Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KORBAN PEMERKOSAAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
ALHAMDIKA ANSYAHRI LUBIS ( 180204036 )
KELAS : 3.1
DOSEN PENGAJAR
Ns.JEK AMIDOS PARDEDE, M.Kep, Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2020
KASUS
Seorang ibu bernama rizky menolpon rumah sakit jiwa melaporkan bahwa anaknya sudah 3
hari tidak keluar kamar, ibu rizky meminta salah satu perawat jiwa untuk datang kerumahnya,
lalu perawat dika langsung segera datang ke rumah ibu tersebut. Sesampainya di rumah ibu
ttersebut koroersebut medilecehkan oleh mberitahu bahwa anaknya 4 hari yang lalu
dilecehkan oleh pemuda tidak dikenal.perawat dika langsung masuk untuk melihat kondisi
klien, dikamar perawat dika melihat kondisi anak tersebut kotor, bau dan rambut acak acakan,
anak tersebut juga terdiam saat perawat mengajaknya untuk berbicara, tetapi lama kelamaan
korban akhirnya mau berbicara namun dengan suara pelan, perawat menanyakan kenapa
tidak mau keluar rumah korban menjawab, buat apa saya keluar rumah saya tidak pantas
untuk hidup saya sudah tidak ada lagi harga diri untuk selamanya, bahkan saya mendengar
tiap malam bisikan bisikan bahwa aku lebih baik mati saja, saya cemas untuk masa depan
saya tidak ada lagi yang mau berteman dengan saya yang beroda ini.
Berila diagnosa dan 4 sp dari kasus diatas

1. Defisit Perawatan Diri


INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Mengidentifikasi perawatan SP 1: Menjelaskan tanda dan gejala,
kebersihan diri (mandi, berhias, penyebab dan akibat defisit
makan minum, toileting) perawatan diri
2. Melatih cara melakukan perawatan serta melatih klien merawat diri:
diri:mandi mandi
3. Melatih cara perawatan diri: a. Mengidentifikasi tanda dan
berdandan/berhias gejala, penyebab dan akibat
4. Melatih cara perawatan diri: defisit perawatan diri
makan/minum b. Menjelaskan cara perawatan
5. Melatih cara perawatan diri: diri : mandi (tanyakan alasan
BAB/BAK tidak mau mandi,berapa kali
mandi dalam sehari, manfaat
mandi, peralatan mandi, cara
mandi yang benar)
c. Melatih klien cara perawatan
diri: mandi
d. Melatih klien memasukkan
kegiatan berdandan dalam
jadual kegiatan harian
SP 2: Menjelaskan dan melatih klien
perawatan kebersihan diri:
berhias
a. Mendiskusikan tentang cara
perawatan diri berdandan (alat yang
dibutuhkan, kegiatan berdandan, cara
berdandan, waktu berdandan,
manfaat berdandan, kerugian jika
tidak berdandan
b. Melatih cara berdandan
c. Melatih klien memasukkan kegiatan
berdandan dalam jadual kegiatan
harian
SP 3: Melatih cara melakukan perawatan
diri:makan/minum
a. Mendiskusikan cara perawatan diri;
makan/minum (tanyakan alat-alat
yang
b. dibutuhkan, cara makan minum,
waktu makan minum, manfaat makan
minum dan kerugian jika tidak makan
minum
c. Melatih cara perawatan diri: makan
minum
d. Melatih klien memasukkan kegiatan
makan/minum dalam jadwal kegiatan
harian
SP 4: Melatih cara melakukan perawatan
diri: BAK/BAK
a. Mendiskusikan cara perawatan diri
BAB/BAK (alat yang dibutuhkan,
kegiatan
b. BAB/BAK, cara melakukan
BAB/BAK yang benar, manfaat
BAB/BAK yang benar, kerugian jika
BAB/BAK tidak benar).
c. Melatih cara perawatan diri:
BAB/BAK
d. Melatih klien memasukkan kegiatan
BAB/BAK dalam jadwal kegiatan
harian.

2. Isolasi Sosial
INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Mengenal masalah isolasi sosial SP 1: Menjelaskan tanda dan gejala,
2. Berkenalan dengan perawat atau penyebab dan akibat isolasi sosial
klien lain a. Mengidentifikasi tanda dan gejala,
3. Bercakap-cakap dalam melakukan penyebab dan akibat isolasi sosial
kegiatan harian. b. Mendiskusikan keuntungan memiliki
4. Berbicara sosial : meminta sesuatu, teman, kerugian tidak memiliki teman.
berbelanja dan sebagainya. SP 2: Menjelaskan dan melatih klien
berkenalan
a. Menjelaskan cara berkenalan
b. Mendemostrasikan cara berkenalan
c. Melatih klien berkenalan 2 - 3 orang atau
lebih
SP 3: Menjelaskan dan melatih klien
bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan sehari-hari.
SP 4: Menjelaskan dan melatih berbicara
sosial : meminta Sesutu, berbelanja
dan sebagainya.

3. Resiko Bunuh Diri


INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. N Tetap aman dan selamat / Klien tidak SP 1:Mengidentifikasi masalah resiko
menciderai diri sendiri. bunuh diri: isyarat ancaman dan
2. Latihan cara mengendalikan diri dari bunuh diri.
dorongan bunuh diri dengan membuat SP 2: Latihan cara mengendalikan diri dari
daftar aspek positif diri sendiri. dorongan
SP 3:mendiskusikan harapan dan masa
depan
SP 4:Mendiskusikan cara mencapai
harapan dan masa depan

4. Halusinasi
INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Mengenali halusinasi yang dialaminya: SP 1: Mengidentifikasi isi,frekuensi,
isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi waktu terjadi , situasi pencetus
2. pencetus, perasaan, respon. perasaan dan respon halusinasi
3. Mengontrol halusinasi dengan cara SP 2: Mengontrol halusinasi dengan
menghardik. minum obat secara teratur
4. Mengontrol halusinasi dengan cara SP 3: Mengontrol halusinasi dengan
menggunakan obat. bercakap-cakap dengan orang lain
5. Mengontrol halusinasi dengan cara SP 4: Mengkontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap. melakukan kegiatan terjadwal
6. Mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan aktifitas.
5. Kerusakan komunikasi Verbal
INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Mengenal masalah kerusakan komunikasi SP 1: Menjelaskan tanda dan gejala,
verbal penyebab dan akibat kerusakan
2. Mampu menerima, menginterpretasikan komunikasi verbal
danmenge kspresikan a. Mengidentifikasi tanda dan gejala,
pembicaraannya,baik secara verbal penyebab dan akibat kerusakan
maupun nonverbal pikiran dan perasaan. komunikasi verbal
3. Berkomunikasi tentang b. Menjelaskan tanda dan gejala,
4. Berkomunikasi tentang keinginan dan penyebab dan akibat kerusakan
kebutuhan. komunikasi verbal
SP 2: Menjelaskan dan melatih klien
menerima, menginterpretasikan
danmengekspresikan
pembicaraannya, baik secara
verbal maupun nonverbal
a. Menjelaskan cara berkomunikasi
verbal dan nonverbal
b. Mendemostrasikan cara
berkomunikasi verbal dan nonverbal
c. Melatih klien berkomunikasi verbal
dan nonverbal
SP 3: Menjelaskan dan melatih klien
berkomunikasi tentang pikiran
dan perasaaan dengan 2 orang
SP 4: Menjelaskan dan melatih klien
tentang keinginan dan kebutuhan
dengan 4 orang

6. Ansietas
INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Pasien mampu mengenal ansietas SP 1: Mendiskusikan masalah yang
2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui dihadapi dalam merawat klien
teknik relaksasi a. Menjelaskan pengertian, tanda dan
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui gejala, dan proses terjadinya ansietas
distraksi b. Mendiskusikan akibat yang mungkin
4. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui terjadi pada klien ansietas
hipnotis lima jari c. Menjelaskan dan melatih keluarga
5. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui klien ansietas cara : relaksasi fisik,
kegiatan spiritual distraksi,
d. hipnotis 5 jari dan spiritual
SP 2: Mendiskusikan anggota keluarga
yang dapat berperan dalam
merawat klien
Mendiskusikan setting lingkungan
rumah yang mendukung dalam
perawatan klien
Melibatkan pasien dalam aktivitas
keluarga
a. Melatih, memotivasi, membimbing
dan memberikan pujian pada klien
ansietas
b. Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat untuk follow-up
dan
c. mencegah kekambuhan klien.
SP 3: Menjelaskan cara memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
dimasyarakat
SP 4: Menjelaskan kemungkinan pasien
relaps dan mencegah kekambuhan
Mengidentifikasi tanda-tanda
relaps dan rujukan

7. Harga Diri Rendah Kronik


INTERVENSI STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan SP 1: Mengidentifikasi kemampuan dan
gejala, proses terjadinya dan akibat aspek positif yang masih dimiliki
Harga diri rendah kronik klien.
2. Mengidentifikasi kemampuan dan a. Mendiskusikan bahwa sejumlah
aspek positif yang dimiliki kemampuan dan aspek positif yang
3. Menilai kemampuan yang dapat dimiliki pasien seperti kegiatan pasien
digunakan di rumah sakit, di rumah, dalam
4. Menetapkan/memilih kegiatan yang keluarga dan lingkungan adanya
sesuai kemampuan keluarga dan lingkungan terdekat
pasien.
b. Beri pujian yang realistik/nyata dan
hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien penilaian yang negatif
SP 2: Membantu klien menilai
kemampuan yang dapat
digunakan.
a. Mendiskusikan dengan pasien
kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
b. Bantu pasien menyebutkannya dan
memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan
pasien.
c. Perlihatkan respon yang kondusif
dan menjadi pendengar yang aktif
SP 3: Membantu klien
memilih/menetapkan
kemampuan yang akan
dilatih
a. Mendiskusikan dengan pasien
beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien lakukan
sehari-hari.
b. Bantu pasien menetapkan kegiatan
mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, mana kegiatan
yang memerlukan bantuan minimal
dari keluarga dan kegiatan apa saja
yang perlu batuan penuh dari
keluarga atau lingkungan terdekat
pasien. Berikan contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.
c. Susun bersama pasien dan buat
daftar kegiatan sehari-hari pasien.
SP 4: Melatih kemampuan yang dipilih
klien
a. Mendiskusikan dengan pasien untuk
melatih kemampuan pertama yang
dipilih
b. Melatih kemampuan pertama yang
dipilih
c. Berikan dukungan dan pujian pada
klien dengan latihan yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychyatric Nursing. 8th edition. Missouri:
Mosby.
Keliat, B.A. dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN Basic Course.
Jakarta: EGC
Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan
Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
NANDA. (2011). Diagnosa Keperawatan definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Cetakan
2011.Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai