Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SANDY TYAS PRATAMA

NIM :R.15.01.046

STATE : GERONTIK

OUT LINE SKRIPSI

Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative yang

mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Menurut

Internasional of Diabetic Ferderation(IDF, 2015) tingkat prevalensi global penderita

DM pada tahun 2014sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan

mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 387juta kasus.

Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7 dengan penderita DM

sejumlah 8,5 juta penderita setelah Cina, India dan Amerika Serikat, Brazil, Rusia,

Mexi co. Angka kejadian DM menurut data Riskesdas (2013) terjadi peningkatan dari

1,1 % ditahun 2007 meningkat menjadi 2,1 % di tahun 2013 dari keseluruhan

penduduk sebanyak 250 juta jiwa. (depkes RI,2012). Peningkatan prevalensi data

penderita DM di atas salah satunya yaitu Provinsi Jawa yang mencapai 152.075

kasus. Jumlah penderita DM tertinggi sebanyak 5.919 jiwa di Kota Semarang (Profil

Kesehatan Jawa Tengah, 2011).


Data Depkes RI (2012) menunjukkan rata-rata kasus penderita DM di Jawa

sebanyak 4.216 kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2013

penderita DM sebanyak 5.672orang. Kecamatan Sukoharjo merupakan salah satu

Kecamatan yang memiliki kasus lansia penderita DM tertinggi mencapai 1.138 kasus.

Kejadian tertinggi lansia yang menderita diabetes melitus terdapat di Kelurahan

Gayam dengan jumlah kasus 77 (Profil Puskesmas Sukoharjo, 2013)

Angka kejadian penderita DM yang besar berpengaruh peningkatan

komplikasi.Menurut Soewondo dkk (2010) dalam Purwanti (2013) sebanyak 1785

penderita diabetes melitus di Indonesia yang mengalami komplikasi neuropati

(63,5%), retinopati (42%), nefropati (7,3%),makrovaskuler (6%), mikrovaskuler

(6%), dan kaki diabetik (15%). Adapun cara pencegahan komplikasipada penderita

DM yaitu melakukan kontrol kadar gula darah, periksa rutin gula darah, konsumsi

obat hipoglikemi, latihan fisik ringan dan patuh dalam diit rendah kalori (Arisman,

2011).

Kepatuhan dalam diit merupakan salah satu pilar keberhasilan dalam

penatalaksanaan DM (Tjokroprawiro, 2006). Penelitian yang lebih spesifik tentang

kepatuhan dalam pengobatan DM pada umumnya masih rendah, 80% pasien DM

menyuntik insulin dengan cara tidak tepat, 58% menyuntik insulin dengan dosis yang

tidak sesuai, 77% memantau dan menginterprestasikan gula darah secara tidak tepat,

dan 75% tidak mau makan sesuai dengan anjuran (Sukraniti & Ambartana 2011).

Dibuktikan penelitian yang dilakukan oleh Phitri & Widiyaningsih 2013


memperlihatkan bahwa kepatuhan menjalankan program diit sebagian besar tidak

patuh sebanyak (56,9%) di jawa tengah.

World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2010 sekitar 10.9

juta (26,9%) lansia menderita diabetes, dan pada tahun 2050 angka ini diperkirakan

akan meningkat menjadi 26,7 juta (55%). Masih menurut WHO pada tahun 2000

terdapat 1 juta penduduk mengalami kematian akibat diabetes dengan prevalensi

sekitar 2% dan pada tahun 2012 terdapat 1,5 juta penduduk mengalami kematian

akibat diabetes dengan prevalensi sekitar 2,7%. Seluruh kematian akibat DM di

dunia, 70% kematian terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Datal Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 penderita DM di

Indonesia berusia 65 sampai 74tahun

berjumlah 13,20% dan usia 75 tahun keatas berjumlah 13.20%. Diabetes adalah

penyebab kematian ke 3 pada kelompok umur 55-64 tahun diIndonesia

(BadanLitbangkes,Kementerian Kesehatan, 2013). Lansia dengan penyakit DM

merupakan populasi yang perlu mendapat perhatian dari keluarga dan pemberi

pelayanan kesehatan karena dampak dari DM dapat menumbulkan permasalahan bagi

lansia itu sendiri dan berpotensi menimbulkan beban bagi keluarga dan

masyarakat(Badriah, 2011). Penyakit diabetes berhubungan dengan penyakit

kardiovaskuler seperti penyakit jantung dan stroke. Lansia yang menderita diabetes

empat kali lebih beresiko terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan dengan

lansia yang tidak menderita diabetes. Penyakit jantung dan stroke merupakan

penyebab kematian tertinggi pada lansia dengan diabetes. Komplikasi penyakit


diabetes akan memperparah keadaan lansia. lansia adalah seseorang yang telah

memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia

yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang

dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau

proses penuaan.

Menurut World Health Organisation (WHO). Sesuai dengan UU.23 TAHUN 1992

(pasal 19 ) lansia perlu mendapatkan perhatian.

Lansia adalah seseorang yang karena usia nya mengalami perubahan

biologis,fisik,kejiwaan,dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya, oleh karena itu kesehatan lansia

perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap di pelihara dan di tingkatkan agar

selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga

dapat serta berperan aktif dalam pembangunan.

Kesehatan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada

kehidupan lansia. Menua atau menjadi tua merupakan suatu proses yang akan dialami

oleh semua orang dan tak seorangpun dapat menghindari.

Menua merupakan suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk

memperbaiki atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi

normalnya. Tujuan hidup manusia adalah menjadi tua tetapi tetap sehat. Dengan

makin meningkatnya usia harapan hidup di antara lansia yang disebabkan


peningkatan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, maka penting pula

diperhatikan peningkatan kualitas hidup lansia.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peniliti tertark untuk

mengetahui gambaran pola makan pada lansia dengan diabetes

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi pola makan lansia dengan diabetes militus

2. Tujuan khusus

Untuk mengidentifikasi diabetes pada lansia dengan diabetes

Untuk mengidentifikasi pola makan penderita diabetes

Untuk mengidentifikasi pola makan pada lansia dengan diabetes militus.

Berdasarkan pernaparan di atas, maka “JUDUL PENELITIAN” yang akan

saya gunakan untuk penelitian adalah

1. Gambaran pengetahuan pola makan lansia dengan diabetes melitus

2. Hubungan perilaku pola makan lansia yang menderita diabetes

dengan peningkatan kadar gula darah


3. Gambaran pengetahuan lansia tentang diabetes

Anda mungkin juga menyukai