PENDAHULUAN
2017). Diabetes melitus adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh
global, dimana sekitar 90% dari semua pasien yang menderita DM diseluruh
penyakit Diabetes Melitus yang terus meningkat, secara tidak langsung akan
dengan persentase 6,7 persen, setelah stroke yaitu sebesar 21,1 persen dan
jantung yaitu sebesar 12,9 persen. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
yaitu 6,9% menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa
2018).
5.917 penderita DM, Dompu sebanyak 3.699 penderita DM, Bima sebanyak
5.285 penderita DM, Sumbawa Barat sebanyak 1.540 penderita DM, Lombok
Utara sebanyak 2.329 penderita DM, Kota Mataram sebanyak 8.741 penderita
3
NTB, 2022).
Akibat dari peningkatan yang terus menerus, maka hal ini merupakan
suatu masalah yang harus ditangani dengan serius. Penyakit Diabetes mellitus
Gaya hidup modern saat ini tengah menggeser pola hidup masyarakat
(tinggi kalori, rendah serat, atau fast food), jarang berolahraga, kegemukan,
stress, dan istirahat yang tidak teratur merupakan contoh pola hidup dan pola
makan yang dapat memicu terjadinya diabetes mellitus (DM) pada diri
seseorang (Rasdianah et al., 2016). Masalah lainnya adalah gaya hidup yang
tidak tepat, meliputi konsumsi rokok, kegemukan (indeks massa tubuh >25
kg/m2), kurang olahraga, kurang kunjungan rutin ke dokter mata atau ahli
2020).
diabetes mellitus (DM) dengan pedoman empat pilar diabetes mellitus (DM)
empat pilar. Perencanaan dan pengendalian yang baik dapat mengurangi kadar
gula darah, pengendalian kadar gula darah yang buruk akan lebih mudah
pasien Diabetes Mellitus (DM) salah satunya di lihat dari terkendalinya kadar
gula darah. Terkendalinya kadar gula darah ini di pengaruhi oleh faktor diet,
merupakan poin yang sangat penting dalam keberhasilan terapi pasien DM,
rendahnya kualitas hidup, bahkan kematian. Sebab pada dasarnya, tidak ada
mengubah gaya hidup dan menjaga diet, pasien diabetes melitus juga
kesesuaian diri pasien terhadap anjuran atas medikasi yang telah di resepkan
yang terkait dengan waktu, dosis, dan frekuensi (Bulu et al., 2019).
pasien diabetes melitus rendah (78,1%), sedang (4,1%), tinggi (17,8%). Hasil
penelitian Bulu et al., (2019) frekuensi kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
dan jika di biarkan terus menerus akan menyebabkan pengaruh buruk pada
konsumsi lemak jenuh, gula, rendah serat dan rendah zat gizi mikro. keadaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2017).
muncul gejala yang tampak seperti mudah lapar, haus dan sering buang
2018).
(tetapi tidak selalu demikian karena orang dewasa dan lansia yang
tes deteksi antibody islet hanya bernilai sekitar 50-80%, dan kadar
atau lebih tua lagi, dan cenderung tidak berkembang kea rah ketosis.
muncul, kecuali pada kasus yang di sertai stress dan infeksi. Kadar
3. DM tipe 3
reseptor insulin;
e. Sindrom genetic
2.1.3 Etiologi
tipenya diantarannya:
2.1.4 Komplikasi
yaitu:
1. Komplikasi akut
kemolakto asidosis.
2. Komplikasi kronis
2015).
2.1.5 Patofisiologi
puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati.
darah cukup tinggi, ginjal tidak data menyerap kembali semua gukosa
urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang
pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika
insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II
(Simatupang, 2017).
1. Edukasi
2. Terapi gizi
3. Farmakologi
4. Aktifitas fisik/jasmani
2.1.7 Diagnosis
gejala klasik ini tidak selalu dikeluhkan, terutama oleh lansia yang
glukosa dalam aliran darah akan melipah ke dalam urin. Ginjal orang
glukosa yang “luber” memerlukan air sebagai pelarut; kondisi ini tentu
1. Anamnesis
a. Usia
b. Jenis kelamin
diperlukan.
d. Pekerjaan
e. Anggota keluarga
f. Obat
g. Alergi
i. Riwayat diet.
20
sepanjang malam; uji kadar gula darah puasa (fasting blood glucose
katabolisme protein.
kadar glukosa darah. Reaksi ini akan bertambah intens jika kadar
1. Glukosa akan merembes ke dalam urin jika kadar gula darah telah
sangat tinggi.
1. Umur
2. Jenis kelamin
melitus.
3. Keturunan
diabetes mellitus.
4. Pola makanan
berlebihan, selain itu pola makanan yang serba instan saat ini
1. Usia
kontrasepsi hormonal.
3. Makanan
total dan lemak jenuh untuk mencapai kadar glukosa dan lipid
4. Aktifitas fisik
tetapi ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Jika insulin
5. Gaya hidup
25
diabetes yang cukup tinggi ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak
sehat yakni gerak fisik yang dilakukan. Gaya hidup seperti ini
6. Riwayat keluarga
pola makan.
7. Hipertensi
(Imelda, 2019).
26
lainnya sesuai dengan anjuran medis dan kesehatan (Rohani, R., &
Ardenny, 2018).
Wahyuningsih, 2016).
Prihatningtias, 2018).
27
1. Pendidikan
aktif dalam hal ini sekolah umum mulai dari tingkat dasar sampai
2. Akomodasi
contoh, pasien yang lebih mandiri harus dapat merasakan bahwa dia
3. Modifikasi
dan mengawasi pasien agar rutin berobat dan minum obatnya secara
anti diabetes?), dan butir 6 (Jika Anda merasa kondisi Anda lebih baik,
keterkaitan antar variable ( baik variabel yang diteliti mapun variabel yang
1. Kepatuhan tinggi
2. Kepatuhan sedang
3. Kepatuhan rendah
32
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
terjadi pada masa kini. Metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sample tertentu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Terara.
3.2.1 Populasi
sebanyak 32 orang.
3.2.2 Sampel
2023.
diabetes mellitus.
35
(Nursalam, 2020).
makanan yang harus diikuti (pernyataan butir 8-12), jenis makanan yang
80−20
n=
2
60
n=
2
n = 30
mellitus = 20 – 50.
perbedaan antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang
lebih besar atau sama dengan 0,70 (Grove et al., 2017). Peneliti tidak
3.7.1 Editing
terjawab
jawaban
3.7.2 Cleaning
kuesioner
3.7.3 Processing
pengkodean di dasari dari jawaban yang diberi skor atau nilai tertentu.
distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap variabel. Pada penelitian ini
inisial dari namanaya dan semua kuesioner yang telah terisi hanya akan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus, &.
Dislipidemia: Konsep, teori dan penanganan aplikatif. Jakarta: EGC.
Bangun, Henny Arwina, 2018. Hubungan Antara Kejadian Diabetes Melitus Pada
Suami Dengan Kualitas Hubungan Biologis Suami Istri Di Kelurahan
Perdamean Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun
2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 4002, 42–50.
Bulu, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. 2019. Hubungan antara Tingkat
Kepatuhan Minum Obat dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe II. Nursing News, 4(1), 181–189.
Destri, N., Chaidir, R. and Fitrina, Y. 2018. Kepatuhan Diet Pasien Diabetes
Melitus Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumaha Sakit Islam Ibnu Dina
Bukittinggi‟, Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Jurnal Kesehatan
Saintika Meditory, 2(1).
Dewi, 2017. RP. Faktor Risiko Perilaku yang Berhubungan dengan Kadar Gula
Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten
Karang Anyer. FKM Undip: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Fitriani Y., et al. 2019. Pendekatan Health Belief Model (HBM) untuk
Menganalisis Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam
42
Hartini S, 2016. Uji Kualitas Serum Simpan Terhadap Kadar Kolesterol Dalam
Darah Di Poltekkes Kemenkes Kaltim. Jurnal Ilmiah Manuntung. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kaltim.
Isnaini, N. 2018. Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua
Risk factors was affects of diabetes mellitus type 2. 14(1), 59–68.
Jilao, 2017. Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Oral Pada Pasien
Diabetes Melitus di Puskesmas Koh-Libong Thailand. Malang : Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Nanda Dwi, dkk. 2018. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Anti Diabetik dengan
Regulasi Kadar Gula Darah pada Pasien Perempuan Diabetes Mellitus.
Nanda, et al. Amerta Nutr , pp. 340-348.
Rohani, R., & Ardenny, A. 2019. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Proteksi Kesehatan,
7(2), 61–67. https://doi.org/10.36929/jpk.v7i2.132.
Triastuti, N., & Ambar, N. S. 2020. Pengaruh Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Klinik Aulia Jombang. Magna Medica, 7(1), 8–15.
Wahyuningrum, R., Wahyono, D., Mustofa, M., & Prabandari, 2020. Masalah-
Masalah terkait Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2: Sebuah Studi
Kualitatif di poliklinik penyakit dalam rumah sakit di Yogyakarta (RSUD
Sleman, RS Bethesda, dan RSUD Wates).