PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus meupakan penyakit yang di tandai
dengan tejadinya hiperglikiemi di daerah tubuh. Sebagian
besar orang – orang menyebutnya dengan penyakit kencing
manis. Biasanya pada penderita Diabetes Mellitus akan di
setai dengan berbagai gejala seperti poliuria, polidipsia,
polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan. Penyebab
Diabetes Mellitus dapat di sebabkan berbagai hal seperti
keturunan, pola hidup yang tidak sehat dan lain – lain.
Penderita Diabetes setiap tahunnya semakin bertambah.
1
penderita DM semakin meningkat. DM sendiri menduduki
peringkat ke 2 di dunia dengan penderita terbanyak.
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga
menyatakan bahwa lebih dari 382 juta orang di dunia
menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang
menempati urutan ke 5 di dunia dengan jumlah penderita
diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).
International Diabetes Federation (IDF)
memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak
menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sekitar 80% orang
dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Pada tahun 2011, terdapat lebih dari 50 juta
orang yang menderita DM di Asia Tenggara, jumlah
penderita DM terbesar berusia antara 40 - 59 tahun.
2
Dengan aktifitas fisik yang teratur akan mengubah
keseimbangan energi dengan disimpannya energi sebagai
lemak simpanan yang jarang digunakan. Asupan energi yang
berlebihan akan meningkatkan resistensi insulin sekalipun
belum terjadi kenaikan berat badan yang signifikan. Diet tinggi
kalori, tinggi lemak dan rendah karbohidrat berkaitan dengan
DM tipe 2.
3
Dilihat dari uraian diatas menunjukkan bahwa asupan
makanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap DM terutama Gambaran Diet pada penderita
Diabetes Mellitus tipe II di Rumah Sakit Universitas Kristen
Indoensia Jakarta Timur Tahun 2016 - 2017.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Asupan
Karbohidat & Jenis Det pada penderita Diabetes Mellitus tipe
II di Rumah Sakit Universitas Kristen Indoensia Jakarta Timur
Tahun 2016 - 2017.
1. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pada Pengaruh Asupan Karbohidrat penderita
Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Universitas Kristen
Indonesia Jakarta Timur Tahun 2016 – 2107 .
4
2. Mengetahui jenis dan komposisi bahan makan diet pada
penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Universitas
Kristen Indonesia Jakarta Timur Tahun 2016 - 2017.
4. MANFAAT PENELITIAN
A. Bagi Peneliti
1. Sebagai sarana pengembangan diri dan penerapan
kemampuan dalam melakukan penelitian.
2. Sebagai penambahan pengetahuan dan pengalaman dalam
penelitian mengenai Asupan Kabrohidrat & Jenis diet pada
Diabetes Melitus.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
a. Definisi Diabetes Mellitus
Penyakit DM ditandai dengan tingginya kadar gula darah
akibat tubuh tidak memiliki hormon insulin atau insulin tidak
dapat bekerja sebagaimana mestinya. Insulin disekresikan oleh
sel-sel beta yang merupakan salah satu dari empat tipe sel dalam
pulau-pulau Langerhans pankreas. Sekresi insulin akan
meningkat dan menggerakkan glukosa ke dalam sel-sel otot, hati
serta lemak. Insulin di dalam sel-sel tersebut menimbulkan efek
seperti menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot
(dalam bentuk glikogen), meningkatkan penyimpanan lemak
dari makanan dalam jaringan adiposa dan mempercepat
pengangkutan asam amino (yang berasal dari protein makanan)
ke dalam sel.
Menurut American Diabetes Association (ADA),
Diabetes Mellitus atau yang sering disebut dengan kencing
manis adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik kadar glukosa darah diatas normal yang terjadi
karena defisiensi insulin oleh pankreas, penurunan efektivitas
insulin atau kedua – duanya.
Diabetes Mellitus merupakan sindrommetabolik yang
ditandai dengan hiperglikemia karena defek pada sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronis pada DM
dapat diasosiasikan dengan terjadinya kerusakan jangka
6
panjang, disfungsi serta kegagalan multi organ terutama mata,
ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Insulin
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat penting untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang
normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL dan
dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi
gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan
terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. Gejala
bagi penderita diabetes mellitus adalah dengan keluhan keluhan
banyak minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak
buang air kecil (poliuri), badan lemas serta penurunan berat
badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada
waktu puasa ≥126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200
mg/dL.
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi
insulin. Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes
Melitus yaitu polidipsia ,poliuria, polifagia, penurunan berat
badan, kesemutan.
7
hiperglikemia kronik. Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan
sel beta pankreas baik oleh proses autoimun maupunidiopatik
sehingga produksi insulin berkurang atau berhenti.
Diabetes jenis ini terjadi akibat kerusakan sel β pakreas.
Dahulu, DM tipe 1 disebut juga diabetes onset-anak (atau onset-
remaja) dan diabetes rentan-ketosis(karena sering menimbulkan
ketosis). Onset DM tipe 1 biasanya terjadi sebelum usia 25-30
tahun (tetapi tidak selalu demikian karena orang dewasa dan
lansia yang kurus juga dapat mengalami diabetes jenis ini).
Sekresi insulin mengalami defisiensi (jumlahnya sangat rendah
atau tidak ada sama sekali).
Dengan demikian, tanpa pengobatan dengan insulin
(pengawasan dilakukan melalui pemberian insulin bersamaan
dengan adaptasi diet), pasien biasanya akan mudah terjerumus
ke dalam situasi ketoasidosis diabetik.
Gejala biasanya muncul secara mendadak, berat dan
perjalanannya sangat progresif; jika tidak diawasi, dapat
berkembang menjadi ketoasidosis dan koma. Ketika diagnosa
ditegakkan, pasien biasanya memiliki berat badan yang rendah.
Hasil tes deteksi antibodi islet hanya bernilai sekitar 50-80% dan
KGD >140 mg/Dl.
Suatu keadaan dimana tubuh sama sekali tidak dapat
memproduksi hormon insulin. Penderita penyakit diabetes harus
menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya.
Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak -
anak dan remaja.
8
insulin, dan meningkatnya produksi glukosa. DM tipe2
didahului dengan suatu periode homeostasis glukosa yang
abnormal yaitu impaired fasting glucose(IFG) atau impaired
glucose tolerance (IGT).
Diabetes Melitus tipe 2 menurut WHO cenderung bersifat
familia dan prevalensi yang amat tinggi (mencapai 35% dari
semua orang dewasa) tercatat pada masyarakat yang telah
merubah gaya hidupnya, dari tradisional menjadi modern.
Berbeda dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 1 muncul
akibat 14 pankreas yang memproduksi sel beta mengalami
kerusakan total, sama sekali tidak mampu menghasilkan insulin.
Sedangkan pada diabetes tipe 2 pankreas bekerja dengan baik,
kondisi insulin cukup, tetapi reseptor insulin yang jelek.
Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan dan dipercepat oleh gaya
hidup: konsumsi gula dan lemak berlebihan dan proses penuaan
yang menyebabkan turun massa otot yang merupakan konsumen
gula terbesar dalam tubuh kita serta tidak melakukan olahraga
dengan sadar karena kedua kejadian tersebut. Hal ini membuat
sel – sel kesulitan menerima insulin atau biasa dikenal resistensi
insulin.
Diabetes tipe kedua ini disebabkan oleh kurang sensitifnya
jaringan tubuh terhadap insulin. Pankreas tetap menghasilkan
insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh
membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi
kekurangan insulin relatif. Gejala pada tipe kedua iuni terjadi
secara perlahan-lahan. Dengan pola hidup sehat, yaitu
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan olah raga secara
teratur biasanya penderita berangsur pulih. Penderita juga harus
dapat mempertahankan berat badan yang normal. Namun, bagi
penderita stadium terakhir, kemungkinan akan diberikan
suntikan insulin.
9
Berdasarkan pemaparan di atas, maka pengertian Diabetes
Melitus Tipe 2 adalah kondisi medis yang ditandai dengan
ketidakcukupan atau gangguan fungsi insulin.
10
kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia
yang menderita diabetes mellitus.
Di Indonesia, prevalensi Diabetes Melitus yang
terdiagnosis dokter atau gejala tertinggi terdapat di Sulawesi
Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan
(3,4%), dan Nusa Tenggara Timur (3,3 %).
2. Jenis kelamin
Distribusi penderita diabetes mellitus menurut jenis kelamin
sangat bervariasi. Di Amerika Serikat penderita diabetes
mellitus lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
Namun, mekanisme yang menghubungkan jenis kelamin dengan
kejadian diabetes mellitus belum jelas.
3. Genetik
Diabetes mellitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan.
Adanya riwayat diabetes mellitus dalam keluarga terutama
orang tua dan saudara kandung memiliki risiko lebih besar
terkena penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga
yang tidak menderitadiabetes. Ahli menyebutkan bahwa
11
diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom
seks atau kelamin. Umumnya laki-laki menjadi penderita
sesungguhnya, sedangkan perempuan sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
2. Pola makan
Pola makan yang salah dapat mengakibatkan kurang gizi
atau kelebihan berat badan. Kedua hal tersebut dapat
meningkatkan risiko terkena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi)
dapat menganggu fungsi pankreas dan mengakibatkan gangguan
sekresi insulin. Sedangkan kelebihan berat badan dapat
mengakibatkan gangguan kerja insulin
12
Prevalensi diabetes mellitus mencapai 2-4 kali lipat terjadi pada
individu yang kurang aktif dibandingkan dengan individu yang
aktif. Semakin kurang aktifitas fisik, maka semakin mudah
seseorang terkena diabetes. Olahraga atau aktifitas fisik dapat
membantu mengontrol berat badan. Glukosa dalam darah akan
dibakar menjadi energi, sehingga sel-sel tubuh menjadi lebih
sensitif terhadap insulin. Selain itu, aktifitas fisik yang teratur
juga dapat melancarkan peredaran darah, dan menurunkan faktor
risiko terjadinya diabetes mellitus.
4. Stres
Kondisi stres kronik cenderung membuat seseorang
mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk
meningkatkan kadar serotonin pada otak. Serotonin mempunyai
efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi efek
mengkonsumsi makanan yang manis manis dan berlemak tinggi
terlalu banyak berbahaya bagi mereka yang berisiko terkena
diabetes mellitus.
e. Gejala klinis
Gejala klinis merupakan salah satu pedoman untuk
menegakkan diagnosis penyakit Diabetes Melitus. Diabetes
Melitus merupakan salah satu penyakit yang memiliki keluhan
klasik yang khas dan kecurigaan Diabetes Melitus perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik berikut:
1. Poliuria
Kekurangan insulin yang mengangkut glukosa ke dalam
membran sel menyebabkan hiperglikemia dan serum plasma
meningkat (hiperosmolar). Keadaan hiperosmolar
menyebabkan cairan intrasel berdifusi ke dalam sirkulasi atau
13
cairan intravaskular, aliran darah ke ginjal meningkat sebagai
akibat dari hiperosmolaritas dan akibatnya akan terjadi diuresis
osmotik.
2. Polidipsia
Akibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam
vaskular menyebabkan penurunan volume intrasel yang
menimbulkan dehidrasi sel. Hal ini yang menyebabkan
seseorang haus terus dan ingin selalu minum.
3. Poliphagia
Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari
menurunnya kadar insulin maka produksi energi menurun,
penurunan energi akan menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi
yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan.
14
Pankreas terdiri ada dua jaringan utama, yakni asini yang
menekresikan getah pencernaan je dalam duodenum, dan pulau –
pulau Langerhans, yang mensekresikan insulin dan glukagon ke
dalam darah. Pankreas manusia mempunyai 1 – 2 juta pulau
langerhans, setiap pulau langerhans yang berdiameter 0,3 milimeter
dan tersusun mengelilingi pembulu darah kapiler keci; yang
merupakan tempat penampungan hormon yang di sekresikan oleh
sel – sel tersebut.
15
16
Pulau langerhans mengandung tiga jenis sel utama yaitu alfa,
beta dan delta. Sel beta mencakup 60 % dari semua sel pulau, terutama
berada di bagian tengah dari setiap pulau dan mensekresikan insulin dan
somatostatin.
2. Insulin
Insulin diisolasi pertama kali dari pankreas pada tahun 1922 oleh
dalam waktu hampir semalam yang memburuk dengan cepat dan men
jaringan dan banyak kelaina fungsi sel. Oleh karena itu, jelaslah sudah
17
protein, hampir samma besar dengan pengaruh insulin tehadapat
metabolisme karbohidrat.
yang mempunyai berat molekul kira – kira 300. 000. Efek selanjutnya
yang terletak di luar membran sel dan dua subunit beta yang
berikatan dengan subunit alfa di bagian luar sel, namun karena ikatan
subunit alfa dengan subunit beta, bagian dari subunit beta yang
18
aktifkan enzim yang lian, dengan cara demikian, insulin mengatur
3. Mekanisme Insulin
glukosa yang cepat oleh hampir semua jaringan tubuh, namun terutama
kadar gula darah. Sel – sel beta tersebut mempunyai sejumlah besar
19
sel beta dan merupakan mekanisme utama untuk mendekati glukosa dan
ekositisis.
insulin menuju sel target, yaitu sel otot, dan jaringan tubuh
20
glukosa dalam darah memberikan beban bagi tubulus ginjal
21
dalam metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada
DM tipe II.
kadar gula darah dan ada tidaknya gejala klinis DM. Gejala khas
22
lemas, kesemuatan, luka yang sulit disembuh, gatal, mata kabur,
glukosa darah abnormal satu kali saja belum vukup kuat untuk
Tabel
Dl (11,1 mmol/L)
terakhir
Atau
(7,0 mmol/L)
sedikitnya 8 jam
Atau
23
3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/ dl (11,1
mmol/L)
1. Rencana Diet
24
sedemikan rupa sehingga apa yang dimakan oleh pasien sesuai
2. Latihan fisik
glukosa.
25
— Tambahan asupan karbohidrat bila glukosa darah ≤ 100
mg/dl.
berbeda
3. Asupan makanan
hipoglikemia
26
Pemilihan penggunaan intervensi farmakologil sangat
seperti :
tiazolidindion (TZD).
Sitagliptin, Linagliptin
27
Termasuk antihiperglikemia suntik yaitu insulin.
B. Asupan Karbohidrat
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama yang
menjadi bahan bakar bagi berbagai proses dalam tubuh
dengan menyediakan glukosa sebagai bahan bakar untuk
tubuh dalam beraktifitas.
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk
Indonesia, umumnya kandungan karnohidrat cukup tinggi yaitu
berkisar 70 – 80 %. Bahan makanan sumber karbohidrat sumber
karbohidrat ini antara lain : padi – padian ( serealia) contohnya
gandum, beras, Ubi – umbian contohnya: kentang, singkong, ubi
jalar.
Asupan karbohidrat adalah jumlah asupan dan jenis
bahan makanan yang dikonsumsi perhari. Kebutuhan energi
berlangsung terus sehingga karbohidrat harus sering
dikonsumsi sepanjang hari. Setiap gram karbohidrat
memberikan 4 Kalori. Pencernaan karbohidrat di mulai didalam
mulut, pati dikunyah, enzim amilase (ptyalin) yang disekresikan
oleh kelenjar parotis dalam saliva akan memulai proses
pemecahan pati menjadi dekstrin dan maltosa. Dekstrin
merupakan produk pencernaan pati dan dibentuk melalui
hidrolisa parsial pati.
Penderita Diabetes Mellitus harus memperhatikan takaran
karbohidrat yang dikonsumsi, sebab lebih dari separuh
kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat. ada dua golongan:
karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana dari sisi
makanan penderita diabetes dianjurkan mengkonsumsi
karbohidrat berserat seperti kacang – kacangan, sayuran buah
28
segar. Pemberian diet karbohidrat pada penderita diabetes
mellitus adalah diit dengan komposisi 68 % karbohidrat, 20 %
lemak, 12 % protein, sangat cocok untuk orang Indonesia karena
mengandung karbohidrat tinggi, kaya serat dan rendah
kolesterol. Dengan diet karbohidrat kompleks akan terbagi,
dapat memperbaiki kepekaan sel beta pangkreas.
Pemberian diit karbohidrat pada penderita diabetes
mellitus adalah diet dengan komposisi 68 % karbohidrat, 20 %
lemak, 12 % protein, sangat cocok untuk orang Indonesia karena
mengandung karbohidrat tinggi, kaya serat dan rendah
kolesterol. Dengan diet karbohidrat kompleks dalam perestasi
terbagi, dapat memperbaiki kepekaan sel beta pangkreas.Hal
tersebut
2. Fungsi Karbohidrat
Fungsi utamanya adalah menyediakan kerpeluan energi
tubuh, selain itu karbohidrat juga mempunyai fungsi lain yaitu
karbohidrat diperlukan bagi kelangsungan proses metabolisme
lemak. Diketahui karbohidrat mengadakan suatu aksi
penghematan terhadap protein. Orang – orang yang membatasi
penmasukan Kalori, akan membakar lebih banyak asam amino
(unit pembangun molekul protein) bersama dengan lemak akan
dibakar untuk menghasilkan energi. Akibatnya, orang tersebut
akan mengalami kehilangan banyak asam amino yang berfungsi
membangun jaringan tubuh.
Akan tetapi bila kebutuhan tenaga bisa dicukupi oleh
karbohidrat, maka tubuh cukup mengoksidasinya tanpa harus
mempergunakan protein yang sebenarnya mempunyai fungsi
yang lebih penting sebagai zat pembangun. Dengan demikian
akan menyelamatkan asam amino untuk fungsinya yang lain
daripada sekedar penghasilan energi.
29
Diketuhai juga kelebihan karbohidrat akan disimpan
dalam bentuk gikogen sebagai energi siap pakai pada saat tubuh
mengalami kekurangan. Keseluruhan fungsi teserbut, akan
dibahas dibawah ini:
30
4. Karbohidrat Sebagai Sumber Energi Utama Bagi Otak dan
Susunan Syaraf
Otak dan Susunan Syaraf hanya dapat mepergunakan glukosa
sebagai energi, sehingga ketersediaan glukosa yang konstan
harus tetap terjaga bagi keseatan jaringan tubuh/ organ tersebut.
Demikian juga kekurangan glukosa dan oksigen akan
menyebabkan kerusakan otak/ kelainan syaraf yang tidak dapat
diperbaiki.
3. Jenis Kabohidrat
a. Karbohidrat kompleks
Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi – padian
(beras, jagung, gandum), umbi – umbian (singkong, ubi jalar,
kentang), sagu dan lain – lain. Makanan tersebut mengandung
zat gizi lain selain karbohidrat. Proses pencernaan dan
penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung
lebih lama perbandingan karbohidrat sederhana, sehingga
dengan mengkonsumsi karnohidrat kompleks, orang tidak
merasa lapar. Tepung – tepungan mempunyai kandungan Kalori
lebih rendah dari pada makanan tinggi lemak serta gula sehingga
tepung – tepungan sangat baik untuk penyandang diabetes.
b. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat Sederhana juga terdapat secar alamiah seperti yang
ada pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tersebut selain
mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat
bermanfaat. Sedangkan karbohidrat sederhana yang diproses
seperti gula, madu, sirup, caes, jam dan lain – lain. Langsung
31
dapat diserap dan dipergunakan tubuh seperti energi, sehingg,
cepar, menimbulkan rasa lapar, ,lgula tidak m$engandung zat
gizi lain, hanya karbohidarat saja. Kosumsi gula yang berlebihan
dapat mengurangi peeluang terpenuhinya zat gizi lain.
4. Peran karbohidrat
32
terhindar kadar gula darah yang terlalu tinggi. Untuk konsumsi
gula murni dimasukkan dalam perhitungan total Kalori, jumlah
Kalori yang masuk lebih penting daripada jenis sumber Kalori.
33
cemilan juga dapat dilakukan, ini akan membantu mencegah
glukosa darah.
pengobatan diabetes baik itu tipe I maupun tipe II. Rencana diet
diet.
34
a. Jumlah Makanan
zat pengatur.
35
kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat
dibakar.
36
2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi
manis, soft drink, es krim, kue - kue manis, dodol, cake dan
tarcis.
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi (20 %),
siang (30 %), sore (25 %) serta 2 - 3 kali porsi kecil untuk
37
2. Tujuan Diet
3. Syarat Diet
38
sebesar 25 - 30 kkl / kg BB normal ditambah kebutuhan
energi total.
energi total, dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total
berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda,
total.
dan buah.
39
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
tidak diperlukan.
massa tubuh (IMT) atau dengan rumus berat badan relatif (BBR).
Klasifikasi IMT:
IMT ≥ 30 : obes II
40
BB
BBR = Berat Badan Relatif = X 100 %
TB−100
Keterangan berat badan (BB) dalam kg, tinggi badan (TB) dalam
cm
Gizi buruk : ≤ 90 %
Normal : 90 - 100 %
40 – 60 kal/kg BB.
kal/kg BB.
10 – 15 kal/kg BB.
sebagai berikut:
41
Diet DM III (1500 kal )
Energi Protein
Jenis Diet Lemak (g) Karbohidrat (g)
(kkal ) (g)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
42
III 1500 51,5 36.5 235
IV 1700 55,5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
Sumber : Almatsier, 2013.
Keterangan:
komplikasi.
Ikan/penukar 2 - 1 1 -
1 1 -1 - -
Daging/penukar 1
2 - 1 1 -
2
Tempe/penukar
S S S S -
Sayuran A
2 - 1 1 -
Sayuran B
4 - 1 1 2
Buah/penukar 4 1 2 1 -
43
Minyak/penukar
44
1. Bahan Makanan Sehari
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Mellitus dinyatakan dalam satuan penukar.
Tabel 5. Jumlah bahan makanan sehari menurut Standar Diet DM dalam satuan penukar II
45
Tabel 6. Pembagian makanan sehari tiap Standar Diet DM dan Nilai Gizi dalam satuan penukar II
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Pagi Nasi ½ 1 1 1 1 1/2
11/2 11/2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe - - 1/2 1/2 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Pukul 10:00 Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - - 1 1
Siang Nasi 1 1 2 2 2 21/2 3 3
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Pukul 16:00 Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3
Malam Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Nasi 1 1 1 2 2 2 21/2 21/2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Nilai Gizi Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein (g) 43 45 51.1 55.5 60 62 73 80
Lemak (g) 30 35 36.5 36.5 48 53 59 62
KH (g) 172 192 235 275 299 319 369 396
46
Sumber : Almatsier, 2013.
47
5. Daftar Bahan Makanan Penukar
penukar II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan
yang diberikan oleh rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai
nilai gizi yang kurang lebih sama. Menurut (Arisman dalam Apriyanti R.,
b. Golongan 5 : Buah-buahan
38
Ikan asin 25 1 ptg sedang
Udang basah 50 ¼ gls
Baksi daging 100 5 btr besar
e. Golongan 5 : Susu
f. Golongan 6 : Minyak
39
Kelapa 1 ptg kcl 30
Kelapa parut 5 sdm 30
Lemak sapi 1 ptg kcl 5
g. Golongan 7: Sayuran
1. Sayuran A
2. Sayuran C
Keterangan :
Bh = buah Gr = gram
40
Bj = biji Kcl = kecil
Standar jenis diet pada penderita diabetes mellitus yang rawat inap ada
kalori dan jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram
Kandungan energi dari jenis diet diabetes mellitus V adalah 1900 kalori
dan jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan
lemak 48 gram.
Pola makan merupakan makanan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak
mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem, cara
kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat diartikan
sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
41
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai
macam dan jumlah makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai
ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat. Konsumsi makanan adalah jumlah total dari
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi.
Kebiasaan pola makan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain kebiasaan
kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan, ketersediaan bahan pangan dan
sebagainya dan yang menjadi alasan terakhir adalah nilai gizinya.
Pola makan yang baik, teratur, berimbang, beragam dan bergizi akan
memberikan dampak positif bagi tubuh. Dampak tersebut ditandai dengan status tubuh
yang normal atau lazimnya disebut IMT. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah standar
yang digunakan untuk menghitung berat badan (kg) terhadap tinggi badan (cm) guna
mengetahui status keadaan tubuh yang sebenarnya. Dewasa ini keputusan memilih
makanan pada kebanyakan orang bukannya karena nilai gizinya melainkan cita rasa,
budaya, dan ketersediaan bahan pangan itu sendiri.
Pola makan bergizi seimbang bukan hanya memperhatikan sumber zat - zat gizi
makro (karbohidrat, lemak dan protain) dan air, melainkan juga sumber zat - zat gizi
mikro (vitamin dan mineral) dengan memperhatikan beberapa faktor di luar makanan
yang berpengaruh pada kemanfaatan zat - zat gizi tersebut bagi kesehatan. Pola makan
bergizi seimbang mengatur secara proporsional keragaman golongan makanan, baik
dalam jenis maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan.
Pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan maksud tertentu, seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari - hari merupakan
pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan sehari – hari.
KERANGKA TEORI
42
Asupan Karbohidrat
DIABETES MELLITUS
Jenis Diet
KERANGKA KONSEP :
POLA MAKAN
BAB III
METODE PENELITIAN
43
A. Jenis Penelitian
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2017 yang mencakup tahapan
persiapan sampai dengan laporan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang di teliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah pasien yang menderit penyakit diabetes mellitus di Rumah
44
Sakit Universitas Kristen Indonesia Jakarta Timur. Pada waktu dilakukan
penelitian yang memenuhi kriteria saja.
3. Sampling
Samplig pada penelitian ini menggunakan Qouta Sampling . Sampling dalam
penelitian ini adalah jumlah pasien yang menderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia Jakarta Timur.
D. Kriteria Sampel
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek peneliti dapat mewakili dalam
sampel peneliti yang memenuhi syarat sebagai sampel atau persyaratan umum
yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutkan dalam penelitian.
1. Seluruh pasien Diabetes Melitus yang berstatus sebagai pasien di Rumah Sakit
Universitas Kristen Indonesia Jakarta Timur.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai peneltian.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1. Pasien yang bukan menderita penyakit Diabetes Melitus.
2. Tidak berstatus sebagai pasien di RSU UKI Cawang.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen : Diabetes Mellitus
2. Variabel Independen : Asupan gizi ( Asuapan karbohidrat dan serat)
pada pasien menderita penyakit diabetes mellitus.
45
F. Definisi Operasional
Pola makan
H. Instrumen Penelitian
a. Alat tulis
b. Kertas berisi format dalam bentuk tabel untuk mengklasifikasi variabel yaitu
nomor urut, nomor rekam medik, jenis kelamin, umur, berat badan, asupan
gizi, asupan serat pada pasien penderita diabetes mellitus.
46
Langkah pengelolahan data:
1. Pemeriksaan data (Editing)
Peneliti memeriksa data sekunder dari rekam medis sebagai data mentah
yang masuk dan memeriksa kelengkapan isinya agar data yang diperoleh
tersebut valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Cleaning
Peneliti memastikan tidak ada data yang terlewatkan dan kesalahan
dalam pengodean. Jika terdapat kesalahan, dilakukan pembetulan atau koreksi
(data cleaning).
5. Analisis
Analisis data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik deskriptif univariat
dan untuk mengetahui gambaran jenis diet pada penderita Diabetes Mellitus
Tipe II di Rumah Sakit Uki Jakarta Timur.
47