Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes telah menjadi penyakit mematikan mengingat komplikasi yang


terjadi pada mata, jantung, ginjal, saraf dan kemungkinan amputasi yang terjadi.
Diabetes telah menjadi penyakit mematikan ke-4 di dunia dan angka kejadiannya
terus melonjak dalam beberapa tahun terakhir. International Diabetes Federation
(IDF) memperkirakan sekitar 463 juta orang berusia 20-79 tahun di seluruh dunia
mengidap diabetes pada 2019, laporan ini menunjukan kenaikan dari tahun 2012
sebesar 371 orang. America Diabetes Association (ADA) memperkirakan pada
tahun 2025 jumlah penderita diabetes akan mencapai 350 juta orang, ternyata
sudah jauh terlampaui. Indonesia menempati peringkat ker 7 sebagai penyandang
diabetes tetinggi di dunia yaitu sebesar 10,7 juta orang (IDF 2021). Hasil
riskesdas pada tahun 2018 menunjukan angka penderita DM sebesar 8,5%, hal ini
menunjukan bahwa terjadi peningkatan pada hasil Riskerdas 2013 6,9%. Di jawa
tengah prevalensi penderita DM sekitar 2,1% atau 67,977 jiwa menderita DM.
Kabupaten dengan persentase pelayanan kesehatan penderita DM tertinggi adalah
di Purbalingga, Pati, Semarang, Sukoharjo, Kudus, Wonosobo, Karanganyar,
Jepara, Tegal dan Kota Magelang. Sedangkan di Banjarnegara sekitar 1,05% atau
1794 orang menderita Diabetes mellitus. Di kecamatan susukan sendiri terjadi
sebanyak 994 orang dan diantaranya 697 orang yang tercatat di Puskesmas
Susukan 1 sebagai penderita Diabetes mellitus (Riskerdas 2018).

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi ketika


pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula
darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara
efektif. Diabetes mellitus merupakan masalah serius dalam kesehatab masyarakat,
dan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular yang menjadi perhatian
dunia (WHO, 2016). Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai
dengan hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Hiperglikemia kronis pada diabetes mellitus diakitkan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ , terutama
mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah ( ADA, 2018). Diabetes mellitus
merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif

Politeknik Yakpermas Banyumas


menggunakan insulin yang dihasilkan (Kemenkes RI, 2019). Menurut Desita
(2019) Diabetes mellitus dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu Diabetes mellitus
tipe 1 atau insulin, Diabetes tipe 2 atau non insulin, Diabetes gestsional dan tipe
diabetes lainnya karena penyakit pankreas, autoimun, defek genetik kerja insulin.

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sering terjadi pada semua


umur, lansia, pemuda atau bahkan anak-anak. Pada orang yang terkena Diabetes
tidak dapat di sembuhkan namun dapat dikontrol, seperti melakukan diet,
olahraga, edukasi dan obat-obatan. Diabetes mellitus ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa darah dalam tubuh melebihi batas normal atau
hiperglikemia. Pada orang yang mengalami DM, pankreas dapat sama sekali tidak
bisa memproduksi insulin atau kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin
menurun serta tubuh tidak mampu untuk melakukan metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein. Maka klien dengan Diabetes mellitus di anjurkan melakukan
diet yang benar dan mengontrol asupan makanannya untuk dapat
mempertahankan kadar glukosa darah yang seimbang dan mencegah komplikasi
(Andra saferi &Yessi )

Gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung serba instan, menjadi
faktor pemicu dan dihubungkan dengan timbulnya berbagai penyakit, salah satu
penyakit yang dimaksud diabetes melitus (Haqiqi & Sentana, 2019). Gaya hidup
dengan pola makan tinggi lemak, garam, dan gula mengakibatkan masyarakat
cenderung mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Selain itu pola makan yang
serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian masyarakat, seperti
gorengan jenis makanan murah serta mudah di dapat karena banyak dijual
dipinggir jalan, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah tinggi
(Widayanti et al., 2017). Diet merupakan salah satu penatalaksanaan bagi orang
DM, klien diharapkan dapat menjaga kadar gula darah serta mencegah terjadinya
komplikasi penyakit lain. Orang yang menderita penyakit DM biasa memiliki
keluhan seperti sering buang air kecil, sering haus, sering lapar, luka yang tak
kunjung sembuh dan keluhan lain. Diabetes mellitus jika tidak ditangani akan
menyebabkan komplikasi, seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, gangguan saraf
(neuropati), ulkus, Vaskulopati (gangguan aliran darah).

Dengan merubah gaya hidup agar kualitas hidup meningkat, penderita DM


diharapkan mendapat edukasi, terapi nutrisi medis (TNM) , latihan jasmani, terapi
farmakologis (PERKENI 2015). Dengan melakukan pengobatan yang benar, diit
DM yang benar dengan 3J (jumlah, jenis, jam), olahraga yang cukup, pendkes,
serta pemantauan GDS secara rutin diharapkan pasien dapat menjaga kadar gula

Politeknik Yakpermas Banyumas


yang stabil. Kadar glukosa darah setiap hari bervariasi, kadar gula dar,ah akan
meningkat setelah makan lalu kembali normal dalam waktu 2 jam. Seseorang
mengalami diabetes jika Gula darah sewaktu (GDS) melebihi 200mg/dl dengan
keluhan klasik poliuri, polifagi, polidipsi dan penurunan berat badan yang tidak
jelas sebabnya. Gula darah puasa (GDP) melebihi 126 mg/dl, setelah tes toleransi
glukosa oral (TTGO) melebihi 200mg/dl (Infodatin,2020). Bagi penderita diabetes
agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan pola makan sehat, makanan
yang diperbolehkan, makanan yang dianjurkan, makanan yang dibatasi, Makanan
seperti nasi merah, kentang, ubi dan roti dianjurkan bagi penderita DM, makanan
yang dibatasi seperti kopi, teh manis, gorengan, junk food, kue manis, telor asin
dan makanan dengan pengawet (Dr. Hans tandra, 2013).

American Diabetes Association merekomendasikan diit bagi penderita DM


yaitu Medical nutricion therapy (MNT). Dalam terapi direncanakan apa yang
dimakan, kapan waktunya, seberapa banyak yang bisa dimakan serta bagaimana
menyiapakn hidangan yang cocok. Keberhasilan suatu pengobatan atau terapi
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, sikap dan keterampilan petugas. Sikap dan
gaya hidup pasien beserta keluarganya, dan dipengaruhi juga kepatuhan pasien
terhadap program pengobatan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa pasien yang patuh terhadap diit DM sebanyak 65,7%, sedangkan
pasien yang tidak patuh 34,3% (Gustina, Suratun & Heryati 2014). Hasil terapi
tidak akan optimal tanpa adanya kesadaran dari pasien, bahkan dapat
menyebabkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi
yang sangat merugikan dan pada akhirnya dapat berakibat fatal (Setiawan,
2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. Hans tandra pada 2013 diit
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu dengan melakukan
prinsip 3J, jam makan, jumlah makan dan jenis makan. Pasien yang melakukan
diit dengan benar dengan mengatur rencana menu yang sehat dan mendapat
edukasi yang tepat kadar glukosa darah sewaktu pasien dapat dikendalikan. Pasien
yang memeriksakan diri di pelayanan kesehatan dan di diagnosa dengan DM ,
mendapatkan edukasi. Memang benar diit dapat menjaga kadar glukosa darah
normal (Hans tandra 2013).

Dari latar belakang di atas maka saya tertarik utuk menyusun proposal
Karya Tulis Ilmiah dengan tema Pengaruh pemberian diit pada pasien diabetes
mellitus terhadap penurunan glukosa darah sewaktu (GDS) di wilayah puskesmas
susukan Banjarnegara.

Politeknik Yakpermas Banyumas


B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka munculah rumusan masalah proposal


Karya tulis ilmiah ini yaitu Bagaimana pengaruh pemberian diit pada pasien
diabetes mellitus terhadap penurunan GDS di wilayah puskesmas susukan
Banjarnegara?

C. Tujuan studi kasus

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak di capai


dalam proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola
diit terhadap penurunan GDS pada pasien diabetes mellitus.

D. Manfaat studi kasus

Penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat ke


semua pihak

1. Bagi masyarakat

Dapat memberi informasi tentang penyakit Diabetes mellitus serta


mengedukasi masyarakat tentang pola diit yang harus di jalani bagi orang dengan
diagnosa Diabetes Mellitus.

2. Bagi Institusi

Di harapkan penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi


bacaan/referensi bagi mahasiswa keperawatan dan semua orang untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Dapat bertambahnya ilmu pengetahuan di bidang keperawatan, mengetahui


asuhan keperawatan dengan diabetes mellitus, mengedukasi masyarakat dengan
diabetes mellitus dan dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien diabetes
mellitus.

4. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai bahan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di


bidang ilmu keperawatan, dan berkembangnya ilmu keperawatan modern, bagi
pasien diabetes mellitus.

Politeknik Yakpermas Banyumas

Anda mungkin juga menyukai