Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN DAN ASKEP DENGAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

OLEH : JUMAISAH

Nim : 18913

Dosen Mata Kuliah :

Ns. Nur Aulia, M. Kep

POLTEKKES KEMENKES RIAU

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

DI LUAR KAMPUS UTAMA

2020
LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang kesehatan jiwa tahun 2014
adalah suatu kondisi perkembangan individu secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial sehingga individu tersebut menyadaro kemampuan sendiri. Dapat
mengatasi tekanan, dapat berkerja secara produktif dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. Kondisi perkembangan yang tidak sesuai pada
individu dsebut gangguan jiwa.(Direja, 2013).
Masalah kurangnya peraatan diri pada gangguan jiwa tidak boleh dianggap
remeh. Perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan, guna untuk mempertahankan kehidupannya. Kurangnya
perawatan diri atau yang sering disebut defisit perawatan diri merupakan
gangguan kemampuan untuk melakukan pearawatn terhadap dirinya sendiri,
klien dinyatakan mengalami defisit perawatan diri jika tidak dapat melakukan
kegiatan perawatan diri, berhias secara mandiri, makan secar mandiri dan
toileting. ( Dermawan, 2013).
Data statistik yang dikemukakan World Helath Organitation (WHO)
(2012) menyebutkan bahwasekitar 450 juta orang didunia mengalami masalah
gangguan kesehatan jiwa. Sepertiga diantaranya terjadi di negara berkembang.
Data yang ditemukan oleh peneliti di Harvard University dan University
College London, yang dimuat dalam VOA Indonesia mengatakan penyakit
kejiwaan pada tahun 2016 meliputi 32% dari semua jenis kecacatan di seluruh
dunia, angka tersebut meningkat pada tahun sebelumnya.
Kurangnya perawatan diri pada penderita gangguan jiwa disebabkan oleh
kelemahan fisik dan kurangnya kesadaran penderita akan pentingnya
melakukan perawatan diri. Kurang perawatan dir dapat dilihat dari segi fisik,
psikologis dan sosial. Secara fisik dapat dilihat dari ketidak mampuan
penderita untuk melakukan kegiatan perawatan diri secara mandiri. Secara
psikologis, penderita tidak melakukan kegiatan perawatan diri disebabkan oleh
kurangnya minatatau kesadaran penderita akan pentingnya kegiatan perawatan
diri, sedangkan segi sosial dapat dilihat dari penderita yang tidak suka
berinteraksi dengan orang lain, menarik diri serta malas untuk melakukak
kegiatan perawatan diri, penderita akan terlihat kotor, badan bau, malas dan
kurangnya inisiatigf untuk melakukan kegiatan perawatan diri. ( Dermawan,
2013).
Tindakan keperawatan yang tepat yang sudah di kembangkan dalam
mengatasi defisit keperawatan diri ini terdiri dari tindakan keperawatan
individu dan kelompok, tindakan keperawatan individu yang diberikan yaitu
klien di ajarkan dan dilatih untuk memenuhi kebutuhan keperawatan diri secara
mandiri. Yang meliputi mandi, berhias, makan dan minu dengan benar serta
toileting ( BAB dan BAK secara benar). Tindakan keperawatan kelompok yang
dapat diberikan untuk klien dengan defisit perawatan diri antara lain adalah
terapi aktivitas kelompok (TAK) tujuan klien melatih klien adalah untuk
meningkatkan kemampuan perawatan diri sehingga klien dapat melakukan
sendiri secara mandiri.( Keliat, 2015).
Penggunaan TAK dalam praktik keperawatan jiwa lebih efektif diberikan
untuk memberikan dampa positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau
terapi pemulihan kesehatan. Keuntungan yang di dapat dari TAK . meliputi
dukunganm meningkatkan pemecahan masalah, dan meningkatkan hubungan
interpersonal. Keunikan dari masing-masing individu akan mendorong seluruh
anggota kelompok untuk mengungkapkan permasalahannya. Terapi secara
kelompok juga akan meningkatkan keterampilan untuk mengekpresikan diri
keterampilan serta keterampilan untuk berempati ( Direja, 2011).
A. DEFINISI
Defisit perawatan diri adalah keadaan seseorang mengalani kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaiakn aktivitas kehidupan sehari-
hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak
berhias, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi.
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam: kebersihan diri,
makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau kecil sendiri
(toileting) (Keliat B.A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien
gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidak pedulian
keperawatan diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan
menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
( Yusuf, dkk, 2014).
Defisit perawatan diri adalah salah satu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampun dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian atau berhias, makan,
dan toiletting. ( Fitria, 2010).
Kurangnya perawatan diripada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan minum secara mandiri,
berhias, dan toileting secara mandiri.
B. Proses terjadinya masalah
1. Faktor predisposisi
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang keperawatan diri
adalah, perkembangan. Dalam perkembangan, keluarga yang telah terlalu
melindungi dan memanjakan klien dapat menimbulkan perkembangan inisiatif
dan keterampilan, lalu faktor predisposisi selanjutnya adalah faktor biologis,
beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri. Faktor selanjutnya adalah kemampuan realistis
menurun yang menurun. Klien dengan gangguan jiwa mempunyai kemampuan
realitas yang kurang, sehingga menyebabkan ketidak pedulian dirinya
terhadaplingkungan termasuk perawatan diri, selanjutnya adalah faktor sosial,
kurang dukungan serta latihan kemampuan dari lingkungannya.
2. Faktor Presitipasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurangnya
atau penurunan motivasi, kerusakan kognisi, atau perseptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebakan individu kurang mampu melakukan
perawatn diri. Sedangkan menurut Depkes (2000) faktor yang mempengaruhi
personal hygine adalah body image, praktik sosial, status sosial ekono i,
pwngwtahuan, budaya, kebiasaan dan kondisi fisik.
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan
dirinya. Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri maka,
kemungkinana akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
C. Jenis-jenis Defisit Perawatan Diri
Manurut Nanda ( 2012) jenis perawatan diri terdiri dari:
1. Defisit perawatan diri: mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaiakan mandi/beraktifitas
perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri: berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atu menyelesaiakn aktifitas berpakaiak
dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri: makan
Hambatan utnuk melakukan atau menyelesaiakan aktivitas makan secara mandiri
4. Defisit perawatan diri: toiletiing
Hambatan kemampuan untuk menyelesaikan atau melakukan aktivitas eliminasi
sendiri.
D. Tanda dan gejala
Adapun tanda gejala defisit perawatan diri menurut (Fitria, 2010) adalah sebagai
berikut:
1. Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlekngkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
2. Berhias/ berpakaian
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien
juga memeiliki ketidakmampuan untuk mengenakkan pakaian dalam, memilih
pakaian, mengambil pakaian dan mengenakkan sepatu.
3. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima
masyarakat, serta mencerna cukup makanan dengan aman.
4. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban
atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk
yoileting, membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet
atau kamar kecil.
E. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan Tidak melakukan


diri seimbang diri tidak seimbang perawatan diri
Keterangan :
1. Pola perawatan diri tidak seimbang: saat klien mendapatkan stresor dan
mampu untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan
klien seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stressor
kadang-kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.
F. Mekanisme koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan nya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Mekanisme koping adaftif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan,
belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah:
Klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri
2. Mekanisme koping mal adaptif
Mekanisme koping yang menghambat, fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi an cenderung menguasai lingkungan,
kategorinya adalah : tidak mau merawat diri
G. Asuhan keperawatan secara teoritis
a. Pohon Masalah

Effect Gangguan
pemeliharaan kesehatan

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Penurunan motivasi dalam


perwatan diri

Isolasi sosial: Menarik diri


b. Diagnosa keperawatan
1. Defisit perawatan diri: ketidakmampuan merawat kebersihan diri
2. Menurunya motivasi dalam merawat diri
c. Rencana tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
- Seri salam setiap berinteraksi
- Perkenalkan nama dan jelaskan tujuan
- Tanyakan nama panggilan dak kesukaan klien
- Tunjukan sikap empati , jujur, dan menepati janji
- Tanyakan perasaan klein dan masalah yang dihadapi klien
- Butak kontrak indikasi yang jelas
- Penuhi kebutuhan pasien
2. Diskusikan dengan klien
- Penyebab klien tidak merawat diri
- Manfaat menjaga perawatan diri, untuk keadaan fisik,mental dan sosial
- Ajarkan tanda-tanda perawatan diri yang baik
- Jelaskan gangguan atau penyakit kesehatan yang bisa dialami oleh klien
bila perawatan diri tidak adekuat
d. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. SP 1
- Membina hubungan saling percaya,
- Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik
- Ajarkan klien memperaktekan cara perawatan diri: mandi, gosok gigi
dan cuci rambut
- Bantu klien memperaktekan cara merawat diri,
- Ajarkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara mandiri di
dalam jadwal kegiatan harian.
2. SP 2
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
- Mengevaluasi pengetahuan klein
Tentang manfaat makandan minum
- Mengajarkan klien memperaktekan tata cara makan minum yang baik
- Membantu klien memperaktekan tata cara makan minum yang baik
- Mengajarkan klien memasukan kegiatan makan dan minu secara mandiri
di dalam jadwal kegiatan harian
3. SP 3
- Membina hubungan saling percaya
- Menjelaskan cara berhias
- Membantu klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan derdandan
dan berhias
- Menganjurkan klien berdandan secara mandiri
- Menganjurkan klien untuk memasukan kegiatan berdanda di dalam
jadwal harian
4. SP 4
- Membina hubungan saling percaya
- Menjelaskan cara BAB/BAK denganbenar
- Membantu klien dalam melakukam pemenuhan kebutuhan BAB dan
BAK dengan benar
- Menganjurkan klien untuk memaskukan kegiatan BAB/BAK kedalam
jadwal harian
DAFTAR PUSTAKA
Direja, A.H.S. ( 2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Dermawan. R ( 2013). Keperawatan Jiwa. Konsep Dan Kerangka Kerja Ashan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen
Fitria, N. 2010. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pndahulaun Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
FORMAT PENGKAJIAN
IDENTITAS
1. Nama pasien : Tn.G
2. Umur : 32 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status perkawinan : Menikah
5. Orang yang berarti : suami/istri/anak/ibu
6. Pekerjaan : TNI/Polisi/PNS/Swasta
7. Pendidikan : Sma
8. Tanggal masuk : 2 Juli 2015
9. Tanggal pengkajian : 3 Juli 2015
10. Diagnosis medik : Defisit Perawatan Diri
Keluhan Utama Klien dan Keluarga:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau mandi sejak 3 hari yang lalu, klien
terlihat kotor berbau, rambut panjang dan berketombe, kumis panjang, gigi kotor ,
pakaian tidak sesuai tidak ganti baju sejak 2 hari yang lalu, memekai kaos kaki
pada kaki kanan
Tanyakan
a. Apa yang terjadi di rumah sampai pasien dibawa ke rumah sakit
b. Apa yang dirasakan keluarga hingga pasien dibawa ke rumah sakit
c. Perilaku apa yang diperlihatkan pasien hingga pasien dibawa ke rumah
sakit

Faktor predisposisi:
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya √ Tidak
Petunjuk: (tanyakan pada keluarga atau pasien)
1. Tanyakan apakah pernah mengalami gangguan jiwa? Jika Ya ini
perawatan yang
keberapa?
2. Tanyakan pertama kali pasien dirawat di RS jiwa atau mulai kapan
pasien
mengalami gangguan jiwa
3. Kapan terakhir pasien dirawat di RS dan Berapa lama dirawat?
4. Apakah pasien pulang atas persetujuan dokter atau pulang paksa.
5. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien kembali dirawat
b. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil  Kurang berhasil  Tidak berhasil
Petunjuk
1. Tanyakan bagaimana pengobatan (minum obat dan perawatan di
rumah oleh
keluarga) apakah ada yang membantu untuk mengingatkan minum obat
dan
mengajarkan perawatan di rumah
2. Bila kurang /tidak berhasil, kenapa ?

c. Riwayat Penganiayaan
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
1. Aniaya fisik  /.........  /.........  /.........
2. Aniaya seksual  /.........  /.........  /.........
3. Penolakan  /.........  /.........  /.........
4. Kekerasan dalam keluarga  /.........  /.........  /.........
5. Tindakan kriminal  /.........  /.........  /.........
Jelaskan No. 1, 2, 3 : tidak ada riwayat penganiayaan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
Petunjuk :
Tanyakan apakah pasien pernah memiliki riwayat penganiayaan

d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


 Ya  √ Tidak
Hubungan keluarga : ……………………………………………….
Gejala : ………………………………………………………......…
Riwayat pengobatan :……………………………………………
Masalah keperawatan :……………………………………………..
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,
Jelaskan :
Pasien memnatakan dia pernah dihina teman sekelas nya, karena badannya
berbau
Masalah keperawatan :
……………………………………………………………………….
Petunjuk :
Tanyakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yang
mempengaruhi dan menghantui kehidupan klien hingga saat ini sehingga
mengakibatkan pasien mengalami gangguan jiwa.

Fisik.
a. Tanda vital :
TD: 120/80 mmHg Nadi:70x/menit Suhu:36˚c Pernafasan:18 x/menit
b. Ukur : TB 170 cm. BB 80 kg
c. Keluhan fisik :
 Ya  √Tidak
Jelaskan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………………………..
………………………………………………….......
………………………………………………………
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………………
Tanyakan :
1. Apakah pasien mengalami keluhan fisik? Bila Ya apa keluhan tersebut
2. Apakah keluhan fisik pasien mengakibatkan gangguan jiwa atau
maslah
lainnya.
Genogram

Jelaskan :
Keterangan
: Perempuan
: laki-laki

: pasien
: Meninggal

Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………………….
Petunjuk :
1. Buat genogram tiga generasi
2. Jelaskan hubungan pasien dengan keluarga terutama yang mengalami
gangguan jiwa

Konsep diri
a. Gambaran diri : pasien ingin sembuh dari oenyakitnya, dan ingin bersih
b. Identitas pasien meruapak seorang ayah dan tulang punggung keluarga
c. Peran : sebagai seorang suami, dan seorang ayah
d. Ideal diri : pasien mengatakan dirinya sangat kotor
e. Harga diri : pasien malu untuk berinteraksi dengan orang, dan lebih
memilih menyendiri
Jelaskan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………..
…………………………………………………...........
………………………………………………………….....................................
..................................
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………………….....................................
......................................................
Petunjuk :
Tanyakan konsep diri pasien jelaskan dengan rinci

Hubungan sosial.
a. Orang yang berarti : Anak
b. Peran serta dalam kelompok :sebagai ayah dan tulang punggung
keluarganya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:baik
Masalah keperawatan :…………………………………
Spritual.
a. Nilai dan keyakinan pasien beragama islam
b. Kegiatan Ibadah :sewaktu sehat pasien rajin melakukan kegiatan sholat 5
waktu
Status mental.
a. Penampilan.
 Rapih  √Tidak rapi
 √Penggunaan pakaian tidak sesuai
 √Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan (dengan terperinci)
Pasien terlihat kotor, jarang ganti baju, dan memakai pakaian yang tidak
sesuai, dan memakai kaos kaki di sebelah kanan

Masalah keperawatan :
Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  √Lambat  Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : ( dengan terperinci)
Pasien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, tidak jelas dan sulit
dimengerti. Namun klien tidak mampu memeulai pembicaraan kepada
orang lain
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………...........
…………………………………………………………………………........
...…............................................
c. Aktivitas Motorik
 √Lesu  Tegang  Agitasi
 Tremor  Gelisah
Jelaskan : (dengan terperinci)
Pasien tampak lesu, malas beraktivitas,pasien lebih sering berdiam diri dan
sering menghabiskan waktunya di tempat tidur
Masalah keperawatan :
Defisit perawatan diri
d. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  √Tidak kooperatif  Defensif
 Mudah tersinggung  Kontak mata kurang  Curiga
Jelaskan (dengan terperinci)
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam
menjawab pertanyaan perawat, sehingga perawat harus mengulani
beberapa pertanyaan kepada klien, selain itu klien tidak memiliki
keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
e. Alam Perasaan
 √Sedih  Ketakutan  Putus asa
 Khawatir  Gembira berlebihan
Jelaskan : (dengan terperinci)
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarganya, klien
juga mengatakan merasa sedih karena tidak pernah di jenguk keluarganya
Masalah keperawatan :
f. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang di derita
√ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Pasien mengatakan ia tidak tahu tentang penyakit nya, bertanya-tanya
mengapa saya diberi obat yang efek sampingnya membuat saya
mengantuk dan lemah
Masalah keperawatan :
………..…………………………………………………...........
………………………………………………………………………………
…...........………………………..
Analisis Data
No Data Masalah
1. Data Subjektif:
-keluarga klien mengatakan klien
tidak mau mandi selama 3 hari
-klien tidak mau di motivasi untuk
mandi
Data Objektif: terlihat kotor berbau, Defisit perawatan diri
rambut panjang dan berketombe,
kumis panjang, gigi kotor , pakaian
tidak sesuai tidak ganti baju sejak 2
hari yang lalu, memekai kaos kaki
pada kaki kanan

2. Data Subjektif:
-keluarga klien mengatakan tidak
mau mandi, tidak mau ganti baju Penurunan kemampuan dan
Data Objektif: motivasi merawat diri
-ekspresi sedih, selalu menyendiri,
komunikasi kurang

Pohon Masalah
Effect Gangguan
pemeliharaan kesehatan

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Penurunan motivasi dalam


perwatan diri

Isolasi sosial: Menarik diri

Rencana Keperawatan
Tgl/Hari No Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Intervensi
. Keperawatan
Dx
3 Juli 1 Defisit Klien mampu - klien 1. identifikasi
2015 perawatan melakukan mampu masalah perawatan
diri perawatan menjaga diri: kebersihan
diri:higine kebersihan diri, berdandan,
-klien dapat secara makan/minum,
menyebutkan mandiri BAB/BAK
pengertian - klien 2. jelaskan
dan tanda- mampu pentingnya
tanda menyebutkan kebersihan diri
perawatan diri tanda 3. jelaskan cara
-klien dapat kebersihan dan alat kebersihan
mengetahui diri diri
pentingnya -klien dapat 4. latih cara
kebersihan mengetahui menjaga
diri pentingnya kebersihan diri
-klien dapat kebersihan 5.masukkan pada
mengetahui diri jadwal kegiatan
bagaimana harian klien
cara
membersihka
n diri
TUK II - klien 1.evaluasi kegiatan
Klien dapat mampu kebersihan diri,
berdandan mengganti beri pujian
secar mandiri baju secar 2.jelaskan cara dan
arutin, alat untuk
menyisir berdanda
rambut dan 3.latih cara
memotong berdandan,
kuku mencukur alis
4.masukan pada
jadwal kegiatan
utnuk kebersihan
diri dan berdandan

1.

Implementasi Keperawatan
Hari/ Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi
Tanggal Keperawatan
3 juli Defisit -mengidentifikasi masalah S :saat ditanya, pasien
2015 keperawatan keperawatan diri: kebersihan mengatakan akan menjaga
diri diri, berdandan, kebersihan dirinya
makan/minum, BAB/BAK
-menjelaskan pentingnya O:- penampilan klien
keperawatan diri terlihat lebih rapi
-membantu pasien -klien menjawab
memperaktekkan cara pertanyaan perawatn
menjaga kebersihan tentang cara menjaga
-menjelaskan cara menjaga kebersihan
kebersihan
-menganjurkan klien A:defisit perawatan diri
memasukkan dalam jadwal belum teratasi
kegiatan harian
P:Anjurkan klien untuk
menjaga kebersihan
dirinya
4 Juli -mengevaluasi jadwal S: klien mengatakan mau
2015 kegiatan harian klien mandi dan sikat gigi
-menjelaskan cara berdandan O:- klien tampak lebih
-membantu klien bersih
memperaktikan cara -rambut klien terlihat rapi,
berdandan dan tidak kotor
-mengajurkan klien
memasukkan dalam jadwal A: gangguan berdandan
kegiatan harian pada diri klien
P:menganjurkan klien
untik memasukan dalam
jadwal harian

STRATEGI PELAKSANAAN SP 1 DAN2 DPD


SP 1
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum, selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya
perawat jumaisah. Saya perawat yang bertugas di ruangan ini, hari ini
say adinas pagi dari jam 07 pagi sampai jam 02 siang, saya akan
merawat bapak selama di RS ini , nam abapak siapa? Dan senag
dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/validasi
“ bagaiamana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak sudah andi dan
gosok gigi?”
c. Kontrak
 Topik
Baiklah pak, bagaiaman kalau kita diskusi tentang kebersihan
diri bapak?
 Waktu
“ berapa lama bapak ingin mengobrolnya? Bagaiman kalau 15
menit?”
 Tempat
“ bapak maunya dimana? Bagaimana kalau disini saja:”
2. Fase kerja
“berapa kali bapak mandi dalam sehati? Menurit bapak apasih kegunaan
mandi? Apa alasan bapak sehingga tidak mau mandi? Menurut bapak apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan?kira-kira tanda orang yang
merawat diri seperti apa ya pak?kalau kita tidak menjaga kebersihan diri,
masalah apa menurut bapak yang bisa timbul?sekarang coba bapak
sebutkan alat apa saja yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri,
seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi, alat apa saja yang
disiapkan?benar sekali!!! Bapak perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk,
sabun, sikat gigi, odol, sampo serta sisir”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“ bagaiaman perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang cara
merawat kebersihan diri? Bagus sekali bu, nah sekarang coba ibu
sebutkan , cara perawatan diri yang kita pelajari dan latih tadi, waah
bagus sekali paaak”
b. Rencana tindak lanjut
“ baiklah pak , tadi bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika
kita menjaga kebersihan diri , dan kita juga sudah melakukan latihan
cara merawat diri, masukkan ke dalam jadwal harian bapak ya,
selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya pak, mandi
2 kali sehari dan yang lainya, bagaiamana pak, bisa dilakukan? Bagus
sekali, bapak mau coba melakukannya?”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“ baiklah pak, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi
dan membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara makan
dan minum yang baik dan benar, apakah bapak bersedia?
 Waktu
“bapak mau jam berapa, dan berapa lama? Bagaimana kalau jam
11, baik pak kita akan berbicara selama 15 menit lagi ya?
 Tempat
“bapak maunya dimana kita berceritanya? Bagaimana kalau
diruangan makan? Baiklah pak, besok saya akan kesini jam 11
ya, sampai jumpa besok ya pak,saya permisi, assalamaualaiku:

SP 2 MAKAN DAN MINUM


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ assalamualaikum , selamat pagi bapak ,bagaiaman kabar bapak
hari ini?”
b. Evaluasi/validasi
Apakah bapak sudah mandi dan gosok gigi sendiri? Bagaiamana
perasaan bapak setelah mandi dan menggosok gigi?
c. Kontrak
 Topik
“ baiklah pak sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita
akan berjumpa lagi dan akan membicarakan tentang manfaat
dan tata cara makan yang baik dan benar”
 Waktu
“sesuai janji kita kemarin kita akan mengobrol selama 15
menit ya pak”
 Tempat
“bagaiaman kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?”
2. Fase kerja
“ berapa kali bapakmakan dalam sehari? Iya bagus, bapak makan 3 x
sehari,kalau minum sehari berapa gelas pak?betul minum 10 gelas
sehari? Apa saja yang disiapkan untuk makan? Dimana bapak
makan? Bagaiaman cara makan yang baik menurut bapak? Apa yang
dilakukan sebelum makan,? Apa pula yang dilakukan setelah
makan?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“ bagaimana perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang
makan dan minum yang baik? Baik sekali pak, bapak udah bisa
menyebutkan manfaat makan da minum yang baik”
b. Rencana tindak lanjut
“baiklah pak, tadi bapak sudah menyebutkan manfaat bagi kita
jika kita makan dan minum yang baik. Dan kita juga sudah
melakukan latihan, selajutnya jangan lupa untuk melakukan
sesuai jadwal ya pak, makan 3x sehari, minum 8-10 gelas
perhari”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“baiklah pak, cukup untuk hari ini,besok kita akan bertemu
lagi, dan membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara
toiletting yang baik dan benar (BAB/BAK) besok ya pak”
 Waktu
“bapak mau jam berapa? Bagaiaman kalau jam 11?”
 Tempat
“ bapak maunya kita berbincang dimana? Bagaimana kalau di
ruangan bapak saja? Baiklah besok saya akn kesini jam 11 ya pak.
Sampai jumpa besok ya pak, saya permisi assalamualaikum”
Petunjuk
Boleh dibuat landscape jk perlu
1. Kolom diagnosis
Tulis nomor dan rumusan diagnosis keperawatan.
2. Kolom Implementasi.
a. Tulis tanggal dan jam dilakukan tindakan keperawatan.
b. Tulis semua tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana :
- Tindakan perawat.
- Tindakan perawat bersama pasien.
- Tindakan perawat bersama keluarga.
- Tindakan perawat bersama pasien dan keluarga.
3. Kolom evaluasi
a. Tulis semua respons pasien/keluarga terhadap tindakan yang dilaksanakan
baik
objektif maupun subjektif.
b. Analisis respons pasien dengan mengaitkan pada diagnosis, data, dan
tujuan. Jika
ditemukan masalah baru maka dituliskan apakah akan dirumuskan
diagnosis
baru.
c. Tuliskan rencana lanjutan, dapat berupa:
- Rencana dilanjutkan jika evaluasi sesuai dengan harapan.
- Selesai jika tujuan telah tercapai.
- Modifikasi tindakan keperawatan jika semua rencana telah
dilaksanakan
tetapi tujuan belum tercapai.
- Batal jika hasil evaluasi kontradiksi dengan diagnosis yang ada.
4. Tulis nama jelas dan tanda tangan setiap selesai melaksanakan tindakan
keperawatan
dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai