Oleh,
Kelompok 3
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik,
PENGKAJIAN POST PARTUM
Nama Mahasiswa :
1. Aswida Anggeriani : P07120118051
2. Atin Zian Ru’fah : P07120118052
3. Bagus Hilmawan : P07120118053
Pengkajian : Senin, November 2020
Ruangan : Ruang Nifas RSUD H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
Dada
Jantung : Bentuk dadatampak simetris dan bunyi jantung normal
Paru : Pengembangan dada simetris dan tidak terdengar suaratambahan
Payudara : Payudara tampak simetris, areola menghitam dan menonjol,
tidak ada nyeri tekan. Tampak bendungan ASI
Puting susu : Puting menonjol
Pengeluaran ASI : Produksi ASI ada namun sedikit
Masalah khusus : Tidak ada
Abdomen
Involusi uterus
Fundus uteri : 2 jari di bawah umbilikus
(12 cm dari simpisis pubis)
Kontraksi : Kuat
Posisi : Tengah
Kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
Diastasis rectus abdominis : Tidak ada
Fungsi pencernaan : Selama di RS pasien belum ada BAB
Masalah khusus : Tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Masalah khusus : Tidak ada
Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : 4-5 x/hari
BAK saat ini : Menggunakan kateter Nyeri : Ya / tidak
BAB : Kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : Belum ada BAB Konstipasi : Ya / tidak
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : Taking hold
Penerimaan terhadap bayi : Pasien merasa senang dan bahagia menerima keadaan bayi
Masalah khusus : Tidak ada
Kemampuan menyusui : Pasien masih belum ada menyusui
ANALISA DATA
Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah
DS: Klien mengatakan tidak dapat Disfungsi Retensi Urine
November 2020 merasakan ingin berkemih Neurologis
DO:
Rubor : tidak ada kemerahan
Dolor : nyeri pada luka post op
Calor : suhu 36ºC
Tumor : tidak ada pembengkakan
Fungsiolaesa : luka mengganggu
pergerakan
Prioritas Masalah
1. Retensi urin b.d disfungsi neurologis
2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (luka post op sc)
3. Resiko infeksi b.d insisi pembedahan
Rencana
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Retensi urin Setelah dilakukan 1. Dorong pasien 1. Meminimalkan retensi
b.d disfungsi asuhan keperawatan untuk berkemih urin distensi berlebihan
neurologis selama 1 x 24 jam tiap 2-4 jam bila pada kandung kemih
diharapkan gangguan tiba tiba dirasakan 2. Tekanan uriteral tinggi
retensi urin klien 2. Tanyakan pasien menghambat
teratasi dengan kriteria tentang pengosongan kandung
hasil: inkontenensia kemih
1. Pasien mampu stress 3. Berguna untuk
merasakan ingin 3. Observasi aliran mengevaluasi obstruksi
berkemih urin dan pilihan intervensi
2. Pasien mampu 4. Perkusi atau 4. Distensi kandung
BAK dengan palpasi area kemih dapat dirasakan
normal suprapubik di area suprapubik
5. Awasi dan catat 5. Retensi urin
waktu dan jumlah meningkatkan tekanan
tiap berkemih dalam saluran
perkemihan atas
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji karakteristik 1. Nyeri hebat yang
b.d agen keperawatan selama 1x60 nyeri yang dirasakan pasien
injuri fisik menit, kliendapat : dirasakanpasien dapat menyebab
(luka post op Mengontrol nyeri : ( tahu 2. Ukur tanda-tanda kan peningkatan
sc) penyebab nyeri, mampu vital tanda-tanda vital.
melakukan teknik non 3. Berikan posisi 2. Membantudalam
farmakologi untuk yang nyaman evaluasi kebutuhan
mengurangi nyeri ) bagi pasien dan keefektifan
4.Ajarkan teknik intervensi.
relaksasi 3. Posisi yang nyaman
dandistraksi dapat mengurangi
5. Anjurkan rasa nyeri yang dirasa
pasienuntuk kanpasien.
meningkatkanisti 4. Menguranginyeri
rahat secara mandiri
6. Kolaborasi dalam 5. Istirahat mampu
pemberian obat mengurangi nyeri
analgetik yangdirasakan pasien.
6. Analgetik dapat
menghambat stimulus
nyeri pada pusat reseptor
nyeri sehingga
mengurangi rasa nyeri
Resiko Setelah dilakukan 1. Kaji ulang keadaan 1. Sebagai indikator awal
infeksi b.d intervensi selama 3x24 umum pasien dan TTV dalam menentukan
insisi jam, diharapkan Infeksi 2. Kaji kondisi luka intervensi berikutnya
pembedahan tidak terjadi dengan 3. Kaji tanda-tanda 2. Mengetahui seberapa
kriteria hasil: infeksi besar luka kondisi luka
- TTV dalam batas 4. Kolaborasi dalam terjadi
normal pemberian analgetik 3. Tanda-tanda infeksi
- ekspresi wajah pasien tidak terjadi
rileks 4. Mencegah infeksi dan
penyebaran kejaringan
sekitar.