Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENDKES

SENAM KAKI DIABETIK

Oleh Kelompok 3A:


Sunarsih
Dudi Agus S
Eva Yusana
Dudu Munfaridz
Irfan Malik
Abdurrohman
Aep Saepullah
Warti

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

JAKARTA

2023

1
DAFTAR ISI

COVER
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Tujuan Kegiatan............................................................................................5

C. Manfaat Pengabdian Masyarakat..................................................................5

D. Bentuk Kegiatan............................................................................................5

E. Waktu dan Tempat Kegiatan.........................................................................5

F. Sasaran..........................................................................................................6

G. Sumber Dana Kegiatan.................................................................................6

H. Materi Pokok.................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan

tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme

karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi

produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau

disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO,

1999).

Penyakit DM Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang tidak dapat

disembuhkan akan tetapi dapat dikendalikan. Pengendalian penyakit ini salah

satunya adalah dengan senam kaki diabetik. Menurut Ruben, dkk (2016)

menyebutkan bahwa empat pilar penatalaksanaan diabetes yaitu edukasi,

terapi gizi medis, latihan jasmani, dan terapi farmakologi. Komponen latihan

jasmani atau olahraga sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena

efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan

pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin

(Zaenurokhim dan Andi, 2012).

Seiring dengan peningkatan jumlah penderita DM, maka komplikasi

yang terjadi juga semakin meningkat, satu diantaranya adalah ulserasi yang

mengenai tungkai bawah, dengan atau tanpa infeksi dan menyebabkan

kerusakan jaringan di bawahnya yang selanjutnya disebut dengan kaki

4
diabetes (KD). Manifestasi KD dapat berupa dermopati, selulitis, ulkus,

gangrene, dan osteomyelitis. Dermopati akan menyebabkan kuku rentan akan

infeksi, folikulitis dan sties, Selulitis akan menyebabkan kulit kemerahan,

bengkak, terasa lembek dan sakit saat ditekan, ulkus menyebabkan

penyempitan pembuluh darah, kerusakan struktur tulang kaki. Kesemuanya

akan menyebabkan luka, apabila luka terjadi pada kaki diabetik akan beresiko

menyebabkan terjadinya ulkus diabetikum (Sunaryo dan Sudiro, 2014).

Prevalensi DM Tipe 2 dengan ulkus diabetikum dari tahun ke tahun

semakin meningkat, di dunia berkisar 4-10%, yang menyebabkan 40-7-%

kasus DM Tipe 2 dengan ulkus diabetik mengalami amputasi dengan non

trauma. Penyebab terjadinya amputasi yaitu diakibatkan oleh faktor iskemik

50-7-%, dan komplikasi dengan infeksi 30-50% (Karminah, 2019). Prevalensi

ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 15%dengan presentasi kematian 32,5%

dan presentasi dengan amputasi sebesar 23,5%, dan presentasi jumlah

perawatan penderita DM di rumah sakit sebesar 80% (Wagiu, 2016).

Latihan jasmani akan menyebabkan terjadinya peningkatan aliran

darah, maka akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak

tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan

berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes (Sunaryo

dan Sudiro (2014). Contoh latihan jasmani atau olahraga yang dianjurkan

salah satunya adalah senamkaki diabetes. Senam direkomendasikan dilakukan

dengan intensitas moderat (60-70 maksimum heart rate), durasi 30-60 menit,

dengan frekuensi 3-5 kali per minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut

tidak melakukan senam (Ruben, dkk, 2016).

5
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan turut berperan dalam

mencapai kesehatan yang optimal. Salah satu peran perawat menurut

Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 yaitu sebagai Pendidik /Edukator.

Perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dalam hal

ini individu, keluarga, serta masyarakat sebagai upaya menciptakan perilaku

individu/ masyarakat yang kondusif bagi kesehatan.

Oleh karena itu kami tertarik untuk mengadakan Pendidikan

Kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada penderita diabetes mellitus

sekaligus menjalankan peran dan fungsi perawat sebagai edukator/ pendidik.

B. Tujuan Kegiatan
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat penderita DM tentang
senam kaki diabetik berupa edukasi kesehatan.

C. Manfaat Pengabdian Masyarakat


1. Meningkatkan pengetahuan penderita DM terhadap perawatan DM
2. Mengetahui pengertian Diabetes Melitus
3. Mengetahui penyebab Diabetes Melitus
4. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus
5. Mengetahui cara pengelolaan Diabetes Melitus
6. Mengetahui komplikasi Diabetes Melitus
7. Mengetahui senam Diabetes Melitus

D. Bentuk Kegiatan
Edukasi Penerapan Senam Diabetik pada Masyarakat binaan Puskesmas
Rawat Inap Cibeber

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pendkes ini dilakukan pada tanggal 17 Juni 2023 Pukul 08.00 s/d Selesai di
Aula Puskesmas Rawat Inap Cibeber

6
F. Sasaran
Sasaran masyarakat penderita penyakit Diabetes Militus

G. Sumber Dana Kegiatan


Sumber dana kegiatan Pendkes ini di biayai dari Mahasiswa

H. Materi Pokok
1. Pengertian
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau

gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai

dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan

metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi

fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh

gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans

kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel

tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di

dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau

menggunakan insulin secara efektif.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang

bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang

normal. Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias

menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan energi.

2. Penyebab

a. Keturunan

b. Usia

7
c. Kegemukan

d. Kurang gerak

e. Kehilangan insulin

f. Alkoholisme

g. Obat-obatan

3. Tanda dan Gejala

a. Sering merasa haus

b. Sering kencing terutama malam hari

c. Pandangan menjadi kabur

d. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk

e. Penurunan berat badan

f. Kulit terasa kering

g. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit

sembuh

h. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan

i. Mual dan muntah

4. Pengelolaan DM

Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena

pengobatan dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.

Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :

a. Minum obat secara teratur sesuai program

b. Diet yang tepat

c. Olahraga yang teratur

d. Kontrol GD teratur

8
5. Makanan yang dipantng dan diperbolehkan

Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :

Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi

Indonesia ) diet harian penderita DM disusun sebagai berikut:

a. Karbohidrat : 60-70 %

b. Protein         : 10-15%

c. Lemak          : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi  yang dikonsumsi oleh penderita

DM diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Jenis Makanan yang tidak boleh dikonsumsi :

1) Manisan Buah

2) Gula pasir

3) Susu Kental Manis

4) Madu

5) Abon

6) Kecap

7) Sirup

8) Es Krim

b. Jenis makanan yang boleh di makan tetapi harus dibatasi ;

1) Nasi

2) Singkong

3) Roti

4) Telur

5) Tempe

9
6) Tahu

7) Kacang Hijau

8) Kacang Tanah

9) Ikan

c. Jenis Makanan yang dianjurkan untuk di makan :

1) Kol

2) Tomat

3) Kangkung

4) Oyong

5) Bayam

6) Kacang Panjang

7) Pepaya

8) Jeruk

9) Pisang

10) Labu Siam  

6. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan

baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :

a. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi

b. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung

c. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati

d. Syaraf : Neuropati, mati rasa

e. Kulit : Luka lama, gangren

10
f. Hipoglikemi

g. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :

a. Diet dengan benar

b. Minum obat teratur

c. Kontrol gula darah teratur

d. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)

e. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka

cepat MINUM TEH MANIS

f. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak

licin, tangga ( undak-undakan tidak tinggi)

g. Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada

penderita  DM :

a. Hindari terlalu sering merendam kaki

b. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik

c. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau

menghilangkan kalus

d. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit

e. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik

a. Sirkulasi darah kaki kurang baik

11
b. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka

c. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka:

a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa

steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke

dokter

b. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke

dokter.

Perawatan kaki Diabetik :

a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung /

sikat halus

b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna

( pucat,kemerahan ),bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu

(dingin,lebih panas)

d. Bila kaki kering,olesi dengan lotion

e. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku

terlalu keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C )

selama 5 menit.

f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol

12
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada

sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan

pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar

h. Lakukan senam kaki

i. Jangan biarkan luka sekcil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :

a. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar  kurang lebih ½ inchi  lebih

panjang dari kaki

b. Bentuk : Ujung sepatu  jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi

c. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut

d. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

7. Ulkus Diabetikum
Ulkus diabetikum adalah komplikasi diabetes mellitus yang

terjadi karena kontrol glikemik yang buruk, neuropati, peripheral

vascular disease, serta perwatan kaki yang buruk.

Patofisiologi ulkus diabetikum berhubungan dengan kontrol

glikemik yang buruk baik pada diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2,

dengan neuropati yang disertai dengan penyakit vaskular yang

menyebabkan ulserasi. Pada keadaan ini, infeksi dapat terjadi sebagai

konsekuensi dari adanya ulserasi. Penyebab utama yang mendasari

adalah kontrol glikemik yang buruk disertai dengan komplikasi neuropati

perifer dan sumbatan vascular.

13
Tata laksana ulkus diabetikum dilakukan secara keseluruhan dari

kontrol penyakit yang mendasari yaitu diabetes mellitus, perawatan luka,

kontrol infeksi, serta perbaikan vaskularisasi.

8. Senam kaki diabetik


senam kaki diabetik merupakan salah satu tindakan mandiri yang

harus dilakukan untuk mencegah resiko gangren pada pasien diabetes

mellitus. Senam Kaki Diabetes dapat menjadi cara untuk mencegah

terjadinya luka pada diabetes..

9. Komplikasi Diabetes
Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering

dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat

bermanifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan artropati

Charcot. Ada dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot

yaitu tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi. Tindakan

rehabilitasi meliputi program terpadu yaitu evaluasi tukak, pengendalian

kondisi metabolik, debridemen luka, biakan kuman, antibiotika tepat

guna, tindakan bedah rehabilitatif dan rehabilitasi medik. Tindakan

pencegahan meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam

kaki diabetes.

10. Manfaat senam kaki diabetes


Senam kaki diabetes merupakan latihan yang dilakukan bagi

penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan

membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Gerakan-gerakan

senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki,

memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah

14
gerakansendi kaki. Dengan demikian diharapkan kaki penderita diabetes

dapat terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita

dengan senam kaki diabetes tersebut

11. Tujuan Senam Kaki diabetic


a. Meningkatkan kekuatan otot pergelangan kaki dan kaki.

b. Meningkatkan aliran darah ke kaki

c. Memelihara lingkup gerak sendiri

d. Memperbaiki pola gerak saat berjalan

12. Tahapan Senam Kaki Diabetikum


a. Langkah pertama senam kaki diabetes yaitu pasien duduk tegak

diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai.

b. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki

diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar

ayam sebanyak 10 kali

15
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak

kaki ke atas. Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari

kaki diletakkan di lantai dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan

ini dilakukan secara bersamaan pada kaki kanan dan kiri bergantian

dan diulangi sebanyak 10 kali.

d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki

diangkat ke atas dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki

sebanyak 10 kali.

e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan

buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki

sebanyak 10 kali.

16
f. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu

gerakan jari-jari kaki kedepan kemudian turunkan kembali secara

bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.

g. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian

angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah

lalu turunkan kembali kelantai.

h. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama seperti pada

langkah ke-8, namun gunakan kedua kaki kanan dan kiri secara

bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.

i. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut.

Kemudian gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.

j. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki

pada pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara

dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

17
k. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran

tersebut menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka

kembali bola tersebut menjadi lembaran seperti semula

menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali

saja.

l. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua

bagian koran tersebut.

m. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua

kaki.

n. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut

dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas

yang utuh tadi.

o. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki

kanan dan kiri menjadi bentuk bola.

18
DAFTAR PUSTAKA

KEMENKES RI. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2019;1–8. 2.

Husniawati N. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus


Kaki Diabetes Mellitus Di Klinik Diabetes Mellitus Tahun 2015. Jurnal Ilmu
Kesehatan. 2015; 3.

Fajriyah NN, Aktifah N, Mugiyanto E. Paket Edukasi dan Deteksi Dini


Meningkatkan Perilaku Perawatan Kaki Diabetisi di Puskesmas Kabupaten
Pekalongan. Gaster. 2020;18(1):12. 4.

Fata UH, Wulandari N, Triyanti L. Pengetahuan Dan Sikap Tentang


Perawatan Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan.
2020;12(1):101–6. 5.

Purwanti OS. Analisis Faktor - Faktor Risiko Terjadi Ulkus Kaki pada
Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Dr. Moewardi. Tesis. 2013; 6.

Fadriyanti Y. Perawatan Kaki Pada Penyandang Diabetes Melitus.


2019;XIII(9):117–26. 7.

Putri VY, Indra RL, Erianti S. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PRAKTIK PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES
MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI, PROPINSI
RIAU Vivi Yunita Putri, Rani Lisa Indra, Susi Erianti. Jurnal Cakrawala Promkes.
2020;2(2):87–95. 8.

Wardani EM, Wijayanti L, Ainiyah N. THE EFFECT OF DIABETIC


FOOT SPA ON ANKLE BRACHIAL INDEX AND FOOT SENSITIVITY OF
DIABETES MELLITUS TYPE 2. 2019;6(September):672–6. 9.

19
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SENAM KAKI DIABETES MELITUS

Masalah : Diabetes Melitus


Pokok Pembahasan : Senam Kaki Diabetes Melitus
Sasaran : Peserta Prolanis
Jam : 08.00 s.d selesai
Waktu : 20 menit
Tanggal : 17 Juni 2023
Tempat : Puskesmas Cibeber
Pemateri : Mahasiswa

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan peserta prolanis
mengerti dan memahami tentang senam kaki diabetes melitus.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta diharapkan :
1. Dapat menjelaskan pengertian Diabetes Melitus
2. Dapat menyebutkan penyebab Diabetes Melitus
3. Dapat menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Dapat menyebutkan cara pengelolaan Diabetes Melitus
5. Dapat menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus
6. Dapat memdemonstrasikan senam Diabetes Melitus
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Roleplay
3. Diskusi / Tanya Jawab
D. Media Penyuluhan
1. Leaflet

20
2. Laptop
3. Infokus
E. Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran Media
o kegiatan
1 Pembukaan 2 1. Mengucapkan salam 1.Menjawab salam Kata-
. Menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan kata/
3. Menyampaikan tentang dan menyimak Kalimat
tujuan pokok materi 3.Bertanya
4. Meyampakaikan pokok Mengenai
pembahasan Perkenalan dan
5. Kontrak waktu Tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2 Pelaksanaa 23 Penyampaian Materi 1. Mendengar Leaflet
. n menit 1. Menjelaskan kan dan
Pengertian menyimak
2. Menjelaskan 2. Bertanya
Penyebab mengenai
3. Menjelaskan Tanda hal-hal
dan gejala yang belum
4. Menjelaskan Faktor jelas dan
Resiko mengerti
5. Menjelaskan Upaya 3. Menyimak
Pencegahan dan
6. Roleplay senam demonstrasi
kaki diabetes senam kaki
melitus diabetes
melitus

3 Penutup 5 1. Tanya Jawab 1. Sasaran Kata-Kata


. menit 2. Memberikan menjawab / Kalimat
kesempatan kepada tentang
para peserta untuk pertanyaan
bertanya yang

21
3. Melakukan diajukan
Evaluasi 2. Mendengar
4. Menyampaikan 3. Memperhat
kesimpulan materi ikan
5. Mengakhiri 4. Menjawab
Pertemuan dan salam
mengucapkan
salam

F. Evaluasi
Diharapkan Peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diabetes Melitus
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Menyebutkan cara pengelolaan Diabetes Melitus
5. Menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus
6. Memdemonstrasikan senam Diabetes Melitus

22
MATERI PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi
insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya
sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin
secara efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin
memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan
sebagai cadangan energi.

B. Penyebab
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. Tanda dan gejala


1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan

23
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah

D. Pengelolaan Diabetes Melitus


Perawatan diabetes melitus dirumah saat ini sangat dianjurkan karena
pengobatan dan perawatan diabetes melitus membutuhkan waktu yang lama.
Cara perawatan pasien diabetes melitus di rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olah raga yang teratur
4. Kontrol gula darah teratur
5. Pencegahan komplikasi

E. Komlpikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita diabetes melitus tidak dirawat
dengan baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren (ulkus diabetes melitus)
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :


h. Diet dengan benar
i. Minum obat teratur
j. Kontrol gula darah teratur
k. Olahraga ( jalan kaki, senam, senam kaki diabetik, sepeda santai, dsb)
l. Mencegah kulit terluka
m. Cegah Kegemukan

G. Senam Kaki Diabetes Melitus

24
Senam kaki diabetes merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita diabetes
melitus atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat
memperlancar peredaran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat
otot kaki dan mempermudah gerakansendi kaki. Dengan demikian diharapkan kaki
penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat meningkatkan kualitas hidup
penderita dengan senam kaki diabetes tersebut.

Manfaat senam kaki diabetes mellitus, diantaranya:

1. Meningkatkan kekuatan otot pergelangan kaki dan kaki.


2. Meningkatkan aliran darah ke kaki
3. Memelihara lingkup gerak sendiri
4. Memperbaiki pola gerak saat berjalan

Tahapan Senam Kaki Diabetes Melitus:

1. Langkah pertama senam kaki diabetes yaitu pasien duduk tegak diatas


bangku dengan kaki menyentuh lantai.
2. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan
di lantai dan tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara
bersamaan pada kaki kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10
kali.
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki
diangkat ke atas dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
6. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan
jari-jari kaki kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri
dan ke kanan. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.

25
7. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan
kembali kelantai.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama seperti pada langkah ke-
8, namun gunakan kedua kaki kanan dan kiri secara bersamaan. Ulangi
gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
9. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian
gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
10. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki
dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
11. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran
tersebut menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali
bola tersebut menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah
kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja.
12. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian
koran tersebut.
13. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
14. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan
kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh
tadi.
15. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan
dan kiri menjadi bentuk bola.

26
27

Anda mungkin juga menyukai