Oleh:
(1440118060)
TAHUN 2023
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 1440118060
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal Karya Tulis Ilmiah yang saya
tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut.
………………,……………..20……
Pembuat Pernyataan
………………………………..
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Imam Setiyo Aji NIM 1440118060 dengan
judul “Pemberian Pola Diit pada Orang yang mengalami Diabetes Mellitus ” telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Banyumas,…………………………..
…………………………. ………………………………
……… ……….
NIDN NIDN
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Imam Setiyo Aji NIM 1440118060 dengan
judul “Pengaruh pemberian diit terhadap penurunan kadar GDS pada pasien
diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Susukan Banjarnegara” telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal ……………….
Dewan Penguji
Ketua Penguji
…………………………………
(…………………………..)
NIDN
Penguji Anggota I
(………………………….)
…………………………………
NIDN
Penguji ANggota II
(………………………….)
…………………………………
NIDN
MENGETAHUI
NIDN
BAB I
PENDAHULUAN
Gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung serba instan, menjadi
faktor pemicu dan dihubungkan dengan timbulnya berbagai penyakit, salah satu
penyakit yang dimaksud diabetes melitus (Haqiqi & Sentana, 2019). Gaya hidup
dengan pola makan tinggi lemak, garam, dan gula mengakibatkan masyarakat
cenderung mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Selain itu pola makan yang
serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian masyarakat, seperti
gorengan jenis makanan murah serta mudah di dapat karena banyak dijual
dipinggir jalan, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah tinggi
(Widayanti et al., 2017). Diet merupakan salah satu penatalaksanaan bagi orang
DM, klien diharapkan dapat menjaga kadar gula darah serta mencegah terjadinya
komplikasi penyakit lain. Orang yang menderita penyakit DM biasa memiliki
keluhan seperti sering buang air kecil, sering haus, sering lapar, luka yang tak
kunjung sembuh dan keluhan lain. Diabetes mellitus jika tidak ditangani akan
menyebabkan komplikasi, seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, gangguan saraf
(neuropati), ulkus, Vaskulopati (gangguan aliran darah).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. Hans tandra pada 2013 diit
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu dengan melakukan
prinsip 3J, jam makan, jumlah makan dan jenis makan. Pasien yang melakukan
diit dengan benar dengan mengatur rencana menu yang sehat dan mendapat
edukasi yang tepat kadar glukosa darah sewaktu pasien dapat dikendalikan. Pasien
yang memeriksakan diri di pelayanan kesehatan dan di diagnosa dengan DM ,
mendapatkan edukasi. Memang benar diit dapat menjaga kadar glukosa darah
normal (Hans tandra 2013).
Dari latar belakang di atas maka saya tertarik utuk menyusun proposal
Karya Tulis Ilmiah dengan tema Pengaruh pemberian diit pada pasien diabetes
mellitus terhadap penurunan glukosa darah sewaktu (GDS) di wilayah puskesmas
susukan Banjarnegara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagi masyarakat
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
A. Diabetes Mellitus
1. Definisi
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi ketika
pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin ( hormon yang mengatur gula
darah, atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara
efektif. Diabetes mellitus merupakan masala serius dalam kesehetan masyarakat,
dan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular yang menjadi perhatian
dunia (WHO, 2016).
Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang diatndai dengan
hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Hieperglikemia kronis pada diabetes mellitus dikaitkan dengan kerusakan jangka
panjang, disfungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama ginjal, mata, saraf,
jantung dan pembuluh darah (American Diabetes Association (ADA), 2018).
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya (PERKENI 2021).
2. Anatomi fisiologi
Pankreas merupakan kalenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam
tubuh baik hewan maupun manusia. Pankreas adalah organ memanjang yang
ditemukan disebelah bagian pertaman dari usus kecil (Meivy 2017).
Menurut Tarwoto, 2012 Pankreas adalah organ pipih yang terletak
dibelakang lambung dalam abdomen , panjangnya stekitar 20-25 cm, tebal +2,5
cm dengan berat kira-kira 80 gram, terbentang dari atas sampai ke lengkungan
besar dari abdomen dan dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum. Struktur
pankreas ini lunak dan berlobus, yang tersusun atas :
1. Kepala pankreas yaitu bagian yang paling lebar , terletak di sebelah
kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang praktis
melingkarinya
2. Badan pankreas yaitu bagian pertama pada organ ini, letaknya di
belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
3. Ekor pankreas yaitu bagian yang runcing yang terletak di sebelah kiri
dan berdekatan/menyenturnkreas teri dan limpa.
Pankreas terletak melintang di bagian atas abdomen di belakang gaster di
dalam ruang retroperinoeal. Di sebelah kiri ekor pankreas mencapai hilus limpa di
arah cranio dorsal dan bagian atas kiri kaput pankreas dihubungkan dengan corpus
pankreas oleh leher pankreas adalah bagian pankreas yang lebarnya biasanya tidak
lebih dari 4cm, arteri dan vena mesenterika superior berada dileher pankreas
bagian kiri bawah kaput pankreas ini disebut processus uncinatus panckreas
(Hendra, 2018). Pankreas memiliki dua saluran utama yang menyalurkan
sekresinya ke dalam duodenum, antar lain :
1. Duktus wirsung atau duktus pankreatikus, duktus ini dimulai dari ekor /kauda
pankreas dan berjalan sepanjang kalenjar, menerima banyak cabang pada
perjalanannya. Duktus ini yang bersatu dengan duktus koledukus, kemudian
masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi.
2. Duktus santorini atau duktus pankreatikus asesori, duktus ini bermuara
sedikit di atas duktus pankreatikus pada duodenum.
Aliran darah yang memperdarahi pankreas adalah arteria lienalis dan
arteria pankreas tikoduodenalis superipr dan inferior.Sedangkan pengaturan
persarafan berasal dari serabut-serabut saraf simpatis dan parasimpatis saraf vagus
(Siregar, 2021). Selain itu, pembuluh darah baliknya melalui vena gastro
duodenalis, vena gastrica sinistra dan vena portae hepatica (Triyani, 2019).
Kelenjar pankreas tersusun atas dua jaringan utama yaitu asinus yang
mengekskresikan pencernaan ke dalam duodenum dan Pulau Langerhans, yang
tidak mempunyai alat untuk mengeluarkan getahnya namun sebaliknya
mengekresikan insulin dan glucagon langsung ke dalam darah. Pulau Langerhans
yang menjadi sistem endokrinologis dari pankreas tersebar di seluruh seluruh
pankreas dengan berat hanya 1-3% dari berat total pankreas. Pankreas manusia
mempunyai 1-2 juta Pulau Langerhans. Pulau Langerhans berbentuk ovoid
dengan besar masing-masing pulau berbeda. Setiap pulau Langerhans hanya
berdiameter 0-3 mm dan tersusun mengelilingi pembuluh darah kapiler ( Pujianti,
2020 & Bandura, et all., 2016 dalam Asna, 2019).
5. Patofisiologis
Menurut Williams & Hopper (2015) jaringan tubuh dan sel-sel yang
menyusunya menggunakan glukosa sebagai energi. Glukosa adalah gula
sederhana yang disediakan pada makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Ketika
karbohidrat masuk kedalam tubuh, maka akan dicerna menjadi gula, termasuk
glukosa, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah. Karbohidrat mengandung
sebagian besar glukosa yang diperlukan oleh tubuh, lemak dan protein secara
tidak langsung dapat memberikan glukosa dalam jumlah yang lebih kecil.
Glukosa hanya dapat masuk ke dalam sel dengan bantuan insulin, yaitu
hormon yang di produksi oleh sel beta di Pulau-pulau Langerhans pankreas. Saat
insulin masuk dan kontak dengan membrane sel, insulin bergabung dengan
reseptor yang memungkinkan aktivasi transporter glukosa khusus di selaput.
Dengan membantu glukosa memasuki sel-sel tubuh, insulin akan menurunkan
kadar glukosa dalam darah. Insulin juga membantu tubuh menyimpan kelebihan
glukosa di hepar/hati dalam bentuk glikogen. Hormon lain yaitu glukagon,
diproduksi oleh alfa sel di Pulau Langerhans. Glukagon meningkatkan darah
glukosa bila diperlukan dengan melepaskan glukosa yang di simpan dari hati dan
otot. Insulin dan glukagon bekerja sama untuk menjaga glukosa darah pada
tingkat yang konstan (Williams & Hopper, 2015).
Diabetes mellitus terjadi akibat kekurangan produksi insulin oleh sel beta
di pankreas, atau dari ketidakmampuan sel-sel tubuh untuk menggunakan insulin.
Ketika glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh dan tetap dalam aliran
darah, maka akan mengakibatkan terjadinya hiperglikemia. Sekresi glukagon
abnormal mungkin juga berperan dalam diabetes mellitus tipe 2 (Williams &
Hopper, 2015).
6. Manifestasi klinis
Peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia mengarah kepada
manifestasi klinis umum yang berhubungan dengan DM. Pada DM tipe 1, onset
manifestasi klinis mungkin tidak kentara dengan kemungkinan situasi yang
mengancam hidup yang biasanya terjadi, missal ketoasidosis diabetikum. Pada
DM tipe 2, onset manifestasi klinis mungkin berkembang secara bertahap yang
mungkin klien rasakan atau tanpa manifestasi klinis selama beberapa tahun
(Black, J.M & Hawks, J.H, 2014).
Manifestasi diabetes mellitus dimulai dengan pengingkatan frekuensi
buang air kecil (Poliuri), peningkatan rasa haus dan minum (polidipsi), dan karena
penyakit berkembang terjadi penurunan berat badan meskipun ada peningkatan
makan dan lapar (Polifagia) ( Black, J.M & Hawks, J.H.,2014).
7. Diagnosis
Penegakan diagnosis diabetes mellitus dilakukan dengan pengukuran
glukosa darah. Pemeriksaan gula darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan
secara enzimatik dengan menggunakan bahan plasma dengan menggunakan bahan
plasma darah vena (Infodatin).
Kriteria diagnosis diabetes mellitus meliputi 4 hal, yaitu :
1) Pemeriksaan glukosa plasma puasa .lebih dari 126mg/dl. Puasa adalah kondisi
tidak ada asupan kalori minimal 8 jam
2) Pemeriksaan glukosa plasma lebih dari 200mg/dl 2 jam setelah tes toleransi
glukosa oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.
3) Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 200mg/dl dengan keluhan klasik
(poliuri, polifagi, polidipsi dab penurunan BB yang tidak ada sebabnya)
4) Pemeriksaan HbA1c lebih dari 6,5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin standardization Program
(NGSP)
Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal maupun kriteria DM
maka digolongkan ke dalam kelompok prediabetes yang terdiri dari Toleransi
Glukosa Terganggu (TGT) dan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT). GDPT
terjadi ketika hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125 mg/dl dan
pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2 jam <140 mg/dl. TGT terpenuhi juka hasil
pemeriksaan glukosa plasma 2 jam setelah TTGO antara 140-199 mg/dl dan
glukosa plasma puasa <100 mg/dl (Infodatin, 2020).
HbA1c (%) GDP (mg/dl) Glukosa Plasma 2
jam (mg/dl)
Diabetes
Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal <5,7 < 100 <140
Sumber: Konsensus pengelolaan dan pencegahan DM Tipe-2 di Indonesia 2015
dalam infodatin, 2020.
8. Komplikasi
Menurut Dwinanjar, 2018, komplikasi dibagi menjadi akut dan kronis ;
a. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kadar glukosa darah yang rendah, yang terjadi apabila
glukosa darah turun di bawah 50-60 mg/dl terjadi karena peurunan insulin yang
berlebihan, konsumsi makanan yang terlau sediki.
2) Ketoasidosis (DKA)
Ketoasidosis terjadi dimana tidak adanya insulin atau insulin tidak cukup, karena :
a. Dehidrasi
b. Kehilangan elektrolit
c. Asidosis
3) Hiperglikemik Hiperosmoler Nonketotik (HHNK)
adalah keadaan yang di dominasioleh hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan
disertai perubahan tingkat kesadaran. Keadaan hiperglikemia pasien menyebabkan
diuresis osmotik sehingga terjadi kehilangan cairan dan elektrolit.
b. Komplikasi kronis
1) Makrovaskuler atau penyakit pembuluh darah besar lebih sering di jumpai
pada DM tipe 2 yang lebih tua berbagai tipe penyakit makrovaskuler tergantung
pada lokasi aterosklerotik. Makrovaskuler dapat terjadi pada pasien diabetes atau
non diabetes.
2) Mikrovaskuler atau penyakit pembuluh darah kecil lebih sering dijumpai
pada DM tipe 1, penyakit ini ditandai oleh penebalan membrane basalis pembuluh
darah kapiler. Ada duda tempat dimana gangguan fungsi kapiler dapat berakibat
serius yaitu mikrosirkulasi pada retina mata dan ginjal.
3) Neuropati sensori adalah hilangnya perasaan nyeri dan stabilitas tekanan,
sedangkan neuropati otonom menimbulkan peeningkatan kekeringan dan
pembentukan fisura pada kulit ( yang terjadi akibat penurunanprespirasi) penyakit
vaskuler perifer karena sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk akan
menyebabkan gangrene.
d. Terapi Farmakologis
Terapi farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan makan dan
latihan jasmani. Terapi farmaklogi terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan;
Golongan obat Cara kerja utama Efek samping Penurunan
utama hbA1c
Metformin Menurunkan Dispepsia, diare 1,0-1,3%
produksi glukosa Asidosis laktat
hati dan
meningkatkan
Thiazolidinedione sensifitas terhadap Edema 0,5-1,4%
insulin
Sulfonylurea Meningkatkan BB naik, 0,4-1,2%
sensitifitas terhadap hipoglikemia
Glinid insulin BB naik, 0,5-1,0%
Penghambat alfa- Meningkatkan hipoglikemia 0,5-0,8%
glukosidase sekresi insulin Flatulen, tinja
Penghambat DPP-4 Meningkatkan lembek 0,5-0,9%
sekresi insulin Sebah, muntah
Penghambat SGLT- Menghambat 0,5-0,9%
2 absorpsi glukosa Infeksi saluran
Menghambat sekresi kemih dan
insulin dan glukagon genital
Menghambat
reasrbsorpsi glukosa
di tubulus distal
B. Diit DM
1. Menu Diit
Peaksanaan diit hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan
perilaku tentang makanan. Diit yang digunakan sebagai bagian dari
penatalaksanaan diabetes mellitus dikontrol berdasarkan kandungan energi,
protein, lemak, dan karbohidrat.
a. Jumlah bahan makanan diet menurut standar diet DM
Golongan bahan Standar diit
makanan
1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Kkal Kkal kkal kkal Kkal kkal kkal kkal
Nasi atau penukar 2 1/2 3 4 5 5 1/2 6 7 7 1/2
Ikan atau penukar 2 2 2 2 2 2 2 2
Daging atau 1 1 1 1 1 1 1 1
penukar
Tempe atau 2 2 2 2 1/2 3 3 3 5
penukar
Sayuran/penukar A S S S S S S S S
Sayuran/penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2
Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4
Susu atau penukar - - - - - - 1 1
Minyak atau 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
Pukul
10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1
Subuh - - - - - - 1 1
Siang
Nasi 1 1 2 2 2½ 3
Daging 1 1 2 1 1 1 1 3
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran S S 1 S S S S S
A S
1 1 1 1 1 1 1
Sayuran
B 1
1 1 1 1 1 1 1
Buah 3
1 2 1 2 2 3 3
Minyak
2
Pukul
16.00 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1
Malam 1 1 2 2 2 2½ 2½
Nasi 1 1 1 1 1 1 1 1
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 2
Tempe S S 1 S S S S S
Sayuran 1 1 S 1 1 1 1 1
A 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran 1 1 1 1 2 2 2 1
B 1
Buah
minyak
1100 1300 1700 1900 2100 2300 2500
Nilai gizi 43 45 1500 55,5 60 62 73 80
Energy 51,1
(kkal) 30 35 36,5 48 53 59 62
Protein 36,5
(g) 172 192 275 299 319 369 396
Lemak 275
(g)
Kh (g)
S = sekehendak
c. Contoh menu sehari Diit dm 1900 kkal
Waktu Bahan penukar Urt Menu
makanan
Pagi Nasi 1½p 1 gls Nasi
Telur ayam 1p 1 btr Telur dadar
Tempe 1p 2 ptg sdg Oseng-oseng
Sayuran A S tempe
Sop
Minyak 2p 1 sdm
oyong+tomat
Pukul 10.00 Buah 1p 1 ptg sdg
Siang Nasi 2p 1 ½ gls Papaya
Ikan 1p 1 ptg sdg Nasi
Tempe 1p 2 ptg sdg Pepes ikan
Sayuran B 1p 1 gls Tempe goring
Buah 1p ¼ bh sdg Lalapan,
Minyak 2p 1 sdm kacang
Pukul 16.00 Panjang + kol
Buah 1p 1 bh gls nanas
Malam
Nasi 2p 1 ½ gls nasi
Ayam tanpa 1p 1 ptg sdg nasi
kulit
Tahu 1p 1 bh bs ayam bakar
Sayuran B 1p 1 gls bb kecap
tahu bacem
Buah 1p 1 pt sdg
stup buncis +
Minyak 2p 1 sdm
wortel
pepaya
Nilai gizi :
Energi 1912 kkal Kolesterol 303 mg
Protein 60 g (12,5% energi total)
Lemak 48 g (22,5% energi total)
Karbohidrat 299 g (62,5%energi total)
Serat 37 g
C. Gula darah sewaktu (GDS)
1. Pengertian
a. Glukosa darah sewaktu/GDS merupakan kadar gula darah yang diambil
kapan saja alias tidak memperhatikan waktu makan. Bisa setiap saat di
luar puasa dan dua jam setelah makan.
b. Gula darah puasa/GDP adalah kadar gula darah yang diambil ketika
dalam kondisi puasa.
c. Gula darah 2 jam posprandial/GDPP adalah kadar gula darah yang
diperiksa 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram. Pemeriksaannya
dilakukan setelah GDP. Setelah dilakukan pemeriksaan GDP pasien
akan diberi larutan 75 gram gula. Baru setelah 2 jam kembali dilakukan
pemeriksaan gula darah.
2. Pemeriksaan GDS
Berdasarkan infodatin tahun 2020, penegakan diagnosis diabetes mellitus
dilakukan dengan pengukuran glukosa darah. Pemeriksaan gula darah yang
dianjurkan adalah pemeriksaan secara enzimatik dengan menggunakan bahan
plasma darah vena.
Kriteria diagnosis diabetes mellitus melliputi 4 hal, yaitu :
a. Pemeriksaan glukosa darah puasa (GDP) _>126 mg/dl. Puasa adalah
kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam.
b. Pemeriksaan glukosa darah (GDS) _>200 mg/dl 2 jam setelas tes toleransi
glukosa oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.
c. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu (GDS) _>200 mg/dl dengan keluhan
klasik (poliuri, polidipsi, polifagi dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya).
d. Pemeriksaan HbA1c _>6,5% dengan menggunakan metode yang
terstandarisasi oleh National Glycohaemogloin Standarization Program
(NGP).
Table pemeriksaan kadar gula darah normal dapat dilihat sebagai berikut :
a) Kadar GDS,GDP,GDPP :
Pemeriksaan Kadar normal Kadar terbaik
Gula darah sewaktu <200mg/dl <200 mg/dl
(GDS)
Gula darah puasa (GDP) 80-125 mg/dl 80-110 mg/dl
Gula darah 2 jam setelah 110-180 mg/dl 100-145 mg/dl
makan (GDPP)
b) Kadar GDS, GDPT, TGT, DM :
Kadar glukosa darah mg/dl mmol/L HbA1c
Normal 5,6%
Puasa <100 <5,6
2 jam sesudah makan <140 <7,8
Glukosa darah puasa terganggu (GDPT) 5,7-6,4%
Puasa >100 & <126 >5,6 & <7,0
H. Aalisa data
Analisa data merupakan metode proses pengelolaan data dengan tujuan
untuk memilih informasi yang berguna yang dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan untuk olusi suatu permasalahan. Proses analisis ini
merupakan kegiatan pengelompokan data sesuai karakteristiknya, melakukan
pembersihan data, mentransformasi data, membuat contoh data untuk
menemukan informasi penting dari data tersebut. Analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang
terkumpul untuk membentuk suatu kesimpulan. Penyajian data adalah salah
satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan
supaya dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Data yang digunakan harus sederhana, supaya jelas dan mudah dibaca
(Notoadmojo,2018).
Pada proposal Karya tulisa ilmiah ini, analisa data yang digunakan adalah
analisa deskriptif yang meliputi :
1. Pengumpulan data
Didapat dari hasil wawancara dan observasi.
2. Reduksi data
Merangkum hal hal yang penting dengan tujuan untuk menyederhanakan
data yang sudah diperoleh.
3. Penyajian data
Bertujuan mendapatkan gambaran dari keseluruhan data yang diperoleh.
4. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan proses akhir dalam penyajian data yang sudah
diperoleh.