NIM.4006200058
2021
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Data Subyektif
c. Klasifikasi
Menurut Nanda-I (2012), jenis perawatan diri terdiri dari :
1) Defisit perawatan diri: Mandi Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2) Defisit perawatan diri: Berpakaian Hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berias untuk diri sendiri.
3) Defisit perawatan diri: Makan Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas sendiri.
4) Perawatan diri: Eliminasi :Hambatan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri
d. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
1) Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2) Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.
e. Faktor Predisposisi
Menurut Depkes (2009), penyebab kurangnya perawatan diri adalah :
1. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
2. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
3. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
4. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
g. Mekanisme Koping
1) Regresi
Regresi adalah mekanisme pertahanan yang muncul ketika perilaku individu
menunjukkan karakteristik dari level perkembangan yang sebelumnya. Regresi
yang paling sering terjadi adalah “infantilisme” atau kembali ke pola perilaku
masa kanak-kanak.
2) Penyangkalan
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari relitas
tersebut atau menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak
enak
3) Isolasi
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat
sementara atau berjangka lama.
4) Intelektualisasi
Intelektualisasi adalah pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya. Dengan
intelektualisasi, manusia dapat mengurangi hal-hal yang pengaruhnya tidak
menyenangkan, dan memberikan kesempatan untuk meninjau permasalah
secara obyektif.
(Mukharipah dan Iskandar, 2012)
V. Analisa Data
Data Masalah
DS : Deficit perawatan diri
Klien mengatakan malas untuk mandi
Klien mengatakan tak perlu untuk
mengubah penampilan
DO :
Klien terlihat kotor dan tidak rapih
PERENCANAAN
DIAGNOSA RASIONAL
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Defisit Pasien mampu : Setelah.... pertemuan SP 1 Untuk mengukur/mengetahui
perawatan diri 1. Melakukan pasien dapat menjelaksan Identifikasi pengetahuan klien tentang perawatan
kebersihan pentingnya : - Kebersihan diri diri
diri scara 1. Kebersihan diri - Berdandan
mandiri 2. Berdandan/berhia - Makan
2. Melakukan s - BAB/BAK Pengenalan informasi tentang
berhias/berda 3. Makan Menjelaskan pentingnya kebersihan diri kebersihan diri dapat meningkatkan
ndan secara 4. BAB/BAK Jelaskan alat dan cara kebersihan diri kemampuan pasien untuk kebersihan
baik 5. Dan mampu Masukan dalam jadwal harian pasien diri secara mandiri
3. Melakukan melakukan cara Meningkatkan kemandirian klien
makan dengan merawat diri dalam merawat diri
baik
4. Melakukan
BAB dan
BAK secara
baik
SP 2 Agar klien dapat mengingat kembali
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1) apa saja yang sudah diajarkan
Menjelaskan pentingnya berdandan dipertemuan sebelumnya
Latihan cara berdandan Untuk meningkatkan pengetahuan
- Untuk pasien laki-laki meliputi cara : klien tentang perawatan diri
a. Berpakaian berdandan
b. Menyisir rambut Untuk meningkatkan kemandirian
c. bercukur klien dalam hal berdandan di
- Untuk pasien perempuan : kehidupan sehari-hari
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. berhias Agar klien dapat mengingat dengan
Masukan dalam jadwal kegiatan pasien jadwal yang telah disusun bersama
SP 3 Agar klien dapat mengingat kembali
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 2) apa saja yang sudah diajarkan
Jelaskan cara dan alat makan yang benar dipertemuan sebelumnya
- Jelaskan cara mempersiapkan makan
- Elaskan cara merapihkan peralatan Dengan peningkatan diri secara
makan setelah makan mandiri akan meningkatkan status
- Praktikan makan sesuai dengan kesehatan pasien
tahapan makan yang baik Agar klien dapat terbiasa melakukan
Latih kegiatan makan makan dengan baik dan benar secara
Masukan dalam jadwal kegiatan pasien mandiri
Agar klien dapat mengingat dengan
jadwal yang telah disusun bersama
Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama
DEPKES RI. 2009. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Depkes
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Buku AJar Kesehatan Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.