Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA

PENYULUHAN BENCANA

BANJIR

DI

OLEH :

Kelompok 2

Silva Viranty 180204089


Anggi Lestari 180204084
Bertina munthe 180204085
Lilis Simanjuntak 180204091
Maria Pandiangan 180204072
Ika Namira Tanjung 180204066
Betaria Rajaguk-guk 180204068
Medita Agnasari marbun 180204092
Jhon Christian Siambaton 180204081
Hemmia Florenta Tarigan 180204088

Dosen Pengajar

Ns.Edriyani Yonlafado Simanjuntak S.Kep, M.Kep

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA
INDONESIA TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BENCANA BANJIR

Pokok Bahasan : Keperawatan Bencana


Sasaran : Masyarakat Amal Luhur Kecamatan Helvetia,Sumatra
Utara Metode : Ceramah
Diskusi
Media : Power Point
Waktu : 10 menit
Tempat : Universitas Sari
Mutiara Hari dan tanggal : Senin, 3 Januari
2022 Pukul : 08.00-08.10

I. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di
Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi
pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun
sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam.
Peristiwa- peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu
sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula
tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor.
Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya
embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah
banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah
bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan peristiwa tergenangnya wilayah daratan karena volume air yang
meningkat. Penyebab banjir biasanya dikarenakan oleh adanya curah hujan yang tinggi,
permukan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang
membangun pada dataran sepanjang sungai atau kali, adanya sampah sehingga aliran sungai
tidak lancar.
II. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat memahami serta mampu mencegah terjadinya banjir
III. SASARAN
Masyarakat Amal Luhur Kecamatan Helvetia,Sumatra Utara
IV. MATERI (TERLAMPIR)
V. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
VI. MEDIA
a. Power Point
VII. KRITERIA EVALUASI
a. Kriteria Struktur :
1. Peserta hadir minimal 15 orang.
2. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di universitas sari mutiara
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dansaat
penyuluhan.
b. Kriteria Proses:
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3. Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Kriteria Hasil:
1. Peserta mengetahui pengertian banjir.
2. Peserta mengetahui penyebab banjir
3. Peserta mengetahui dampak banjir
4. Peserta mengetahui cara penanggulangan banjir.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam 2. Memperhatikan
1 2 Menit 2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian banjir 1. Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab banjir 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan pencegahan banjir 3. Memperhatikan
2 4 Menit 4. Memperhatikan
5. Memperhatikan
6. Memperhatikan

Evaluasi:
1. Diskusi atau tanya jawab 1. Bertanya dan
2. Meminta audience menjelaskan mendengarkan
pengertian banjir dan diare jawaban
3. Memintaaudience menjelaskan 2. Menjelaskan
penyebab banjir pengertian banjir
3 3 Menit
4. Meminta audience menjelaskan dan diare
pencegahan banjir 3. menjelaskan
menjelaskan
penyebab banjir
4. menjelaskan
pencegahan banjir
4 1 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam

IX. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Pembawa acara dan moderator
: Penyaji : Audience

X. PENGORGANISASIAN
a. Pembawa acara dan moderator : Maria Pandiangan
b. Penyaji : Betaria Rajaguk-guk
c. Notulen : Medita agnasari Marbun
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian bencana banjir


Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Bmanusia yang tidak begitu perduli dengan lingkungan sekitar,terutama mereka yang
melakukan penebangan pohon-pohon di hutan secara banyak tanpa ada izin dari pemerintah
atau biasa kita sebut ilegal-loging. Hal ini membuat hutan semakin gundul sehingga hanya
sedikit air yang dapat tersimpan di dalam akar pohon. Dengan demikan akan menyebabkan
sebuah bencana alam yaitu banjir karena meluapnya air melebihi daya tampung. Ditambah
lagi mereka yang suka membuang sampah ke sungai, sehingga membuat aliran air tidak
dapat mengalir dengan sempurna.banjir juga diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari
batasan alaminya.ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidaklah besar kecuali jika air
mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.

Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran
banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh
dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang
lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa
nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

1.2 Jenis-Jenis Banjir


Jenis banjir dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Banjir karena air sungai meluap
Jenis banjir ini biasanya terjadi akibat sungai tidak bisa lagi menampung aliran air yang
ada dari debit air sungai yang telah melampaui kapasitas.
b. Banjir lokal.
Banjir ini adalah banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan di tanah tanah sehingga
air dalam tanah meluap.
c. Banjir akibat pasang surut air laut
d. Ketika air pasang, ketinggian air laut akan naik, aliran air otomatis di muara sungai
akan lebih lambat dan terjadilah luapan air yang mengakibatkan banjir.
1.3 Faktor-Faktor Terjadinya Banjir.
a. Hujan berlebih yang terus menerus
Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan pola curah hujan
menyebabkan perubahan iklim yang terjadi sekarang hujan memiliki intensitas pendek
tapi tinggi. Apabila terjadi curah hujan yang terus menerus maka banjir bisa timbul.
b. Terjadinya peyumbatan pada aliran air oleh sampah-sampah termasuk jenis yang bisa
meyebabkan terjadinya banjir, kenapa demkian karena sampah bisa meyumbat aliran
aliran saluran air dan ketika hujan datang maka saluran air itu akan tersumbat dan
terjadilah bencana banjir yang dahsyat , atau banjir bandang
c. Penebangan hutan adalah faktor terjadinya bencana banjir
Penebangan hutan adalah faktor terjadinya bencana banjir dahsyat, Menurut Yuwono
(2005) pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0% akan
meningkatkan laju erosi sebesar 10%, 60% dan 90%. Tuh khan bahaya kalau hutan
ditebang bisa menyebabkan banjir bandang.
A. Faktor alam.
Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya
merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat
tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah. Berdasarkan analisis statistik data curah
hujan dari tahun 1900 sampai tahun 1989 terhadap variansi hujan dengan menggunakan uji F
dihasilkan bahwa telah terjadi perubahan intensitas hujan untuk lokasi Ambon, Branti,
Kotaraja, Padang, Maros, Kupang, Palembang, dan Pontianak (Slamet dan Berliana, 2006).
Berdasarkan kajian LAPAN (2006) banjir yang terjadi di Jakarta Januari tahun 2002, Juni
2004 dan Februari 2007 bertepatan dengan fenomena La Nina dan MJO (Madden-Julian
oscillation), kedua fenomena ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan diatas
normal. Memang, berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut bukan hanya faktor iklim yang
menyebabkan terjadinya banjir, tapi juga di sebabkan oleh perubahan penggunaan lahan dan
penyempitan saluran drainase (sungai).Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga
terjadi perubahan tutupan lahan penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan,
ladang dll sedangkan tutupan lahan itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi
menyebabkan semakin tingginya aliran permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah
hujan telah melampaui laju infiltrasi tanah. Menurut Castro (1959) tingkat aliran permukaan
pada hutan adalah 2.5%, tanaman kopi 3%, rumput 18% sedangkan tanah kosong sekitar
60%. Sedangkan berdasarkan penelitian Onrizal (2005) di DAS Ciwulan, penebangan hutan
menyebabkan terjadinya kenaikan aliran permukaan sebesar 624 mm/th. Itu baru
perhitungan yg di lakukan pada daerah hutan yang ditebang dimana masih ada tanah yang
bisa meresapkan air.Kembali lagi kita ke hutan yang digunakan sebagai sampel apabila tidak
ada vegetasi dan pengaruhnya terhadap aliran permukaan dan debit sungai.
Onrizal (2005) juga mengungkapkan bahwa penebangan hutan menyebabkan berkurangnya
air tanah rata-rata sebesar 53.2 mm/bln. Sedangkan kemampuan peresapan air pada DAS
berhutan lebih besar 34.9 mm/bln di bandingkan dengan DAS tidak berhutan. Selain itu
hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa apabila tanaman di bawah pohon hutan
tanaman- tanaman yang kecil-kecil itu hilang akan menyebabkan peningkatan aliran
permukaan yang mencapai 6.7 m3/ha/blan.
Hasil penelitian Bruijnzeel (1982) dalam Onrizal (2005) yang di lakukan pada areal DAS
Kali Mondoh pada tanaman hutan memperlihatkan bahwa debit sungai pada bulan mei, juli,
agustus dan september lebih tinggi dari curah hujan yang terjadi pada saat bulan2 tersebut,
ini membuktikan bahwa vegetasi sebagai pengatur tata air dimana pada saat hujan
tanaman
membatu proses infiltrasi sehinggaa air disimpan sebagai air bawah tanah dan dikeluarkan
saat musim kemarau. Menurut Suroso dan Santoso (2006) dalam WWF-Indonesia (2007)
perubahan penggunaan lahan sangat berpengaruh terhadap peningkatan debit sungai.
Hasil penelitian Fakhrudin (2003) dalam Yuwono (2005) menunjukkan bahwa perubahan
penggunaan lahan di DAS Ciliwung tahun 1990-1996 akan meningkatkan debit puncak dari
280 m3/det menjadi 383 m3/det, dan juga meningkatkan persentase hujan menjadi direct
run- off dari 53 % menjadi 63 %. Dalam makalah yang sama Yuwono (2005) juga
mengungkapkan pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0% akan
menaikkan puncak banjir berturut-turut 12,7%, 58,7% dan 90,4%.
Menurut Yuwono (2005) pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0%
akan meningkatkan laju erosi sebesar 10%, 60% dan 90%. Akibat dari erosi ini tanah
menjadi padat, proses infiltrasi terganggu, banyak lapisan atas tanah yang hilang dan
terangkut ke tempat-tempat yang lebih rendah, tanah yang hilang dan terangkut inilah yang
menjadi sedimentasi yang dapat mendangkalkan waduk2, bendungan2 dan sungai-sungai.
Setelah terjadi seperti itu, kapasitas daya tampung dari saluran irigasi tersebut menjadi lebih
kecil yang akhirnya dapat menyebabkan banjir walaupun dalam kondisi curah hujan normal.
Menurut Priatna (2001) kerusakan tanah akibat terjadinya erosi dapat menyebabkan bahaya
banjir pada musim hujan, pendangkalan sungai atau waduk-waduk serta makin meluasnya
lahan-lahan kritis.
B. Faktor manusia.
Harus diakui bahwa, disiplin dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian
lingkungan masih rendah. Tak sedikit warga yang menjadikan bantaran kali sebagai tempat
tinggal/bermukim. Akibatnya, karena adanya bangunan-bangunan liar, badan kali menjadi
berkurang, Dan yang sangat memprihatinkan, mereka pun menjadi sungai sebagai tempat
sampah, sehingga terjadi pendangkalan dan sampah mengonggok di sepanjang aliran sungai.
Pembangunan yang berlangsung pesat baik di Wilayah Provinsi ibu kota maupun di
daerah-daerah lain, yang menghadirkan rumah dan bangunan beton lainnya yang menutup
permukaan tanah dan menyulitkan air meresap ke tanah, telah mempersempit luas kawasan
resapan air. Akibat¬nya, air hujan yang turun di daerah hulu, yang volumenya seringkali
berada di atas kapasitas alur sungai, meluap dan menimbulkan banjir dan gena¬ngan di
kawasan sekitar sungai.
Bersama itu, juga telah terjadi penurunan permukaan tanah (land subsidence) terutama di
bagian utara wilayah DKI Jakarta. Dengan demikian, ke depan, kawasan yang tergenang
pasang air laut besar kemungkinan akan bertambah, yakni kawasan yang tergenang, seperti
Muara Angke dan kawasan Jakarta Utara sebelah Timur.
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh meluapnya aliran air yang terjadi di saluran atau
sungai. Ini bisa terjadi di mana saja, tempat itu tinggi dan tempat-tempat yang rendah. Ketika
air jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air akan mengalir
melalui tempat yang lebih rendah atau sugai dan saluran saluran dalam bentuk aliran
permukaan (run
off) sebagian akan masuk /meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan beberapa lagi akan menguap
keudara (evapotranspirasi)
1.4 Siaga Bencana
1. Prabencana
Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti
siaga 1 sampai dengan siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada dizona rawan banjir.
Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir.
Mengetahui saluran dan jaluryang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk
rumah kita
Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah
yang lebih tinggi.
Membiarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan
tempat pertemuan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir.
Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir
terjadi.
Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari,minsalnya
persiapan tas siaga banana, penyediaan makanan dan minuman.
Mengetahui bagaimana mematiakan air,listrik dan gas.
Mempertimbangkan asuransi banjir
Berkaitan dengan harta dan kepemilikan,maka anda bisa membuat catatan harta kita,
mendokumentasikannya dalam foto,dan di simpan dokumen tersebut di tempat yang
aman.
Menyimpan berbagai dokumen penting di tempat yang aman.
Hindari membangun di tempat yang rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan
peninggian banguanan rumah.
Perhatikan berbagai instrument listrik yang dapat memicu bahaya saat berseruntuhan
dengan air banjir.
Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum
Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
Menggunakan air bersih dengan efesien
2. Saat Bencana
Apabila banjir akan terjadi di wilayah anda maka simak lah informasi dari berbagai media
mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi
Waspada terhadap arus bawah, saluran air,kubangan,dan tempat-tempat lain yang
tergenang air Ketahui resiko banjir dan banjir bandang di tempat anda, minsalnya banjir
bandang dapat terjadi di tempat anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa
atau deras
Apabila anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah anda apabila masih tersedia
waktu, tempatkan prabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang
lebih berharga diletakkan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.

Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat
yang masih tersambung dengan listrik.janagan menyentuh peralatan yang bermuatan
listrik apabila anda berdiri diatas atau didalam air.

Jika ada perintah evakuasi dan anda harus meninggalkan rumah : jagan berjalan diarus air
dapat mengakibatkan anda jatuh

Apabila anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yabf tidak bergerak. Gunakana
tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepasatan tempat yang anda pijak
Jangan menemudi di wilayah bajir.
Bersihkan dan siapkan penanmpungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air
bersih
Waspada saluran air ata tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus
yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tiba tanpa peringantan
3. Pascabebcana
Hindari air banjir karena kemungkiana kontaminasi zat-zat berbahaya dan anaman kesetrum
Waspada dengan instalasi listrik, Hindari air yang bergerak
Hindari area yang baru saja surut karena jalan bisa saja kropos dan ambles
Hindari lokasi yang masih terkena bencana, keuali jika pihak yang berwenang
membutuhkan sukarelawan
Kembali ke rumah sesuai dengan perintah pihak yang berwenang Hati-hati saat memasuki
gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi
Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan menui tangan menggunakan sabun
dan air bersih jika anda terkena air banjir. Buang makanan yang terkontaminasi air banjir
Dengarkan berta atau informasi mengenai kondisi air,serta dimana mendapat kana bantuan
perumahan, pakaian,dan makanan, Dapat kan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan
terdekat, Betsihkan tempat tinggal dan lingkunagan rumah dan sisa-sisa kotoran setelah
banjir, Lakukan pemberantasan nyamuk pemberantasan sarang nyamuk. Terlibat dalam
kaporitisasi sumur galim Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air
limbah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius, 2000, Indonesia : Negara Bencana, Jakarta :
Yudhistira
2. Buku panduan latihan kesiap siagaan bencana 2017
3. Buku saku tanggap tangkas tangguh menghadapi bencana edisi 2012 BNPB

Anda mungkin juga menyukai