Anda di halaman 1dari 5

MODUL 4

BILAS LAMBUNG

Tujuan Pembelajaran
Bila dihadapkan dengan pasien/ kasus mahasiswa mampu:
1. Melakukan prosedur bilas lambung dengan tepat dan benar

Pengertian
Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara memasukkan
dan mengeluarkan air ke atau dari lambung dengan menggunakan NGT.

Tujuan:
1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran pencernaan
2. Mendiagnosa perdarahan lambung
3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy
4. Membuang cairan atau partikel dari lambung

Pada umumnya air yang digunakan adalah air hangat (tap water) atau cairan isotonis
seperti NaCl 0.9%. Pada orang dewasa menggunakan 100-300 ml sekali memasukkan
sedangkan pada anak-anak 10 ml/kg dalam sekali memasukkan ke lambung.

Indikasi
1. Keracunan makanan atau obat
2. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
3. Persiapan operasi lambung
4. Perdarahan pada saluran pencernaan atas
5. Mengambil contoh asam lambung untu dianalisis lebih lanjut
6. Dekompresi lambung

Kontraindikasi
1. Keracunan oral lebih dari 1 jam
2. Pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida,
hidrokarbon aromatic, halogen)
3. Pasien yang menelan benda asing tajam
4. Pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)

Alat Dan Bahan


1. Sarung tangan
2. Air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat natrium,
karbon teraktivasi)
3. Selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald diameter besar
4. Plester
5. Gunting plester
6. Jelly
7. Stetoskop
8. Handuk mandi atau alas
9. Spuit pengirigasi besar dengan adapter
10. Saluran plastic besar dengan adapter
11. Gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv yang dapat dikembungkan
12. Bengkok
13. Senter/pen light
14. Tongue spatel
15. Gelas ukur
16. Wadah untuk aspirat
17. Wadah untuk spesimen

Prosedur
No Langkah Prosedur PENILAIAN
Dilakukan Tidak
Dilakukan
Prosedur bilas lambung pada kasus keracunan
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur
yang akan dilakukan
3. Menjaga privacy pasien
4. Cuci tangan
5. Identifikasi pasien
6. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor
atau jika induksi muntah dengan sirup pekak tidak
berhasil.
Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks
muntah, maka posisikan klien miring pada satu sisi
untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.
Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada,
maka klien harus dilakukan intubasi trachea
sebelum dilakukan bilas lambung.
7. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar
(>28Fr) untuk memudahkan aliran irigasi cairan.
Pasang selang NGT (sesuai SOP pemasangan NGT).
8. Gunakan larutan garam fisiologis atau air mineral
kemasan untuk pembilasan, suhu cairan yang
digunakan sebaiknya sesuai suhu tubuh.
9. Lakukan irigasi beberapa kali sampai muntahan
pasien jernih dan tak berbau racun lagi.
10. Perawat merapikan pasien.
11. Hand Hygiene 6 langkah
12. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi
jumlah, karakteristik, bau cairan yang dilakukan
irigasi serta reaksi klien.
Prosedur Bilas lambung (gastric lavage) pada
kasus perdarahan lambung
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur
yang akan dilakukan
3. Menjaga privacy pasien
4. Cuci tangan
5. Identifikasi pasien
6. Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis
yang biasanya digunakan adalah selang Ewald.
Selang dengan diameter kecil tidak cukup efektif
untuk mengeluarkan bekuan darah dan dapat
menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa
karena bila ada bekuan darah yang menyumbat
selang, akan sulit mendeteksi masih terjadinya
perdarahan.
7. Lakukan irigasi dengan menggunakan cairan garam
faal dengan cara memasukkan sejumlah cairan
secara bertahap dan kemudian mengeluarkannya
dengan cara mengalirkan atau diaspirasi
menggunakan tekanan rendah.
8. Alirkan cairan yang dikeluarkan ke dalam kantong
(collection bag) yang diletakkan dengan posisi
lebih rendah dari tubuh klien atau tempat tidur
klien.
Cairan irigasi yang digunakan bisa berjumlah +/-
500-700 ml
9. Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga
dengan system drainasenya. Waspada terhadap
potensial terjadinya sumbatan bekuan darah pada
selang atau perubahan posisi selang.
10. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan
lebih efektif dalam tindakan gastric lavage.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa penggunaan cairan dengan suhu rendah
(dingin) akan menggeser kurva disosiasi
hemoglobin kearah kiri dan dapat berakibat
langsung seperti : penurunan aliran oksigen ke
organ-organ vital serta memperpanjang waktu
perdarahan dan protrombin time.
11. Perawat mencuci tangan.
12. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi
jumlah, karakteristik, bau cairan yang dilakukan
irigasi serta reaksi klien.
13. Dokumentasikan buat nama dan tanda tangan
perawat yang melakukan tindakan

Anda mungkin juga menyukai