Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENDIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES MELITUS

Dosen pengampu Dr.Izhar,M Pd.

OLEH :

Nama : Rianti Tanazara

Nim :2023206203134

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karuniaya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berkaitan dengan
Diabetes Mellitus. Makalah ini dapat dipergunkaan dan dipakai sebagai dasar
untuk memperoleh pengetahun tentang Diabetes Mellitus.
Sesuai dengan kodratnya tak ada manusia yang sempurna, sebagai
manusia biasa kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk membantu kemajuan makalah-makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan akhir kata kami mengucapkan banyak terima
kasih. Wassalam.

Pringsewu, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Definisi Diabetes Mellitus............................................................................3

B. Faktor resiko diabetes Mellitus.....................................................................5

C. Patofisiologi diabetes mellitus......................................................................5

D. Tanda dan gejala diabetes mellitus...............................................................6

E. Penatalaksanan diet pada penderita diabetes mellitus...................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya


hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja
dan atau sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes
Melitus yaitu polidipsia,poliuria,polifagia,penurunan berat badan,kesemutan.
International Diabetes Federation(IDF) menyebutkan bahwa
prevalensi Diabetes Melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM
sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2012
angka kejadian diabetes melitus didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa
dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi
dunia yang menderita diabetes mellitus. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada
tahun 2008, menunjukan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%.
Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh faktor risiko
yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik
yang kedua adalah faktor risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan
merokok tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok,
konsumsi alkohol, Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang dan umur. Diabetes
Mellitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai
semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit
yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak,
penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan
membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan
sebagainya. Tidak jarang, penderita DM yang sudah parah menjalani
amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan.Untuk menurunkan
kejadian dan keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka dilakukan

1
pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral
hiperglikemik dan insulin.

B. Tujuan

Dalam setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin di capai, begitu
juga dengan makalah ini. Adapun tujuan dari makalah ini :
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui penyakit
Diabetes Melitus.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian diabetes mellitus
b. Untuk mengetahui faktor resiko diabetes mellitus
c. Untuk mengetahui patofiiologi diabetes mellitus
d. Untuk mengetahui tanda dan gejala diabetes mellitus
e. Untuk mengetahui penatalaksanan diet pada penderita diabetes
mellitus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Diabetes Mellitus

Diabetes melitus ( DM ) adalah kumpulan gejala yang timbul pada


sesearang yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah
akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif. Penyakit diet
hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku tentang
makan.
Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia
(2002) oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, penyakit Diabetes
Melitus di bagi dalam 4 golongan, yaitu: Diabetes Melitus Tipe I dan II,
Diabetes mellitus Gestasional, dan tipe lain.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana
terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta
ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan
dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah
(hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun
relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif
berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang.
Hormon Insulin dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008).

Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit diabetes yaitu :

1. Penyakit diabetes mellitus tipe 1


Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat
memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita penyakit Diabetes
harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya.

3
Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak &
remaja.
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka
insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan
insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena
insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas.
Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka

2. Penyakit diabetes mellitus tipe 2


Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi
hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat
digunakan dengan baik (resistensi insulin).
Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita
saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari
40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam
keluarga.
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa
fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih
banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan
tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat
diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan
minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas
agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus
dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah
dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula,
disertai dengan gerak badan yang sesuai.

4
B. Faktor resiko diabetes Mellitus

Angka kejadian penderita diabetes mellitus ( DM ) di indonesia


menurut perkiraan diabetes international ( WHO persective ) pada tahun
2000 8,4 juta ( 1,9 % ) penderita DM, angka ini akan meningkat terus di
mana tahun 2030 di perkirakan mencapai 21,3 juta ( 2,8 % ) menderita
diabetes mellitus. untuk itu di anjurkan agar mengenali sedini mungkin
diabetes yakni dengan mengenal faktor – faktor resiko terjadinya penyakit
tersebut, meliputi :
1. Kegemukan / obesitas
2. Level kolesterol yang tinggi
3. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
4. Merokok dan stres
5. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
6. Kerusakan pada sel pankreas.
7. Usia di atas 40 tahun
8. Hipertensi ( td : >140/90 mmhg )
9. Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
10. Riwayat keguguran yang berulang saat kehamilan
11. Melahirkan banyi cacat atau melahirkan banyi di atas 4 kg
12. Riwayat dm pada kehamilan dan riwayat kadar gula abnormal
13. Penderita dengan riwayan penyakit jantung koroner

C. Patofisiologi diabetes mellitus

Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan


satu dari tiga efek utama kekurangan insuliun sebagai berikut :
1. Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat
peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 - 1200 mg.
Per100ml.

5
2. Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan
lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun
pengendapan lipid
3. Pada dinding vaskular yang mengakibatka aterosklerosis,
pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh (Guyton, A.C.,
1990).

D. Tanda dan gejala diabetes mellitus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM


atau kencing manis yaitu dapat dilihat langsung dari efek peningkatan
kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai
nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang
mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau
dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakan tanda dan gejala


nya seperti dibawah ini :

1. Adanya keluhan yang khas :


a. Banyak buang air kecil terutama di malam hari (Polyuria)
b. Gampang haus dan banyak minum (Polydipsia)
c. Muda lapar dan banyak makan (Polyphagia)
d. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
2. Berat badan menurun cepat tanpa sebab yang jelas.
3. Adanya Keluhan yang tidak khas yaitu :
a. Sering kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf di telapak tangan
dan kaki
b. Gatal – gatal di sekitar genitalia
c. Sering keputihan pada wanita
d. Adanya bisul yang hilang timbul
e. Penglihatan kabur
f. Cepat lelah dan mudah mengatuk

6
g. Luka sukar sembuh dan impoten

Semua gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang
tinggi akan mempengaruhi ginjal dan menghasilkan air kemih dalam
jumlah banyak dan mengencerkan glukosa sehingga penderita sering
buang air kecil dalam jumlah banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka
penderita merasakan haus yang berlbihan sehingga banyak minum
(polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita
mengalami penurunan berat badan.

E. Penatalaksanan diet pada penderita diabetes mellitus

1. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba
menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya
untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa
darah normal ( Arjatmo. Tjokronegoro. 2000 ).
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi diet
e. pendidikan
2. Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara:
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin
(endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral
dan aktivitas fisik.

7
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal.
d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka
pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal.
3. Syarat-syarat Diet Diabetes Mellitus adalah :
a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal. Kebutuhan energi di tentukan dengan memperhitungkan
kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB
normal, di tambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan
khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya
komplikasi. Makanan di bagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan
pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil
untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total.
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total, dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya
dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan di
batasi, yaitu ≤ 300 mg hari.
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total,
yaitu 50-65%.

Syarat-syarat diet penyakit Diabetes Melitus dengan Nefropati adalah:

a. Energi adekuat, yaitu 25-30 kkal/kg BB ideal

8
b. Protein rendah, yaitu 10% dari kebutuhan energi totol atau 0,8 g/kg
BB.
c. Karbohidrat sedang, yaitu 55-60% dari kebutuhan energi total
d. Lemak normal,yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
e. Natrium :1000 -3000 mg tergantung pada tekanan darah, adanya
edema,dan ekskresi natrium.
f. Kalium dibatasi hingga 40-70 mEq (1600-2800 mg) / 40 mg/kg
BB, bila ada hiperkalemia(GFR≤ 10 ml/menit) atau bila jumlah
urine < 1000 ml/hari.
g. Fosfor tinggi: 8-12 mg/kg BB (diperlukan obat pengikat fosfor)
h. Kalsium tinggi:1200-1600mg( diperlukan suplemen)
i. Vitamin tinggi.
4. Bahan makanan yang dianjurka
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah
sbgai berikut :
a. Sumber karbohidrat kompleks.
b. Sumber protein yang rendah lemak
c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang
mudah dicerna
5. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi, atau dihindari untuk
Diet Diabetes Melitus adalah :
a. Mengandung banyak gula sederhana, seperti: Gula pasir, gula
jawa, Sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula,
susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim.
b. Mengandung banyak lemak seperti: cake, makan siap saji (fast
food) goreng-gorengan
c. Mengandung banyak natrium, seperti ikan asin, telur asin makanan
yang diawetkan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang


disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat
kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Ada dua jenis
diabetes yaitu diabetes tipe l dan diatetes tipe ll . Diabetes tipe I
diakibatkan karena tejadinya kerusakan pankreas sehingga insulin harus di
datangkan dari luar. Diabates tipe II atau disebut juga DM yang tidak
tergantung pada insulin yang disebabkan karena insulin yang tidak dapat
bekerja dengan baik.

B. Saran

Bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis sebaiknya


menjaga pola makan dan diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol
dengan baik. Selain menjaga pola makan dan diet penderita DM juga bisa
menggunakan kombinasi obat anti diabetes seperti metformin dengan
glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya terhadap kadar gula
darah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, K.E. Yulinah. ( 2000 ), Ekstrak Etanol Buah “Uji Aktivitas


Antidiabetes Mengkudu” Morinda citrifolia L. Surabaya

Kozier B Erb B (2000), Fundamental Of Nusring “Peran DIIT Dalam

Penanggulangan Diabetes”, EGC, Jakarta

Guyton, A.C. (1990), Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit, Edisi Ketiga,
EGC, Jakarta, Hal. 707-708.

Katzung, B.G. (2002), Farmakologi Dan Klinik, Hal. 125-126, Universitas

Airlangga Press, Surabaya

Mycek, M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (2001), Farmakologi Ulasan


Bergambar, Edisi Kedua, Hal. 261-262, Penerbit Widya Medika:
Jakarta.

Schunak. W. (1990), Senyawa Obat, Edisi Kedua, Hal. 558, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai