Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Penyuluhan Diabetes Mellitus Posyandu Lansia
Desa Bantar Panjang, Cimanggu

Pendamping:

dr. H. Ariwindy Hardhanu,MM

Disusun Oleh:

dr. Diana Ratih Puspitasari

PUSKESMAS CIMANGGU II

KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH

2016-2017
LAPORAN KEGIATAN
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Penyuluhan Diabetes Mellitus Posyandu Lansia
Desa Bantar Panjang, Cimanggu

A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Diabetes Mellitus
B. Latar Belakang
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan
penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus
Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes
tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit
diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah
kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah
populasi manusia usia lanjut. Dengan makin majunya keadaan sosio ekonomi
masyarakat Indonesia serta pelayanan kesehatan yang makin baik dan merata,
diperkirakan tingkat kejadian penyakit diabetes mellitus (DM) akan makin
meningkat. Penyakit ini dapat menyerang segala lapisan umur dan sosio
ekonomi. Oleh karena itu antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi
timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Dalam
hal antisipasi untuk pencegahan DM ini yang sangat perlu diperhatikan adalah
dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus.
Penyuluhan kesehatan pada penderita diabetes mellitus merupakan suatu
hal yang amat penting dalam regulasi gula darah penderita DM dan mencegah
atau setidaknya menghambat munculnya penyulit kronik maupun penyulit
akut yang ditakuti oleh penderita. Penyuluhan diperlukan karena penyakit
diabetes penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Pengobatan diabetes
memerlukan keseimbangan antara beberapa kegiatan yang merupakan bagian
intergral dari kegiatan rutin sehari-hari seperti makan, tidur bekerja dan
lainlain. Pengaturan jumlah serta jenis makanan serta olah raga oleh pasien
serta keluarganya.
Berhasilnya pengobatan diabetes tergantung pada kerja sama antara
petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Pasien yang mempunyai
pengetahuan cukup tentang diabetes, kemudian selanjutnya mengubah
perilakunya, akan dapat mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga ia dapat
hidup lebih lama.
C. Tinjauan Pustaka
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan produksii insulin yang progresif. Keluhan klasik diabetes mellitus
adalah poliuria ( buang air kecil sering,utama malam hari) polidipsia (banyak
minum), polifagia (banyak makan) dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya.
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara. Pertama, jika keluhan
klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL
sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Kedua, dengan pemeriksaan
glukosa plasma puasa yang lebih mudah dilakukan, mudah diterima oleh
pasien serta murah, sehingga pemeriksaan ini dianjurkan untuk diagnosis DM.
Ketiga dengan TTGO. Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih
sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa,
namun memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan
berulang-ulang dan dalam praktek sangat jarang dilakukan. Komplikasi DM
berupa makroangiopati yaitu pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi,
penyakit arteri perifer sering terjadi pada penyandang diabetes. Sedangkaan
mikroangiopati berupa retinopati diabetik, nefropati diabetik dan neuropati.
Penanganan DM berupa pengendalian pola hidup dan medikamentosa.
D. Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pengetahuan tentang gejala tanda pada Diabetes Mellitus
2. Memberikan pengetahuan tentang komplikasi beserta penanganannya pada
Diabetes Mellitus
3. Memberikan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan di usia lanjut.
E. Bentuk Kegiatan
1. Senam Sehat Lansia
Senam sehat lansia ini dilakukan rutin tiap bulannya, yang dipimpin oleh
salah satu anggota peserta posyandu lansia yang sudah mengikuti
pelatihan senam sebelumnya.
2. Penyuluhan mengenai :
a) Diabetes Mellitus
Definisi
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah akibat penurunan produksii insulin yang progresif.
Diabetes melitus berhubungan dengan risiko penyumbatan
pembuluh darah dan merupakan faktor risiko untuk terjadinya
kelainan mikrovaskular (retinopati, nefropati dan neuropati) dan
makrovaskular.
Faktor Risiko
a. Berat badan lebih dan obese (IMT 25 kg/m2 ).
b. Riwayat penyakit DM di keluarga
c. Mengalami hipertensi (TD 140/90 mmHg atau sedang dalam
terapi hipertensi)
d. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau pernah
didiagnosis DM Gestasional
e. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome)
f. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
g. Aktifitas jasmani yang kurang
Gejala
Keluhan klasik diabetes mellitus adalah poliuria ( buang air kecil
sering,utama malam hari) polidipsia (banyak minum), polifagia
(banyak makan) dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yaitu lemah badan, kesemutan,
gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
vulva pada wanita.
Diagnosis
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara. Pertama,
jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis
DM. Kedua, dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa yang lebih
mudah dilakukan, mudah diterima oleh pasien serta murah,
sehingga pemeriksaan ini dianjurkan untuk diagnosis DM. Ketiga
dengan TTGO. Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih
sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa
plasma puasa, namun memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit
untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktek sangat jarang
dilakukan.

Komplikasi
Makroangiopati :
a. Pembuluh darah jantung
b. Pembuluh darah tepi
c. Penyakit arteri perifer sering terjadi pada penyandang diabetes.
Terkadang ulkus iskemik kaki merupakan kelainan yang
pertama muncul.
Mikroangiopati:
a. Retinopati diabetik
Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi
risiko dan memberatnya retinopati.
b. Nefropati diabetik
c. Neuropati
Yang tersering dan paling penting adalah neuropati perifer,
berupa hilangnya sensasi distal. Berisiko tinggi untuk terjadinya
ulkus kaki dan amputasi. Gejala yang sering dirasakan kaki
terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit di
malam hari.
Penanganan
Edukasi meliputi pemahaman tentang: Penyakit DM tipe 2
tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol. Gaya hidup sehat harus
diterapkan pada penderita misalnya olahraga, menghindari rokok,
dan menjaga pola makan. Pemberian obat jangka panjang dengan
kontrol teratur setiap 2 minggu
a. Perencanaan makan
Perencanaan makan harus disesuaikan menurut masing-
masing individu. Pada saat ini yang dimaksud dengan
karbohidrat adalah gula, tepung dan serat, sedang istilah gula
sederhana/simpel, karbohidrat kompleks dan karbohidrat kerja
cepat tidak digunakan lagi. Penelitian pada orang sehat maupun
mereka dengan risiko diabetes mendukung akan perlunya
dimasukannya makanan yang mengandung karbohidrat terutama
yang berasal dari padi-padian, buah-buahan, dan susu rendah
lemak dalam menu makanan orang dengan diabetes.
Banyak faktor yang berpengaruh pada respons glikemik
makanan, termasuk didalamnya adalah macam gula: (glukosa,
fruktosa, sukrosa, laktosa), bentuk tepung (amilose, amilopektin
dan tepung resisten), cara memasak, proses penyiapan makanan,
dan bentuk makanan serta komponen makanan lainnya (lemak,
protein).
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi
yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai
dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut:
Karbohidrat :60-70%
Protein :10-15%
Lemak :20-25%
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi,
umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan idaman.
b. Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-5 kali
seminggu selama kurang lebih 30-60 menit minimal 150
menit/minggu intensitas sedang). Kegiatan sehari-hari seperti
berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun, harus
tetap dilakukan.
c. Obat-obatan
Kontrol rutin 2 minggu sekali dan minum obat secara rutin sesuai
dengan pemberian dokter.
F. Waktu Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Januari 2017
G. Tempat Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan di Posko Posyandu Lansia Desa Bantar Panjang
H. Pelaksana Kegiatan
1. dr. Diana Ratih P (Penyuluh)
2. Ibu Surati, Amd.Keb
3. Kader Kesehatan di Desa Bantar Panjang
I. Peserta Kegiatan
Lansia yang terdaftar di Desa Bantar Panjang sebanyak 27 orang yang
mayoritas adalah perempuan.
J. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat pada kegiatan ini adalah berupa peningkatan pengetahuan
mengenai Diabetes Melitus. Peningkatan pengetahuan ini dilakukandengan
cara mengevaluasi tingkat pengetahuan peserta dengan cara sesion
tanya jawab oleh pembicara dan peserta.
K. Evaluasi Kegiatan
1. Kelebihan
Koordinasi yang baik antar petugas kesehatan (tim pelaksana kegiatan).
2. Kekurangan
Peserta yang kebanyakan lansia memiliki tingkat kemampuan
memahamiyang berbeda-beda dikarenakan keterbatasan fisik
3. Peluang
Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan dan memahami materi.
Kerjasama yang baik antar petugas kesehatan
4. Ancaman
Beberapa peserta kurang memperhatikan yang mengakibatkan peserta lain
terganggu dalam mempehatikan penyuluhan.
LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta dr. Diana Ratih P Tandatangan :

Nama Pendamping dr. H. Ari Windy Tandatangan :


Hardhanu, MM

Nama Wahana Puskesmas Cimanggu II

Tema Penyuluhan Penyuluhan Diabetes Mellitus

Tujuan Penyuluhan 1. Memberikan pengetahuan tentang gejala


tanda pada Diabetes Mellitus
2. Memberikan pengetahuan tentang
komplikasi beserta penanganannya pada
Diabetes Mellitus
3. Memberikan pengetahuan tentang cara
menjaga kesehatan di usia lanjut.
Hari / Tanggal Rabu, 11 Januari 2017

Waktu 08.30 10.30 WIB

Tempat Posko Posyandu Lansia Desa Bantar Panjang

Jumlah Peserta 27 peserta

Cimanggu, Januari 2017


Dokter Internsip Dokter Pendamping

dr. Diana Ratih P dr. H. Ari Windy Hardhanu, MM


NIP. 197504072006041008

Anda mungkin juga menyukai