2. Data Objektif
a. Kebersihan diri
Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, pakaian kotor, bau
badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi.
b. Berdandan atau berhias
Kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai, tidak menyisir
rambut, atau mencukur kumis.
c. Makan
Mengalami kesukaran dalam mengambil, ketidakmampuan membawa
makanan dari piring ke mulut, dan makan hanya beberapa suap
makanan dari piring.
d. Toileting
Ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan untuk melakukan
defekasi atau berkemih tanpa bantuan [ CITATION AhY15 \l 1033 ].
C. Klasifikasi
Menurut Nanda (2012) dalam [ CITATION Dam12 \l 1033 ], jenis perawatan diri
terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
4. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
D. Rentang Respon
3. Sosial
Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan
penurunan kemampuan dalam perawatan diri [ CITATION Nur16 \l 1033 ].
5. Mekanisme Koping
Menurut [ CITATION Dam12 \l 1033 ] Mekanisme koping berdasarkan
penggolongan di bagi menjadi 2 yaitu:
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui observasi adalah
sebagai berikut :
1. Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, serta kuku panjang dan kotor.
2. Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian
kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur,
serta pada pasien wanita tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
4. Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai dengan BAB atau BAK
tidak pada tempatnya, serta tidak membersihkan diri dengan baik setelah
BAB/BAK [ CITATION AhY15 \l 1033 ].
V. ANALISA DATA
No. Symptom Dx
Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
Herdman, T. H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014.
Oxford: Wiley-Blackwell.
Herman, A. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nurhalimah, S. M. (2016). Modul Cetak Bahan Ajar: Keperawatan Jiwa. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Kemenkes.
Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawat Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.