Anda di halaman 1dari 5

NAMA: ADIBAH TIRTAWIDATI

NIM: N10122004
KELOMPOK 1

Judul: Pengaruh Puasa Sunnah Senin Kamis terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II

Latar belakang

International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa jumlah kasus penyakit diabetes melitus
di dunia telah mencapai 425 juta penduduk pada tahun 2017 dan diprediksi akan meningkat pada
tahun 2045 dengan total 629 juta penduduk. Itulah mengapa Diabetes Melitus merupakan salah satu
perkara serius yang sampai sekarang kasusnya terus meningkat. United Nation Population Division
IDF (2017) mengemukakan bahwa penyakit DM dialami oleh kebanyakan orang dengan rentang
umur 20-79 tahun.

Indonesia menduduki urutan ke-6 negara dengan populasi penderita diabetes tertinggi yakni
10.267,1 juta penderita DM terbanyak di dunia (IDF Atlas, 2017). Pada tahun 2013, di Indonesia
sendiri terdapat sekitar 5,1 juta orang berusia 20 hingga 79 tahun meninggal karena DM (Kemenkes
RI, 2013). Pada tahun 2013, kasus kematian karena DM di Indonesia khususnya daerah pedesaan
menempati posisi tertinggi ke-6 dengan presentase 5,8%. Di Indonesia, jenis diabetes yang sering
ditemui adalah diabetes melitus tipe II. Diabetes tipe ini juga merupakan penyakit yang jumlah
kasusnya terus meningkat di setiap negara. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
menjadi penyebab meningkatnya kasus diabetes setiap tahunnya (IDF, 2013).

Overview masalah dan fakta-fakta

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik dimana tubuh kekurangan insulin dan tidak mampu
memetabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Diabetes mellitus secara umum dibagi menjadi dua
jenis: tipe 1, diabetes tergantung insulin, dan tipe 2, diabetes tergantung insulin. Diabetes melitus
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal (Hidayah, 2010).

Menurut peneltian yang dilakukan oleh Tandra (2007), komplikasi serius dari berbagai jenis organ
seperti mata, ginjal, jantung dan pembuluh darah dapat terjadi pada penderita DM. Deteksi dini
diabetes mellitus dilakukan melalui pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam Post
Prandial (gula darah setelah makan). Selain diagnosis dini, analisis interpretasi kadar glukosa darah
untuk diagnosis diabetes melitus penting untuk dikaji lebih mendalam.

Aktivitas fisik memiliki dampak sebesar 40% terhadap keberhasilan pengelolaan DM (Yoga, 2011).
Hal yang perlu diperhatikan adalah keteraturan pola makan pada pasien DM. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Basuki (2004), sebanyak 75% penderita DM tidak menerapkan pola makan seimbang.
Perencanaan makan atau mengatur pola makan pada pasien dengan diabetes melitus ini sangat
penting untuk diperhatikan. Salah satu metode pengendalian diet yang dapat dilakukan oleh
penderita DM yaitu dengan berpuasa.

Secara etimologi, puasa berarti menahan. Dalam islam puasa adalah suatu kegiatan/aktivitas
beribadah kepada Sang Pencipta dengan menahan diri dari makanan, minuman, hawa nafsu, dan
kegiatan-kegiatan lain sejak terbit matahari atau fajar. Menurut Albiby (2019), racun dan sisa
metabolik yang telah menumpuk selama bertahun-tahun dapat dinetralisir saat kita berpuasa.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh tubuh saat kita berpuasa. Selain puasa Ramadhan, puasa
sunnah senin kamis secara rutin juga bisa dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Saat kita berpuasa, hormon insulin akan menurun karena rendahnya kadar glukosa darah dalam
tubuh. Penurunan sekresi insulin menyebabkan meningkatnya sekresi hormon glukagon dan
katekolamin (hormone konta insulin). Glukagon akan memecah glikogen, sehingga lama kelamaan
cadangan glikogen yang tersimpan mulai berkurang (PERKENI, 2015). Menurut Smeltzer dan Bare
(2010), penurunan sirkulasi insulin juga mengakibatkan pelepasan asam lipid, sehingga asam lipid ini
mudah diuraikan menjadi energi dan keton. Keton adalah senyawa yang menjadi bahan energi
utama pada otot dan jaringan tubuh lainnya.

Kesimpulan dan saran

Berdasarkan fakta dari beberapa hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa khususnya
puasa puasa senin kamis dapat memberikan manfaat terhadap kesehatan tubuh, termasuk masalah
kesehatan seperti diabetes tipe II. Dengan berpuasa secara rutin, risiko komplikasi pada penderita
DM kronis dapat diminimalisir.

Bagi penderita diabetes mellitus tipe II dengan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol diharapkan
tulisan ini dapat memberikan informasi dan memotivasi penderita dalam menjalankan puasa sunnah
Senin Kamis sebagai terapi komplementer untuk menjaga kadar glukosa darah tetap pada batas
normal. Disamping itu diharapkan untuk melakukan pengontrolan atau pemeriksaan kadar gula
darah secara rutin sehingga disamping menjalani puasa gula darah dapat terkontol dengan baik.
KALIMAT ASLI HASIL PARAFRASA
Saat ini DM menjadi masalah besar yang terus International Diabetes Federation (IDF)
tumbuh, hal ini dibuktikan dengan laporan dari melaporkan bahwa jumlah kasus penyakit
International Diabetes Federations (IDF) diabetes melitus di dunia telah mencapai 425
menyatakan prevalensi orang mempunyai juta penduduk pada tahun 2017 dan diprediksi
penyakit DM didunia pada tahun 2017 adalah akan meningkat pada tahun 2045 dengan total
425 juta penduduk dan IDF memperkirakan 629 juta penduduk. Itulah mengapa Diabetes
akan meningkat menjadi 629 juta penduduk Melitus merupakan salah satu perkara serius
pada tahun 2045. Jumlah penderita diabetes yang sampai sekarang kasusnya terus
diperkirakan pada usia 20-79 orang (United meningkat. United Nation Population Division
Nations Population Division IDF, 2017). IDF (2017) mengemukakan bahwa penyakit DM
dialami oleh kebanyakan orang dengan rentang
umur 20-79 tahun.

Indonesia menempati posisi ke-6 negara Indonesia menduduki urutan ke-6 negara
dengan populasi orang Diabetes terbanyak dengan populasi penderita diabetes tertinggi
diseluruh dunia dengan angka 10,267,1 juta yakni 10.267,1 juta penderita DM terbanyak di
orang DM (IDF Atlas, 2017). Sekitar 5,1 juta dunia (IDF Atlas, 2017). Pada tahun 2013, di
orang yang berusia di antara 20-79 tahun Indonesia sendiri terdapat sekitar 5,1 juta orang
meninggal akibat DM pada tahun 2013 (IDF, berusia 20 hingga 79 tahun meninggal karena
2013). Selain itu, menurut Kementerian DM (Kemenkes RI, 2013). Pada tahun 2013,
Kesehatan Republik Indonesia DM menempati kasus kematian karena DM di Indonesia
urutan angka kematian tertinggi ke-6 di daerah khususnya daerah pedesaan menempati posisi
perdesaan dengan persentase 5,8% pada tahun tertinggi ke-6 dengan presentase 5,8%. Di
2013 (Kemenkes RI, 2013). DM Tipe II Indonesia, jenis diabetes yang sering ditemui
merupakan type yang paling banyak ditemui adalah diabetes melitus tipe II. Diabetes tipe ini
dan angka prevalensinya selalu meningkat di juga merupakan penyakit yang jumlah kasusnya
setiap negara (IDF, 2013). terus meningkat di setiap negara. Kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
menjadi penyebab meningkatnya kasus
diabetes setiap tahunnya (IDF, 2013).

Penyakit diabetes mellitus adalah salah satu Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik
penyakit dengan gangguan metabolisme pada dimana tubuh kekurangan insulin dan tidak
tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melakukan mampu memetabolisme karbohidrat, lemak
metabolisme pada karbohidrat, lemak dan dan protein. Diabetes mellitus secara umum
protein karena kekurangan insulin. Pada dibagi menjadi dua jenis: tipe 1, diabetes
umumnya diabetes mellitus ini dibedakan tergantung insulin, dan tipe 2, diabetes
menjadi 2 yaitu tipe 1 yaitu tipe diabetes yang tergantung insulin. Diabetes melitus ditandai
bergatung dengan insulin dan tipe 2 yaitu tipe dengan peningkatan kadar gula darah di atas
diabetes yang tidak bergantung insulin. normal (Hidayah, 2010).
Penyakit diabetes mellitus ini dintadai dengan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah
melebihi angka normal (Hidayah, 2010).

DM dapat mengakibatkan berbagai macam Menurut peneltian yang dilakukan oleh Tandra
komplikasi yang serius pada organ tubuh (2007), komplikasi serius dari berbagai jenis
seperti mata, ginjal, jantung, dan pembuluh organ seperti mata, ginjal, jantung dan
darah.Mencegah komplikasi yang lebih serius pembuluh darah dapat terjadi pada penderita
adalah dengan diagnosis dini DM agar dapat DM. Deteksi dini diabetes mellitus dilakukan
diberikan intervensi lebih awal. Oleh karena itu, melalui pemeriksaan gula darah puasa dan gula
penulis tertarik menggali lebih dalam lagi darah 2 jam Post Prandial (gula darah setelah
bagaimana cara preanalitik dan interpretasi makan). Selain diagnosis dini, analisis
glukosa darah untuk diagnosis Diabetes Melitus interpretasi kadar glukosa darah untuk
ini (Tandra, 2007). diagnosis diabetes melitus penting untuk dikaji
lebih mendalam.

Keteraturan dalam melakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik memiliki dampak sebesar 40%
memiliki pengaruh yang paling besar dalam terhadap keberhasilan pengelolaan DM (Yoga,
keberhasilan pengelolaan DM sebesar 40% 2011). Hal yang perlu diperhatikan adalah
(Yoga, 2011). Hal yang perlu diperhatikan keteraturan pola makan pada pasien DM. Hasil
adalah keteraturan pola makan pada pasien penelitian yang dilakukan oleh Basuki (2004),
DM. Menurut Basuki (2004), penderita DM sebanyak 75% penderita DM tidak menerapkan
dianjurkan menganut pola makan seimbang, pola makan seimbang. Perencanaan makan
akan tetapi dari hasil penelitian terhadap atau mengatur pola makan pada pasien dengan
penderita DM, ternyata 75% tidak mengikuti diabetes melitus ini sangat penting untuk
pola makan atau diet yang dianjurkan. diperhatikan. Salah satu metode pengendalian
diet yang dapat dilakukan oleh penderita DM
yaitu dengan berpuasa.

Puasa dalam arti bahasa ialah menahan. Dalam Secara etimologi, puasa berarti menahan.
islam puasa adalah suatu kegiatan/aktivitas Dalam islam puasa adalah suatu
beribadah kepada Sang Pencipta dengan kegiatan/aktivitas beribadah kepada Sang
menahan diri dari makanan, minuman, hawa Pencipta dengan menahan diri dari makanan,
nafsu, dan kegiatan-kegiatan lain sejak terbit minuman, hawa nafsu, dan kegiatan-kegiatan
matahari atau fajar. Puasa dapat menetralkan lain sejak terbit matahari atau fajar. Menurut
racun dan zat yang tertimbun pada seluran Albiby dan Liza (2019), racun dan sisa metabolik
cerna, organ ginjal, dan organ lainnya yang yang telah menumpuk selama bertahun-tahun
disebabkan oleh bahan pengawet, larutan dapat dinetralisir saat kita berpuasa. Banyak
pewarna, pemanis buatan, asap rokok, yang sekali manfaat yang diperoleh tubuh saat kita
menumpuk selama bertahun-tahun (Albiby dan berpuasa. Selain puasa Ramadhan, puasa
Liza, 2009). sunnah senin kamis secara rutin juga bisa
dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Menurut PERKENI 2015 pada seseorang Saat kita berpuasa, hormon insulin akan
berpuasa, kadar glukosa darah akan turun menurun karena rendahnya kadar glukosa
sehingga menyebabkan penurunan sekresi darah dalam tubuh. Penurunan sekresi insulin
insulin, yang kemudian mengakibatkan menyebabkan meningkatnya sekresi hormon
peningkatan kerja dari hormon kontra insulin, glukagon dan katekolamin (hormone konta
yakni glukagon dan katekolamin yang insulin). Glukagon akan memecah glikogen,
menghasilkan pemecahan glikogen. Setelah sehingga lama kelamaan cadangan glikogen
beberapa jam berpuasa, cadangan glikogen yang tersimpan mulai berkurang (PERKENI,
akan mulai berkurang. Akibat dari 2015). Menurut Smeltzer dan Bare (2010),
berkurangnya insulin dalam sirkulasi inilah akan penurunan sirkulasi insulin juga mengakibatkan
menimbulkan pelepasan asam lipid. Asam pelepasan asam lipid, sehingga asam lipid ini
lemak bisa dipecah untuk menghasilkan energy mudah diuraikan menjadi energi dan keton.
serta keton. Keton iyalah senyawa yang tidak Keton adalah senyawa yang menjadi bahan
dapat dilihat dan dapat masuk kedalam aliran energi utama pada otot dan jaringan tubuh
darah dan dapat menjadikan sumber energy lainnya.
banyak otot dan pada jaringan tubuh lainnya
(Smeltzer & Bare, 2010).
Daftar Pustaka:

Alfin, R., Busjra, Azzam, R. Pengaruh Puasa Ramadhan terhadap Kadar Gula Darah paa Pasien
Diabetes Melitus Tipe II. Journal of Telenursing (JOTING). 2019. Vol. I(1): 192-3. Viewed on
26 September 2022. From:
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/499

Febryana F. 2017. Pengaruh Puasa Sunnah Senin Kamis terhadap Kadar Glukosa darah pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 I Puskesmas Berbah, Sleman, Yogyakarta. Skripsi. Fakultas
kesehatan. Universitas ‘Aisyiyah: Yogyakarta.from: http://digilib.unisayogya.ac.id/2531/

Witasari, U., Rahmawaty, S., Zulaekah. S. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan Karbohidrat dan
Serat dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 2009. Vol. 10(2): 131-2. Viewed on 26 September 2022.
From: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/440

Anda mungkin juga menyukai