A. LATAR BELAKANG
2 Juni 2016 hujan deras mengakibatkan banjir memenuhi Prancis dan
Jerman saat itu, kondisi di sejumlah wilayah dua negara ini sangat buruk.
Setidaknya, 9 orang tewas dalam banjir kali ini. Di Prancis 3.000 orang
diungsikan dari daerah paling buruk terlanda banjir. Selain itu, 25.000 orang
sementara hidup tanpa lstrik di Paris. Tingkat air di sungai Seine melampaui
ambang batas, dan banyak perahu di Paris tidak bisa melampaui jembatan-
jembatan karena tingginya permukaan air.
Banjir ini dinyatakan merupakan banjir terparah dalam 100 tahun
terakhir. Museum yang paling banyak dikunjungi dunia, Museum Louvre di
Paris juga ditutup karena memburuknya cuaca yang dapat berpotensi banjir.
Museum Louvre dan Museum D’Orsae pun terpaksa memindahkan karya seni
dari galeri mereka. 3 September 2016 negara komunis di Asia, Korea Utara
pun tak luput dari bencana alam. Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat
sejak Agustus hingga September ini mengakibatkan 133 orang tewas di
wiliyah timur laut Korea Utara.
Selain 395 orang lainnya dinyatakan hilang dan 107 ribu warga harus
mengungsi akibat banyaknya rumah dan bangunan yang hancur. PBB
meyatakan kesulitan untuk memantau perkembangan musibah tersebut karena
Korea Utara yang kian menutup diri dari negara tetangga dan dunia.
Tingginya pembalakkan hutan untuk bahan bakar dan pertanian membuat
negara tersebut rentan tertimpa bencana alam utamanya banjir.
Banjir bandang terjadi pada wilayah Kalimantan Selatan pada tanggal 10
Mei 2016 di dusun Batugah, desa Sengayam, kecamatan Pamukan Barat di
kabupaten Kota Baru. Banjir bandang ini mengakibatkan adanya korban jiwa
yaitu, 3 orang meninggal dunia dan 1 orang hilang. 151 unit rumah
mengalami rusak ringan, 14 unit rumah mengalami rusak berat dan 251
kepala keluarga (900 jiwa) terkena dampak akibat banjir (BNPB,2016).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat
tanggap akan bencana mengenai banjir dan dapat melakukan pemulihan
setelah terjadi bencana banjir.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mampu mengetahui apa penyebab banjir.
b. Masyarakat menjadi tanggap akan tanda-tanda terjadinya bencana
banjir.
c. Masyarakat mampu mengetahui potensi timbulnya bahaya timbulnya
bencana yang lain setelah terjadi bencana banjir.
d. Masyarakat bisa memulihkan kondisi setelah terjadi banjir, baik itu
fisik, psikologis, dan materi.
e. Masyarakat mampu mencegah terjadinya banjir.
C. SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah masyarakat desa Labuan Tabu,
Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjarmasin.
D. METODE PELAKSANAAN
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Media dan alat
a. Laptop
b. Wireless
c. Pointer
d. LCD
e. Video animasi
E. ALUR KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
PENYULUHAN
1. 09.00 – 09.15WITA Pembukaan
1. Pembukaan oleh Mc
Panitia penyuluhan
2. Sambutan ketua panitia
3. Doa pembuka
2. 09.15 – 10.15 WITA Penyajian
1. Penyampaian materi Panitia penyuluhan
2. Pemutaran Video animasi
3. Tanya jawab
4. Kesimpulan Moderator
3. 10.15 – 11.45 WITA Evaluasi Panitia penyuluhan
5. 11.45 – 12.00 WITA Penutup
1. Doa dan salam penutup Panitia penyuluhan
2. Sesi Foto bersama
F. PENGORGANISASIAN
Ketua panitia : M. Chairil Ibnu Saleh
Tugas : Mengatur kesiapan perlengkapan, membukaacara,
mengatur jalannya acara, dan menutupa cara
Observer dan
time kipper : Yuni Hartini
Meobservasi jalannya acara, menilai dan mencatat
perilaku verbal dan non verbal dari peserta serta
mengatur waktu acara
Dokumentasi : Riski Saputra dan Fuad Hadinata
Tugas : Mengambil foto dari kegiatan penyuluhan
G. EVALUASI
Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
a. Ketua, sekertaris, penyaji, observer, moderator, dokumentasi, operator,
seksi perlengkapan, seksi absensi, seksi konsumsi dan pembaca doa
melaksankan tugasnya masing-masing.
b. Tersedianya tempat acara penyuluhan, luasnya cukup dan tempatnya
cukup bersih, dilengkapi dengan alat yang memadai. Yaitu : LCD,
Wearless, laptop disediakan oleh pihak kampus. Pointer dan camera
disediakan oleh panitia, dan kondisinya baik dan dapat digunakan saat
proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
LAMPIRAN
MATERI
8. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat
terjadi dikarenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya
gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada
di sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban
jiwa.
9. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang
ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap
ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau, selokan, atau
saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah
tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta
menyebabkan banjir
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air
yang berlebihan merendam suatu daratan. Di mata masyarakat, pada
umumnya pengertian banjir merupakan hal yang negatif.
2. Bahaya ikutan yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir adalah tanah
longsor.
3. Pencegahan banjir, yaitu : menata daerah aliran-aliran air seperti sungai,
danau, dan lain sebagainya sesuai dengan fungsinya, tidak membuang
sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan, tidak membangun rumah
ataupun bangunan dibantaran sungai, perlu dilakukan reboisasi atau
penghijauan hutan, dan sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi
bencana harus dibangun di daerah yang rawan banjir.
B. SARAN
Bencana banjir yang selama ini terjadi di indonesia telah membawa
kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir
adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan oleh seluruh warga negara
Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi
akibat bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut :
1. Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi.
2. Mencegah terjadinya pendangkalan sungai.
3. Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
4. Membuat saluran air yang memadai.
5. Membuat tanggul yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://erni-jasmita.co.id/2014/01/pemulihan-pasca-bencana.html
Diakses tanggal 19 Oktober 2017
http://woocara.co.id/2016/02/pengertian-banjir-penyebab-akibat-macam-
macam.html
Diakses tanggal 19 Oktober 2017
https://www.bnpb.go.id/uploads/publication/Info_Bencana_Oktober_Edit1.pdf
Diakses tanggal 19 Oktober 2017