Disusun Oleh:
NIM : 2018.C.10a.0937
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun Laporan Pendahuluan Dan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Diagnosa Diabetes mellitus Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kayon Palangka Raya
”Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas (PPK4). Laporan
Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ika Paskaria, S.Kep., Ners. Selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
4. Ibu Kristalili, S.Kep., Ners Selaku Pembimbing Lahan yang telah banyak
memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan agar dapat mengetahui dan
memahami konsep Penyakit Diabetes mellitus dan agar dapat melakukan
pencegahan untuk diri sendiri dan orang disekitar agar tidak mengalami
Diabetes mellitus
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga
Manfaat penulisan bagi klien dan keluarga yaitu agar klien dan keluarga
dapat mengetahui gambaran umum dari Diabetes mellitus beserta tanda
gejala serta perawatan yang benar bagi klien agar penderita mendapat
perawatan yang tepat dalam lingkungan keluarganya.
1.4.3 Untuk Institusi (Pendidikan dan Rumah Sakit)
Manfaat penulisan bagi Pendidikan yaitu dapat digunakan sebagai referensi
bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu tentang konsep
Diabetes mellitus dan ilmu tentang asuhan keperawatan dengan Diabetes
mellitus
Manfaat penulisan Bagi Rumah Sakit yaitu agar dapat digunakan sebagai
acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan bagi pasien khusunya
pasien Diabetes mellitus..
1.4.4 Untuk IPTEK
Mampu mengembangkan lebih dalam lagi mengenai pengetahuan di bidang
kesehatan khususnya pada asuhan keperawatan pada pasien dengan
Diabetes mellitus.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4. Sel Pankreatik
Hubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada pulau Langerhans
menyebabkan pengaturan secara langsung sekresi hormon dari jenis hormon
yang lain. Terdapat hubungan umpan balik negatif langsung antara
konsentrasi gula darah dan kecepatan sekresi sel alfa, tetapi hubungan
tersebut berlawanan arah dengan efek gula darah pada sel beta. Kadar gula
darah akan dipertahankan pada nilai normal oleh peran antagonis hormon
insulin dan glukagon, akan tetapi hormon somatostatin menghambat sekresi
keduanya (Dolensek, Rupnik & Stozer, 2015).
2.1.2.1 Insulin
Insulin (bahasa latin insula, “pulau”, karena diproduksi di pulau-pulau
Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon yang terdiri dari 2 rantai
polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat (glukosa glikogen). Dua
rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida pada posisi 7 dan 20 di rantai A dan
posisi 7 dan 19 di rantai B (Guyton & Hall, 2012).
DM Tipe
DIABETES MELLITUS
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas (SIKI I.01011 Hal 186)
keperawatan 1x7 jam manajemen jalan Tindakan
efektif berhubungan dengan
napas membaik dengan kriteria hasil : Observasi
penurunan energi (D.0005 1) Frekuensi napas membaik (5) ₋ Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2) Dispnea menurun (5) ₋ Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi,
Hal.26)
3) Penggunaan otot bantu wheezing, ronkhi kering)
menurun menurun (5) ₋ Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
4) Napas cuping hidung menurun Terapeutik
(5) ₋ Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan
5) Pola napas membaik (5) chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
₋ Posisikan semi-Fowler atau Fowler Berikan minum
hangat
₋ Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
₋ Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
₋ Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
₋ Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
₋ Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
₋ Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
₋ Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi berhubungan Status Nutrisi (L.03030) Hal. 121 Manajemen Nutrisi (I.03119) Hal.200
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x8 1) Identifikasi status nutrisi
dengan penurunan kesadaran
jam di harapkan masalah keperawatan 2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
dan mual muntah yang terus Defisit Nutrisi dapat teratasi dengan kriteria 3) Identifikasi makanan yang di sukai
hasil : 4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
menerus
1. Porsi makan yang di habiskan 5) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
meningkat 6) Monitor asupan maknan
2. Kekuatan otot pengunyah meningkat 7) Monitor berat badan
3. Kekuatan otot menelan meningkat 8) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Serum albumin meningkat 9) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
5. Verbalisasi keinginan untuk 10) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
meningkatkan nutrisi meningkat makanan)
6. Pengetahuan tentang pilihan 11) Sajikan makan secara menarik dan suhu yang sesuai
makanan yang sehat meningkat 12) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
7. Pilihan tentang pilihan minuman konstipasi
yang sehat meningkat 13) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
8. Pengetahuan tentang standar asupan 14) Berikan suplemen makan, jika perlu
nutrisi yang tepat meningkat 15) Hentikan pemberian makanan melalui selang
9. Penyiapan dan penyimpanan makan nasogastric jika asupan oral bisa di toleransi
yang aman meningkat 16) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
10. Penyiapan dan penyimpanan 17) Ajarkan diet yang di programkan
minuman yang aman meningkat 18) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
11. Sikap terhadap makanan/minuman (mis. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
sesuai dengan tujuan kesehatan 19) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Penyiapan dan penyimpanan makan jumlah kalori dam jenis nutrient yang di butuhkan,
yang aman meningkat jika perlu
12. Perasaan cepat kenyang menurun
13. Nyeri abdomen menurun
14. Sariawan menurun
15. Rambut rontok menurun
16. Diare menurun
17. Berat badan membaik
18. Indeks Masa Tubuh (IMT) membaik
19. Frekuensi makan membaik
20. Nafsu makan membaik
21. Bising usus membaik
22. Tebal kulit lipatan trisep membaik
Risiko intoleransi aktivitasToleransi aktivitas (L.05047) Hal. 149 Manajemen Energi SIKI I.05178 Hal. 176
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x8 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
berhubungan dengan gangguan
jam di harapkan masalah keperawatan mengakibatkan kelelahan
sirkulasi Risiko intoleransi dapat teratasi dengan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
kriteria hasil : 3. Monitor pola dan jam tidur
1. frekuensi nadi meningkat (5) 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
2. saturasi oksigen meningkat (5) melakukan aktivitas
3. kemudahan dalam melakukan aktivitas 5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
sehari hari meningkat (5) (mis. cahaya, suara, kunjungan)
4. Keluhan lelah menurun (5) 6. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
5. Dispnea saat aktivitas menurun (5) 7. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
6. Dispnea setelah aktivitas menurun (5) 8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
7. Perasaan lemah menurun (5) berpindah atau berjalan
8. Aritmia menurun (5) 9. Anjurkan tirah baring Anjurkan melakukan
9. Sianosis menurun (5) aktivitas secara bertahap
10. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
11. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
12. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
5. Gangguan eliminasi urin Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Manajemen eliminasi urine (I. 04152) Hal.175
Selama 3 X 24 Jam Diharapkan Eliminasi 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
berhubungan dengan
urin membaik Dengan Kriteria Hasil SLKI inkontinensia urine
Disfungsi vesika urinaria (L.04034) Hal .24 2. Identifikasi factor yang menyebabkan retensi atau
1. Sensai berkemih sedang dengan nilai 3 inkontinensia urine
3. Monitor eliminasi urine
2. Frekuensi BAK membaik dengan nilai 5
4. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
3. Karakteristik urine cukup membaik
5. Batasi asupan cairan
dengan nilai 4
6. Ambil sampel urine tengah atau kultur
7. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
8. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
9. Ajarkan mengambil specimen urine midstream
10.Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
11.Kolaborasi pemberian obat supositoria, jika perlu
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
6. Gangguan integritas kulit Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Perawatan Luka (I.14565) Hal. 329
Selama 1 X 7 Jam Diharapkan Mobilitas fisik 1. Monitor Karakteristik Luka
berhubungan dengan
bisa dilakukan secara mandiri SLKI 2. Monitor Tanda-Tanda Infeksi
perubahan sirkulasi (L.05042) Hal. 55 1. Lepaskan Balutan Dan Plaster Secara
1. Pergeran ekstremitas meningkat dengan Perlahan’cukur Rambut Di Sekitar Daerah Luka,
nilai 5 Jika Perlu
2. Rentang gerak (ROM) meningkat dengan 2. Bersihkan Jaringan Nekrotik
nilai 5 3. Berikan Salep Yang Sesuai Kekulit/Lesi,Jika Perlu
3. Nyeri menurun dengan nilai 5 4. Pasang Balutan Sesuai Jenis Luka
4. Kaku sendi cukup menurun dengan nilai 4 5. Pertahankan Teknik Steril Saat Melakukan
5. Gerakan terbatas menurun dengan nilai 5 Perawatan Luka
6. Kelemahan fisik menurun dengan nilai 5 6. Ganti Balutan Sesuai Jumlah Eksudat Dan Drainase
1. Jelaskan Tanda Dan Gejala Infeksi
2. Ajarkan Perawatan Luka Secara Mandiri
1. Kaloborasi Prosedur Debridement(Mis, Enzimatik,
Iologis, Mekanis, Autolitik), Jika Perlu
2. Kaloborasi Pemberian Antibiotic, Jika Perlu
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah tatus kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Perawat melakukan tindakan implementasi
terapeutik terhadap klien yang bermasalah kesejajar tubuh dan mobilisasi yang akatual maupaun
beresiko.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaanya sudah
berhasi dicapai. Perawat melakuakn evaluasi pada pasien setelah dilakukan tindakan.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Keterangan :
: Laki-Laki : Meninggal
5. DATA PENUNJANG
Laboratorium : Tabel Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : :
GDS : 160 mg/dl,
asam urat : 8,1 mg/dl,
cholesterol : 150
Radiologi :
Kesan :
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas kehidupan Sehari-hari
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (istri/ istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan:
0-4 : depresi tidak ada/ minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16+ : depresi berat
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial Lansia
1. Nyeri Akut berhubungan Tingkat Nyeri Menurun(L08066) SLKI Manajemen Nyeri (I.08238) SIKI
1) Identifikasi Lokasi, Karakteristik, Durasi,
dengan peradangan sendi Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Frekuensi, Kualitas, Intensitas Nyeri
kronik ditndai dengan Klien selama 1x3 jam dan kunjungan rumah 1 2) Identifikasi Skala Nyeri
3) Identifikasi Respon Non Verbal
tampak meringis, Klien kali diharapakan nyeri hilang dengan
4) Identifikasi Factor Yang Memperberat Dan
tampak memegang kaki dan kriteria hasil: Memperingan Nyeri
5) Berikan Teknin Nonfarmakologi Untuk
tangan yang nyeri dan kaku, 1) Nyeri menurun (5)
Mengurangi Rasa Nyeri
Klien tampak gelisah, Klien 2) Wajah klien tidak meringis (5) 6) Fasilitasi Istirahat Dan Tidur
7) Jelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu
bersikap protektif untuk 3) Klien merasa nyaman (5)
Nyeri
menghindari nyeri, TTV: TD : 4) Kemerahan menurun (5) 8) Ajarkan Teknik Nonfarmakologi Untuk
Mengurangi Rasa Nyeri
130/70 mmHg, N : 84 5) Hematoma menurun (5)
x/menit, S :36,3 0C, RR : 20 6) Kerusakan lapisan kulit menurun (5)
x/menit
.
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
Gangguan integritas kulit Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit (I.11353) SIKI
Meningkat (I.14125) SLKI 1. Monitor karakteristik luka (mis. drainase,
berhubungan dengan kelembaban
Setelah Tindakan Keerawatan warna, ukuran, bau)
dibuktikan dengan Terdapat luka Dilakukan Selama 1x3 jam dan 2. Monitor tanda-tanda infeksi
kunjungan rumah 1 kali Diharapkan 3. Lepaskan balutan dan plester secara
baru pada jari jempol kaki kiri post
Aktifitas Fisik Kembali Efektif Dengan perlahan
kuku tercabut pagi hari tadi. Kriteria Hasil : 4. Cukur rambut didaerah sekitar luka, jika
1. Kerusakan jaringan menurun skor (5) perlu
2.Kerusakan lapisan kulit menurun skor 5. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
(5) pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
3.Nyeri menurun skor (5) 6. Bersihkan jaringan nekrotik
4.Perdarahan menurun skor (5) 7. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi
5.Kemerahan menurun skor (5)
8. Pasang balutan sesuai jenis luka
6.Hematoma menurun skor (5)
9. Pertahankan teknik steril saat melakukan
7.Jaringan parut menurun skor (5)
8.Suhu kulit membaik skor (5) perawatan luka
10. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
drainase
11. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondisi pasien
12. Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kg
BB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kg BB/hari
13. Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis.
vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino),
sesuai indikasi
14. Berikan terapi TENS (stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
15. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
16. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
17. Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri
18. Kolaborasi prosedur debridement (mis.
enzimatik, biologis, mekanis, autolitik
19. Kolaborasi pemberian antiniotik
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
Resiko infeksi berhubungan dengan Tingkat Infeksi Menurun(L.14137) SLKI Pencegahan Infeksi (I.14539) SIKI
1. Monitor tanda dan gejala infeksi local
terputusnya kontinuitas jaringan setelah dilakukan tindakan 1x3 jam dan dan sitemik
tulang, jaringan kulit, otot, dan kunjungan rumah 1 kali diharapkan Derajat 2. Batasi jumlah pengunjung
jatuh menurun dengan kriteria hasil: 3. Berikan perawatan kulit pada area edema
laserasi pembuluh darah dibuktikan 1.Demam menurun skor 5 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan Kontrol luka dan ganti 2.Kemerahan menurun skor 5 dengan pasien dan lingkungan pasien
3.Nyeri menurun skor 5 5. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
verban pada mata kaki kiri, 4.Bengkak menurun skor 5 beresiko tinggi
Tampak luka di mata kaki kiri 5.Kadar sel darah putih membaik skor 5 6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
7. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
sudah mulai mongering, jempok
benar
kaki kanan tampak pucat 8. Ajarkan etika batuk
9. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
kehitaman. GDS 160 mg/dl , TTV :
atau luka operasi
TD 130/70 ; N 84; RR 20; S 36,3 10.Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
11.Anjurkan meningkatkan asupan cairan
C;
12.Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien :Tn. M
Ruang Rawat : Puskesmas Kayon
Hari / Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin -8-11-2021 1. Mengidentifikasi Lokasi, Karakteristik, S : Klien mengatakan Nyeri berkurang
Durasi, Frekuensi, Kualitas, Intensitas
Nyeri O:
2. Mengidentifikasi Skala Nyeri
Nyeri seperti ditusuk tusuk
3. Mengidentifikasi Respon Non Verbal
4. Mengidentifikasi Factor Yang Lokasi nyeri pada jempol kaki klien
Memperberat Dan Memperingan Nyeri Skala nyeri 2 (1-10)
Diagnosa 5. Memberikan Teknin Nonfarmakologi Teknik nonfarmakologi berupa
Keperawatan 1 Untuk Mengurangi Rasa Nyeri teknik relaksasi nafas dalam sudah
6. Memfasilitasi Istirahat Dan Tidur diberikan
7. Menjelaskan Penyebab, Periode, Dan Penyebab nyeri klien ketika
Pemicu Nyeri bergerak
8. Mengajarkan Teknik Nonfarmakologi TTV: Hendy Trigusman
Untuk Mengurangi Rasa Nyeri TD : 140/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36 0C
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,6,dan 7
Tanda tangan dan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
Nama Perawat
Senin -8-11-2021 1. Memonitor karakteristik luka (mis. S : Klien mengatakan merasakan lebih
drainase, warna, ukuran, bau) nyaman setelah di balut lukanya
2. Mencukur rambut didaerah sekitar luka, O:
jika perlu Tampak terbalut perban di jempol
3. Membersihkan dengan cairan NaCl atau kaki kiri
pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan Luka tampak bersih
4. Membersihkan jaringan nekrotik Bengkak berkurang
5. Memberikan salep yang sesuai ke Gerakan terbatas
Diagnosa kulit/lesi Aktifitas klien sedikit dibantu
6. Pasang balutan sesuai jenis luka TTV:
keperawatan 2 Hendy Trigusman
7. Mempertahankan teknik steril saat TD 120/80 ;
melakukan perawatan luka N 80;
8. Menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 RR 20;
jam atau sesuai kondisi pasien S 36 C;
9. Memberikan diet dengan kalori 30-35 A : Masalah teratasi sebagian
kkal/kg BB/hari dan protein 1,25-1,5 P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7
g/kg BB/hari 8,9,10,11,12,13
10. Memberikan suplemen vitamin dan
mineral (mis. vitamin A, vitamin C, zinc,
asam amino), sesuai indikasi
11. Menganjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
12. Mengajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
13. Kolaborasi pemberian antiniotik
Tanda tangan dan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
Nama Perawat
Andarmoyo Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Balitbang kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI).Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Sylvia. 2015, patofisiologi Edisi 6 Vo 2 konsep klinis prose-proses penyaki. jakarta: EGC
OLEH
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelajaran tentang penyakit diabetes melitus dan perawatannya dalam
waktu 35 menit, diharapkan sasaran mampu menjelaskan tentang penyakit diabetes
mellitus dan menerapkan perawatan yang tepat pada diri sendiri dan anggota keluarga
dengan penyakit diabetes melitus.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan sasaran mampu :
1). Menjelaskan pengertian diabetes melitus
2). Menyebutkan penyebab diabetes melitus
3). Menyebutkan tanda dan gejala diabetes melitus
4). Menyebutkan komplikasi diabetes melitus
5). Menyebutkan cara perawatan kaki dan mengontrol diabetes melitus
D. Materi Penyuluh (Terlampir)
1). Pengertian penyakit diabetes melitus.
2). Penyebab penyakit diabetes melitus.
3). Tanda dan gejala dari penyakit diabetes melitus.
4). Komplikasi penyakit diabetes melitus.
5). Penatalaksanaan keperawatan pasien diabetes melitus
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah : Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan
sekelompok pengunjung atau pendengar. Metode ini digunakan pada kelompok yang
besar (lebih dari 2 orang). Pada hakikatnya ceramah adalah proses transfer informasi
dari pengajar ke sasaran belajar.
2. Tanya Jawab : Tanya jawab adalah proses dimana peserta bertanya tentang materi yang
belum dipahaminya dan pemateri yang menjawab pertanyaan peserta tersebut.
3. Demonstrasi : Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas
yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menyebutkan menyimak
materi/pokok bahasan
yang akan
disampaikan
d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
pengertian diabetes menyimak
melitus b. Bertanya mengenai
b. Menyebutkan faktor- hal-hal yang belum
faktor penyebab jelas dan dimengerti
penyakit diabetes
mellitus
c. Menyebutkan tanda
dan gejala-gejala
diabetes melitus
d. Menyebutkan
komplikasi dari
diabettes mellitus
e. Menjelaskan cara
mengurangi faktor
diabetes mellitus
f. Cara perawatan
perawatan kaki dan
mengontrol diabetes
mellitus
3 Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi a. Sasaran dapat
b. Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan b. Mendengar
mengucap salam memperhatikan
c. Menjawab salam
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :