Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga mampu memahami
tentang penyakit Diabetes Melitus dan penanganannya.
C. Kegiatan Pembelajaran
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah dan diskusi
3. Media : leaflet, alat tulis, video
D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 5 menit
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
a. Memberikan penyuluhan tentang Memperhatikan
Diabetes Militus
masyarakat pendapat
c. Mengucapkan salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji
tentang Diabetes Melitus
2. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus, gejala-
gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes
Melitus, dan senam Diabetes Melitus.
TINJAUAN TEORI
B. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes Mellitus menurut PERKENI 2015 meliputi :
Dm tipe 1 Dm tipe 2
Mulai Umumnya menyerang Pada usia tua, umumnya >40
muncul masa kanak-kanak dan tahun. Diabetes tipe 2, diduga
remaja walaupun ada disebabkan oleh kombinasi
juga pada masa dewasa faktor genetik dan lingkungan.
<40 tahun. Diabetes
Tipe 1 dipercaya sebagai
penyakit autoimun, di
mana sistem imun tubuh
sendiri secara spesifik
menyerang dan merusak
sel-sel penghasil insulin
yang terdapat pada
pankreas.
Keadaan Berat Ringan
klinis saat di
diagnosis
Kadar insulin Rendah, tak ada Cukup tinggi, normal
darah
Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal
C. Manifestasi Klinik
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a) polidipsi (banyak minum)
b) poliuri (banyak kencing)
c) polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Berat badan turun secara drastis
4. Pandangan kabur
5. Kesemutan/ rasa gatal
6. Gatal-gatal pada kulit
7. Luka yang tidak sembuh-sembuh
8. Sering terjadi infeksi
D. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik
sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
E. Pengelolaan DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian pusing,keringat dingin maka cepat minum teh
manis
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga
(undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan
3. Jadwal makan
Penderita diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Penderita diabetes mellitus makan sesuai
jadwal, yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval
waktu 3 jam. Ini dimaksudkan agar terjadi perubahan pada kandungan
glukosa darah penderita DM, sehingga diharapkan dengan perbandingan
jumlah makanan dan jadwal yang tepat maka kadar glukosa darah akan tetap
stabil dan penderita DM tidak merasa lemas akibat kekurangan zat gizi.
Jadwal makan standar yang digunakan oleh penderita DM diabetes mellitus
(Waspadji, 2009) disajikan dalam tabel berikut:
Total Kebutuhan Energi = Energi Basal – Koreksi Usia + Aktivitas + stress metabolic ±
Koreksi BB
Pengarang,
No Judul Penelitian Publikasi Kesimpulan
Tahun Terbit
1. Pengaruh terapi senam kaki terhadap T. Sumarni, Jurnal Viva Jenis Penelitian : Kualitatif dengan pre-
penurunan glukosa darah Pada lansia Datang Tri Medika experiment one group pretest and desain
dengan diabetes mellitus di posyandu Yudhono (2013) pascates.
lansia desa Ledug kecamatan Teknik Sampling : Total Sampling (SOP dan
kembaran banyumas form check list)
Jumlah Sampel : 24 Sampel yang terdiri dari
lansia
Hasil : Terdapat penurunan nilai glukosa darah
setelah dilakukan senam kaki, terdapat
hubungan signifikan antara senam kaki dengan
penurunan glukosa darah
2. Pengaruh senam kaki diabetes Graceistin E-Jurnal Jenis Penelitian : Kualitatif pra-eksperimental
terhadap perubahan kadar gula darah Ruben, Julia Universitas dengan one group pretest post test design
pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rottie, Michael Sam Teknik Sampling : Total Sampling (SOP dan
wilayah kerja puskesmas enemawira Karundeng Ratulangi form check list)
(2016) Jumlah Sampel : 56 Sampel yang terdiri dari
lansia
Hasil : Adanya pengaruh senam kaki diabetes
terhadap perubahan kadar gula pasien diabetes
mellitus tipe 2 diwilayah kerja puskesmas
Enemawira.
3. Pengaruh pemberian rebusan daun Eva Maria Jurnal Ilmiah Jenis Penelitian : Kualitatif dengan pre-
kelor (moringa oleifera) terhadap (2017) Ilmu experiment one group pretest and desain
perubahan kadar glukosa darah pada Kesehatan pascates.
lansia penderita diabetes melitus tipe ii STIKes Teknik Sampling : Purposive Sampling
di wilayah kerja puskesmas tanjung Mataram dengan uji statistik menggunakan T Test
karang Jumlah Sampel : 24 Sampel yang terdiri dari
lansia
Hasil : Terdapat penurunan nilai glukosa darah
setelah dilakukan senam kaki, terdapat
hubungan signifikan antara senam kaki dengan
penurunan glukosa darah
DAFTAR PUSATAKA
Ruben G, dkk. 2016. Pengaruh senam kaki diabetes terhadap perubahan kadar
gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas
enemawira. E-Jurnal Universitas Sam Ratulangi
Soegondo S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Insulin : Farmakoterapi pada
Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2, Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK
UI pp. 1884.
Sumarni T, dkk. 2013. Pengaruh terapi senam kaki terhadap penurunan glukosa
darah Pada lansia dengan diabetes mellitus di posyandu lansia desa Ledug
kecamatan kembaran banyumas. Jurnal Viva Medika
Waspadji S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III, Edisi 4,
Jakarta: FK UI pp. 1961-62.
LAMPIRAN