Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen : 800/


/PKM.GG/1/2023
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
SOP

UPTD PUSKESMAS
GRONG-GRONG dr. Nazaruddin
Nip.19771120 200604 1 006

PENGERTIAN Pemberian oksigen kedalam paru melalui saluran pernafasan


dengan menggunakan alat bantu oksigen.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan oksigen pasien :

a. Pasien hipoksia d. sesak nafas


b. Cedera kepala e. Pasien kekurangan zat asam

c. Pasien sianosis

KEBIJAKAN Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Grong-grong nomor


tahun 2022 tentang Standar Prosedur Operasional UPTD
Puskesmas Grong-grong tahun 2022.

PROSEDUR Yang perlu diperhatikan pada pemberian Oksigen tergantung:

I. Oksigen aliran rendah adalah

A. KATETER NASAL : Aliran 1- 5 liter / menit ------> O2 dg


konsentrasi 24 - 44%
Bahaya: Iritasi hidung, Pengeringan mukosa hidung, Distensi
lambung.

B. KANULA NASAL (BINASAL KANUL) :Aliran 1 – 5 liter / menit


-----> O2 dg konsentrasi 24 – 44%

Bahaya: Iritasi hidung, Pengeringan mukosa hidung, nyeri


sinus.

C. Face Mask

Aliran 5 – 8 liter / menit -----> O2 dg konsentrasi 40 – 60%

Bahaya: Aspirasi bila muntah, Penumpukan O2, Empisema


subcutan, Nekrose bila terlalu ketat.

D. Rebreating Mask ( RM )

Aliran 8 – 12 liter / menit ----> O2 dg konsentrasi 60 –80%

Bahaya: Aspirasi jika muntah, Empisema subcutan,


Nekrose jika ketat.

E. SUNGKUP MUKA “NON REBREATHING MASK” (NRM )


Aliran 8 -12 liter / menit---> O2 konsentrasi 90 % Bahaya:
Sama dengan RM.

ada penutup katup

Binasal kanul RM NRM

II. Oksigen aliran tinggi adalah

A. SUNGKUP MUKA VENTURI ( VENTURI MASK )


Aliran 4 – 14 liter/ menit ---> O2 dg konsentrasi 30 – 55%

Bahaya: Sama dengan RM

B. SUNGKUP MUKA AEROSOL (AMBUBAG)

Aliran 10 -12 liter/ menit ----> o2 dg Konsentrasi 100%

O2 < 50% O2 > 90%

Prosedur Pemberian Oksigen dengan Kateter nasal

1. Menjelaskan prosedur pada klien


2. Perawat cuci tangan
3. Memasang sarung tangan
4. Mengatur posisi dengan semi fowler
5. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan , biasanya 1 – 6 liter / menit atau aliran 1- 5 liter
/menit,dengan konsentrasi 24 - 44%, Kemudian , observasi
humidifier dengan melihat air bergelembung
( Untuk test kesiapan alat ).

6. Mengatur posisi dengan semi fowler


6. Membersihkan hidung klien dengan lidi kapas

7. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang hidung ke telinga dan beri
tanda dan buka saluran udara dari tabung dan beri ujung kanul
dengan vaselin / jeli

8. Memasang kanul nasal pada hidung dan lakukan

pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum

dengan menekan lidah dengan menggunakan spatel

( akan terlihat posisinya di belakang vulva ).

9. Fiksasi pada daerah hidung

10. Memeriksa kanula tiap 6-8 jam

11. Mengkaji cuping , septum dan mukosa hidung serta

periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam , rute

pemberian dan respon klien.

12. Catat kecepatan aliran oksigen,rute pemberian dan respon


klien, buka sarung tangan, cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.

13. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan

Prosedur Pemberian Oksigen Kanul nasal:

1. Menjelaskan prosedur pada klien


2. Perawat cuci tangan
3. Memasang sarung tangan

4. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang


dibutuhkan , biasanya 1 – 6 liter / menit , aliran 1 – 5 liter / menit
dengan konsentrasi Oksigen 24-44 %. Kemudian , observasi
humidifier dengan melihat air

5. Memasang kanule nasal pada hidung dan atur pengikat untuk


kenyamanan pasien dan periksa kanule tiap 6-8 jam

6. Kaji cuping, septum dan mukosa hidung serta periksa

kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam

7. Catat kecepatan aliran oksigen ,rute pemberian dan respon

Klien, buka sarung tangan dan cuci tangan

8. Dokumentasikan dalam status ( catatan Perawatan)

Masker nasal ( Face mace, RM, NRM)

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Mencuci tangan dan pasang sarung tangan
3. Mengatur posisi dengan semi fowler
4. Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan sesuai order (lihat batas maximal pemberian aliran
tergantung jenis oksigen) kemudian observasi humidifier pada
tabung air yang menunjukkan adanya gelembung.
5. Menempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung klien
dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
6. Periksa kecepatan aliran tiap 6 – 8 jam , catat kecepatan aliran
oksigen , rute pemberian, dan respon klien
7. Buka sarung tangan dan cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
8. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan
Unit terkait TIM Pengumpul data, panitia mutu RS dan evaluasi, Rekam Medik, rawat
inap, IGD, OK, ICU.

Anda mungkin juga menyukai