DISUSUN OLEH
C1018012
DUSUSUN OLEH
C1018012
C1018012
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat allah SWT, karena atas izin, rahma
dan hidayah-nya peneliti masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi
penelitian ini dengan judul “HUBUNGAN PARENTING STRESS ORANG
TUA TERHADAP KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK
TODDLER DI DESA PESURUNGAN LOR KOTTA TEGAL” Proposal ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada
Program Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Bhamada Slawi. Peneliti
menyadari dalam prosesnya tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun
berkat bimbingan, bantuan, nasihat serta kerjasama dari berbagai pihak.
Penghargaan dan terima kasih kepada ibu Yessy Pramita W, S.Kep., Ns., M.Kep
selaku pembimbing I dan bapak Firman Hidayat, M. Kep., Ns., Sp. Kep. J selaku
pembimbing II, yang telah meluangkan dan menyempatkan waktu, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing dalam penulisan proposal ini, sehingga proposal
penelitian ini dapat disusun dengan baik. Peneliti menyadari bahwa selama proses
penulisan dan penyusunan proposal ini bukan hanya karena upaya diri sendiri
melainkan berkat bantuan, dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
i
Universitas Bhamada Slawi yang selalu memotivasi penulis selama penelitian
ini berlangsung, mudah-mudahan Allah SWT dapat membalas semuanya.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini merasa banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan peneliti. Sehingga peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran agar
dapat menyempurnakan penyusunan skripsi selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kesehatan dan juga dapat
berguna bagi pembacanya, khususnya para mahasiswa mendatang yang
melakukan penelitian pada kajian yang sama.
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
3
3.7 Teknik pengolahan data dan analisa data .................................................. 23
LAMPIRAN ....................................................................................................
CURRICULUM VITAE...................................................................................
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Golden Age berada pada masa kanak-kanak antara usia 1-6 tahun, usia ini
merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
individu. Perkembangan merupakan suatu proses bertambahnya struktur, fungsi,
dan kemampuan manusia yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai
hasil dari proses pematangan (Sulistyawati, 2014).
Masa toddler merupakan masa yang penting bagi anak karena pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan
tumbuh kembang anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan
bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan selanjutnya.
Perkembangan moral dan dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa
toddler. Sistem organ tubuh juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan
pada masa toddler ini (Natasha, 2022)
Masa kanak-kanak memberi pengaruh yang besar pada individu dalam tahapan
perkembangan selanjutnya. Anak Toddler adalah anak yang berusia 1-3 tahun,
yang pada umumnya anak tersebut sudah belajar percaya pada orang lain, mulai
cepat meniru dan mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju,
berjalan, mengambil makan sendiri dan ke toilet mulai terbentuk kontrol diri. Jika
perkembangan kemandirian toddler tidak didukung oleh orang tua, maka anak
tersebut akan memiliki kepribadian yang ragu-ragu, dan jika anak di buat pada
saat merasa buruk pada saat kegiatan stimulasi ia akan melakukan kegagalan
maka anak akan menjadi pemalu dan pendiam (Lestari & Hati, 2016).
5
semakin meningkat. Angka kejadian keterlambatan perkembangan di Amerika
Serikat berkisar 12-16%, Thailand 24%, dan Argentina 22%, sedangkan di
Indonesia antara 29,9%. Menurut UNICEF tahun 2015 didapat data masih
tingginya angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
usia balita khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan (27,5%) atau 3
juta anak mengalami gangguan. Data nasional menurut Kementrian Kesehatan
Indonesia bahwa pada tahun 2014, 13%- 18% anak balita di Indonesia mengalami
kelainan pertumbuhan dan perkembangan (World Health Organization (WHO)
2019).
6
kelelahan yang luar biasa karena harus selalu memonitor anak mereka, orangtua
juga mengalami isolasi sosial karena mereka harus terus berada dirumah untuk
merawat anak serta hilangnya kebebasan orang tua untuk melakukan pekerjaan
dan aktivitas yang disukainya (Astriamitha,2012) Keterlambatan pada anak
toddler memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbedda sehingga membuat
proses parenting anak toddler menjadi penuh tantangan daan hambatan yaang
menyebabkan tingginya derajat stres orangtua, karena pada anak toddler hanya
maampu mempelajari komunikasi secara sederhana, perilaku kesehatan dan
kemanan tingkaatt dasar serta ketrampilan manual sederhana tidaak mengalami
perkembangan dalam membaca atau aritmatika secara fungsional mencapai usia
mental 3-7tahun. Stres diranah parenting disebut juga parenting stres. Parenting
stres merupakan stres yang timbul ketikaa orang tua mengalami kesulitan dalam
memenuhi tuntutan menjadi oraangtua yang mempengaruhi
perilaku,kesejahteraan, dan penyesuaian diri terhadap anak (Purwandari,2013)
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Pesurungan Lor pada bulan April
2022. Pada saat dilakukan observasi pada 5 ibu yang memiliki anak toddler,
mengatakan ibu bahwa mengapa anaknya terlambat dalam tumbuh kembangnya
seperti belum bisa berjalan atau berbica seperti anak toddler pada umumnya dan
ibu yang lain juga belum mengetahui apa permainan untuk anak toddler.
Pengetahuan yang masih kurang ini membuat ibu merasa belum bisa menangani
permasalahan anak dengan baik, ada beberapa situasi yang menyulitkan orang tua
dalam mengahadapi anak sehingga tanpa disadari mereka mengatakan atau
melakukan sesuatu yang dapat membahayakan atau melukai anak mereka sendiri.
Ibu mengatakan bahwa mereka merasa terbebani dengan tanggung jawab sebagai
orang tua yang mempunyai anak dengan keterlambatan perkembangan tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa keterlambatan perkembangan anak usia
toddler dapat mempengaruhi parenting stress pada orang tua tersebut.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
“hubungan parenting stres pada orang tua terhadap keterlambatan perkembangan
anak toddler di Desa Pesurungan Lor Kota Tegal”
7
1.2 Tujuan penelitian
1.2.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan parenting stress orang tua dengan keterlambatan
toddler
Pesurungan Lor
sebagai berikut:
8
1.3.2.1. Manfaat Aplikatif
usia toddler, dan diharapkan perawat dapat berperan aktif salah satunya
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Parenting stress adalah situasi penuh tekanan yang terjadi pada pelaksanaan tugas
pengasuhan anak(lestari,2012: 41). Parenting stress akan timbul ketika orang tua
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan menjadi orang tua(Riza
mahmud&Zahrotul Uyun, 2016)
6
2.1.2 Faktor-Faktor Parenting Stres
Menurut Menurut Gunarsa (2009: 310) Parenting stress dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yakni:
7
keluarga mencakup fasilitas hidup, termasuk sandang, papan, dan pangan.
Parenting stress dianggap tidak akan dirasakan terlalu membebani jika makanan,
pakaian, dan fasilitas tempat tinggal mencukupi kebutuhan anakanak dalam proses
perkembangannya.
2.1.3.2 Orang tua yang mengalami perasaan tertekan dan mengalami kecemasan
Orang tua yang mengalami parenting stress biasanya mempunyai perasaan
tertekan dan mengalami kecemasan secara terus menerus.
2.1.3.3 Orang tua mudah sensitif dan tidak memikirkan kesehatan mental
anaknya
Orang tua yang mem\punyai anak dengan autis tidak memikirkan kesehatan
mental anaknya, dan biasanya orang tua mudah sensitif dengan anak tersebut
8
2.1.4.1 Parent domain
Merupakan aspek stres pengasuhan terkait karakteristik dan kondisi orang tua
sendiri, serta berhubungan dengan masalah orang tuanya terbagi dalam enam
indikator, yaitu:
a) Feeling of competence
Orang tua yang meliputi oleh tuntutan dari perannya dan kekurangan perasaan
akan kemampuannya dalam merawat anak. Hal ini di hubungkan dengan
kurangnya pengetahuan orang tua dalam hal perkembangan anak dan ketrampilan
anak yang sesuai.
b) Restriction of role
Orang tua yang memiliki adanya pembatasan pada kebebasan pribadi, orang tua
melihat dirinya sebgai hal yang di kendalikan dan yang di kuasai oleh kebutuhan
dan permintaan anaknya.
c) Parent depression
orang tua yaang mengalami beberapa gejala depresi ringan hingga menengah dan
rasa bersalah serta kecewa, yang mana ada suatu waktu dapat melemahkan
kemampuannya untuk menangani tanggung jawabnya terhadap pengasuhan.
Permassalahan ini secara khas di hubungkan dengan tingkatan depresi meliputu
keluhan hilangnya energi.
d) Social isolation
Orang tua yang merasa terisolasi secara sosial serta adanya dukungan emosional
dari temannya, sehingga meningkatkan kemungkinan tidak berfungsinya
pengasuhan tersebut.
9
f) Parental health
Orang tua merasakan gangguan kesehatan yang disebabkan kondisi tertekan
dalam mengasuh anak sampai taraf tertentu, efektivitas proses pengasuhan orang
tua terhadap anak dapat mempengaruhi kondisi kesehatan orang tua.
a. Adaptability
Adaptability yaitu ketidakmampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan fisik maupun lingkungan serta keterlambatan dalam belajarnya.
b. Demandingness
Demandingness yaitu anak lebih banyak permintaasn terhadap orang tua
berupa perhatiaan dan bantuan. Umumnya anak-anak sulit melakukan segala
sesuatu secara mandiri dan anak juga mengalami hambatan salam
perkembangannya
c. Mood
Mood yaitu orang tua merasa anaknya kehilangan perasaan akan hal-hal
positif yang biasanya itu merupakan ciri khas anak yang bisa dilihat dari
ekspresinya sehari-hari
d. Distracbility
Distracbility yaitu orang tua merasa anaknya menunjukan perilaku yang
terlalu aktif dan sulit mengikuti perintah dari orang tuanya. Anak menunjukan
karakteristik perilaku yang membuat anak sulit diatur.
10
a) Attachment
Orang tua yang tidak memiliki kedekatan emosional dengan anaknya sehingga
mempengaruhi perasaan antara anak dengan orang tua tersebut. Pendekatan secara
intens kepada anak yang menjadikan anak mempunyai perasaan yang lbih kepada
orang tua tersebut.
b) Acceptability
Adanya karakteristik anak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orang
tua sehingga lebih besar dapat menyebabkan penolakan oleh orang tua. Orang tua
lebih mengarapkan kehadiran anak yang sesuai dengan ekspetasi yang orang tua
harapkan
c) Reinforces Parent
Orang tua yang merasa tidak ada penguatan yang positif dari anaknya, interaksi
antara orang tua dengan anak tidak menghasilkan perasaan yang nyaman terhadap
anaknya. Kurangnya pendekatan dari orang tua kepada anak tersebut yang
menjadikan anak tersebut tidak ada interaksi yang lebiih kepada orang tua.
11
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,sebagai hasil proses
pematangan (P et al., 2015)
12
akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan berbagai kegiatan. (Informática &
Gitleman, 2014)
2.2.3.6
13
14
2.3
2.4 Kerangka Teori
15
16
Skoring pada skala parenting stress orang tua untuk item favorable, alternative
jawaban “Ya” diberi skor 1, “Tidak” diberi skor 0, sedangkan skoring untuk item
unfavorable, alternative jawaban “Ya” diberi skor 0, “Tidak” diberi skor 1,
dengan demikian semakin tinggi skor semakin besar skor semakin tinggi perilaku
tersebut, semakin rendah skor semakin rendah pula perilaku tersebut.
Untuk lebih jelasnya, alat ukur ini akan di jabarkan daalam bentuk table kisi-kisi
berikut :
17
3.3 Table 3.1 Kisi-kisi parenting stress
18
maka semua item atau penyataan yang ada di dalam kuesioner tersebut mengukur
konsep yang akan diukur (Notoatmodjo,2018).
Uji validitas akan dilakukan kepada 30 responden di desa Bumiharja, hasil uji
coba akan dianalisis menggunakan rumus Pearson Product Moment. Signifikasi
nilai kolerasi dari tiap pernyataan dilihat darri r tabel dan r hitung, dikatakan valid
apabila r tabel < r hitung dengan nilai signifikasi sebesar 5%.
19
yaitu dari mahasiswa Universitas Bhamada Slawi yang sudah mengikuti
matakuliah metode penelitian dan keperawatan anak. Peneliti membutuhkan 7
enumerator untuk membagikan kuesioner tersebut, sebelumnya 7 enumerator
terrsebut akan diberikan pengarahan terlebih dahulu terkait tujuan, prosedur
pengumpulan data dan akan dilakkukan persepsi mengenai cara pengisian
kuesioner serta pengecekan ulang kuesioner yang telah responden isi. Selanjutnya
peneliti ke tempat penelitian yaitu Desa Pesurungan Lor Kota Tegal untuk
meminta perijinan dan meminta alamat rumah responden, pada tahap pelaksanaan
peneliti melakukan penelitian secara door to door dengan menerapkan protokol
kesehatan atau mematuhi peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan
ditengah pandemi covid 19, responden penelitian ini yaitu orang tua yang
mempunyai anak toddler, sebelum penelitian dimulai peneliti dan responden
diwajibkan mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak 1-2 meter dan jangan
berjabat tangan agar peneliti dan responden terhindar dari covid 19 setelah itu
tahap pelaksanaan peneliti meminta waktu selama 10 menit dengan sopan untuk
mewawancarai dan memberikan informend consent kepada calon responden,
menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian dan meminta responden
menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh sang peneliti. Setelah selesai
melakukan pengumpulan data, peneliti akan melakukan pengolahan data, melalui
pengecekan, kelengkapan dan kebenaran kuisioner, selanjutnya setelah data
terkumpul, peneliti melakukan terminasi dengan mengucapkan terimakasih secara
lisan atas kesediaan responden dalam berpartisipasi dalam penelitian. Setelah
memenuhi jumlah sampel yang akan diteliti, peneliti kemudian melaporkan
kembali pada pihak administrasi sekolah bahwa pengumpulan data telah selesai
dilakukan dan dengan demikian peneliti akan memperoleh surat keterangan
selesai penelitian di hari terakhir peneliti melakukan penelitian.
3.4 Populasi dan sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Arikunto (2012) bahwa populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang
menjadi sasaran utama diteliti dalam penelitian . Populasi dalam penelitian ini
20
adalah orang tua yang mempunyai anak dengan umur 1-3tahun (toddler) dengan
jumlah 193 anak.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu
populasi. Dalam menenttukan sampel penelitian digunakan cara atau teknik
sehingga sampel tersebut sebisa mungkin dapat mewakili populasi tersebut
(Sugiyono,2018). Teknik pengambilan sampel menggunkan teknik Purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi
sesuai keinginan peneliti (tuujuan/masalah penelitian) sehingga sampel dapat
mewakili karakteristik populasi yang dikenal (Nursalam, 2020).
Penelitian ini dilakukan dengan jumlah 193 responden orang tua yang mempunyai
anak toddler.
N
n=
1+ N ( e)2 Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : tingkat ketepatan
193
n= 2
1+ 193 ( 0,1 )
193
n=
1+193(0,01)
193
n=
1+2,93
193
n=
2,93
n=65,87 ≈ 6
21
berdasarkan rumus perhitungan sampel diatas diperoleh jumlah responden
penelitian ini berjumlah 66 responden dengan perhitungan sampel setiap rw
sebagai berikut :
jumlah x sampel
populasi
33 x 66
Rw 1 = 33 anak = 11,28 ≈ 11
193
43 x 66
Rw 2 = 43 anak = 14,70 ≈ 15
193
89 x 66
Rw 3 = 89 anak = 30,43 ≈ 30
193
28 x 66
Rw 4 = 28 anak = 9,57 ≈ 10
193
3.5 Besar sampel
Besar sample merupakan banyaknya anggota yang dijadikan sampel. Besar
sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 193 orang tua yang memiliki
anak toddler dengan menggunakan rumus slovin :
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
22
3.5.2 Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan suatu keadaan karakteristik dari subyek yang tidak
memenuhi persyaratan dari kreteria inklusi untuk dijadikan responden
(Notoatmodjo, 2018). Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu:
23
2. Keterlamb Keterlambatan kuesioner Skor 9-10 Ordinal
atan perkembangan sesuai
perkemba merupakan ketidak Skor 7-8
nban anak mampuan anak daalam meragukan
melakukan pencapaian Skor <6
tahapan pertumbuhan penyimpang
yang dihatrapkan di an
usianya.
3.8.1.1 Editing
Setelah dilakukan pengumpulan data peneliti akan melakukan pemeriksaan
kembali terhadap instrumen pengumpulan data (kuesioner) yang telah terkumpul,
yang meliputi perlengkapan identitas responden, memastikan semua item
pernyataan di dalam kuesioner sudah terisi secara lengkap dan konsistensi dari
setiap jawaban.
3.8.1.2 Coding
Peneliti memberikan kode terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori
dengan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka (numerik)
yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisis
data pada tiap variabel. Kode yang diberikan peneliti pada kuesioner parenting
stress yakni untuk penilaian jawaban pada item pernyataan favourable terdiri atas
jawaban “Ya” diberi skor 1 dan “Tidak” diberi skor 0, untuk penilaian jawaban
pada item pernyataan unfavourable terdiri atas jawaban“Ya” diberi skor 0 dan
“Tidak” diberi skor 1. Kode jenis kelamin laki-laki (1) dan perempuan (2).
Interprestasi hasil dari parenting stress adalah skor rendah 0 – 5 (1), sedang skor 6
– 13 (2) dan tinggi skor 14 – 20 (3). Sedangkan kuesioner keterlambatan
24
perkembangan anak yaitu kuesioner baku dengan 10 pertanyaan yang dijawab
oleh responden.
3.8.1.3 Entering
data merupakan suatu proses memasukkan data hasil penelitian dari jawaban-
jawaban responden ke dalam program komputer dengan aplikasi SPSS sesuai
kreiteria atau kode. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 16.0
for windows release. Tabulating atau tabulasi data merupakan proses klasifikasi
data-data sesuai kriteria tertentu sehingga diperoleh frekuensi dari setiap item
yang diobservasi. Tujuan tabulasi data yaitu untuk memudahkan penelitian dalam
proses di uji hipotesis.
3.8.1.4 Cleaning
Cleaning yaitu untuk mengecek kembali data yang sudah dimasukkan data ke
komputer serta membuang data yang sudah tidak digunakan.
25
Spearman Rank merupakan salah satu bagian dari uji statistik non parametrik
dengan derajat signifikansi α = 0,05. Jika sig < α = 0,05 maka Ha diterima yang
artinya ada hubungan parenting stress orang tua terhadap keterlambatan
perkembangan anak usia toddler. Jika sig > α = 0,05 maka H0 diterima yang
artinya tidak ada hubungan pareenting stress orang tua terhadap ketrlambaataan
perkembangan anak usia toddler.
26
3.9.3 Kerahasiaan (confidentiality)
Prinsip ini dilakukan dengan tidak menyebutkan identitas dan seluruh data
atau informasi yang berkaitan dengan responden kepada siapapun.
Peneliti menyimpan data ditempat yang aman dan tidak diketahui
oleh orang lain. Setelah penelitian selesai dilakukan maka peneliti
akan memusnahkan seluruh informasi dan data responden.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, R.R. (2013). Persepsi orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus.
Jurnal PLB FIP UNP, 1(1), 258-265
Arikunto, S. (2012). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitiann: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Astriamitha. (2012). Hubungan antara parenting stress dan parenting self-afficacy
pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang
usia kanak-kanak madya. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia
Azwar, S. 2002 . Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta :Pustaka
Pelajar. .2010. Metode Penelitiann. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakor PLB. (2015). Laporan pendataan PK dan PLK karsidenan Jawa Tengah.
Jawa tengah: Badan Koordinasi PLB Jawa Tengah
27
Direktorat Jendral Bina Masyarakat. (2010). Pedoman PelayananKesehatan Anak
di Sekolah Luar Biasa (SLB)Bagi Petugas Kesehatan.Kementrian
Kesehatan RI.
Gunarsa, S. 2006. Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Gunung Mulia.
28
Notoatmodjo,S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta
Notoatmodjo,S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perlaku Kesehatan. Jakarta:
Rineke Cipta.
Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Merdeka
Purbasari, D. (2020). Dukungan Pola Asuh Keluarga dan Kemampuan
Pemenuhan Personal Hygiene Anak Retardasi Mental Berdasarkan
Karakteristik di Cirebon. Syntax Idea, 2(2), 19–31.
Purwandari. (2013). Gambaran Tingkat Stres Orang Tua Dengan Anak
Tunagrahita Dan Tunadaksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
Medan Tahun 2013. Medan: Faakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Purwanto, E. 2013. Metode Penelitiann Kuantitatif. Semarang: UNNES press.
P, M., H, H. L., & Wilar, R. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keterlambatan Perkembangan Anak Taman Kanak-Kanak. E-CliniC, 3(1).
https://doi.org/10.35790/ecl.3.1.2015.6752
Riza Mahmud & Zahrotul Ayun. Studi Deskriptif Mengenai Pola Stres Pada
Mahasiswa Praktikum. (Jurnal: Indigenous, Vol 1, No 2, 2016), h. 54
Sri Lestari. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Konflik dalam
Keluarga. (Jakarta: Pranamedia Group, 2012), 41
29
ZF, A. A., Bakar, A., & Fajriani. (2019). Persepsi Orang Tua Serta Dukungan
Pendidikan Terhadap Anak Tunagrahita di Kecamatan Meureudu dan
Meurah Dua Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling, 4, 13–
20.
30
LAMPIRAN
Jika ada pertanyaan atau saran mengenai penelitian ini, Ibu dapat menghubungi
saya melalui nomor: 0877-8805-6140 atau melalui email:
egashintya88@gmail.com. Jika Ibu setuju untuk ikut dan berkenan berpartisipasi
dalam penelitian ini, mohon untuk mengisi surat persetujuan yang disediakan.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Slawi, 2022
Peneliti
Lampiran 2 lembar permohonan.
Kepada
Yth. Calon responden penelitian
di Desa Pesurungan Lor.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Ners Universitas Bhakti Mandala Husada Slawi.
Nama : Ega Nova Shintya
NIM : C1018012
Peneliti
Ega Nova shintya
Lampiran 3 lembar persetujuan penelitian.
Slawi, 2022
responden
(Ttd)