SKRIPSI
Untuk memenuhi persyarat mencapai sarjana keperawatan
Oleh:
Febri Ayu Hidayati
NIM : 30901800066
SEMARANG
2022
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh:
Febri Ayu Hidayati
NIM : 30901800066
SEMARANG
2022
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi berjudul :
NIM : 30901800066
Ns. Nopi Nur Khasanah, M.Kep, Sp.Kep.An Ns. Kurnia Wijayanti, M.Kep
NIDN. 06 3011 8701 NIDN. 06 2802 8603
ii
iii
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Skripsi, Januari 2022
ABSTRAK
v
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
FACULTY OF NURSING SCIENCE
ISLAMIC UNIVERSITY OF SULTAN AGUNG SEMARANG
Thesis, January 2022
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
Perkembangan Anak Usia Prasekolah”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
banyak mendapatkan bimbingan dan saran yang bermanfaat dari beberapa pihak,
sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah
penulis rencanakan. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
2. Bapak Iwan Ardian, SKM., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
3. Ibu Ns.Indra Tri Astuti, M. Kep., Sp. Kep. An selaku Kaprodi S1 Keperawatan
dan meluangkan waktu serta tenaga dalam memberikan ilmu serta nasehat yang
vii
bermanfaat dengan penuh perhatian dan memberikan motivasi mengajarkan
penulis.
5. Ns. Kurnia Wijayanti, M.kep selaku pembimbing II yang telah sabar dan
meluangkan waktu serta tenaga dalam memberikan ilmu dan nasehat yang
6. Seluruh Dosen pengajar dan staf Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Sultan Agung Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta
7. Terimakasih kepada bapak dan ibu, adik, Kakek dan Nenek serta seluruh
keluarga yang memberikan saya motivasi, semangat, nasihat serta doa untuk
saya.
8. Terimakasih kepada temen dekat saya Dwiki Prima Sulistyawan dan keluarga
yang setiap hari memotivasi saya agar skripsi ini segera selesai.
saya dukungan dan senyuman serta mau mendengar keluh kesah saya.
10. Terima kasih kepada teman-teman satu bimbingan Departemen Anak atas
11. Teman-teman FIK angkatan 2018 yang selalu memberi motivasi satu sama lain
yang saya cintai dan kakak tingkat yang sudah memberikan arahan, motivasi
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu, atas bantuan dan
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih membutuhkan saran dan kritik
Akhir kata, semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan oleh semua
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
D. Manfaat ........................................................................................................ 5
B. Kerangka Teori........................................................................................... 24
C. Hipotesis..................................................................................................... 25
x
A. Kerangka konsep ........................................................................................ 26
1. Populasi .................................................................................................. 27
2. Sampel .................................................................................................... 27
F. Definisi Operasional................................................................................... 29
C. Analisa Bivariat.......................................................................................... 47
2. Pola asuh................................................................................................. 54
xi
3. Pertumbuhan anak .................................................................................. 55
C. Keterbatasan Penilitian............................................................................... 61
D. Implikasi Keperawatan............................................................................... 61
A. Simpulan .................................................................................................... 62
B. Saran ........................................................................................................... 63
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orangtua di TK Mutiara Tahun 2022
(N=41) .............................................................................................. 45
xiii
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Anak Berdasarkan BB/TB 0-60
(N=41) .............................................................................................. 47
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena proses tersebut menjadi peran penting dan akan berdampak dalam
dari bertambahnya ukuran tubuh seperti berat badan dan tinggi badan
bahasa dan sosial (Prastiwi, 2019). Tahap tumbuh kembang anak dimulai saat
anak berusia prasekolah yaitu 3-6 tahun. Ana usia prasekolah harus menguasi
(Desmita, 2015).
perkembangan tahun 2016 pada anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia adalah
7.512,6 per 100.000 populasi (7,51%) (WHO, 2018). Pada tahun 2018 WHO
Gangguan status gizi anak di Indonesia terdiri 3,9% balita gizi buruk, 13,8%
1
2
balita gizi kurang, 79,2% balita gizi baik, dan 3,1% balita gizi lebih (WHO,
2019).
eksternal berupa lingkungan sosial dan keluarga temasuk didalamnya yaitu pola
asuh orangtua (Yuniarti, 2017). Pola asuh orangtua ialah usaha yang dilakukan
dorongan kepada anak. Pola asuh terbagi menjadi 3 jenis yaitu otoriter, permisif
dan demokratis. Cara dan asuhan orang tua mempunyai kontribusi tinggi pada
pertumbuhan dan perkembangan anak serta hasil yang didapatkan oleh setiap
anak akan berbeda sesuai dengan asuhan yang diberikan (Winarsih, 2020).
menyimpulkan terdapat hubungan pola asuh orangtua dengan status gizi pada
anak prasekolah (p=0,007). Adapun penelitian yang sudah diteliti oleh Yuniarti
(2017) menunjukan hasil ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan
pola asuh orangtua dengan pertumbuhan atau status gizi pada anak (p=0,813).
Penelitian yang dilakukan oleh Noviani dan Zulaikha (2018) tidak menemukan
Penelitian lain yang dilakukan oleh Doni (2020) menunjukan adanya hubungan
antara pola asuh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dengan nilai
orang tua dengan pola asuh otoriter dan demokratis serta 1 orangtua dengan pola
anaknya. Hasil menunjukan bahwa cara pengasuhan dengan asuh otoriter saat
perintah orangtua seperti anak harus makan yang bergizi, meminum susu dan
suplemen untuk pertumbuhan, serta meminta anak untuk mulai belajar mandiri
dalam kegiatan sehari-hari, akan tetapi saat anak menolak atau tidak mentaati
perintah orangtua maka anak akan menghukum. Hasil lain dari pola asuh
anak boleh makan apa saja tetapi harus memenuhi gizinya, orangtua selalu
pendapat anak saat anak berbicara dengan orangtua. Orangtua dengan pola asuh
saja yang dikonsumsi anaknya, tidak memantau tumbuh kembang anak dengan
badan pendek dan berat badan kurang serta 4 anak dengan perkembangan yang
meragukan.
penelitian, responden, dan pada penelitian sebelumnya jenis pola asuh yang
diteliti adalah kategori baik dan kurang baik, hasil deteksi petumbuhan yang
diteliti adalah norma dan tidak normal serta hasil deteksi perkembangan yang
diteliti adalah sesuai dan tidak sesuai. Sedangkan penelitian yang akan
dilaksanakan pada pola asuh orangtua adalah otoriter, permisif dan demokratis,
pada pertumbuhan anak penelitian dilakukan lebih rinci seperti berat badan
menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan per tinggi badan dan
indeks masa tubuh menurut umur serta pada perkembangan anak hasil deteksi
B. Rumusan Masalah
Menurut data yang telah diuraikan, pola asuh yang diberikan orang
Pengkategorian pola asuh orang tua pada penelitian sebelumnya belum rinci
menunjukkan jenis pola asuh yang dimiliki oleh orangtua, selain itu kategori
status pertumbuhan dan status perkembangan anak juga belum merinci. Oleh
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap status Pertumbuhan dan status
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakter orang tua dan anak usia prasekolah yang meliputi
jenis kelamin orang tua dan anak,usia orang tua dan anak, pendidikan
b. Mengetahui macam pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak.
D. Manfaat
2. Bagi Instansi
perkembangan anak.
6
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
dalam keluarga. Menurut Rizki et al. (2017) pola asuh ialah tindakan
7
8
َّٰللا َما ٰٓ ا َ َم َرهُ ْم َو َي ْف َعلُ ْونَ َمايُؤْ َم ُر ْون ُ ِشدَادٌ ََّّل َي ْع
َ ص ْونَ ه
keluargmu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
علَ ْي َه ۗا ََّل نَسْـَٔلُكَ ِر ْزقً ۗا نَ ْح ُن ن َْر ُزقُ ۗكَ َو ْال َعاقِ َبةُ لِلت َّ ْق ٰوى َ ص
َ ط ِب ْر َّ َوأْ ُم ْر اَ ْهلَكَ ِبال
ْ ص ٰلوةِ َوا
dan mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Orang tua dan anak
anak sholat dan bersabar serta menasehati anak berbuat baik dan
Heyes diperoleh beberapa jenis pola asuh yang diberikan orang tua
terikat orang tua. Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh permisif ,
yaitu :
b) Anak mendominasi
jawab
a) Anak-anak mandiri
d) Manajemen stress
lingkungan
ana mereka. Karena dari tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa pola
2) Lingkungan
besar. Norma adat, budaya dan aturan yang berkembang menjadi hal
3) Budaya
itu maka anak mampu diterima masyarakat. Karena itu budaya dan
13
membesarkan anak-anaknya.
4) Sosial Ekonomi
5) Gaya Hidup
dan anak aka nada banyak perbedaan. Oleh karena itu hal ini
anaknya. saat usia orang tua masih muda dan atau terlalu tua,
14
optimal.
bagi tumbuh kembang anak. Orang tua yang tidak dekat dengan
orang tua.
4) Pengalaman orangtua
anak. Jika terdapat keluarga yang tidak bahagia antara suami istri
maka peran orang tua akan tidak optimal. Keluarga ialah lingkup
memberi dukungan.
a. Pengertian
optimal atau baik bila perilaku yang diberikan kepada anak sesuai dan
16
1) Pertumbuhan
pertumbuhan pada tinggi badan serta berat badan anak. Tinggi badan
tahun dengan tinggi badan 96,2 cm, anak usia 4 tahun dengan tinggi
badan 103,7 cm, dan anak usia 5 tahun dengan tinggi badan 118,5
berat badan pada anak 3 tahun ialah 14,5 kg dan meningkat hingga
A. Berat badan
B. Tinggi badan
(3) Minta anak untuk tegak berdiri, tepat di bawah alat ukur.
dinding.
(8) Jika yang mengukur lebih rendah dari anak, posisi harus
143,8 cm.
2) Perkembangan
a) Perkembangan sosial
lain.
b) Perkembangan emosional
c) Perkembangan motorik
tanpa dibantu. Pada usia anak 3-5 tahun motorik kasar pada
kertas .
d) Perkembangan Bahasa
menyebutkan namanya.
(1) Menentukan usia anak dalam bulan. Misalnya jika usia anak
(2) Jika usia anak berada diantara dua KPSP, gunakan KPSP
(3) Jika usia anak lebih atau kurang beberapa hari bulatkan
orang tua dan orang tua akan menjawab serta perintah yang
KPSP.
anak.
pertanyaannya.
orang tua.
melakukannya.
(2) Jawaban Tidak : bila anak tidak mampu melakukan atau ibu
tidak tahu.
(M)
penyimpangan
anak
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
yang dimiliki oleh anak, sebaliknya jika lingkungan tidak baik maka
menjadi 2 yaitu :
1) Faktor prenatal
23
bayi lahir rendah, bayi lahir mati, cacat, dan retradasi mental.
2) Faktor postnatal
lingkungan biologis.
yang berlaku.
24
B. Kerangka Teori
Perkembangan Pertumbuhan
TB/Umur
1. Sangat Pendek
2. Pendek
3. Normal
4. Tinggi
TB/BB
1. Gizi buruk
2. Gizi kurang
Keterangan : 3. Gizi baik
4. Berisiko gizi lebih
5. Gizi lebih
: tidak diteliti
6. Obesitas
: diteliti IMT/Umur
1. Gizi buruk
2. Gizi kurang
3. Gizi baik
4. Gizi lebih
5. Obesitas
25
C. Hipotesis
dan tidak sesuai yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2014).
H0 : tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap pertumbuhan
METODE PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Perkembangan anak
Keterangan :
: ada hubungan
B. Variabel penelitian
dapat ditarik kesimpulan. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu bebas dan
terikat.
1. Variabel bebas
variabel terikat Sugiono (2016). Variabel bebas pada penelitian yang akan
26
27
2. Variabel terikat
dengan teknik pendeketan metode cross sectional. Studi cross sectional adalah
ketika peneliti mengamati atau mengukur variabel pada waktu tertentu dan
subjek penelitian diamati satu kali. Pada penelitian ini peneliti ingin
menggabungkan variabel bebas (pola asuh orang tua) dengan variabel terikat
1. Populasi
Populasi ialah lokasi yang terbagi menjadi subyek atau obyek
2. Sampel
Sampel adalah komponen populasi meliputi jumlah dan karakter
Orang tua
Anak-anak
sebagai sampel :
sekolah.
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
F. Definisi Operasional
- Pola asuh
campuran berarti
orang tua memiliki
lebih dari 2 kriteria
pola asuh sehingga
orang tua dapat
mempratikan pola
otoriter, permisif
dan demokratis
Pertumbuhan Pertumbuhan adalah Pengukuran BB/Umur Ordinal
meningkatnya antropometri
30
IMT/Umur
1. Gizi buruk
2. Gizi kurang
3. Gizi baik
4. Gizi lebih
5. Obesitas
Perkembangan Perkembangan Menggunakan Hasil KPSP Ordinal
merupakan lembar kuesioner 1. 9-10 =
meningkatnya KPSP dengan 9-10 perkembangan
kemampuan pertanyaan dengan anak sesuai
seseorang baik secara kriteria jawaban : dengan tahapan
fisik maupun psikis. YA = 1 (S)
TIDAK = 0 2. 7-8 =
perkembangan
anak meragukan
(M)
3. Kurang dari 6 =
perkembangan
anak terdapat
penyimpangan
a)
1. Instrument
tahun 2020.
berusia 0-72 bulan. Pada penelitian sasaran ditujukan pada anak usia 36,
42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan untuk memahami perkembangan aspek
2. Uji Validitas
hitung ≤ r table maka data tidak sah. Hasil uji validitas dengan nilai
0,632 diketahui terdapat 18 soal yang valid dan 11 soal yang tidak valid.
para ahli atau rater dalam mengevaluasi setiap indeks pada instrument
pada tanggal 23 Desember 2021 di Desa Kenteng oleh peneliti dan 3 asisten
anak dengan nilai value 1.000 (sempurna) dan pada perkembangan anak
4. Uji Reabilitas
Data diartikan reliable bila nilai Alpha Cronbach > 0,6 dengan rumus
sebagai berkut :
𝐾 ∑𝛼𝛽2
r11 = [ ] [1 ]
(𝐾−1) αt2
keterangan :
Hasil uji kuesioner pola asuh dengan nilai 0,917. Maka hasil
1. Data primer
Data primer adalah informasi yang diterima secara langsung dari
informasi utama. Data pada penelitian ialah hubungan pola asuh orang tua
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari berbagai sumber
Kecamatan Bandungan.
pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk pertumbuhan anak serta
pengukuran.
orangtua dan meminta orang tua untuk mengisi kuesioner pola asuh.
menerima hasil yang telah dijawab oleh orang tua dan dilihat hasilnya.
permainan kepada anak agar anak tidak merasa bosan saat menunggu.
respondennya.
responden.
komputer.
1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah prosedur mendapatkan data dengan
a. Editing
dilakukan pengisian ulang oleh responden. Hal ini agar data yang
b. Coding
pada coding dengan isyarat yang berbentuk angka atau huruf yang berisi
1 = 36-41 bulan
2 = 42-47 bulan
3 = 48-53 bulan
4 = 54-59 bulan
5 = 60-65 bulan
6 = 66=72 bulan
1 = 20-30 tahun
2 = 30-40 tahun
3 = 40-50 tahun
1 = laki-laki
2 = perempuan
38
1 = laki-laki
2 = perempuan
1 = tidak sekolah
2 = SD
3 = SMP
4 = SMA
5 = sarjana
2 = petani
3 = buruh
4 = swasta
1 = otoriter
2 = permisif
3 = demokratis
4 = campuran
1 = BB sangat kurang
2 = BB kurang
39
3 = BB normal
4 = risiko BB lebih
1 = sangat pendek
2 = pendek
3 = normal
4 = tinggi
1 = gizi buruk
2 = gizi kurang
3 = gizi normal
5 = gizi lebih
6 = obesitas
1 = gizi buruk
2 = gizi kurang
3 = gizi normal
4 = gizi lebih
5 = obesitas
f) Perkembangan anak
1 = normal
2 = meragukan
40
3 = penyimpangan
memeberikan nilai atau skor pada pertanyaan didalam angket yang telah
YA yakni 1 dan skor dengan jawaban TIDAK yakni 0. Hasil total skor
pada kuesioner perkembangan anak adalah jika total nilai 9-10 maka
d. Tabulasi
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
demografi meliputi nama orang tua dan anak, jenis kelamin orang tua
41
dan anak, usia orang tua dan anak, pendidikan terakhir orang tua serta
b. Analisa bivariat
variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman. Uji
ini digunakan untuk menguji data nominal dan ordinal yang merupakan
data kategorik.
J. Etika Penelitian
penelitian :
pertimbangan responden.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
responden sehingga tidak ada pihak yang mengetahui data tersebut selain
42
4. Keadilan (Justice)
ini serta peneliti tidak membedakan gender, suku, ras dan agama pada
tidak diskriminatif pada responden baik dari jenis kelamin, ras dan agama.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pengantar Bab
B. Analisa Univariat
a. Responden anak
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Anak Berdasarkan Umur di TK
Mutiara Tahun 2022 (n=41)
b. Responden orangtua
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Orangtua Berdasarkan Umur di TK
Mutiara Tahun 2022 (n=41)
43
44
a. Responden anak
b. Responden orangtua
Sarjana 0 0
Total 41 100
Tabel 4.5 menunjukan pendidikan terakhir responden orangtua
(63,4%).
5. Variabel penelitian
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orangtua di TK Mutiara Tahun 2022
(n=41)
b. Pertumbuhan anak
60 bulan
tahun
(90,0%).
c. Perkembangan anak
C. Analisa Bivariat
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah Menurut BB/Umur 0-60 bulan di
TK Mutiara Tahun 2022 (n=21)
tidak ada hubungan yang berarti pola asuh orangtua terhadap pertumbuhan
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah Menurut TB/Umur 0-60 bulan di
TK Mutiara Tahun 2022 (n=21)
mendapatkan hasil tidak adanya hubungan yang signifikan pada pola asuh
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah Menurut BB/TB 0-60 bulan di TK
Mutiara Tahun 2022 (n=21)
yang berarti pada pola asuh orangtua dengan berat badan per tinggi badan
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah Menurut IMT/Umur 5-18 tahun di
TK Mutiara Tahun 2022 (n=20)
tidak adanya hubungan yang bermakna antara pola asuh orangtua dengan
indeks masa tubuh anak dengan nilai ρ = 0.830 dan koefisien korelasi -
0.051.
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Spearman Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap
Perkembangan Anak di TK Mutiara Tahun 2022 (N=41)
Perkembangan anak
Kekuatan
Pola asuh Normal Meragukan Penyimpangan Total p value
korelasi
F F F
Otoriter 6 0 0 6
Permisif 12 0 0 12
0.401 0.135
Demokratis 22 1 0 23
Campuran 0 0 0 0
40 1 0 41
50
PEMBAHASAN
A. Pengantar Bab
anak usia prasekolah. Penelitian ini dengan data 41 responden dalam kelas TK
orang tua, pekerjaan orang tua, hubungan pola asuh orangtua terhadap
1. Karakteristik responden
a. Usia
1) Anak
2) Orangtua
51
52
usia muda akan mengarah pada pola asuh demokratis. Hal ini karena
b. Jenis kelamin
1) Anak
2) Orangtua
c. Pendidikan orangtua
faktor pada pola asuh. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh
baik serta tahapan perkembangan apa saja yang telah anak lewati sesuai
d. Pekerjaan orangtua
54
negatif pada kognitif anak karena makin tinggi waktu orangtua dalam
bekerja maka interaksi antara orangtua dan anak akan berkurang serta
2. Pola asuh
2014). Hasil analisa univariat pada penelitian dengan variabel pola asuh
responden (29,3%) dan paling sedikit pola asuh otoriter dengan 6 responden
(14,6%).
26 responden (70,3%).
yang wajib dipatuhi anak dan jika anak melakukan kesalahan maka orangtua
akan menghukum anak contohnya saat anak membantah orangtua, saat anak
tidak dapat memakai baju/sepatu sendiri dan saat anak menggangu orangtua
yang sedang bekerja. Berbeda dengan orangtua yang memberikan pola asuh
permisif, bahwa kebebasan pada anak akan diberikan orang tua contohnya
saat anak memilih kegiatan yang disuka maka orangtua akan menuruti
3. Pertumbuhan anak
badan menurut umur mendapati 1 anak kategori pendek dan 1 anak kategori
56
tinggi, pada indeks berat badan per tinggi badan terdapat 1 anak dengan
kategori berisiko gizi lebih dan pada indeks masa tubuh anak dengan usia
pertumbuhan anak yaitu asupan gizi anak, etnis, ras, dan pola asuh orangtua.
Asupan gizi anak berupa kebutuhan nutrisi anak yang diberikan orangtua
harus tercukupi dengan baik serta asuhan yang diberikan orangtua dapat
oleh Potto (2021) mengatakan masih tedapat beberapa anak dengan status
pertumbuhan tidak normal. Hal ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti asupan makan anak serta lingkungan yang kurang
4. Perkembangan anak
Ranuh, 2015).
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak bagi anak yang
dengan kuesioner yang tepat sesuai usia anak. Jika anak memiliki
RI, 2018).
2016).
4 yaitu berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan
menurut tinggi badan dan indeks masa tubuh menurut umur. Uji statistik
58
dengan uji Spearman dengan hasil tidak ada kaitannya pola asuh orangtua
dengan angka p value 0 dan koefisien korelasi 0. Pada indeks TB/U 0-60
bulan dengan angka p value 0,273 dan koefisien korelasi 0,251. Pada indeks
BB/TB 0-60 bulan dengan angka p value 0,333 dan koefisien korelasi 0,222.
Kemudian pada indeks IMT/U 5-18 tahun dengan angka p value 0,830 dan
tinggi badan pendek dan 1 anak kategori tinggi pada pola asuh demokratis.
Tabel 4.15 menunjukkan terdapat 1 anak dengan kategori berisiko gizi lebih
pada pola asuh demokratis dan pada tabel 4.16 terdapat 2 anak dengan
ketegori obesitas pada pola asuh permisif dan demokratis. Hal ini
pengarahan dan nasihat pada anak agar pertumbuhan anak tetap optimal
orangtua. Oleh karena itu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak akan
terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tumbuh kembang anak
dibuktikan hasil p value pada indeks BB/U yaitu 0,448, TB/U 0,170 yang
berarti pola asuh orangtua tidak mempengaruhi status gizi anak. Penelitian
lain oleh Warso (2017) mengatakan tidak ada hubungan pola asuh ibu
terhadap status gizi dibuktikan hasil p value pada hasil uji chi square yaitu
analisis uji spearman dengan nilai p value yaitu 0,813 sehingga dinyatakan
tidak ada hubungan yang berarti antara pola asuh orangtua dengan status
gizi balita.
hubungan 0,135 yang artinya pola asuh orangtua memiliki korelasi positif
dimana makin tinggi pola asuh diterapkan maka makin tinggi juga dampak
anak karena orangtua sibuk dalam bekerja sehingga anak diasuh oleh
anak sehingga dapat menyebabkan gangguan pada anak (Miyati et al., 2021)
nilai p value 0,879 (Yulita, 2014). Hasil analisa dengan uji chi square
perkembangan. Faktor lain yang dapat berpengaruh pada pola asuh orangtua
C. Keterbatasan Penilitian
pengambilan data.
D. Implikasi Keperawatan
BAB IV
A. Simpulan
adalah perempuan dengan rentang usia anak adalah 66-72 bulan dan usia
2. Data yang didapat padapenelitian ini bahwa pola asuh yang diteliti yaitu,
pola asuh orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada
pola asuh orangtua terhadap pertumbuhan berat badan anak didapatkan hasil
hubungan 0,251, pada pola asuh dengan pertumbuhan berat badan dan
pada pola asuh dengan pertumbuhan indeks masa tubuh didapatkan hasil (ρ
63
= 0.830) dan keeratan hubungan -0,051 serta pada pola asuh dengan
B. Saran
1. Bagi profesi
2. Bagi institusi
sehingga mereka mampu memutuskan cara yang benar untuk anak usia
3. Bagi masyarakat
kembang anak, sehingga orang tua dapat memahami pola asuh yang
4. Bagi peneliti
Adawiah, R. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pendidikan
anak. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(1), 33–48.
Asthiningsih, N. W. W., & Muflihatin, S. K. (2018). Deteksi Dini Perkembangan
Balita Dengan Metode DDST II di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Juanda Samarinda. Jurnal Endurance, 3(2), 367.
https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.3149
Aticeh, Maryanah, & Sukamti, S. (2016). Pengetahuan Kader Meningkatkan
Motivasi dalam Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 2(2), 71–76.
Ayun, Q. (2017). Pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk
kepribadian anak. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul
Athfal, 5(1), 102. https://doi.org/10.21043/thufula.v5i1.2421
Chashandra, D. E., & Novadela, N. I. T. (2014). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan
Status Gizi Anak Pra Sekolah (> 3-5 tahun). Jurnal Keperawatan, X(2), 171–
177.
Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, S. B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam keluarga :
upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. (2018). Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam
Keluarga : Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Rineka
Cipta.
Doni, A. windra. (2020). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak Prasekolah. Jurnal Kesehatan, 13(1), 46–52.
https://doi.org/10.32763/juke.v13i1.180
Gemellia, P. A., & Wongkaren, T. S. (2021). Pengaruh Jam Kerja Orang Tua
terhadap Kognitif Anak di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan
Indonesia, 21(1), 14–30. https://doi.org/10.21002/jepi.v21i1.1329
Hidayat, A. A. A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulsan Ilmiah.
Salemba Medika.
Item, D. R., Dary, & Mangalik, G. (2021). Pola Asuh Orang Tua dan Tumbuh
Kembang Balita. Jurnal Keperawatan, 13, 273–286.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2016). https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
Mansur, A. R. (2019). Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah. In Andalas
65
66
55.
Ramadhanty, L. (2019). Analisis Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak (Usia 4-
5 Tahun) Di Posyandu Teratai Kelurahan Bumi Raya Kecamatan Bumi
Waras. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rizki, B. L. P., Tri, U., & Rosmawati. (2017). Pengaruh pola asuh orang tua
terhadap perilaku sosial (Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Pekanbaru). Jurnal
Online Mahasiswa, 4(2), 1–9.
Rizky. (2015). Teori dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Toddler, Anak dan Usia
Remaja. Nuha Medika.
Rohmaniah, S. N. I. (2014). Gambaran pengetahuan dan sikap remaja dalam
menghadapi perubahan fisik saat pubertas di pondok pesantren Al-
BAQIYATUSSHOLIHAT: Vol. (Issue). Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sari, V. P. (2018). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi Balita di
Posyandu Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta.
Sirjon. (2021). Peran Pengasuhan Ayah Dalam Perkembangan Sosial Emosional
Anak Usia 5-6 Tahun. Murangkalih : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1–
17.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/murangkalih/article/view/5806%0Ahtt
ps://journal.unsika.ac.id/index.php/murangkalih/article/download/5806/3041
Soetjiningsih. (2016). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
Soetjiningsih, & Ranuh, G. . (2015). Tumbuh Kembang Anak (2nd ed.) (2nd ed.).
EGC.
Subini, N. (2013). Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak (Cet. III). Javalitera.
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Sugiono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Alfabeta.
Tridhonanto, A., & Agency, B. (2014). Mengembangkan pola asuh demokratis.
PT Gramedia.
Wardani, A. (2019). Peran Orang tua dan PemantauanTumbuh Kembang Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Sunggal. Keperawatan Anak.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/07/04/051700471/4-peran-orangtua-
menangani-masalah-pada-anak-usia-dini?page=all
Warso, T. M. (2017). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Pada Balita
(0-59 Bulan) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul. https://ojs.unud.ac.id
WHO. (2018). World Health Statistics of 2018.
WHO. (2019). World Health Statistics of 2019.
68