Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

“PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PADA DIABETES MELLITUS”

Oleh Kelompok 4 :

Siti Khuzaimah (1314314201040)

Suko Sri Utami (1314314201041)

Trianingsih (1314314201044)

Triya Oktaviani (1314314201045)

Veronica Elis (1314314201046)

Wahyu Ramdhani (1314314201047)

Wasi’Udin (1314314201048)

Windi Tri Astutik (1314314201060)

Carol Frendy B (1314314201050)

Fransisko R. (1314314201051)

Noldianus (1314314201052)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN MAHARANI MALANG

Jl.simp. Candi Panggung 133 Malang Telp/Fax (0341) 4345375,7751871


website : www.stikesmaharani.ac.id │email : informasi@stikesmadharani.ac.id
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demi terpenuhinya target penugasan Kerja Lapangan mahasiswa STIkes


Maharani Malang, penyususunan proposal ini sebagai acuan untuk memberikan
wawasan dan gambaran terkait penyakit diabetes melitus, serta pencegahan dan
pengobatan yang tersusun dalam rangkaian kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat guna memenuhi tugas mata kuliah Field Work.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Mojolangu yang


menyatakan tingginya angka kejadian diabetes melitus, maka kelompok
mengangkat judul tentang “ Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Melitus” di RW
04 Kelurahan Tunjung Sekar.

World Health Organization (WHO) tahun 2009 memperkirakan, sekitar 8


juta penduduk di dunia mengidap Diabetes Mellitus dan akan meningkat menjadi
lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. WHO melaporkan, jumlah kematian
akibat penyakit tersebut di seluruh dunia adalah 3,2 juta orang per tahun. Itu
artinya, setiap menit, 6 orang meninggal dunia akibat diabetes. Indonesia
menempati peringkat ke empat Negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitus
terbanyak di dunia dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk setelah Amerika
Serikat, India dan Cina.8 Kenaikan jumlah penduduk dunia yang terkena penyakit
Diabetes Mellitus atau kencing manis semakin mengkhawatirkan.

Menurut Hasnah (2009) Tingginya jumlah penderita diabetes mellitus tipe


di Indonesia diakibatkan perilaku makan orang Indonesia yang terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan pada usia
dewasa, asupan kalori rata-rata 3200 kalori. Diabetes mellitus merupakan penyakit
bukan penyakit menular melainkan penyakit yang diakibatkan oleh faktor gaya
hidup dan genetik/keturunan
1.2 Rumusan Masalah

Data yang kita peroleh dari puskesams mojolangu, angka kejadian Diabetes
Melitus di kelurahan tanjung sekar tepatnya di Rw.04 Rt.6-11.

1.3 Tujuan

Memberikan informasi dan pengetahuan terkait pencehagan dan pengobatan


pada penderita Diabetes Mellitus. Agar masyarakat yang menderita Diabetes
Melitus bisa waspada dan menjaga gaya hidup sehat guna untuk mengurangi
angka penderita Diabetes Mellitus.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat diadakannya penyuluhan ini agar dapat menambah


wawasan masyarakat tentang Diabetes Mellitus, pola hidup sehat dan diit makan
yang sesuai kebutuhan penderita DM, serta memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang pencegahan dan pengobatannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus


2.1.1 Pengertian

Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu kelompok penyakit metabolic


dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua – duanya.(Gustaviani, 2006 : 1857 – 1859 )

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang sering di


derita oleh masyarakat indonesia. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit
gangguan kesehatan di mana kadar glukosa dalam darah seseorang menjadi tinggi.
Diabetes Mellitus (DM) dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau
kencing manis yang mempunyai penderita yang cukup banyak di Indonesia.

Diabetes Mellitus adalah sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang


yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan
hormon insulin.Kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti
kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin
dengan sistoma berupa hiperglikemi kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein sebagai akibat dari :

 Defisiensi sekresi hormon insulin, aktifitas insulin atau keduanya


 Difisiensi transporter glukosa
 Atau keduanya

2.1.2 Etiologi
 DM Tipe 1
Melalui proses imonologik dimana tubuh tidak bisa menghasilkan insulin
karena sel beta pancreas dirusak oleh system autoimun.
 DM Tipe II
a. Obesitas
b. Gaya hidup
c. Usia
 DM tipe lain
a. Defek genetic fungsional sel beta
Kromosom 12, HNF – 1 α (dahulu MODY 3)
Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2)
Kromosom 20, HNF – 4 α (dahulu MODY 1)
Kromosom 13, insulin prometer factor (IPF – 1, dahulu MODY 4)
Kromosom 17, HNF – 1 β (dahulu MODY 5)
Kromosom 2, Neuro D1 (dahulu MODY 6)

DNA mitcohondria, dan lain –lain.

a. Defek genetic kerja insulin : resistensi insulin tipe A,


leprechaunrism sindrom Robson Mendenhall, diabetes lipoatropik.
b. Penyakit endokrin pankreas : pankreatitis, trauma/pankreatomi,
neuplasma, fibrosis kristik, hemakromatosis, pankreotopati
fibrokalkulus.
c. Endokrinopati : akromegali, sindrom cushing, feokromatisoma,
hipertiroidisme, aldosteronoma
d. Karena obat/ zat kimia : vector, pentanidin, asam
nikotinat,glukokortiroid, hormon tiroid, diazoxin,agonis β,
andrenegik, Tiazid, dilatin.
e. Infeksi : rubella sanginetal, CMV.
4. Diabetes kehamilan biasaya karena herideter. (Gustaviani, 2006 :
1859).

2.1.3 Tanda dan gejala


a. Poliuria ( akibat dari diuresis osmotic bila di ambang ginjal
terhadap reabsobsi glukusa di capai dan kelebihan glukosa keluar
melalui ginjal ).
b. Polidipsia ( disebabkan oleh dehidrasi dan poliuria ).
c. Poliphagia (dan disebabkan oleh peningkatan kebutuhan energi dan
perubahan sintesis protein dan lemak ).
d. Penurunan berat badan (akibat dari katabolisme protein dan lemak)
e. Pruritas vulvular.
f. Kelelahan.
g. Gangguan penglihatan
h. Peka rangsang.
i. Kram otot

2.1.4 Penatalaksanaan diabetes melitus

Kerangka utama penatalaksanan DM yaitu

1. Perencanan makan
 Kabohidrat = 60 – 70 %
 Protein = 10 – 15 %
 Lemak = 20 – 25 %
 Kolesterol = < 300 mg/dl - Serat = 25 gr/hari diutamakan jenis
serat larut
 Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi.
 Latihan jasmani dianjurkan secara teratur 3 – 4 kali permiggu
selama ± 0,5 jam. Latihan yang dianjurkan jalan kaki, jogging,
lari, renang, bersepeda.
 Obat berkhasiat hipoglikemik Obat hipoglikemik oral (OHO)
antara lain sulfoniurea, biguanid, inhibitor, glukosidae, insulin
sensizing agen.

2.1.5 Pencegahan

Bagi anda yang sudah terkena diabetes sebaiknya berolahraga setiap pagi,
makan makanan yang rendah karbohidrat dan lemak,namun tinggi protein,
vitamin dan mineral. Perbanyak makan sayuran dan makanan berserat
tinggi lainnya. Sedangkan resiko terkena diabetes dapat dikurangi dengan
mengatur pola makan yang sehat, rajin olahraga, tidur yang cukup, menghindari
rokok, mirasantika dan lain sebagainya.
BAB III
PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Penyuluhan Mengenai


Penyuluhan mengenai pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus
1. Tujuan dilakukannya penyuluhan ini yaitu untuk memberikan
informasi mengenai pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus
2. Sasaran
Masyarakat Rw 04 yang terdiri dari 11 RT kelurahan Tunjungsekar
Kota Malang
3. Metode
Diskusi, ceramah
4. Tempat dan waktu
 Tanggal pelaksanaan : Desember 2016
 Tempat pelaksanaan : Rw 04 Kelurahan Tunjungsekar Kota
Malang
5. Materi
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Penatalaksanaan
5. Pencegahan
6. Pembiayaan dan sumber dana
Swadaya kelompok 2
7. Bahan yang di gunakan dalam penyuluhan ini yaitu terdiri dari :
a. LCD
b. Leaflet
c. Toa dan microfone
d. Kabel olor
e. Camera digital
f. Speaker
3.1 Penutup
Demikianlah pre planning ini kami buat dengan sebenar-benarnya,
sehingga dapat menjadi bahan melaksanakan kegiatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

www.who.int/en/ . World Health Organization [updated 2011; cited 2011


Jan 25]. Available from http://www.who.int/topics/diabetes_mellitus/en/
www.diabetesatlas.org . Brussels: International Diabetes Federation
[updated 2009; cited
(2011 Jan 25). Available from http://www.diabetesatlas.org/content/what-is-
diabetes
PERKENI. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe-2
di Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; 2006. p.1-10

Anda mungkin juga menyukai