BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Diabetes Melitus
Pada umumnya sebagian masyarakat cenderung tidak memperhatikan pola
hidup yang sehat. Oleh karenanya pola makan menjadi tidak seimbang serta ketidak
tepatan dalam memilih makanan seperti mengonsumsi makanan yang tinggi
kolesterol, tinggi kalori dan tinggi karbohidrat , Hal demikian erat kaitannya dengan
gaya hidup ,kesibukan ,aktivitas dan kemampuan finansial masyarakat itu
sendiri .Akibat hal ini efek negatif mulai bermunculan seperti penyakit komsumsi
karbohidrat yang berlebih menyebabkan produksi insulin yang berlebihan dan
menjadi pengaruh terhadap peningkatan glukosa dalam darah (hiperglikemi) atau
lebih dikenal dengan diabetes mellitus.
Terjadinya hiperglikemi dikarenakan usus yang menyerap glukosa dari makanan
yang kemudian masuk kedalam darah tidak dapat dipindahkan kedalam sel
otot .ginjal, adiposit, dan tidak dapat diubah menjadi lemak dan glikogen. Kondisi
tersebut disebakan dari akibat adanya sekresi insulin yang kurang atau kerja insulin
yang tidak maksimal serta pengangkutan glukosa kedalam sel kurang memadai
sehingga banyak glukosa yang tertimbun dalam darah atau lebih dikenal dengan
hiperglikemia.
Peningkatan yang terjadi pada kadar glukosa didalam darah secara terus menerus ,
berdampak pada kerusakan pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.
Terjadinya penebalan dan mengakibatkan aliran darah berkurang terutama yang
menuju kulit dan saraf dikarenakan zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam
dinding pembuluh darah (Badawi, 2009).
Diabetes Melitus merupakan Suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan Kadar
Gula dalam darah baik dalam kondisi puasa maupun 2 jam setelah pemberian beban
glukosa atau makanan ( Post Prandial). Peningkatan Kadar Gula darah atau disebut
juga Hiperglikemi yang sifatnya menahun Yang Kemudian Berdampak terhadap akhir
kerusakan organ, disfungsi, kegagalan organ dan jaringan termasuk retina, ginjal,
saraf, jantung maupun pembuluh darah. The International Diabetes Federation (IDF)
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 2
Memperkirakan Angka Kejadian Keseluruhan Diabetes Melitus Menjadi 366 juta pada
tahun 2011, Dan diharapkan Terjadi Peningkatan pada tahun 2030 yaitu berjumlah 552
Juta (Whiting et al., 2011). Diabetes Melitus Dibagi Menjadi 3 Jenis Berdasarkan
sebab dan asal muasal dari penyakit DM itu sendiri yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe
2, dan diabetes Gestasional (GDM). Dan kemudian ada juga Jenis DM Lainnya Yang
kurang umum yaitu Diabetes Monogenik dan diabetes sekunder.
Diabetes Mellitus Tipe I
Diabetes Mellitus Tipe 1 adalah jenis diabetes yang sering terlihat pada anak-anak dan
remaja walaupun dapat berkembang pada usia berapapun yang ditandai oleh destruksi
autoimun sel beta Yang memproduksi insulin di Kelenjar pangkreas Yang
mengakibatkan terjadinya Kekurangan insulin secara. Kemudian terjadinya
Kombinasi kerentanan genetik dan faktor lingkungan yang merupakan pemicu untuk
autoimunitas Seperti Infeksi virus, racun, ataupun beberapa faktor diet .Dm tipe ini
menyumbang 5% hingga 10% kasus.
Diabetes Mellitus Tipe II
Diabetes Mellitus Tipe II adalah Jenis diabetes yang sering terlihat pada orang yang
Berusia di atas 45 Tahun, Tetapi Meningkatnya Obesitas ,diet padat energi, dan
aktivitas fisik Dm tipe ini juga Banyak menyerang pada anak-anak ,remaja, dan
dewasa muda yang ditandai oleh Respon insulin berkurang atau terjadi resistensi
insulin dimana terjadi ketidak efektifan insulin yang awalnya mendapat perlawanan
oleh peningkatan produksi insulin untuk mempertahankan homeostasis glukosa tetapi
seiring waktu insulin yang dihasilkan menurun.DM tipe ini menyumbang 90% dari
semua kasus diabetes.
Diabetes Mellitus Gestational
Diabetes mellitus tipe ini Biasanya Terjadi pada masa kehamilan atau Terjadinya
penigkatan gula darah pada saat kehamilan. biasanya GDM Mempengaruhi wanita
hamil selama trimester kedua dan ketiga. DM tipe ini dapat mengakibatkan
peningkatan resiko Mengidap DM Tipe 2 di masa yang akan datang baik ibu maupun
keturunannya .Menurut American Diabetes Association (ADA ), GDM mempersulit
7% dari semua kehamilan.
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 3
dengan total 3,7 juta terkait Kadar gula dalam darah . Pada tahun 2014 sekitar (43%)
banyak dari kematian terjadi dibawah umur 70 tahun. Berdasarkan data WHO , Pada
tahun 2014 sekitar 422 juta orang di dunia menderita penyakit diabetes mellitus dengan
angka kejadian 8,5% diantara populasi orang dewasa. Angka kejadian penyakit ini terus
meningkat selama 30 tahun terakhir dan Pertumbuhan Cenderung paling cepat di
negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah (WHO, 2016)
Prevalensi diabetes di indonesia menurut data riskesdes 2013, Yang Paling
tinggi Diantaranya Terdapat di daerah istimewa yogyakarta (2,6%), Sulawesi Tengah
(3,7) , sulawesi utara (3,6%), Sulawesi selatan 3, 4 (%) ( Kementerian Kesehatan RI,
2013). Di sulawesi selatan berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 1,6% sedangkan
berdasarkan gejala sebesar 3,4 % Yang Kemudian angka kejadian penyakit ini
Berdasarkan Diagnosis dokter tertinggi di Tiap Daerah antara lain : Kabupaten pinrang
(2,8 %) , Kota Makassar (2,5%), Kabupaten Toraja Utara (2,3%), dan Kota Palopo
(2,1%) sedangkan Angka kejadian Tertinggi Berdasarkan Diagnosis Gejala Antara lain
terdapat Di kabupaten toraja (6,1%) , Kota makassar (5,3%), kabupaten luwu (5,2%),
dan kabupaten luwu utara (4,0%). Menurut data survailans penyakit tidak menular
Bidang P2PL Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi selatan pada tahun 2014 Jumlah kasus
diabetes melitus sebanyak 27.470 kasus baru ,66.780 kasus lama dengan 747 kematian
(Dinkes Sulsel,2015).
Berdasarkan Angka kejadian Penyakit diabetes melitus.ternyata Masih Sangat
Tinggi dan cenderung akan meningkat dari tahun ke tahun Baik Di dunia, Nasional,
Maupun Di sulawesi selatan yang merupakan daerah tempat saya tinggal .Karena
Jumlah Penderita DM Semakin banyak Maka Muncul pula Alternatif Pengobatan
dengan memanfaatkan pengolahan Bahan alami Seperti Madu Hutan dan Rebusan
Rambut (Sutra) Jagung Untuk Pengobatannya.
2. Madu
Secara Umum, Madu Merupakan cairan dengan rasa yang manis yang dihasilkan
oleh lebah dari sarangnya yang tersimpan berupa sel-sel dari nektar bunga.Konsentrasi
pada pada nektarifer sekitar 70% dalam bentuk larutan gula yang kemudian kensentrasi
ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah ,udara, jenis tanaman dan lain-lain.
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 5
Kadar air dari madu mendapat pengaruh dari iklim, dan penanganan pasca panen
apabila Airnya memiliki kadar yang tinggi maka kualitas dari madu menjadi rendah
sehingga kadar air pada madu menetukan kualitas madu itu sendiri.(Gariola et al.2013).
Menurut Standar Nasional Indonesia ( SNI 3545:2013) maksimal 22% kadar air pada
madu baru dikatakan baik. Madu battang setelah dianalisis hasilnya mempunyai kadar
air melebihi batas SNI 2013 (maksimun 22%). Hal itu Tidak mengindikasikan adanya
Pemalsuan terhadap madu dengan menambahkan air tapi dikarenakan belum semua
madu tertutup lilin pada saat panen saran lebah..Madu dari golongan Apis dorsata
biasanya pemanenan dilakukan dengan cara memungut madu dan kemudian semua
sisiran diambil tanpa memisahkan sisiran madu yang sudah tertutup maupun yang
belum ditutup (Ajeng et al. 2014). Menurut parasetya dan andi (2014) mengatakan
bahwa kadar air yang tinggi terkandung pada madu akan memberi rangsangan pada
aktivitas khamir untuk tumbuh dan berkembang dalam madu.madu yang dipanen pada
umur tua juga akan mempengaruhi komposisi air pada madu dimana kadar air yg
dihasilkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan dipanen pada umur yang lebih muda.
Semakin lama madu dalam sarang lebah maka semakin bagus karena penguapan air
semakin sempurna.
Berdasarkan Penelitian Yang Pernah Dilakukan Oleh Sarfarz Ahmed dan Nor
Hayati OthmAn Dalam Jurnalnya “Ulasan Efek Pengobatan Madu Tualang dan
Perbandingan dengan Madu Manuka “ Bahwa Madu Ternyata bisa digunakan untuk
pengobatan diabetes Mellitus Terutama Madu Tualang Yang merupakan Jenis madu
hutan yang berasal dari malaysia Yang Tergolong Multi Floral, Madu Ini Dihasilkan
Oleh Jenis Lebah Batu ( Apis dorsata), yang Memiliki Khasiat Sebagai anti Mikroba,
anti Inflamasi , Anti Oksidan, Anti Mutagenik, Anti Tumor, Dan Sifat Anti Diabetes.
Madu Hutan Ini Didapatkan Dari Sarang-sarang Lebah di cabang Pohon Tualang tinggi
yang Letaknya Di wilayah barat laut Semenanjung Malaysia.
Gula yang Tinggi merupakan kandungan dari madu , jika dilihat akan menjadi
bomerang bagi penderita DM . Tapi siapa sangka Beberapa madu memiliki peran
positif dalam mengatur kadar gula darah alasanya adalah madu kaya akan fruktosa
dengan indeks glikemik yang rendah oleh karena itu dianjurkan untuk penderita
diabetes mellitus.resistensi insulin hati dan ekstrahepatik merupakan penyebab dari
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 7
konsumsi madu yang tinggi secara kronis. Madu Tualang dari malaysia memiliki
indeks glikemik menegah dengan memodulasi kadar Gula dalam darah. Percobaan
yang dilakukan pada tikus diabetse dengan pemberian madu secara acak terbukti dapat
menurunkan hiperglikemia pada tikus diabetes tersebut.
banyak dengan memiliki ikatan terkonjugasi menyerap sinar uv yang akan melindungi
kulit .senyawa fenolik adalah sala satu golongan yang mempunyai ikatan terkonjugasi.
Rambut jagung adalah sala satu tanaman obat tradisional yang mempunyai sifat
hipoglikemik dalam menurunkan kadar glukosa didalam darah .Secara Empiris
dikalangan masyarakat luas bahkan dunia Rambut jagung digunakan sebagai
pengobatan untuk berbagai macam penyakit diantaranya adalah Penyakit kolsterol,
diabetes peluru batu empedu dan bahkan juga mengobati penyakit hipertensi.Adapun
rambut jagung dalam pengobatannya terhadap penyakit diabetes yaitu kalangan
masyarakat mengambil rambut jagung yang sudah dibersihkan kemudian lalu direbus
sebanyak 50 gram dengan takaran air 2 gelas dan secara rutin diminum dengan aturan
2 kali sehari (Kak Tholib,2011).
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmayani pada tahun
2007 beberapa kandungan dari rambut jagung yaitu mengandung beberapa metabolit
sekunder seperti saponin, flavon, minyak atsiri, alantoin ,flavonoid,betakaroten dan
senyawa metabolit sekunder lainnya.
Kemudian ayu sikamdani melakukan penelitian untuk mengetahui Sutra atau
rambut jagung dalam menurunkan kadar gula dalam darah dengan mengujikannya pada
hewan yaitu mencit. Peneliti tersebut melakukan ekstraksi menggunakan metode
maserasi (Pelarut etanol) yang memiliki sifat semipolar dikarenakan dapat
mengekstraksi senyawa aktif secara maksimal. Mencit menjadi pilihan untuk
pengujian dikarenakan fungsi fisiologis dari mencit serupa dengan manusia. Dan hanya
mencit jantan yang dilakukan uji coba karena menunjukkan periode pertumbuhan yang
lebih lama dan tidak dipengaruhi oleh adanya siklus menstruasi dan kehamilan seperti
yang dialami mencit betina.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan sonde, timbangan analitik, satu set alat
glukotester ,Rotary evaporator, beaker glass, dan botol coklat sebagai alatnya .
Kemudian bahan yang digunakan adalah antara lain Rambut jagung , akuades , etanol
96%, serbuk seng, HCI , Serbuk Magnesium, NaOH, FeC13 ,H2SO4, Glukosa acarbose ,
dan kemudian mencit putih jantan. Setelah itu Pembuatan ekstrak rambut jagung
dilakukan dengan cara mengambil rambut jagung yang telah dirajang dan dibersihkan
untuk dimasukkan kedalam botol coklat lalu ditambahkan 2500 ml etanol 70%
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 9
kemudian dilakukan perendaman selama 3 hari dengan sesekali pengadukan , dan hasil
maserasinya itu dipekatkan menggunakan rotary evaporator.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ayu sikamdani ini bahwa
ternyata ekstrak rambut jagung terbukti dapat memberikan pengaruh dalam
menurunkan kadar gula darah pada hewan yang telah diberikan ekstrak yaitu mencit
jantan.
Berdasarkan penjelasan dari keseluruhan tinjauan pustaka bahwa penyakit
diabetes melitus adalah penyakit Tidak menular yang paling banyak menyebabkan
kematian baik secara global maupun secara nasional bahkan berpotensi akan bertambah
banyak kedepannya. Hal ini Tidak lepas dari gaya hidup yang tidak sehat dikarenakan
kesalahan dalam memilih komsumsi makanan serta kurangnya aktivitas olahraga .
Karena angka kejadian penyakit ini memuncak tinggi dari tahun ke tahun maka
muncul begitu banyak alternatif pengobatan atau pengobatan tradisiona seperti
diantaranya yaitu madu hutan dan Rebusan Rambut Jagung.
Yang menjadi perhatian pada alternatif pengobatan ini dikarenakan
ketidaktahuan masyarakat terhadapa aturan minum yang jelas dan kandungan apa yang
dimiliki dari obat tradisional ini serta masyarakat tidak mengetahui bahwa diantara
kedua alternatf pengobatan ini , mana yang lebih efektif dalam menurunkan tekanan
darah.
Kadang dimasyarakat luas menggunakan alternatif pengobatan seperti madu dan
rebusan rambut jagung digunakan secara bersamaan dan bahkan menggunakannya
secara bergantian. yang artinya Hari Ini Menggunakan madu hitam dan besok
Menggunakan Lagi Rebusan Air jagung .Pemandangan seperti ini perlu mendapat
perhatian agar ada aturan yang jelas dan konsistensi penderita dalam menggunakan
obat tardisional.
Berdasarkan juga dari pengalaman bahwa terkadang penderita diabetes melitus
Menggunakan alternatif pengobatan itu hanya sekedar mendapat informasi dari
tetangga maupun keluarga dekat tentang obat tradisional yang dikomsumsinya dan
tentu kita tidak tahu dampak atau efek samping yang ditimbulkan dari obat tradisional
ini.
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 10
Maka dari itu Sangat lah perlu dilakukan penelitian untuk menguji secara klinis
dari obat tradisional ini untuk mendapat manfaat antara lain :
a. Masyarakat luas penderita diabetes mellitus dapat mengetahui Aturan minum yang
jelas dari pengobatan tradisional.
b. Masyarakat penderita diabetes mellitus dapat mengetahui perbandingan khasiat
diantara dua obat tradisional ini dalam menurunkan atau mengontrol kadar gula
dalam darah.
c. Masyarakat penderita diabetes mellitus Lebih Mendapatkan pengobatan tradisional
yang tepat dengan uji khasiat yang jelas serta efek samping yang ditimbulkan.
d. Agar masyarakat Penderita diabetes mellitus Dapat menggunakan pengobatan yang
ekonomis dan tidak terlalu membebankan biayanya dalam pengobatan jikalau
dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan kimia.
Tugas Tinjauan pustaka MK. Penelitian Dalam Keperawatan 11