Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Militus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
glukosa darah melebihi normal serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara aktif. Pada umumnya ada
2 tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak
tergantung insulin), tetapi ada pula diabetes dalam kehamilan yang biasa disebut diabetes
gestasional. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah terjadi karena tubuh tidak mampu
menggunakan dan melepaskan insulin secara adekuat (Irianto, 2015). Diabetes Melitus juga
tidak hanya menyebabkan kematian premature di seluruh dunia. Penyakit ini juga menjadi
penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal.

Menurut World Health Organization diabetes melitus telah menyebabkan kematian


langsung pada 1,6 juta orang di seluruh dunia. Bahkan, Indonesia sendiri merupakan negara
dengan kasus Diabetes Melitus tertinggi ke-7 sedunia. Meskipun jumlah penderita DM
terus meningkat setiap tahunnya, namun sampai saat ini belum ada terapi yang mampu
menyembuhkan penyakit ini. (RISKESDAS, 2018).

Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan setidaknya terdapat


463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau
setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3 % dari total penduduk pada usia yang sama.
Berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9
% pada perempuan dan 9,65 % pada laki-laki. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat
seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9 % atau 111,2 juta orang pada umur 65-
79 tahun angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700
juta di tahun 2045 (Infodatin, 2020).

Internasional Diabetes Federation (IDF) memproyeksikan jumlah penderita diabetes pada


beberapa negara di dunia yakni Cina, India dan Amerika Serikat menempati peringkat tiga

1
teratas dengan jumlah penderita 116,4 juta, 77 juta dan 31 juta. Indonesia berada di
peringkat ke-7 dengan jumlah penderita sebesar 10,7 juta (Pangribowo, 2020).

Prevalensi DM yang terdiagnosis oleh dokter pada penduduk umur ≥15 tahun paling
tertinggi terdapat di DKI Jakarta (3,5%), Bangka Belitung (2,6%), Sulawesi tengah (2,3%),
Riau (2,0%), Kepulauan Riau (1,9%), Maluku utara (1,5%), dan Bengkulu (1,0%)
(RIKESDAS, 2019). Data yang diperoleh dari laporan Data Surveilans Terpadu Penyakit
(STP) tahun 2012 terlihat jumlah kasus yang paling banyak setelah diare dan ISPA adalah
penyakit DM dengan jumlah kasus 3.717 pasien rawat jalan yang dirawat di rumah sakit
dan puskesmas kabupaten/kota. Untuk awat jalan penyakit DM ini mencapai 2.918 pasien
yang dirawat di 123 rumah sakit dan 809 pasien yang dirawat di 487 puskesmas yang ada
di 28 Kabupaten/Kota seluruh Sumatera Utara. Sedangkan pada tahun 2013 mencapai
3.948 pasien yang dirawat di rumah sakit. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa
penderita DM di Sumatera Utara masih sangat tinggi (Sinaga, 2022).

Diabetes melitus menjadi masalah umum kesehatan masyarakat dimana terjadi peningkatan
terus menerus baik didunia,atau negara maju ataupun negara berkembang. Diabetes melitus
yaitu kumpulan penyakit metabolik dengan ciri keadaaan kadar gula dalam darah tinggi
(hiperglikemia) yang diakibatkan karena ketidaknormalan sekresi insulin, fungsi insulin
ataupun keduanya. Keadaan hiperglikemia terus-menerus berkaitan dengan terjadinya
kerusakan dalam kurunawaktu yang lamaaatau tidak berfungsinya organ-organ tubuh
seperti mata, jantung, ginjal, pembuluh darah serta saraf (Sinaga, 2022).

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat sehingga meningkatkan
pajanan radikal bebas, yang akan menimbulkan keadaan stress oksidatif. Keadaaan stres
oksidatif pada penderita DM akan mengakibatkan berbagai kerusakan oksidatif. Stres
oksidatif disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah bahan diabetogenik, antara
lain adalah aloksan (Risma,2019).

2
Dari hasil survei yang didapatkan oleh (Sinaga, 2022), di RSUP.H.Adam Malik data
sebanyak 581 penderita DM yang berobat jalan,581 penderita Diabetes Mellitus teridiri atas
penderita laki laki sebanyak 363 orang ,sedangkan penderita wanita sebanyak 218 orang.
Berdasarkan survei pendahuluan sebagai tempat lokasi penelitian di Poli Rawat Jalan
peneliti melakukan wawancara kepada pasien penderita DM yang sedang berobat jalan dan
menanyakan kepada penderita DM tentang apa saja penyebab dari penyakit DM,apa saja
jenis pengobatan yang sudah dilakukan pasien untuk pengobatan DM,lamanya penderita
mengalami penyakit DM,penderita hanya mampu menjelaskan secara singkat mengenai
penyakit DM dan masih kurang mengerti mengenai penyakit yang dideritanya. Jumlah
penderita DM yang berobat jalan di Poli Interna lebih banyak penderita jenis kelamin laki
laki dibandingkan penderita jenis kelamin perempuan . Jumlah penderita berobat di poli
interna per 1 tahun yaitu 780 orang. Kejadian komplikasi Diabetes Mellitus yaitu : penyakit
jantung koroner ,gangguan mata ,gangguan ginjal,gangguan saraf,diabetes dan infeksi, kaki
diabetik

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana memberikan asuhan keperawatan gawatdarurat pada pasien Tn.S dengan
diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP.H.Adam Malik Medan Tahun 2023

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuannya sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada Tn.S
dengan diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUP.H.Adam Malik Medan Tahun 2023

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn.S dengan masalah diabetes
melitus tipe 2
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada Tn.S dengan masalah
diabetes melitus tipe 2
3. Mahasiswa mampu menetapkan intervensi keperawatan Tn.S dengan masalah diabetes
melitus tipe 2

3
4. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan Tn.S dengan masalah diabetes
melitus tipe 2
5. Mahasiswa mampu mengevaluasi sebagai tolak ukur guna menerapkan asuhan
keperawatan Tn.S dengan masalah diabetes melitus tipe 2

Anda mungkin juga menyukai