OLEH :
21033
KABUPATEN PURWOREJO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan Keperawatan Jiwa Defisit Perawatan Diri ini disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk manfi secara
teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau nafas, dan
penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah
yang timbul pada pasien gangguan jiwa (Rohima, 2020).
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya,
kesehatannya, dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Klien dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan dirinya (Azizah, L.A. Zainuri, I. Akbar, 2016).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada
pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami
ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif
dan menyebabkan pasien dikucilkan, baik dalam keluarga maupun masyarakat
(Yusuf, Rizky & Hanik, 2015).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perbuhana proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan
minum secara mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting.
B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan menjalani klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan Realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan
dirilingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri.
Menurut (Azizah, L.A Zainuri, I. Akbar, 2016), faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene adalah :
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli dengan kebersihan dirinya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita diabetes melitus ia harus menjaga kebersihan kulitnya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampo, dan lain-lain.
g. Kondisi Fisik
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah :
1) Dampak Fisik
Banyak gangguan Kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan intergritas kulit, gangguan
membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, serta
gangguan fisik pada kuku.
2) Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa aman nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan
interaksi sosial.
C. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Pola Kadang Tidak
perawatan perawatan diri melakukan
diri seimbang tidak seimbang perawatan diri
Keterangan :
3. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan
defisit perawatan diri menurut Fitria (2012) adalah sebagai sebagai
berikut:
a. Defisit perawatan diri
b. Harga diri rendah
c. Isolasi sosial
4. Intervensi Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
1. Identifikasi masalah 1. Diskusi masalah yang
keperawatan diri : kebersihan dirasakan dalam merawat
diri, berdandan, makan/minum, pasien
BAK/BAB 2. Jelaskan pengertian, tanda dan
2. Jelaskan pentingnya gejala, dan proses terjadinya
kebersihan defisit perawatan diri
3. Jelaskan cara dan alat 3. Jelaskan cara merawat defisit
kebersihan diri perawatan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan 4. Latih duacara merawat :
diri : mandi dan ganti pakaian, kebersihan diri dan berdandan
sikat gigi, cuci rambut, potong 5. Anjurkan membantu pasien
kuku sesuai jadwal dan memberikan
5. Masuk pada jadwal kegiatan pujian
untuk Latihan mandi, sikat gigi
(2 kali perhari), cuci rambut (2
kali perminggu), potong kuku
(1 kali perminggu)
SP 2 SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
diri, beri pujian dalam merawat/melatih pasien
2. Jelaskan cara dan alat untuk kebersihan diri, beri pujian
berdandan 2. Latih dua cara merawat :
3. Latih cara berdandan setelah makandan minum, BAB dan
kebersihan diri BAK
4. Masukan pada jadwal kegiatan 3. Anjurkan membantu pasien
untuk kebersihan diri dan sesuai jadwal dan memberi
berdandan pujian
SP 3 SP 3
1. Evaluasi kegiatan kebersihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
diri dan berdandan, beri pujian dalam merawat/melatih pasien
2. Jelaskan cara dan alat makan kebersihan diri dan
dan minum berdandan, beri pujian
3. Latih cara makan dan minum 2. Bombing keluarga merawat
yang baik kebersihan diri dan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan berdandan, makan dan minum
untuk Latihan kebersihan diri, pasien yang baik
berdandan, makan dan minum 3. Anjurkan membantu pasien
yang baik sesuai jadwal dan berikan
pujian
SP 4 SP 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan 1. Evaluasi keluarga dalam
diri dan berdandan, makan dan merawat/melatih pasien
minum, beri pujian kebersihan diri dan
2. Jelaskan cara BAK dan BAB berdandan, beri pujian
3. Latih BAB dan BAK yang baik 2. Bimbing keluarga merawat
4. Masukan pada jadwal kegiatan kebersihan diri dan
untuk Latihan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum
berdandan, makan dan minum pasien
yang baik, BAB dan BAK yang 3. Anjurkan membantu pasien
baik sesuai jadwal dan berikan
pujian
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana Tindakan
keperawatan. Dengan memperhatikan masalah utama yang actual dan
mengancam integritas klien dan lingkungan (Febriana, D, 2017).
5. Evaluasi Keperawatan
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan intervensi. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan Tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
antara tingkat kemajuan Kesehatan pasien dengan tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya. Metode penulisan evaluasi keperawatan dalam
progress notes atau catatan perkembangan pasien dapat dilakukan dengan
pendekatan SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Planning) (Febriana,
2017).
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L.A. Zainuri, I. Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa Teori dan
Aplikasi Praktik Klinik (1st ed) Yogyakarta : Indomedia Pustaka.
Badar. (2016). Asuhan Keperawatan Profesional Jiwa Pada Pasien Dengan Masalah
Utama”Isolasi Sosial”. Bogor : Penerbit In Media.
Ernawati, dkk. 2014. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. Cetakan
Kedua. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
Yosep, I, H. Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa (7th ed). Bandung : PT
Refika Aditama.