FIDIA
ENGEL MANULANG
PINTA NIATEKU
SURYA TAMBUNAN
WANDES PUTRA NADI ZANDROTO
LINDA SUSANTI GIAWA
YEMIMA PANJAITAN
MAULAYANI
KELAS 4.1
Dosen pembimbing
Ns. Agnes silvina marbun M .kep
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman :
Pengertian
Memasang selang / pipa khusus melalui saluran pencernaan
atas secara langsung yang berakhir di lambung
Tujuan
Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan
pasien yang mengalami kesulitan menelan.
Kebijakan
Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter, serta
ketersediaan alat yang
lengkap
Indikasi &
Kontraindikasi Dekompresi lambung
Gangguan koagulasi
Varises esofagus
Penatalaksanaan :
3. Dekatkan alat
Pengertian Insulin adalah hormon yang digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
Actrapid Novolet : adalah insulin short acting yang dikemas dalam bentuk pulpen
insulin khusus yang berisi 3 cc insulin.
Persiapan Pasien Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya (± pukul 20.00) akan
dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah dan urine untuk
memastikan apakah klien menderita diabetes mellitus.
Menganjurkan klien untuk puasa 6 – 7 jam (mulai ± pukul 24.00) sampai
dengan pengambilan sampekl urine dan darah di pagi hari. Klien
diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang tidak mengandung
glukosa).
.
Persiapan perawat Perawat mencuci tangan sebelum dan setelah tindakan
Perawat memberitahu tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Pengertian Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara
memasukkan dan mengeluarkan air/cairan tertentu ke dalam lambung
dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang penduga lambung
NGT (Naso Gastric Tube).
3. Segelas air
4. Handuk
5. Celemek
6. Bengkok
7. Ph chimstrip
8. Stetoskop
13. Penlight/senter
14. Cairan irigasi hangat/dingin (NaCl 0.9 % atau air) atau penawar
racun (antidote) sesuai kebutuhan
Pelaksanaan :
4. Memakai celemek
12. Melumasi selang kira-kira sepanang 6-8 cm, dengan pelumas larut
air (water-soluble lubricant)
19. Setelah insersi selang tepat, mengatur posisi miring kiri tanpa
bantal dan kepala lebih rendah
IMPLEMENTASI
Siapkan alat dan dekatkan pada pasien
Pakai celemek/barakshort
Pasang perlak dan kain pengalas
Atur posisi pasien (terlentang jika pasien dipasang
kolostomi,infact dan anak kecil posisi dorsal recumbent atau
supine dengan lutut fleksi.pada anak yang cukup besar posisi
sim dengan lutut kanan fleksi)
Pasang selimut,kemudian buka celana pasien
Pasang pispot
Pakai sarung tangan
Tuang NaCL 0,9% hangat ke dalam kom
Ambil cairan menggunakan spuit
Siapkan kanul dan lumasi ujungnya dengan vaseline atau jelly
Tangan kiri membuka anus,tangan kanan memasukan kanul.
( anak dengan kolostomy,kanul dimasukan dilubang
kolostomy)
Anak disuruh untuk nafas dalam
Tahan kanul 5-10 menit
Biarkan cairan keluar kembali dan ditampung
Masukan cairang berulang-ulang hingga bersih atau sesuai
dengan kebutuhan pasien
Cabut kanul rectie dari anus atau kolostomi dan anjurkan
pasien untuk menarik nafas dalam
Pispot atau penampung feses di angkat,kemudian diganti
dengan yang bersih untuk cebok
Anak kembali dirapikan dan bereskan alat-alat
Cuci tangan
EVALUASI
Kenyamanan pasien
Hasil dan respon pasien selama proses tindakan
Beritahukan pada pasien dan keluarga
DOKUMENTASI
Waktu pelaksanaan
Jumlah dan karakter feses
Keadaan abdomen
Nama perawat yang melaksanakan tindakan disertai tanda
tangan
Sumber : https://id.scribd.com/document/492760294/Kelompok-13
SOP COLOSTOMY CARE
3. Tissue
5. Nierbeken / bengkok
7. Pot
8. Gunting
Pelaksanaan :
Sumber : http://gdghcgcgh.blogspot.com/2014/11/kumpulan-sop-perawatan-
kolostomi.html?m=1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Sumber: https://www.academia.edu/8565409
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IRIGASI BLADDER
PENGERTIAN Membilas pipa dan kandung kemih dengan cairan
TUJUAN 1. Membebaskan kandung kemih dari bekuan darah
dan pus yang bisa menyumbat aliran urin
2. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
3. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih
karena adanya penyumbatan kateter
urine,misalnya oleh darah dan pus
INDIKASI 1. Klien yang menjalani bedah genitourinaria
2. Pada kateter yang beresiko mengalami
penyumbatan
3. Klien dengan infeksi kandung kemih ataupun
lokal
PERSIAPAN 1. Berikan salam,perkenalkan diri,dan identitas
PASIEN klien dengan memeriksa identitas klien secara
cermat
2. Kaji kondisi klien
3. Ajarkan kepada klien dan keluarga mengenai
tindakan yang akan dilakukan dengan prosedur
yang benar
PERSIAPAN 1. Selimut mandi
ALAT 2. Pengalas bengkok
3. Selang dan cairan irigasi steril
4. Konektor (bila kateter yang digunakan doble
lumer)
5. Klem
6. Sarung tangan
7. antiseptic
PROSEDUR FASE ORIENTASI
1. menyampaikan salam
2. memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
(jika ada)
3. menanyakan nama pasien
4. menjelaskan maksud dan yujuan
5. menjelaskan langkah atau prosedur yang akan
dilakukan
6. mendekatkan alat dan bahan untuk melakukan
tindakan irigasi kandung kemih
7. mencuci tangan
FASE KERJA
1. Memakai sarung tangan
2. Memasang sampiran
3. Memasang selimut mandi
4. Membuka pakaian bawah ditutup selimut
5. Kaji keadaan urine warna sekret sediment
6. Tentukan jenis kateter yang digunakan (triplet
atau doble lumen)
7. Pastikan kepatenan pipa drainage
8. Kaji beberapa jumlah urine dalam urobag
9. Cuci tangan
10. Memakai sarung tangan
11. Kaji abdomen bawah untuk tanda distensi
kandung kemih
12. Siapkan posisi pasien untuk aliran
intermitent
a. Klem selang di atas drainage dan buka klem
cairan irigasi
b. Biarkan cairan mengalir sesuai dengan
ketentuan (100ml untuk orang dewasa normal)
c. Tutup klem saluran irigasi dan buka klem
saluran drainage cairan mengalir ke urobag
sampai habis lakukan berulang sehingga
cairan yang keluar bersih
13. Untuk irigasi kontinue
a. Hitung jumlah tetesan aliran cairan irigasi
b. Yakini bahwa klem drainage terbuka dan
saluran drainage dalam keadaan paten,serta
volume darinage
14. Perhatikan dan perbaiki posisi kateter
15. Bantu pasien pada posisi nyaman
16. Hitung jumlah cairan yang keluar dari
drainage serta karakteristik pengeluaran
FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi perasaan pasien
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Menyampaikan salam
EVALUASI 1. Jumlah cairan yang digunakan untuk irigasi
bledder kateer serta komposisi jumlah cairan
dranase
2. Kaji karakteristik output:kekentalan
,warna,adanya bekuan
3. Obervasi kepatenan kateter
4. Observasi terjadinya rasa nyeri dan demam
5. Observasi urine untuk menentukan
kekeruhan,konsentrasi dan bau
6. Tetapkan hasil termasuk kejadian
7. Cairan irigasi yang tidak masuk
8. Nyeri klien
9. Tanda-tanda demam dan mengigil
10. Peningkatan spasme bladder
Sumber : https://id.scribd.com/document/427504192/Sop-Irigasi-Bladder
PEMASANGAN KATETER WANITA
No Dokumen :
SOP
No Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :
Cuci tangan
Pasang perlak
perubahan
https://pdfcoffee.com/sop-pemasangan-kateter-wanitadocx-pdf-free.html
MENENTUKAN
JUMLAH DAN JENIS
KALORI DALAM DIET
No.Dokumen :
No.Revisi :
SO Tgl.Terbit :
P Halaman :
Pengertian Penentuan kebutuhan kalori dewasa (lebih dari 18 tahun) berdasarkan umur,
jenis kelamin, aktifitas fisik dan pasien dengan kondisi khusus yaitu ibu hamil
dan ibu menyusui, dilakukan oleh nutrisionist.
Tujuan Mendapatkan angka kebutuhan kalori, protein,lemak dan karbohidrat pasien
dewasa sehingga dapat diberikan diet sesuai kondisi pasien.
Kebijakan a. Bagi pasien yang sudah diukur berat badan dan tingi badannya maka
pengukuan antropometri tidak dilakukan.
b. Bagi pasien dengan kondisi khusus(ibu hamil, ibu menyusui) diberikan
penambahan kalori sesuai dengan kebutuhan.
Prosedur/Langkah- 1. Melakukan pengukuran antropometri yaitu berat badan, tinggi badan.
langkah
a. Ukur berat badan pasien dengan menggunakan timbagan injak
b. Ukur tinggi badan pasien degan menggunakan mikrotoice.
2. Menghitung Berat badan Ideal dan IMT pasien:
a. BBI = (TB (Cm) – 100) ± 10%
b. IMT =