Anda di halaman 1dari 6

KONSEP OKSIGENASI

Dosen Fasilitator :

Ibu Heti Aprilin, S.Kep,Ns., M.MB

Disusun oleh:

1. Rizky fazar agustiniingsih (0122025)


2. Filinia nerita najwa saputri (0122026)
3. Fitta rahma triani (0122027)
4. Izzatul firstania (0122028)
5. Karina sukma dewi djoenaidi (0122029)
6. Amelya maghfirotul isnanini (0122030)
7. May citra artika (0122031)
PENGERTIAN Pemberian oksigen kedalam paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat bantu oksigen.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan oksigen pasien :
a. Pasien hipoksia d. sesak nafas
b. Cedera kepala e. Pasien kekurangan zat asam
c. Pasien sianosis
PASIEN Pasien yang perlu diberikan oksigen CO2:
1. COPD (penyakit paru obstruktif kronik)
2. Fibrosis paru
3. Fibrosis kistik
4. Radang paru-paru
5. Serangan asma yang parah
6. Sleep apnea
PROSEDUR Yang perlu diperhatikan pada pemberian Oksigen tergantung:
I. Oksigen aliran rendah adalah
A. KATETER NASAL : Aliran 1- 5 liter / menit ------> O2
dg konsentrasi 24 - 44%
Bahaya: Iritasi hidung, Pengeringan mukosa hidung,
Distensi lambung.

B. KANULA NASAL (BINASAL KANUL) :Aliran 1 – 5 liter


/ menit -----> O2 dg konsentrasi 24 – 44%
Bahaya: Iritasi hidung, Pengeringan mukosa hidung,
nyeri sinus.

C. Face Mask
Aliran 5 – 8 liter / menit -----> O2 dg konsentrasi 40 – 60%
Bahaya: Aspirasi bila muntah, Penumpukan O2,
Empisema subcutan, Nekrose bila terlalu ketat.

D. Rebreating Mask ( RM )
Aliran 8 – 12 liter / menit ----> O2 dg konsentrasi 60 –80%
Bahaya: Aspirasi jika muntah, Empisema subcutan,
Nekrose jika ketat.

E. SUNGKUP MUKA “NON REBREATHING MASK”


(NRM ) Aliran 8 -12 liter / menit---> O2 konsentrasi
90 % Bahaya: Sama dengan RM.
ada penutup katup
Binasal kanul RM NRM

II. Oksigen aliran tinggi adalah


A. SUNGKUP MUKA VENTURI ( VENTURI MASK )
Aliran 4 – 14 liter/ menit ---> O2 dg konsentrasi 30 –
55%
Bahaya: Sama dengan RM

B. SUNGKUP MUKA AEROSOL (AMBUBAG)


Aliran 10 -12 liter/ menit ----> o2 dg Konsentrasi 100%

O2 < 50% O2 > 90%

Prosedur Pemberian Oksigen dengan Kateter nasal


1. Menjelaskan prosedur pada klien
2. Perawat cuci tangan
3. Memasang sarung tangan
4. Mengatur posisi dengan semi fowler
5. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan , biasanya 1 – 6 liter / menit atau aliran 1- 5
liter /menit,dengan konsentrasi 24 - 44%, Kemudian ,
observasi humidifier dengan melihat air bergelembung
( Untuk test kesiapan alat ).
6. Mengatur posisi dengan semi fowler
6. Membersihkan hidung klien dengan lidi kapas
7. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang hidung ke telinga dan
beri tanda dan buka saluran udara dari tabung dan beri
ujung kanul dengan vaselin / jeli
8. Memasang kanul nasal pada hidung dan lakukan
pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum
dengan menekan lidah dengan menggunakan spatel
( akan terlihat posisinya di belakang vulva ).
9. Fiksasi pada daerah hidung
10. Memeriksa kanula tiap 6-8 jam
11. Mengkaji cuping , septum dan mukosa hidung serta
periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam , rute
pemberian dan respon klien.
12. Catat kecepatan aliran oksigen,rute pemberian dan respon
klien, buka sarung tangan, cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
13. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan
Prosedur Pemberian Oksigen Kanul nasal:
1. Menjelaskan prosedur pada klien
2. Perawat cuci tangan
3. Memasang sarung tangan
4. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan , biasanya 1 – 6 liter / menit , aliran 1 – 5 liter /
menit dengan konsentrasi Oksigen 24-44 %. Kemudian ,
observasi humidifier dengan melihat air
5. Memasang kanule nasal pada hidung dan atur pengikat
untuk kenyamanan pasien dan periksa kanule tiap 6-8 jam
6. Kaji cuping, septum dan mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam
7. Catat kecepatan aliran oksigen ,rute pemberian dan respon
Klien, buka sarung tangan dan cuci tangan
8. Dokumentasikan dalam status ( catatan Perawatan)
Masker nasal ( Face mace, RM, NRM)
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Mencuci tangan dan pasang sarung tangan
3. Mengatur posisi dengan semi fowler
4. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan sesuai order (lihat batas maximal pemberian
aliran tergantung jenis oksigen) kemudian observasi
humidifier pada tabung air yang menunjukkan adanya
gelembung.
5. Menempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung
klien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
6. Periksa kecepatan aliran tiap 6 – 8 jam , catat kecepatan
aliran oksigen , rute pemberian, dan respon klien
7. Buka sarung tangan dan cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
8. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan
UNIT TIM Pengumpul data, panitia mutu RS dan evaluasi, Rekam
Medik, rawat inap, IGD, OK, ICU
TERKAIT

FACE MASK

Pengertian

Tindakan pemberian terapi oksigen pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi oksigen
di udara bebas

Persiapan alat:

1. Nasal kanul
2. Kateter nasal
3. Sungkup muka tanpa kantong penampung
4. Sungkup muka dengan kantong
5. Sungkup muka venture
6. Sungkup muka tekanan positif
7. Bak isntrumen
8. Handscoon
9. Conter tutup

Tujuan pemasangan face mask oksigen


1. Mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan diameternya.
2. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada klien.
3. Mempertahankan Pa02 diatas 60 mmhg atau Sa02 diatas 90%.
4. Mencegah dan mengatasi hipoksia jaringan dan beban kerja kardiorespirasi yang berlebih.

Cara pemasangan :

a. Terangkan prosedur pada klien


b. Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)
c. Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidiflier.
d. Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien
e. Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas
f. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.
g. Keuntungan Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula system humidifikasi dapat
di tingkatkan

Anda mungkin juga menyukai