Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN OKSIGENASI

( Keperawatan Dasar Manusia )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/LAB.KEP/KDM/032/2019 01 1/5
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Sorong
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 16 Agustus 2019

Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes


NIP. 19660101 198503 2 005
PENGERTIAN Pemberian oksigen adalah pemenuhan kebutuhan oksigen pada klien
yang memerlukan oksigen kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan alat bantu dan oksigen. Dapat melalui kanul nasal
dan masker oksigen (Suparmi, 2008).
Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan
parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan
nasal kanul, simple mask, RM mask dan NRM mask.
TUJUAN 1. Meningkatkan ekspansi paru
2. Memperbaiki status oksigenasi klien
3. Mencegah hipoksia
4. Mengurangi sesak nafas
5. Meningkatkan rasa nyaman klien
INDIKASI 1. Nasal Kanul
1) Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal
kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau
tidak sesak).
2) Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien dengan asthma,
PPOK, atau penyakit paru yang lain
3) Pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang
2. Simple Mask
Pasien dengan kondisi seperti nyeri dada (baik karena serangan
jantung atau penyebab lain) dan pasien dengan sakit kepala
3. RM / rebreathing Mask
Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah
4. NRM / Non rebreathing Mask
Pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi, pasien COPD, pasien
dengan status pernapasan yang tidak stabil dan pasien yang
memerlukan intubasi
Catatan untuk RM dan NRM :
Sebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara
menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/3 bagian
kantong reservoir
KONTRA 1. Nasal Kanul
INDIKASI 1) Pada pasien dengan obstruksi nasal
2) Pasien yang apneu
2. Simple Mask
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi
3. RM / rebreathing Mask
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi
4. NRM / Non rebreathing Mask
Pada pasien dengan retensi CO2 karena akan memperburuk retensi
PERSIAPAN 1. Persiapan alat
ALAT 1) Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan
flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas
pengisian
2) Masker oksigen (pemilihan alat sesuai kebutuhan) : Nasal, Simple
Mask, RM dan NRM.
3) Plester (jika di butuhkan)
4) Gunting plester (jika di butuhkan)
5) Cotton budd

Jenis Masker oksigen :

Venturi mask →
Nasal kanul Simple face mask Venturi mask
1 L/m : 24 %
2 L/m : 28% 5 L/m : 40 % 4-6 L/m : 24%-28%
3 L/m : 32% 6 L/m : 45-50 % 6-8 L/m : 30%-40%
4 L/m : 36% 8 L/m : 55-60 %
5 L/m : 40% (4-8 lpm)
6 L/m : 44% FiO2: 24-40%
(5-8 Lpm)
(1-6 lpm) FiO2:40-60%
FiO2: 24-44%
RM / Partial rebreathing mask NRM
6 L/m : 60% Non rebreathing
7 L/m : 70% mask
8 L/m : 80%
9 L/m : 90% 6-15 L/m : 60%-100%
10 L/m : 95%
(10-12lpm)
(6-10 lpm) FiO2: 80-100%
FiO2: 50-75% High O2 Concentration
Moderate O2 Concentration
2. Persiapan perawat
1) Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas,
nafas cuping hitung, penggunaan otot pernafasan tambahan,
takikardi, gelisah, bimbang dan sianosis)
2) Perawat mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan
PROSEDUR Hal Yang Perlu Dikaji
KERJA 1. Kaji kepatenan jalan nafas, bersihkan nostril dari sekret.
2. Kaji status pernapasan klien (mis : RR dan kedalaman pernapasan,
suara nafas, kesimetrisan pengembangan dinding dada).
3. Kaji saturasi oksigen dan analisa gas darah (Jika ada)
4. Kaji kembali status medis klien terhadap order dokter mengenai
oksigen device yang diberikan pada klien, flow rate, dan durasinya.

Prosedur Tindakan
5. Komunikasi dan jelaskan tujuan
6. Cuci tangan
7. Siapkan alat
8. Pertahankan privasi klien
9. Gunakan handscoon bersih
10. Bersihkan nostril klien dari sekret
11. Berikan klien posisi semifowler
12. Isi humidifier dengan air. Sambungkan perangkat untuk pemberian
oksigen (oksigen device, tabung oksigen, selang oksigen, humidifier,
oksigen flow meter )
13. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen atau
oksigen dinding / Head Panel.
14. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan cotton
budd atau tissu
15. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan
mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
16. Naikkan oksigen flowmeter sesuai dengan instruksi dokter dan jenis
masker oksigen , rasakan hembusan oksigen pada punggung tangan
perawat
17. Pasangkan oksigen device pada klien
18. Tanyakan pada pasien (bila sadar),, apakah aliran oksigennya terasa
atau tidak
19. Atur pengikat dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu
kendor
20. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
21. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
22. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
23. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
Dokumentasi
24. Catat tanggal dan waktu pemberian oksigen
25. Catat tipe oksigen device yang yang digunakan, flow rate, durasi serta
paraf perawat.

Evaluasi
26. Observasi status pernapasan klien
27. Monitor analisa gas darah dan saturasi oksigen (jika ada)
28. Monitor tabung humidifier tidak kehabisan air
29. Monitor oksigen device terpasang dengan baik pada klien
REFERENSI 1. Kozier, Erb, dkk. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Edisi
7. EGC.Jakarta. 2016
2. Potter & Perry. Fundamental of Nursing. Ninth Edition. Elsevier.
Missouri. 2017

Anda mungkin juga menyukai