Oleh :
Failul Afinda
NIM 15.20.017
Laporan pendahuluan hemoroid di Ruang Poli Bedah Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang yang Dilakukan Oleh :
NIM : 15.20.017
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Profesi Ners Departemen
Keperawatan Dasar, yang dilaksanaka pada tanggal 19 Agugtus 2019 -24 Agustus
2019 , yang telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Selasa
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Institusi
(.............................................)
(.............................................)
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid
sangat umum terjadi. Pada usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe
hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena. Kehamilan diketahui
mengawali atau memperberat adanya hemoroid. (Brunner & Suddarth, 2002)
Hemoroid merupakan gangguan sirkulasi darah yang berupa pelebaran
pembuluh (dilatasi) vena pada anus dan rektal. Pembuluh darah tersebut disebut
sebagai venecsia atau varises di daerah anus atau perianus. Pelebaran pembuluh
darah tersebut terjadi disebabkan karena bendungan darah dalam susunan
pembuluh darah vena dan tidak hanya melibatkan pembuluh darah, tetapi juga
melibatkan jaringan lunak dan otot sekitar anorektal (Smeltzer, 2001).
Penyakit hemoroid sering menyerang usia diatas 50 tahun. Hemoroid
seringkali dihubungkan dengan konstipasi kronis dan kehamilan. Terkadang
dihubungkan dengan diare, sering mengejan, pembesaran prostat, fibroid uteri,
dan tumor rectum. Komplikasi dapat menyebabkan nyeri hebat, gatal dan
perdarahan rectal (Price dan Wilson, 2006).
Hemoroidektomi adalah eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang
benar-benar berlebihan untuk penderita yang mengalami keluhan menaun dan
pada penderita hemoroid derajat III dan IV (Sjamsuhidayat dan Jong, 2000).
2.2 Etiologi
Menurut (Sjamsuhidayat & Jong, 2004) hemoroid dapat menimbulkan
gejala karena banyak hal. Faktor yang memegang peranan kausal ialah mengedan
pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan, dan obesitas.
2.3 Patofisiologi
Hemoroid ada dua jenis yaitu hemoroid interna dan eksterna. Hemoroid
interna terjadi varises pada vena hemoroidalis superior media dan timbul disebelah
dalam otot spingter ani. Hemoroid eksterna terjadi varises pada vena hemoroidalis
inferior, dan timbul disebelah luar otot spingter ani.
Hemoroid eksterna ada dua klasifikasi yaitu akut dan kronik. Bentuk akut
berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya
merupakan hematoma, walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis akut.
Bentuk terasa sangat nyeri gatal karena ujung saraf pada kulit merupakan reseptor
nyeri. Hemoroid eksterna kronik (skin tag) berupa satu atau lebih lipatan kulit anus
yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
2.6 Komplikasi
Bendungan vena
Pleksus hemoroid
Gangguan aliran
Balik vena
Tekanan vena
meningkat
Distensi dan
Stasis vena
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
No. Registrasi :
Diagnose Medis :
Pengumpulan data
3.2 Identitas
Nama Pasien :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Agama :
1. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada
benjolan pada anus atau nyeri pada saat defikasi.
2. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mulai keluar benjolan di anusnya beberapa minggu hanya ada
benjolan yang keluar dan beberapa hari setelah BAB ada darah yang
keluar menetes.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya, sembuh atau
terulang kembali. Dan pada pasien waktu pengobatan terdahulu tidak
dilakukan pembedahan sehingga akan kembali RPD.
3. Pemeriksaan Fisik
Pasien di baringkan dengan posisi menungging dengan kedua kaki di
tekuk dan menempel pada tempat tidur.
a. Inspeksi
b. Pada insfeksi lihat ada benjolan sekitar anus.
c. Benjolan tersebut terlihat pada saat prolapsi.
d. Warna benjolan terlihat kemerahan.
e. Benjolan terletak di dalam ( internal ).
f. Palpasi
Dilakuakan dengan menggunakan sarung tangan ditambah vaselin
dengan melakuakan rektal tucher, dengan memasukan satu jari
kedalam anus. Dan ditemukan benjolan tersebut dengan konsistensi
keras, dan juga ada perdarahan.
3.3.Diagnosa Keperawatan
Konstipasi berhubungan
dengan Fungsi:kelemahan
otot abdominal, Aktivitas
fisik tidak mencukup
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Selayaknya seorang mahasiswa keperawatan dan seorang perawat dalam
setiap pemberian asuhan keperawatan termasuk dalam asuhan keperawatan
pada klien hemoroid menggunakan konsep yang sesuai dengan kebutuhan dasar
manusia yang bersifat holistic yang meliputi aspek biopsikospiritual dan
semoga makalah ini dapat digunakan sebagai titik acuh khalayak umum.
DAFTAR PUSTAKA
Pierce A, Grace & Neil R Borley. 2007. At a Glance : Ilmu Bedah Ed.3.Jakarta : EMSR.
Syamsuhidajat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed.2. beberapa
sumber web : Conectique.com,hemorrhoid.net dan dewabenny.com
Carpenito, Moyet dan Lynda Juall. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Alih Bahasa
Muttaqin, Arif Dan Kumala Sari. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi
AsuhanKeperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC, 2010.
Sjamsuhidayat, Win de Jong. Hemoroid, Dalam : Buku Ajaran Ilmu Bedah,Ed.2.jakarta.
EGC, 2004.
Gouda m. ellabban, World Journal of Colorectal Surgery, Stapled Hemorrhoidectomy
versusTraditional Hemorrhoidectomy for the Treatment of Hemorrhoids, 2010
Alimul, H. A. A. 2007. Riset keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Basuki, Ngudi. 2007. Pengaruh teknik distraksi dan relaksasi terhadap penurunan
tingkat nyeri pada pasien fraktur ekstremitas bawah.
Suddarth, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (8 ed., Vol. 3). Jakarta:
EGC.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
pada junjungan kita, Rasulullah SAW. Puji syukur dan shalawat selalu mengawali
penulis dalam setiap langkah, sehingga dapat menyelesaikan Tugas “LAPORAN
PENDAHULUAN HEMOROID”.
Penulis