Disusun Oleh:
KELOMPOK V (LIMA)
KELAS IIC
1. CICI FRAJUNITA
2. DARMAJI EFRAD
3. LAVIRA PUTRI ARIESTHA
4. RAHMADANI
5. SELVINA ZAHARA
6. USWATUN KHASANAH
7. YURI AULIYA ARRAHIM
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan yang ketiga di Indonesia terdapat sejumlah
0.40% penderita glaukoma di Indonesia yang mengakibatkan kebutaan 0,26% penduduk.
Prevalensi penyakit utama di Indonesia adalah kelainan refraksi 24,72%, pterigium 8,79%,
katarak 7,40%, konjungtiva 1,74%, parut kornea 0,43%, glaukoma 0,40%, retinopati 0,17%.
Prevalensi dan peyebab buta kedua 0,16% kelaianan refraksi 0.11%, retina 0,09%, kornea
0.06% dan lain-lain 0.03%, prevalensi total 1,47%. Diperkirakan di Amerika Serikat ada 2
juta orang yang menderita glaucoma. Diantara mereka hampir setengah mengalami gangguan
pengelihatan dan 70 ribu benar-benar buta, bertambah setengah 5500 orang/tahun. Glaukoma
dapat menyerang semua usia namun lebih banyak sesuai bertambahnya usia, mengenai
sekitar 2% orang berusia di atas 35 tahun. Resiko lainnya adalah diabetes, orang Amerika
keturunan Afrika, yang mempunyai riwayat keluarga menderita glaukoma, dan mereka yang
pernah mengalami trauma atau pembedahan mata, atau yang pernah mendapat terapi
kortikostreroid jangka panjang. Meskipun tak ada penanganan untuk glaukoma, namun dapat
dikontrol dengan obat. Kadang diperlukan pembedahan laser atau konvensional (insisional).
Tujuan penanganan adalah untuk menghentikan atau memperlambat perkembangan agar
dapat mempertahankan penglihatan yang baik sepanjang hidup dan dapat dilakukan dengan
menurunkan TIO.
Glaukoma merupakan salah satu dari penyebab kebutaan kronis. Terdapat predisposisi
genetik dan insidens lebih tinggi pada orang amerika. Glaukoma merupakan
kondisi yang ditandai oleh tekanan intra okuler yang tinggi yang merusak saraf optik.
Glaukoma kronis merupakan bentuk gangguan paling umum, mempengaruhi kira -
kira 2 % orang Amerika dengan usia lebih dari 35 tahun. Glaukoma juga terjadi pada
neonatus dan anak karena abnormalitas kongenital atau obstruksi yang didapat.
ada masyarakat awam banyak yang menganggap bahwa glukoma disebabkan karena tekanan
darah tinggi saja. Dengan ini, penulis mengambil masalah ini sebagai bahan
penyuluhan, yang akan diberikan sebagai suatu informasi kesehatan kepada
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Puskesmas Nanggalo mengerti dan
memahami tentang Pencegahan dan Perawatan Mata pada Penyakit Glaucoma.
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
Pencegahan dan Perawatan Mata pada Penyakit Glaucoma.
2. Sub Pokok Bahasan
a. Mampu mengetahui Pengertian Penyakit Glaucoma
b. Mampu mengetahui Penyebeb dari Penyakit Glaucoma
c. Mampu mengetahui Tanda dan Gejala Penyakit Glaucoma
d. Mampu mengetahui pencegahan Penyakit Glaucoma
e. Mampu mengetahui Perawatan pada Penyakit Glaucoma
f. Mampu mengetahui pengobatan pada Penyakit Glaucoma
3. Sasaran dan target
Pasien yang menderita penyakit glaucoma dan pasien tanpa menderita penyakit
glaucoma di Puskesmas Nanggalo.
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Media
1) LCD
2) Leaflet
6. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Kamis /4 Mei 2017
Jam : 10.00 -10.30 Wib
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Di Puskesmas Nanggalo
D. Materi (terlampir)
E. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Yuri Auliya Arrahim
2. Moderator : Cici Frajunita
3. Presenter : Selvina Zahara
4. Fasilitator : Darmaji Efrad
Rahmadhani
Uswatun Khasanah
5. Obsevator : Lavira Purti Ariestha
F. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, dan pembimbing.
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan.
c. Membuka dan menutup kegiatan.
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan.
e. Mengarahkan jalannya kegiataan.
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas Presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP.
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
c. Menjelaskan dan mendemostrasikan kegiatan yang dilakukan kepada audience.
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik.
3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan.
b. Memfasilitasi dalam kegiatan.
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
4. Tugas Observasi
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung.
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
G. Pengaturan Tempat
M Media P N
PJ F
/
K K K K
K K K K
K K K K
F F
/ O /
Keterangan
PJ
: Penanggung
M Jawab
P : Moderator
K : Presenter
F : Klien / Peserta
/ : Fasilitator
O
Media : Observer
: Media / Model
H. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam
( 5 menit ) Memperkenalkan diri, Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing
Menjelaskan topik Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
kegiatan memperhatikan
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
dan bahasa waktu
Pelaksanaan Menggali pengetahuan Mengemukakan
( 20 menit ) audiens tentang Pengertian pendapat
Penyakit Glaucoma
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan materi tentang Mendengarkan dan
penyebab dari Penyakit memperhatikan
Glaucoma
Memberi reinforcemen Mengemukakan
positif pada audiens atas pendapat
pendapat audiens
Menggali pengetahuan Mendengarkan dan
audiens tentang Tanda dan memperhatikan
Gejala Penyakit Glaucoma
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menjelaskan materi Mengemukakan
penyuluhan tentang pendapat
pencegahan Penyakit
Glaucoma
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
Menggali pengetahuan Mendengarkan dan
audiens tentang perawatan memperhatikan
Penyakit Glaucoma
Memberi reinforcemen Mengemukakan
positif pada audiens atas pendapat
pendapat audiens
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
penyuluhan tentang memperhatikan
Pengobatan Penyakit
Glaucoma
Memberi reinforcemen Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens.
Penutup Memberikan kesempatan Memberikan
( 5 menit ) pada audien untuk bertanya pertanyaan
Memberi reinforcement pada Mendengarkan dan
audiens atas pertanyaan memperhatikan
audiens
Memberikan kesemspatan Mengemukakan
audiens lain untuk memberi pendapat
pendapat
Melengkapi atau Mendengarkan dan
memberikan penjelasan atas memperhatikan
pertanyaan audiens
Mengevaluasi dan Mendengarkan dan
menyimpulkan materi memperhatikan serta
penyuluhan yang telah ikut menyimpulkan
disampaikan
Salam penutup Menjawab salam
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Selama proses berlangsung diharapkan audience dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan.
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audience berperan aktif.
3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian penyakit
glaucoma
b. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan penyebab dan
pencegahan glaucoma
c. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit
glaucoma
d. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pencegahan penyakit
glaucoma
e. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan perawatan penyakit
glaucoma
f. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengobatan penyakit
glaucoma
LAMPIRAN MATERI
Selain itu glaucoma akan memperlihatkan gejala sebagai berikut (Sidharta Ilyas,2004)
a. Tekanan bola mata yang tidak normal
b. Rusaknya selaput jala
c. Menciutnya lapang penglihatan akibat rusaknya selaput jala yang dapat berakhir dengan
kebutaan.
Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan pada lensa
yang berlebihan. Tekanan lensa inilah yang akan menyebabkan glaukoma dan umumnya
memang jarang disadari. Karena itu hal penting yang harus Anda lakukan adalah
memiliki pola kebiasaan makan makan yang baik. Hindari terlalu sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat komplek, gula berlebihan dan biji-bijian.
Beberapa makanan yang harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas misalnya seperti nasi,
pasta, sereal, kentang dan roti putih.
2. Olahraga
3.Melindungi Mata
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana di tandai dengan peningkatan tekanan intra
okuler yang dapat merusak saraf mata sehingga mengakibatkan kebutaan. Glaukoma
diklasifikasikan antara lain glaukoma primer, glaukoma sekunder, glaukoma kongenital
dan glaukoma absolut. Penyebabnya tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi
pada umumnya disebabkan karena aliran aquos humor terhambat yang bisa meningkatkan
TIO. Tanda dan gejalanya kornea suram, sakit kepala, nyeri, lapang pandang menurun, dll.
Komplikasi dari glaukoma adalah kebutaan. Penatalaksanaannya dapat dilakukan
pembedahan dan obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA
Susan Martin Tucker, Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosisi dan
Evaluasi. Ed 5 Vol3 EGC. Jakarta 1998.