Anda di halaman 1dari 10

Visi : Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam Asuhan Keperawatan Lanjut

Usia dengan menerapkan ilmu dan teknologi keperawatan

LAPORAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II (Klinik)
Penempatan : Semester VII .TA. 2022/2023
Kelas : 4A

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah:


Nurhalimah, SKM., S.Kep., M.Kep., Ns., Sp.Kep.J.

Disusun oleh:
Swari Rachmi Rindani P3.73.20.2.19.034

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN
“DEFISIT PERAWATAN DIRI”

A. Kasus (masalah utama)


Defisit Perawatan Diri : Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas
perawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas dan penampilan tidak rapi.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan dan BAB dan
BAK (toileting) (Fitria, 2009).

B. Proses Terjadinya Masalah


Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan melakukan aktivitas perawatan diri
seperti (Mandi, berhias, makan, BAB atau BAK) dilakukan secara mandiri (Jalil, 2015).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada klien gangguan jiwa.
Faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri (Sutria, 2020).
Faktor predisposisi terjadi dari perkembangan keluarga yang terlalu melindungi
dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu, Biologis penyakit
kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri, Kemampuan
realistis turun klien dengan kemampuan realistas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri, Limgkungan sosial
kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri dilingkungannya. Dari segi
psikologis dimana keluarga dan lingkungan sangat mempengaruhi respons pasien.
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi. Akibat dari adanya defisit perawatan
diri, pasien cenderung menarik diri dari orang lain.

C. Jenis – Jenis Defisit Perawatan Diri


1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan melakukan atau menyelesaikan mandi/aktivitas diri untuk diri
sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
3. Hambatan kemampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian/berhias
untuk diri sendiri.
4. Deifist perawatan diri : makan
5. Hambatan kemampuan melakukan atau menyelesaikan makan diri untuk diri sendiri
6. Defisit perawatan diri : eliminasi/teoleting
7. Hambatan kemampuan melakukan atau menyelesaikan eliminasi untuk diri sendiri

D. Tanda dan Gejala


1. Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam memberishkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi.
2. Berpakaian/Berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,
klien memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian,
mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
3. Makan
Klien memiliki ketidakmampuan dalam menelan makan, mempersiapkan makanan,
melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat.
4. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan kamar kecil,
duduk, berdiri dari WC , memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri
setelah BAB/BAK dengan tepat.
E. Mekanisme Koping
a. Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan
mencapai tujuan. Kategorinya adalah : Klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan
diri secara mandiri.
b. Mekanisme Koping Mal Adaptif
Mekanisme koping yang menghambat, fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategori nya adalah :
Tidak mau merawat diri.

F. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan tidak melakukan perawatan


seimbang diri tidak seimbang diri

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri


Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor kadang
kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak
bisa melakukan perawatan saat stresor.

G. Pohon Masalah

Harga Diri Rendah Situsional Causa

DEFISIT PERAWATAN DIRI Core Problem

Isolasi Sosial Effect

H. Analisa Data
1. Defisit Perawatan Diri
DS : Klien mengatakan malas mandi dan gosok gigi, kuku kotor, Klien
mengatakan sudah 15 hari tidak ganti baju dan celana, terlihat baju dan celana
klien belum pernah diganti
DO : Kondisi klien ketika dibawa ke RS, penampilannya tidak rapih, gigi kotor,
tercium bau badan, kulit kepala berketombe, kumis dan jenggot tampak panjang
dan kotor

2. Harga Diri Rendah Situasional


DS : Klien mengatakan dirinya tidak bisa hidup tanpa istrinya dan klien juga
mengatakan tidak mempunyai kemampuan apapun dan tidak berguna bagi orang
lain.
DO : klien sudah 7 hari mengurung dirinya dikamar karena teringat kembali
mantan istrinya
I. Diagnosis keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri b.d gangguan psikologis d.d Klien mengatakan malas
mandi dan gosok gigi, kuku kotor, Klien mengatakan sudah 15 hari tidak ganti
baju dan celana, terlihat baju dan celana klien belum pernah diganti

2. Harga Diri Rendah Situasional b.d perubahan pada citra tubuh d.d menarik diri
dari orang lain

J. Rencana tindakan keperawatan


MASALAH TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Defisit Perawatan Diri b.d TIU : SP 1 P :
gangguan psikologis d.d Klien tidak mengalami - Menjelaskan
Klien mengatakan malas defisit perawatan diri pentingnya
mandi dan gosok gigi, TIK: kebersihan diri
kuku kotor, Klien 1. Klien dapat membina - Menjelaskan cara
mengatakan sudah 15 hari hubungan saling menjaga keberisihan
tidak ganti baju dan celana, percaya dengan diri
terlihat baju dan celana perawat - Membantu pasien
klien belum pernah diganti 2. Klien mampu mempraktikkan cara
melakukan kebersihan menjaga kebersihan
diri secara mandiri diri
3. Klien mampu makan - Menganjurkan
dengan baik pasien memasukkan
4. Klien mampu dalam jadwal
melakukan eliminasi kegiatan harian
dengan mandiri (BAB SP 2 P :
&BAK) - Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien
- Menjelaskan cara
Kriteria hasil : makan yang baik
1. Pasien dapat membina - Membantu pasien
hubungan saling mempraktikkan cara
percaya dengan makan yang baik
perawat - Menganjurkan
2. Pasien dapat pasien memasukkan
mengetahui dalam jadwal
pentingnya perawatan kegiatan harian
diri
SP 3 P :
3. Pasien dapat
- Mengevaluasi
mengetahui cara-cara
jadwal kegiatan
perawatan diri
harian pasien
4. Pasien dapat
- Menjelaskan cara
melaksanakan
eliminasi yang baik
perawatan diri dengan
- Membantu pasien
bantuan perawat
mempraktikkan cara
5. Pasien dapat
eliminasi yang baik
melaksanakan
dan memasukkan ke
perawatan diri secara
dalam jadwal
mandiri
- Menganjurkan
6. Pasien mendapatkan
pasien memasukkan
dukungan keluarga
dalam jadwa
untuk meningkatkan
kegiatan harian
perawatan diri
SP 1 K :
- Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan keluarga
dalam merawat
pasien
- Menjelaskan
pengertian, tanda
dan gejala defisit
perawatan diri dan
jenis defisit
perawatan diri yang
dialami pasien
berserta proses
terjadinya
- Menjelaskan cara-
cara merawat pasien
defisit nutirisi

SP 2 K :
- Melatih keluarga
mempraktikkan cara
merawat pasien
dengan defisit
perawatan diri
- Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
kepada pasien
defisit perawatan
diri

SP 3 K :
- Membantu keluarga
membuat jadwal
aktivitas di rumah
termasuk minum
obat (discharge
planning)
- Menjelaskan follow
up pasien setelah
pulang
Sumber :
Nurhalimah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan, 162-170.
Periwi, Bekti. (2016). Laporan Pendahuluan dan SP pada klien dengandefisit perawatan diri.
Program studi S1 Keperawatan: STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA.
Qurrotulaini, Cintianova. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan Deifist
Perawatan Diri Di Perumahan Genuk Indah Semarang. Fakultas ilmu keperawatan :
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.

Anda mungkin juga menyukai