Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI


A. Definisi
[CITATION THH12 \l 1033 ] mendefinisi defisit perawatan diri sebagai suatu
gangguan didalam melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias,
makan, toileting). Sedangkanperawatan diri merupakan salah satu kemampuan
dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Defiit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak
menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak
rapi. Defiit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada
pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami
ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif
dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat
[ CITATION AhY15 \l 1033 ].
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keeprawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri [ CITATION
Ade111 \l 1033 ]

B. Tanda dan Gejala (data subjektif dan data objektif)


Berikut ini tanda dan gejala yang muncul pada deficit perawatan diri:
1. Data Subjektif
Menurut [ CITATION Nur16 \l 1033 ] pasien mengatakan tentang :
a. Malas mandi
b. Tidak mau menyisir rambut
c. Tidak mau menggosok gigi
d. Tidak mau memotong kuku
e. Tidak mau berhias/ berdandan
f. Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
g. Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
h. BAB dan BAK sembarangan
i. Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB
dan BAK
j. Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar

2. Data Objektif
a. Kebersihan diri
Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, pakaian kotor, bau
badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi.
b. Berdandan atau berhias
Kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai, tidak menyisir
rambut, atau mencukur kumis.
c. Makan
Mengalami kesukaran dalam mengambil, ketidakmampuan membawa
makanan dari piring ke mulut, dan makan hanya beberapa suap
makanan dari piring.
d. Toileting
Ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan untuk melakukan
defekasi atau berkemih tanpa bantuan [ CITATION AhY15 \l 1033 ].
C. Klasifikasi
Menurut Nanda (2012) dalam [ CITATION Dam12 \l 1033 ], jenis perawatan diri
terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
4. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.

D. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan diri Tidak melakukan


diri seimbang tidak seimbang perawatan diri

Gambar 1. Rentang respon deficit perawatan diri Sumber: [ CITATION Dam12 \l


1033 ]
E. Faktor Predisposisi (Biologis, psikologis dan social)
1. Biologis
Seringkali defisit perawaan diri disebabkan karena adanya penyakit fisik
dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan
diri dan adanya faktor herediter yaitu ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.
2. Psikologis Factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah
penting hal ini dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan
individu sehingga perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa
mengalamai deficit perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang
kurang sehingga menyebabkan pasien tidakpeduli terhadap diri dan
lingkungannya termasuk perawatan diri.

3. Sosial
Kurangnya dukungan sosial dan situasi lingkungan mengakibatkan
penurunan kemampuan dalam perawatan diri [ CITATION Nur16 \l 1033 ].

4. Faktor Presipitasi (Biologis, psikologis dan social)


Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah
penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

5. Mekanisme Koping
Menurut [ CITATION Dam12 \l 1033 ] Mekanisme koping berdasarkan
penggolongan di bagi menjadi 2 yaitu:

a. Mekanisme koping adaptif


Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi pertumbuhan belajar
dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah klien bisa memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara mandiri.
b. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
Kategorinya adalah tidak mau merawat diri

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


Menurut [ CITATION AhY15 \l 1033 ] kurangnya perawatan diri pada pasien
dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (buang air besar [BAB] atau
buang air kecil [BAK]) secara mandiri.

III. KEMUNGKINAN DATA FOKUS PENGKAJIAN


Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi kepada pasien dan
keluarga.
Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan dengan wawancara,
melalui pertanyaan sebagai berikut:
1. Coba ceritakan kebiasaan/ cara pasien dalam membersihkan diri?
2. Apa yang menyebabkan pasien malas mandi, mencuci rambut, menggosok gigi
dan,menggunting kuku?
3. Bagaimana pendapat pasisen tentang penampilan dirinya? Apakah pasien puas
dengan penampilan sehari-hari pasien?
4. Berapa kali sehari pasien menyisir rambut , berdAndan, bercukur (untuk laki-laki)
secara teratur?
5. Menurut pasien apakah pakaian yang digunakan sesuai dengan kegiatan yang akan
dilakukan?
6. Coba ceritakan bagaimana kebiasaaan pasien mandi sehari-hari ? peeralatan mandi
apa saja yang digunakan pasien ?
7. Coba ceritakan bagaimana kebiasaan makan dan minum pasien ?
8. Menurut pasien apakah alat makan yang digunakan sesuai dengan fungsinya ?
9. Coba ceritakan apa yang pasien lakukan ketikan selesai BAB atau BAK ?
10. Apakah pasien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan
BAK?
11. Tanyakan mengenai pengetahuan pasien mengenai cara perawatan diri yang
benar[ CITATION Nur16 \l 1033 ].

Tanda dan gejala defisit perawatan diri yang dapat ditemukan melalui observasi adalah
sebagai berikut :
1. Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, serta kuku panjang dan kotor.
2. Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian
kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur,
serta pada pasien wanita tidak berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
4. Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai dengan BAB atau BAK
tidak pada tempatnya, serta tidak membersihkan diri dengan baik setelah
BAB/BAK [ CITATION AhY15 \l 1033 ].

IV. MASALAH KEPERAWATAN


1. Defisit perawatan diri.
2. Harga diri rendah.
3. Resiko tinggi isolasi sosial.

V. ANALISA DATA

No. Symptom Dx

1. DS: Defisit perawatan diri


Klien mengatakan malas mandi,tidak
mengetahui cara merawat diri,
mengatakan belum mandi.
DO :
Pasien rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan
kotor.Rambut acak-acakan,tidak disisir,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, makan dan minum
diambilkan oleh keluarga, makan
berceceran, dan tidak pada tempatnya.
Tidak menyiram dan membersihkan diri
setelah BAB dan BAK

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Defiit perawatan diri kebersihan diri, makan, berdandan, dan BAK/BAB

VII. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No Dx. Perencanaan
.D Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi
x
I Defisit TUM :
Perawatan Klien dapat
Diri : melakukan
Merawat perawatan
Kebersihan diri secara
Diri mandiri 1.   Setelah …x1.      Bina hubungan saling percaya
interaksi klien dengan :
TUK 1 : menunjukkan          Beri salam setiap berinteraksi
Klien dapat tanda – tanda          Perkenalkan nama, nama
membina percaya pada panggilan perawat, dan tujuan
hubungan perawat : perawat berinteraksi.
saling          Wajah cerah,          Tanyakan dan panggil nama
percaya tersenyum kesukaan klien
         Mau berkenalan          Tunjukkan sikap empati, jujur
         Ada kontak mata dan menepati janji setiap kali
         Bersedia berinteraksi.
menceritakan          Tanyakan perasaan klien dan
perasaan masalah yang dihadapi klien
                  Buat kontrak interaksi yang jelas
Bersedia
mengungkapkan          Dengarkan dengan empati
masalahnya          Penuhi kebutuhan dasar klien
TUK 2 : 2.    Dalam…x 2. diskusikan dengan klien :
Klien interaksi          Penyebab klien tidak merawat
klien
mengetahui menyebutkan : diri
pentingnya          Penyebab tidak          Manfaat menjaga perawatan diri
perawatan merawat diri untuk keadaan fisik, mental dan
diri          Manfaat menjaga sosial
perawatan diri          Tanda-tanda perawatan diri yang
         Tanda-tanda baik
bersih dan rapi          Penyakit atau gangguan
         Gangguan yang kesehatan yang bisa dialami oleh
dialami jika klien bila perawatan diri tidak
perawatan diri adekuat
tidak diperhatikan
TUK 3 : 3.1 Dalam …x3.1 diskusika frekuensi menjaga
Klien interaksi klien perawatan diri selama ini
mengetahui menyebutkan         Mandi
cara-cara frekuensi menjaga         Gosok gigi
melakukan perawatan diri :         Keramas
perawatan          Frekuensi mandi         Berpakain
diri          Frekuensi gosok        Berhias
gigi         Gunting kuku
         Frekuensi
3.2 diskusikan cara praktek perawatan
keramas diri yang baik dan benar
         Frekuensi ganti        Mandi
pakaian         Gosok gigi
         Frekuensi berhias         Keramas
         Frekuensi gunting        Berpakain
kuku         Berhias
3.2 Dalam …x        Gunting kuku
interaksi klien
3.3 berikan pujian untuk setiap respon
menjelaskan cara kliken yang positif
menjaga
perawatan diri :
         Cara mandi
         Cara gosok gigi
         Cara keramas
         Cara berpakaian
         Cara berhias
         Cara gunting
kuku

TUK 4 : 4. Dalam …x interaksi 4.1 Bantu klien saat perawatan


Klien dapat klien diri :
melaksanaka mempraktekan          Mandi
n perawatan perawatan diri
         Gosok gigi
diri dengan dengan          Keramas
dibantu
bantuan oleh perawat :          Berpakain
perawat          Mandi          Berhias
         Gosok gigi          Gunting kuku
         Keramas 4.2 Beri pujian setelah klien selesai
         Berpakain melaksanakan perawatan diri
         Berhias
         Gunting kuku

TUK 5 : 5. Dalam …x interaksi 5.1 Pantau klien dalam


Klien dapat klien melaksanakan perawatan diri :
melaksanaka melaksanakan          Mandi
n perawatan praktek perawatan          Gosok gigi
secara diri secara mandiri
         Keramas
mandiri :          Berpakain
         Mandi 2x sehari          Berhias
         Gosok gigi
         Gunting kuku
sehabis makan 5.2 Beri pujian saat klien
         Keramas 2x melaksanakan perawatan diri
seminggu secara mandiri
         Ganti pakaian 1x
sehari
         Berhias sehabis
mandi
         Gunting kuku
setelah mulai
panjang
TUK 6 : 6.1 Dalam …x 6.1 Diskusikan dengan keluarga :
Klien interaksi keluarga         Penyebab klien tidak
mendapatkan menjelaskan cara- melaksanakan perawatan diri
dukungan cara membantu          Tindakan yang telah dilakukan
keluarga klien dalam klien selama di Rumah Sakit
untuk memenuhi dalam menjaga perawatan diri dan
meningkatka kebutuhan kemajuan yang telah dialami oleh
n perawatan perawatan dirinya klien
diri 6.2 Dalam …x          Dukungan yang bisa diberika
interaksi keluarga oleh keluarga untuk meningkatkan
menyiapakan kemempuan klien dalam
sarana perawatan perawatan diri
diri klien : sabun 6.2 Diskusikan denagn keluarga
mandi, pasta gigi, tentang :
sikat gigi, sampo,         Sarana yang diperlukan untuk
handuk, pakaian menjaga perawatan diri klien
bersih, sandal dan         Anjurkan kepada keluarga
alat berhias menyiapkan sarana tersebut
6.3 Keluarga
mempraktekan 6.3 Diskusikan dengan keluarga
perawatan diri hal-hal yang perlu dilakukan
kepada klien keluarga dalam perawatan diri :
         Anjurkan keluarga untuk
mempraktekan perawatan diri
(mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, berhias dan gunting kuku)
         Ingatkan klien waktu mandi,
gosok gigi, keramas, ganti baju,
berhias dan gunting kuku
         Bantu jika klien mengalami
hambatan dalam perawatan diri
         Berikan pujian atas keberhasilan
klien
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, M., & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Herdman, T. H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014.
Oxford: Wiley-Blackwell.

Herman, A. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurhalimah, S. M. (2016). Modul Cetak Bahan Ajar: Keperawatan Jiwa. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Kemenkes.

Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawat Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai