Anda di halaman 1dari 58

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK


TENTANG PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI
DI KELURAHAN KAPASAN SURABAYA

OLEH :

RIRIN MELIANAWATI
NIM. P27820118027

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2020
PROPOSAL PENELITIAN

PERAN IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK


TENTANG PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI
DI KELURAHAN KAPASAN SURABAYA
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep)
Pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

OLEH :

RIRIN MELIANAWATI
NIM. P27820118027

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2020
SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya
sendiri dan bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang
lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi
manapun baik sebagian ataupun keseluruhan.

Surabaya, 11 Januari 2021

RIRIN MELIANAWATI
NIM. P27820118027

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 2020

Oleh:

Pembimbing Utama

Aida Novitasari, S.Kep.Ns.,MKep.


NIP. 19721101 199703 2 003

Pembimbing Pendamping

Enung Mardiyana H,S.Kep,Ns, M.Kes


NIP. 19721101 199703 2 003

Mengetahui,
Ketua Progam Studi DIII Keperawatan Kampus Soetomo
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dr.Padoli, S.Kp., M.Kes


NIP 1968071 199203 1 003

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PERAN IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


ANAK TENTANG PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI
DI KELURAHAN KAPASAN SURABAYA

Telah Diuji
Pada tanggal Januari 2021

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji
Sri Hardi Wuryaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes : _______________________
NIP. 19651223 198903 2 001

Penguji Anggota :

1. Enung Mardiyana H,S.Kep,Ns, M.Kes : _______________________


NIP. 19690326 199703 2 001

2. Aida Novitasari, S.Kep,Ns.M.Kep : _______________________


NIP. 19721101 199703 2 003

Mengetahui,
Ketua Progam Studi DIII Keperawatan Kampus Soetomo
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dr.Padoli, S.Kp., M.Kes


NIP. 1968071 199203 1 003

iv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayahnya yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Peran Ibu Dalam

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Tentang Pembelajaran Daring Pada Masa

Pandemi Di Kelurahan Kapasan Surabaya” dengan tepat waktu.

Dalam proses penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah

banyak mendapatkan bimbingan dari pembimbing utama, pembimbing

pendamping, penguji, serta berbagai pihak lain. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Surabaya.

2. Dr. Supriyanto, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.

3. Dr. Padoli, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Progam Studi DIII Keperawatan

Soetomo Surabaya Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.

4. Aida Novitasari, S.Kep,Ns.M.Kepselaku pembimbing utama yang dengan

tulus ikhlas bersedia meluangkan waktu telah membantu memberikan

saran,masukan dan motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Enung Mardiyana H,S.Kep,Ns, M.Kes selaku pembimbing Pendamping yang

dengan tulus ikhlas bersedia meluangkan waktu telah membantu memberikan

saran, masukan dan motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

v
6. Sri Hardi Wuryaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji utama dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh dosen pengajar dan staff Progam Studi DIII Keperawatan Kampus

Soetomo Surabaya yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada

peneliti selama pendidikan dan telah membantu dalam penyelesaian Karya

Tulis Ilmiah.

8. Kedua orang tua tercinta Bapak Laiman dan Ibu Elok Indayati sebagai

penyemangat utama yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, motivasi

serta do’a restu kepada saya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 yang selalu menyemangati satu

sama lain agar bisa menggapai cita-cita yang diinginkan secara bersama.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan tersayang yang telah memberikan dorongan

dan semangat sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan,

saya mengucapkan semoga persahabatan kita tetap terjalin.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan, kemampuan

dan waktu sehingga masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

sangat penulis harapkan

Surabaya, 30 Desember 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................. i
HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
DAFTAR ARTI SINGKATAN................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................5
1.4.1 Bagi Peneliti.......................................................................5
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian......................................................5
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan.............................5
1.4.4 Bagi Masyarakat Umum ...................................................5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Anak...............................................................................6
2.1.1 Pengertian Anak.................................................................6
2.1.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah.......................................6
2.1.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.............................7
2.1.4 Kebutuhan Dasar Pada Anak ............................................8
2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak ..................................................................................9
2.1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Anak .....................11
2.2 Konsep Peran...............................................................................13
2.2.1 Pengertian Peran................................................................13
2.2.2 Pengertian Orang Tua........................................................13
2.2.3 Peran Peran Orang Tua......................................................13
2.2.4 Macam-Macam Peran Orang Tua......................................13
2.2.5 Bentuk-Bentuk Peran Orang Tua.......................................14
2.2.6 Kategori Peran Orang Tua.................................................15
2.2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Peran....................................16
2.3 Konsep Pembelajaran Daring......................................................18
2.3.1 Pengertian Pembelajaran Daring........................................18
vii
2.3.2
Manfaat Pembelajaran Daring...........................................18
2.3.3
Kelebihan Pembelajaran Daring........................................18
2.3.4
Kekurangan Pembelajaran Daring.....................................19
2.3.5
Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring..................20
2.3.6
Faktor Yang Mempengaruhi Peran Orang Tua Dalam
Pembelajaran Daring..........................................................20
2.3.7 Strategi Meningkatkan Peran Orang Tua Dalam Pendidikan
Anak...................................................................................22
2.4 Konsep COVID-19......................................................................23
2.4.1 Pengertian COVID-19 .......................................................23
2.4.2 Patofisiologi COVID-19....................................................23
2.4.3 Manifestasi COVID-19......................................................23
2.4.4 Klasifikasi COVID-19.......................................................23
2.4.5 Pemeriksaan Penunjang COVID-19..................................25
2.4.6 Pencegahan COVID-19......................................................26
2.5 Kerangka Konseptual..................................................................27
2.5.1 Penjelasan Kerangka Konseptual.......................................27

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian............................................................................33
3.2 Populasi dan Sampel....................................................................33
3.2.1 Populasi..............................................................................33
3.2.2 Sampel................................................................................33
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel.............................................34
3.3 Variabel Penelitian......................................................................34
3.4 Definisi Operasional....................................................................35
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................35
3.6 Prosedur Pengumpulan Data.......................................................35
3.7 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data.................................36
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data.................................................36
3.7.2 Instrument Pengumpulan Data...........................................36
3.8 Analisa Data................................................................................37
3.9 Etika Penelitian............................................................................38

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................40

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.4 Definisi Operasional....................................................................34

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Permohonan dan Persetujuan Menjadi Responden ...40

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian................................................................42

x
DAFTAR ARTI LAMBANG SINGKATAN DAN ISTILAH

Covid-19 : CoronaVirus Diseases 2019

MERS : Middle East Respiratory Syndrome

SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome

CM : Centi Meter

PJJ : Pembelajaran Jarak Jauh

PDP : Pasien Dalam Pengawasan

ODP : Orang Dalam Pemantauan

OTG : Orang Tanpa Gejala

PCR : Polymerase Chain Reaction

NAAT : Nucleic Acid Amplification Test

RT-PCR : Real-time reverse-transcription polymerase chain reaction

xi
12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wabah COVID-19 (Coronavirus Disease-19) yang penyebarannya

begitu cepat sehingga terbitlah pengumuman tentang Kejadian Luar Biasa

(KLB) tidak terkecuali di indonesia karena jumlah masyarakat yang

terinfeksi virus COVID-19(Coronavirus Disease-19) mengalami

peningkatan hari demi hari maka terjadilah dampak pada berbagai bidang

salah satunya pada bidang pendidikan, sekolah-sekolah di liburkan,

kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi terganggu untuk mengurangi

penyebaran COVID-19 (Coronavirus Disease-19) kebijakan pemerintahan

untuk menutup sekolah, kampus selama masa pendemi salah satunya

tindakannya dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan

adanya ini dapat mengurangi resiko penyebaran virus corona dan sesuai

dengan edaran yang sudah dikelurkan oleh kemendikbud untuk melakukan

pembelajaran melalui daring. (Purwanto et al., 2020).

Dalam situasi global kasus yang terkonfirmasi Covid-19 per

tanggal 31 Desember 2020 di Indonesia orang yang diperiksa yaitu

4.912.745 orang dan 743.198 kasus. Kasus aktif 109.963, orang sembuh

611.097, dan orang meninggal dunia 22.138. Sedangkan di jawa timur

pada kota surabaya persentase konfirmasi Covid-19 per 31 Desember 2020

orang terkonfirmasi 84.152 orang, orang sembuh 72.135 orang dan orang
13

yang meninggal 5.827 orang. Sedangkan di wilayah surabaya pusat orang

terkonfirmasi 1.918 orang, 1.733 orang sembuh, dan 179 orang meninggal.

(Menkes RI, 2020).

Keadaan Indonesia saat sedang mengalami kondisi tidak baik

disebabkan oleh virus COVID-19 (Coronavirus Disease-19)penularan

virus ini melalui kontak fisik sehingga sangat cepat dan menyebabkan

kematian maka dianjurkan agar mencuci tangan dengan benar dan

menggunakan masker jika keluar rumah untuk pencegahan penyebaran.

Akibat dari pandemic COVID-19 (Coronavirus Disease-19) pemerintah

menerapkan kebijakan baru demi menghentikan pemencaran COVID-19

(Coronavirus Disease-19)dengan cara mengimpelemntasikan ajakan

masyarakat untuk melaksanakan Physical Disctancing hingga berdampak

dalam dunia pendidikan maka pemerintah mengeluarkan kebijakan

meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran

berbasis jaringan (Daring) gunna memutus penyebaran COVID-19

(Coronavirus Disease-19). Dalam penggunaan pembelajaran daring

membutuhkan peran orang tua untuk tercapainya tujuan pembelajaran, dan

orang tua juga memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

dasar anak untuk tumbuh dan kembang dengan Asah,Asih, dan Asuh (3A)

(Wong, et al.,2010).

Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan anaknya baik atau buruknya suatu

didikan yang diberikan orang tua akan berpengaruh terhadap


14

perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri. mengatakan bahwa

lingkungan keluarga bagi setiap anak, semua tingkah laku maupun yang

muncul pada diri anak akan mencontoh kedua orang tuanya. Oleh karena

itu, orang tua memiliki peranan yang sangat penting bagi anaknya sendiri

(Fadillah, 2012). Sehingga dalam situasi sekarang ini, peran orang tua

sangat diperlukan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada

anak yang berupa kebutuhan dasar Asah, Asih dan Asuh yang harus

terpenuhi agar tumbuh kembang pada anak tercukupi. Berdasarkan latar

belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

menganai peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentang

pembelajaran daring pada masa pandemi di Kelurahan Kapasan Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti mengangkat

masalah penelitian yaitu, “Bagaimana Peran Ibu Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Dasar Anak Dalam Tentang Pembelajaran Daring Dalam

Masa Pandemi Di Kelurahan Kapasan Surabaya”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar

anak terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak sekolah dasar kelas 2-3

dalam pembelajaran daring pada masa pandemi di Kelurahan Kapasan

surabaya
15

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi peran asah dalam pemenuhan kebutuhan dasar

pembelajaran daring di kelurahan kapasan surabaya.

2. Mengidentifikasi peran asih dalam pemenuhan kebutuhan dasar

pembelajaran daring di kelurahan kapasan surabaya.

3. Mengidentifikasi peran asuh dalam pemenuhan kebutuhan dasar

pembelajaran daring di kelurahan kapasan surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Diharapkan dengan dilakukannya penelitian tentang peran ibu dalam

pemenuhan kebutuhan dasar anak tentang pembelajaran daring ini dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan menjadi

pengalaman yang nyata dalam melaksanakan penelitian.

1.4.2 Bagi Tempat penelitian

Diharapkan bisa memberi masukan kepada lingkungan sekitar untuk

meningkatkan peran ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar

anak dalam pembelajaran daring.

1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan yang berharga bagi

perkembangan ilmu keperawatan khususnya dalam memberikan

pengetahuan tentang pentingnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan

dasar anak tentang pembelajaran daring.


16

1.4.4 Bagi Masyarakat Umum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan tentang pentingnya peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan

dasar anak tentang pembelajaran daring.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Anak

2.1.1 Pengertian Anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun , termasuk juga masih

di dalam kandungan. Anak merupakan asset bangsa yang akan meneruskan

perjuangan pada suatu bangsa, sehingga harus diperhatikan pertumbuhan dan

perkembaangan pada anak (Depkes RI, 2014).

Anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun yang sudah dapat

mereaksikan rangsang intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang

menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca,

menulis, dan menghitung) (Yusuf, 2011).

2.1.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah

Karakteristik anak sekolah dasar sebagai berikut:

1. Pentingnya teman sebaya

Dalam proses sosialisasi dengan lingkungannya, anak memerlukan teman

sebaya. Pada masa ini anak banyak bergaul dengan teman sebaya karena

teman sebaya memberikan pandangan baru dan kebebasan dalam

memberikan pendapat. Selain itu, teman sebaya memberikan motivasi, 9

belajar kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi, bekerja sama, dan

belajar aturan-aturan yang ada.

17
18

2. Berkurangnya egosentris

Pola pikir anak berubah dari egosentris ke pola pikir logis, anak juga

bergerak melalui tahap perkembangan kesdaran diri dan standar moral.

3. Meningkatnya kemampuan kognitif akibat sekolah formal

Anak dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan berpikir

melalui suatu tindakan, mengantisipasi akibat dan kemungkinan untuk

memikirkan kembali tindakannya. Untuk meningkatkan kemampuan

kognitif, otak juga membutuhkan nutrisi yang adekuat. Nutrisi yang 11

adekuat akan membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan

kemampuan anak usia sekolah.

4. Lambatnya pertumbuhan fisik

Anak usia sekolah mengalami pertumbuhan fisik yang lambat, namun

terjadi peningkatan pada pertumbuhan dan perkembangan sosial (Suriadi,

2010).

2.1.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi

tingkat sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat

(gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana,

2013).
19

2. Perkembangan

Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dan proses pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,

organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga

masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan

emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya (Soetjiningsih, 2012).

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak

1. Faktor Internal

Faktor-faktorinternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak yaitu:

a. Ras atau etnik / bangsa

Anak yang dilahirkan dari rasa/bangsa amerika tidak memiliki faktor

herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknaya

b. Keluarga

Ada beberapa kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh

tinggi, pendek, gemuk atau kurus.

c. Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama dan pada masa remaja.

d. Jenis kelamin
20

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat

daripada laki-laki aakan lebih cepat.

e. Genetik

Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri

khasnya. Ada beberapa kelainan genetic yang berpengaruh pada

tumbuh kembang anak yaitu kerdil.

f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindrom down’s dan sindrom turner’s

2. Faktor Eksternal

a. Faktor persalinan

Komplikasi pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat

menyebabkan kerusakan jaringan pada otak

b. Faktor pasca persalinan

1) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi yang diperlukan zat makanan yang

adekuat

2) Endokrin

Gangguan pada hormone yang misalnya penyakit hipotiroid

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan

3) Penyakit kronis atau kelainan kongenital

Tuberculosis, anemia dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan jasmani.


21

4) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan atau simulasi khususnya

dalam keluarga, misalnya peneyediaan mainan, sosialisasi anak,

serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan

anak.

5) Obat- obatan

Pemakaian kortikosteroid pada jangka panjang akan menghambat

pertumbuhan demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormon pertumbuhan (Adriana, 2013).

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Anak

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Anak Selain adanya faktor-

faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak, terdapat juga faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku anak diantaranya, yakni:

1. Sekolah

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam pengaruh

pembentukan perilaku siswa.Baik buruknya suasana sekolah sangat

tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah, komitmen guru, sarana

pendidkan, dan kedisiplinan dalam sekolah. Selan dari terciptanya

kedisiplinan ,yakni juga dari kebiasaan belajar, dan pengendalian diri dari

siswa (Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta, 2010)


22

2. Keluarga

Keluarga adalah sebagai lingkungan pertama dan yang utama bagi

perkembangan anak. Anak usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses

identifikasi diri menurut jenis kelamin, sehingga peran ibu dan ayah atau

orang tua pengganti (seperti nenek, kakek, dan orang dewasa, dan lainnya)

sangat besar. Apabila proses identifikasi ini tidak berjalan dengan lancer,

maka dapat timbul proses identifikasi yang salah (Tim Penulis Poltekkes

Depkes Jakarta, 2010).

3. Media Massa

Pada Abad ini adalah abad informasi, yang ditandai oleh kemajuan yang

pesat di bidang tekonologi informasi.Selain membawa kegembiraan yang

menyenangkan serta wawasan luas.Kemajuan media elektronik yang sedang

melanda saat ini membuat anak atau remaja dipenuhi dengan tayangan dan

berita yang kurang mendidik. Dikhawatirkan akan muncul nilai kehidupan

yang tidak sesuai dengan kehidupan yang ada. Selan itu juga nila yang

diserap akan mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya sehari-hari (Tim

Penulis Poltekkes Depkes Jakarta, 2010).

2.1.6 Kebutuhan Dasar Pada Anak

Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan

menjadi 3 kebutuhan dasar:

1. Kebutuhan stimulasi (asah)

Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak yang

berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat


23

penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak

mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan

dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulus ini

sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal dan setelah lahir dengan cara

menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan

untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan

pendidikan dan pelatihan.

2. Kebutuhan akan kasih sayang/emosi (asih)

Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang, dapat dimulai sedini

mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan perlu dilakukan

kontak psikologis antara ibu dan anak misalnya dengan mengajak bicara/

mengelusnya setelah lahir upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendekap

bayi ke dada ibu segera setelah lahir. Ikatan emosi dan kasih sayang yang

eratnya ibu / orang tua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan

perilaku anak dikemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta

merangsang perhatian anak terhadap dunia luar. Oleh karena, kebutuhan

asih ini meliputi:

a) Kasih sayang orang tua

Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan

penuh kasih sayang, kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak

pernah dimarahi, tetapi bagaimana orang tua menciptakan hubungan

yang hangat dengan anak sehingga anak merasa aman dan senang.

b) Rasa aman
24

Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan

memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktifitas sehari-

harinya

c) Harga diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak

diacuhkan maka hal ini dapat menyebabkan frustasi

d) Dukungan / dorongan

Dalam melakukan aktivitas anak perlu memperoleh dukungan dari

lingkungannya apabila orang tua sering melarang aktivitas yang akan

dilakukan maka haltersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam

melakukan setiap aktivitasnya

e) Mandiri

Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus

dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya

3. Kebutuhan Fisik-Biologis (asuh)

Kebutuhan fisik biologis meliputi sandang, pangan/gizi yang seimbang

(kebutuhan penting). Perawatan kesehatan dasar yang berupa pemberian

ASI, imunisasi. Sanitasi lingkungan, pelayanan dan pengobatan,kebugaran

jasmani, rekreasi dan lain-lain (Soetjiningsih, 2017).


25

2.2 Konsep Peran

2.2.1 Pengertian Peran

Peran merupakan suatu kompleks pengharapan pada manusia terhadap suatu

caranya individu yang harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang

berdasarkan status dan fungsi sosialnya(Khairani, M., Sutisna, & Suyanto, 2019).

Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan atau dimiliki oleh

orang yang bercukupan di masyarakat, peran terutama ditentukan oleh ciri-ciri

individual yang bersifat khas atau istimewa (Agus, 2008)

2.2.2 Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah pria dan wanita yang terkait dalam perkawinan dan siap

sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang

dilahirkannya (Muthmainnah, 2012).

2.2.3 Pengertian Peran Orang Tua

Peran orang tua adalah seperangkat tingkah laku kedua orang tua dalam

bekerja sama dan bertanggung jawab berdasarkan keturunannya sebagai tokoh

panutan (Listyowati, 2009).

Peran ibu adalah tingkah laku yang dilakukan seorang ibu terhadap

keluarganya untuk merawat suami dan anak – anaknya (Santoso, 2009).

2.2.4 Macam-Macam Peran Orang Tua

Peran Orang tua terdiri dari :

1. Peran sebagai pendidik


26

Orang tua perlu menanamkan kepada remaja arti penting dari pendidikan

dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari sekolah. Selain itu nilai

agama dan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak dini.

2. Peran sebagai pendorong

Anak membutuhkan dorongan dari orang tua untuk menumbuhkan

keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi masalah.

3. Peran sebagai panutan

Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan bagi remaja, baik dalam

menjalankan nilai-nilai agama maupun norma yang berlaku.

4. Peran sebagai teman

Orang tua perlu lebih sabar dan mengerti tentang perubahan pada remaja.

Orang tua dapat menjadi sumber informasi, teman bicara atau teman

bertukar pikiran, sehingga remaja merasa nyaman dan terlindungi.

5. Peran sebagai pengawas

Kewajiban orang tua adalah melihat mengawasi sikap dan perilaku remaja

agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang membawanya ke dalam

pergaulan bebas dan tindakan merugikan diri sendiri.

6. Peran sebagai konselor

Orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai positif dan

negatif sehingga remaja mampu mengambil keputusan yang terbaik

(Listyowati, 2009).
27

2.2.5 Bentuk-Bentuk Peran Orang Tua

1. Memberikan pengarahan dan bimbingan

Orang tua adalah pembinaan pribadi yang pertama dalam hidup anak.

Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-

unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk

ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu.

2. Memberikan motivasi

Keberhasilan meraih atau memenuhi kebutuhan- kebutuhan itu

menimbulkan rasa puas pada diri manusia, yang pada akhirnya

menimbulkan rangsangan ataupun dorongan untuk mencapai tujuan atau

keinginan yang lain.

3. Memberikan teladan yang baik

Keteladanan menjadi hal yang sangat dominan dalam mendidik anak. Pada

dasarnya anak akan meniru apa saja yang dilakukan oleh orang-orang yang

ada disekitarnya terutama keluarga dekatnya, dalam hal ini adalah orangtua.

4. Memberikan pengawasan

Pengawasan merupakan hal yang sangat penting sekali dalam mendidik

anak-anak, karena dengan pengawasan, perilaku anak dapat terkontrol

dengan baik, sehingga apabila anak bertingkah laku yang tidak baik dapat

langsung diketahui dan kemudian dibenarkan (Supardi, 2010).

2.2.6 Kategori Peran Orang Tua

Terdapat dua kategori peran orang tua:

1. Peran orang tua di sekolah


28

Orang tua sebaiknya terlibat dalam segala hal yang berhubungan dengan

sekolah anak.

2. Peran orang tua dalam mendukung perkembangan indivual anak di rumah

Peran orang tua dalam mendukung perkembangan anak di rumah meliputi

peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Orang tua sebaiknya

mampu memberikan banyak pengalaman dan stimulus untuk

perkembangandan pertumbuhan anak dengan selalu mendampingi anak saat

belajar di rumah baik akademik maupun nonakademik. (Kernan, 2012)

2.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran

1. Faktor Internal mencakup:

a. Pengetahuan

Segala sesuatu yang di ketahui orang setelah melakukan penginderaan

terhadap suatu obyek tertentu.

b. Kecerdasan

Kesempuran dalam perkembangan pola pikir yang sehat demi

tercapainnya suatu tujuan yang sehat pula.

c. Persepsi

Tanggapan (penerimaan) seseorang dalam mengetahui dan memilih

berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan dilakukan.

d. Emosi

Luapkan perasaan yang berkembangan dan dalam waktu singkat, emosi

timbul karena hal yang kurang mengenakkan bagi yang bersangkutan.

e. Motivasi
29

Sebagai suatu dorongan untuk bertindak untuk mencapai tujuan juga

dapat terwujud dalam bentuk perilaku (Notoatmodjo, 2010a).

2. Faktor Eksternal mencakup:

a. Manusia

Makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain)

b. Sosial ekonomi

Sutu kepercayaan menyeluruh yang ada dalam sutu lingkup atau daerah.

c. Budaya

Sutu yang sudah menjadi kebiasan seseorang maupun masyarakat dan

sukar untuk diubah.

d. Pekerjaan

Kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber

kesenangan tetapi merupakan cara mencari nafkah berulang dan banyak

tantangan.

e. Pengelaman

Suatu proses pembelajaran dan pertambahan potensi bertingkah laku

baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan

sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada sutu pola

tingkah laku yang lebih tinggi (Notoatmodjo, 2010).

2.3 Konsep Pembelajaran Daring


30

2.3.1 Pengertian Pembelajaran daring

Pembelajaran daring atau dalam jaringan biasa juga disebut dengan e-

learning. Pembelajaran e-learning merupakan sebuah pembelajaran 8 yang

memanfaatkan teknologi serta jaringan internet yang dapat menghubungkan

antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online (Deni

Darmawan, 2014).

2.3.2 Manfaat Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring atau e-learning mempunyai manfaat yaitu sebagai

berikut:

1. Penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar

mengajar dapat meningkatkan daya serap siswa atas materi yang diajarkan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif bagi siswa.

3. Meningatkan kemampuan belajar mandiri bagi siswa.

4. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

5. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat

teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan (Riadi,

2014)

2.3.3 Kelebihan Pembelajaran Daring

1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau

kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak,

waktu dan tempat.


31

2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar terstruktur dan terjadwal

melalui internet. 18

3. Siswa dapat belajar me-review bahan ajar setiap saat dengan bahan yang

dipelajari.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan

yang dipelajari, ia dapat melakukan akses internet.

5. Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang

dapat diikuti oleh jumlah peserta yang banyak.

6. Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif

7. Relatif lebih efisien (Sari, 2015).

2.3.4 Kekurangan Pembelajaran Daring

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu

sendiri, bisa memperlambat pembentukan value dalam proses belajar

mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.

3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvesional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan

teknik ICT (Information Communication Technology)

5. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( berkaitan dengan masalah

tersedianya listrik, telepon, dan komputer)(Munir, 2009).


32

2.3.5 Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring

Terdapat empat peran Orang tua dalam pembelajaran daring Terdapat empat

peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring.

1. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua

dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.

2. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana

bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

3. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat

serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran,

sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi

yang baik.

4. Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran

untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai 35 keberhasilan di

masa yang akan datang(Supardi, 2010).

2.3.6 Faktor Yang Mempengaruhi Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran

Daring

1. Latar Belakang pendidikan Orang Tua

Pengetahuan yang cukup orang tua akan menyadari betapa pentingnya peran

mereka terhadap pendidikan anaknya. Pada umumnya orang tua yang

berpendidikan tinggi berbeda dengan orang tua yang berpendidikan rendah

atau tidak berpendidikan sama sekali. Sebab orang tua yang tinggi

pendidikannya tentu luas pengetahuan, pengalaman, dan pandangannya

begitu pula sebaliknya.


33

2. Tingkat Ekonomi Orang Tua

Persoalan ekonomi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

lebih-lebih bagi keluarga atau orang tua. Karena orang tua bertanggung

jawab dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Keadaan ekonomi orang

tua sangat mempengaruhi 30 keberadaan bimbingan terhadap anak-anak

terutama dalam pembelajaran daring. Tetapi pada umumnya orang tua yang

mempunyai ekonomi mapan akan lebih banyak memperhatikan dan

membimbing anaknya dalam belajar. Hal tersebut memungkinkan orangtua

yang bersangkutan memenuhi fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh anak-

anaknya.

3. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Waktu dan kesempatan orang tua untuk mendidik anak- anaknya, biasanya

mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan orang tua. Orang tua mempunyai

pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi

waktu dengan baik dan adapula yang merasa dikejar-kejar waktu.

4. Waktu Yang Tersedia

Pada waktu yang demikian anak-anak diberikan bimbingan , pengarahan,

dan nasehat yang bertujuan untuk meningkatkan kegairahan dalam belajar.

Karena baik buruknya prestasi yang dicapai oleh anak disekolah akan

memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan dan

kehidupan selanjutnya. Alangkah lebih baik jika setiap orang tua dapat

meluangkan waktu terutama dalam pembelajaran daring, meskipun relatif


34

singkat disela-sela kesibukan mereka untuk memberikan 32 bimbingan

belajar anak dirumah dan agar anak mempunyai semangat belajar tinggi.

5. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan

bimbingan kepada anak dalam belajar dirumah. Jumlah keluarga yang

terlalu banyak dalam sebuah rumah akan membuat suasana belajar menjadi

gaduh, sehingga sulit bagi anak untuk belajar dan berkosentrasi pada

pelajaran yang dipelajari. Keadaan ini juga berpengaruh karena

memungkinkan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya kurang

akibat terbagi dengan kebutuhan anggota keluarga lainnya(Supardi, 2010).

2.3.7 Stragtegi Meningkatkan Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

1. Memantau perkembangan kepribadian

Termasuk sikap, moral, dan perilakuanak-anak. Ini dapat dilakukan oleh

orang tua yang menghubungi guru kelas mereka untuk belajar lebih banyak

tentang perkembangan anak mereka di sekolah.

2. Atur jadwal kegiatan anak dan waktu anakAnak-anak diajarkan untuk

belajar tidak hanya ketika mereka mendapatkan pekerjaan rumah dari

sekolah dan ketika mereka menghadapi ujian, tetapi juga setiap hari. Setiap

hari, anak-anak diajarkan untuk mengulangi pelajaran yang diberikan guru

kepada mereka hari itu, dengan pemahaman bahwa mereka punya waktu

untuk bermain.

3. Pantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua

dimintamemeriksa nilai tes dan tugas anak


35

4. Pantau efektivitas waktu sekolah di sekolah (Siregar, 2013).

2.4 Konsep COVID 19

2.4.1 Pengertian COVID 19

Coronavirus adalah patogen yang baru dan belum pernah ditemukan dalam

diri manusia. Pada bulan Desember 2019, novel coronavirus (novel coronavirus

2019, 2019-nCov) ditemukan di Wuhan, selanjutnya ada semakin banyak kasus di

negara – negara lain di dunia. Pada Februari 2020 Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) memberi nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) (Sheng, 2020).

Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health

Organization (WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di

seluruh dunia melampaui batas. Istilah pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai

wabah yang berjangkit serempak di mana-mana meliputi daerah geografi yang

luas. Dalam pengertian yang paling klasik, yaitu ketika sebuah epidemi menyebar

ke beberapa negara atau wilayah dunia (Utami, 2020)

2.4.2 Patofisiologi COVID 19

Patogenesis infeksi Covid-19belum diketahui seutuhnya. Pada awalnya

diketahui virus ini mungkin memiliki kesamaan dengan SARS dan MERS CoV,

tetapi dari hasil evaluasi genomik isolasi dari 10 pasien, didapatkan kesamaan

mencapai 99% yang menunjukkan suatu virus baru, dan menunjukkan kesamaan

(identik 88%) dengan Batderived Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)-

like coronaviruses, bat-SL-CoVZC45 dan bat-SLCoVZXC21, yang diambil pada

tahun 2018 di Zhoushan, Cina bagian Timur, kedekatan dengan SARS-CoV adalah

79% dan lebih jauh lagi dengan MERS-CoV (50%) (Diah Handayani, 2020).
36

2.4.3 Manifestasi klinis COVID 19

Manifestasi klinis yang dapat muncul berupa gejala gangguan pernapasan

akut seperti demam, batuk, sesak nafas, dan mialgia. Biasanya mulai timbul dalam

2 hingga 14 hari setelah terkena paparan (Suryaatmaja & Wulandari, 2020).

2.4.4 Klasifikasi COVID 19

Berikut klasifikasi menurut buku pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Covid-19:

1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Orang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan riwayat

demam, disertai salah satu gejala atau tanda penyakit pernapasan. Tidakada

penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan, pada 14 hari

terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di

negara atau wilayah yang melaporkan transmisi lokal, memiliki riwayat

kontak dengan kasus terkonfirmasi Covid-19, dan tidak ada penyebab lain

berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

2. Orang Dalam Pemantauan (ODP)

Orang yang mengalami demam atau riwayat demam atau gejala gangguan

sistem pernapasan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk. Tidak ada

penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan, , pada 14hari

terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di

negara atau wilayah yang melaporkan transmisi lokal, memiliki riwayat

kontak dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.

3. Orang Tanpa Gejala (OTG)


37

Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang

terkonfirmasi Covid-19. Orang tanpa gejala merupakan seseorang yang

biasanya memiliki riwayat kontak erat dengan kasus yang terkonfirmasi

Covid-19.

4. Kasus Konfirmasi

Pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif

melalui pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)(Diah Handayani,

2020).

2.4.5 Pemeriksaan Penunjang COVID 19

1. Tes Diagnostik

a. Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)

Konfirmasi diagnosis COVID-19 umumnya ditentukan dengan deteksi

sekuens unik virus RNA pada NAAT. Gen virus yang dicari umumnya

adalah gen N, E, S dan RdRO.Real-time reverse-transcription

polymerase chain reaction (RT-PCR) merupakan salah satu contoh

NAAT yang dapat melakukan sequencing asam nukleat virus RNA.

Jenis sampel untuk pemeriksaan NAAT dapat berasal dari traktus

respiratorius bawah, seperti sputum, aspirasi, dan lavage; atau traktus

respiratorius atas, seperti usap nasofaring, orofaring, atau aspirasi

nasofaring wash/nasofaringeal.

b. Rapid Test

Rapid test adalah pemeriksaan serologi yang menggunakan sampel

serum. Saat ini, rapid test untuk Covid-19terdiri dari 2 jenis, yaitu tes
38

untuk mendeteksi antigen dan antibodi. Rapid test antibodi dapat

mendeteksi imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG)

terhadap virus SARS-CoV-2 dalam sampel darah manusia. Antibodi

IgM diketahui memiliki peranan penting sebagai pertahanan utama saat

terjadi infeksi virus, sementara respons IgG adalah melindungi tubuh

dari infeksi dengan cara mengingat virus yang sebelumnya pernah

terpapar di dalam tubuh.

c. Viral Sequencing

Pemeriksaan tes viral sequencing bertujuan mengonfirmasi virus dan

memonitor mutasi genom virus. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat

memiliki fungsi dalam studi epidemiologi molekuler.

2. Tes Laboratorim

a. Pemeriksaan darah

b. Analisa gas darah

3. Tes Pencitraan

a. CT scan Toraks NoNKONTRAS

b. Rontgen Toraks

c. USG paru

(Diah Handayani, 2020)

2.4.6 Pencegahan COVID 19

Pencegahan utama adalah membatasi mobilisasi orang yang berisiko hingga

masa inkubasi. Pencegahan lain adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui

asupan makanan sehat, meperbanyak cuci tangan, menggunakan masker bila


39

berada di daerah berisiko atau padat, melakukan olah raga, istirahat cukup serta

makan makanan yang dimasak hingga matang dan bila sakit segera berobat ke RS

rujukan untuk dievaluasi (Yuliana, 2020).

2.5 Kerangka Konseptual

Faktor Internal peran


orang tua
1. Pengetahuan
2. Kecerdasan Peran
Peran orang
orang tua tua tentang
tentang
3. Persepsi pemenuhan
pemenuhan kebutuhan dasar
kebutuhan dasar Pembelajaran daring
(Asah,Asih,
(Asah,Asih,dan
danAsuh
Asuh) )
4. Emosi a. Baik
5. Motivasi b. Cukup
a. Baik
b. Cukup c. Kurang
c. Kurang

Faktor Eksternal peran


orang tua
1. Sosial Ekonomi
2. Manusia
3. Budaya
4. Pekerjaan
5. Pengeluaran

Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti
40

Gambar 2.5
Kerangka Konseptual Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak
Tentang Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi

2.5.1 Penjelasan Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi peran orang tua ada dua yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal dari peran orang tua meliputi pengetahuan, kecerdasan,

persepsi, emosi dan motivasi dan faktor eksternal dalam peran orang tua meliputi

social ekonomi, manusia, budaya, pekerjaan dan pengeluaran. Maka pemenuhan

kebutuhan dasar pada anak pada saat pandemic sangat diperhatikan sehingga

dalam penelitian dari peran orang tua dalam pemenuhan kebutuhan dasar meliputi

kebutuhan asah, asih, dan asuh.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam

bentuk untuk mengeksplorasi fenomena dalam menentukan ide baru. Dalam

penelitian ini peneliti ingin mengidentifikasi gambaran peran ibu dalam

pemenuhan kebutuhan dasar anak tentang pembelajaran daring pada masa

pandemi di Kelurahan Kapasan Surabaya. (Nursalam, 2015)

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah pada seluruh orang tua pada anak sekolah

dasar kelas 2-3 yang berada di Kelurahan Kapasan Surabaya dengan jumlah

sebanyak 45 anak.

3.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua pada anak sekolah

dasar yang berada di Kelurahan Kapasan Surabaya. Dengan kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah:

a. Ibu yang mempunyai anak sekolah dasar

b. Anak sekolah dasar kelas 2-3

c. Bersedia menjadi responden

41
42

3.2.3. Besar Sampel

Besar sample dalam penelitian ini dihitung menggunakann Rumus Slovin

sebagai berikut (Nursalam, 2013) :

N
n= 2
N (e) +1

Keterangan :

n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

e = Tingkat Signifikansi (0,05)

Penghitungan :

N
n= 2
N (e) +1

40
n= 2
40(0 , 05) +1

40
n=
1,1125 +1

40
n=
1,1125

n=40

n=40 Sampel

Besar sample yang diperoleh adalah 40 sample

3.3. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik penentuan sample dengan kriteria bersedia

menjadi responden penelitian. Teknik ini memiliki arti bahwa pengambilan


43

sample berdasarkan suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi

ataupun kriteria sample yang diketahui sebelumnya. (Sugiyono, 2007).

3.4. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah peran tentang ibu tentang pemenuhan

kebutuhan dasar anak dalam pembelajaran daring pada masa pandemi.

3.5. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Kategori


Operasional Data
1. Peran Peran ibu 1. Kebutuhan Lembar Ordinal 1.Baik jika
ibu dalam Stimulasi Mental Kuiseoner nilai = 76-
dalam pemenuhan (Asah) 100%
pemenu kebutuhan a. Kemandirian 2. Cukup
han dasar anak b. Kecerdasan jika nilai =
kebutuh a. Asah c. Produktifitas 56-75 %
an dasar b. Asih d. Keterampilan 3. Kurang
anak c. Asuh jika nilai =
2. Kebutuhan ≤55%
Kasih Sayang
(Asih)
a. Motivasi
b. Perhatian

3. Kebutuhan
Fisik-Biologis
(Asuh)
a. Sandang
b. Pangan/nutrisi
c. Lingkungan

Tabel 3.1 Definisi Operasional Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan


Dasar Asah, Asih dan Asuh

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kapasan Kota Surabaya. Penelitian

dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai penyusunan hasil penelitian


44

bulan Oktober 2020 sampai Mei 2021 sesuai dengan kalender akademik Program

Studi DIII Keperawatan Soetomo Surabaya.

3.7. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini diawali dengan penelitian kasus atau masalah yang akan

dijadikan topik pada penelitian ini. Peneliti memiliki judul “Peran Ibu Dalam

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Tentang Pembelajaran Daring Pada Masa

Pandemi Di Kelurahan Kapasan Surabaya”.Selanjutnya peneliti melakukan

penyusunan proposal penelitian. Setelah proposal penelitian selesai disusun,

pengumpulan data diawali dengan pengurusan surat ijin penelitian. Proses

perizinan kepada Badan kesatuan bangsa dan politik perlindungan masyarakat

(Bakesbanpol linmas) Surabaya Setelah mendapat izin dari Bakesbangpol linmas

Surabaya dan mendapatkan perijinan di kelurahan untuk melakukan penelitian di

kelurahan kapasan surabaya, peneliti mengumpulkan data calon subjek penelitian

di Kelurahan Kapasan Surabaya. Kemudian mengidentifikasi calon responden

penelitian, lalu para subjek peneliti mengisi lembar formulir persetujuan menjadi

responden. Setelah itu diberi lembar kuesioner untuk mengetahui peran dan sikap

orang tua anak usia sekolah dasar dalam pembelajaran daring pada masa new

normal dan hasilnya ditulis dalam lembar kuesioner.

3.8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

pengisian lembar kuiseoner. Responden diminta untuk memberikan tanda check


45

list (√) pada kolom benar atau salah. Sebelum responden diminta untuk mengisi

soal, responden dijelaskan terlebih dahulu oleh peneliti cara pengisiannya.

3.8.2 Instrumen Pengumpulan data

Instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner berisi pernyataan tentang

peran ibu tentang pemenuhan kebutuhan dasar anak dalam pembelajaran daring

pada masa pandemmi. Soal bersifat positif dengan jawaban benar dan bersifat

negative dengan jawaban salah.

3.9. Analisis Data

Analisis data adalah pengumpulkan data kemudian menyederhanakan data

atau mengelompokkan. Kemudian data ditulis dalam bentuk deskriptif.

Selanjutnya data tersebut dianalisa dan diperoleh informasi yang dapat

disimpulkan mengenai gambaran pengetahuan subjek. Data yang telah

disimpulkan dapat disajikan dalam bentuk table atau distribusi frekuensi, dan

tabulasi.

3.10. Pengolahan Data

1. Editing

Dapat dilakukan dengan memeriksa kembali mengenai kebenaran data dan

konsistensi pada kuisioner yang telah diisi oleh responden. Dalam penelitian

ini kelengkapan tersebut meliputi data persetujuan atau informed consent,

kelengkapan lembar kuisioner, serta kelengkapan isian item oleh responden.

2. Coding dan Scoring

a. Coding yaitu memberikan kode yang digunakan untuk pengelompokan

hasil data dengan cara memberi warna.


46

b. Scoring

Pada kuesioner tentang peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar

jika jawaban responden benar diberikan nilai 1 dan jika jawaban salah

diberikan nilai 0. Dengan rumus:

SP
N= x 100 %
SM

Keterangan

N = Nilai yang didapat

SP = Skor dari jawaban responden

SM = Skor tertinggi

Total skor akan dinyatakan dalam bentuk persentasi. Hasil dari

persentasi dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik : 76-100%

2. Cukup : 56-76%

3. Kurang : <56%

(Kriteria hasil menurut Suharsimi Arikunto,2010)

3. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan menyusun tabel untuk kemudian dilakukan

analisis yang dibutuhkan. Setelah data diolah, data tersebut ditampilkan

dalam bentuk tabel dan dijelaskan menggunakan rumus:

ΣF
P= x100 %
N

Keterangan:

P : presentase
47

f : skor jawaban benar

n : skor tertinggi

Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel dengan menggunakan skala :

100% : Seluruhnya

76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengah

50% : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya

1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak ada satupun (Arikunto, 2010)

3.11. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing

dan institusi pendidikan dikarenakan responden yang diteliti adalah manusia.

Maka peneliti berusaha untuk memperhatikan hak-hak responden. Dalam

melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat persetujuan responden untuk

mengisi kuisioner dengan menekankan pada masalah etika meliputi :

1. Lembar Persetujuan Penelitian atau Informed Consent

Informed Consent merupakan lembar persetujuan penelitian yang

diberikan kepada responden dengan tujuan agar subjek mengetahui

maksud, tujuan serta dampak penelitian dengan prinsip tidak ada paksaan

kepada calon responden serta menghormati hak nya.

2. Tanpa nama atau Anonimity


48

Bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar observasi, lembar tersebut hanya

diisi menggunakan inisial dank ode tertentu.

3. Kerahasiaan atau Confidientialy

Informasi yang akan diberikan oleh subjek akan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan sebagai hasil penelitian.


40

Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
Yth. Responden

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Program Studi DIII Keperawatan
Kampus Soetomo, akan melakukan penelitian tentang “Peran Ibu Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Tentang Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi Di Kelurahan Kapasan Surabaya”
Nama : Ririn Melianawati
NIM : P27820118027
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang
pemenuhan kebutuhan dasar anak tentang pembelajaran daring pada masa
pandemi di kelurahan kapasan surabaya. Bersama ini saya mohon kesediaan
Orang Tua untuk menjadi responden dalam penelitian saya. Semua informasi
yang Orang Tua berikan, akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang keperawatan dan tidak dipergunakan untuk maksud lain.
Atas ketersediaannya sebagai responden, saya ucapkan terima kasih.

Surabaya, November 2020


Hormat Saya,

Ririn Melianawati
41

Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

No. Responden :....................................................(Diisi peneliti)


Nama :....................................................
Umur :....................................................(Tahun)
Jurusuan :....................................................
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Peran Ibu
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Tentang Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Di Kelurahan Kapasan Surabaya”. Bersama ini saya menyatakan
(BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA *) untuk menjadi responden peneliti oleh
mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya secara
sadar dan sukarela tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Surabaya, November 2020


Responden

( )

Keterangan:
*): Coret yang tidak perlu
42

Lampiran 3
KUISIONER PENELITIAN
PERAN IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
TENTANG PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI
DIKELURAHAN KAPASAN SURABAYA

Petunjuk Pengisian Kuiseoner:

1. Baca setiap pertanyaan dengan cermat


2. Isilah biodata anda dengan benar
3. Beri tanda check list (√) pada salah satu kotak pilihlah jawaban yang tersedia
yang anda anggap sesuai
4. Beri tanggal pada tempat yang disediakan
5. Apabila kurang jelas, anda berhak untuk bertanya kepada peneliti.
A. IDENTITAS ORANG TUA

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan : Tidak Sekolah SD atau Sederajat

SMP atau Sederajat SMA atau Sederajat

Perguruan Tinggi (D3/S1/S2/S3)

B. IDENTITAS ANAK

1. Nama :

2. Umur :

3. Kelas :

4. Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan


43

LEMBAR KUISEONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Kuiseoner:

1. Baca setiap pertanyaan dengan cermat


2. Beri tanda check list (√) pada salah satu kotak pulihlah jawaban yang
tersedia yang anda anggap sesuai
3. Apabila kurang jelas, anda berhak untuk bertanya kepada peneliti.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Asah

NO. PENYATAAN YA TIDAK


1. Apakah anak menyiapkan handphone/ laptop
sebelum pembelajaran daring dimulai

2. Apakah anak menyeipakan buku tanpa


disuruh oleh orang tua

3. Apakah anak membaca semua materi yang


dijelaskan oleh guru pada saat pembelajaran
daring

4. Apabila ada guru memberikan kesempatan


untuk bertanya apakah anak bertanya

5. Apakah anak bertanya kepada orang tua


apabila ada kesulitan dalam pembelajraan
daring

6. Apakah anak belajar meskipun tidak ada


ujian

7. Apakah anak mampu menyelesaikan tugas


sendiri tanpa bantuan
44

8. Apakah anak berinisiatif bertanya apabila ada


yang kurang dimengerti

9. Apakah anak belajar karena diingatkan oleh


orang tua

10. Apakah anak memperhatikan selama proses


belajar mengajar

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Asih

NO. PENYATAAN YA TIDAK


1. Ketika anak mendapatkan prestasi yang
bagus, apakah anak mendapatkan pujian
selama pembelajaran daring

2. Ketika anak mendapatkan prestasi yang


buruk, apakah anak mendapatkan teguran
selama pembelajaran daring

3. Apakah orang tua mendampingi anak pada


saat pembelajaran daring

4. Apakah orang tua selalu memberikan support


pada saat anak pembelajaran daring

5. Pada saat pembelajaran daring apakah orang


tua selalu mengingatkan anak untuk belajar

6. Apakah orang tua membantu mengerjakan


tugas pada saat anak kesulitan

7. Apabila anak mendapatkan nilai yang bagus,


apakah orang tua memberikan hadiah pada
anak

8. Apakah orang tua selalu memberikan anak


motivasi pada saat anak sudah malas dalam
44

pembelajaran daring

9. Apakah orang tua membantu tugas anak

10. Apakah orang tua menanyakan minat selama


pembelajaran
45

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Asuh

NO. PENYATAAN YA TIDAK


1. Pada saat pembelajran daring apakah anak
nyaman dengan lingkungan sekitar

2. Pada saat pembelajaran daring apakah


lingkungan sekitar anak bersih

3. Pada saat pembelajaran daring anak tidak


telat makan pada saat pembelajaran daring

4. Apakah orang tua keberatan memenuhi


kebutuhan anak selama pembelajaran daring

5. Apakah dengan adanya pembelajaran daring


orang tua memiliki banyak waktu dengan
anak

6. Apakah dengan adanya pembelajaran daring


waktu orang tua bekerja tersita

7. Apakah dengan adanya pembelajran daring


orang tua lebih interaktif dengan anak

8. Apakah dengan adanya pembelajran daring


membuat anak cepat bosan

9. Apakah dengan adanya pembelajaran daring


anak lebih rajin belajar

10. Apakah dengan adanya pembelajaran daring


anak membuat orang tua lebih mengenal
karakter anak
46

DAFTAR PUSTAKA

Adriana. (2013).Tumbuh Kembang &Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:Salemba


Medika .
Arikunto. (2010).Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini .Jakarta:Rineka Cipta.
Cahyaningsih. (2011).Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan
Remaja .Jakarta:Rineka Cipta.
Fadillah, M. (2012). Desain Pembelajaran Paud. Ar-Ruzz Media.
Khairani, M., Sutisna, & Suyanto, S. (2019). Studi Meta-Analisis Pengaruh Video
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Biolokus, 2, 158–166.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Listyowati. (2009). Hubungan antara Peran Orang Tua. Sagung seto.
L Johnson . (2010). Buku Ajar Keperwatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha medika
Mastur, F. (n.d.). Mendidik Anak Ala Pendidikan Orang Hebat. Flash Books.
Menkes RI. (2020). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONAVIRUS DISESASE (COVID-19) (5th ed.). Kementerian Kesehatan
RI.
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Alfabeta.
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S, 2015, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto, A., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., & Asbari, M. (2020). the Effect of
Tansformational, Transactional, Authentic and Authoritarian Leadership
Style Toward Lecture Performance of Private University in Tangerang.
Dinasti International Journal of Digital Business Management, 1(1), 29–42.
https://doi.org/10.31933/dijdbm.v1i1.88
Sheng, W. H. (2020). Coronavirus disease 2019 (covid-19). Journal of Internal
Medicine of Taiwan. https://doi.org/10.6314/JIMT.202004_31(2).01
Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Soetjiningsih. (2005). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku
Ajar I IlmuPerkembangan Anak Dan Remaja. Sadung seto.
Soetjiningsih. (2017). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. EGC.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta: CV
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suriadi. (2010). Buku Pegangan Praktik Klinik: Asuhan Keperawatan pada Anak.
Sagung seto.
47

Suryaatmaja, D. J. C., & Wulandari, I. S. M. (2020). Hubungan Tingkat


Kecemasan Terhadap Sikap Remaja Akibat Pandemik Covid-19. Malahayati
Nursing Journal. https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3131
Taradisa, Nidia., Jarmita, Nida., E. (2020). Kendala Yang Dihadapi Guru
Mengajar Daring Pada Masa Pandemi COvid 19 MIN 5 Banda Aceh. UIN
Ar-Raniry Banda Aceh, 1(1), 23.
Wong, D.L., Hokenberry-eaton, M., W., & D., Winkelstein, M. L., Schwartz, P.
(2010). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC.
Yuliana. (2020). Wellness and Healthy Magazine. Wellness and Healthy
Magazine, 2(1), 187–192.
Yusuf. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT REmaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai