Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENANGANAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR”

Disusun oleh :

Ari Nurdian Wijianto (1804029)

Maria Berlianna Ferdinandus (1804051)

Melvindhy Tridolina Lana (1804057)

Siska Maria Narwastu (1804070)

Ni Luh Kadek Wiyantini (1804060)

Yosef Andriano (1804079)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Stase : Gawat Darurat

Tema : Penanganan Pertama Pada Pasien Luka Bakar

Sasaran : Penunggu atau pengunjung Pasien di Ruang IMC

RS Bethesda Yogyakarta

Tempat : Ruang IMC RS Bethesda Yogyakarta

Hari / Tanggal : Jumat / 7 Desember 2018

Waktu : ± 30 Menit

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan penunggu atau

pengunjung pasien mampu memahami Penanganan Pertama Pada Luka

Bakar.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan penunggu/

pengunjung pasien mampu:

1. Menjelaskan pengertian luka bakar

2. Menyebutkan jenis cedera luka bakar

3. Menyebutkan penanganan pertama pada luka bakar

4. Menyebutkan komplikasi luka bakar

5. Menyebutkan derajat luka bakar


C. Materi

1. Pengertian luka bakar

2. Jenis cedera luka bakar

3. Penanganan pertama luka bakar

4. Komplikasi luka bakar

5. Penatalaksanaan pada luka bakar

6. Derajat luka bakar pada anak dan dewasa

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab
E. Kegiatan

No. Kegiatan Penyuluh Audience Waktu


1. Pembukaa a. memberikan salam pembuka a. menjawab salam
n b. memberikan tujuan b. menyimak
penyuluhan c. menjawab
5 Menit
c. memberikan pertanyaan pertanyaan
apresiasi

2. Isi a. memberi penjelasan tentang a. menyimak


Penanganan Pertama pada
Luka Bakar
b. memberi kesempatan b. menanyakan hal-hal
20
pengunjung untuk bertanya. yang belum jelas
menit
c. menjawab pertanyaan c. memperhatikan
pengunjung pasien jawaban dari
penyuluh

a. memberi evaluasi secara lisan. a. menjawab


pertanyaan dengan
b. menyimpulkan materi singkat
3. Penutup 5 menit
penyuluhan bersama b. memperhatikan
pengunjung.
c. memberi salam penutup. c. menjawab salam

F. Media

A. Leaflet

B. Power point

G. Sumber Pustaka

Lemone, Priscilla.2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC
H. Evaluasi

Dengan Penyuluhan Lisan penunggu atau pengunjung pasien mampu:

1. Jelaskan kembali pengertian luka bakar

2. Sebutkan kembali jenis cedera luka bakar

3. Sebutkan kembali penanganan pertama pada luka bakar

4. Sebutkan komplikasi luka bakar

5. Sebutkan derajat luka bakar luka bakar

Yogyakarta, 7 Desember 2018

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Agung Wiryawan, A.Md.,Kep) (I Wayan Sudarta, S.Kep.,Ns.,M.Kep)

Penyuluh

(Kelompok 7 Profesi Ners)


Lampiran materi

PENANGANAN PERTAMA PADA PASIEN LUKA BAKAR

(COMBUSTIO)

A. Pengertian Luka Bakar

Luka bakar adalah cedera yang terjadi akibat pajanan terhadap panas,

bahan kimia, radiasi, atau arus listrik. Pemindahan energi dari sumber

panas ke tubuh manusia menyebabkan urutan kejadian fisiologis sehingga

pada kasus yang paling berat menyebabkan destruksi jaringan ireversibel.

(Priscilla LeMone, 2015)

Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak

dengan sumber panas seperti kobaran api, air panas, arus listrik, benda

panas, bahan-bahan kimia, dan lainnya. (Mansjoer, 2014)

B. Jenis Cedera Luka Bakar

jenis cedera luka bakar ada 4 jenis yaitu :

1. Luka Bakar Termal

Luka bakar termal terjaid akibat pajanan terhadap panas kering (nyala

api) atau panas lembab (uap air dan cairan panas). Luka bakar ini

merupakan cedera luka bakar yang paling umum dan paling sering

terjadi pada anak-anak dan lansia.


2. Luka Bakar Kimia

Luka bakar kimia disebabkan oleh kontak kulit langsung dengan asam,

agens alkali (basa), atau senyawa organik. Bahan kimia merusak

protein jaringan sehingga menyebabkan nekrosis. Luka bakar

disebabkan oleh alkali (seperti cairan alkali) lebih sulit dinetralkan

dibandingkan lukabakar disebabka oleh asam.

3. Luka Bakar Listrik

Keparahan luka bakar listrik tergantung pada jenis dan durasi arus, dan

jumlah voltase. sangkat sulit mengkaji luas cedera luka bakar listrik

karena proses destruktif yang dimulai dengan sengatan listrik

tersembunyi dan dapat menetap selama berminggu-minggu melebihi

waktu insidens. Henti jantung dan paru-paru adalah penyebab

kematian yang paling umum akibat tersambar petir.

4. Luka Bakar Radiasi

Luka bakar radiasi biasanya dikaitkan dengan luka terbakar karena

sinar matahari atau terapi radiasi untuk kanker. Jenis luka bakar ini

cenderung superfisial, hanya mencakup lapisan yang paling jauh dari

epidermis.
C. Berdasar luas luka bakar

“RULE OF NINE”

1. Kriteria Berat luka


a. Luka bakar ringan
1) Luka bakar derajat I < 50 % luas
2) Luka bakar derajat II < 15% luas
3) Luka bakar derajat III < 2 % luas, kecuali wajah, tangan, kaki,
kemaluan, dan saluran napas

b. Luka bakar sedang


1) Luka bakar derajat I > 50 %
2) Luka bakar derajat II antara 15-30 % luas
3) Luka bakar derajat III antara 2% - 10% luas, kecuali pada wajah,
tangan, kaki, kemaluan dan saluran napas
c. Luka bakar berat
1) Semua luka bakar yang disertai cedera pada saluran napas,
cedera jaringan lunak, dan cedera tulang
2) Luka bakar derajat dua atau tiga pada wajah, tangan, kaki,
kemaluan, atau saluran napas
3) Luka bakar derajat II diatas 10%
4) Luka bakar derajat II lebih dari 30%
5) Luka bakar yang disertai cidera alat gerak.

D. Penanganan Pertama pada Luka Bakar

1. Untuk luka bakar ringan dan sedang


a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dinginkan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15
menit. Jika tidak memungkinkan, rendam luka bakar didalam air
dingin atau tutupi dengan kompres dingin. Jangan meletakkan batu
es langsung pada kuku bakar, karena bisa radang beku dan
memperparah kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan lotion atau cairan pelembab
untuk menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-sekali mengobati luka bakar dengan mempergunakan
mentega, minyak, garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain
sebagainya. Mentega atau kecap mengandung lemak yang justru
menikat panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan
menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga memberikan
pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan
dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbesar
resiko infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar agar
tidak menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan
mengurangi rasa sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi
luka dari infeksi. Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut.
Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah luka itu dengan sabun
lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotic dan tutup
dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah
boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulan atau bawa segera ke UGD untuk semua khasus luka
bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan:
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
Jangan melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi
pastikan korban tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih
panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernafas. Apabila pernafasan telah terhenti,
lakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan
saluran pernafasan korban tersumbat, usahakan untuk
melegakannya terlebih dahulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau yang bersih
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahannya
cenderung melekat pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila
bagian yang terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahkan lepuhan luka bakar
3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik
a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau
bila tidak memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan
menggunakan material yang tidak menghantarkan listrik seperti
kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah
masih ada kontak antara tubuh korban dengan sumber listrik.
Karena apabila kita sentuh, maka listrik akan mengalir ketubuh kita
dan akan menambah beban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah.
d. Panggil ambulan atau bawa ke unit gawat darurat terdekat.
4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia
a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah
bahan kimia dari permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir
selama 20 menit atau lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk,
misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum mengguyurnya
dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau nafasnya dangkal,
perlakukan korban seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasaan yang telah terkontaminasi
dengan bahan kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin
hebat, cucilah luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa
menit supaya bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian terbakar dengan kain bersih atau perban kasa
steril.
f. Apabila bahan kimia terpercik ke mata, guyurlah segera dengan air.
Semua jenis air mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting
segera mengguyurnya daripada harus mencari air steril dulu.
Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikt tidaknya
selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata
lalu tutup dengan kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tanpa perawatan lama.
Bila bahan kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang
berdiameter lebih dari 5 – 7,5 cm atau luka bakar terjadi pada
tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian
utama, segera mencari bantuan medis darurat. Juga segera mencari
perawatan medis darurat apabila bahan kimia masuk ke salah satu
atau kedua bola mata.
E. Komplikasi Luka Bakar

1. Bekas Luka
Luka bakar bisa menyebabkan bekas luka dan juga keloid. Keloid
adalah pertumbuhan jaringan bekas luka yang berlebih diatas kulit.
Luka bakar ringan biasanya hanya meninggalkan bekas luka yang
sedikit. Bekas luka bisa dikurangi dengan menggunakan krim atau
salep dan juga memakai tabir surya.

2. Rendahnya volume darah


Luka bakar dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan
hilangnya cairan. Hal ini dapat menimbulkan rendahnya volume darah
dalam tubuh.
3. Infeksi
Infeksi dapat terjadi jika bakteri mulai berkembang biak diluka yang
terbuka, oleh karena itu penting untuk menjaga kebersihan luka
melepuh yang telah pecah. Beberapa tanda terjadinya infeksi (luka
bakar lebih sakit, menjadi bau, demam, pembengkakan pada kulit yang
terinfeksi) dengan kita mengetahui tanda-tanda infeksi tersebut kita
bisa mecegah terjadinya syok toksik dan sepsis karena dapat
menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
4. Masalah pernafasan
Menghirup udara panas atau asap bisa melukai saluran udara dan
menyebabkan kesulitan dalam bernapas. Menghirup asap dapat
merusak paru-paru dan menyebabkan kegagalan fungsi organ
pernafasaan.
5. Masalah Tulang dan Persendian
Luka bakar yang dalam bisa membatasi pergerakan tulang dan juga
persendian. Bekas luka bisa menyebabkan kontraktur. Kontraktur
adalah ketika kulit, otot, maupun urat memendek, atau mengencang
akibatnya persendian tidak bisa digerakan secara normal.
6. Sengatan panas
Sengatan panas adalah kondisi ketika suhu tubuh mencapai 40oc,
terjadi karena terlalu lama terkena pajanan sinar matahari atau cuaca
yang panas. Gejalanya antara lain (kelelahan yang parah, kulit terlihat
merah, nafas cepat, denyut jantung cepat). Jika mencurigai terjadi
sengatan panas, pindahkan penderita ketempat yang teduh. Pastikan
penderita minum banyak air dan longgarkan pakaian, coba turunkan
suhu tubuh penderita yang telah dipasahkan dengan air dingin.
Sengatan panas merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani
di rumah sakit.
7. Suhu Tubuh Sangat Rendah
Jika sebagian besar kulit menjadi rusak karena terbakar, penderita bisa
kehilangan panas tubuh dan resiko terkena syok. Syok adalah kondisi
berbahaya ketika tubuh kekurangan pasukan oksigen. Jika terjadi syok
segera antar ke rumah sakit terdekat. Baringkan penderika dan
posisikan kaki lebih tinggi dari tubuh, hangatkan suhu tubuh pakai
selimut.

F. Penatalaksanaan pada Luka Bakar

1. Pre Hospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan berlari

untuk mencari air. hal nini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran

api karena tertiup oleh angin. oleh karena itu segeralah hentikan

(stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera

padam. bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain

basah untuk memadamkan apinya.

Sedangkan untuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda

dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia dan benda dingin.
matikan sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakr

dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. jangan

membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena

dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terekspose udara luar

dan menyebabkan dehidrasi.

2. Hospital

a. Resusitasi A B C

Airway : apabila terdapat kecurigaan adanya traumainhalasi, maka

segera pasang Endotracheal Tube (ET).

Breathing : periksa apakah ada trauma yang dapat menghambat

gerakan pernafasan

Circulation : luka bakar yang luas dapat menimbulkan kerusakan

jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas

dapat terjadi syok hipovolemik karena kebocoran plasma yang luas.

manajemen cairan pada pasien luka bakar harus di tangani dengan

resusitasi cairan atau perhitungan tentang kebutuhan cairan klien.

b. Resusitasi Cairan

Pasien luka bakar sudah dapat dipastikan mengalami dehidrasi.

Resusitasi cairan pada pasien luka bakar harus segera dilakukan.

Jika didapatkan tanda-tanda syok pada pasien, harus segera

dilakukan resusitasi cairan. Pada kasus luka bakar, resusitasi cairan

diberikan dengan cairan RL (Ringer Lactate) melalui jalur


intervena. Rumus Baxter bisa digunakan untuk menghitung jumlah

kebutuhan cairan pasien luka bakar.

Kebutuhan Cairan= 4 cc X BB (KG) X luas


luka bakar (%) cc

Tahapan pemberian cairan untuk pasien luka bakar:

1) 8 jam pertama diberikan setengan dari kebutuhan cairan

2) 16 jam berikutnya diberikan setengah sisa kebutuhan cairan


Laporan Pelaksanaan Penyuluhan Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar

di Ruang IMC/ICCU Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Hari Jumat, 7 Desember 2018

A. Pengorganisasian
1. Moderator : Siska Maria Narwastu
2. Presentator : Maria Berlianna F
3. Notulen : Yosef Andriano
4. Dokumentator : Ni Luh Kadek W
5. Perkap : - Ari Nurdian
- Melvindhy Tridolina
B. Pelaksanaan
1. Moderator
a. Mengatur jalannya penyuluhan
b. Memberikan salam
c. Mengenalkan diri dan anggota kelompok
d. Menyampaikan tujuan dan maksud penyuluhan
e. Kontrak waktu
f. Apersepsi
2. Presentator
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan materi:
- Pengertian luka bakar
- Jenis luka bakar
- Penanganan pertama pada luka bakar
- Komplikasi luka bakar
- Derajat luka bakar
c. Menyimpulkan:
- Diskusi
- Tanya jawab
- Menjawab pertanyaan
- Menyimpulkan pertanyaan
3. Notulis
a. Mendokumentasikan secara tertulis lamanya waktu penyuluhan
b. Mendokumentasikan secara tertulis pertanyaan yang diajukan oleh
audience
c. Mendokumentasikan secara tertulis jawaban dari kelompok
d. Mendokumentasikan secara tertulis masukan dan pembimbing
klinik dan akademik
e. Menyimpulkan hasil satuan acara penyuluhan
4. Dokumentator
Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan berupa foto dan pemberian
leaflet kepada audiance.
C. Kesimpulan.
1. Audiance antusias mengikuti penyuluhan tentang penanganan pertama
pada luka bakar
2. Kegiatan penyuluhan lebih dari waktu yang ditentukan karena
banyaknya pertanyaan dari audiance.
3. Waktu penyuluhan 35 menit
4. Cuaca pada saat penyuluhan cerah
5. Semua pertanyaan dari audiance terjawab oleh kelompok
6. 20 dari 22 audiance mampu:
a. Menjelaskan pengertian luka bakar
b. Menyebutkan jenis cedera luka bakar
c. Menyebutkan penanganan pertama pada luka bakar
d. Menyebutkan komplikasi luka bakar
e. Menyebutkan derajat luka bakar

NOTULEN:

Waktu pelaksanaan : Jumat 7 Desember 2018

Jumlah audiance : 22 orang

Evaluasi : Pertanyaan lisan

1. Bapak Mujiono
Air keras seperti aki, kenapa bisa mengakibatkan luka bakar yang fatal.
Seperti pada kasus Bp. Novel Baswedan?
Jawab : dikarenakan air keras itu banyak mengandung bahan-bahan kimia
dan dapat merusak jaringan kulit, dan jika pada kasus Bp. Novel Baswedan
kasus tersebut sangat fatal dikarenakan air keras tersebut disiram pada area
mata sedangkan mata adalah organ yang sangat vital dan jika terkena air
keras maka akan sangat merusak jaringan organ pada mata.
2. Ibu Hartini
Mengapa presentase perhitungan derajat luka bakar pada anak dan dewasa
berbeda?
Jawab : dikarenakan perhitungan derajat luka bakar untuk menentukan
kebutuhan cairan pada klien yang terkena luka bakar, dan kebutuhan cairan
anak dengan dewasa akan sangat berbeda.
3. Ibu Asih
Alkohol berapa persen (%) yang membahayakan?
Jawab : alkohol 100%.
4. Ibu Sutinem
Menurut suster penanganan seperti ini bener atau tidak, saya pernah terkena
siraman air panas dikaki saya, lalu saya obati dengan lidah buaya, itu benar
atau salah?
Jawab : benar, dikarenakan lidah buaya banyak mengandung khasiat salah
satunya adalah memberikan efek mendinginkan untuk kulit karena lidah
buaya mengandung aloevera.
5. Bapak Mujiono
Misalkan penanganan pertama menggunakan air es boleh atau tidak ?
Jawab : tidak diperbolehkan dikarenakan jika mengunakan air es akan
merasakan lebih sakit atau nyeri karena suhu tubuh dengan air es berbeda,
yang sangat diajurkan menggunakan air mengalir atau rendam di air bak
karena air mengalir dapat menyamakan suhu tubuh manusia.
6. Ibu Eny
Apakah bisa luka bakar diobati dengan salep ? lalu salep apa yang dapat
digunakan untuk penanganan luka bakar?
Jawab : bisa menggunakan salep, akan lebih baik salep yang digunakan
khusus untuk luka bakar.
7. Ibu Hartini
Apakah bisa penanganannya menggunakan putih telur atau garam?
Jawab : tidak bisa karena putih telur atau garam tidak dapat menurunkan
suhu yang dari panas menjadi netral yang ada akan menyebabkan infesi pada
kulit.
8. Ibu Wahmi
Kenapa sewaktu timbul buli-buli panas yang melepu seperti air tidak boleh
dipecahkan?
Jawab : dikarena didalam buli-buli tersebut terdapat plasma protein yang
dapat melindungi kulit dan menyembuhkan luka.
9. Ibu Witaningsih
Kenapa kulit yang terkena luka bakar selalu berwarna putih dan tidak bisa
kembali kekulit yang semula?
Jawab : dikarenakan kulit terdapat berbagai lapisan jika terkena luka
bakar salah satu efek dari luka bakar akan merusak pori-pori pada kulit dan
tidak kulit tidak dapat berpigmentasi secara normal sehingga bekas luka bakar
akan berwarna putih.

Tambahan:

1. Bapak Wayan
Penanganan pertama pada kebakaran jangan disiram dengan air akan tetapi
lemparlah dengan kain basah, jika disiram air akan membuat api semakin
besar.

2. Bapak Agung
Penanganan pertama pada pasien yang terkena luka bakar yang harus selalu
diingat lakukan rendam di bak air pada area luka bakar atau dengan air
mengalir .
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai