Oleh :
Kelompok 6
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang
penanganan klien stroke pada kondisi kritis, diharapkan mahasiswa
Stikes Kepanjen dapat melakukan penanganan klien stroke pada
kondisi kritis secara cepat dan tepat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang
penanganan klien stroke pada kondisi kritis, diharapkan mahasiswa
Stikes Kepanjen :
a. Mampu meberikan pengarahan kepada anggota keluarga dengan klien
stroke mengenai penanganan stroke.
b. Mendemonstrasikan penanganan klien stroke pada keadaan kritis
c. Mampu melakukan tindakan yang cepat dan tepat dalam menangani
klien stroke pada keadaan kritis.
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tema
Penanganan Klien Stroke pada Kondisi Kritis
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan yang dilaksanakan di Ruang Kelas Stikes
Kepanjen, Kabupaten Malang, yaitu :
Hari , Tanggal :
Waktu :
Tempat : Stikes Kepanjen
2.3 Sasaran
Kelas (.....) Mahasiswa Stikes Kepanjen, Kabupaten Malang
2.4 Pelaksana
1. Penanggung Jawab : Janes Jainurakhma M.Kep
2. Persiapan :
3. Moderator :
4. Penyuluh :
5. Observer :
6. Fasilitator :
2.5 Metode dan Media
I. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
II. Media
1. LCD
2. Power Point
3. Leaflet
2.6 Pelaksanaan Kegiatan
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan : Penyuluhan tentang Penanganan Klien Stroke pada
Kondisi Kritis
Kelas (...) Stikes Kepanjen, Kabupaten Malang
Narasumber :
Kompetensi Dasar :
1. Kegiatan Penyuluhan tentang Penanganan Klien Stroke pada Kondisi Kritis
pada Mahasiswa kelas (...) Stikes Kepanjen, Kabupaten Malang ini akan
dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam
menganalisis masalah-masalah keperawatan pada korban dengan masalah
kegawatdaruratan yang terjadi di lingkungan.
2. Selain itu juga akan meningkatkan ketrampilan dalam melakukan tindakan
pertolongan pertama pada korban yang mengalami kondisi kritis di Rumah
Sakit/ Ruang ICU.
Indikator :
1. Mahasiswa kelas (....) Stikes Kepanjen, Kabupaten Malang mampu
mengenali masalah kondisi kritis di lingkungan.
2. Mahasiswa kelas (....) Stikes Kepanjen, Kabupaten Malang mampu
mempraktekkan dalam memberikan pertolongan pertama pada kondisi
kritis di lingkungan.
Materi Pokok :
Pendidikan kesehatan tentang Penanganan Klien Stroke pada Kondisi Kritis
yang meliputi :
a. Definisi Stroke
b. Penyebab Stroke
c. Manifestasi klinis Stroke
d. Penanganan Stroke
Langkah Penyuluhan
Waktu Materi kegiatan Metode Pemateri & Bahan
Pendamping
Pendidikan kesehatan Ceramah , LCD Power
tentang Penanganan diskusi / tanya point, Leaflet
Klien Stroke pada jawab
Kondisi Kritis :
Definisi Stroke
Pendidikan kesehatan Ceramah , LCD Power
tentang Penanganan diskusi / tanya point, Leaflet
Klien Stroke pada jawab
Kondisi Kritis :
Penyebab Stroke
Pendidikan kesehatan Ceramah , LCD Power
tentang Penanganan diskusi / tanya point, Leaflet
Klien Stroke pada jawab
Kondisi Kritis :
Manifestasi Klinis Stroke
Pendidikan kesehatan Ceramah , LCD Power
tentang Penanganan diskusi / tanya point, Leaflet
Klien Stroke pada jawab
Kondisi Kritis :
Penanganan Stroke
2.7 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap, dan yang
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
LCD
Power Point
Leaflet
b. Persiapan materi
Materi disiapkan dalam bentuk SAP, ditulis, dan dibuatkan power
point dengan tampilan yang menarik serta mudah dipahami oleh
sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai Penanganan Klien Stroke pada Kondisi
Kritis telah dilakukan kontrak mengenai waktu selama (...menit),
tempat serta materi yang akan disampaikan pada sasaran 1 hari
sebelumnya pelaksanaan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
BAB 3. PENUTUP
A. Kesimpulan
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak, penyebab terjadinya stroke
karena sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. Stroke
menyebabkan kelumpah yang terjadi di berbagai bagian tubuh, mulai dari
wajah, tangan, kaki, lidah, dan tenggorokan.
latihan fisik yang di lakukan yaitu latihan ROM, latihan ROM yang
dilakukan pada pasien di ruang ICU mendapatkan hasil dengan skala 2 pada
kekuatan otot ekstremitas atas (tangan) dan bawah (kaki).
Namun Latihan atau aktifitas fisik yang sesuai untuk pasien stroke non
hemoragik yaitu dengan latihan range of motion. Latihan tersebut apabila
dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dapat mempercepat
stimulus meningkatnya fleksibilitas sendi dan bahkan derajat kekuatan otot
pada penderita stroke dan menunjukkan fungsi motor unit gerak kembali
optimal.
B. Saran
A. Pengantar
Pokok bahasan : Pendidikan Kesehatan pada Klien Stroke dengan Kondisi
Kritis Sasaran : Mahasiswa Stikes Kepanjen
Hari, tanggal : Selasa - Kamis , 13-23 Agustus 2019
Waktu : 6 x 120 Menit
Tempat : Ruang Kelas Stikes Kepanjen
Narasumber : Janes Jainurakhma, M.Kep
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pembinaan pendidikan kesehatan tentang stroke
pada klien dengan kondisi kritis, diharapkan mahasiswa Stikes Kepanjen
dapat mengerti dan memahami tentang pendidikan kesehatan pada klien
stroke dengan “Kondisi Kriitis” dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan mahasiswa
Stikes Kepanjen, diharapkan mahasiswa :
a. Mengerti dan memahami tentang pengertian stroke
b. Mengerti dan memahami penyebab terjadinya stroke
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala stroke
d. Mengerti dan memahami penanganan stroke pada kondi
C. Sasaran
Mahasiswa Stikes Kepanjen
D. Materi Pengajaran
Pendidikan kesehatan pada klien stroke dengan kondisi kritis tentang :
a. Definisi stroke
b. Penyebab penyakit stroke
c. Tanda dan gejala penyakit stroke
d. Penanganan penyakit stroke pada kondisi kritis
E. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode
seminar, metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman mahasiswa terutama dalam pemahaman penangan klien stroke
kondisi kritis.
F. Media
1. LCD
2. Speaker
3. PPT
4. Phantom
5. Seperangkat Media simulasi praktik kegawatdaruratan
G. Materi
Terlampir
H. Proses Kegiatan/Rencana Pembelajaran
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Metode dan Waktu
Media
1 Kegiatan Pra Simulasi 1. Menjawab Ceramah 5 menit
1. Persiapan materi salam pembuka
2. Persiapan media dan penutup
pembelajaran 2. Menyimak
3. Kontrak Waktu informasi yang
4. Persiapan tempat atau disampaiakan
lingkungan dan sarana
prasana lainnya.
Pembukaan
1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Peyampaikan kontrak
waktu
5. Apersepsi (tujuan
untuk memotivasi)
2 Pelaksanaan: 1. Mendengarkan, Ceramah 15 menit
1. Menjelaskan tentang memperhatikan
Pengertian stroke saat pemateri
2. Penyebab stroke menyampaikan
3. Menjelasskan tanda materi yang
dan gejala stroke disampaikan
4. Menjelaskan tentang
penanganan klien
stroke pada kondisi
kritis
A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
neurologis yang utama. Menurut Batticaca (2008), stroke adalah suatu
keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Stroke adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan terhentinya suplai darah kebagian otak
(Smeltzer & Bare, 2002). Menurut Batticaca (2008), stroke adalah suatu
keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Sedangkan menurut
Ginsberg (2008), stroke adalah adalah sindrom yang terdiri dari tanda
dan/gejala hilangnya fungsi system syaraf pusat fokal (atau global) yang
berkembang cepat (dalam detik atau menit). Menurut Muttaqin (2008), stroke
sebagai sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara fokal yang
berlangsung 24 jam atau lebih tanpa penyebab lain kecuali gangguan
pembuluh darah otak. Jadi stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi
dengan cepat (tiba-tiba) dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan
suplai darah ke otak (Rachman, 2012).
B. Epidemiologi
Insidens serangan stroke pertama sekitar 200 per 100.000 penduduk per
tahun.Insiden stroke meningkat dengan bertambahnya usia. Konsekuensinya,
dengan semakin panjangnya angka harapan hidup, termasuk di Indonesia,
akan semakin banyak pula kasus stroke dijumpai. Perbandingan antara
penderita pria dan wanita hampir sama (Hankey, 2002). Prevalensi stroke
berkisar 5-12 per 1000 penduduk (Hankey, 2002). MacDonald et al. (2000)
yang meneliti prevalensi dari berbagai jenis penyakit susunan saraf
menemukan prevalensi stroke sebesar 800 per 100.000 penduduk (Rambe,
2002).
C. Etiologi Stroke
Ada 2 kelompok utama faktor risiko stroke (Rambe, 2002).
1. Kelompok pertama ditentukan secara genetik atau berhubungan dengan
fungsi tubuh yang normal sehingga tidak dapat dimodifikasi. Yang
termasuk kelompok ini adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat stroke
dalam keluarga dan serangan Transient Ischemic Attack atau stroke
sebelumnya.
2. Kelompok yang kedua merupakan akibat dari gaya hidup seseorang dan
dapat dimodifikasi. Faktor risiko utama yang termasuk kelompok kedua
adalah hipertensi, diabetes mellitus, merokok, hiperlipidemia dan
intoksikasi alkohol
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala ringan stroke dapat dikenali seperti seringnya kesemutan
ringan tanpa sebab, sakit kepala atau vertigo ringan, tiba-tiba sulit
menggerakkan mulut dan sulit berbicara, lumpuh sebelah serta mendadak
pikun dan cadel. Bagi mereka yang pernah mengalami serangan stroke lalu
dikemudian hari terkena serangan stroke yang kedua, maka serangan stroke
ulangan ini lebih berbahaya dan dapat menyebabkan kematian
(Wardhani & Martini, 2014).
Tanda dan Gejala yang sering dijumpai adalah :
1. Adanya serangan defisit neuro logis/kelumpuhan fokal
2. Mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, atau terbakar
3. Mulut atau lidah mencong jika diluruskan
4. Sukar bicara atau bicara tidak lancar dan tidak jelas
5. Tidak memahami pembicaraan orang lain
6. Kesulitan mendengar, melihat, menelan, berjalan, menulis, membaca,
serta tidak memahami tulisan
7. Kecerdasan menurun dan sering mengalami vertigo
8. Menjadi pelupa atau dimensia
9. Penglihatan terganggu
10. Pendengaran berkurang
11. Emosi tidak stabil
12. Kelopak mata sulit dibuka dan selalu ingin tidur
13. Gerakan tidak terkoordinasi
14. Biasanya diawali dengan serangan stroke sementara
15. Gangguan kesadaran, seperti pingsan bahkan koma
(Nastiti, 2012).