DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “DIABETES
MILITUS” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah “EPID
PENYAKIT TIDAK MENULAR”. Tujuan yang lebih khusus penulisan
makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang apa itu Diabetes
Militus yang kami sajikan berdasarkan referensi dan berita
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sunbangan pemikiran kepada pembaca khsusnya kepada para
mahasiswa Akademik KESMAS STIK IJ parigi. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN…………………........……………………… 3
A. KESIMPULAN…….…………………………………………. 11
B. SARAN………………….…………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus
B. Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
C. Untuk mengetahui apa saja tanda – tanda dan gejala Diabetes Militus
D. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?
E. Untuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus
F. Untuk mengetahui hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diabetes mellitus
B. Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin
endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak
disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
C. Not insulin requiring diabetes.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan,
bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1
memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai
dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin
umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah
kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi
autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap
paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan
diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan
kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan
olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan
pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian
masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga
dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada
saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin
melalui "inhaled powder".
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan
hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan
glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju
reaksi esterifikasi pada hati.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis.
Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas
fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat
pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon
insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai
contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di
deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,,
perawatan dengan lisan [antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi
hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering
yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan
produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release
yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon
insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis
pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu
pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal
atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang
cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama
sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah
defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik.
Sebaliknya, hormon tri-iodotironina menginduksi biogenesis di dalam
mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V,
meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan
spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang hormon melatonin
akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan
aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV. Bersama
dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi
oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang
menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot
jantung pada penderita diabetes.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat
membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami
oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit
jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka.
Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin
dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat
terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian
sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari
perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Induksi kehamilan
dapat diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta. Operasi sesar dapat
akan dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan
resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.
C. Tanda dan gejala Diabetes Militus
1. Pola makan
3. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen
penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita
diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit
walaupun resikonya sangat kecil.
6. Pola hidup
7. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula
darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-
kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori
wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari
teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali
makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan
kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
8. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif,
seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit
kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner,
dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia
adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar
HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di
masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah
serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
9. Suka ngemil
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset
para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3
hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang
sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar,
penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang
membuat kadar gula darah naik.
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar.
Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan
kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik.
Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa
jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap
51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi
minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi.
Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan
pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak
membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan
mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak
melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab
kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. Jika
ini terjadi sekali saja, walaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat
maka orang tersebut berpeluang menderita diabetes tipe 2.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan
oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika
disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit
gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi
mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada
stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup
jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat
berpengaruh pada orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya
dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang saya buat, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit
Diabetes Militus (DM) ini sangat brrbahaya dan menakutkan. Banyak sekali
faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Diabetes Militus.
Seperti conohnya, Obesitas(berat badan berlebih),faktor genetis, pola hidup
yang tidak sehat (jarang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang
lainnya.
B. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati – hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga
dan istirahat yang cukup
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula
melonjak tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://faluethautamiee.2012/12/makalah-diabetes-militus.html