Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1. Riwayat kesehatan a. Apakah ada luka karena kecelakaan b. Bagaimana perawatannya dirumah c. Lama rawat d. Apakah ada pengobatan khusus 2. Tanda vital a. Tingkat kesadaran b. Berat badan c. Adanya seperti : serebral palsi, epilepsi, kebutaan, ketulian d. Adanya gejala-gejala fisik yang menunjukkan nyeri/ ketidaknyamanan

3. Riwayat keluarga Apakah anggota keluarga yang lain ada yang mengalami hal yang sama? 4. Riwayat kehamilan ibu (prenatal) Apakah ada kelainan selama kehamilan? Apakah ibu rutin dalam memeriksa selama kehamilan? Apakah ibu memakai obat-obatan teratogenik, perokok atau pengguna alkohol? Apakah selama kehamilan ibu mengalami infeksi atau trauma? Apakah bayi lahir premature atau tidak?

5. Factor perkembangan/ psikososial a. Tingkat dari fungsi intelektual b. Adaptasi tingkah laku c. Keterampilan d. Semua tingkat perkembangan e. Mekanisme koping/ kebiasaan anak dan keluarga f. Stressor keluarga 6. Pengetahuan pasien dan keluarga Program perkembangan yang dibutuhkan anak, adaptasi,penerimaan fungsi/ prognosa dari tingkatan anak, tingkat pengetahuan kemampuan, kesiapan dan kemauan untuk belajar.

Pemeriksaan Fisik
1). Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan Head to Toe. Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris)

Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah
Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll

Mulut : bentuk V yang terbalik dari bibir atas, langitlangit lebar/melengkung tinggi

Geligi : odontogenesis yang tdk normal


Telinga : keduanya letak rendah; dll Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia

Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna


Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll

Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll

Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll


Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk

2). Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kromosom Pemeriksaan urin, serum atau titer virus Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.

PATHWAY

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Cedera b/d penurunan fungsi kognitif 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor psikologis(klien susah untuk diberi makan). 3. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d efek ketunadayaan fisik 4. Hambatan komunikasi verbal b/d kelainan fungsi kognitif

Intervensi
1. Resiko Cedera b/d Penurunan fungsi kognitif. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan klien akan memperlihatkan pengendalian resiko cedera. Intervensi : 1. Observasi Mulut jika tertelan benda selain makanan. 2. Identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan resiko cedera. 3. Peringatkan orang tua tentang perlunya mendampingi anak ketika bermain. 4. Ajarkan orang tua pentingnya keamanan anak ketika bermain.

2.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor psikologi (Klien susah untuk makan). Tujuan: Nutrisi klien dapat terpenuhi Intervensi: 1. Motivasi Klien dalam pemenuhan nutrisi. 2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kehilangan selera makan pasien. 3. Ajarkan orang tua tentang memilih kudapan yang sehat. 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan asupan nutrisi yang dibutuhkan agar nutrisi dapat terpenuhi.

3.Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d efek ketunadayaan fisik. Tujuan: Tumbuh kembang anak normal. Intervensi: 1. Lakukan pengkajian tumbuh kembang klien. 2. Bantu klien dalam mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan. 3. Bantu orang tua untuk memahami dan meningkatkan tumbuh kembang klien. 4. Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik.

4. Gangguan komunikasi verbal b/d kelainan fungsi kognitif Tujuan: Klien dapat berkomunikasi dengan baik. Intervensi: 1. Bantu klien belajar berkomunikasi. 2. Sesuaikan cara anda berkomunikasi dengan tingkat perkembangan anak. 3. Amati cara anak berkomunikasi. 4. Ajarkan orang tua pentingnya komunikasi visual dan taktil pada anak.

Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai