan yang baru memiliki
anak. (Nasir & Muhith,2011).
BAB II
KONSEP TEORI C. TEKNIK TERAPI

Terapi Humanistik

Teknik yang digunakan dalam terapi ini diantaranya :


1. Person Centered-terapy
2. Gesalt terapy
3. Paradoxial Intention
4. Dereflection
5. Modification of attitudes
6. Analysis Transaksional

Menurut saya pendekatan Humanistik dapat membuat klien nyaman dan percaya
terhadap konselor karena dalam pendekatan ini lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia / individu. Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan
manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka berfokus pada
kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam
mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka.
Dengan pendekatan ini klien dapat merasa nyaman dan percaya terhadap koselor
karena dijelaskan pada proses konseling dimana konseling membina hubungan akrab
dengan klien sehingga membuat klien memliki kebebasan secara penuh dalam
mengugkapkan masalahnya dan juga konselor berusaha menerima perilaku sikap dan
keluhan klien tanpa sanggahan.
BAB II
KONSEP TEORI

C. TEKNIK TERAPI

Terapi Individu

1. Penerimaan
2. Rasa hormat
3. Pemahaman
4. Menentramkan hati
5. Pertanyaan terbatas
6. Memantulkan pertanyaan dan perasaan
BAB II
KONSEP TEORI
D. TAHAPAN TERAPI

Terapi Humanistik

1. Tahap pendahuluan
Konselor menmbantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka
terhadap dunia. Klien diajak mengidentifikasi cara pandang agar ekstensi mereka diterima.
Konselor mengajarkan mereka bercermin pada ekstensial mereka dan meneliti peran mereka
dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.

2. Tahap pertengahan
Klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dan
sistem mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan rektrukturisasi nilai
dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.

3. Tahap ahkir
Berfokus untuk bisa melaksanankan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka.
Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongrit. Klien biasanya
akan menemukan kekuatan untuk menjalani ekstensi kehidupannya yang memiliki tujuan.
Dalam perspektif ekstensial, teknik sendiri dipandang alat untuk membuat klien sadar akan
pilihan mereka, serta bertanggung jawab atas penggunaan kebebasan pribadinya.
BAB II
KONSEP TEORI

D. TAHAPAN
TERAPI

Terapi Individu

1. Tahap orientasi
Tahapan orientasi dilakukan ketika perawat memulai
interaksi dengan klien. Tahap orientasi merupakan jenis
terapi dalam spikologis yang dilakukan saat perawat
memulai interaksi dengan klien untuk membina hubungan
saling percaya. Setelah klien mempercayai perawat,
tahapan selanjutnya adalah klien bersama perawat
mendiskusikan apa yang menjadi latar belakang munculnya
masalah pada klien, apa konflik yang terjadi juga
penderitaan yang klien hadapi. Tahapan orientasi diahkiri
dengan kesepakatan antara perawat dank lien untuk
menentukan tujuan yang hendak dicapai dalam hubungan
perawat-klien dan bagaimana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut (Nasir &
Muhith,2011).
BAB II
KONSEP TEORI

D. TAHAPAN
TERAPI

2. Tahap kerja
Tahapan kerja dilakukan saat klien mulai bisa mengeksplorasi diri dan
mengungkapkan apa saja yang sedang ia alami, tugas perawat nantiya tidak
hanya untuk memperhatikan namun konteks cerita namun juga
memperhatikan perasaan klien saat bercerita (Nasir & Muhith,2011).

3. Tahapan terminasi
Tahapan terminasi dilakukan ketika terjalin hubungan terapeutik yang sudah
meredadan terkendali yakni klien sudah merasa lebih baik, memperlihatkan
peningkatan fungsi diri, social dan juga pekerjaan serta yang terpenting
adalah mencapau tujuan dari terapi (Nasir & Muhith,2011).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai