Di Susun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penanganan ISPA, pasien
diharapkan dapat memahami tentang penyakit ISPA dan cara
membuat terapi madu jahe
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 60 menit, peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian ISPA
b. Menyebutkan 5 Faktor penyebab ISPA
c. Menyebutkan 4 gejala ISPA ringan, 6 gejalaISPA sedang dan 6
gejala ISPA berat.
d. Menjelaskan 4 komplikasi ISPA
e. Menjelaskan 4 pencegahan ISPA dan 6 prinsip perawatan ISPA
f. Menjelaskan terapi komplementer dan 9 manfaat jahe madu
sebagai alternatif pengobatan ISPA
C. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
D. METODE PENYULUHAN
1. Diskusi dengan anggota keluarga
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA PENYULUHAN
1. Leafleat ISPA
2. PPT ISPA
3. Obat tradisional jahe madu
:Fasilitator : Penyuluh
: media :Demonstrasi
: Notulen : peserta
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
1. Mengucapkan salam
1.menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan 5 menit ceramah
3. memperhatikan
umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu
Penyampaian materi
1. Materi 1. Memperhatikan
b. Menjelaskan 5
penyebab ISPA
c. Menjelaskan 4
tanda dan gejala Ceramah
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Memperhatikan
jawaban
3. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup
a. Menyimpulkan a. Memperhatikan
H. EVALUASI PENYULUHAN
1. Evaluasi Persiapan
a. SAP telah disusun di ACC oleh pembimbing
b. Hari sebelum pelaksanaan H – 1 sebelumnya sudah kontrak waktu
dengan peserta.
c. Membuat leaflet dan ppt.
d. Mempersiapkan alat dan bahan demonstrasi.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Peserta sangat antusias dan berperan aktif dalam jalannya diskusi.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian ISPA
b. Peserta mampu menyebutkan 5 penyebab ISPA
c. Peserta mampu menyebutkan 4 tanda dan gejala ISPA ringan, 6 tanda
dan gejalaISPA sedang dan 6 tanda dan gejala ISPA berat.
d. Peserta mampu menyebutkan 4 akibat atau komplikasi ISPA
e. Peserta mampu menyebutkan cara 4 pencegahan dan 6 prinsip
perawatan ISPA di rumah
f. Peserta mampu menyebutkan terapi komplementer pada ISPA dan 9
manfaat jahe madu sebagai alternatif pengobatan ISPA
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi
pada saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai
14 hari, Adneksa yaitu sinus, rongga telinga dan pleura.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan meliputi
organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar dari
infeksi saluran pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun demikian jangan
dianggap enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
menyebabkan anak menderita pneumoni yang dapat berujung pada
kematian.
Menurut Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA, penyakit
ISPA dibagi menjadi dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan
pneumonia.
Pneumonia dibedakan atas derajat beratnya penyakit yaitu
pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti
rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia.
2. Penyebab ISPA
a. Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus,
haemopilus influenzae.
b. Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
c. Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke
hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
d. Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa
memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat
menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
e. Asupan gizi yang kurang.
4. Komplikasi ISPA
a. Gangguan Pernafasan
Penyakit ISPA sendiri merupakan penyakit yang akan menyerang pada sistem
pernafasan manusia, karena gangguan pernafasan ini akan memberikan
dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Pada saat pernafasan
mulai terganggu maka sistem tubuh lainnya juga dapat terganggu, hidung
yang tersumbat kita bisa kesulitan untuk bernafas padahal tubuh manusia itu
sangat membutuhkan pasokan oksigen yang cukup. Bernafas dengan
menggnakan hidung sangat diperlukan karena melalui hidung udara yang
dapat tersaring dengan baik, berbeda dengan bernafas menggunakan mulut
yang tidak tersaring dengan baik.
b. Radang Dalam Selaput Lendir
Sinusitis merupakan kondisi peradangan akut dari satu atau lebih sinus
paranasal, infeksi ini memainkan peran penting dalam penderitaan ini karena
sinusitis ini sering terjadi akibat dari infeksi pada situs lain dari saluran
pernafasan karena sinus paranasal ini akan bersebelahan dan akan akan
berkomunikasi dengan saluran pernafasan yang bagian atas.
c. Abses Paru
Abser paru-paru merupakan rongga nanah yang ada di paru-paru dan akan di
kelilingi oleh jaringan yang meradang, hal ini baisanya akan disebabkan oleh
infeksi yang parah seperti pneumonia atau tuberkulosis, dari menghirup
material ke paru-paru dari mulut.
d. Dapat Menyebabkan Kematian
Salah satu komplikasi yang paling ditakuti dari penyakit ISPA ini yaitu
menyebabkan kematian, karena penaykit ISPA ini memang ada beberapa yang
cukup berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian yang mendadak.
Kematian ini bisa terjadi karena penyakit yang sudah parah, kurangnya
perawatan dan yang lainnya. Nah, bagi yang menderita penyakit ISPA harus
segera di tangani sebelum menjadi parah dan menyebabkan kematian yang
tidak di inginkan.
Prosedur Kerja
Kontra Indikasi
1. Tidak boleh di berikan pada pasien yang mempunyai riwayat alergi dengan
jahe maupun madu
2. Tidak mempunyai riwayat dalam kesukaran dalam pembekuan darah
3. Tidak sedang dalam penggunaan obat pengencer darah.
4. Tidak sedang dalam pengobatan jantung, kanker dan obat penurun badan
Indikasi
Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta. Trans Info
Media.