SISTEM ENDOKRIN
“ DIABETES MELLITUS ”
OLEH :
LILIK NURFARIDA
2314201020004
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk bekerja menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “ Diabetes Melitus” makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Keperawatan Patofisiologi.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami, dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak kami harapkan.
Bangkalan,………………….
Lilik Nurfarida
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan..................................................................... 2
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 21
A. Kesimpulan.............................................................................. 21
B. Saran........................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus
2. Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
3. Untuk mengetahui apa saja tanda – tanda dan gejala Diabetes Militus
4.Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?
BAB II
PEMBAHASAN
Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin
endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika
tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
Not insulin requiring diabetes.
Diabetes mellitus tipe 1
1. Pola makan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit
degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab
utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan
pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan
trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan
mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk
gorengan.
9. Suka ngemil
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset
para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama
3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun
drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat
merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan.
Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan
berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
11. Sering stress
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar.
Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine
dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk
beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud
yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres
berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-
pelan.
12. Kecanduan rokok
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap
51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi
minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung
tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena
kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan
kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum
lebih banyak.
2.4.1 Patofisiologi
2.4.2 Komplikasi
Organ/jaringan
Yg terjadi Komplikasi
yg terkena
Kelemahan tungkai yg
terjadi secara tiba-tiba atau
Kerusakan saraf karena
secara perlahan
glukosa tidak dimetabolisir
Saraf Berkurangnya rasa,
secara normal & karena aliran
kesemutan & nyeri di tangan &
darah berkurang
kaki
Kerusakan saraf menahun
1. Identifikasi
Penderita membawa keterangan tentang : jenis DM,
komplikasi, regimen Pengobatan
2. Vaksinasi
Merupakan tindakan yang baik terutama terhadap
pnemokokus dan influensa
3. Tidak merokok
4. Deteksi dan Penatalaksanaan hipertensi dan hiperlipidemia
5. Perawatan kaki
2.6 Hubungan Diabetes militus dengan anggota tubuh
♣ Hubungan Kesehatan Gigi dan Diabetes Melitus
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati – hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan
istirahat yang cukup
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula
melonjak tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Lewis M Sharon, RN, PhD, Heitkemper MC faan. 2000. Medical Surgical Nursing
Ed.5.Mosby
Smeltzer, Suzzanne C.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Ed.8.Jakarta: EGC
Tambayong, Jan dr. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. EGC
www.trinoval.web.id
www.ilmukeperawatan.com
www.klikdokter.com