Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN PERTAMA PADA KERACUNAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

ELVI ZORA

FITRI WAHYU ILLAHI

LARA WARDIANTI

LARISSA ELORA

LEONY PRISKA PRISYLIA

MIFDAHTUL RAHMI YUNELKI

NURFAZILA

SEPRIKA RAHMAN PUTRA

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Lola Despitasari, M.Kep

STIKes MERCUBATIJAYA PADANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENANGANAN PERTAMA PADA KERACUNAN
DI STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

Pokok bahasan : Kegawatdaruratan


Sub pokok bahasan : Penanganan yang tepat untuk keracunan
Hari/ Tanggal : Senin, 24 Februari 2020
Waktu Pembelajaran : 1 x 30 menit
Tempat : Ruang N Stikes Mercubaktijaya Padang

A. LATAR BELAKANG
Kasus keracunan setelah seseorang menyantap makanan, baik makanan segar
maupun makanan hasil olahan, sering kita dengar dan kit abaca lewat media massa. Baik
di lingkungan rumah tangga, di acara pesta pernikahan, maupun di lingkungan tempat
kerja seperti kantor, sekolah ataupun pabrik.
Gaman dan sherington 2000 mengemukakan bahwa keracunan makanan adalah
gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang beracun atau
terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme.
Di Indonesia keracunan makanan pertama kali di jumpai di Surabaya, pada tahun
1949, tetapi konfirmasi baru di peroleh pada tahun 1955, insiden tertinggi kasus
keracunan makanan di laporkan pada tahun 1973 sebanyak 10.189 kasus, dan pada tahun
1977 sebanyak 8.141 kasus. Kejadian luar biasa keracunan makanan di Indonesia tahun
2011 sebanyak 128 kejadian dari 25 provinsi. Jumlah orang yang terpapar keracunan
makanan sebanyak 18.144 orang dengan AR 38,03% (6.901 kasus) dan CFR 0,16% (11
kasus) (BPOM RI, 2011).
Tahun 2012 mengalami penurunan 44% dengan kejadian 84 kejadian yang berasal
dari 23 provinsi. Jumlah orang terpapar keracunan pangan sebesar 8.590
orang.Sedangkan tahun 2013 keracunan pangan di Indonesia mengalami penurunan
dengan 48 kejadian berasal dari 34 provinsi.Jumlah orang terpapar sebesar 6.926 (BPOM
RI, 2013).
Tahun 2013 angka kejadian keracunan makanan di Indonesia yaitu 59 kejadian (BPOM
RI, 2013), tahun 2014 angka kejadian keracunan makanan di Indonesia yaitu 98 kejadian
(BPOM RI, 2014).Tahun 2016 mengalami peningkatan dengan 126 angka kejadian
keracunan makanan berdasarkan data BPOM RI, 2016.Secara keseluruhan tidak terdapat
perbedaan antara dewasa atau anak-anak.Tetapi kematian ditemukan lebih banyak pada
anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pertolongan pertama terhadap keracunan
makanan diharapkan masyarakat mampu memahami tentang cara penanganan
keracunan.

2. Tujuan Khusus
a. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan apa itu keracunan makanan
b. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tentang penyebab keracunan makanan
c. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan gejala keracunan makanan
d. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara terjadinya keracunan makanan
e. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara penanganan keracunan

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sasaran
Masyarakat
2. Metode
- Ceramah
- Video
- Tanya jawab
3. Media
- Laptop
- Infokus
- Leaflet
4. Waktu Penyuluhan
Hari/tanggal : Senin/24 Februari 2020
Jam : 08.00-08.30 WIB
Tampat : Di kelas N
5. Pengorganisasian
a. Moderator : Mifdahtul Rahmi Yunelki
b. Penyaji : Larissa Elora
c. Observer : Leony Priska Prisylia
d. Fasilitator :
- Fitri Wahyu Illahi
- Elvi Zora
- Lara Wardianti
- Nurfazila
- Seprika Rahman Putra

6. Setting Tempat
7.
Keterangan :

Moderator Presenter Fasilitator

Peserta Observer

D. URAIAN TUGAS
1. Moderator
a. Pada pembukaan
- Membuka acara
- Memperkenalkan anggota dan dosen pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topic
- Menjelaskan tata tertib dalam penyuluhan
- Menjelaskan kontrak waktu
b. Kegiatan Inti
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
- Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab atas
pertanyaan yang diajukan oleh peserta
c. Pada Penutup
- Menyimpulkan dan melakukan evaluasi peyuluhan
- Mengucapkan salam
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disajikan
b. Menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
c. Memberikan reinforcement positif terhadap peserta tentang pendapatnya
3. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membagikan leaflet pada setiap peserta
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan

E. KEGIATAN PENYULUHAN

Pokok Kegiatan
No Waktu
kegiatan Penyuluh Audiens
1. Pembukaan a. Mengucapkan a. Menjawab salam
salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri, nama 3 menit
kelompok dan
pembimbing
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
acara penyuluhan dan
memperhatikan
d. Menjelaskan d. Menyetujui
kontrak waktu dan kontrak waktu
Bahasa. dan Bahasa.
2. Penyampaian a. Menggali a. Menjawab
materi pengetahuan klien
tentang keracunan
makanan
b. Memberikan b. Mendengarkan 20 menit
reinforcement
positif
c. Menjelaskan c. Mendengar dan
tentang keracunan memperhatikan
makanan
d. Menggali d. Menjawab
pengetahuan klien
tentang penyebab
keracunan makanan
e. Memberi e. Mendengarkan
reinforcement
positif atas
kemampuan klien
f. Menjelaskan f. Mendengar dan
penyebab keracunan memperhatikan
makanan
g. Menggali g. Menjawab
pengetahuan klien
tentang gejala
keracunan makanan
h. Memberi h. Mendengarkan
reimforcement
positif atas
kemampuan klien
i. Menjelaskan gejala i. Mendengarkan
keracunan makanan dan
memperhatikan
j. Menggali j. Menjawab
pengetahuan
kliententang cara
terjadinya
keracunan
k. Memberi k. Mendengarkan
reinforcement
positif atas
kemampuan klien
l. Menjelaskan l. Mendengarkan
tentang cara dan
terjadinya memperhatikan
keracunan

m. Menggali m. Menjawab
pengetahuan klien
tentang cara
penanganan
keracunan
n. Memberi n. Mendengarkan
reimforcement
positif atas
kemampuan klien
o. Menjelaskan o. Mendengarkan
tentang cara dan
penanganan memperhatikan
keracunan

3. Sesi tanya a. Sesi tanya jawab, a. Klien bertanya


jawab memberikan
kesempatan kepada
klien untuk
bertanya yang
dipimpin oleh 5 menit
moderator
b. Memberikan b. Mendengar dan
reinforcement memperhatikan
c. Menjawab c. Mendengar dan
pertanyaan klien memperhatikan
4. Penutup a. Mengevaluasi a. Mendengar dan
kepada klien materi memperhatikan
penyuluhan 2 menit
b. Memberikan b. Mendengar dan
reinforcement memperhatikan
positif
c. Bersama klien c. Mengemukakan
menyimpulkan pendapat
meteri penyuluhan
d. Menutup d. Menjawab salam
penyuluhan dan
memberi salam

F. EVALUASI

1) Evaluasi struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan
2) Evalusi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan
c. Selama proses berlangsung diharapkan audien dapat mengikuti seluruh
kegiatan penyuluhan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audien berperan aktif
3) Evaluasi Hasil
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan tentang keracunan
makanan
b. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan penyebab keracunan
makanan
c. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan gejala keracunan makanan
d. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan cara terjadinya keracunan
e. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menjelaskan cara penanganan
keracunan
LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan sebagai
racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat menyebabkan luka bakar
pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam tubuh.Penatalaksanaan penderita pada
kasus ini biasanya disamakan dengan keracunan.
Keracunan makanan ialah penyakit yang terjadi setelah memakan makanan yang
tercemar dengan kuman atau bahan kimia.Terdapat banyak kesalahan makan atau
keracunan makanan yang terjadi dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Menurut Gaman dan Sherington yang mengatakan bahwa keracunan makanan
adalah gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang beracun atau
terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme.
Biasanya disebabkan makanan yang sudah tercemar oleh kuman atau oleh toksin
yang dihasilkan kuman yang sudah ada di dalam makanan.Keracunan makanan akibat
kuman yang sudah ada di dalam makana.Keracunan makanan akibat kuman biasanya
oleh kuman salmonella. Gejalanya timbul dalam beberapa jam atau setelah satu hari atau
lebih. Keracunan makanan akibat toksin biasanya akibat toksin yang dibuat oleh kuman
staphylococcus, gejalanya timbul dengan cepat, bisa dalam 2-6 jam setelah makanan
dimakan.

2. PENYEBAB
a. Meningkatnya jumlah makanan yang dimakan di luar rumah, jika makan yang
dikelola oleh pengusaha catering tercemar oleh bakteri penyebab keracunan
pangan, sejumlah besar orang akan diracuni.
b. Racun dari bakteri staphylococcus
Resiko untuk terjadinya penyakit ini tinggi bila pengelola makanan yang
menderita infeksi mencemari makanan yang kemudian dibiarkan dalam suhu
ruangan, sehingga memungkinkan bakteri tumbuh dan menghasilkan racunnya
dalam makanan tersebut. Makanan yang sering tercemar adalah pudding, kue-kue
kecil yang mengandung krim, susu, daging olahan, dan ikan.
c. Keracunan salmonella
Resiko untuk terjadinya keracunan salmonella meningkat ketika pengolahan
makanan yang berasal dari ungags atau daging tidak matang.

3. GEJALA
a. Gejala biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan mual yang hebat dan mutah-
muntah, sekitar 2-8 jam setelah makan makanan yang tercemar.
b. Gejala lainnya berupa kram perut, diare, kadang-kadang sakit kepala dan demam.
c. Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kelemahan dan tekanan
darah yang rendah.
d. Gejala biasanya berlangsung selama kurang dari 12 jam dan penyembuhannya
sempurna.

Kadang-kadang keracunan makanan dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi pada
anak-anak hal ini disebabkan system kekebalan tubuh bayi dan anak-anak belum
sepenuhnya berkembang sehingga mereka sangat rentan mengalami keracunan
makanan, orang tua dan orang dengan kondisi lemah karena sakit menahun.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada keracunan makanan adalah:

- Penurunan respon
- Gangguan pernafasan
- Nyeri kepala, pusing, dan gangguan penglihatan
- Mual, muntah, dan diare
- Lemah, lumpuh, dan kesemutan
- Pucat atau sianosis
- Kejang-kejang
- Gangguan pada kulit
- Syok
- Gangguan irama jantung
4. CARA TERJADINYA KERACUNAN
a. Sengaja bunuh diri
Dengan meminumobat-obatan / cairan kimia dalam jumlah yang berlebihan
misalnya minum racun serangga dan obat tidur berlebihan.Sering berakhir dengan
kematian, kecuali penemuan kasus keracunan tersebut cepat dan langsung
mendapat pertolongan.
b. Keracunan tidak di sengaja
Misalnya:
- Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/zat kimia tertentu.
- Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua yang sudah
pikun
- Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi
- Udara yang tercemar gas beracun

Jalur masuk racun dalam tubuh manusia

a) Melalui mulut/alat pencernaan


- Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau
diminum dengan bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan
- Makanan yang mengandung racun misalnya makanan kaleng yang sudah
kadarluarsa
- Baygon dan minyak tanah
- Makanan atau minuman yang mengandung alcohol
b) Melalui pernafasn
- Menghirup gas beracun/udara beracun
- Kebocoran gas industry
c) Melalui kulit
Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat
meresap ke dalam kulit.Kercunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuhnya
binatang yang memiliki racun.
d) Melalui gigitan
- Gigitan binatang berbisa dan Gigitan binatang laut
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
Bila penderita tidak sadar/pingsan:
- Jangan memberikan apapun lewat mulut
- Jangan mencoba supaya penderita muntah, karena bahaya tersedah bahkan
muntah tersebut. Bila muntah sendiri maka baringkan.

Bila penderita sadar:

Minta kepada penderita atau keluarganya untuk menemukan jenis racun.Periksalah bibir,
lidah, dan tenggorokan untuk mencari tau apakah terdapat tanda luka bakar oleh bahan
kimia.Bila ada itu merupakan tanda bahwa bahan racun tersebut bersifat korosif.

Bila bahan korosif:

- Kumur mulut dengan baik


- Jangan mencoba supaya penderita muntah, Karena bahaya nanti lambung bisa
robek/rusak

Tentukan jenis bahan beracun tersebut:

- Bila jenis asam, berikan 1-2 gelas susu (air, bilang tidak ada susu)
- Bila ammonia/cairan pembersih, berikan 1-2 gelas air mineral
- Bila alkali/pemutih, jangan berikan apapun lewat mulut

Bila bahan produk minyak:

- Jangan memberikan apapun lewat mulut


- Jangan mencoba suapaya penderita muntah, karena bahaya menghisap asap
dari produk minyak ke dalam paru-paru dengan akibat yang serius

Bila bahan bukan bersifat korosif/bukan produk minyak (missal alcohol dan obat
tanaman beracun

- Berikan 1-2 gelas air


- Usahakan supaya penderita muntah dengan cara mengusap tenggorokan
dengan jari tangan/tangkai sendok/sumpit

Anda mungkin juga menyukai