Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA

DENGAN TEORI BETTY NEUMAN

Marisa Dwiyanda
Nila Ayu Septiani
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah
konsep “Healt care system” yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty
Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi
ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau
Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada
dibawah nilai normal (kurang darah).Hemoglobin
adalah bagian utama dari sel darah merah yang
berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang
kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang
normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya
tumbullah gejala anemia. Gejala anemia seperti
lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak
mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk
berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.
TINJAUAN KASUS
A.       Pengkajian

1.    Biodata pasien
a.       Nama                         : Tn. H
Umur                                     : 80 tahun
Jenis kelamin                         : Laki – laki 
Status perkawinan                 : Kawin
Agama                                   : Islam
Suku                                      : Sunda
Pendidikan                            : SD
Pekerjaan                               : buruh
No. Registrasi                       : 0182
Diagnosa medis                     : Anemia
Tanggal masuk Rumah Sakit: 12 Februari 2017, Rabu
Tanggal Pengkajian              : 13 Februari 2017, Kamis
Alamat                                  :  jl hendriawan sie
Identitas penanggung jawab

Nama                                     : Tn. A
Umur                                     : 35 tahun
Jenis kelamin                         : Laki – laki
Pendidikan                            : SD
Pekerjaan                               : Buruh
Hubungan dengan pasien      : Anak
Alamat                                  : jl hendriawan sie
2.    Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit kepala (pusing).
3.    Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 13 Februari 2017, Kamis, pukul 08.30 WIB,
pasien mengeluh mual, muntah – muntah, lemah, lemas,
pusing pada pagi hari, pusing dirasakan setelah beraktivitas
mencangkul padi, pusing yang dirasakan pada bagian depan
atas. Skala nyeri : 3 (nyeri sedang).
4.    Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami
penyakit yang dialami sekarang sebelum masuk ke Rumah
Sakit.
5.    Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit
keturunan seperti diabetes militus, penyakit jantung, struk,
hipertensi.
Perumahan yang dihuni padat, penerangan baik, sirkulasi kurang baik
•Pendidikan komunitas
Tidak ada sarana pendidikan tentang kesehatan dikomunitas
•Keamanan dan keselamatan
Keselamatan dan keamanan baik di lingkungan komunitas
•Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di 
berbagai bidang termasuk kesehatan
•Pelayanan kesehatan yang tersedia
Tidak ada pelayanan kesehatan yang memadai untuk melakukan deteksi dini gangguan 
atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi dilingkungan komunitas.

•Sistem komunikasi
Sistem komunikasi yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut 
untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit, berupa surat 
kabar, poster, televisi dan internet.
• Sistem ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan sesuai dengan upah 
minimum  regional (UMR), dibawah atau diatas nilai UMR sehingga upaya 
pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai 
status ekonomi masing-masing.

.  Pemeriksaan fisik
1.    Keadaan umum                : Pasien tampak bersih
2.    Tingkat kesadaran            : Apatis
3.    Tanda – tanda vital         
a.    Tekanan darah             : 120 / 60 mmHg
b.    Nadi                            : 85 x / menit
c.    Pernafasan                   : 28 x / menit
d.   Suhu                            : 36,2 0 C
4.    Berat badan dan tinggi badan
Berat badan dan tinggi badan telah dikaji namun
keluarga pasien tidak tahu dan pasien tidak bersedia
untuk dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi
badan
Simetris, warna rambut hitam dan beruban, terlihat rapi, penyebaran
rambut merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, rambut tampak
bersih.
b.    Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik, tampak bersih.
c.    Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada
perdarahan, tidak ada serumen.
d.   Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman normal, tidak
ada sekret, tidak ada kotoran, tidak ada luka, ada bulu hidung, tidak ada
perdarahan.
e.    Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor, warna bibir
sedikit merah.
f.     Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih, tidak
ada jaringan parut, tidak ada lesi.
h.    Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan, tidak ada
pigmentasi.
i.      Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar, tidak
ada penumpukan cairan.
j.      Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
k.    Kulit dan kuku
Kulit keriput, kering, warna kulit kuning langsit, kuku dan kulit
tampak bersih.
l.      Ekstermitas atas
Simetris, ada nyeri tekan pada tangan kiri karena terpasang infus,
tidak ada kelainan, agak lemah.
Kekuatan otot :                    4   3
m.  Ekstermitas bawah
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.
Aktivitas sehari – hari
Data penunjang
1.    Pemeriksaan laboratorium
Gula darah sewaktu         144,0
Faal ginjal(kreatinin)        1,38 *
Faal hati : SGOT              52,5 *
            SGPT              74,6 *

2.    Terapi
Infus D5
Obat injeksi :
Levofioksan         1x1
Pantoprazol          1x1
Kalneks 3x1
Analisa data
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut
prioritas masalah

a.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


berkurangnya pengangkutan sel darah merah ke
seluruh tubuh.
b.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan mual dan muntah.
c.Gangguan aktivitas berhubungan dengan terpasang
infus pada tangan kiri.
INTERVENSI, IMPLEMENTASI, EVALUASI
Dalam pembahasan asuhan keperawatan pada Tn.H dengan diagnose medis anemia
di ruang perawatan umum RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo, pada tanggal 13
Februari 2017 melalui pendekatan kesengajaan secara teori dan kenyataan di
lapangan, pembahasan dibahas melalui langkah –langkah keperawatan sebagai
berikut:
A.  Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa
medis anemia yang dapat meliputi identitas pasien,identitas penanggung jawab.
B.  Diagnosa keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa
masalah di antaranya:
A.Gangguan rasa nyaman nyeri
B.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
C.Gangguan aktivitas
C.  Intervensi
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang muncul, situasi dan kondisi didukung oleh sikap keluarga
dan pasien yang kooperator. Perencanaan berdasarkan teori yang diperoleh dari
beberapa literatur yang mendukung.
D.  Implementasi
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan  perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Banyak faktor yang
mendukung terlaksananya implementasi keperawatan diantaranya peran keluarga
yang mendukung, tersedianya  alat – alat serta adanya bimbingan dari perawat
ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan
diagnosa medis.
E.   Pelaksanaan
Tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan
dan melibatkan kerjasama pasien, keluarga dan tim kesehatan yang lain dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh institusi
pendidikan SMK Bhakti Kencana Ciawi dan Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya.
F.   Evaluasi
Penulis dapat mengevaluasi keadaan pasien dan tindakan keperawatan selanjutnya
setelah dilakukan implementasi. Evaluasi terdiri dari subjektif, berdasarkan apa
yang dikatakan oleh pasien, objektif, berdasarkan pengamatan terhadap keadaan
pasien.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai