Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS”

OLEH :

KELOMPOK 3, KELAS 3B :

KRISMON MOLANDA PERTIWI

MELLY REZQIA HELMI

NANDA JULIAN

NIKEN AYU WILANDARI

NINDY SABRINA

NISA HAYANA

NOVITA SARI

YUSIA OKTA VIKA

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
beserta karunia-Nyakepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Intervensi keperawatan komunitas”

Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan
yang terang benderang.

Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Solok, 13 Agustus 2019

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setelah mengkaji kesehatan komunitas, menganalisis data, dan menetapkan
diagnosis keperawatan komunitas, langkah selanjutnya adalah mempetimbangkan
intervensi keperawatan yang terdapat meningkatkan kesehatan komunitas tersebut
untuk memformulasikan rencana berfokus-komunitas. Masing-masing pernyataan
diagnosis, gambaran masalah yang aktual atau potensial, penyebab, tanda dan gejala,
mengarahkan upaya perencanaan perawat. Ketiganya merupakan informasi yang sama
pentingnya bagi perencanaan.
Rencana berfokus-komunitas didasarkan pada diagnosis keperawatan dan
mengandung tujuan serta intervensi spesifik dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Perencanaan, seperti pengkajian dan analisis, merupakan suatu proses sistematik yang
dibuat melalui kemitraan dengan komunitas.
Langkah penting yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dan memelihara
kemitraan adalah memvalidasi diagnosis keperawatan bersama warga. Langkah
penting lainnya adalah menjunjung hak para tokoh masyarakat, organisasi, dan warga
terhadap kerahasiaan informasi dan menjamin kebebasan untuk tidak berpartisipasi
dalam perencanaan keperawatan komunitas.
Komunitas berhak untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatannya dan
melakukan negosiasi dengan perawat kesehatan komunitas dalam intervensi dan
program khusus. Sebaliknya, perawat kesehatan komunitas bertanggung jawab untuk
memberikan atau membantu mengembangkan informasi yang dibutuhkan dalam
proses ini.
Perencanaan berfokus-komunitas menuntut kesadaran dan pelaksanaan
perubahan yang berencana-yang merupakan suatu proses kerja yang dipertimbangkan
secara seksama untuk mewujudkan sesuatu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja langkah-langkah melakukan intervensi keperawatan komunitas ?
2. Apa saja Penerapan teori berubah dalam perencanaan kesehatan komunitas ?
3. Apa Tujuan kesehatan komunitas ?
4. Bagaimana aktivitas program keperawatan komunitas ?
5. Apa saja sumber, keterbatasan dan perbaikan rencana ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui langkah-langkah melakukan intervensi keperawatan komunitas ?
2. Mengetahui Penerapan teori berubah dalam perencanaan kesehatan komunitas ?
3. Mengetahui kesehatan komunitas ?
4. Mengetahui aktivitas program keperawatan komunitas ?
5. Mengetahui sumber, keterbatasan dan perbaikan rencana ?
BAB II

PEMBAHASAN

INTERVENSI KEPERAWATAN

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang


akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah , sesuai dengan diagnosis keperawatan yang
telah ditentukan, dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien (pusdiklat DJJ keperawatan ).
Jadi perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnose
keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan.

1. STRATEGI INTERVENSI DAN PENGORGANISASIAN

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah

a. Kemitraan
Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih berdasarkan kesetaraan ,
keterbukaan, dan saling menguntungkan atau member manfaat ( Depkes RI, 2005 ).
b. Pemberdayaan
Proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformative kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan,
kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (
Hitchcock, scubert dan Thomas, 1999).
c. Pendidikan kesehatan
Pemdidikan kesehataan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mengurangi disabilitas serta mengaktualisasikan potensi kesehatan yang dimiliki oleh
individu, keluarga , kelompok , dan masyarakat ( suanson dan niess, 2011).
d. Proses kelompok
Merupakan salah satu strategi intervensi keperawatan yang dilakukan bersama-sama
dengan masyarakat melalui pembentukan sebuah kelompok.

2. LANGKAH-LANGKAH INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


a. Validasi diagnosis keperawatan komunitas
Jika kita mempelajari kembali diagnosis keperawatan komunitas Rosemont,
terdapat beberapa diagnosis yang berfokus pada status kesehatan dan berfokus
pada suatu kelompok khusus. Banyak diagnosis tampak memengaruhi seluruh
warga seperti stress dan cemas terhadap kriminalitas. Mungkin akan sangat
membantu untuk mengakhiri dan meninjau ulang diagnosis keperawatan
komunitas, serta mengkategorisasikannya sesuai dengan populasi yang paling
dipengaruhi. Kategorisasi diagnosis rosemont ditampilkan dalam kotak diagnosis
keperawatan komunitas rosemont berdasarkan kelompok populasi.
Karena beberapa diagnosis berfokus pada anak dan karena usia serta status
kebergantungan menyebabkan anak beresiko tinggi mengalami penurunan status
kesehatan, maka diputuskan untuk memulai proses perencanaan melalui validasi
diagnosis yang berfokus pada anak (Elizabeth & Judith, 2006 : 313)

b. Perubahan terencana
Perubahan terencana berbeda dengan perubahan yang ada, karena biasanya
tindakan dilakukan dalam rangkaian yang jelas dan masing-masing dipersiapkan
untuk perencanaan berikutnya. Perubahan terencana merupakan suatu rancangan
upaya yang telah dipertimbangkan secara seksama untuk mewujudkan sesuatu ;
semua upaya diarahkan dan ditargetkan untuk mengahsilakan perubahan.

Tahap perubahan terencana menurut reinkemeyer

Tahap 1 menumbuhkan rasa kebutuhan dan keinginan untuk berubah

Tahap 2 menciptakan hubungan perubahan antara pembaru dan sistem klien

Tahap 3 mengklarifikasi atau mendiagnosis masalah, kebutuhan atau tujuan sistem klien

Tahap 4 menelusuri alur alternatif, tujuan tentatif, dan rencana kegiatan

Tahap 5 mentransformasi rencana perubahan menjadi perubahan menjadi perubahan aktual

Tahap 6 stabilisasi

Tahap 7 mengakhiri hubungan antara pembaru dan sistem klien


Rainkemeyer, A. (1970). Kebutuhan keperawatan: komitmen terhadap suatu ideologi dan
perubahan. Nursing Forum,9 (4), 340-355

Tahap perubahan terencana dan aplikasinya dalam proses perencanaan menurut Lewin
Tahap perubahan terancana menurut Aplikasinya dalam proses keperawatan
Lewin
 Unfreezing  Unfreezing
 Identifikasi kebutuhan untuk berubah

 Prtoses moving
 Proses moving  Kehadiran seorang pembaru
 Identifikasi masalah
 Memutuskan alternatif
 Mengadaptasikan rencana dengan
keadaan

 Refreezing
 Refreezing
 Mengimplementasikan rencana
 Stabilisasi situasi

Tahap perubahan terencana dari Reinkremeyer disajikan dikotak tahap


perubahan terencana. Tahap trsebut seperti resep untuk memperoleh hasil yang
direncanakan, karena jika setiap tahap dijalani secara tepat dan lengkap maka akan
mencapai hasil yang direncanakan.
Seorang teoretikus, kurtlewin (1958), menguraikan 3 tahap perubahan
terencana : unfrizing (mencair), moving (bergerak), dan refrezing (kembali
membeku) seperti yang ada dalam kotak tahap perubahan terencana dan
aplikasinya dalam proses perencanaan menurut Lewin. (Elizabeth & Judith, 2006 :
314)

3. PENERAPAN TEORI BERUBAH DALAM PERENCANAAN KESEHATAN


KOMUNITAS
Untuk memvalidasi diagnosis keperawatan dan memulai proses perencanaan,
telah dipilih tahapan perubahan terencana menurut Reinkemeyer sebagai
pedomannya.
a. Tahap 1 : menumbuhkan rasa kebutuhan dan keinginan untuk berubah
b. Tahap 2 : menciptakan hubungan perubahan antara pembaru dan sistem klien
(mitra)
c. Tahap 3 : mengklarifikasi atau mendiagnosis masalah, kebutuhan atau tujuan
sistem klien.
d. Tahap 4 : menelusuri alur alternatif, tujuan tentatif, dan rencana kegiatan.

4. TUJUAN KESEHATAN KOMUNITAS


Tujuan klinik Third yang telah disesuaikan dengan tujuan komunitas adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan warga komunitas mengenai pencegahan kriminalitas
dan hak legal.
b. Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai masalah kesehatan umum pada
anak.
c. Meningkatkan pengetahuan dan praktik keterampilan menjadi orang tua yang
efektif.
d. Meningkatkan persentase orang dewasa yang melakukan gaya hidup sehat,
termasuk :
1) Olahraga kebugaran
2) Pengendalian berat badan
3) Mengelola stres

5. AKTIVITAS PROGRAM
Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah menetapkan aktivitas
program secara spesifik. Perencanaan yang detail dari aktivitas program kedalam
berbagai kegiatan sangat penting untuk pelaksanaan program dan pencapaian tujuan.
Setiap aktivitas program disesuaikan dengan perencanaan program dan ditulis dalam
urutan langkah, dan setiap langkah harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu, dibutuhkan waktu untuk melakukan setiap aktivitas program.

6. SUMBER, KETERBATASAN, PERBAIKAN RENCANA


Setelah menetapkan tujuan umum dan khusus, langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi sumber yang tersedia dan keterbatasan rencana. Hal ini analog
dengan daya pendorong dan penghambat dari lewin. Terakhir, rencana yang telah
diperbaiki diajukan kepada kelompok perencanaan. Sumber adalah seluruh perangkat
yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas, termasuk staf dan anggaran maupun
ruangan atau lahan serta peralatan.
Pada saat mempertimbangkan sumber, masukkan kedalamnya kekuatan
tersebut yang mungkin dapat memfasilitasi pencapaian tujuan program. Selama
perencanaan program, sangat penting untuk mengidentifikasi sumber yang dibutuhkan
dan sumber yang tersedia. Perbaikan rencana merupakan upaya yang diajukan
berdasarkan pengatahuan tentang sumber dan keterbatasan.
Apabila setiap lembaga telah menetapkan tujuan umum, khusus, dan aktivitas
beserta sumber dan keterbatasannya secara sistematis dan detail, beberapa alternatif
kegiatan akan muncul.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnose


keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan.

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah

1. Kemitraan
2. Pemberdayaan
3. Pendidikan kesehatan
4. Proses kelompok
Jadi, langkah-langkah intervensi keperawatan komunitas adalah validasi
diagnosis keperawatan komunitas, dan perubahan terencana.
Adapun tahap-tahap intervensi keperawatan komunitas yaitu :
a) Tahap 1 : menumbuhkan rasa kebutuhan dan keinginan untuk berubah
b) Tahap 2 : menciptakan hubungan perubahan antara pembaru dan sistem klien
(mitra)
c) Tahap 3 : mengklarifikasi atau mendiagnosis masalah, kebutuhan atau tujuan
sistem klien.
d) Tahap 4 : menelusuri alur alternatif, tujuan tentatif, dan rencana kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA

Wijayaningsih,sari kartika.2013.asuhan keperawatan komunitas. jakarta:TIM

Anderson, elizabeth T.2006.keperawatan komunitas. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai