Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KASUS GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN,


IMUNOLOGI, PENCERNAAN, DAN PERKEMIHAN

Dosen :
Karmitasari Y.K. M. Kep., Ners

Disusun Oleh :

Hendy Trigusman
(2018.C.10a.0937)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2019/2020
1.1 Gangguan Sistem Endokrin

Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh.
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan
sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah.

1.1.1 Faktor Risiko Gangguan Sistem Endokrin

Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami gangguan endokrin,
yaitu:

1. Meningkatnya kadar kolesterol.


2. Riwayat keluarga dengan gangguan endokrin.
3. Inaktivitas.
4. Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun.
5. Pola makan yang tidak baik.
6. Kehamilan (pada kasus seperti hipotiroidisme).
7. Operasi, trauma, infeksi, atau cedera serius yang baru saja terjadi.

1.1.2 Penyebab Gangguan Sistem Endokrin

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan dalam dua kategori, meliputi:

1. Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang
disebut ketidakseimbangan hormon.
2. Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin yang dapat
atau tidak memengaruhi kadar hormon.

1.1.3 Gejala Gangguan Sistem Endokrin

a. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
 Haus atau lapar yang berlebih.
 Kelelahan.
 Sering buang air kecil.
 Mual dan muntah.
 Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan.
 Perubahan pada penglihatan.

1.2 Gangguan Sistem Imunologi


Imunologi adalah cabang biologi dari ilmu biomedis yang mencakup studi tentang sistem
kekebalan tubuh pada semua organisme. Bagan imunologi, mengukur, dan
mengontekstualisasikan fungsi fisiologis sistem kekebalan pada keadaan kesehatan dan
penyakit; kerusakan sistem kekebalan pada gangguan imunologis (seperti penyakit
autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, dan penolakan transplantasi); dan
karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis dari komponen sistem kekebalan tubuh in
vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki aplikasi dalam berbagai disiplin ilmu
kedokteran, terutama di bidang transplantasi organ, onkologi, reumatologi, virologi,
bakteriologi, parasitologi, psikiatri, dan dermatologi.

1.2.1 Peran Imunologi bagi Kesehatan Manusia


Sebuah penelitian imunologi mencoba menemukan sejumlah penyakit yang disebabkan
oleh gangguan atau disfungsi sistem imun. Penelitian ini juga berupaya menemukan
terapi dan penanganan terbaru untuk menyembuhkan penyakit yang berhubungan
dengan imunitas.
Beberapa jenis penyakit terkait disfungsi sistem imun yang bisa diatasi dengan
pendekatan imunologi adalah:
1. Alergi

Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat atau benda tertentu
yang dianggap berbahaya. Orang yang menderita alergi akan mengalami gejala saat
bersentuhan dengan bahan pemicu alergi (alergen). Gejala dari reaksi alergi bisa
berupa bersin, ruam kulit yang gatal, hingga sesak napas.

2. Asma

Asma merupakan salah satu reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan


peradangan pada saluran napas saat terpapar bahan atau zat tertentu. Peradangan ini
menyebabkan saluran napas menyempit, yang kemudian memicu terjadinya sesak
napas.
3. Kanker

Kanker menyebabkan tidak terkontrolnya pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh.


Pertumbuhan yang tidak terkontrol ini akan merusak organ dan sistem dalam tubuh,
sehingga mengancam nyawa penderitanya.

4. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel


sehat dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit autoimun adalah penyakit
Crohn, lupus eritematosus sistemik (SLE), rheumatoid arthritis, dan multiple
sclerosis.

Penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, dan belum ada pilihan imunoterapi yang
benar-benar efektif untuk menanganinya. Namun, penyakit autoimun bisa dikontrol
dengan pemberian obat tertentu, seperti obat imunosupresan. Obat
imunosupresan mampu menekan dan menurunkan jumlah sel-sel kekebalan tubuh
yang menyerang sel sehat.

1.2.2 Pemeriksaan Imunologi

Untuk mendeteksi masalah atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh, diperlukan
pemeriksaan imunologi atau tes imunologi. Beberapa jenis pemeriksaan yang
dilakukan antara lain.

1. Tes antibodi

Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah atau air liur. Dalam
beberapa kasus, tes ini dapat menentukan diagnosis penyakit tertentu. Jika
pemeriksaan terhadap antibodi untuk suatu penyakit memberikan hasil positif, maka
artinya orang tersebut sedang atau pernah menderita penyakit tersebut. Pemeriksaan
antibodi umumnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit infeksi dan penyakit
autoimun.

2. Tes antigen

Antigen adalah bagian dari virus atau bakteri yang dapat memicu munculnya
respons imun. Salah satu tes antigen yang umum dilakukan adalah pemeriksaan
sampel tinja untuk mengetahui ada atau tidaknya antigen yang dihasilkan oleh
bakteri Heliobacter pylori penyebab sakit maag.

1.3 Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan pencernaan adalah masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem
pencernaan, atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan.

Sistem pencernaan terdiri dari sejumlah organ, mulai dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Organ hati, pankreas, dan kantung empedu
juga berperan dalam mencerna makan, namun tidak dilewati oleh makanan atau terletak
di luar saluran pencernaan.

1.3.1 Penyebab Gangguan Pencernaan

Penyebab gangguan pencernaan sangat bervariasi, tergantung kepada penyakitnya. Di


bawah ini akan dijelaskan beberapa penyakit gangguan pencernaan beserta penyebab
yang mendasarinya.

1. Penyakit Refluks Asam Lambung

Penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)


adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Kondisi ini
terjadi akibat melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah
makanan kembali ke kerongkongan setelah masuk ke lambung.

2. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan yang dapat menimbulkan
nyeri, sulit menelan, dan nyeri di bagian dada. Apabila dibiarkan tidak tertangani,
esofagitis dapat menyebabkan penyempitan pada kerongkongan. 

1.4 Gangguan Sistem Perkemihan

Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal,
Uretra,kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama
dari saluran iniadalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya
sebagai urin.
Adanya masalah pada sistem perkemihan tidak hanya ditandai dengan perubahan warna
urine, salah satunya adalah ;
1. Infeksi saluran kemih, adalah infeksi yang terjadi pada bagian sistem urinaria, yaitu
dari ginjal hingga saluran kemih anda. Wanita berisiko lebih besar terkenan ISK dari
pada kaum pria.

Jika mengalamai masalah pada sistem urinaria, terlebih jika terdapat keluahan seperti
demam, mual muntah, nyeri pinggang atau punggung yang sangat berat, nyeri saat
berkemih, dan terdapat darah atau nanah pada urine saat berkemih, segera
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-sistem-endokrin

https://id.wikipedia.org/wiki/Imunologi

https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan

https://www.academia.edu/7968650/Makalah_gangguan_sistem_perkemihan

Anda mungkin juga menyukai