FOTOTERAPI
Pengertian
Fototerapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan terhapa bayi baru lahir dengan
hiperbilirubinemia (Kumar et al, 2010 dalam Shinta, 2015). Fototerapi merupakan
penatalaksanaan hiperbilirubinemia yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin
dalam sirkulasi atau mencegah peningkatan kadar bilirubin.
Fototerapi merupakan terapi dengan menggunakan sinar yang dapat dilihat untuk pengobatan
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Keefektifan suatu fototerapi ditentukan oleh intensitas
sinar.
Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada neonatus dengan
hiperbilirubinemia jinak hingga moderat. Fototerapi dapat menyebabkan terjadinya isomerisasi
bilirubin indirect yang mudah larut di dalam plasma dan lebih mudah di ekskresi oleh hati ke
dalam saluran empedu. Meningkatnya foto bilirubin dalam empedu menyebabkan bertambahnya
pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat dan bilirubin akan
lebih cepat meninggalkan usus.
Tujuan
Terapi sinar (fototerapi) bertujuan untuk mengendalikan kadar bilirubin serum agar tidak
mencapai nilai yang membahayakan sampai terjadi bilirubin ensefalopati maupun kern-ikterus.
Fototerapi bertujuan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut dalam air untuk dikeluarkan
melalui empedu atau air seni.
Indikasi Fototerapi
Fototerapi direkomendasikan apabila :
1. Kadar bilirubin total 5-8 mg/dl pada bayi dengan berat badan <1500 gram.
2. Kadar 8-12 mg/dl pada bayi dengan berat badan 1500-1999 gram.
3. Kadar 11-14mg/dl pada bayi dengan berat badan 2000-2499 gram.
(wong et al., 2009).
Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada terapi sinar antara lain :
1. Terjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu biru dan mengakibatkan peningkatan insensible
water loss (penguapan cairan). Pada BBLR kehilangan cairan dapat meningkat 2-3 kali lebih
besar.
2. Frekuensi defeksi meningkat sebagai akibat meningkatnya bilirubin indirek dalam cairan
empedu dan meningkatkan peristaltik usus.
3. Timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar (berupa kulit kemerahan)
tetapi akan hilang jika terapi selesai.
4. Gangguan retina jika mata tidak ditutup.
5. Kenaikan suhu akibat sinar lampu jika hal ini terjadi sebagian lampu dimatikan, terapi
diteruskan jika suhu terus naik, lampu semua dimatikan sementara bayi dikompres dingin dan
berikan ekstra minum.