Anda di halaman 1dari 85

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
KABUPATEN MOROWALI

WIWIN
P201801077

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Skripsi ini Telah Kami Setujui Untuk Diajukan Pada Seminar Skripsi

Program Studi S1 Keperawatan Universitas Mandala Waluya, dalam rangka

penyempurnaan penulisan.

Kendari, Agustus 2022

Tim Pembimbing :

Pembimbing I Pembimbing II

Armayani, S.Kep.,Ns.,M.Kes Sitti Masriwati, S.Kep., Ns., M.Kes


NIDN : 0903078301 NIDN : 0915118603

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan


Universitas Mandala Waluya

Dr. Sunarsih, SKM., M.Kes


NIDN : 09 1505 6001

iii
ABSTRAK
Universitas Mandala Waluya
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Hasil, Agustus 2022
WIWIN (NIM : P201801077)
“FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR KABUPATEN
MOROWALI”
PEMBIMBING I :Armayani.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
PEMBIMBING II :Sitti Masriwati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
(xi + 74 Halaman + 6 Tabel + 3 Gambar + 10 Lampiran)
Masalah dalam bidang pendidikan yang sering mendapatkan perhatian
secara luas dari masyarakat adalah masalah rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia. Faktor utama penyebab dari masalah-masalah tersebut adalah motivasi
siswa masih rendah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
adalah peran orang tua, kecanduan smartphone dan faktor lingkungan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah 123 responden dengan jumlah sampel sebanyak 94 responden. Teknik
pengambilan sampel ini menggunakan Purposive sampling dan hasil uji statistik
menggunakkan Uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1
Bungku Pesisir Kabupaten Morowati memiliki motovasi belajar yang rendah.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 39 respondem memiliki motivasi belajar
yang tinggi dengan presentase 41,5% sementara 55 responden lainnya memiliki
motivasi belajar yang rendah dengan persentase 58,5%.Hasil uji statistik dengan
diketahui hubungan antara peran orang ttua terhadap motivasii belajar siswa
dengan nilai p-value 0,000, terdapat hubungan lingkungan sekolah dengan belajar
siswa dengan nilai p-value 0,001 dan terdapat hubungan kecanduan smartphone
dengan motivasi belajar siswa dengan p-value 0.002.
Saran penelitian ini adalah perlu adanya penyuluhan terhadap siswa untuk
menumbuhkan motivasi belajar dan sarana tambahan bagi pihak sekolah agar
menjaga siswa tetap termotivasi selama proses belajar mengajar

Kata Kunci :Motivasi, Siswa, Peran Orang Tua, Smartphone, Lingkungan


Daftar Pustaka : 27 (2014-2020).

iv
ABSTRACT

Mandala Waluya University


Faculty of Health Sciences
Nursing S1 Study Program
Result, August 2022
WIWIN (NIM : P201801077)

"FACTORS RELATED TO LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS


IN SMA NEGERI 1 BUNGKU COASTAL, MOROWALI REGENCY"

SUPERVISOR I : Armayani.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
SUPERVISOR II : Sitti Masriwati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
(xi + 74 Pages + 6 Tables + 3 Figures + 10 Appendices)
The problem in education that often gets widespread attention from the
public is the problem of the low quality of education in Indonesia. The main
factor causing these problems is that student motivation is still low. Factors that
can affect learning motivation are the role of parents, smartphone addiction and
environmental factors. This study aims to determine the factors related to the
learning motivation of students in SMA Negeri 1 Bungku Pesisir, Morowali
Regency.
The type of research used is quantitative research. The design used in this
research is correlational analytic research using a cross sectional study approach.
This research uses purposive sampling. The total population in this study were
123 respondents with a total sample of 94 respondents.
The results showed that the students of class X and XI of SMA Negeri 1
Bungku Pesisir, Morowati Regency had low learning motivation. The results
showed that 39 respondents had high learning motivation with a percentage of
41.5% while 55 other respondents had low learning motivation with a percentage
of 58.5%. The results of statistical tests showed that there was a relationship
between the role of parents on students' learning motivation with a p-value of
0.000, there was a relationship between the school environment and student
learning with a p-value of 0.001 and there was a relationship between smartphone
addiction and student learning motivation with a p-value of 0.002.
The suggestion of this research is the need for counseling to students to
grow learning motivation and additional facilities for the school to keep students
motivated during the teaching and learning process.

Keywords: Motivation, Students, Role of Parents, Smartphone, Environment

Bibliography : 27 (2014-2020).

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena

izin - Nyalah sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri

1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali” ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya dan semoga segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah disisi-Nya

Aamiin.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada Ibu Armayani.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Sitti

Masriwati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II atas waktu, tenaga dan

pikiran yang telah diberikannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

Ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada :

1. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mendidik, mengasuh, dan membina

serta memberikan doa dan dorongan baik moral maupun moril maupun materi

sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini.

2. Ketua Yayasan Mandala Waluya

3. Rektor Universitas Mandala Waluya

4. Para Wakil Rektor (Akademik, Non Akademik dan kemahasiswan)

Universitas Mandala Waluya

5. Para Ketua Lembaga (LPPM,LPM,LPKA) Universitas Mandala Waluya

6. Dekan fakultas ilmu ilmu kesehatan

vi
7. Ketua program studi ilmu keperawatan Universitas Mandala Waluya

8. Semua Staf Dosen dan Pengelola pada Prodi Ilmu keperawatan yang telah

banyak memberikan sumbangsih selama penyusunan hasil penelitian ini.

9. Tim penguji Bapak Abdul Rahim Sya’ban.,SKM.,M.Sc selaku penguji I ,

bapak Ari Tjahyadi.,S.Si.,M.Si selaku penguji II, ibu Cici yusnayanti.,S.ke

p.,Ns.,M.Kes selaku penguji III

10. Kepada kedua orang tua saya serta seluruh keluarga besar yang memberi

dorongan selama penulis mengikuti pendidikan pada Universitas Mandala

Waluya.

11. Teman-teman mahasiswa Universitas Mandala Waluya yang tercinta, dan

teman-teman mahasiswa Universitas Haluoleo demi sebuah pencerahan dan

perubahan, lanjutkan perjuangan.

Dengan segala kerendahan hati dan senantiasa mengharapkan ridha-Nya

karena kepada-Nya jugalah tempat kembalinya segala sesuatu, penulis terbuka

bagi saran dan kritikan yang konstruksi demi perbaikan ke arah yang lebih baik.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita semua, khusunya teman-teman mahasiswa Universitas

Mandala Waluya tercinta aamiin.

Kendari, Agustus 2022

Peneliti

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.......................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
E.  Kebaruan Penelitin............................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Motivasi Belajar.......................................... 13
B. Tinjauan Umum Tentang Peran Orang Tua.......................................... 18
C. Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Sekolah.................................... 22
D. Tinjauan Umum Tentang Kecanduan Smartphone............................... 27
E. Kajian Empiris...................................................................................... 31
BAB III. KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pikir Penelitian........................................................................... 34
B. Bagan Kerangka Konsep....................................................................... 35
C. Variabel Penelitian................................................................................ 35
D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.......................................... 36
E. Hipotesis Penelitian............................................................................... 37
BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian.................................................................. 39
B. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................ 39

viii
C. Populasi dan Sampel............................................................................. 40
D. Instrumen Penelitian............................................................................. 42
E. Cara Pengumpulan Data........................................................................ 42
F. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data............................................. 43
G. Etika Penelitian..................................................................................... 45
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 47
B. Hasil Penelitian................................................................................ 48
C. Pembahasan...................................................................................... 51
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 55
B. Saran................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebaruan Penelitian

Tabel 2. Distribusi Reponden Berdasarkan Umur

Tabel 3. Distribusi Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. Distribusi Motivasi Belajar Siswa

Tabel 5. DistribusiPeran Orang Tua

Tabel 6. Distribusi Lingkungan Sekolah

Tabel 7. Distribusi Kecanduan Smartphone

Tabel 8. Hubungan Peran Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa

Tabel 9. Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa

Tabel 10. Hubungan Kecanduan Smartphone Dengan Motivasi Belajar Siswa

x
DAFTAR GAMBAR

1. Bagan Kerangka Konsep.................................................................. 35

2. Bagan Desain Penelitian ................................................................. 39

xi
DAFTAR SINGKATAN

Balitbang : Badan Penelitian dan Pengembangan


Ho : Hipotesis Nol
Ha : Hipotesis Alternatif
LPM : Lembaga Penjaminan Mutu
LPPM : Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
SMA : Sekolah Menengah Atas
SDN : Sekolah Dasar Negeri

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Lembar Kuisioner

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik

Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Kesatuan Bangsa Dan

Politik

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Dari Universitas Mandala Waluya

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

3.

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Lembar Kuisioner

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik

Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Kesatuan Bangsa Dan

Politik

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Dari Universitas Mandala Waluya

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permaasalahan dalam bidang pendidikan yang sering mendapatkan

perhatian secara luas dari masyarakat adalah masalah rendahnya kualitas

pendidikan di Indonesia. Masih banyak ditemukan siswa yang menghasilkan

prestasi belajar yang rendah sehingga menghasilkan lulusan yang kurang dapat

mengembangkan bakat dan minat dari peserta didik. Atas dasar inilah,

pendidikan di Indonesia perlu direkonstruksi ulang agar dapat menghasilkan

lulusan yang lebih berkualitas dan siap menghadapi dunia masa depan yang

penuh dengan problem dan tantangan serta dapat menghasilkan lulusan yang

memiliki karakter mulia, yaitu memiliki kepandaian sekaligus kecerdasan,

memiliki kreativitas tinggi sekaligus sopan santun dalam berkomunikasi, serta

memiliki kejujuran dan kedisiplinan sekaligus memiliki tanggung jawab yang

tinggi (Gunawan, 2018).

Faktor utama penyebab dari masalah-masalah tersebut adalah motivasi

siswa masih rendah. Hal ini ditandai dengan ditemukannya sejumlah peserta

didik yang cepat merasa bosan karena kurangnya minat dan bakat dari dalam

dirinya. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi

untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi

belajar yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

cenderung prestasinya pun akan tinggi pula; sebaliknya siswa yang

motivasinya rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya. Seorang siswa yang

1
memiliki inteligensia yang tinggi, bisa saja gagal karena kekurangan motivasi.

Prestasi belajar akan optimal kalau memiliki motivasi yang tepat (Sardiman,

2016).

Tumbuhnya motivasi belajar dalam diri siswa karena adanya keinginan

siswa untuk mengetahui sesuatu dan akan mengarahkan minat belajar siswa

sehingga akan sungguh-sungguh dalam belajar dan akan memotivasi agar

tercapainya prestasi belajar yang baik Motivasi belajar sangat berpengaruh bagi

siswa untuk mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal dalam

meningkatkan prestasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan memperoleh

hasil belajar yang tinggi, artinya semakin tinggi motivasi belajar akan semakin

tinggi pula prestasi belajar yang akan diperolehnya. Dengan adanya motivasi

akan meningkatkan proses belajar, sehingga akan memperoleh efektifan dalam

proses pembelajaran (Nisriafatin, 2020).Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi motivasi belajar adalah peran orang tua, kecanduan smartphone

dan faktor lingkungan.

Peran orang tua dalam memotivasi siswa dilakukan dengan memberikan

semangat dan menyediakan fasilitas belajar. Pentingnya peran orang tua yakni

sebagai pendorong dengan cara memberikan perhatian penuh kepada anaknya

sehingga akan mampu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut

Nugraheni (2015) bahwa peran orang tua adalah seperangkat tindakan yang

diharapkan dari seorang ayah dan ibu dalam membantu dan membimbing anak

sehingga mempunyai semangat dalam belajar. Sehingga dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ketika siswa memiliki orang tua yang mampu

2
menjalankan perannya sebagai orang tua yang aktif dalam memberikan

motivasi dan semangat belajar maka siswa tersebut akan semakin baik dalam

belajar dan hasilnya menjadi lebih baik. Dalam membantu mengatasi kesulitan

belajar anak, orang tua harus memberikan dorongan agar siswa termotivasi.

Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kecanduan

smartphone. Tidak jarang dijumpai siswa yang membawa smartphone saat

pergi kesekolah dan sering juga dijumpai siswa bermain dengan menggunakan

smartphone sampai berjam-jam. Aplikasi-aplikasi hiburan, games, dan media

social semakin membuat peserta didik kecanduan. Kecanduan smartphone

ialah gangguan control pada hasrat atau keinginan untuk menggunakan

smartphone dan ketidakmampuan mengontrol waktu penggunaan smartphone

itu sendiri (Ghozali & Annisa, 2018). Menurut data Vserv smart data

menyatakan penggunaan smartphone menghabiskan waktu kurang lebih

sebanyak 129 menit. Konsekuensinya kebiasaan inimembuat siswa merasa

belajar bukan lagi fokus utama mereka. Realitas ini mengganggu motivasi

belajar mereka baikdi sekolah maupun di rumah (Sobon, 2018). Situasi

perilaku anak-anak yang sudah tercandu dengan smartphone secara langsung

bisa mengganggu motivasi belajar dan membuat mereka sulit untuk

berkonsentrasi dalam belajar.

Lingkungan Sekolah merupakan kondisi yang ada pada lembaga

pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,

pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu

mengembangkan potensinya. Lingkungan Sekolah memegang peranan penting

3
bagi perkembangan belajar siswanya. Lingkungan ini meliputi kondisi fisik

sekolah seperti sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber - sumber belajar,

dan media belajar. Lingkungan Sekolah juga menyangkut lingkungan akademis

yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan

ekstrakulikuler (Istiqomah, 2018).

Hasil observasi dan pengambilan data awal yang dilakukan pada tanggal

3 juni 2022, diketahui total keseluruhan siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1

Bungku Pesisir Kabupaten Morowali berjumlah 123 siswa. Hasil wawancara

lansung yang dilakukan pada 10 orang siswa diketahui 7 dari 10 siswa

memiliki fasilitas yang cukup yang diperoleh dari orang tuanya. Menurut

keterangan beberapa siswa orang tuanya memiliki peran dalam memotivasi

belajar karena selalu diarahkan dan didampingi saat mengerjekan tugas

sekolah, 9 dari 10 siswa diketahu menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam sehari

untuk bermain smartphone, dan 9 dari 10 siswa menyatakan bahwa sekolah

telah maksimal dalam menyediakan sarana dan prasarana sehingga motivasi

untuk belajar meningkat.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran di SMA

Negeri 1 Bungku Pesisir diketahui bahwa siswa cenderung malas menanggapi

saat pelajaran berlangsung, tidak menunjukan ketertarikan saat proses

pembelajaran, sering memainkan gadget saat belajar dan tidak aktif dan

cenderung pasif. Selain itu menurut keterangan wali kelas siswa memiliki nilai

dibawah rata-rata dan memiliki prestasi belajar yang terbilang rendah.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa siswa di SMA Negeri 1

4
Bungku Pesisir memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini diperkuat

dengan keterangan pihak sekolah yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi

karena siswa cenderung lebih menggunakan waktu belajarnya untuk

memainkan smartphone dibandingkan dengan mengikuti proses belajar

mengajar. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang.“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Belajar

Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka dapat di kemukakan

rumusan masalah dalam penelitian:

1. Bagaimana Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri

1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali?

2. Apakah Ada Hubungan Kecanduan SmartphoneDengan Motivasi Belajar

Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali?

3. Apakah Ada Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar

Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali?

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten

Morowali.

2. Tujuan Khusus

5
a. Untuk Mengetahui Peran Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

b. Untuk Mengetahui Hubungan Kecanduan Smartphone Dengan Motivasi

Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

c. Untuk Mengetahui Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi

Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi profesi

Sebagai sumber motivasi bagi profesi keperawatan agar dapat

menjadi salah satu referensi untuk peningkatan kualitas profesi

keperawatan khususnya dalam mengkaji peran orang tua dalam motivasi

belajar siswa.

b. Bagi peneliti

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk memberikan pendidikan

kesehatan dan menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang di

dapatkan selama kuliah.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan

panduan bagi orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak.

6
E. Kebaruan Penelitian

No Peneliti/Tahun Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan


.
1 Rukiat (2021) Peran orang tua Penelitian ini Hasil penelitian ini Variabel independen 1. Penelitian ini
dalam pendidikan menggunakan desain menunjukkan (peran orang tua) dan menggunnakan
anak di era covid-19 kualitatif bahwa seorang ibu variabel dependen desain kualitatif
sangat berperan (covid 19) dengan tehnik
dalam pendidkian wawancara dan
anak ketika di observasi
masa pandemi 2. Lokasi penelitian
covid-19
2 Fransiska (2020) Peran orang tua Pendekatan dalam Hasi penelitian Variabel independen 1. Lokasi penelitian
dalam kegiatan penelitian kualitatif menunjukan bahwa (peran orang tua) daan
belajar dirumah dengan jenis peelitian yang paliing variabel dependen
pada masa pandemi studi kasus berperan dalam (covid 19)
covid 19 mendampingi anak
belaajar dirumah
adalah ibu
3 Monalisa Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Variabel independen 1. Teknik pengumpulan

7
Pasulu(2021) Penggunaan menggunakan desain menunjukkan (pengunaan data
2. Lokasi penelitian
Smarthphone kuantitatifdengan bahwa terlihat ada smartphone) variabel
3. Subjek Penelitian
terhadap Motivasi metode ex post fasto pengaruh dependen (motivasi
Belajar Siswa penggunaan belajar)
Sekolah Dasar di smartphone
Masa Pandemi terhadap motivasi
Covid-19 di belajar siswa
Kecamatan Wara Sekolah Dasar
Kota Palopo kelas V di SDN 23
Batara, SDN 11
Dangerakko dan
SDN 32 Lagaligo
4 Fani cintia dewi Pengaruh Penelitian ini Hasil
penelitian Variabel independen 1. Subjek penelitian
(lingkungan sekolah 2. Lokasi penelitian
(2020) lingkungan sekolah menggunakan desain menunjukkan tidak
dan peran guru)
dan peran guru kuantitatif dengan menurunkan Variabel dependen
terhadap motivasi teknik survey lingkungan sekolah (motivasi belajar)
belajar siswa eksplansi dan semangat guru
terhadap motivasi
belajar siswa

8
5 Nafisah nor Peran guru dalam Penelitian ini Hasil penelitian ini Variabel independen
saumi (peran guru)
memberikan menggunakan desain menunjukkan
(2021) Variabel dependen
motivasi belajar deskriptis kualitatif bahwa yang paling (covid 19)
siswa sekolah dasar berperan dalam
pada masa pandemi motivasi belajar
COVID 19 anak disini adalah
guru
6 Anita Wardani Analisis Kendala Pendekatan dalam Hasil penelitian ini Variabel independen Lokasi penelitian
(kendala oranng tua)
(2021) Orang Tua dalam penelitian kualitatif menunjukkan
Variabel dependen
Mendampingi Anak dengan jenis bahwa secara (covid 19)
Belajar di Rumah penelitian studi kasus umum kendala-
Pada Masa Pandemi kendala orang tua
Covid-19Anita dalam
Wardani mendampingi anak
belajar di rumah
pada masa
pandemi Covid- 19
adalah kurangnya
pemahaman materi

9
oleh orang tua,
kesulitan orang tua
dalam
menumbuhkan
minat belajar anak,
tidak memiliki
cukup waktu untuk
mendampingi anak
karena harus
bekerja, orang tua
tidak sabar dalam
mendampingi anak
saat belajar
dirumah, kesulitan
orang tua dalam
mengoperasikan
gadget, dan
kendala terkait
jangkauan layanan

10
internet
7 Lilis Suryani Peran orang tua Pendekatan dalam Hasi penelitian Variabel independen 1. Subjek penelitian
(motivasi belajar) daan 2. Lokasi penelitian
(2021) dalam memotivasu penelitian kualitatif menunjukan bahwa
variabel dependen
belajar anak dengan dengan jenis yang paliing (covid 19)
sistem daring pada penelitian deskriptif berperan dalam
masa pandemi di mendampingi anak
desa to’bea belaajar dirumah
kabupaten luwu adalah ibu
8 Regina sipayung Pengaruh pola asuh penelitian ini Hasil penelitian ini Variabel independen 1. Subjek penelitian
(pola asuh orang tua) 2. Lokasi penelitian
(2020) orang tua terhadap bertujuan untuk menunjukkan pola
dan variabel dependen
motivasi belajar mengetahui pengaruh asuh orang tua (motivasi belajar)
metode penelitian ini
kelas V SDN pola asuh orang tua memiliki pengaruh
adalah kuantitatif
1551708 P.O terhadap motivasi terhadap motivasi
belajar siswa di kelas belajar yang tinggi
V
9 Kosmas sobon Pengaruh penelitianini Hasil penelitian ini Variabel dependen. 1. Subjek penelitian
Metode penelitian 2. Lokasi penelitian
(2019) pengunaan menggunakan menunjukkan
kualitatif yang
smartphone pendekatan bahwa ada menggunakan
kuesioner sebagai
terhadap motivasi kuantitatif, dengan pengaruh
instrumen penelitian

11
belajar siswa metode survei smartphone
sekolah adasr di terhadap motivasi
mapanget kota belajar siswa si SD
manado mapanget
kecamatan adalah
0,057 atau 5.7%
dengan signifikan
0,028 < 0,05.
10 Jauharil Maknuni Pengaruh media Metode penelitian Hasil penelitian ini Variabel independen 1. Subjek penelitian
(pengaruh belajar 2. Lokasi penelitian
(2020) belajar smartphone yang digunakan menunjukan bahwa
smartphone) dan
terhadap belajar adalah kualitatif media belajar variabel dependen
(covid 19)
siswa diera pandemi deskriptif samrtphone
covid-19 berpengaruh dalam
proses belajar
mengajar diera
pandemii

12
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Variabel Terikat

1. Tinjauan Teori Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

Motivasi belajar adalah variabel yang terdiri dari dua kata yaitu

motivasi dan belajar, yang keduanya memiliki arti tersendiri. Jika

membahas mengenai motivasi, sering kali disandingkan dengan kata

motif. Sesuai dengan penelusuran peneliti, motif dapat diartikan sebagai

gerak atau sesuatu yang mendorong individu untuk bergerak. Sedangkan

motivasi, menurut Mc Donald adalah suatu perubahan energi yang terjadi

pada individu yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi atau

tindakan untuk mencapai tujuan tertentu (Adhetya cahyani, 2020).

Sedangkan belajar menurut Slameto adalah suatu proses usaha

untuk mendapatkan perubahan pada tingkah laku. Dengan demikian yang

dimaksud dengan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

yang terletak di dalam diri peserta didik yang memunculkan niat untuk

melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai (Adhetya cahyani, 2020).

b. Aspek-Aspek Motivasi Belajar

Menurut Marilyn K. Gowing ada empat poin aspek-aspek motivasi

belajar, Adapun penjelasannya sebagai berikut:

13
1) Dorongan Mencapai Sesuatu

Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi

mewujudkan keinginan dan harapan-harapannya.

2) Komitmen

Komitmen adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam

proses belajar Dengan memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik

memiliki kesadaran untuk belajar, mampu mengerjakan tugas dan

mampu menyeimbangkan tugas.

3) Inisiatif

Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau

ide-ide baru yang akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya

dalam menyelesaikan proses pendidikannya, karena ia telah mengerti

dan bahkan memahami dirinya sendiri,sehingga ia dapat menuntun

dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya

dan juga orang di sekitarnya.

4) Optimis

Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu

percaya bahwa tantangan selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki

potensi untuk berkembang dan bertumbuh lebih baik lagi.

Kemudian aspek-aspek motivasi belajar menurut Frandsen yaitu :

1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal baru. Oleh karena

itu, selalu terdorong untuk belajar, demi mengejar cita-citanya.

14
2) Kreatif, peserta didik terus berpikir dan menciptakan sesuatu yang

baru, sehingga membuat dirinya berbeda dengan yang lainnya.

c. Jenis-jenis motivasi

Berdasarkan sifatnya, motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri

dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap

diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari

orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan

belajar.

d. Prinsip-prinsip motivasi

Belajar Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam

aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa

motivasi. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam

uraian berikut:

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Minat merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi

suatu objek, belum sampai melakukan kegiatan

15
2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam

Belajar

Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak

memutuskan memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik

3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat

belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian.

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan

Dalam kehidupan anak didik, membutuhkan penghargaan,

perhatian, ketenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan

kebutuhan yang wajar bagi anak didik.

5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin

dapat menyelesaikan setiap pekerjaan.

e. Bentuk –bentuk motivasi

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar, di antaranya:

1) Memberi angka

2) Hadiah

3) Saingan/kompetisi

4) Ego-involvement

5) Memberi ulangan

6) Mengetahui hasil

16
7) Ujian

8) Hukuman

9) Hasrat untuk belajar

10) Minat

f. Dampak Rendahnya Motivasi

Seorang siswa yang memiliki inteligensia yang tinggi, bisa saja

gagal karena kekurangan motivasi. Prestasi belajar akan optimal kalau

memiliki motivasi yang tepat (Sardiman, 2016). Kurangnya motivasi

belajar menyebabkan peserta didik cepat merasa bosan karena kurangnya

minat dan bakat dari dalam dirinya, serta kurang kekreatifan guru dalam

mengembangkan bakat dan minat yang ada dalam diri siswa, seperti

penggunaan metode pembelajaran, dan cara mengajar guru yang kurang

membawa semangat keaktifan belajar siswa di kelas, sehingga setiap apa

yang disampaikan guru tidak didengarkan dengan baik dan selalu

diabaikan (Gunawan, 2018).

B. Tinjauan Teori Variabel Bebas

1. Tinjauan Peran Orang Tua

a. Pengertian Peran Orang Tua

Peran orang tua merupakan peran yang sangat penting untuk anak

menuju masa dewasanya. Anak di didik agar dapat menemukan jati

dirinya dan mampu menjadi dirinya sendiri. Jadi, anak diberikan

kesempatan untuk memutuskan sendiri pilihan profesi yang ditekuni

sesuai dengan keahlian anak. Dalam hal ini tugas orang tua adalah

17
memberikan masukan, arahan dan pertimbangan atas pilihan yang telah

di buat anak untuk menjadi orang sukses. Orang tua juga memfasilitaskan

kebutuhan bagi anak untuk mencapai cita-citanya seperti memenuhi

keperluan sekolah dan mengikut sertakan bimbingan belajar ketika hal itu

dirasakan perlu bagi anak (Ningrum, 2019).

b. Peran Orang Tua

Dikutip dalam Ningrum (2019) peran orang tua meliputi :

1) Korektor, yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak

memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi kehidupannya,

2) Inspirator, yaitu yang memberikan ide-ide positif bagi pengembangan

kreativitas anak

3) Informator, yaitu memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu

pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak didik semakin

luas dan mendalam

4) Organisator,  yaitu memiliki kemampuan mengelola kegiatan

pembelajaran anak dengan baik dan benar,

5) Motivator, yaitu mendorong anak semakin aktif dan kreatif dalam

belajar

6) Inisiator, yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan

kemajuan pendidikan anak,

7) Fasilitator, yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran

bagi kegiatan belajar anak,

18
8) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah

kehidupan yang bermoral, rasional, dan berkepribadian luhur sesuai

dengan nilai-nilai ajaran Islam dan semua norma yang berlaku di

masyarakat

c. Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak

1) Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak,

2) Memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua

diminta untuk memeriksa kembali nilai-nilai ulangan dan tugas anak

mereka

3) Memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral

dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan

berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan

anak di sekolah

4) Memantau keefektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat

menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di

sekolah.

d. Bentuk Motivasi Orang Tua

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk

meningkatkan motivasi belajar anak sehingga anak dapat termotivasi

dengan sendirinya. Motivasi yang diberikan berupa (Ningrum, 2019):

1) Pemberian Perhatian

Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak dapat

berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Misalnya pada saat anak

19
pulang sekolah hendaknya orang tua menanyakan apa saja kegiatan

yang telah dilakukan di sekolah.

2) Pemberian Hadiah

Pemberian hadiah digunakan orang tua kepada anak jika anak

berhasil melakukan suatu kegaiatan.Hadiah tersebut pada umumnya

berbentuk benda. Dengan begitu anak akan selalu termotivasi dan

terus giat dalam belajar.

3) Pemberian

Penghargaan Pemberian penghargaan diberikan oleh orang tua

dalam rangka memberikan penguatan dari dalam diri anak

2. Tinjauan Lingkungan Sekolah

a. Pengertian Lingkungan Sekolah

Menurut Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami sebagai

lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar

mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan

kepada anak didik.

Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (dalam Tu’u,

2004:11) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para

siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai

kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke

dalam kesadaran hati nuraninya.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan

sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar menajar berlangsung

20
yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan

nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

Ahmadi (1991:187) menyatakan bahwa sekolah itu mempunyai

beberapa unsur penting, yaitu :

a. Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah, dan

perlengkapan lain)

b. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-

fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan

c. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas

siswa, guru, non teaching specialist dan tenaga administrasi

d. Nilai-nilai norma, sistem peraturan dan iklim kehidupan sekolah.

b. Fungsi Sekolah

Menurut Yusuf (1986:33) fungsi sekolah adalah yang pertama

membantu keluarga dalam pendidikan anak-anaknya di sekolah. Sekolah,

guru dan tenaga pendidikan lainnya melalui wewenang hokum yang

dimilikinya berusaha melaksanakan tugas yang kedua yaitu memberikan

pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap secara lengkap sesuai dengan

apa yang dibutuhkan oleh anak-anak dari keluarga yang berbeda.

Menurut Nasution (2004:14) fungsi sekolah, yaitu :

1) Mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan

2) Memberikan keterampilan dasar

3) Membuka kesempatan memperbaiki nasib

4) Menyediakan tenaga pembangunan

21
5) Membantu memecahkan masalah-masalah sosial

6) Mentranmisi kebudayaan

7) Membentuk manusia yang social

8) Merupakan alat mentransformasi kebudayaan.

c. Faktor-faktor Sekolah yang mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Slameto (2003:67-72), factor-faktor tersebut diantaranya :

1) Kedisiplinan guru

2) Penyusunan program pembelajaran

3) Penguasaan guru pada materi

4) Variasi metode pembelajaran

5) Tersedianya media pembelajaran

6) Tersedianya sumber belajar

7) Interaksi guru dengan siswa

8) Interaksi antara siswa dengan siswa

9) Penerapan fungsi evaluasi

10) Motivasi belajar dari guru

11) Kondisi ruang belajar

3. Tinjauan Teori Tentang Smartphone

a. Pengertian Smartphone

Smartphone (ponsel) adalah metode untuk korespondensi serta

untuk tujuan yang berbeda seperti membaca web, membaca buku digital,

berbelanja, memindahkan uang, permainan, dan berbagai perlengkapan

22
lainnya yang dapat digunakan untuk latihan kerja manusia

(Monalisa,2021).

Menurut Mariskhana (2018, hlm. 66) menyatakan bahwa

penggunaan smartphone secara signifikan dapat mempengaruhi

perkembangan perspektif siswa serta dapat menangkap pesan media

umum yang dapat terekam dalam jiwa mereka, sehingga dapat

mempengaruhi latihan belajar dan inspirasi belajar siswa.

Efendi (dalam Mariskhana, 2018, hlm. 63) Dinyatakan bahwa

keberadaan smartphone dapat memberikan pengaruh yang positif serta

negatif, yaitu:

1) Menambah informasi karena dengan menggunakan teknologi,

misalnya dengan menggunakan smartphone siswa akan lebih efektif

mendapatkan data tentang sesuatu sehingga mereka akan kaya dengan

informasi yang berbeda;

2) Melatih inovasi siswa, salah satunya dengan menggunakan berbagai

ketentuan bantuan, misalnya permainan yang dapat menjiwai siswa

agar memiliki daya cipta yang tinggi;

3) Dampak terhadap perilaku siswa, dengan kemajuan mekanis yang

dapat menyebabkan siswa menjadi langsung senang dengan data yang

mereka peroleh dari web sehingga mahasiswa menjadi apatis untuk

membangun informasi dari berbagai referensi seperti buku-buku

pemahaman;

23
4) Penggunaan smartphone juga dapat mengganggu fokus pembelajaran

mengingat tingginya komponen smartphone membuat siswa selalu

ingin tahu dan ingin terus menggunakannya, yang dengan demikian

akan mempengaruhi dan ikut campur dengan sistem pembelajaran.

Efek penggunaan smartphone adalah suatu dampak atau pengaruh

yang bisa menguntungkan atau merugikan yang timbul sebagai hasil dari

suatu kebiasaan memakai smartphone. Dampak penggunaan smartphone

yang terus-menerus selama pandemi virus corona sangat mempengaruhi

inspirasi belajar anak-anak jika tidak diimbangi dengan pengawasan yang

ketat(Ika Rizki,dkk ,2020).

b. Kecanduan Smartphone

Kecanduan (addiction) sendiri didefinisikan sebagai kebiasaan

untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menggunakan substansi

tertentu, tanpa mempedulikan konsekuensi buruk pada kesehatan fisik,

sosial, spritiual, mental, maupun finansial dari tiap individu (Young &

Cristiano, 2011).

Sedangkan definisi addiction atau kecanduan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2012- 2015) sendiri berarti kejangkitan suatu kegemaran hingga lupa

dengan hal-hal yang lain, sedangkan dalam kamus kesehatan kecanduan

dikatakan sebagai kebutuhan yang kompulsif untuk menggunakan suatu

zat pembentuk kebiasaan,  atau yang dorongan tak tertahankan untuk

terlibat dalam perilaku tertentu.

24
c. Aspek-Aspek Kecanduan

Carnes (1991), menggariskan apa yang disebutnya

sepuluh“tandakecanduan”, yaitu sebagai berikut:

1) Pola perilaku yang out-of-control;

2) Munculnya konsekuensi berat akibat sebuah perilaku;

3) Ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku meskipun menimbulk

an konsekuensi yang merugikan;

4) Pencarian terus-menerus terhadap perilaku merusak diri atau berisiko

tinggi

5) Keinginan atau upaya terus menerus untuk membatasi perilaku;

6) Menggunakan perilaku sebagai strategi penanggulangan;

7) Meningkatnya jumlah perilaku karena tingkat aktivitas saat ini tidak

lagi cukup;

8) Perubahan mood yang parah;

9) Banyak  sekali  waktu  yang  dihabiskan  untuk  mencoba melakukan

perilaku dan pulih darinya;

10) Kegiatan sosial, pekerjaan dan rekreasi yang penting dikorbankan atau

dikurangi karena perilaku.

d. Dampak Kecanduan Smartphone

Penggunaan aplikasi media sosial di dalam smartphone yang

berlebihan dan di luar kontrol seperti facebook, instagram, twitter,

facebook, whatsapp, youtube dapat mengurangi waktu yang seharusnya

digunakan untuk belajar. Konsekuensinya kebiasaan ini membuat siswa

25
merasa belajar bukan lagi fokus utama mereka. Realitas ini mengganggu

motivasi belajar mereka baikdi sekolah maupun di rumah (Raudhatul

Jannah, 2020).

Dampak negatif penggunaan smartphone menurut yaitu:

1. Bagi kesehatan

Segi kesehatan dampak buruk penggunaan Smartphone diantaranya,

peningkatan resiko kanker akibat radiasi, ketulian, mata perih atau

bahkan rabun karena pencerahan maksimal secara berkala pada

Smartphone, tablet atau computer.

2. Segi budaya

Segi budaya dampak buruk penggunaan smartphone diantaranya,

lunturnya adat atau kebiasaan yang berlaku, masuknya budaya barat

secara perlahan, hilangnya rasa nasionalisme atau lebih cinta produk

asing.

3. Segi sosial

Segi kehidupan sosial dampak buruk penggunaan smartphone

diantaranya, cenderung autis atau asyik dengan smartphone sendiri,

tidak bisa mengontrol diri sendiri akibat sosialisasi berkurang, cepat

bosan ketika ada yang sering menasehati, banyak mengeluh, egois

tidak terkendali, hidup menjadi tidak teratur akibat kecanduan

smartphone.

26
4. Segi ekonomi

Dibidang ekonomi adakalanya penipuan smartphone kuangan tidak

stabil karena orang tua memenuhi keinginan anak untuk membeli

smartphone terbaru.

e. Faktor-Faktor Penyebab Kecanduan Smartphone

Yuwanto (2010, dalam Agusta, 2016) mengemukakan ada empat

faktor penyebab kecanduan smartphone, yaitu:

a) Faktor Internal

Faktor ini terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan

karakteristik individu, yaitu :

1) Tingkat sensation seeking yang tinggi.

2) Self-esteem yang rendah.

3) Kepribadian ekstraversi yang tinggi.

4) Kontrol diri yang rendah.

b) Faktor Situasional

Faktor ini terdiri atas faktor-faktor penyebab yang mengarah

pada penggunaan ponsel sebagai sarana membuat individu merasa

nyaman secara psikologis ketika menghadapi situasi yang tidak

nyaman (Agusta, 2016).

c) Faktor Sosial

Terdiri atas faktor penyebab kecanduan smartphone sebagai

sarana berinteraksi dan menjaga kontak dengan orang lain.

27
d) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar

diriindividu. Faktor ini terkait dengan tingginya paparan media

tentang ponsel dan berbagai fasilitasnya.

C. Kajian Empiris

1. Rukiat (2021) Meneliti dengan judul Peran orang tua dalam pendidikan anak

diera covid-19. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan

tehnik wawancara dan observasi. Peneitian ini dilakukan di kecamatan

rancabungun, kelurahan rt 03 rw 01 selama 30 hari dari 1 agustus sampai 30

agustus 2020. Responden atau sumber data meliputi keluarga pak Ainin

yang terdiri dari 1 ayah, 1 ibu dan 1 orang anak. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran yang penting dalam

pendidikkan anak di era covid-19 ini yang berjalan secara onlline, orang tua

harus memperhatikan pendidikkan anak karena harus tetap dilaksanakan

agar anak tidak ketinggalan dalam pedidikannya.

2. Monalisa pasulu (2021) meneliti dengan judul pengaruh penggunaan

smartphoone terhadap motivasi belajar siswa sekolah dasar di masa pandemi

covid-19 di kecamatan wara kota palopo. Penelitian ini menggunakan

desain kuantitatif dengan metode ex post fasto. Populasi dan sampel

mancakup siswa sekolah dasar, hasil penelitian ini menunjukkan bawha

terlihat ada pengaruh penggunaan smartphone terhadap motivasi belajar

siswa sekolah dasar.

28
3. Fransiska (2020) Meneliti dengan judulPeran orang tua dalam kegiatan

belajar dirumah pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Peneltian ini terdiri dari 7 orang tua yang bekerja

STKIP persada khatulistiwa. Tehnik pengumpulan data berupa observasi,

wawacara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang

paling berperan dalam mendampingi anak belajar dirumah adalah ibu,

karena ibu memiliki waktu yang lebih banyak bersama anak dirumah.

4. Nafisah nor saumi (2021) meneliti dengan judul peran guru dalam

memberikan motivasi belajar siswa sekolah dasar pada masa pandemi

covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptis kualitatif, populasi

dan sampel mencakup peran guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

yang paling berperan dalam motivasi belajar anak disini adalah guru.

5. Anita wardani (2021) meneliti dengan judul analisis kendala orang orang

tua dalam mendampingi anak belajar dirumah pada masa pandemi covid-19.

Penelitian ini menggunakan pendekatan dalam penelitian kualitatif dengan

jenis penelitian studi kasus, populasi dan sampel mencakup orang tua, hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa secara umum kendala-kendala orang

tua adalah kurang pemahaman materi dan orang tua kesulitan

menumbuhkan minat belajar pada anak.

6. Fani cintia dewi (2020) meneliti dengan judul pengaruh lingkungan sekolah

dan peran guru terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan

desain kuantitatif dengan teknik survey eksplansi. Populasi dan sampel

29
mencakup lingkungan sekolah, hasil penelitian menunjukkan tidak

menurunkan lingkungan sekolah dan semangat guru.

7. Kosman sobon (2019). meneliti dengan judul Pengaruh pengunaan

smartphone terhadap motivasi belajar siswa sekolah adasr di mapanget kota

manado penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini

menggunakan metode survei. Popolasi dan sampel mencakup penggunaan

smartphone. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

smartphone terhadap motivasi belajar siswa si SD mapanget kecamatan

adalah 0,057 atau 5.7% dengan signifikan 0,028 < 0,05.

8. Jauharil Maknuni (2020). Meneliti dengan judul Pengaruh media belajar

smartphone terhadap belajar siswa diera pandemi covid-19 Metode

penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Populasi dan sampel

mencakup media beajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media

belajar samrtphone berpengaruh dalam proses belajar mengajar diera

pandemi.

9. Regina sipayung (2020) meneliti dengan judul Pengaruh pola asuh orang tua

terhadap motivasi belajar kelas V SDN 1551708 P.O penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar

siswa di kelas V. Populasi dan sampel mencaukp pola asuh orang tua. Hasil

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua

terhadap motivasi belajar siswa di kelas V.

10. Lilis Suryani (2021) meneliti dengan judul Peran orang tua dalam

memotivasi belajar anak dengan sistem daring pada masa pandemi di desa

30
to’bea kabupaten luwu. Pendekatan dalam penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang paling

berperan dalam mendampingi anak belajar dirumah adalah ibu.

31
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pikir Penelitian

Masalah dalam bidang pendidikan yang sering mendapatkan perhatian

secara luas dari masyarakat adalah masalah rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia. Faktor utama penyebab dari masalah-masalah tersebut adalah

motivasi siswa masih rendah. Hal ini ditandai dengan ditemukannya sejumlah

peserta didik yang cepat merasa bosan karena kurangnya minat dan bakat dari

dalam dirinya. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak

energi untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi

belajar yang dimilikinya.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah peran

orang tua, kecanduan smartphone dan faktor lingkungan. Peran orang tua

dalam memotivasi siswa dilakukan dengan memberikan semangat dan

menyediakan fasilitas belajar. Pentingnya peran orang tua yakni sebagai

pendorong dengan cara memberikan perhatian penuh kepada anaknya sehingga

akan mampu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kecanduan

smartphone. Tidak jarang dijumpai siswa yang membawa smartphone saat

pergi kesekolah dan sering juga dijumpai siswa bermain dengan menggunakan

smartphone sampai berjam-jam. Situasi perilaku anak-anak yang sudah

tercandu dengan smartphone secara langsung bisa mengganggu motivasi

belajar dan membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar.

32
Lingkungan Sekolah memegang peranan penting bagi perkembangan

belajar siswanya. Lingkungan ini meliputi kondisi fisik sekolah seperti

saranadan prasarana belajar yang ada, sumber - sumber belajar, dan media

belajar. Berdasarkan pemaparan tersebut diketahui faktor yang berhubungan

dengan motivasi belajar adalah peran orang tua, kecanduan smartphone dan

lingkungan sekolah.

B. Bagan Kerangka Konsep Penelittian

Variabel independenVariabeldependen
Peran orang tua
Motivasi Belajar Siswa
Kecanduan
smartphone

Lingkungan sekolah

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Penghubung Variabel Yang Ditliti

Gambar 1 : Bagian Kerangka Konsep

33
C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independen)

Variabel independen adalah yang nilainya mempengaruhi variabel

dependent. Yang mana dalam penelitian ini variabel independen yaitu peran

orang tua, kecanduan smartphone dan limgkungan sekolah.

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya di pengaruhi variabel

independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah yaitu motivasi

belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang terletak di

dalam diri peserta didik yang memunculkan niat untuk melakukan kegiatan

belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai.

Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan kuesioner dengan

skor untuk jawaban Selalu (4), Sering (3), Kadang-kadang (2) dan tidak

perndah (1). Skor yang diperoleh di transformasikan kedalam bentuk

presentase dengan kriteria:

Kriteria Objektif:

1) Motivasi belajar dikategorikan tinggi apabila skor yang diperoleh ≥ 55%

2) Motivasi belajar dikategorikan rendah apabila skor yang diperoleh < 55%

34
2. Peran Orang Tua

Peranan orang tua mempunyai andil dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa sehingga dapat mencapai hasil yang dinginkan.

Peranan orang tua dalam penelitian ini adalah pencapaian tertinggi

skor yang diperoleh dari angket siswa tentang peranan orang tua yang

berkaitan dengan tingkat motivasi siswa dalam belajar disekolah. Antara

lain : memahami karakteristik gaya belajar siswa, perkembangan fisik,

perkembangan intelegensi, potensi peserta didik, mengindentifikasi keslitan

belajar siswa. Pengukuran peran orang tua terhadap motivasi belajar

menggunakan kuesioner dengan skor untuk jawaban Selalu (4), Sering (3),

Kadang-kadang (2) dan tidak perndah (1). Skor yang diperoleh di

transformasikan kedalam bentuk presentase dengan kriteria:

Kriteria Objektif:

1) Peran orang tua dikategorikan cukup apabila skor yang diperoleh ≥55%

2) Peran orang tua dikategorikan kurang apabila skor yang diperoleh <55%

3. Lingkungan sekolah

lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar

menajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata

tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

Untuk mengukur lingkungan sekolah dengan menggunakan kuesioner

yang terdiri dari 8 pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala

likert dan setiap pertanyaan mempunyai 5 pilihan yaitu. “sangatsetuju”

diberi nilai 5, “setuju” diberi nilai 4, “cukup setuju” diberi nilai 3, “tidak

35
setuju” diberi nilai 2 untuk jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1,

sehingga di peroleh skor penilaian. Skor yang diperoleh di transformasikan

kedalam bentuk presentase dengan kriteria:

Kriteria Objektif:

1) Baik : Bila skor yang diperoleh ≥55%

2) Kurang Baik : Bila skor yang diperoleh <55%

4. Kecanduan smatphone

Kecanduan smartphone adalah ketergantungan atau kecenderungan

seseorang dalam menggunakan smartphone secara terus menerus tanpa

menghiraukan dampak negatifnya. 

Untuk mengukur kecanduan smartphone menggunakan kuesioner

yang terdiri8 pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala

likert dan setiap pertanyaan mempunyai 5 pilihan yaitu. “sangat setuju”

diberi nilai 5, “setuju” diberi nilai 4, “cukup setuju” diberi nilai 3, “tidak

setuju” diberi nilai 2 untuk jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1,

sehingga di peroleh skor penilaian. Skor yang diperoleh di transformasikan

kedalam bentuk presentase dengan kriteria:

Kriteria Objektif:

1) Tinggi : Bila skor yang diperoleh ≥55%

2) Rendah : Bila skor yang diperoleh <55%

36
E. Hipotesis Penelittian

1. Polas asuh orang tua

Ho : Tidak ada hubungan peran orang tua dengan motivasi belajar siswa

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Ha : Ada hubungan dengan peran orang tua dengan motivasi belajar siswa

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

2. Kecanduan Smartphone

Ho : Tidak ada hubungan kecanduan smartphone dengan motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Ha : Ada hubungan dengan kecanduan smartphone dengan motivasi

belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali.

3. Lingkungan sekolah

Ho : Tidak ada hubungan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Ha : Ada hubungan hubungan lingkungan sekolah dengan motivasi

belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

37
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data

variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat

(Nursalam,2013). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan

menggunakan pendekatan cross selectional yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan variabel bebas (peran orang tua kecanduan smartphone dan

lingkungan sekolah), dengan variabel terikat yaitu (motivasi belajar siswa

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali).

Adapun rancangan desain penelitian cross sectional:

Populasi sampel

Faktor Faktor resiko(-


resiko(+)

Efek(+) Efek(-) Efek(+) Efek(-)

Gambar 2: Rancangan penelitian cross sectional study

38
B. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 04 Juli - 03 Agustus

2022

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini telah di laksanakan di SMA Negeri 1 Bungku

Pesisir Kabupaten Morowali

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah populasi suatu kelompok yang terdiri dari objek atau

subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiono,2020). Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X dan

XI SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali yang berjumlah 123

siswa.

2. Sampel

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas X dan

XI SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali. Penelitian ini

menggunakan Purposive sampling yaitu teknik penggunaan sampel yang

memilih sampel diantara populasi sesuai yang diinginkan peneliti (tujuan

dan masalah dalam penelitian). Sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya.

39
Sampel penelitian adalah sebagian dari anggota populasi yang ditarik

secara random. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus

Taro Yamane (Liando, 2019).

N
n=
1+ N ( d 2)

Keterangan :

n = Bersarnya sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketetapan ( 5% )

sehingga,

123
n=
1+123(0,052)

123
n=
1+123(0,0025)

123
n=
1+0,3075

123
n=
1,3075

n=94,07 dibulatkan menjadi 94 Siswa.

a. Kriteria sampel

1) Kriteria inklusif

Kriterian inklusi adalah kriteria sampel yang memenuhi syarat

sampel, yakni :

a) Siswa Kleas X dan XI SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten

Morowali

40
b) Bersedia jadi responden

c) Dapat berkomunikasi dengan baik

d) Bersedia mengikuti jalannya penelitian

2) Kriteria ekslusif

Kriteria ekslusif adalah kriteria sampel yang tidak memenuhi

syarat, yakni :

a) Siswa yang bukan kelas X dan XI SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali.

b) Tidak dapat berkomunikasi dengan baik

c) Siswa yang tidak berada di lokasi saat penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disebut juga sebagai alat pengumpulan data

(memperoleh, mengolah dan mengitepretasikan informasi dari para responden)

yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama (suyanto,2011). Instrumen

dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner tentang peran orang tua

lingkungan sekolah dan kecanduan smartphone dengan motivasi belajar

E. Cara Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden dengan

menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah disediakan

disebar kepada responden.

41
b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari SMA Negeri Bungku

Pesisir Kabupaten Morowali.

2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan pada siswa kelas X dan XI SMA Negeri Bungku

Pesisir Kabupaten Morowali dengan jumlah sempel sebanyak 94 responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsive sampling.

Sebelum diberikan kuesioner, peneliti mengadakan pendekatan atau

penjaringan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian

memberikan penjelasan pada calon responden mengenai penelitian ini,

selanjutnya calon responden yang bersedia menjadi responden penelitian

dapat membaca lembar persetujuan kemudian menandatangani. Selama

mengisi kuesioner, peneliti memberikan kesempatan pada responden untuk

mengajukan pertanyaan.

F. Pengolahan, Analisa Dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi

lembar observasi yang disediakan. Pengolahan data tersebut kemudian

diolah menggunakan program SPSS dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan

memeriksa kelengkapan data, kesalahan pengisian dan konsistensi dari

setiap jawaban atau data.

42
b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban

atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu

untuk setiap jawaban (pengkodean)

c. Tabulasi Data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data ke

dalam tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan

penelitian

2. Analisa Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. (Asdar, 2018). Teknik analisa yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua yaitu :

a. Analisa Univariat

Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan

presentase dari tiap variabel (Asdar, 2018), yaitu Peran Orang Tua,

Kecanduan Smartphone, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah

Rumus yang digunakan :

X
N= K
Y

Keterangan :

N : Hasil Presentase (%)

X : Jumlah data variabel penelitian

43
Y : Jumlah Seluruh Pertanyaan Sampel Penelitian

K : Konstanta 100%

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini

menggunakan Uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan (α =

0,05) untuk menghubungkan variabel bebas dengan variabel terikat pada

penelitian ini (Lia Nova Rukmana, 2018). Selanjutnya data di analisis

menggunakan SPSS versi 20.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


2
(fo−fh)
X 2 =∑
(fh)

Keterangan :

X2 : Chi – Kuadrat

Fo : Frekuensi yang diobservasi (yang diamati)

Fh : Frekuensi yang diekspetasikan (yang diharapkan)

∑ : Sigma (Notoatmodjo, 2012)

Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Apabila X2 hitung ≥ X2tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.

b. Apabila X2 hitung < X2tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak

ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen

44
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara besarnya variabel yang

telah diuji Chi Square dilakukan uji koefisien phi dengan rumus :

Keterangan :

φ : Nilai koefisien Phi

X2 : Nilai Chi-Square

n : Besar sampel

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Bila nilai phi = 0,80 – 1,000 maka hubungan dikatakan sangat kuat.

Bila nilai phi = 0,60 – 0,799 maka hubungan dikatakan kuat.

Bila nilai phi = 0,40 – 0,599 maka hubungan dikatakan sedang.

Bila nilai phi = 0,20 – 0,399 maka hubungan dikatakan lemah.

Bila nilai phi = 0,00 – 0,199 maka hubungan dikatakan sangat lemah

(Sugiyono, 2016).

3. Penyajian data

Setelah diolah, data disajikan dalam bentuk tabel, diagram narasi

untuk mengetahui hubungan antara peran orang tu, lingkungan sekolah dan

kecanduan smartphone terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 1

bungku pesisir kabupaten morowali.

45
G. Etika penelitian

Dalam penelitian ini, masalah etika sangat diperhatikan dengan

menggunakan metode :

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

respomden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed

concent). Informed concet tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed concent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta mengetahui dampaknya

2. Anonymity (tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat

ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam

penelitian.

46
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umu Lokasi Penelitian

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMAN 1 BUNGKU PESISIR

Nomor Pokok Sekolah Nasional : 69772601

Jenjang Pendidikan : SMA

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Jl. H.M.N.Sondeng Lrg. Pendidikan

Desa Kelurahan : LAFEU

Kecamatan : Kec. Bungku Pesisir

Kabupaten : Kab. Morowali

Provinsi : Prov. Sulawesi Tengah

Kode Pos : 94674

Lokasi Geografis : Lintang -3 Bujur 122

2. Sarana Prasaranan

1) Ruang Kelas

2) Ruang Laboratorium

3) Ruang Perpustakaan

B. Hasil Peneliitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali. Faktor yang diteliti pada penelitian ini meliputi peran

47
orang tua, lingkungan sekolah dan kecanduan smartphone terhadap motivasi

belajar siswa di SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali. Desain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional

dengan menggunakan pendekatan cross sectional study.

Adapun data-data yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian

disajikan sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dibagi berdasarkan

klasifikasi usia reponden. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan umur

Umur (Tahun) n Persentase (%)


15 Tahun 13 13,8
16 Tahun 65 69,1
17 Tahun 16 17,0
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui responden berumur 15 tahun

sebanyak 13 orang dengan persentase 13,8%, responden berusia 16

sebanyak 65 orang dengan presentase 69,1% dan responden berusia 17

sebanyak 16 orang dengan presentase 17%.

48
b. Jenis Kelamin

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 5.2 Distribusi Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis Kelamin n Persentase (%)
Laki-Laki 41 43,6
Perempuan 53 56,4
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Tabel 5.2 menunjukkan sebanyak 53 responden (56,4%) siswa

berjenis kelamin perempuan sementara 41 responden (43,6%) berjenis

kelamin laki-laki.

2. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah suatu teknik analisis data terhadap satu

variable secara mandiri, dimana tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan

dengan variabel lainnya. Analisis univariat pada penelitian ini digunakan

untuk menganalisis frekuensi masing-masing vaiabel. Adapun hasil

pengolahan data frekuensi tentang variabel penelitian dapat diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Motivasi Belajar Siswa


Motivasi Belajar Siswa n Persentase (%)
Tinggi 39 41,5
Rendah 55 58,5
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1

Bungku Pesisir Kabupaten Morowati memiliki motovasi belajar yang

49
rendah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 39 respondem memiliki

motivasi belajar yang tinggi dengan presentase 41,5% sementara 55

responden lainnya memiliki motivasi belajar yang rendah dengan persentase

58,5%.

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Orang Tua

Peran Orang Tua n Persentase (%)


Cukup 35 37,2
Kurang 59 62,8
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Berdasarkan Tabel 5.4 sebanyak 35 orang tua responden memiliki

peran yang cukup dengan presentase 37,2% sementara 59 orang tua

responden lainnya memiliki peran orang tua yang kurang dengan persentase

62,8%.

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Sekolah

Lingkungan Sekolah n Persentase (%)


Baik 41 43,6
Kurang Baik 53 56,4
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui lingkungan siswa kelas X dan XI

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali menilai lingkungan

sekolahnya kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 41

responden menggap lingkungan sekolah yang baik dengan presentase 43,6%

sementara 53 responden lainnya menilai lingkungan sekolahnya kurang baik

dengan persentase 56,4%.

50
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kecanduan Smartphone

Kecanduan Smartphone n Persentase (%)


Tinggi 65 69,1
Rendah 29 30,9
Total 94 100,0
(Sumber: Data Primer 2022)

Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui mayoritas siswa kelas X dan XI

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali kecanduan smartphone.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 65 responden kecaanduan

smartphone dengan presentase 69,1% sementara 29 responden lainnya

kurang kecanduan smartphone dengan presentase 30,9%.

3. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini

menggunakan Uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan (α = 0,05)

untuk menghubungkan variabel bebas dengan variabel terikat.

Tabel 5.7 Hubungan Peran Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa

Peran Orang Tua Motivasi Belajar Siswa Total Statistik


Tinggi Rendah
23 12 35 X2Hit = 13,480
Cukup
24,5% 12,8% 37,2% X2Tab = 3,481
16 43 59 0,000
Kurang
17,0% 45,7% 62,8%
39 55 94
Total
41,5% 58,5% 100,0%
(Sumber: Data Primer 2022)

Tabel 5.7 menunjukkan peran orang tua yang cukup terhadap motivasi

belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua yang cukup

51
menyabakan motivasi belajar siswa tinggi sebanyak 23 responden (24,5%)

dan motivasi belajar siswa rendah sebanyak 12 responden (12,8%). Peran

orang tua yang kurang terhadap motivasi belajar siswa adalah sebanyak 16

responden memiliki motivasi belajar tinggi (17%) dan motivasi belajar

siswa rendah pada 43 responden (45,7%).

Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan X2hit(13,480)≥

X2tab(3,841) maka hipotesis penelitian H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti adanya hubungan peran orang tua terhadap motivasi belajar siswa

SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Hasil analisis diperoleh nilai koefisien phi sebesar 0,379 dan masuk

pada interval koefisien 0,20-0,399 dengan kategori lemah. Hal ini

menunjukan adanya hubungan peran orang tua terhadap motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Tabel 5.8 Hubungan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar


Siswa

Lingkungan Motivasi Belajar


Siswa Total Statistik
Sekolah
Tinggi Rendah
25 16 41
Baik
26,6% 17,0% 43,6%
14 39 53 X2Hit = 11,374
Kurang Baik
14,9% 41,5% 56,4% X2Tab = 3,481
39 55 94 0,001
Total
41,5% 58,5% 100,0%
(Sumber: Data Primer 2022)

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang baik terhadap

motivasi belajar siswa yaitu sebanyak 25 siswa (26,6%) memiliki motivasi

belajar yang tinggi, 16 siswa (17%) memiliki motivasi belajar rendah.


52
Sementara itu lingkungan sekolah yang kurang baik terhadap motivasi siswa

sebanyak 14 siswa (14,9%) memiliki motivasi belajar tinggi dan 39

responden (41,5%) memiliki motivasi belajar rendah.

Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan X2hit(11,374)≥

X2tab(3,841) maka hipotesis penelitian H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti adanya hubungan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Hasil analisis diperoleh nilai koefisien phi sebesar 0,348 dan masuk

pada interval koefisien 0,20-0,399 dengan kategori lemah. Hal ini

menunjukan adanya hubungan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Tabel 5.9 Hubungan Kecanduan Smartphone Terhadap Motivasi


Belajar Siswa
Kecanduan Motivasi Belajar Siswa
Smartphone Tinggi Rendah Total P-Value

20 45 65 X2Hit =
Tinggi
21,3% 47,9% 69,1% 11,374
19 10 29 X2Tab =
Rendah
20,2% 10,6% 30,9% 3,481
39 55 94 = 0,002
Total
41,5% 58,5% 100,0%
(Sumber: Data Primer 2022)

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa kecanduan smartphone yang tinggi

terhadap motivasi belajar siswa yaitu sebanyak 20 siswa (21,3%) memiliki

motivasi belajar yang tinggi, 65 (69,1%) memiliki motivasi belajar rendah.

Sementara itu kecanduan smarphone yang rendah terhadap motivasi siswa

53
sebanyak 19 siswa (20,2%) memiliki motivasi belajar tinggi dan 10

responden (10,6%) memiliki motivasi belajar rendah.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p

value adalah 0,002 lebih kecil dari α (0,05) artinya Ha diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecanduan

smartphone dengan motivasi belajar siswa

Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan X2hit(9,974)≥

X2tab(3,841) maka hipotesis penelitian H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti adanya hubungan kecanduan smarphone terhadap motivasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Hasil analisis diperoleh nilai koefisien phi sebesar 0,326 dan masuk

pada interval koefisien 0,20-0,399 dengan kategori lemah. Hal ini

menunjukan adanya hubungan krcanduan smartphone terhadap motivasi

belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

C. Pembahasan

1. Hubungan Peran Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa

Orang tua merupakan sumber motivasi bagi anak. Dengan adanya

motivasi yang telah diberikan oleh orang tua, maka akan meningkatkan

motivasi belajarnya. Sebagai motivator, orang tua memberikan motivasi

kepada anak dengan cara memberi penghargaan terhadap prestasi belajar

anak, memberikan hadiah, kata-kata pujian, atau hukuman. (Garbe et al.,

2020; Nugraheni, 2019). Motivasi yang bisa diberikan orang tua kepada

anak dengan cara memberikan semangat belajar.

54
Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua yang cukup

menyabakan motivasi belajar siswa tinggi sebanyak 23 responden (24,5%).

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui mayoritas orang

tua lebih membebaskan mereka tanpa didampingi saat belajar. Peran orang

tua yang didapatkan anak kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali lebih pada pemberian semangat saat belajar. Hasil

wawancara juga diketahui sebagian besar siswa ketika belajar orang tuanya

tidak meminta bantuan anaknya sehingga mereka lebih fokus pada belajar.

Hasil penelitian menunjukkan peran orang tua yang cukup

menyabakan motivasi belajar siswa rendah sebanyak 12 responden (12,8%).

Berdasarkan asumsi peneliti, rendahnya motivasi belajar siswa ini

dipengaruhi oleh faktor dari luar. Hasil wawancara diketahui rendahnya

motivasi akibat kemampuan belajar yang kurang dari siswa. Hal tersebut

yang menjadi faktor penghambat orang tua dalam meningkatkan motivasi

belajar mereka.

Peran orang tua yang kurang terhadap motivasi belajar siswa adalah

motivasi belajar siswa rendah pada 43 responden (45,7%). Hasil wawancara

diketahui bahwa orang tua hanya memberikan motivasi ketika anak ada

tugas (Hafida, 2020; Nur, 2016). Hasil wawancara dengan siswa diketahui

orang tua cenderung membebaskan anak. Diketahui bawa orang tua tidak

memperhatikan nilai akademik siswa. Beberapa responden menuturkan

orang tuanya lebih menekan pada keaktifan belajar disekolah tanpa

memperdulikan kemampuan akademiknya.

55
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p

value adalah 0,000 lebih kecil dari α (0,05) artinya Ha diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua

terhadap motivasi belajar siswa.

2. Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa

Faktor dalam lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap motivasi

siswa untuk belajar yaitu kondisi lingkungan sekolah, sarana belajar,

prasarana belajar, hubungan atau interaksi antar siswa, siswa dengan guru

dan semua warga sekolah termasuk para staf administrasi, tata tertib sekolah

dan kerjasama antara guru, staf dan kepala sekolah dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa.

Hasil data angket menunjukkan bahwa hubungan lingkungan sekolah

yang cukup terhadap motivasi belajar siswa yaitu sebanyak 25 siswa

(26,6%) memiliki motivasi belajar yang tinggi, 16 siswa (17%) memiliki

motivasi belajar rendah. Sementara itu lingkungan sekolah yang kurang

terhadap motivasi siswa sebanyak 14 siswa (14,9%) memiliki motivasi

belajar tinggi dan 39 responden (41,5%) memiliki motivasi belajar rendah.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekolah sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Memperkuat hasil diatas,

berikut hasil wawancara dengan siswa dan guru. “Keadaan lingkungan

sekolah bagus, bersih dan saya merasa nyaman dengan lingkungan sekitar

sekolah karena lingkungan sekolah bersih, siswa-siswanya ramah, gedung

56
sekolah mendukung kegiatan yang dilaksanakan di sekolah karena ruang

kelas dibutuhkan untuk belajar.

Pernyataan dari pihak sekolah bahwa keadaan SMA Negeri 1 Bungku

Pesisir Kabupaten Morowali cukup menunjang motivasi anak-anak belajar

dilihat dari tenaga guru, sarana dan prasarana serta keadaan lingkungan

yang jauh dari keramaian, Sekitar lingkungan cukup menunjang dimana

sekolah jauh dari hiruk-pikuk sehingga menjadi aman. Data terebut

didukung hasil observasi di lapangan. Kondisi sekolah dan lingkungan yang

ada di sekitar sekolah yang cukup bersih. Sarana belajar pada SMA Negeri 1

Bungku Pesisir terbilang lengkap sehingga proses pembelajaran berjalan

lancar karena motivasi siswa untuk belajar akan muncul jika sarana belajar

lengkap akan tetapi saranabelajar yang tidak lengkap akan menghambat

proses pembelajaran.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p

value adalah 0,001 lebih kecil dari α (0,05) artinya Ha diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lingkungan

sekolah dengan motivasi belajar siswa.

Asumsi peneliti lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

telah menciptakan ekosistem sekolah yang baik, terlihat dari sarana yang di

sediakan oleh pihak sekolah. Sehingga rendahnya motivasi belajar siswa

dapat dikaitkan dengan faktor ektsternal yang mempengaruhi hal tersebut.

Peneliti berasumsi salah satu faktor ekternalnya adalah teman sebaya. Hal

ini di dasari dengan observasi di sekolah dimana Sebagian siswa

57
membentuk perkumpulannya masing-masing. Menurut wawancara

perkumpulan tersebut sengaja dibentuk untuk mempermudah komunikasi

saat pembelajaran, bertukar pikiran dan didasarkan pada kesamaan sifat.

Sehingga rendah dan tingginya motivasi belajar siswa merupakan dampak

dari perkumpulan yang dibentuk.

3. Hubungan Kecanduan Smarthone Dengan Motivasi Belajar Siswa

Hasil penelitian menemukan kecanduan smartphone yang pada

kategori cukup terhadap motivasi belajar siswa yaitu sebanyak 20 siswa

(21,3%) memiliki motivasi belajar yang tinggi. Tingginya motivasi belajar

diduga karena pemanfaatan smartphone yang baik. Hal ini karena

smartphone bias meningkatkan motivasi belajar siswa apabila digunakan

sebagai media pembelajaran digital. Ming Hun Lin, dkk (2017) menegaskan

bahwa pembelajaran digital memberikan pengaruh yang positif terhadap

motivasi belajar siswa dan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Kecanduan smartphone pada kategori cukup, sebanyak 65 (69,1%)

memiliki motivasi belajar rendah. Rendahnya motivasi belajar disebabkan

karena aplikasi yang ditawarkan pada smartphone berupa hiburan, games,

dan media sosial semakin membuat peserta didik kecanduan. Kecanduan

yang terus menerus menyebabkan siswa cenderung malas dan tidak

memperdulikan Pendidikan. Hasil wawancara dengan siswa SMA Negeri 1

Bungku Pesisir diketahui mereka hampir tidak bisa lepas dari penggunaan

smartphone. Banyaknya aplikasi yang ditawarkan oleh smartphone

menyebabkan mereka semakin candu. Hasil penelitian menemukan bahwa

58
siswa resah dan tidak sabar apabila tidak menggunakan smartphone serta

menggunaakan smartphone dengan durasi lebih dari 3-5 jam perhari bahkan

lebih.

Sementara itu kecanduan smarphone yang kurang terhadap motivasi

siswa sebanyak 19 siswa (20,2%) memiliki motivasi belajar tinggi.

Tingginya motivasi belajar disebabkan oleh pemanfaatan smartphone yang

baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh

Agusta (2018) dimana penggunaan smartphone memiliki pengaruh teradap

motivasi belajar, serta penggunaan smartpho ne sering di gunakan untuk

kegiatan pembelajaran seperti penggunaan browser dalam mencari sumber

materi belajar selain buku. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardyansyah

(2019) dengan hasil yang di dapat yaitu penggunaan smartphone memiliki

pengaruh yang positif pada motivasi belajar seseorang.

Menurut keterangan wali kelas X dan XI SMA Negeri 1 Negeri

Bungku Pesisir Kabupaten Morowali, seringkali setiap proses belajar

mengajar siswa kedapatan menggunakan smartphone dan tidak focus selama

proses belajar. Menurut asumsi peneliti hal inilah yang menyebabkan

motivasi belajar siswa cenderung menurun. Rendahnya motivasi belajar

diduga penggunaan smartphone yang berlebihan menyebabkan siswa tidak

mampu menyesuaikan diri selama proses pembelajaran sehingga mereka

cenderung enggan belajar.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p

value adalah 0,002 lebih kecil dari α (0,05) artinya Ha diterima. Dengan

59
demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecanduan

smartphone dengan motivasi belajar siswa.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah akses ke sekolah yang sulit dilakukan

saat musim hujan.

60
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan dengan tingkat keeratan lemah antara variabel peran orang

tua dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten

Morowali

2. Ada hubungan dengan tingkat keeratan lemah antara variabel lingkungan

sekolah dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali.

3. Ada hubungan dengan tingkat keeratan lemah antara variabel kecanduan

smartphone dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali.

B. Saran

1. Sebagai siswa perlu adanyya kesadaran diri dan upaya meningkatkan

motivasi belajar dengan membentuk lingkungan belajar yang baik sehingga

dapat membawa dampak positif bagi siswa

2. Perlu adanya penyuluhan terhadap siswa untuk menumbuhkan motivasi

belajar.

3. Perlu adanya sarana berupa penyediaan buku di perpustakaan, fasilitas akses

jaringan Wi-Fi di Sekolah, Penambahan fasilitas kenyamanan di ruang kelas

agar motivasi belajar siswa tetap terjaga.

61
DAFTAR PUSTAKA

Adhetya Cahyani, 2020. Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring
di Masa Pandemi Covid-19.

Awen Fingky Simanullang, Dkk, 2020. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Motivasi Belajar Kelas V Sdn 155708 P.O

Bender, dkk. 2020. Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian
Covid-19 Di Sekolah.Education Unicef NYHQ

Fani Cintia Dewi, 2020. Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Peran Guru Terhadap
Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol.5
No 1

Fransiska, Dkk, 2020. Peran Orang Tua Dalam Kegiatan Belajar Dirumah Pada
Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Kesehatan Mayarakat

Gina Sonia, 2020. Pola Asuh Yang Berbeda-Beda Dan Dampaknya Terhadap


Perkembangan Kepribadian Anak

Kemenkes Ri. 2020. Waspada Virus Corona

Khoyriyah Windi. 2019. Hubungan Smartphone Addiction Dan Sedentary


Lifestyle Dengan Kejadian Status Gizi Lebih Pada Remaja. Skirpsi :Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

Kosmas Sobon & M. Jelvi Mangundap, 2019. Pengaruh Penggunaan


SmartphoneTerhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan
Mapanget Kota Manado. Jurnal Ilmu P endidikan, Keguruan, dan
Pembelajaran. Vol 3, No. 2.

Kosmas Sobon, Dkk, 2019. Pengaruh Penggunaan SmartphoneTerhadap Motivasi


Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jurnal
pengembangan pendidikan dasar. Vol 3, No. 2.

Monalisa Pasulu, 2021. Pengaruh PenggunaanSmarthphone Terhadap Motivasi


Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan
Wara Kota Palopo.

Nacep Hamrat, Dkk. 2019. Dampak Stres Akademik Dan Cyberloafing Terhadap
Kecanduan Smartphone. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol 5, No 1

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nurhidayati, Dkk, 2020. Trend Pola Asuh Orang Tua Dalam Model Pembelajaran
Blended LearningPada Masa Pandemi Covid-19
Puspita Pungky Sari, Dkk, 2017. Pengaruh Peran Guru Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Akuntansi Di Smkn 5 Madiun.
Jurnal Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi. Vol.5, No 1

Puspita sylvie, 2020. Monograf fenomena kecanduan gadget pada anak usia dini.
Surabaya : CMN

Raudhatul Jannah, 2020. Dampak Pengaruh Smartphone Terhadap Motivasi


Belajar Anak Sd Negeri 054876 Cinta Dapat.

Rista Wahyuningsi, Dkk,2020. Manajemen Stress Orang Tua Dalam


Pendampngan Pembelajaran Daring. Jurnal Kajian Keislaman Vol 1 No 1

Rukiat Dkk, 2021. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Era Covid19.
Jurnal Kesehatan

Safrizal, dkk. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal


Kesehatan Vol 4

Siswanto, Susila, Suyanto. 2014. Metode Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran.


Jakarta : Bursa Ilmu

Sumartini Sri. 2019. Perngaruh Peran Guru Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Pembentukkan Karakter Siswa Di Min 2 Sleman. Tesis : Fakultas Ilmu
Tarbiya Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Susisolo, dkk. 2020. Coronavirus Disiase. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.Vol 7

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Pt


Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Pt


Alfabeta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Pt


Alfabeta

Suyanto. 2011. Metodologi Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Nuha


Medika

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Bapak/ibu...............
Di

Tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian mahasiswa dalam memenuhi

tugas akhir Pada Program Studi Ilmu Keperawatan, maka saya :

Nama : Wiwin

NM : P201801077

Akan melakukan penelitian dengaan judul “Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir

Kabupaten Morowali”. Untuk kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk berkenan menjadi subyek penelitian (dijadikan sampel).

Identitas dan informasi yang berkaitan dengan Bapak/Ibu dirahasiakan oleh

peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, saya ucapkan terima kasih.

Kendari Mei 2022

Wiwin
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Menyatakan menjadi subjek (responden) dalam penelitian dari :
Nama : Wiwin
NIM : P201801077
Judul  : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Bungku Pesisir Kabupaten
Morowali
Informasi yang diberikan pada penelitian ini tidak akan memberikan

dampak dan risiko apa pun pada subjek penelitian, karena semata-mata untuk

kepentingan peneliti.Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

hal-hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas.

Dengan demikian saya menyatakan dengan suka rela untuk ikut sebagai

subjek dalam penelitian ini.

Kendari Mei 2022

(.........................)
Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 BUNGKU PESISIR
KABUPATEN MOROWALI
A. Identitas Responden

1. Nama (Inisial) :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Kelas :

5. Petunjuk dan cara mengisi :

a. Isilah identitas anda dengan lengkap pada from diatas

b. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik dan pilihlah respon yang

mencerminkan diri anda

c. Tidak ada jawaban yang salah dalam pernyataan anda pilih.

Tentukan jawaban yang paling sesuai menururt anda


d. Berikan tanda () pada pilihan respon yang anda pilih

e. Setiap pernyataan mengharapkan hanya ada satu jawaban

f. Jangan melewatkan pernyataan di bawah ini hingga selesai.


A. Motivasi Belajar Siswa
No Alternative jawaban
Pertanyaan
SL SR KD TP
1. Saya hadir di sekolah sebelum bel
masuk berbunyi.
2. Saya mengikuti pelajaran di sekolah
sampai jam pelajaran berakhir.
3. Saya belajar di rumah agar prestasi
belajar saya lebih baik lagi.
4. Saya merasa tertantang untuk
mengerjakan tugas yang sulit
5. Saya mengajak teman untuk
berdiskusi jika menemukan kesulitan
dalam belajar.
6. memperhatikan pelajaran yang
diberikan gurudengan baik
7. Saya bersemangat memperhatikan
guru mengajar
8. Saya ingin berprestasi yang lebih
baik dari sebelumnya
9. Saya telah puas terhadap prestasi, jika
nilainya tidak ada yang merah
10. Saya berusaha mengerjakan tugas
dengan usaha sendiri.
11. Pujian dari orang tua membuat saya
bersemangat untuk belajar.
12. Saya giat belajar untuk meraih cita-cita
13. Saya sangat bersemangat dalam belajar
apabila guru menggunakan metode
yang bervariasi.
14. Media yang digunakan guru tidak
selalu membuat saya jenuh.
(Sumber : Fazli, 2016)
Keterangan :
SL : Selalu =4
SR : Sering =3
KD : kadang-kadang =2
TD : Tidak pernah =1
B. Peran Orang Tua
No
Alternative jawaban
Pertanyaan
SL SR KD TP
1. Orang Tua saya bersikap peduli kepada
saya yang memiliki perilaku yang baik
disekolah.
2. Orang tua bersikap acuh tak acuh kepada
saya
3. yangmengalami kesulitan belajar.
Orang Tua memberikan solusi terhadap
saya setiap mengalami kesulitan belajar.
4. Sebelum melakukan kegiatan belajar
disekolah orang tua memeriksa buku
pelajaran terlebih dahulu.
5. Orang Tua membantu saya dalam
memahami pelajaran.
6. Orang tua menanyakan tentang tugas
rumah yang diberikan guru disekolah.
7. Orang Tua membantu saya dalam
mengerjakan tugas rumah.
8. Orang Tua bersikap tidak pedulijika saya
tidak belajar dirumah.
9. Orang Tua lebih mementingkan
pekerjaan
10. dibandingkan hasilbelajar
Orang Tua mengikut siswa.
sertakan saya dalam
bimbel
11. di luar sekolah.
Orang Tua memberikan teguran kepada
saya jika apabila mendapatkan nilai yang
kurang baik.
12 Orang Tua memberikan dorongan
apabilamengalami masalah dalam belajar
13 OrangTuamemfasilitasi dalam belajar
siswa.
14 Orang Tua bersikap peduli kepada saya
apabila memiliki perilaku kurang baik di
sekolah.
(Sumber : Fazli, 2016)
Keterangan :
SL : Selalu =4
SR : Sering =3
KD : kadang-kadang =2
TD : Tidak pernah =1
C. Kuesioner lingkungan sekolah
No. Pernyataan SS S CS TS STS
1. Tersedianya buku paket sebagai penunjang
belajar siswa
2. Sarana dan prasarana didalam kelas memadai
3. Sekolah memenuhi semua media
pembelajaran
4. Teman-teman saya sangat menyenangkan
5. Guru-guru selalu bersikap baik dan ramah
6. Kondisi disekolah selalu bersih dan nyaman
untuk kegiatan belajar
7. Tata tertib di sekolah tidak memberatkan saya
8. Kondisi kelas yang tidak ribut menjadikan
proses belajar mengajar menjadi lancer
Sumber : pungky puspita sari, dkk (2019)

Keterangan :
SS : Sangat Setuju =5
S : Setuju =4
CS : Cukup Setuju =3
TS : Tidak Sejutu =2
STS : Sangat Tidak Sejutu = 1

D. Kuesioner kecanduan smartphone


No. Pernyataan SS S CS TS STS
1. Saya menggunakan smartphone > 2 jam dalam
sehari
2. Saya lupa waktu saat menggunakan
smartphone
3. Saya lebih memilih sesuatu dari smartphone
saya daripada bertanya pada orang lain
4. Menggunakan smartphone lebih lama dari
keinginan saya di awal
5. Merasa dorongan untuk menggunakan
smartphone lagi sesaat saya berhenti
menggunakannya
6. Baterai yang terisi penuh tidak berlangsung
selama satu hari penuh
7. Berulang kali mencoba untuk mempersingkat
waktu saya dalam menggunakan smartphone
tapi selalu gagal
8. Orang-orang di sekitar saya mengatakan
bahwa saya terlalu sering menggunakan
smartphone
Sumber : Intan Fitria ; Windi Khoiriyah (2019)

Keterangan :
SS : Sangat Setuju =5
S : Setuju =4
CS : Cukup Setuju =3
TS : Tidak Sejutu =2
STS : Sangat Tidak Sejutu = 1
DOKUMNETASI PENELITIAN

Gambar 1. Penjelasan Pengisian Kuesioner Kelas X

Gambar 2. Pembagian Kuesioner Kelas X

Gambar 3. Pengisian Kuesioner Kelas X


Gambar 1. Penjelasan Pengisian Kuesioner Kelas XI

Gambar 2. Pembagian Kuesioner Kelas XI

Gambar 3. Pengisian Kuesioner Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai