BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis
penyebab kematian tertinggi di Indonesia.Bahkan jumlah angka kesakitannya terus
meningkat. Data Riskesdas 2018 menunjukkan jumlah keseluruhan kasus penyakit
diabetes yang ada di Indonesia yakni sebesar 8,5%, meningkat dibandingkan Riskesdas
2013 yaitu sebesar 6,9%. Berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan bahwa
pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan
dengan asumsi prevalensi DM pada urban 14,7% dan rural 7,2%, maka diperkirakan
terdapat 28 juta penyandang Disbetes di daerah urban dan 13,9 juta di daerah rural.
(Riskesdas,2018) Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan
metabolik ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Penyebab kenaikan kadar gula darah tersebut menjadi landasan pengelompokkan jenis
Diabetes Melitus yakni DM tipe 1, DM tipe 2 dan DM tipe gestasional (Kemenkes RI,
2020) Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun yang menyebabkan
sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pada pankreas sehingga tidak bisa
memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 terjadi karena
akibat adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu merespon
sepenuhnya insulin. Diabetes gestasional disebabkan karena naiknya berbagai kadar
hormon saat hamil yang bisa menghambat kerja insulin (International Diabetes
Federation, 2019) Diabetes tidak hanya menyebabkan kematian premature di seluruh
Dunia.Penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan.Penyakit jantung dan gagal
ginjal.
Cina, India, dan Amerika Serikat menempati urutan ke tiga teratas dengan jumlah
penderita 116,4 %, 77 juta, dan 31 juta, Indonesia berada di peringkat ke 7 diantara 10
negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta. (IDF, 2019) Tahun
2021 kabupaten/ kota yang penduduknya menderita DM tertinggi di Kabupaten Parigi
Moutong sebesar 31.008 jiwa dengan jumlah yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar sebesar 797 jiwa (2,6%), yang mendapatkan pelayanan kesehatan tapi
tidak terlayani sesuai standar sebesar 395 jiwa (1,3%).
(profil kesehatan provinsi Sulawesi Tengah, 2021) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun
2018, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018, dan peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 telah menetapkan bahwa upaya pengendalian diabetes
melitus, merupakan salah satu pelayanan minimal yang wajib dilakukan oleh pemerintah
daerah. Setiap penderita diabetes melitus akan menerima pelayanan sesuai standar
minimal satu kali sebulan yang meliputi pengukuran kadar gula darah, edukasi, dan
terapi farmakologi serta rujukan jika diperlukan.
Jaminan ini diharapkan bagi penderita bisa terkontrol dan menerima tatalaksana dengan
baik guna mengindari komplikasi dan kematian dini (Kemenkes RI, 2020). Diabetes
Melitus dikenal sebagai penyakit silent killer hal ini dikarenakan sering tidak disadari
oleh penderitanya.Penyakit Diabetes mellitus dapat menyerang hampir seluruh sisitem
tubuh penderitanya. akibat dari hiperglikemia yang dapat menimbulkan terjadinya
komplikasi akut seperti Ketoasidosis Diabetik (KAD) sedangkan komplikasi kronikpada
jantung, ginjal, mata dan syaraf seperti jantung coroner, nefropati, retinopati dan
neuropati, dalam hal ini akan berdampak pada penatalaksanaan perawatan pasien
diabetes melitus yang berkaitan dengan rendahnya dukungan keluarga sehingga dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes melitus.
Tidak hanya permasalahan secara fisik saja akan tetapi pada DM tipe 2 juga dapat
mempengaruhi kondisi psikologis, sosial maupun ekonomi penderitanya. Dampak dari
psikologis pasien DM berupa stress maupun cemas terhadap penyakit DM tidak hanya
dirasakan oleh penderita DM tapi keluarga juga ikut merasakan adangan gangguan
dalam berinteraksi sosial dan hubungan interpersonal yang diakibatkan rasa putus asa
yang dirasakan oleh penderita hal ini bisa dukungan oleh karena keluarga yanga buruk.
(Kemenkes RI, 2014). Faktor risiko diabetes melitus bisa dikelompokkan menjadi faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah ras dan etnik, umur, jenis kelamin,
riwayat keluargadengan diabetes melitus, riwayat melahirkan bayi dengan berat
badanlebih dari 4000 gram, dan riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah(kurang
dari 2500 gram). Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi erat kaitannya dengan
perilaku hidup kurang sehat yaitu berat badanlebih, obesitas abdominal / sentral,
kurang aktifitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat / tidak seimbang. Riwayat
toleransi glukosaterganggu (TGT) atau gula darah puasa terganggu (GDP terganggu),
danmerokok (Riskesdas, 2013).
Mereka mengatakan karena kesibukan pekerjaan dari keluarga sehingga kadang jarang
memiliki waktu untuk mendampingi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan kesehatan,
serta kadang lupa mengingatkan ketika sudah waktunya untuk kontrol kesehatan ke
Rumah Sakit. Mereka juga mengatakan kurangnya perhatian dari keluarga untuk
mengatur makanan yang akan mereka konsumsi sesuai dengan penyakit yang mereka
alami. Sementara 3 diantaranya mengatakan kurangnya respon dari keluarga ketika
mereka mencerikan penyakit yang mereka derita, serta harus berupaya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bagi Institusi Pendidikan Meningkatkan atau menambah informasi dan sebagai evaluasi
lebih lanjut apabila terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah
pasien DM di RSUD Poso. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti berharap hasil dari
penelitian dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian yang
berhubungan dengan dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pasien DM. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Penyakit DM Pengertian Menurut Kemenkes RI (2020),
menjelaskan bahwa diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis atau menahun berupa
gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas
normal.
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan
medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktor di luar kendali
glikemik (American Diabetes Association, 2018). DM merupakan sindrom metabolik
yang ditandai denganhiperglikemia karena efek pada sekresi insulin, kerja insulin,
ataukeduanya.Hiperglikemia kronis pada DM dapat diasosiasikandengan terjadinya
kerusakan jangka panjang, disfungsi sertakegagalan multi organ terutama mata, ginjal,
saraf, jantung, danpembuluh darah (ADA, 2013).
Lebih dari 90% dari sel pankreas yang memproduksi insulin mengalami kerusakan secara
permanen.Oleh karena itu, insulin yang diproduksi sedikit atau tidak langsung dapat
diproduksi. Hanya sekitar 10% dari semua penderita Diabetes Mellitus menderita tipe I.
Diabetes tipe I kebanyakan pada usia dibawah 30 tahun. Diabetes Melitus tipe II
Diabetes Melitus tipe II ( Diabetes Non Insulin Dependent) ini tidak ada kerusakan pada
pankreasnya dan dapat terus menghasilkan insulin, bahkan kadang-kadang insulin pada
tingkat tinggi dari normal.
Akan tetapi, tubuh manusia resisten terhadap efek insulin, sehingga tidak ada insulin
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Diabetes Mellitus tipe ini sering terjadi
pada dewasa yang berumur lebih dari 30 tahun dan menjadi lebih umum dengan
peningkatan usia. Diabetes Mellitus Gestasional Diabetes Mellitus gestasional adalah
diabetes yang timbul selama kehamilan.Ini meliputi 2-5% daripada seluruh
diabetes.Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik
bila tidak ditangani dengan benar (Suyono, 2011).Diabetes tipe gestasional merupakan
gangguan toleransi glukosa berbagai derajat yang ditemukan pertama kali saat
kehamilan.
Sebagian besar wanita hamil yang menderita Diabetes Mellitus gestasional memiliki
homeostatis glukosa relative normal selama kehamilan pertama (5 bulan) dan juga
dapat mengalami defisiensi insulin relative pada kehamilan kedua, tetapi kadar glukosa
dapat kembali normal setelah melahirkan (Suiraoka, 2012). Etiologi DM Menurut
American Diabetes Association (2021), diabetes mellitus terjadi karena organ pankreas
tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Di bawah
ini beberapa etiologi/sebab sehingga organ pancreas tidak mampu memproduksi
insulin berdasarkan tipe/klasifikasi penyakit diabetes mellitus tersebut: Diabetes mellitus
tipe I Diabetes tipe 1 atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Millitus) sangat
tergantung pada insulin. Disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga tubuh
tidak dapat memproduksi insulin alami untuk mengontrol kadar glukosa darah.
Faktor penyebabnya antara lain: Faktor imunologi Adanya respons otoimun yang
merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin
endogen. Faktor lingkungan Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kemungkinan
faktor-faktor eksternal yang dapat memicu dekstruksi sel beta. Sebagai contoh hasil
penyelidikan yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan dekstruksi (hilangnya) sel beta. Virus penyebab DM adalah
Rubela, Mumps, dan Human coxsackievirus B4.Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam
sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel.
Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi autoimunitas yang menyebabkan hilangnya
autoimun (aktivasi limfosit T reaktif terhadap antigen sel pulau kecil) dalam sel beta.
Diabetes mellitus tipe II Diabetes tipe 2 atau NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes
Millitus) tidak tergantung insulin. Disebabkan oleh gangguan metabolisme dan
penurunan fungsi hormon insulin dalam mengontrol kadar glukosa darah dan hal ini
bisa terjadi karena faktor genetik dan juga dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat.
Selain itu tedapat pula faktor risiko tertentu yang berhubungan dengan proses
terjadinya diabetes tipe 2. Faktor-faktor ini adalah : Usia Resistensi insulin cenderung
meningkat pada usia di atas 65 tahun. Obesitas Orang yang mengalami obesitas,
tubuhnya memiliki kadar lemak yang tinggi atau berlebihan sehingga jumlah cadangan
energydalam tubuhnya banyak begitupun dengan yang tersimpan dalam hati dalam
bentuk glikogen. Insulin merupakan hormon yang bertugas untuk menurunkan kadar
glukosa dalam darah mengalami penurunan fungsi akibat dari kerja kerasnya dalam
melakukan tugas sebagai pendistribusian glukosa sekaligus pengkompensasi dari
peningkatan glukosa darah, sehingga menyebabkan resistensi insulin dan berdampak
terjadinya DM tipe 2.
Diabetes tipe lain Ada diabetes yang tidak termasuk kelompok diatas, yaitu diabetes
yang terjadi sekunder atau akibat penyakit lain, yang mengganggu produksi insulin atau
mempengaruhi kerja insulin, seperti radang pankreas (pankreatitis), gangguan kelenjar
adrenal atau hipofisis, penggunaan hormon kortikosteroid, pemakaian beberapa obat
antihipertensi atau antikolesterol, malnutrisi atau infeksi. Demikian juga pasien stroke,
pasien infeksi berat, penderita yang dirawat dengan berbagai keadaan kritis, akhirnya
memicu kenaikan gula darah dan menjadi penderita diabetes.
Tanda dan gejala DM Menurut Purwanto (2016), tanda gejala yang khas dialami oleh
pasien DM disebut TRIAS DM yaitu poliuria (sering BAK), polidipsia (mudah haus) dan
poliphagia (mudah lapar) serta beberapa tanda gejala lainnya yaitu: Poliuria Kekurangan
insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel menyebabkan
hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti menyebabkan
cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau cairan intravaskuler, aliran darah keginjal
meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi diuresis
osmotic (poliuria).
Penurunan berat badan Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel
kekurangan cairan dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat dari itu maka sel
akan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot mengalami atrofi dan penurunan
secara otomatis. Malaise atau kelemahan. Kesemutan pada ekstremitas. Ketoasidosis &
penurunan kesadaran bila berat. Pemeriksaan Penunjang Menurut Purwanto (2016),
untuk mengetahui apakah seseorang mengalami diabetes melitus, maka akan dilakukan
beberapa pemeriksaan diagnostik yang meliputi : Gula darah meningkat Kriteria
diagnostik menurut WHO untuk diabetes mellitus: Glukosa plasma sewaktu/random :>
200 mg/dL (11,1 mmol/L). Glukosa plasma puasa/nuchter :> 140 mg/dL (7,8 mmol/L).
Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian setelah mengkonsumsi 75 gr
karbohidrat (2 jam post prandial) :> 200 mg/dL.
Tes toleransi glukosa Pada tes toleransi glukosa oral pasien mengkonsumsi makanan
tinggi karbohidrat (150-300gr) selama 3 hari sebelum tes dilakukan, sesudah berpuasa
pada malam hari keesokan harinya sampel darah diambil, kemudian karbohidrat
sebanyak 75 gr diberikan pada pasien. Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok.
Osmolaritas serum : meningkat Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3
(asidosis metabolik). Alkalosis respiratorik Trombosit darah : mungkin meningkat/
dehidrasi, leukositosis, hemokonsentrasi, menunjukkan respon terhadap stres/infeksi.
Ureum/ kreatinin : mungkin meningkat,/ normal lochidrasi/ penurunan fungsi ginjal.
Amilase darah : mungkin meningkat. Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada
(pada tipe 1), normal sampai meningkat pada tipe 2 yang mengindikasikan insufisiensi
insulin. Peningkatan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan insulin. Urine : gula dan aseton positif,
berat jenis dan osmolaritas mungkin meningkat. Komplikasi Menurut Mustika (2019),
komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh diabetes mellitus antara lain: Penyakit jantung
Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis.
Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kadar gula darah pasien Diabetes
Melitus Tiep II di Poliklinik PPK Denkesyah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif
dengan desain penelitian studycross sectional. Populasi penelitian ini adalah 46
responden dengan sampel 41responden menggunakan teknik Purposif sampling. Uji
normalitas yang dipakai adalah uji Shapiro-wilk. Analisis univariat dan bivariat
menggunakan Chi Square. Hasil analisis menggunakan Chi Square memperlihatkanhasil
kaitan tentang dukungan keluarga terhadap kadar gula darah penderita DMtipe II yaitu
p value 0,000.
Dari hasil analisa variabel ditemukan adanya kaitandukungan keluarga pada glukosa
penderita kencing manis tipe II. nilai telaahini diharapkan dapat menjadi contoh terapi
yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula darah dan nantinya mungkin akan
ditemukan manfaat selaindari perubahan kadar gula darah. Ganjar Safari, 2021.
Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kontrol kadar gula darah pada
penderita Diabetes Melitus.penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara
dukungan keluarga dengan kepatuhan kontrol kadar gula darah pada penderita
Diabetes Melitus yang berjumlah 36 responden dengan metode pendekatan cross
sectional dengan uji statistic menggunakan rank spearman.
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden (80,6%) dengan dukungan
keluarga dalam kategori cukup dan kepatuhan kontrol sebanyak (75%) dalam kategori
cukup. rank spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan kontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Dengan
demikian dapat disimpulkan Semakin meningkatnya dukungan keluarga maka semakin
baik tingkat kepatuhannya. Peneliti menyarankan keluarga lebih meningkatkan
kepercayaan dalam memberikan dukungan keluarga. Kerangka Teori Penelitian Gambar
2.1
Kerangka teori penelitian BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan suatu model hubungan
yang akan diukur dalam penelitian. Dalam suatu kerangka konsep harus dapat
memperhatikan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dari
masalah yang akan di teliti ( Notoadmojo, 2018).Untuk mencari hubungan yang jelas
antar variabel yang akan di teliti,calon peneliti menyusun kerangka teori sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen Keterangan : : Variabel yang diteliti : Garis
hubungan antar variabel Gambar 3.1
Diabetes lebih dari 6,5 mg/dl. _Ordinal _ _ BAB IV KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN
DEFINISI OPERASIONAL Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian
korelasional (hubungan/korelasi) yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar
variabel.Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan
danmenguji berdasarkan kategori yang ada.Penelitian korelasi
bertujuanuntukmengungkapkan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008).
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, makarancangan penelitian
ini adalah deskriftif korelasional yaitu penelitianyangbertujuan untuk mengungkapkan
hubungan korelatif antaravariabel independen dan variabel dependen, dengan
menggunakan pendekatancrosssectional yaitu suatu penelitian untuk memepelajari
hubungan antar variabel dimana pengukuran pada setiap subjek dilakukan pada satu
kali ataupengukuran pada satu waktu yang dianggap sama (Dahlan, 2014).
Sampel Menurut Siyoto & Sodik (2015), sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Rumus yang akan digunakan adalah Rumus Slovin. Dalam menggunakan Rumus Slovin,
peneliti telah melakukan survey untuk jumlah pasien sebagai syarat dalam rumus ini.
Sedangkan untuk batas toleransi kesalahan (e) yang akan digunakan peneliti yaitu 0,1.
Rumus Slovin n = ?? 1+(?? ?? ?? 2 ) Keterangan : n = Besar sampel N = Populasi ?? 2 =
Batas toleransi kesalahan,maka jumlah sampel n = 235 1+(235 ?? 0,1 2 ) n = 235
1+(235 ?? 0,01) n = 235 1+(2,35) n = 235 3,35 n = 70 sampel Teknik Pengambilan
Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalampenelitianini adalah dengan
teknik sampling yang digunakan Purposive Samplingyaitu penelitian yang
mengidentifikasi semua karakteristik populasi.Untuk menentukan karakteristik sampel
tidak menyimpangdari populasi maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu
ditentukankriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi olehsetiap
anggota populasi yang dapat di ambil sebagai sampel (Notoatmojo,2012). Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalahsebagai berikut: Pasien yang menderita DM di
Poliklinik RSUD Poso .Pasien yang kooperatif dan berkomunikasi dalambahasaIndonesia
dan dapat berbicara dengan jelas serta dimengerti. .Bersedia menjadi responden
(menandatangani lembarpersetujuan responden). Dapat membaca dan menulis. Kriteria
Eksklusi Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidakdapat di ambil
sebagai sampel (Notoatmojo,2012).
Kriteriaeksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pasien yang cacat mental.
Pasien yang sedang sakit atau berhalangan hadir. Variabel Penelitian Menurut Karlinger,
variabel di bedakan menjadi dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terkait
sebagai berikut : Variabel independen merupakan variabel yang menjadi penyebab
terjadinya variabel terikat. Variabel dependen merupakan variabel yang menyebabkan
terjadinya atau dipengaruhi oleh variabel bebas (independen variabel) ( Donsu,2017)
Tempat dan waktu Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di Poloklinik RSUD Poso,
pada bulan juni tahun 2023.
Etika Penelitian Etika penelitian ini menggunakan manusia sebagai sabjek dalam
pelaksanaannya dan tidak boleh bertentangan dengan etika penelitian. Dalam etika
penelitian persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, informen consentatau
bentuk kesepakatan antara peneliti dengan responden, dan memberikan lembar
persetujuan. Jika peneliti telah menjelaskan tujuan peneliti dan responden sudah
memahaminya maka peneliti akan meminta tanda tangan menjadi responden.
Anonymity atau tanpa nama, yaitu nama responden tidakdi cantumkan pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian.
Dari hasil uji reliabilitas nilai r hitung 0,755 = r konstanta 0,6makapernyataan tersebut
dikatakan reliable. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur atau cara pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada Pasien DM di Poliklinik RSUD Poso,
serta mendapatkan izin dari Pimpinan RSUD Poso. Dalam pengumpulan data tersebut
penelitian akan melakukan beberapa tahap pengumpulan data antara lain : Tahap
Persiapan Dalam tahap persiapan ini dilakukanpada bulan April 2023, Dengan mencari
suatu masalah yang terjadi tentang pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan masyarakat
terhadap bencana banjir. Peneliti membuat surat permohonan izin pengambilan data
awal. Proses selanjutnya peneliti melakukan pengambilan data awal di RSUD Poso dan
pencari jumlah Pasien yg menderita DM..Kemudian peneliti menyusun proposal dan
mencari alat pengumpulan data berupa kuesioner. Tahap Pelaksanaan Dalam tahap ini
peneliti melakukan permohonan izin kepada Direktur RSUD Poso, untuk melakukan
penelitian dan mencari calon responden.
Proses selanjutnya peneliti akan mencari calon responden sesuai kriteria inklusi. Setelah
mendapatkan responden peneliti memberikan lembar permohonan untuk menjadi
responden, dan menjelaskan pada responden untuk menjadi responden serta
responden mengisi lembar persetujuan dan menandatangani lembar persetujuan
tersebut. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden untuk di isi, sebelum
responden mengisi kuesioner peneliti akan menjelaskan cara mengisi kuesioner. Peneliti
akan memberikan dua kuesioner yaitu lembar kuesioner dukungan keluarga.
Setelah responden paham tentang cara mengisi kuesioner, Peneliti akan mengecek
kembali kuesioner yang telah di isi, Apabila responden tidak melengkapi kuesioner akan
dikembalikan agar dilengkapi. Tahap Akhir Pada tahap ini peneliti melakukan
pengumpulan kuesioner dan data akan dimasukkan dan diperoleh ke dalam program
komputer yaitu mikrosoft excel dan diolah data menggunakan analisis kolerasi dengan
program SPSS untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini.
Analisa data Analisa Univariat Dalam data analisa univariat digunakan untuk melihat
distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dengan tujuan untuk mengambarkan
distribusi dalam variabel yang diteliti, baik variabel terkait yaitu dukungan keluarga,
maupun variabel bebas yaitu kadar gula darah. Dalam analisa data ini ditampilkan dalam
bentuk jumlah (frekuensi) dan presentase. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara masing-masing variabel independen
dan dependen.Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square
dengan skala ordinal pada dua variabel.
Jika < p 0,05 berarti ada hubungan antara kedua variabel, sedangkan p >0,05 akan
bermakna tidak adanya hubungan antara dua variabel yang telah di uji (Iwan, 2019).
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://eprints.ums.ac.id/31201/2/BAB_1.pdf
<1% - https://dinkes.kalbarprov.go.id/diabetes-sebabkan-kematian-tertinggi-di-
indonesia-atasi-secepatnya-sebelum-terlambat/
<1% - http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jfk898f61c981full.pdf
<1% - https://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/article/
download/319/144
<1% - https://gustinerz.com/ini-beda-diabetes-melitus-dm-tipe-1-tipe-2/
<1% - https://jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/download/421/520/3435
<1% - http://repo.upertis.ac.id/2883/
<1% - https://kemkes.go.id/article/view/20120100005/infodatin-tetap-produktif-cegah-
dan-atasi-diabetes-melitus-2020.html
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7336/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/646553768/Artikel-JIKMDS-An-Nisa
1% - https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/ikars/article/download/214/190/
<1% - https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/87695/Lampiran%20Perwako
%20SPM.pdf
<1% -
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._43_ttg_Standar_Pelayanan_
Minimal_Bidang_Kesehatan_.pdf
<1% -
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__4_Th_2019_ttg_Standar_Te
knis_Pelayanan_Dasar_Pada_Standar_Pelayanan_Minimal_Bidang_Kesehatan.pdf
<1% - https://www.kompasiana.com/naurasalzabila3729/62b2f120bb448623be503642/
penyakit-diabetes-melitus-di-wilayah-yogyakarta
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8975/2/BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
<1% - http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1289889&val=16480&title=SELF%20CARE%20DAN%20KADAR%20GULA
%20DARAH%20PADA%20PASIEN%20DIABETES%20MELITUS%20TIPE%202
<1% - http://eprints.ums.ac.id/45383/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10020/2/T1_802011072_Full
%20text.pdf
<1% - https://repository.maranatha.edu/25529/3/1510057_Chapter1.PDF
1% - https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/download/891/553
<1% - https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/download/807/581/
<1% - https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1839/gabungan%20skripsi
%20cacan%20BARU.pdf?sequence=1
<1% - https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mpk/article/download/179/210/
<1% - https://id.scribd.com/document/496433422/Infodatin-2020-Diabetes-Melitus
<1% - https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/download/88/80
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/159823272.pdf
<1% - http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1424826&val=4108&title=GAMBARAN%20KEPATUHAN%20DIET%20DAN
%20DUKUNGAN%20KELUARGA%20PADA%20PENDERITA%20GAGAL%20GINJAL
%20KRONIK%20YANG%20MENJALANI%20HEMODIALISA%20RAWAT%20JALAN%20DI
%20RSU%20HAJI%20MEDAN%20TAHUN%202014
1% - https://media.neliti.com/media/publications/94696-ID-none.pdf
1% - https://adoc.pub/hubungan-dukungan-keluarga-dengan-kualitas-hidup-
penderita-d.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6562/17/BAB%20II.pdf
<1% - https://media.neliti.com/media/publications/188331-ID-hubungan-tingkat-
pengetahuan-sikap-dan-d.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2206/5/08410048_Bab_1.pdf
<1% - https://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/2016-10/20437312-Atyanti%20Isworo.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/29990/2/BAB%20I.pdf
<1% -
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1501100008/12._BAB_2_.pdf
<1% - http://repository.akfarsurabaya.ac.id/667/4/BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7725/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20pustaka.pdf
<1% - https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jhsj/article/view/2047
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/5036/3/Bab%202.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2167/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/28053/2/BAB_I.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/28053/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%20II.pdf
1% -
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1503410023/7._BAB_II_.pdf
2% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2621/3/BAB%20II%20TINJAUAN
%20PUSTAKA.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4930/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf
10% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/9337/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf
<1% - https://repository.ump.ac.id/9448/3/Khusnul%20Khotimah%20BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.um-surabaya.ac.id/3268/3/BAB_2.pdf
<1% - https://www.academia.edu/38997905/MAKALAH_DM_PADA_BUMIL
<1% - http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17210171006/
BAB_II.pdf
1% - https://www.academia.edu/9616868/TINJAUAN_PUSTAKA_2_1_Diabetes_Melitus
<1% - https://syammblog.blogspot.com/2011/04/askep-dm-dengan-pola-
pengkajian.html
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/6178/3/BAB%202.pdf
<1% - https://www.academia.edu/11781444/LP_DM
<1% - https://id.scribd.com/document/346869662/Satuan-Acara-Penyuluhan-Diabetes-
Melitus
<1% -
https://www.academia.edu/24657937/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_DIABETES_MELIT
US_PADA_LANSIA_DI_POSYANDU_LANSIA_SEHAT_MANDIRI_WILAYAH_KERJA_PUSKESM
AS_SIMPANG_IV_SIPIN
1% - https://eprints.umm.ac.id/76052/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/76052/2/BAB%20I.pdf
1% - https://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-dukungan-keluarga.html
1% - http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1688145&val=5789&title=PERAN%20DUKUNGAN%20KELUARGA%20DALAM
%20PENCEGAHAN%20KEKAMBUHAN%20PASIEN%20SKIZOFRENIA%20LITERATUR
%20REVIEW
<1% - https://repositori.stikes-ppni.ac.id/bitstream/handle/123456789/550/BAB
%20II_201601022.pdf
1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7447/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/80378/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/52143/42/BAB%20II.pdf
<1% - https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/807
<1% - https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1839
<1% - https://www.alodokter.com/8-macam-obat-diabetes-agar-kadar-gula-darah-
tetap-stabil
1% - http://eprints.ums.ac.id/31100/1/03._Halaman_depan.pdf
<1% - https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/2637/1784
<1% - https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126473-TESIS0520%20Asm%20N08k-Kontribusi
%20karaktersitik-Metodologi.pdf
<1% - https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/58443/MjY1NzE2/Hubungan-Sosial-
Ekonomi-Pengetahuan-dan-Dukungan-Keluarga-dengan-Kadar-Gula-Darah-pada-
DMTipe-2-abstrak.pdf
<1% - http://repository.unimus.ac.id/542/8/BAB%20II.pdf
<1% -
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1601410011/8._BAB_III_.pdf
<1% - https://123dok.com/document/y6m2re7q-bab-metode-penelitian-berdasarkan-
permasalahan-tujuan-dicapai-penelitian.html
<1% - https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/32881
<1% - https://www.academia.edu/49062381/POPULASI_DAN_SAMPEL
<1% - http://repository.upi.edu/69380/4/S_PEA_1700719_Chapter3.pdf
<1% - https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html
<1% -
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1601460037/14._BAB_3_1.pdf
<1% - http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/6425/5/BAB%20IV.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/63968/5/BAB%20IV.pdf
<1% - http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=872048&val=7754&title=HUBUNGAN%20PENGETAHUAN%20TENTANG
%20MANAJEMEN%20LAKTASI%20DENGAN%20SIKAP%20IBU%20POST%20PARTUM
%20DALAM%20PROSES%20MENYUSUI%20DI%20RUANG%20BERSALIN%20RS
%20PANTI%20WALUYA%20MALANG
<1% - https://gurubagi.com/pengertian-variabel-bebas-dan-terikat-perbedaan-serta-
contohnya/
<1% - https://haloedukasi.com/variabel-dependen
<1% - https://ff.unair.ac.id/files/content/1572485184-4-15.-CONTOH-Pengisian-PSP-
atau-IC.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/49335/57/BAB%204.pdf
<1% - https://www.thetastatistik.com/cara-menyusun-instrumen-penelitian/
<1% - https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=
%2F360256%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2FMETRIS%2010.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/5503/6/BAB%203.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/46280/4/BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/35893/4/S_MIK_1505866_Chapter%203.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/53217/5/BAB%20IV.pdf