Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

“TERAPI OKSIGEN DENGAN KANUL DAN MASKER”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Muthmainah, M. Kep

DISUSUN OLEH :

Zaky El-karim ( 2111311050 )

KELOMPOK B A2 2021

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN

2021/2022
A. Pengertian

Terapi oksigen (O2) merupakan suatu intervensi medis berupa upaya pengobatan
dengan pemberian oksigen (O2) untuk mencegah atau memerbaiki hipoksia jaringan dan
mempertahankan oksigenasi jaringan agar tetap adekuat dengan cara meningkatkan masukan
oksigen (O2) ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen (O2) ke dalam
sirkulasi dan meningkatkan pelepasan atau ekstraksi oksigen (O2) ke jaringan.

Dalam penggunaannya sebagai modalitas terapi, oksigen (O2) dikemas dalam


tabung bertekanan tinggi dalam bentuk gas, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan
tidak mudah terbakar. Oksigen (O2) sebagai modalitas terapi dilengkapi dengan beberapa
aksesoris sehingga pemberian terapi oksigen (O2) dapat dilakukan dengan efektif, di
antaranya pengatur tekanan (regulator), sistem perpipaan oksigen (O2) sentral, meter aliran,
alat humidifikasi, alat terapi aerosol dan pipa, kanul, kateter atau alat pemberian lainnya.

B. Indikasi terapi oksigen

Terapi oksigen (O2) juga diberikan selama periode perioperatif karena anestesi umum
seringkali menyebabkan terjadinya penurunan tekanan parsial oksigen (O2) sekunder akibat
peningkatan ketidaksesuaian ventilasi dan perfusi paru dan penurunan kapasitas residu
fungsional (FRC).

Dalam pemberian terapi oksigen (O2) harus dipertimbangkan apakah pasien benar-benar
membutuhkan oksigen (O2), apakah dibutuhkan terapi oksigen (O2) jangka pendek (short-
term oxygen therapy) atau panjang (long-term oxygen therapy). Oksigen (O2) yang diberikan
harus diatur dalam jumlah yang tepat dan harus dievaluasi agar mendapat manfaat terapi dan
menghindari toksisitas.

Terapi oksigen Metode Kanul

1. Definisi

Suatu metode pemberian oksigen kadar rendah melalui sebuah kanul yang merupakan
sebuah alat plastic sekali pakai dengan dua buah cabang yang menunjol untuk dimasukkan
kedalam lubang hidung.

2. Tujuan

a. Meringankan sesak nafas


b. Memberikan oksigen kadar rendah pada pasien
c. Memberikan pasokan oksigen selama aktivitas seperti makan, minum dll tanpa
terputus
3. Peralatan

a. Sumber oksigen
b. Kanul nasal dengan selang penghubung
c. Pelembab udara dengan air destilasi
d. Alat pengatur aliran oksigen
e. Kain kasa

4. Langkah-langkah

a. Tahap Pra Interaksi


 Mahasiswa mengecek file (catatan medis/keperawatan) pasien
 Mahasiswa mempersiapkan alat
- Sumber oksigen
- Kanul nasa dengan selang penghubung
- Pelembab udara dengan air destilasi
- Alat pengukur aliran oksigen
- Kain kasa
b. Tahap orientasi
 Mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Mahasiswa melakukan identifikasi pasien
 Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan di lakukan
 Menjaga privasi pasien
c. Tahap kerja
 Dekatkan alat-alat pasien ke pasien
 Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
 Mengkaji adanya tanda tanda hipoksia dan secret pada jalan napas
 Menentukan kebutuhan oksigen, sesuai dengan program medis
 Isi tabung pelembab udaradengan air steril sampai sampai setinggi tanda yang
ada pada tabung
 Pasang alat pengatur aliran oksigen (flow meter) pada sumber oksigen dan atur
pada posisi “off”
 Pasang tabung pelembab udarapada dasar alat pengatur aliran oksigen
 Pasang selang dan kanul
 Nasal pada tabung pelembab udara
 Atur aliran oksigen sesuai instruksi dengan aliran antara 1-6 liter/menit
 Pastikan alat bekerja degan baik dengan melihat adanya gelombang udara
pada tabung pelembab udara atau rasakan adanya aliran oksigen yang keluar
dari selang
 Masukkan ujung kanul kedalam lubang hidung pasien dan selipkan tali
pengikat disekitar telinga agar kanul tidak jatuh
 Alasi selang dengan kain kasa pada bagian telinga dan amati kulit di belakang
telinga secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya ritasiatau luka

Amati pasien dan peralatanterkait aliran pksigen, komisi klinis ketinggian air
pada taabung
 Cuci tangan
 Catat waktu, aliran oksigen dan hasil observasi pasien
 Anjurkan pasien utuk benafas lewat hidung dengan mulut tertutup
 Lepas dan bersihkan kanul dengan sabun dan air, keringkan dengan anti septik
setiap 8 jam, periksa lubang hidung paling tidak setiap 8 jam
d. Tahap terminasi
 Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan paa pasien
 Membuat kontrak selanjutnya
 Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
 Cuci tangan
 Mendokumentasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan

5. Laporan

1) Laporan praktikum berisi tentang, pengertian, tujuan, peralatan dan langkah-langkah


2) Laporan praktikum dikumpulkan dengan jadwal yang telah di tentukan oleh instruktur

Terapi oksigen Metode Sungkup (Mask Method)

1. Definisi

Pemberia oksigen ke pasien melalui sungkup (sederhana/venture) sesuai kebutuhan


pasien. Dalam metode sungkup ini terdiri dari dua yaitu:

 Rebreathing Mask. Masker oksigen ini dapat mengalirkan oksigen dengan


kosentrasi 60-80%. Sedangkan laju alirannya antara 8-12 liter/ menit.
Rebreathing Mask dilengapi dengan kantong udara yang akan mengembang
baik saat inspirasi maupun ekspirasi. Namun kekurangannya adalah sebagian
udara inspirasi tercampur dengan udara ekspirasi sehingga CO2 nya lebih tinggi
 NonRebreathing masker ini hampir mirip dengan Rebreathing Mask karena
sama-sama memiliki kantong udara. Namun terdapat perbedaan yang terletak
pada katup yang berjumlah 2 buah. Sehingga udara inspirasi dan ekspirasi tidak
bercampur. Alat ini dapat mengalirkan oksigen 80-100% dengan laju aliran 10-
12 liter/ menit

2. Tujuan

a. Meringankan sesak nafas


b. Memberikan oksigen kadar tinggi

3. Peralatan

a. Sumber oksigen
b. Sungkup
c. Pelembab udara dengan air destilasi
d. Alat pengukur aliran oksigen
e. Kain kasa

4. Langkah-langkah

a. Tahap Pra Injeksi


 Mahasiswa mengecek file (catatan medis/keperawatan) pasien
 Mahasiswa mempersiapkan alat
- Sumber oksigen
- Sungkup
- Pelembab udara dengan air destilasi
- Alat pengukur aliran oksigen
- Kain kasa
b. Tahap orientasi:
 Mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
 Mahasiswa melakukan identifikasi pasien
 Mahasiswa menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan di lakukan
 Menjaga privasi pasien
c. Tahap kerja:
 Dekatkan alat-alat pasien ke pasien
 Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
 Mengkaji adanya tanda tanda hipoksia dan secret pada jalan napas
 Menentukan kebutuhan oksigen, sesuai dengan program medis
 Isi tabung pelembab udaradengan air steril sampai sampai setinggi tanda yang
ada pada tabung
 Pasang alat pengatur aliran oksigen (flow meter) pada sumber oksigen dan
atur pada posisi “off”
 Pasang tabung pelembab udarapada dasar alat pengatur aliran oksigen
 Pasang selang dan sungkup wajah pasien dan pasang dari daerah hidung
kebawah.
 Atur klip logam pada sungkup agar mengikuti bentuk hidung pasien
 Kencangkan tali pengikat pada sekeliling kepala pasien
 Tempelkan kasa dibelakang telinga dan kulit kepala tempat tali pengikat
melintas
 Amati pasien terkait aliran oksigen, kondisi klinis, ketinggian air pada tabung
pelembab udara
 Cuci tangan
 Lepas sungkup dan keringkan kulit setiap 2-3 jam jika oksigen diberikan
terusmenerus, jangan meletakkan bedak disekeliling sungkup
 Catat data yang relevan pada rekam medis pasien
d. Tahap terminasi
 Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan paa pasien
 Membuat kontrak selanjutnya
 Ucapkan salam dan terima kasih pada pasien atas kerja samanya
 Cuci tangan
 Mendokumentasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan

5. Laporan

1) Laporan praktikum berisi tentang, pengertian, tujuan, peralatan dan langkah-langkah


2) Laporan praktikum dikumpulkan dengan jadwal yang telah di tentukan oleh instruktur
REVERENSI

Widiyanto B, Yasmin LS. Terapi Oksigen terhadap Perubahan Saturasi Oksigen melalui
Pemeriksaan Oksimetri pada Pasien Infark Miokard Akut (IM-A)

Murni, Dewi., Putri, Zifriyanthi Minanda., Nelwati., Maisa, Esthika Ariany., Khairini, Ilfa.,
Sidaria., dan Muthamainnah. (2022). Modul Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Manusia. Padang: Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai