Anda di halaman 1dari 3

Diabetes Mellitus atau yang biasa disebut oleh masyarakat penyakit gula

adalah penyakit yang sering terjadi pada semua umur, lansia, pemuda atau bahkan
anak-anak. Diabetes mellitus terjadi karena berbagai fakor seperti keturunan,
obesitas, gaya hidup atau penyakit lain seperti pankreas atau penyakit hormonal.
Pada orang yang terkena Diabetes tidak dapat di sembuhkan namun dapat
dikontrol, seperti melakukan diet,olahraga,edukasi dan obat-obatan. Daiabetes
mellitus (DM) ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah dalam tubuh
melebihi batas normal atau hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Pada
orang yang mengalami DM, pankreas dapat sama sekali tidak bisa memproduksi
insulin atau kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin menurun serta
tubuh tidak mampu untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein. Maka klien dengan Diabetes mellitus di anjurkan melakukan diet yang
benar dan mengontrol asupan makanannya untuk dapat mempertahankan kadar
glukosa darah yang seimbang dan mencegah komplikasi.

Gaya hidup masyarakat saat ini cenderung serba instan. Banyak pakar
menyebutkan sebagai faktor pemicu dan dihubungkan dengan timbulnya berbagai
penyakit. Salah satu penyakit yang dimaksud diabetes melitus (Haqiqi & Sentana,
2019). Gaya hidup dengan pola makan tinggi lemak, garam, dan gula
mengakibatkan masyarakat cenderung mengkonsumsi makanan secara berlebihan.
Selain itu pola makan yang serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian
masyarakat, seperti gorengan jenis makanan murah serta mudah di dapat karena
banyak dijual dipinggir jalan, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula
darah tinggi (Widayanti et al., 2017). Diet merupakan salah satu penatalaksanaan
bagi orang Diabetes mellitus, klien diharapkan dapat menjaga kadar gula normal
serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit lain. Orang yang menderita
penyakit DM biasa memiliki keluhan seperti sering buang air kecil (poliuri),
sering haus (polidipsi), sering lapar (polifagia) dan keluhan lain. Diabetes mellitus
jika tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi, seperti hipertensi, stroke,
gagal ginjal, gangguan saraf (neuropati),ulkus,Vaskulopati (gangguan aliran
darah).

Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang di tandai


oleh kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Pada Diabetes mellitus
pankeas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin atau kemampuan tubuh
untuk bereaksi (Brunner and Suddarth, 2001). Diabetes mellitus terbagi menjadi 2
jenis, yaitu dm tipe 1 atau insulin-dependen diabetes melitus, suatu kondisi
defisiensi produksi insulin oleh pankreas dan kondisi seperti ini hanya bisa diobati
dengan pemberian insulin. Dm tipe 2 atau non insulin-dependent diabetes melitus,
terjadi akibat I ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin yang diproduksi
oleh pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar gula dalam darah
yang normal (Nursalam, 2016). Namun pendapat dari ahli lain mengatakan
diabetes dibagi menjadi 4 macam, diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes
gestasional, diabetes karena penyakit seperti pancreas atau gangguan hormon.

Diabetes jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti


hipertensi, hiperglikemi, hipoglikemi, neuropati, nefropati. Dengan merubah gaya
hidup seperti olahraga, diet yang benar dengan 3J (jumlah, jenis, jam) makanan,
obat-obatan, pendidikan kesehatan, serta pemantauan kadar glukosa darah secara
rutin diharapkan pasien dapat menjaga kadar gula yang stabil. Kadar glukosa
darah setiap hari bervariasi, kadar gula darah akan meningkat setelah makan lalu
kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa darah normal pada pagi hari
sebelum makan atau berpuasa 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah normal
biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum
cairan yang mengandung gula maupun mengandung karbohidrat, agar kadar gula
darah lebih stabil, perlu pengaturan pola makan sehat, makanan yang
diperbolehkan, makanan yang dianjurkan, makanan yang dibatasi, Makanan
seperti nasi merah, kentang, ubi dan roti dianjurkan bagi penderita DM, makanan
yang dibatasi seperti kopi, teh manis, gorengan, junk food, kue manis, telor asin
dan makanan dengan pengawet.

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sekitar 463 juta


orang berusia 20-79 tahun di seluruh dunia mengidap diabetes pada 2019.
Indonesia menempati peringkat ker 7 sebagai penyandang diabetes tetinggi di
dunia yaitu sebesar 10,7 juta orang (IDF 2021). Hasil riskesdas pada tahun 2018
menunjukan angka DM sebesar 8,5%, hal ini menunjukan bahwa terjadi
peningkatan pada hasil Riskerdas 2013 6,9%. Di jawa tengah prevalensi penderita
DM sekitar 2,1% . Kabupaten/kota dengan persentase pelayanan kesehatan
penderita DM tertinggi (> 100% adalah di Purbalingga, Pati, Semarang,
Sukoharjo, Kudus, Wonosobo, Karanganyar, Jepara, Tegal dan Kota Magelang.
Sedangkan kabupaten/kota dengan capaian terendah berada di Pemalang (26,3%)
(Dinkes Jateng 2018-2023). Di kecamatan susukan terjadi kasus DM sebanyak
994 orang dan diantaranya 697 orang yang tercatat di puskesmas susukan 1.
(Dinkes Banjarnegara 2021).

Dalam melakukan asuhan keperawatannya peran perawat juga sebagai


educator dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien seperti
program diet, olahraga yang tepat, obat-obatan yang sesuai dan informasi tentang
Diabetes mellitus. Dengan harapan pasien dapat menjaga kadar glukosa darahnya
dan mencegah terjadinya komplikasi lain.

Dari latar belakang di atas maka saya tertarik utuk melakukan penelitian
dengan tema “Penatalaksanaan diet bagi klien dengan diagnosa Diabetes mellitus”
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh diet bagi orang yang menderita
Diabetes mellitus.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka munculah rumusan masalah penelitian ini
yaitu “bagaimana pengaruh pola diet bagi orang dengan diagnosa diabetes
mellitus”

C. Tujuan studi kasus

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak di capai


dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ mengimplementasikan pemberian pola diet
pada pasien dengan diagnosa diabetes mellitus”

D. Manfaat studi kasus

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat ke semua pihak

1. Bagi masyarakat

Dapat memberi informasi tentang penyakit Diabetes mellitus serta


mengedukasi masyarakat tentang pola diet yang harus di jalani bagi orang dengan
diagnosa Diabetes Mellitus.

2. Bagi Institusi

Di harapkan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi bacaan/referensi


bagi mahasiswa keperawatan dan semua orang untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Dapat bertambahnya ilmu pengetahuan di bidang keperawatan, mengetahui


asuhan keperawatan dengan diabetes mellitus, mengedukasi masyarakat dengan
diabetes mellitus dan dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien diabetes
mellitus.

Anda mungkin juga menyukai