Anda di halaman 1dari 185

LAPORAN KEGIATAN INTERPERSONAL EDUCATION (IPE)

INTERVENSI KUNJUNGAN KELUARGA


TANGGAL 15 – 27 AGUSTUS 2022

Dosen Pembimbing :
1. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
2. Drg. Sri Hidayati, M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 10

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
LAPORAN KEGIATAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)
INTERVENSI KUNJUNGAN KELUARGA
TANGGAL 15 - 27 AGUSTUS 2022

Dosen Pembimbing :
3. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
4. Drg. Sri Hidayati, M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 10

1. Dentamira Anggata Rohmadona Str Kebidanan 2019


2. Khabibatul Khasanah Str Kebidanan 2019
3. Rosa Permata Sari Str Kebidanan 2019
4. Evanty Happy Str Keperawatan 2019
5. Rizqi Rizal Habib Str Keperawatan 2019
6. Dewi Lia Listyawati Str Sanitasi Lingkungan 2019
7. Rahma Indah Adelata Str Sanitasi Lingkungan 2019
8. Burhan Effendi Str Sanitasi Lingkungan 2019
9. Subhania Fahmi Nurhamidah Str Sanitasi Lingkungan 2019
10. Amalia Adiana Fachima Str Sanitasi Lingkungan 2019
11. Azela Anggiani Azahra Str Teknologi Laboratorium Medis 2019
12. Grace Str Teknologi Laboratorium Medis 2019
13. Nanda Alfina Salsabillah Str Teknologi Laboratorium Medis 2019
14. Auliya Anggraeni Triwulandari Str Terapis Gigi & Mulut 2019
15. Maria Elisabeth Ines Kleden Str Terapis Gigi & Mulut 2019
16. Ayu Novriani Str Terapis Gigi & Mulut 2019
17. Rifda Atiqoh Str Terapis Gigi & Mulut 2019

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) INI
DILAKSANAKAN DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU WILAYAH
KOTA SURABAYA
TANGGAL 15-27 AGUSTUS 2022

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drg. Sri Hidayati, M.Kes


Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
NIP. 196602121992032002
NIP. 198012052006042002

Ketua Panitia Interprofesional Education Kepala Pusat Bangdik

Dwi Purwanti, S.Kp, SST, M.Kes


Dr. Sri Utami, S. Kp., M. Kes
NIP. 196702061990032003 NIP.196711141990032001

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada Kelompok 2 IPE sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE) di wilayah kerja Puskesmas Medokan Ayu
Surabaya. Peneliti menyadari tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari beberapa pihak,
kami tidak mampu menyelesaikan Laporan Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE)
ini tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan ini kepada:

1. Bapak drg Bambang Hadi Sugito, M.Kes, Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
2. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp, SST, M.Kes selaku Ketua Panitia IPE (Interprofesional
Education).
3. Ibu Fero selaku dosen pembimbing lapangan
4. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes selaku dosen pembimbing
6. Keluarga binaan yang telah bersedia kami bina selama 2 (dua) hari.
7. Rekan-rekan mahasiswa seluruh Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya, atas
motivasi dan kerjasama dalam menyusun makalah Interprofesi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas amal kebaikan kalian semua dan
senantiasa mencurahkan rahmat-Nya. Akhir kata kami berharap laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Kelompok 2 IPE dan bagi para pembaca pada umumnya.

Surabaya, September 2022

Penyusun

4
KASUS 1
CA
ENDOMETRIUM
KELOMPOK X̵ A

5
LAPORAN KASUS CA ENDOMETRIUM

DI DESA MEDOKAN AYU, KECAMATAN RUNGKUT, KOTA SURABAYA

Dosen Pembimbing :

1. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes


2. Drg. Sri Hidayati, M.Kes

KELOMPOK X TIM A

1. Khabibatul Khasanah P27824419010 Prodi D-IV Kebidanan

2. Evanty Happy P27820719012 Prodi D-IV Keperawatan

3. Burhan Efendi Prodi D-IV Sanitasi Lingkungan

4. Subhania Fahmi Prodi D-IV Sanitasi Lingkungan

5. Nanda Alfina Salsabillah P27834119043 Prodi D-IV Teknik Laboratorium Medik

6. Auliya Anggraeni P27825119010 Prodi D-IV Terapi Gigi & Mulut

7. Clarissa Grace P27838119011 Prodi D- IV Teknik Rekayasa Elektro-


Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PRODI SARJANA TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2022/2023

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. berkat rahmat dan hidayah-Nya tim penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kelompok ini demi memenuhi tugas mata kuliah Interprofesional
Education dengan Kasus Ca Endometrium di Desa Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota
Surabaya.

Laporan ini ditulis oleh tim penyusun sebagai salah satu laporan penyelesaian kasus
kesehatan secara kompleks dengan meniliki di berbagai bidang sehingga melibatkan berbagai
profesi kesehatan juga sebagai pembelajaran untuk kolaborasi kerjasama interprofesi kesehatan
di Poltekkese Kemenkes Sruabaya. Dengan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Bapak drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, sebagai Direktus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
2. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing I kelompok X
interprofessional Education.
3. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes sebagai dosen pembimbing II kelompok X
interprofessional Education.
4. Seluruh dosen pengajar mata kuliah interprofessional Education.
5. Civitas akademik yang telah membantu dalam penyelesaian makalah interprofessional
Education.
6. Rekan-rekan mahasiswa seluruh Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya, atas
motivasi dan kerjasama dalam Menyusun makalah interprofessional Education.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 19 Agustus 2022

Penyusun

7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 7


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 8
BAB I ....................................................................................................................................... 10
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 10
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 10
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 10
1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 11
1.4 Manfaat Kegiatan ...................................................................................................... 11
BAB II ..................................................................................................................................... 13
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 13
2.1 Planning of Action (POA) ......................................................................................... 13
2.2 Rencana Kegiatan ...................................................................................................... 14
LEARNING ISSUES ............................................................................................................... 19
Jurusan Keperawatan ........................................................................................................... 19
Bagaimana perawatan pasca operasi pada klien Ca Endometrium? ........................................ 19
Apakah klien mampu memahami apa itu Ca Endomatrium? .................................................. 19
Bagaiman tanda dan gejala pada Ca Endomatrium?................................................................ 19
Apakah klien mengetahui pola makan yang sesuai untuk pasien asam lambung? .................. 19
Bagaimanakah tanda dan gejala GERD yang dialami klien? .................................................. 19
Bagaimana pemahaman GERD oleh klien? ............................................................................. 19
Apakah klien cara mengatasi GERD jika naik? ....................................................................... 19
Jurusan Kebidanan................................................................................................................ 19
Apakah pasien mengetahui tanda dan gejala Ca Endometrium? ............................................. 19
Apakah pasien mengetahui faktor risiko penyebab Ca Endometrium? ................................... 19
Apakah pasien rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tubuhnya? ....................................... 19
Apakah pasien mengetahui pencegahan agar tidak terjadi lagi Ca Endometrium? ................. 20
Jurusan TLM ......................................................................................................................... 20
Apa pemeriksaan laboratorium untuk Ca Endometrium? ........................................................ 20
Apa pemeriksaan laboratorium untuk gula darah dan asam urat? ........................................... 20
Bagaimana persiapan pasien sebelum pengambilan sampel? .................................................. 20
Bagaimana hasil pemeriksaan yang dapat mendeteksi adanya Ca Endometrium, gula darah,
dan asam urat pada pasien? ...................................................................................................... 20
Jurusan TGM ......................................................................................................................... 20

8
Apakah ada manifestasi pada rongga mulut terhadap Ca Endometrium ? .............................. 20
Bagaimana cara merawat gigi tiruan lepasan yang baik dan benar ? ...................................... 20
Bagaimana cara menjaga kesehatan pada rongga mulut ? ....................................................... 20
Jurusan Sanitasi Lingkungan ............................................................................................... 20
Beberapa kasus GERD dapat juga disebabkan oleh bakteri, sanitarian dapat mengambil
beberapa sampel yang berhubungan dengan makanan misalnya, swab ALT pada peralatan
makan, sampling air, dan sampling makanan yang dimakan oleh klien. ................................. 21
Jurusan TEKMED ................................................................................................................. 21
ANALISIS MASALAH........................................................................................................... 21
Ca Endometrium : .................................................................................................................... 21
Faktor keturunan ...................................................................................................................... 21
Pasca operasi : .......................................................................................................................... 21
Pasien merasa gatal pada bekas operasi ................................................................................... 21
2.3 Hasil Kegiatan ........................................................................................................... 26
A. DATA KELUARGA .................................................................................................... 26
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA................................... 27
C. STRUKTUR KELUARGA .......................................................................................... 27
D. FUNGSI KELUARGA ................................................................................................. 28
E. POLA KOPING KELUARGA ..................................................................................... 29
2.4 Data Penunjang Keluarga .......................................................................................... 30
2.5 Pembahasan ............................................................................................................... 38
2.6 Rencana Tidak Lanjut ............................................................................................... 38
BAB III.................................................................................................................................... 42
PENUTUP ............................................................................................................................... 42
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 42
3.2 Saran .......................................................................................................................... 42
Lampiran ................................................................................................................................ 44
1. Peta Wilayah ................................................................................................................. 44
2. Dokumentasi ................................................................................................................. 44
2.1 Kegiatan Kunjungan 1 ........................................................................................ 44
2.1 Kegiatan Kunjungan II ....................................................................................... 45
Lampiran Rekapitulasi Kegiatan .......................................................................................... 47

9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker endometrium, yang dikenal juga sebagai kanker rahim, adalah suatu
jenis kanker yang bermula di dalam rahim. Rahim adalah organ panggul yang berongga
dan berbentuk seperti buah pir, yang merupakan tempat terjadinya perkembangan bayi.
Kanker endometrium bermula di dalam lapisan sel yang membentuk lapisan
(endometrium) pada rahim.
Kanker merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan pertumbuhan dan
penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali (American Cancer Society, 2016).
Penyakit kanker menempati posisi kedua di dunia setelah penyakit jantung yang dapat
menyebabkan kematian. Kanker termasuk penyakit yang tidak menular tetapi kasus
mengenai kanker cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu jenis penyakit
kanker yaitu kanker endometrium. Kanker endometrium merupakan tumor ganas yang
terjadi akibat pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang berproliferasi secara
abnormal di dalam lapisan dalam rahim (endometrium) (Godjali dkk., 2012)
Menurut data Cancer Research UK (2013), persentase kasus kanker
endometrium di Negara Inggris pada tahun 2009-2011 yaitu sebanyak 73 % ditemukan
pada wanita berusia antara 40-70 tahun dan sekitar 25% pada usia >75 tahun. Kasus
kanker endometrium paling banyak ditemukan pada saat pascamenopause karena
hormon progesteron dan hormon estrogen sedikit di produksi oleh ovarium, tetapi
sumber hormon estrogen masih terdapat pada jaringan adiposa. Salah satu faktor pada
saat pasca menopause yang menderita kanker endometrium yaitu obesitas. Wanita yang
mengalami obesitas memiliki kuantitas jaringan adiposa yang lebih tinggi
dibandingkan wanita bertubuh normal. Enzim aromatase aktif yang terdapat pada
jaringan adiposa berperan dalam mengkonversi androgen adrenal menjadi estrogen di
dalam jaringan adiposa pada tubuh wanita yang obesitas. Sehingga wanita yang
obesitas akan mengalami peningkatan hormon estrogen didalam tubuhnya. Rahim yang
terus menerus terpapar oleh estrogen tanpa ada yang menghambat akan mengalami
penebalan epitel yang berujung tumor (Farquar dkk., 1999)

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana POA interprofesional kolaborasi pada kasus ca
10
endometrium risiko tinggi?
1.2.2. Bagaimana hasil kegiatan interprofesional kolaborasi pada kasus ca
endometrium?
1.2.3. Bagaimana pembahasan interprofesional kolaborasi pada kasus ca
endometrium?
1.2.4. Bagaimana rencana tindak lanjut interprofesional kolaborasi pada ca
endometrium?

1.3 Tujuan Kegiatan


1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan pembelajaran praktik tematik IPE terhadap
keluarga binaan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memberikan pemahaman mengenai kasus ca
endometrium
b. Mahasiswa mampu memberikan solusi keluhan dari keluarga binaan.
c. Mahasiswa mampu melakukan pendekatan kepada keluarga binaan.
d. Mahasiswa mampu menyampaikan ilmu yang dimiliki kepada keluarga
binaan.
e. Mahasiswa mampu mengetahui rencana tindak lanjut Interprofessional
pada kasus ca endometrium.
i. Mahasiswa mampu berkolaborasi atau bekerja sama antar jurusan.

1.4 Manfaat Kegiatan


1.4.1 Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memahami dan menghargai peran profesi kesehatan lain.
b. Mahasiswa mendapat pengalaman untuk bekerjasama di dalam tim
antarprofesi.
c. Mahasiswa dapat belajar tentang peran dan fungsi antar profesi.
d. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara mencapai pelayanan kesehatan
yang aman, efektif, dan efisien.
e. Menambah ketrampilan mengkomunikasikan pendapat, ide, dan gagasan
kepada masyarakat.

11
f. Melatih cara berpikir inter disipliner dalam merumuskan, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi ide ataupun program kerja yang
berorientasi pada pemecahan maslah kesehatan.
1.4.2 Bagi Keluarga Binaan
a. Menambah wawasan dan informasi mengenai ca endometrium.
b. Mampu memahami cara perawatan mandiri ca endometrium.

12
BAB II

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

2.1 Planning of Action (POA)


PKL TEMATIK IPE
WONOREJO TIMUR 55/C RW/7 , SURABAYA
PERIODE 11-31 Agustus 2022
No. Uraian kegiatan Tanggal
11-31 Agustus 2022
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Pembukaan PKL Tematik IPE
2. Pemeriksaan swab antigen di Auditorium
Polkesbaya
3. Pengkajian data pada keluarga sasaran
terpilih dengan pendampingan nakes
Puskesmas Medokan Ayu dan dosen
pembimbing dari luar Kota Surabaya
4. Melakukan diskusi kelompok tentang
rencana asuhan kesehatan keluarga
5. Melakukan diskusi kelompok dan
implementasi asuhan kesehatan keluarga
6. Evaluasi dan pelaporan
7. Penutupan IPE 2022
Tabel 1.Planning Of Action

13
2.2 Rencana Kegiatan
No Masalah Tujuan Rencana Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga Kegiatan
Binaan
1. Lingkungan Untuk Melakukan Pemeriksaan, Wonoayu Kelompok Terlaksana
rumah yang monitoring dan pengkajian penyuluhan, 10/01/0 3A IPE 2022-
kurang sehat meningkatkan sanitasi diskusi, dan 2023
(PHBS) pengetahuan rumah dan tanya jawab
terkait sanitasi PHBS
rumah sehat
2. Kurangnya Untuk melihat Wawancara Wonoayu Kelompok Terlaksana
pengetahuan monitoring dan 10/01/0 3A IPE 2022-
tentang meningkatkan 2023
penyakit pengetahuan
GERD dan terkait penyakit
perawatan Post GERD dan
Op Ca perawatan Post
Endomatrium Op Ca
Endomatrium
3. Pengetahuan Untuk Melakukan Penyuluhan, Leaflet Wonoayu Kelompok Terlaksana
tentang monitoring edukasi diskusi, dan 10/01/0 3A IPE 2022-
pentingnya kesehatan gigi upaya sesi tanya- 2023
menjaga dan mulut pada promotif jawab
kesehatan gigi pasien
dan mulut
kurang

14
No Masalah Tujuan Rencana Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga Kegiatan
Binaan
4. Kurangnya Mengupayakan Melakukan Penyuluhan, Leaflet Wonoayu Kelompok Terlaksana
Pengetahuan perubahan edukasi diskusi, dan 10/01/0 3A IPE 2022-
mengenai sikap dan upaya sesi tanya- 2023
perawatan post perilaku pola promotif jawab
op ca makan sesuai
endometrium dengan anjuran
dan pola dan melakukan
makan yang perawatan
sesuai pada dengan sesuai
penyakit gerd

Tabel 2.Rencana Kegiatan

15
16
Perencanaan (Langkah-Langkah IPE)

JUDUL : Penderita Ca Endometrium

TAHAP I DISKUSI KELOMPOK I

PENULIS SKENARIO Kelompok 10 A Poltekkes


Kemenkes Surabaya

SASARAN PEMBELAJARAN Memahami pengertian, penyebab,


dan penanganan penyakit ca
endometrium

LINGKUP BAHASAN 1. Pengenalan tanda dan gejala ca


endometrium
2. Faktor resiko ca endometrium
3. Penanganan :
a. Assessment awal
b. Pemeriksaan
c. Diagnosis masing-
masing keilmuan
d. Rencana intervensi
e. Edukasi care giver
PENGETAHUAN AWAL 1. Pengetahuan tentang ca
endometrium
2. Pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Pengetahuan tentang kerjasama
dalam pemeriksaan kesehatan
4. Pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut
5. Kolaborasi multi disiplin ilmu
dan kerja sama tim
6. Komunikasi
7. Etika profesi
PEMICU 1. Klien mengatakan
KATA BARU GDS
TD
RR

IDENTIFIKASI FAKTA Klien mengatakan terkadang


terasa gatal pada bekas operasi
ca endometrium klien sudah dua
tahun tidak kontrol, klien juga
terkadang mual jika salah makan
karena klien memiliki asam
lambung

MASALAH UTAMA Post Op Ca Endometrium : klien


merasakan gatal pada bekas jahitan
Asam Lambung : klien mengalami
mual jika salah makan
RUMUSAN MASALAH 1. Apa Penyebab penyakit Ca
Endometrium?
2. Apa tanda gejala penyakit Ca
Endometrium?
3. Bagaimana cara penanganan Ca
Endometrium?
4. Apa Penyebab penyakit GERD?
5. Apa tanda gejala penyakit
GERD?
6. Bagaimana cara penanganan
GERD?
DATA TAMBAHAN TD : 110/60 GDA : 136
mg/dL
N : 78 AU : 4,6
S : 36,3
P : 98
LEARNING ISSUES Jurusan Keperawatan

Bagaimana perawatan pasca


operasi pada klien Ca
Endometrium?

Apakah klien mampu memahami


apa itu Ca Endomatrium?

Bagaiman tanda dan gejala pada


Ca Endomatrium?

Apakah klien mengetahui pola


makan yang sesuai untuk pasien
asam lambung?

Bagaimanakah tanda dan gejala


GERD yang dialami klien?

Bagaimana pemahaman GERD


oleh klien?

Apakah klien cara mengatasi


GERD jika naik?

Jurusan Kebidanan

Apakah pasien mengetahui tanda


dan gejala Ca Endometrium?

Apakah pasien mengetahui faktor


risiko penyebab Ca
Endometrium?

Apakah pasien rutin melakukan


pemeriksaan kesehatan tubuhnya?
Apakah pasien mengetahui
pencegahan agar tidak terjadi lagi
Ca Endometrium?

Jurusan TLM

Apa pemeriksaan laboratorium


untuk Ca Endometrium?

Apa pemeriksaan laboratorium


untuk gula darah dan asam urat?

Bagaimana persiapan pasien


sebelum pengambilan sampel?

Bagaimana hasil pemeriksaan


yang dapat mendeteksi adanya Ca
Endometrium, gula darah, dan
asam urat pada pasien?

Jurusan TGM

Apakah ada manifestasi pada


rongga mulut terhadap Ca
Endometrium ?

Bagaimana cara merawat gigi


tiruan lepasan yang baik dan
benar ?

Bagaimana cara menjaga


kesehatan pada rongga mulut ?

Jurusan Sanitasi Lingkungan


Beberapa kasus GERD dapat juga
disebabkan oleh bakteri,
sanitarian dapat mengambil
beberapa sampel yang
berhubungan dengan makanan
misalnya, swab ALT pada
peralatan makan, sampling air,
dan sampling makanan yang
dimakan oleh klien.

Jurusan TEKMED

ANALISIS MASALAH Ca Endometrium :

Faktor keturunan

Pasca operasi :

Pasien merasa gatal pada bekas


operasi

HIPOTESIS Penyebab ca mammae pada Ny. A


dikarenakan faktor keturunan pada
tetua diatas beliau.

REFERENSI TERKAIT 1. Penyebab dan penanganan ca


endometrium
2. Pola nutrisi penderita ca
endometrium
3. Kesehatan gigi klien
SOLUSI  Jurusan Keperawatan
1. Edukasi terkait penyakit Ca
Endometrium serta tanda
dan gejala maupun
penyebab
2. menjelaskan tujuan dan
prosedur perawatan Post
Op Ca Endometrium
3. Edukasi mengenai
perawatan Post Op Ca
Endometrium dengan
benar
4. mengidentifikasi
kemampuan merawat
bekas perawatan Post Op
Ca Endometrium
5. menganjurkan untuk
kepatuhan dalam minum
obat selama 6 bulan dan
kontrol rutin tiap bulan
pada fasilitas kesehatan
terdekat.
6. edukasi mengenai penyakit
GERD serta tanda gejala
maupun penyebab
7. menganjurkan untuk diet
sesuai anjuran
8. edukasi menganai Pola
Makan
9. menganjurkan untuk patuh
minum obat
10. menganjurkan untuk
mengatur 3 J (Jadwal ,
Jenis , Jumlah) Makanan
dan Minum
11. memberikan pendidikan
kesehatan tentang pola
hidup bersih dan sehat
 Jurusan Kebidanan
1. Mengajarkan pasien untuk
melakukan pemeriksaan
berkala untuk deteksi dan
pencegahan Ca
Endrometrium.
2. Menganjurkan pasien
untuk makan makanan
gizi seimbang. Konsumsi
makanan kandungan serat
tinggi seperti sayur dan
buah. Makanan yang
mengandung protein,
lemak baik, sumber
karbohidrat yang sehat,
serta vitamin D, dan
konsumsi air putih yang
cukup.
3. Menganjurkan pasien
untuk olahraga ringan
seperti jalan-jalan dan
bergerak sebisanya
setidaknya minimal
selama 30 menit setiap
harinya.
4. Menganjurkan pasien
untuk selalu berada di
tempat yang tenang dan
hindari stress

 Jurusan TLM
1. Melakukan pemeriksaan
biopsy endometrium,
ontgen toraks, CT Scan,
MRI, positron emission
tomography (PET) Scan,
serta sistoskopi dan
proktoskopi. pemeriksaan
darah lengkap untuk
evaluasi adanya anemia
dan biomarker.
2. Melakukan pemeriksaan
asam urat dan kolestrol
dengan sampel darah
pasien
3. Melakukan edukasi
terhadap pasien tentang
siapa saja yang perlu
dipersiapkan sebelum
pengambilan sampel
4. Memberikan edukasi
terhadap pasien tentang
fungsi pemeriksaan
sampel
5. Menjelaskan posisi
pasien yang tepat saat
pengambilan sampel
pemeriksaan
6. Menjelaskan nilai normal
pada pemeriksaan gula
darah dan asam urat.
 Jurusan TGM

1. Melakukan demonstrasi
cara menyikat gigi yang
baik dan benar.
2. Melakukan demonstrasi
cara membersihkan gigi
tiruan lepasan yang baik
dan benar.
3. Memberi edukasi tentang
waktu menyikat gigi yang
baik dan benar.
4. Memberi edukasi tentang
makanan yang baik untuk
kesehatan gigi.
 Jurusan Sanitasi
Lingkungan
1. Menyarankan pada klien untuk
selalu membuka jendela demi
sirkulasi udara yang lebih baik
3. Menyarankan pada klien untuk
selalu menjaga kebersihan diri
dan tangan sebelum dan sesudah
beraktifitas
4. Menyarankan pada klien untuk
melakukan proses memasak yang
baik dan benar.
 Jurusan TEKMED
Tabel 3. Perencanaan (Langkah-langkah IPE)

2.3 Hasil Kegiatan

FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA


PKL TEMATIK IPE POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Puskesmas / PKM Dusun/RT/RW Wonoayu 10/01/03


Desa
Medokan
Ayu /
Wonoayu
Nama Tanggal 18 Agustus 2022
Mahasiswa/Jurusan Pengkajian
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Ny.A Bahasa sehari-hari Jawa , Indonesia
Keluarga
Alamat Rumah & Wonoayu Yankes terdekat, Jarak Puskesmas Medokan
Telp
10/01/03 Ayu
Pekerjaan IRT Alat transportasi Sepeda Motor
Agama & Suku Islam/Jawa Status Kelas Sosial
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hu Umu JK S Pen Pek Stat TTV Status
r
b u di erj us (TD, Imunisasi Dasar
dg k dika aan Gizi N, S,
n u n Saat (TB, P)
K Ter Ini BB,
K ak BMI
hir )
1.Ny. A Istri 68 P Jaw Sd IRT Tb : TD : Tidak Lengkap
a Bb : 110/60
BMI : N : 78
S : 36,3
P : 98
LANJUTAN
Riwayat
Status Kesehatan Penyakit/ Alergi
No Nama Alat Bantu/
Saat ini
Protesa
1. Ny.A - Ca Riwayat Penyakit Sekarang :
Endomatrium+Diare+ Klien terkadang merasa gatal
Asam Lambung pada area luka post op ca
endomatrium,Klien juga
merasakan mual serta batuk
berdahak . Obat yang dikonsumsi
sekarang yaitu Sangobion
1kapsul x 1
Riwayat penyakit dahulu:
Klien mengatakan tahun 2017
pernah dilakukan operasi ca
endomatrium
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : k Ny A mempunyai masalah
kesehatan yaitu

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap VIII Keluarga Usia Lanjut
Tugas Perkembangan Keluarga :
√ Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Tugas yang dijalankan:
1. Ny. A mampu beradaptasi setelah kehilangan pasangannya
2. Ny. A mampu menjaga hubungan baik dengan anaknya,saudara
maupun cucu dan cicitnya

Bila Tdk dijalankan, sebutkan :-

C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsional
Pola Komunikasi : Keluarga Ny. A untuk setiap harinya
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Setiap ada masalah
dalam keluarga Ny. A selalu berfikir matang matang terlebih dahulu
lalu memutuskan
Peran Dalam Keluarga :√ Tdk Ada Masalah Ada
Masalah
Peran dalam keluarga : Ny. A berperan sebagai Isti,
ibu rumah tangga, dan pencari nafkah.
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai
Ada Konflik
Nilai/Norma Keluarga :
1. Nilai agama : Menjalankan sholat 5 waktu
2. Nilai moral & kesusilaan : Melakukan PHBS & menjaga attitude
3. Nilai dominan : Dalam mengapai sesuatu selalu ikhtiar dan
berdo’a
4. Nilai kesopanan : Dalam keluarga tersebut mengajarkan untuk
tidak menyela pembicaraan orang lain
5. Nilai Estetika : Keluarga selalu merapikan lingkungan sekitar
tempat tinggal
6. Nilai adat istiadat : Dalam keluarga tersebut jika ada anggota
keluarga yang meninggal maka terdapat beberapa acara seperti 7
hari setelah meninggal

Pengambilan keputusan dalam keluarga :

Ny. A hanya memutuskan sendiri yang baik untuk dirinya.


D. FUNGSI KELUARGA

Fungsi Afektif √ : Berfungsi Tdk


Berfungsi
Fungsi afektif keluarga :
1. Keluarga menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat orang lain
2. Saling menghargai pendapat
Fungsi Sosial √ : Berfungsi Tdk
Berfungsi
Fungsi sosial keluarga :
1. Ny. A pernah mengikuti posyandu lansia beberapa bulan yang lalu.
Dan sekarang tidak mengikuti posyandu lansia kembali
2. Ny.A mengikuti kegiatan pengajian di daerahnya


Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Fungsi Ekonomi : Pendapatan ekonomi Ny.A mencukupi kebutuhan
dirinya sendiri

E. POLA KOPING KELUARGA


Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Mekanisme koping keluarga :
1. Menyelesaikan masalah secara bersama yaitu berdiskusi
2. Mengikuti kegiatan sosial masyarakat yaitu pengkajian
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak ada masalah atau stressor
yang membuat kesehatan menjadi buruk
2.4 Data Penunjang Keluarga
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan
Type rumah : permanen/semi ditolong oleh tenaga kesehatan :
permanen*
Ya/Tidak*
Lantai :
tanah/plester/keramik Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif
: Ya/ Tidak* Jika ada balita,
Kepemilikan rumah :
Menimbang balita tiap bln :
sendiri / sewa*
Ya/Tidak*
Menggunakan air bersih untuk
Ventilasi :
makan & minum: Ya/ Tidak* .
Baik (10-15% dari luas lantai) :
ya/tidak* Keluarga Ny.A menggunakan air
Jendela setiap hari dibuka : galon untuk makan dan minum
ya/tidak* Menggunakan air bersih untuk
kebersihan diri:
Rumah memiliki banyak lubang Ya/ Tidak*
penghawaan, namun pemilik rumah
Keluarga Ny.A menggunakan air
tidak membuka jendela setiap hari
bersih (PAM) untuk kebersihan diri,
menggunakan air bersih (PAM)
Pencahayaan Rumah :
Baik/ Tidak* untuk mencuci dan sebagainya.

Pencahayaan rumah keluarga Ny.A Mencuci tangan dengan air bersih &
sabun :
Baik karena terdapat atap kaca pada
Ya/ Tidak*
bagian dapur dan pencahayaan
Keluarga Ny.A selalu disediakan
dibantu dengan lampu
sabun untuk cuci tangan, Ny.A juga
selalu mencuci tangan sebelum
makan, setelah dari kamar mandi,
Saluran Buang Limbah :
dan setelah beraktifitas.
Tertutup/terbuka*
SPAL rumah Ny.A tertutup Melakukan pembuangan sampah
menyalur pada sungai kecil pada tempatnya:

Ya/ Tidak*
Air Bersih :
Sumber air bersih: Keluarga Ny.A selalu
sumur/PAM/sungai/lainlain*, membiasakan untuk membuang
sampah pada tempatnya.
Kualitas air:
Menjaga lingkungan rumah tampak
Keadaan air dari PAM
bersih Ya/Tidak
memiliki kualitas air bersih,
jernih, tidak berbau, air layak Keluarga Ny.A selalu menjaga
untuk dipakai. Air minum kebersihan rumah. Melakukan
menggunakan galon aktivitas fisik, menyapu, mengepel,
membersihkan debu, mencuci, dll.

Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap


Jamban Memenuhi Syarat :
hari :
Kepemilikan jamban : ya/tidak*
Jenis jamban : leher Ya/ Tidak*
angsa/cemplung* Keluarga Ny.A tidak selalu
mengonsumsi lauk pauk setiap harinya
Jarak septic tank dengan sumber air : ?
Menggunakan jamban sehat :
meter
Ya/ Tidak*
Tempat Sampah: Jamban Rumah Ny.A menggunakan
Kepemilikan tempat sampah jamban leher angsa
;Ya/Tidak* Memberantas jentik di rumah sekali
Jenis : Tertutup/Terbuka * seminggu :
Tempat sampah keluarga Ny.A Ya/ Tidak* (menguras, mengubur,
menutup)
terbuat dari karet yang berada di
Terdapat 2 macam container pada
depan rumah rumah, biasanya
rumah Ny.A yakni bak mandi dan
sampah yang sudah terkumpul akan ember untuk menyiram tanaman.
diambil oleh petugas kebersihan Ditemukan larva nyamuk pada ember
untuk menyiram tanaman.

Rasio Luas Bangunan Rumah


dengan Jumlah Makan buah dan sayur setiap hari :
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/ Tidak*
Ya/Tidak * Keluarga Ny.A mengatakan jarang
makan buah dan sayur
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
: Ya/ Tidak* Aktifitas fisik yang biasa
dilakukan Ny.A menyapu, mengepel,
dan membersihkan rumah
Tidak merokok di dalam rumah :
Ya/ Tidak*
Dalam keluarga Ny.A tidak ada yang
merokok
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak
Didalam Keluarga Ny.A tidak ada
yang
mengonsumsi alkohol dan zat adiktif
Tabel 5. Data Penunjang Keluarga

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak, karena
anaknya khawatir akan kondisi Ny.A
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya
 Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
 Ya  Tidak , Hingga saat ini klien belum memahami akibat dari penyakit yang diderita
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
 Ya  Tidak , keluarga klien tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit yang diderita
Ny.A
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
bila tidak diobati/dirawat :
 Ya  Tidak , Khawatir jika tidak diobati penyakit Ny.A tidak sembuh
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , ……………………………………………………………
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu : PKM Medokan Atu dan RS Haji Surabaya
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
 Ya  Tidak, jelaskan kontrol setiap bulan ke fasilitas terdekat
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan klien membutuhkan bekas operasi untuk selalu di kontrol
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
yang dialaminya:  Ya  Tidak, jelaskan Rutin kontrol ke fasilitas terdekat
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan Klien saat ini mengkonsumsi obat serta mengatur pola makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan Anak serta cucu mensupport klien untuk sembuh
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan Menanyakan pada Tenaga Kesehatan di PKM Medokan Ayu serta di RS
Haji Surabaya
Tabel 6. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Kesehatan
Anggota Keluarga

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1& 2
3. Menyatakan masalah kesehatan
Kemandirian II : jika memenuhi
secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I
Kemandirian II

v Kemandirian III
Kemandirian IV

Tabel 7. Kemandirian Keluarga


PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
PENGKA ANGGOTA KELUARGA
JIAN
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5
Lokasi - - -
Tipe - - -
Durasi - - -
Intensitas - - -
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung - - -
Cemas - - -
Disorientasi - - -
Depresi - - -
Menarik diri - - -
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis - - -
Akral Dingin - - -
Diaporesis - - -
Jaundice - - -
Luka - - -
Mukosa mulut kering - - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - - -
Wheezing - - -
Ronchi - - -
Akumulasi sputum - - -
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria - - -
Hematuria - - -
Frekuensi - - -
Retensi - - -
Inkontinensia - - -
PENGKA ANGGOTA KELUARGA
JIAN
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - - -
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - - -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/ - - -
Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat
Jenis obat yang dikonsumsi

PEMERIKSAAN PENJUNJANG
PEMERIKSAAN ANGGOTA
LABORATORIUM KELUARGA
1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak - -
Asam Urat - 4,6 -
mg/d
l
Cholesterol - - -
Hb - -

MENGETAHUI

Nama Tanggal/
Koordinator Tandatangan
2.5 Pembahasan
Pada tanggal 18 Agustus 2022. Pengkajian dilakukan di Jl. Wonoayu 10 No
RW 03 sebuah wilayah di kecamatan Medokan Ayu Kota Surabaya, Provinsi
Jawa Timur. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan. Keluarga Ny. A
sebagai istri dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. A tinggal sendiri
dirumah. Dilakukan pemeriksaan fisik tanda tanda vital, kesehatan gigi ,
kesehatan lingkungan serta pemeriksaan darah. Setelah dilakukan pemeriksaan
Ny. A memiliki riwayat penyakit Ca Endometroium sejak 6 tahun dan baru
beberapa minggu ini klien mengeluh sering nyeri p[erut dan merasakan mual
dan muntah.

Hasil pemeriksaan kesehatan dengan tanda tanda vital TD : 110/80 N : 78 S


: 36,3 P : 98 dan GDA : 385 mg/dL Asam Urat : 4,6 mg/dL. Saat dilakukan
pengkajian keluarga mengetahui penyakit Ny.A. Namun belum memahami
tanda gejala mengenai penyakit. Ny. A mengatakan klien pernah melakukan
opeasi ca endometrium. Sekarang klien terkadang merasakanb nyeri pada bekas
luka atau terkadang gatal. Klien juga mengatakan sering batuk dan bisa sampai
mual karena Ny.A sering makan gorengan dan minum kopi.
Selain itu klien tidak memiliki riwayat penyakit turunan. Anggota. Saat ini
Ny. A konsumsi obat Asam lambung untuk mengurangi nyeri pada perut.
Kondisi rumah Ny. S bersih dan sehat terdapat ventilasi dan pencahayaan
sangat cukup.
Dapat ditarik kesimpulan masalah Ny. A
1. Pola ketidaktahuan Ny. A terkait perawatan Post Op Ca Endometrium
2. Pola Ketidaktauan Ny.A pola makan sesuai dengan anjuran pada
penyakit GERD

2.6 Rencana Tidak Lanjut


1. Keperawatan
1) Mengajarkan pasien perawatan post op secara mandiri
dan menganjurkan untuk selalu dilakukan
2) Menganjurkan pasien untuk mengatur pola makan
lebih teratur dan bergizi
3) Menganjurkan pasien untuk sering mengikuti kader
lansia seperti mengikuti senam lansia
2. Kebidanan

1. Mengajarkan pasien untuk melakukan pemeriksaan berkala


untuk deteksi dan pencegahan Ca Endrometrium.
2. Menganjurkan pasien untuk makan makanan gizi seimbang.
Konsumsi makanan kandungan serat tinggi seperti sayur dan
buah. Makanan yang mengandung protein, lemak baik,
sumber karbohidrat yang sehat, serta vitamin D, dan
konsumsi air putih yang cukup.
3. Menganjurkan pasien untuk olahraga ringan seperti jalan-
jalan dan bergerak sebisanya setidaknya minimal selama 30
menit setiap harinya.
4. Menganjurkan pasien untuk selalu berada di tempat yang
tenang dan hindari stress
3. TLM
Berdasarkan data anamnesa yang telah dilakukan, untuk rencana
intervensi tindak lanjut yang akan dilakukan oleh TLM adalah :

a. Memberikan edukasi mengenai jenis pemeriksaan darah lengkap


b. Memberikan edukasi hasil pemeriksaan darah lengkap
c. Memberikan edukasi mengenai pemeriksaan yang harus
dilakukan post operasi ca endometrium
d. Memberikan edukasi untuk menjaga pola makan dengan sehat
agar terhindar dari penyakit seperti diabetes/hipertensi
Evaluasi : rencana terlaksana dan pasien mengerti apa yang telah
diberikan dan dapat mengulanginya.
4. Tekmed

5. Kesehatan Gigi

Berdasarkan data anamnesa yang telah dilakukan, untuk rencana intervemsi


tindak lanjut yang akan dilakukab TGM antara lain :
 Memberikan edukasi tentang :
1. Memberi edukasi tentang cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
2. Memberi edukasi tentang cara membersihkan gigi tiruan
lepasan yang baik dan benar.
3. Memberi edukasi tentang waktu menyikat gigi yang baik
dan benar.
4. Memberi edukasi tentang makanan yang baik untuk
kesehatan gigi.
 Melakukan demonstasi tentang :
1. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
2. Cara membersihkan gigi tiruan lepasan yang baik dan benar

6. Kesehatan Lingkungan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PKL Tematik IPE berbasis keluarga, One Group Three Family (OGTF)
merupakan keterpaduan dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan IPE Tematik Kelompok 10 A telah dilakukan
pada tanggal 15 hingga 27 Agustus 2022 dengan rincian sebagai berikut :
1. Tanggal 16 Agustus 2022 dilakukan penentuan kasus dan kunjungan
kepada keluarga untuk meminta izin, serta melakukan pengkajian dan
pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga (TTV,GULDAR,AU).
2. Tanggal 18 Agustus 2022 dilakukan intervensi dan implementasi kepada
keluarga binaan, serta dilakukannya pemeriksaan kembali kepada
keluarga binaan.
3. Tanggal 28 Agustus 2022 akan dilakukan implementasi dan evaluasi
kepada keluarga binaan.
Kegiatan yang kami lakukan mendapat sambutan baik dari keluarga binaan
dan kader setempat. Klien juga sangat kooperatif dan melaksanakan
tindakan preventif secara aktif.

3.2 Saran
1. Bagi klien dan keluarga:
a. Perlu meningkatkan pengetahuan/wawasan mengenai penyakit Ca
Endometrium dan pencegahannya bagi keluarga yang memiliki
riwayat
b. Perlu meningkatkan kesadaran dan tekad untuk menjaga pola
makan yang sehat, mengurangi konsumsi makanan tingi garam dan
lemak dan rutin melakukan aktivitas olahraga dan latihan yanag
dianjurkan
c. Perlu meningkatkan kepedulian untuk menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulutnya
d. Keluarga tetap mengoptimalkan kerjasama antar sesama anggota
keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga
2. Bagi Institusi
a. Perlunya pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
b. Adanya sistem pemantauan dan pembahasan di fasilitas kesehatan
mengenai kasus yang dibina.
c. Perlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan kepada masyarakat
Lampiran

1. Peta Wilayah

2. Dokumentasi

2.1 Kegiatan Kunjungan 1


2.1 Kegiatan Kunjungan II
Lampiran Rekapitulasi Kegiatan
No. Kebutuhan Satuan Jumlah Harga Total
Satuan
1. DIabetamil Sweet 1 1 Rp. 24.900 Rp. 24.900

2. Sunco Minyak 2L 1 1 Rp. 40.900 Rp. 40.900

3. Pepsodent 1 1 Rp. 9.990 Rp. 9.990


4. Totebag Kain 1 1 Rp. 3.900 Rp. 3.900

5. Hand wash 1 1 Rp. 16.200 Rp. 16.200

7. Sikat Gigi 1 1 Rp. 3.700 Rp. 3.700

Jumlah Rp.
128.900

Rencana Anggaran Biaya (RAB) IPE Kelompok 10 A


LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Mahasiswa Khabibatul Khasanah


NIM P27824419026
Prodi Sadrjana Terapan Kebidanan
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu Paraf Pembimbing
1 15 Agustus 2022 Mengikuti pembukaan IPE via Zoom
Mengikuti pembekalan IPE di
2 16 Agustus 2022
Puskesmas Medokan Ayu
Melakukan kunjungan pada
3 18 Agustus 2022 keluargabinaan didampingi petugas dari
Puskesmas Medokan Ayu
Melakukan penyusunan dan analisis
4 19 Agustus 2022
laporan sesuai hasil kunjungan I
5 27 Agustus 2022 Melakukan kunjungan II dan intervensi
Menyusun laporan dan diskusi
6 28 Agustus 2022
kelompok
7
8
9
10
11
12
13
14
LOGBOOK INDIVIDU PELAKSANAAN PKL IPE
PRODI D4 POLKESBAYA
Nama
Nanda Alfina Salsabillah
Mahasiswa
NIM P27834119043
LOKASI PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1 Pembukaan PKL tematik IPE dan swab
2022
2 16 Agustus pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus
3 Diskusi pergantian pasien bersama pendamping
2022
18 Agustus Diskusi jadwal kunjungan bersama pembimbing dan
4
2022 melakukan kunjungan 1 pasien
19 Agustus
5 Diskusi antar kelompok pembagian laporan
2022
20 Agustus
6 Penyusuan Laporan Kelompok
2022
21 Agustus Penyusunan Laporan Kelompok (pengumpulan
7
2022 dokumentasi selama kunjungan awal)
22 Agustus
8 Merekap ulang data pasien untuk bagian ATLM
2022
23 Agustus Melakukan pengisian Logbook individu dan
9
2022 mengerjakan laporan kelompok
24 Agustus Diskusi kelompok tentang Laporan Kunjungan serta
10
2022 diskusi untuk Kunjungan selanjutnya
25 Agustus
11 Konfirmasi tentang kunjungan selanjutnya
2022
26 Agustus Diskusi kelompok mengenai laporan, kunjungan
12
2022 intervensi, dan mengenai dana yg dikeluarkan
27 Agustus Melakukan Kunjungan ke II dan intevensi ke rumah
13
2022 pasien
28 Agustus
14 Menyusun Laporan akhir dan diskusi kelompok
2022
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Evanty Happy
Mahasiswa
NIM P27820719012
LOKASI PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1 Pembukaan PKL tematik IPE dan swab
2022
2 16 Agustus pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
Diskusi jadwal kunjungan bersama
18 Agustus
4 pembimbing dan melakukan kunjungan 1
2022
pasien
19 Agustus
5 Diskusi antar kelompok pembagian laporan
2022
20 Agustus
6 Penyusuan Laporan Kelompok
2022
Penyusunan Laporan Kelompok
21 Agustus
7 (pengumpulan dokumentasi selama
2022
kunjungan awal)
22 Agustus
8 Merekap ulang data pasien untuk
2022
23 Agustus Melakukan pengisian Logbook individu dan
9
2022 mengerjakan laporan kelompok
Diskusi kelompok tentang Laporan
24 Agustus
10 Kunjungan serta diskusi untuk Kunjungan
2022
selanjutnya
25 Agustus
11 Konfirmasi tentang kunjungan selanjutnya
2022
Diskusi kelompok mengenai laporan,
26 Agustus
12 kunjungan intervensi, dan mengenai dana yg
2022
dikeluarkan
27 Agustus Melakukan Kunjungan ke II dan intevensi ke
13
2022 rumah pasien
28 Agustus Menyusun Laporan akhir dan diskusi
14
2022 kelompok
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Burhan Effendi
Mahasiswa
NIM P27833321072
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Subhania Fahmi Nurhamidah
Mahasiswa
NIM P27833321087
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Auliya Anggraeni Triwulandari
Mahasiswa
NIM P27825119010
LOKASI PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab,
1 pembeklana dengan pembimbing
2022
16 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
2 binaan
2022
17 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
3 binaan
2022
18 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
4 binaan
2022
19 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
5 binaan
2022
6
7
8
9
10
11
12
13
27 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada
14 keluarga binaan (intervensi dan edukasi)
2022
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Clarissa Grace Santoso
Mahasiswa
NIM P27838119011
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA

Kelompok : Kelompok 10 A IPE


Keluarga sasaran : Ny. A
Kunjungan Nama Frekuensi Sasaran Jumlah
ke kegiatan kegiatan sasaran
1 Melakukan 1 Ny. A 1
kunjungan
pertama untuk
melakukan
pengkajian
yang
didampingi
oleh
pembimbing
dari
puskesmas.
2 Melakukan 1 Ny. A 1
kunjungan
kedua untuk
melakukan
intervensi dan
edukasi yang
di damping
oleh
pembimbing
dari
puskesmas dan
kampus.
KASUS 2
JANTUNG
KORONER
KELOMPOK
X̵ B
LAPORAN KASUS JANTUNG KORONER

DI MEDOKAN AYU, KECAMATAN RUNGKUT, KOTA SURABAYA

Dosen Pembimbing :

5. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes


6. Drg. Sri Hidayati, M.Kes

8. Dentamira Anggata P27824419010 Prodi D-IV Kebidanan

9. Evanty Happy P27820719012 Prodi D-IV Keperawatan

10. Amalia Adiana Fachima P27833321095 Prodi D-IV Sanitasi Lingkungan

11. Grace P27834119026 Prodi D-IV Teknik Laboratorium Medik

12. Wafiq Nur Azizah P27838119036 Prodi D- IV Teknik Rekayasa Elektro-Medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga laporan kegiatan PKL
Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration dapat
terselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan didalam
menyelesaikan PKL (Praktik Kerja Lapangan) bagi para Mahasiswa, khususnya
dari Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Sarjana Terapan Keperawatan, D4 Sanitasi
Lingkungan, D4 Tekhnik Rekayasa Elektromedik, D4 Terapis Gigi dan mulut, D4
Tehknik Laboratorium Medik, di Lingkup Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak -
pihak yang terkait PKL dimana telah memberi dukungan moral serta juga
bimbingannya kepada kami. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada:
1. Bapak drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku ketua pelaksana kegiatan
PKL Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta tim pengajar mata kuliah
Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration.
4. Seluruh pihak beserta tim Puskesmas Medokan Ayu yang membantu
dan berikut serta dalam pelaksanaan PKL Interprofessional Education
dan Interprofessional Colaboration.
5. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing
I kelompok X interprofessional Education.
6. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes sebagai dosen pembimbing II kelompok
X interprofessional Education.
7. Anggota keluarga Ny. S di Pandugo 5A , Medokan Ayu, Rungkut,
Surabaya
8. Orang Tua serta teman – teman kami yang telah ikut serta mendukung
proses PKL sampai dengan selesai.

i
Susunan Laporan PKL ini telah dibuat dengan sebaik – baiknya dan
semaksimalnya, tetapi penulis menyadari masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karenanya, jika ada kritik maupun saran dimana yang sifatnya membangun
bagi penulis, maka dengan senang hati akan penulis terima.

Surabaya, 24 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Gambaran Umum Desa .................................................................................1
B. Latar Belakang ..............................................................................................2
C. Perumusan Masalah ......................................................................................5
D. Tujuan ...........................................................................................................5
a. Tujuan Umum............................................................................................5
b. Tujuan Khusus ...........................................................................................5
E. Manfaat .........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................7
1. Pengertian .........................................................................................................7
2. Etiologi..............................................................................................................9
3. Patofisiologi ....................................................................................................10
C. Profil Lipid ......................................................................................................22
2. Jenis-jenis lipid ...............................................................................................22
3. Ringkasan ambang batas profil lemak ............................................................25
D. Status Gizi .......................................................................................................26
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ................................................26
3. Penilaian status gizi ........................................................................................26
4. Risiko akibat status gizi lebih terhadap kejadian PJK ....................................28
5. Hubungan status gizi awal, kadar profil lipid dan lama hari rawat pasien
PJK 28
c. Data Penunjang Pasien ............................................................................29
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................30
A. HASIL .........................................................................................................30
a. Urutan Kegiatan ......................................................................................30
b. POA (Planning Of Action) ......................................................................32
A. DATA KELUARGA ...................................................................................34
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA ...................4
C. STRUKTUR KELUARGA ...........................................................................4
D. FUNGSI KELUARGA .................................................................................5
E. POLA KOPING KELUARGA .....................................................................5

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Desa


Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota
metropolitan terbesar di provinsi ini. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua
di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau
435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau
Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Kota
Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan
Selat Madura serta Laut Jawa. Letak geografis kota Surabaya berada antara 1120
36’’ dan 1120 54’’ Bujur Timur serta antara 070 09’ s.d 070 21’ garis Lintang
Selatan. Wilayahnya merupakan daratan rendah dengan ketinggian 3-6 meter di atas
permukaan air laut, kecuali di sebelah selatan ketinggian 25-50 meter di atas
permukaan laut. Kota Surabaya terletak di daerah yang strategis sehingga Surabaya
dapat dengan mudah dijangkau melalui jalur darat, udara dan laut. Surabaya
dibatasi dengan wilayah Sebelah Utara : Selat Madura, Sebelah Timur : Selat
Madura, Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo, Sebelah Barat : Kabupaten Gresik.
Luas wilayah kota Surabaya 326,81 𝑘𝑚2 . Hasil estimasi jumlah penduduk kota
Surabaya pada tahun 2019 sebesar 2.896.195 jiwa meliputi jumlah penduduk laki-
laki 1.430.988 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1.465.207 jiwa dengan rasio
jenis kelamin 97,66. Data mengenai kependudukan kota Surabaya mencapai
8.862,01 jiwa/ 𝑘𝑚2 yang artinya tiap 1 𝑘𝑚2 dihuni oleh 8.862 jiwa, dengan
kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Simokerto dimana
kepadatan penduduknya mencapai 37.132,05 jiwa/𝑘𝑚2 . Sedangkan kecamatan
dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pakal dengan
kepadatan penduduk sebesar 2.393,61 jiwa/𝑘𝑚2 (Dinas Kesehatan, 2019).
Letak Geografis Kelurahan Medokan Ayu Kelurahan Medokan Ayu adalah
termasuk wilayah kecamatan Rungkut Kotamadya Surabaya, yaitu tempatnya
dibagian Timur Kecamatan Rungkut. Kelurahan Medokan Ayu terbagi atas 35 RT
dan 25 RW. Adapun batas-batas wilayah dari Kelurahan Medokan Ayu adalah
sebagai berikut :
- Sebelah Utara dibatasi oleh Kelurahan Wonorejo

1
2

- Sebelah Selatan dibatasi oleh Kelurahan Gunung Anyar


- Sebelah Barat dibatasi oleh Kelurahan Penjaringan Sari
- Sebelah Timur dibatasi oleh Selat Madura
Monografi Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut yaitu dengan Jumlah
penduduk Kelurahan Medokan Ayu berjumlah kurang lebih 6235 jiwa dan 1478
Kepala Keluarga, dengan rincian Laki-laki 3260 dan Perempuan 2975. Selain itu
terdapat Sarana Kesehatan terdekat yaitu Puskesmas Medokan Ayu di Jl. Medokan
Asri Utara IV No. 31, Medokan Ayu, Kec. Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60295
dengan waktu operasional hari Senin-Sabtu pukul 07.30-13.00 WIB.
B. Latar Belakang
Pendidikan inter-profesional (IPE) dan praktik kolaborasi interprofesional
(IPCP) adalah konsep yang terpisah namun terkait. IPE terjadi ketika dua atau lebih
profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain, dan
mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan
kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan, Kolaborasi terjadi ketika
individu saling menghormati satu sama lain dan profesi satu sama lain dan bersedia
berpartisipasi dalam suasana kooperatif.
Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice,
WHO (2010) menjelaskan IPE berpotensi menghasilkan berbagai manfaat dalam
beberapa aspek yaitu kerjasama tim meliputi mampu untuk menjadi pemimpin tim
dan anggota tim, mengetahui hambatan untuk kerja sama tim; peran dan tanggung
jawab meliputi pemahaman peran sendiri, tanggung jawab dan keahlian, dan orang-
orang dari jenis petugas kesehatan lain; komunikasi meliputi pengekspresikan
pendapat seseorang kompeten untuk rekan, mendengarkan anggota tim; belajar dan
refleksi kritis meliputi cermin kritis pada hubungan sendiri dalam tim, mentransfer
IPE untuk pengaturan kerja; hubungan dengan pasien, dan mengakui kebutuhan
pasien meliputi bekerja sama dalam kepentingan terbaik dari pasien, terlibat dengan
pasien, keluarga mereka, penjaga dan masyarakat sebagai mitra dalam manajemen
perawatan; praktek etis meliputi pemahaman pandangan stereotip dari petugas
kesehatan lain yang dimiliki oleh diri dan orang lain, mengakui bahwa setiap tenaga
kesehatan memiliki pandangan yang sama-sama sah dan penting (WHO, 2010).
3

Target utama pencapaian mata kuliah ini adalah mahasiswa kesehatan, dimana
mahasiswa kesehatan diharapkan menyadari bahwa ia tidak bisa bekerja sendiri
dalam menyelesaikan masalah kesehatan baik sederhana atau kompleks.
Mahasiswa juga diharapkan mempunyai gambaran dalam bekerja interprofesi dan
trampil dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang kompleks dengan
bekerjasama secara baik.
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun
2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas
meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan meningkatkan akses yankes di
wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya
adalah untuk meningkatkan akses keluarga pada pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah
keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan upaya
kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif dan
melalui pendekatan siklus kehidupan. (Sarkomo, 2016)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul kemudian tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dengan keadaan saling ketergantungan dan merupakan sistem pendukung
utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan sehat dan sakit
(Wiratri, 2018). Gangguan kesehatan pada keluarga akan saling berhubungan,
ketika ada anggota keluarga yang sakit maka akan mempengaruhi seluruh anggota
keluarga lain.
Oleh karena itu kami tertarik melakukan pengkajian keluarga pada salah satu desa
dan Survey telah kami lakukan di wilayah Pandugo 5A , Medokan Ayu, Rungkut,
Surabaya dan kami memutuskan untuk mengambil kasus ibu jantung Koroner atas
nama Ny. SA usia 58 tahun G2P2A0 dengan Riwayat Jantung Koroner .
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan
plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau
atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai darah otot jantung
dengan membawa oksigen yang banyak. Terdapat beberapa faktor pemicu penyakit
ini, yaitu : gaya hidup, faktor genetik, usia dan pennyakit peyerta lain
4

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan jumlahnya semakin meningkat baik di dunia
maupun di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa
penyakit kardiovaskuler merupakan penyabab kematian dan kecacatan di seluruh
dunia. Diperkirakan 17,7 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler
pada tahun 2015, mewakili 31% dari semua kematian global. Dari kematian
tersebut, diperkirakan 7,4 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6,7
juta disebabkan oleh stroke. Dari 17 juta kematian dini (dibawah usia 70 tahun)
pada tahun 2015, 82% berada di Negara berpenghasilan rendah dan menengah dan
37% disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler (WHO,2015)
Perubahan pola makan yang mengarah ke makanan siap saji tinggi lemak jenuh,
protein, dan garam tetapi rendah serat pangan dapat menyebabkan berkembangnya
dislipidemia sebagai salah satu faktor resiko Penyakit Jantung Koroner.
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (Alna, 2014)
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk
bermacam-macam fungsi, antara lain membuat hormone seks, adrenalin,
membentuk dinding sel, membentuk dinding sel, dan lain-lain. Karena fungsi
kolesterol demikian penting, tubuh membuatnya sendiri di dalam hati
(Soeharto,2004). Kolesterol dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan
mengendap di dalam pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan
dan pengerasan yang dikenal sebagai astherosclerosis. Bila penyempitan dan
pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplay otot jantung tidak cukup
jumlahnya maka akan timbul sakit atau nyeri dada. Disinilah kolesterol berperan
negative terhadap kesehatan karena kadar kolesterol yang abnormal menjadi faktor
resiko utama PJK (Soeharto, 2004)
Dalam upaya mengurangi risiko dan menunjang proses penyembuhan penyakit
degeneratif penyakit jantung dan pembuluh darah, peranan pola makan sehat dan
gizi seimbang sangat penting salah satunya adalah pola konsumsi buah dan sayur.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), menyebutkan sebanyak 93,5%
5

penduduk usia > 10 tahun mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan di bawah


anjuran. Padahal, konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian
penting dalam mewujudkan Gizi Seimbang.
C. Perumusan Masalah
Adakah pengaruh pola hidup pada penderita dan keluarga penderita dengan
Penyakit jantung coroner ? Adakah kerjasama antar profesi dalam pemberian
asuhan dalam menangani kasus tersebut?
D. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui adanya pengaruh pola hidup pada penderita dan
keluarga penderita dengan Penyakit jantung Koroner , serta membagun
adanya kerjasama antar profesi dalam penyelesaian kasus
b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep teori Jantung Koroner


2. Untuk memahami peta interprofesi yang terkaji dari simulasi kasus
3. Untuk memahami asuhan kerja interprofesi dalam menyelesaikan kasus
tersebut
E. Manfaat
1. Agar mahasiswa kesehatan disegala profesi mengetahui wawasan
mengenai konsep teori suatu penyakit atau kasus kesehatan untuk dapat
dianalisa masalah kesehatannya.
2. Agar mahasiswa kesehatan disegala profesi mengetahui tanggung jawab
dan kode etik profesi masing-masing dalam menyelesaikan suatu masalah
kesehatan.
3. Agar mahasiswa kesehatan mampu dan trampil berkolaborasi dalam
bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya.
4. Agar mahasiswa kesehatan mampu menyelesaikan masalah kesehatan
dilingkungannya secara optimal dan maksimal
6
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Jantung Koroner

1. Pengertian

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang disebabkan

oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke

otot jantung dan merupakan kelainan mikroardium yang disebabkan oleh

insufisiensi aliran darah koroner. Penyebab paling utama PJK adalah dislipidemia.

Dislipidemia merupakan faktor resiko yang utama penyakit jantung. Perubahan

gaya hidup masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid (Irmalita,

2015).

Aterosklerosis adalah proses penyakit yang dimulai sejak awal kehidupan

dan perkembangannya tanpa gejala yang menyebabkan penyempitan arteri

koronaria dengan atau tanpa penyulit. Pengerasan dinding pembuluh darah atau

aterosklerosis terjadi ketika adanya penumpukan lemak yang terdiri darilipoprotein

atau zat yang didapatkan dari protein dan lemak, kolesterol, dan sisa sel limbah

lainnya di dalam dinding arteri bagian dalam. Prosesnya menyebar dengan serabut

otot dan lapisan endotel dinding arteri kecil dan arteriol mengalami penebalan. Hal

ini akan menyebabkan penyumbatan pada arteri yang membuat otot jantung sulit

berkontraksi karena pasokan oksigen berkurang dan bahkan dapat menyebabkan

pembusukan pada otot jantung atau nekrosis(Smeltzer, 2014).


9

2. Etiologi

Salah satu penyebab penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan

makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh sehingga terbentuknya plak-plak

lemak yang disebut ateroma.Ateroma akan menyebabkan Aterosklerosis, yaitu

suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit,

makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika

media. Pada aterosklerosis, lapisan intima dinding arteri banyak mengandung

kolesterol atau lemak lain yang megalami pengapuran, pengerasan, dan penebalan.

Mengeras dan menyempitnya pembuluh darah oleh pengendapan kolesterol,

kalsium, dan lemak berwarna kuning dikenal sebagai aterosklerosis

(atherosclerosis) atau pengapuran.

Tahap-tahap terjadinya aterosklerosis dimulai dengan deposit lemak

dalam dinding arteri yang normal. Bila deposit ini berlanjut akan mengakibatkan

deposit yang semakin banyak, sehingga dapat mengakibatkan penutupan atau

tersumbatnya saluran pembuluh darah. Adapun faktor-faktor terjadinya

aterosklerosis adalah hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes mellitus,

kegemukan dan kurang aktifitas fisik.

Pada tabel 1, di bawah ini terlihat bahwa angka ambang batas untuk orang

yang terkena Penyakit Jantung Koroner atau adanya penyumbatan pada arteri lebih

ketat dibandingkan dengan orang yang tidak ada indikasi terkenaPenyakit Jantung

Koroner (Irmalita, 2015).

9
10

Tabel 1
Ringkasan Ambang Batas Profil Lemak

Bagi
penderita
Bagi mereka yang tidak ada tanda-tanda PJK dan
PJK (mg/dL) PJK
ekuivalen
Risiko Risiko Risiko Risiko
Rendah Sedang Tinggi Rendah
(Normal)
Trigliserida <150 151-199 200-500
Total Kolesterol <200 201-239 >240 <150
HDL >60 - <40
LDL <130 131-160 >161 <100
(optimal)
Rasio <4,5
Kol. Total
HDL
Rasio LDL <3,0
HDL
Sumber : Detection, Evaluation, dan Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(Adult Treatment Panel III), National Institute of Health, September 2002, hlm II-7.

3. Patofisiologi

Secara sederhana, jantung dapat diumpamakan seperti kantong yang

berbentuk kerucut (kebulat-bulatan) yang terpotong bagian atasnya. Ukuran

jantung kira-kira sebesar kepalan tangan kanan yang terletak dalam rongga dada

bagian kiri agak ke tengah, tepatnya di atas sekat diagfragma yang memisahkan

rongga dada dengan rongga perut (Irmalita, 2015). Jantung berfungsi untuk

memompa darah ke seluruh tubuh. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan


10
11

baik, asupan darah yang kaya oksigen harus terpenuhi. Darah yang mengandung
oksigen biasanya mengalir melalui pembuluh darah arteri. Penyakit Jantung Koroner
berawal dari penimbunan lemak pada pembuluh darah arteri yang mensuplai darah ke
jantung. Akibat dari proses ini pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras,
sehingga jantung kekurangan pasokan darah yang kaya oksigen. Akibatnya fungsi
jantung terganggu dan harus bekerja sangat keras. Penyakit ini sering juga disebut
dengan istilah artherosklerosis (Suiraoka, 2012).
Aterosklerosis merupakan komponen penting yang berperan dalam proses
pengapuran atau penimbunan elemen-elemen kolesterol. Salah satu hal yang tidak
bisa dipungkiri bahwa kolesterol dalam batas normal juga sangat penting bagi tubuh.
Masalahnya akan berbeda ketika asupan kolesterol berlebihan. Asupan lemak yang
adekuat yang berhubungan dengan keadaan patologi yaitu Penyakit Jantung Koroner
erat hubungannya dengan peningkatan kadar profil lipid (Suiraoka, 2012).
Gejala awal dari adanya Penyakit Jantung Koroner ialah nyeri di bagian dada sebelah
kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke punggung. Nyeri dada ini
bersifat subjektif, ada yang merasa seperti ditekan benda berat, panas seperti terbakar,
sakit seperti tertusuk jarum, rasa tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti
masuk angin. Lokasinya bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja,
punggung, dada kanan, dan bisa juga di ulu ati seperti sakit maag (Irmalita, 2015).
Bila penyempitan pada pembuluh arteri telah mencapai 80-90%, dapat menimbulkan
masalah yang lebih parah lagi yaitu serangan jantung. Apabila aliran darah di dalam
urat nadi koroner terhalang secara total, bagian otot jantung itu mengalami kerusakan.
Ini dikenal sebagai “serangan jantung akut” atau acute myocardial infarction (AMI).
AMI umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba, yaitu
karena pecahnya plak lemak artherosclerosis pada arteri koroner. Plak lemak tersebut
menjadi titik-titik lemah dari arteri itu dan cenderung untuk pecah. Pada waktu pecah
di lokasi tersebut, gumpalan cepat terbentuk yang mengakibatkan penghambatan
(okulasi) arteri yang menyeluruh, serta memutuskan aliran darah ke otot jantung.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kalau darah dapat dialirkan dengan cepat ke
otot jantung yang bersangkutan bisa terjadi pemulihan fungsi otot jantung tersebut.
Data statistik menyebutkan bahwa sepertiga orang yang mengalami penyakit jantung
dapat meninggal. Sebagian besar meninggal dalam dua jam pertama serangan jantung.
Karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala serangan jantung dan mencari
11
12

pertolongan segera (Irmalita, 2015).

4. Gambaran klinis dan laboratorium Penyakit Jantung Koroner


Gambaran klinis penyakit jantung koroner yaitu beberapa hari atau minggu
sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak enak, waktu olahraga atau
bergerak jantung berdenyut keras, napas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai
mual muntah (Irmalita, 2015).
Menurut (Kaplan, 1991) mengatakan bahwa manifestasi klinis ateroskelerosis yaitu
penyakit jantung koroner, stroke bahkan kematian. Sebelum terjadinya penyempitan
atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala. Gejalanya
tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak,
tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis

menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang
diperdarahinnya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang
mengangkut oksigen ke jaringan (Kaplan, 1991).
Penyakit jantung koroner dapat memberikan manifestasi klinis berupa :

a. Pemeriksaan laboratorium membantu klinik melengkapi syarat-syarat


diagnostik pada MCI terutama dalam stadium permulaan, dapat dibagi dalam 3
golongan, yaitu : 1) pemeriksaan darah rutin, 2) pemeriksaan enzim jantung,
3) pemeriksaan laboratorium lain untuk mencari keadaan penyakit lain yang sering
menyertai MCI. Untuk pemeriksaan laboratorium lain yang digunakan dalam mencari
keadaan/penyakit lain sebagai penyerta MCI di antaranya :
b. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL kolesterol, LDL
kolesterol)
c. Gula darah postprandial atau bila perlu tes toleransi glukosa.

d. Pemeriksaan faal ginjal bila ada hipertensi (Elizabeth, 2014).

Dalam pemeriksaan profil lipid, harus diketahui terlebih dahulu istilah lipoprotein.
Lipoprotein adalah kompleks dari lipid (fosfolipid, kolesterol, trigliserida) dan protein
12
13

dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Lipid tak dapat larut dalam air, sehingga tugas
lipoprotein adalah mengangkut lipid ini.Tedapat 4 lipoprotein : HDL (partikel paling
kecil, komposisi protein paling banyak dan trigliserida paling sedikit), LDL
(komposisi kolesterol paling banyak), VLDL, dan kilomikron (komposisi protein dan
kolesterol paling sedikit, trigliserida paling banyak) (Irmalita, 2015).
Ternyata, di samping dari faktor risiko seperti hipertensi, DM, hiperkolesterolemia,
dan merokok, fraksi-fraksi lipoprotein (kilomikron, VLDL,

LDL, dan HDL kolesterol) memegang peranan penting dalam risiko pembentukan
proses aterosklerosis dan menyebabkan penyakit jantung koroner.Kilomikron
mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses aterosklerosis.
Meningginya LDL akan meningkatkan proses aterosklerosis dan risiko penyakit
jantung. Meningginya kadar HDL akan berbanding terbalik dengan risiko penyakit
jantung koroner (Iskandar, 2017).
Elektrokardiografi (EKG) ialah sarana diagnostik yang penting untuk Penyakit
Jantung Koroner. Yang dapat ditangkap oleh EKG ialah kelainan miokard yang
disebabkan oleh terganggunya aliran koroner sehingga terjadi ketidakseimbangan
antara suplai dan demand nutrisi dan oksigen di miokardium (Saryono, 2014).
Terganggunya aliran koroner menyebabkan kerusakan miokard yang dapat dibagi
menjadi tiga tingkat yaitu : 1). Iskemia, yaitu kelainan yang paling ringan dan masih
reversibel. 2). Injuri, yaitu kelainan yang lebih berat, tetapi masih reversibel. 3).
Nekrosis, yaitu kelainan yang sudah ireversibel, karena kerusakan sel-selmiokard
sudah permanen (Sudoyo, 2006 ; Saryono, 2014).
Masing-masing kelainan ini mempunyai ciri-ciri yang khas pada EKG. Pada
umumnya iskemia dan injuri menunjukkan kelainan pada proses repolarisasi miokard,
yaitu segmen ST dan gelombang T. Nekrosis miokard menyebabkan gangguan pada
proses depolarisasi, yaitu gelombang QRS (Sudoyo, 2006).
a) Iskemia

Depresi ST, ini ialah ciri dasar iskemia miokard. Depresi ST dianggap bermakna bila
lebih dari 1 mm, makin dalam makin spesifik. Inversi T, gelombang T yang negatif
(vektor T berlawanan arah dengan vektor QRS) bisa terdapat pada iskemia miokard,
terapi tanda ini tidak perlu spesifik. Yang lebih
13
14

spesifik ialah bila gelombang T ini simetris dan berujung lancip. Inversi U, gelombang
U yang negatif cukup spesifik untuk iskemia miokard.
b) Injuri

Ciri dasar injuri ialah elevasi ST dan yang khas ialah konveks ke atas. Pada umumnya
dianggap bahwa elevasi ST menunjukkan injuri di daerah subepikardial, sedangkan
injuri di daerah subendokordial menunjukkan depresi ST yang dalam.
c) Nekrosis

Ciri dasar nekrosis miokard ialah adanya gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar
dan dalam, dengan syarat-syarat : 0,04 derik dalam 44mm (Sudoyo, et all, 2011).

5. Faktor risiko Penyakit Jantung Koroner

a. Faktor risiko utama

1) Merokok

Didalam rokok terkandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti
nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik, dan bahkan juga formalin.
(Sudoyo, 2006) mengatakan bahwa :
a) Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti
adrenalin. Zat ini merangsang denyut jantung dan tekanan darah.
b) Asap rokok mengandung karbon monoksida (CO) yang memiliki
kemampuan jauh lebih kuat daripada sel darah merah (haemoglobin) untuk menarik
atau menyerap oksigen, sehingga menurunkan kapasitas darah merah tersebut untuk
membawa oksigen ke jaringan-jaringan termasuk jantung.

c) Merokok dapat menyembunyikan angina yaitu sakit di dada yang dapat


memberi sinyal adanya sakit jantung. Tanpa adanya sinyal tersebut penderita tidak
sadar bahwa ada penyakit berbahaya yang sedang menyerangnya, sehingga ia tidak
14
15

mengambil tindakan yang diperlukan.


d) Perokok dua atau tiga kali lebih mungkin terkena stroke dibandingkan
dengan mereka yang tidak merokok.
2) Hipertensi

Orang yang mempunyai darah tinggi berisiko mengalami penyakit jantung, ginjal,
bahkan stroke. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja
dengan berat sehingga lama kelamaan jantung juga akan kecapaian dan skait. Bahkan
jika ada sumbatan di pembuluh darah koroner jantung maupun pembuluh darah yang
lain, tekanan darah tinggi akan berakibat pada pecahnya pembuluh darah.
3) Kolesterol

Kolesterol sebenarnya merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh, namun bukan
dalam jumlah yang banyak. Kolesterol sendiri berasal dari makanan yang sehari-hari
kita konsumsi misalnya minyak, makanan yang digoreng, lemak hewan, dan lain-lain.
Kelebihan makanan yang mengandung kolesterol dapat menyebabkan kolesterol
dalam darah kita menjadi tinggi, dan ini tidak baik bagi jantung kita. Kolesterol yang
tinggi sering tidak dirasakan gejalanya. Apabila kadar kolesterol LDL pada angka
diatas 160 mg/dl, maka dapat dikatakan bahwa kadar koesterol LDL berada pada level
tinggi. LDL yang tinggi inilah yang lama kelamaan akan menyebabkan terbentuknya
plak atau penyumbatan pada pembuluh darah. Apabila penyumbatan yang parah
sudah terjadi, maka jantung

kita akan merasakan nyeri dada. Kadar LDL dikatakan normal adalah jika berada
dibawah 100 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol HDL dikatakan normal jika diatas 60
mg/dl. Hal ini dikarenakan HDL merupakan kolesterol baik sehingga dapat
melindungi jantung kita. Adapun untuk kolesterol total sendiri harus dijaga kadarnya
dibawah angka 200 mg/dl.
4) Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan merupakan potensi untuk gangguan kesehatan. Berdasarkan


penelitian, orang dengan kelebihan berat badan berisiko mengalami serangan jantung.
Selain itu kelebihan berat badan berisiko untuk terjadinya kadar kolesterol ayng tinggi
15
16

dan penyakit diabetes mellitus. Kelebihan berat badan juga mengakibatkan


sensitivitas insulin menurun sehingga kadar gula darah yang tidak terkendali sering
terjadi pada orang yang terlalu gemuk. Diabetes mellitus merupakan salah satu
penyakit yang banyak menimbulkan komplikasi, salah satunya menimbulkan
komplikasi penyakit jantung.
5) Kurang olahraga

Olahraga dapat membakar lemak-lemak yang berlebihan didalam tubuh. Bila lemak-
lemak banyak yang dibakar, maka pembuluh darah kita akan terbebas dari lemak jahat
sehingga keelastisannya menjadi terjaga. Pembuluh darah yang sehat pada gilirannya
juga akan membuat jantung kita menjadi sehat.
6) Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berpotensi menjadi kronis dan menjadi
penyakit jangka panjang. Penyakit yang diderita jangka panjang memiliki potensi
untuk mengalami komplikasi atau penyakit lanjutan. Komplikasi penyakit diabetes
sangatlah banyak dan kompleks. Ia diantaranya berpotensi

menimbulkan komplikasi pada penyakit jantung, ginjal, pembuluh darah, dan saraf.
7). Stres

Stres dianggap merupakan salah satu faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner,
meskipun belum dapat diukur berapa besar pengaruh tersebut memicu timbulnya PJK.
Mungkin deskripsi yang paling mendekati ialah suatu keadan mental yang tampak
sebagai kegelisahan, kekhawatiran, tensi tinggi, keasyikan yang abnormal dengan
suatu dorongan atau sebab dari lingkungan yang kurang menyenangkan. Jadi
seseorang yang mengeluh alami stres dapat mengeluh karena merasa tidak sehat, sakit
kepala, berdebar (palpitasi), sakit kembung atau susah tidur, tidak bahagia atau
bahkan depresi. Tidak semua simtom tersebut hadir bersama-sama (Kurniadi dan
Nurrahmani, 2014).
b. Faktor risiko lainnya
1) Usia
Usia merupakan faktor risiko yang tidak bisa kita hindari. Semakin tua seseorang,
16
17

semakin ia berisiko terkena penyakit jantung. Telah dibuktikan adanya hubungan


antara umur dan kematian akibat Penyakit Jantung Koroner. Sebagian besar kasus
kematian terjadi pada laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat dengan
bertambahnya umur. Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai meningkat
umur 20 tahun. Laki-laki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Perempuan
sebelum menopouse umur 45-50 tahun lebih rendah daripada laki-laki umur yang
sama. Setelah menopouse kadar kolesterol perempuan meningkat menjadi lebih tinggi
daripada laki-laki.
2) Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor yang tidak dapat dihindari. Pada perempuan,
menopause merupakan salah satu faktor risiko yang tidak bisa dihindari. Karena
perubahan hormon pada usia menopause menambah risiko penyakit jantung koroner.
3) Riwayat keluarga
Riwayat keluarga memiliki riwayat serangan penyakit jantung, akan menambah risiko
terserang penyakit yang sama (Kurniadi dan Nurrahmani, 2014).
4) Geografis
Geografis merupakan risiko Penyakit Jantung Koroner pada orang Jepang masih tetap
merupakan salah satu yang paling rendah di dunia. Akan tetapi, ternyata risiko
Penyakit Jantung Koroner yang meningkat pada orang Jepang yang melakukan
imigrasi ke Hawai dan California. Hal ini menunjukkan faktor lingkungan lebih besar
pengaruhnya daripada genetik.
5) Ras
Ras merupakan perbedaan risiko Penyakit Jantung Koroner antara ras didapatkan
sangat menyolok, walaupun bercampur baur dengan faktor geografis, sosial dan
ekonomi. Di Amerika Serikat perbedaan ras antara ras caucasia dengan non caucasia
(tidak termasuk Negro) didapatkan risiko Penyakit Jantung Koroner pada non
caucasia kira-kira separuhnya (Ghayoeh, 2009).

6. Gejala Penyakit Jantung Koroner

Berikut ini adalah gejala-gejala Penyakit Jantung Koroner :

a. Angina Pectoris yaitu rasa nyeri dada dan sesak napas yang disebabkan
17
18

gangguan suplai oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan otot jantung. Sakit angina
yang khas itu adalah sesak napas di tengah dada yang bisa menyebar sampai leher dan
rahang, pundak kiri atau kanan, lengan, dan bahkan sampai punggung. Keadaan ini
terutama terjadi pada saat latihan fisik atau adanya stres. Angina merupakan sebuah
tanda (simptom) bahwa terdapat penyempitan urat nadi koroner yang mengakibatkan
suplai darah tidak cukup ke otot jantung pada waktu terjadi upaya ekstra. Tetapi tidak
semua nyeri selalu disebabkan oleh angina, mungkin oleh penyakit yang disebut
cardiac neurosis.
b. Angina Pectoris tidak stabil yaitu bila nyeri timbul untuk pertama kali, sakit
dada yang tiba-tiba terasa pada waktu istirahat atau terjadi lebih berat secara
mendadak atau bila angina pectoris sudah ada sebelumnya namun menjadi lebih berat.
Biasanya dicetuskan oleh faktor yang lebih ringan dibanding sebelumnya. Keadaan
ini harus diwaspadai karena bisa berlanjut menjadi berat, bahkan menjadi infark
miokard.
c. Bentuk lain Angina (Infark Miokard) yaitu kerusakan otot jantung akibat
blokade arteri koroner yang terjadi secara total dan mendadak. Biasanya terjadi akibat
ruptur plak aterosklerosis di dalam arteri koroner. Secara klinis ditandai dengan nyeri
dada seperti pada angina pectoris, namun lebih berat dan berlangsung lebih lama
sampai beberapa jam. Tidak seperti angina pectoris yang dicetuskan oleh latihan dan
dapat hilang dengan pemakaian

obat nitrat di bawah lidah, pada infark miokard biasanya terjadi tanpa dicetuskan oleh
latihan dan tidak hilang dengan pemakaian nitrat. Biasanya disertai komplikasi seperti
: gangguan irama jantung, renjatan jantung (syok kardiogenik), gagal jantung kiri,
bahkan kematian mendadak (sudden death) (Sudoyo, et all, 2011).
d. Sindrom koroner akut yaitu spektrum klinis yang terjadi mulai dari angina
pektoris tidak stabil sampai terjadi infark miokard akut.
e. Mudah lelah
Jika jantung tidak efektif memompa darah maka aliran darah ke otot selama
melakukan aktivitas akan berkurang sehingga menyebabkan penderita merasa elah
dan lemah.
f. Pusing dan pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut jantung atau irama jantung yang abnormal atau
18
19

karena kemampuan memompa darah sangat buruk, bisa menyebabkan pusing dan
pingsan. Emosi atau nyeri kuat yang mengaktifkan sistem saraf juga bisa
menyebabkan pingsan. Namun, tidak semua pingsan merupakan gejala penyakit
jantung. Jadi harus diperhatikan pula gejala-gejala lain yang menyertainya (Suiraoka,
2012).
7. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner
a. Farmakologi
1) Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan
secara intravena dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan. Dosisnya
awal 2,0 – 2,5 mg dapat diulangi jika perlu.
2) Nitrat dengan efek vasodilatasi (terutama venodilatasi) akan menurunkan
venous return akan menurunkan preload yang berarti menurunkan oksigen demam.
Di samping itu nitrat juga mempunyai efek dilatasi pada arteri koroner sehingga akan
meningkatakan suplai oksigen. Nitrat dapat diberikan dengan sediaan spray atau
sublingual, kemudian dilanjutkan dengan peroral atau intravena.
3) Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan
diberikan sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti menurunkan
angka kematian.
4) Rombolitik terapi, prinsip pengelolaan penderita infark miokard akut adalah
melakukan perbaikan aliran darah koroner secepat mungkin
(Revaskularisasi/Reperfusi). Hal ini didasari oleh proses patogenesanya, dimana
terjadi penyumbatan atau trombosis dari arteri koroner. Revaskularisasi dapat
dilakukan (pada umumnya) dengan obat-obat trombolitik seperti streptokinase, r-TPA
(recombinant tissue plasminogen ativactor complex), Urokinase, ASPAC ( anisolated
plasminogen streptokinase activator), atau Scu-PA (single-chain urokinase-type
plasminogen activator). Pemberian trombolitik terapi sangat bermanfaat jika
diberikan pada jam pertama dari serangan infark. Terapi ini masih bermanfaat jika
diberikan 12 jam dari onset serangan infark.
5) Betablocker diberikan untuk mengurangi kontraktilitas jantung sehingga
akan menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Di samping itu betaclocker juga
mempunyai efek anti aritmia.

b. Non-farmakologi
19
20

1) Merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok.


2) Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki
kolateral koroner sehingga PJK dapat dikurangi, olahraga bermanfaat karena :
a) Memperbaiki fungsi paru dan pemberian O2 ke miokard
b) Menurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih
berkurang bersama-sama dengan menurunnya LDL kolesterol
c) Menurunkan tekanan darah
d) Meningkatkan kesegaran jasmani
e) Diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan
hiperkolesterolemia. Tujuannya untuk menjaga pola makan gizi seimbang, makan
makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dengan menerapkan diet rendah
lemak (Rahman, 2007).
f) Terapi diet pada PJK yang merupakan panduan dalam masalah kesehatan
kardiovaskuler yang telah diikuti secara luas adalah dari AHA dan NCEP. Terapi diet
ini secara khusus bertujuan untuk memperbaiki profil lemak darah pada batas-batas
normal. Terapi diet dasar atau tingkat 1 dapat menurunkan ≥ 10% dari total kalori
berasal dari asam lemak tidak jenuh majemuk (poly-unsaturated faty acid). bila kadar
total kolesterol darah turun 10% atau lebih dan memenuhi batas yang ditargetkan, diet
telah dianggap berhasil dan perlu dipertahankan. Namun, apabila penurunan < 10%,
diet dilanjutkan ke tingkat 2 selama 8-10 minggu, dan pada akhir

B. dilakukan tes darah. Bila hasilnya belum juga mencapai sasaran, mungkin sekali
tubuh tidak cukup responsif terhadap diet dan individu perlu berkonsultasi
dengan dokter mengenai kemungkian pemakaian obat (Sudoyo, et all 2011 ;
Rahman, 2007). Lama Hari Rawat (Length of Stay)

Lama hari rawat (Length of Stay) menunjukkan berapa hari lamanya

seorang pasien dirawat inap pada satu periode perawatan terhadap berbagai

penyakit yang diderita oleh pasien. Adapun satuan yang digunakan dalam lama

rawatan yaitu “hari”. Umumnya data tersebut tercantum dalam formulir ringkasan

masuk dan keluar di Rekam Medik pasien. Lama hari rawat merupakan salah satu

unsur atau aspek asuhan dan pelayanan di rumah sakit yang dapat dinilai atau
20
21

diukur. Bila seseorang dirawat di rumah sakit, maka yang diharapkan tentunya ada

perubahan akan derajat kesehatannya. Bila yang diharapkan baik oleh tenaga medis

maupun oleh penderita itu sudah tercapai maka tentunya tidak ada seseorang pun

yang ingin berlama-lama di rumah sakit.

Lama hari rawat secara signifikan berkurang sejak adanya pengetahuan

tentang hal-hal yang berkaitan dengan diagnosa yang tepat. Untuk menentukan

apakah penurunan lama hari rawat meningkatkan efisiensi atau perawatan yang

tidak tepat, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut berhubungan dengan keparahan

atas penyakit dan hasil dari perawatan (Kusumayanti, 2014). Cara menghitung lama

hari rawat adalah dengan menghitung selisih antara tanggal diijinkan pulang (keluar

dari rumah sakit), baik hidup ataupun meninggal dengan tanggal masuk rumah

sakit. Lama hari rawat dikategorikan menjadi dua yaitu < 7 hari (pendek) dan ≥ 7

hari (panjang) (Syamsiatun, Hadi dan Julia, 2004).

21
22

C. Profil Lipid

1. Pengertian profil lipid

Profil lipid adalah suatu gambaran kadar lipid di dalam darah. Beberapa

gambaran yang diperiksa dalam pemeriksaan profil lipid adalah kolesterol total,

trigliserida, HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan

VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Gambaran profil lipid merupakan suartu

indikator yang baik untuk memprediksi apakah seseorang memiliki resiko yang

besar untuk terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK) (Irmalita, 2015).

2. Jenis-jenis lipid

a. Kolesterol

Dalam ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang

dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi, antara lain : membuat

hormon seks, adrenalin, membentuk dinding sel, dll. Karena fugsi kolesterol

demikian penting, tubuh membuatnya sendiri di dalam hati (liver).

Kolesterol dalam zat makanan mengakibatkan kadar kolesterol dalam

darah meningkat. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap

di dalam pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan penyempitan dan

pengerasan yang dikenal sebagai artherosclerosis (Suiraoka, 2012). Kolesterol

tidak dapat dioksidasi di dalam tubuh untuk dijadikan sebagai sumber energi.

22
23

Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalamdarah

adalah dengan memperbesar jumlah ekskresi asam empedu/garam empedu.

Multiple Risk Factor Iterventon Trian (MRFIT) – USA meneliti hubungan

antara total kolesterol dan PJK. Selama enam tahun, mereka menelit sejumlah

350.000 orang laki-laki dewasa berusia 35-57 tahun yang tidak memiliki sejarah

serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa risiko kematianakibat PJK mulai

krlihatan meningkat perlahan-lahan pada kadar kolesterol 180 mg/dl. Risiko lalu

meningkat lagi pada kadar 200 mg/dl, dan menjadi tiga kali lipat pada kadar 245

mg/dl. Angka-angka tersebut telah disesuaikan dengan umur yangbersangkutan dan

sudah dipertimbangkan adanya faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi dan

merokok (Suiraoka, 2012).

b. Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL mengandung paling banyak kolesterol dari semua lipoprotein dan

merupakan pengirim kolesterol utama dalam darah. Sel-sel tubuh memerlukan

kolesterol untuk bisa tumbuh dan berkembang semestinya. Sel-sel ini memperoleh

kolesterol dari LDL. Walaupun demikian, jumlah kolesterol yang bisa diserap

sebuah sel ada batasnya. Oleh karena itu, makan banyak lemak jenuh atau makan

makanan yang kandungan kolesterolnya tinggi akan berakibat kadar LDL dalam

darah tinggi. Kadar LDL dalam darah dianggap penting dalam hubunganya dengan

terbentuknya plak pada arteri. Oleh karena itu, LDL menjadi sasaran (target) terapi

pencegahan PJK (Smeltzer, 2014).

Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL dalam darah, umumnya kita

membandingkan dengan angka standar yang dibuat oleh NCEP yaitu :

1) Optimal = 100 mg/dl atau kurang

23
24

2) Mendekati optimal = 100-129 mg/dl

3) Garis batas tinggi = 130-159 mg/dl

4) Tinggi = 160-189 mg/dl

5) Sangat tinggi = 190 mg/dl atau lebih

c. High Density Lipoprotein (HDL)

HDL bersifat protektif terhadap kemungkinan pengendapan

atherosclerosis di dalam arteri. Bila kadar HDL dalam darah rendah, risikoterhadap

PJK pun meningkat. Sebaliknya, bila HDL tinggi, risiko PJK menurun. Meskipun

sebagian besar kolesterol dalam darah dibawa (carried) oleh LDL,jumlah sedikit

yang dibawa oleh HDL cukup berarti. Oleh karena itu, amat penting kadar

kolesterol HDL diperiksa, terutama bila seseorang mempunyai sejarah keluarga

yang memiliki PJK prematur, serangan jantung, angina pectoris, atau stroke. Untuk

menilai tinggi rendahnya kadar LDL dalam darah, umumnya kita membandingkan

dengan angka standar yang dibuat oleh NCEP yaitu :

1) Angka HDL rendah = 40 mg/dl atau kurang

2) Angka HDL tinggi = 60 mg/dl atau lebih

d. Very Low Density (VLDL)

VLDL disintesis di hati, berfungsi untuk transport lemak. Di dalam darah

VLDL mengalami lipolisis sehingga berubah menjadi remnant yang kaya akan

kolesterol VLDL disebut juga kolesterol jahat karena dalam pembuluh darah akan

membentuk plak pada dinding arteri. Plak akan bercampur dengan protein dan

kalsium dan hal ini menyebabkan aterosklerosis yang dikaitkan dengan risiko tinggi

terhadap serangan jantung.

24
25

3. Ringkasan ambang batas profil lemak

Dari tabel 2, di bawah ini terlihat bahwa angka ambang batas untuk mereka

yang telah terkena PJK atau telah ada penyumbatan pada arteri lebih ketat

dibandingkan dengan mereka yang tidak ada indikasi terkena PJK.

Tabel 2
Ringkasan Ambang Batas Profil Lemak

Bagi mereka yang tidak ada tanda-tanda Bagi


PJK (mg/dL) penderita
PJK dan PJK
ekuivalen
Risiko Risiko Risiko Risiko
Rendah Sedang Tinggi Rendah
(Normal)
Trigliserida <150 151-199 200-500
Total <200 201-239 >240 <150
Kolesterol >60 - <40
HDL <130 131-160 >161 <100
LDL (optimal)
Rasio <4,5
Kol. Total
HDL
Rasio LDL <3,0
HDL
Sumber : Detection, Evaluation, dan Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(Adult Treatment Panel III), National Institute of Health, September 2002, hlm II-7.

25
26

D. Status Gizi

1. Pengertian

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang

dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan za-zat gizi di dalam

tubuh. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup

zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan

fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada

tingkat setinggi mungkin. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi

kurang, status gizi normal dan status gizi lebih (Almatsier, 2005).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Status gizi merupakan faktor yang terdapat dalam level individu (level

yang paling mikro). Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah asupan

makanan dan penyakit infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi yaitu

ketahanan pangan di keluarga, pola asuh anak, dan lingkungan kesehatan yang

tepat, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan (Simarmata, 2009).

3. Penilaian status gizi

Status gizi dapat dinilai dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak

langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan dengan cara

Antropometri, Klinis, Biokimia, dan Biofisik. Penilaian status gizi secara tidak

langsung dapat dilakukan dengan cara statistic vital, faktor ekologi, dan survei

konsumsi makanan (Supariasa, Bakri dan Fajar 2001).

26
27

Penilaian status gizi dengan cara antropometri yaitu pengukuran dimensi

tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai

jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan yang kemudian

menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar lengan atas, lingkar kepala,lingkar

dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak dibawah kulit (Supariasa, Bakri dan Fajar,

2001).

Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa diatas 18 tahun.

IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.

Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit)

lainnya seperti adanya edema, asites dan hepatomegali. Batas ambang IMT

ditentukan dengan merujuk ketentua FAO/WHO , ynag membedakan batas ambang

untuk laki-laki dan perempuan.

Penilaian berat badan berdasarkan IMT menggunakan batas ambang

seperti dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2001).

Tabel 3
Kategori Batas Ambang IMT

Kategori Batas Ambang


Kurus Kekurangan berat badan tingkat < 17,0
Berat
Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5
Ringan
Normal > 18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat > 25,0-27,0
Ringan
Kelebihan berat badan tingkat > 27,0
Berat
Sumber : Pedoman Praktis Pemantauan Status Gizi, Jakarta. Hlm. 4. Depkes,1994.

27
28

4. Risiko akibat status gizi lebih terhadap kejadian PJK

Status gizi lebih atau obesitas mempunyai pengertian sebagai kelebihan

energi dalam bentuk lemak dan mempunyai efek samping terhadap kesehatan.

Obesitas berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner karena aterosklerosis,

meningkatkan terjadinya angina pectoris, dan kematian mendadak. Lebih dari

sepertiga populasi di Amerika Serikat mebgalami kelebihan berat badan (Sudoyo,

et all, 2011).

Risiko penyakit jantung iskemik akan meningkat jika berat badan (BB)

lebih dari 20% di atas normal (Andarmoyo dan Nasriati, 2012). Obesitas

mempercepat aterosklerosis pada individu di bawah usia 50 tahun. Secara umum,

obesitas berkaitan dengan hipertrigliserida, hiperkolesterolemia, gangguan

toleransi glukosa, dan hipertensi (Sudoyo, et all, 2011 ; Andarmoyo dan Nasriati,

2012).

5. Hubungan status gizi awal, kadar profil lipid dan lama hari rawat pasien

PJK

Sejumlah studi di Michigan-USA, yang meneliti lebih dari 4.000 orang,

membuktikkan bahwa status gizi lebih dan obesitas mempunyai kadar total

kolesterol, LDL, dan trigliserida lebih tinggi, bila dibandingkan dengan status gizi

normal. Artinya, semakin memiliki status gizi lebih dan obesitas kadar profil lipid

semakin tidak normal yaitu kadar kolesterol meningkat, LDL meningkat,

trigliserida meningkat dan HDL yang rendah yang dapat menyebabkan terjadinya

PJK (Sudoyo, et all, 2011). Sedangkan, berdasarkan hasil penelitian Iskandar pada

tahun 2017 yang dilakukan di RS Umum Meuraxa Banda Aceh disebutkan bahwa

28
terdapat hubungan kadar profil lipid dan status gizi terhadap pasien PJK.

Subjek yang mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m² (status

gizi lebih) 2,7kali lipat terkena PJK.

Obesitas juga dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sehingga

terjadi perubahan kadar profil lipid yang abnormal, yaitu kolesterol

meningkat, LDL meningkat, trigliserida meningkat dan HDL yang rendah.

Peningkatan jaringan adiposa pada kasus obesitas berkaitan dengan

peningkatan kadar profil lipid (Waspadji, 2003 ; Iskandar, dkk., 2017 ;

Sudoyo, et all, 2011). Status gizi dan peningkatan kadar profil lipid

berkaitan dengan lama hari rawat. Semakin panjanghari lama rawat maka

risiko terjadinya penurunan status gizi dan peningkatan kadar profil lipid

akan besar begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian (Thomas,

E dan E 2007) pada penelitian 64 sampel di Amerika Serikat dari 53%

pasien yang mengalami malnutrisi. Diketahui bahwa terdapat hubungan

yangbermakna antara status gizi dengan lama hari rawat (r = 0,250, P =

0,046). Pasien malnutrisi memiliki lama hari rawat yang lebih panjang 1

hari dibandingkandengan pasien yang memiliki status gizi baik (Z = -0,988,

P = 0,323). Hal tersebutberimplikasi terhadap biaya perawatan (Help Care

Cost).

c. Data Penunjang Pasien


Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya ISK infeksi pernafasan
dan infeksiluka.

29
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
a. Urutan Kegiatan
No Uraian Kegiatan TANGGAL 15-27 AGUSTUS 2022

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1. Pembukaan PKL Tematik IPE


2022

2. Konsolidasi internal kelompok


untuk pembagian keluarga
binaan

3. Perwakilan mahasiswa
datang/survey di lokasi
keluarga binaan

4. Pengumpulan materi untuk


pengkajian kasus keluarga
binaan

Menyiapkan berkas-berkas
yang akan dibawa saat
kunjungan ke rumah pasien

5. Kegiatan kunjungan ke rumah


keluarga binaan hari pertama

- Pengkajian dengan
keluarga binaan
- Pengumpulan data kasus
keluarga binaan

30
6. Merekap dan mengolah data
sesuai template

7. Melakukan perencanaan untuk


kunjungan ke rumah keluarga
binaan untuk kedua kalinya

- Perencanaan intervensi
- Melakukan persiapan untuk
intervensi
- Perencanaan implementasi
- Melakukan persiapan
implementasi
- Pembuatan leaflet
- Merencanakan kegiatan
untuk pembelian bingkisan
yang akan diberikan kepada
pasien
8. Kegiatan kunjungan ke rumah
keluarga binaan hari kedua

- Pelaksanaan intervensi dan


implementasi sesuai
jurusan masing-masing
- Pemberian bingkisan
terhadap keluarga binaan
9. Melakukan diskusi kelompok
untuk menyusun laporan
kegiatan keluarga binaan

10. - Pembagian tugas untuk


menyusun laporan

31
- Membuat laporan kegiatan
keluarga binaan
11. - Melakukan konsul bersama
dosen pembimbing dari
hasil penyusunan laporan
kegiatan keluarga binaan
- Pengeditan video kegiatan
12. Penyelesaian penyusunan
laporan kegiatan keluarga
binaan dan penyelesaian
pengeditan video kegiatan

13. Pemaparan pelaporan hasil


kegiatan

b. POA (Planning Of Action)

N Masalah Tujuan Rencana Metode Media Tempat Wakt Pelaksan


o Keluarg Kegiatan u an
a Binaan
1. Pasien 1. Untuk 1. Melakukan 1. 1.Formulir Rumah Sabtu, Luring
Jantung mengkaji/mengi wawancara Wawan pemeriksa pasien 20 oleh
Koroner dentifikasi dengan pasien an (Pandug Agust jurusan :
cara
pasien untuk o 5A No us
2. Auto- 1. Perawa
memperoleh data 2. Peme : 07 , 2022
2. Untuk
pasien check 3 in Medokan 2. Bidan
monitoring riksaan
1 (Multi- Ayu,
tekanan darah, 2. Melakukan 3. TLM
3. Eduka Monitorin Rungkut,
kadar gula pemeriksaan ttv,
g System) Surabaya 4. TGM
darah, asam pemeriksaan gula si/penyul )
urat, kolestrol darah, asam urat, uhan 3. Easy 5. TREM
dan Hb dalam kolesterol dan Hb Touch
tubuh pasien GCHb 6. Sanitas
3. Lingkung
3. Untuk Mengidentifikasi 4. Alat n
membantu penyebab rasa pemeriksa
32
mengurangi rasa sakit kepala yang an TTV
sakit kepala dirasakan oleh (tensi,
pada pasien pasien stetoskop,
thermomet
4. Untuk 4. Menganjurkan
er)
memantau untuk istirahat
dengan deteksi yang cukup, 5. Poster
adanya makan sedikit dan leaflet
kambuhnya tetapi sering,
sesak jangan langsung
makan makanan
5. Untuk
yang berat dulu
memberikan
(apalagi jika
penyuluhan
dipagi hari),
dengan edukasi
meminum
minuman yang
hangat (teh jahe
dan susu),
memakan biscuit,
5. Melakukan
penyuluhan
dengan
memberikan
edukasi kepada
pasien dan
keluarga tentang
penanganan
pertama waktu
pasien kambuh
2. Kesehata Untuk 1. Melakukan 1. 1. Rumah Senin, Luring
n pada monitoring anamnesa Wawan pasien 22 oleh
Formulir
rongga kesehatan gigi mengenai (Pandug Agust jurusan :
cara pemeriksa
mulut pada rongga kesehatan gigi o 5A No: us
1. Perawa
pasien mulut pasien pada rongga 2. Peme an gigi 07 , 2022
serta mulut pasien Medokan 2. Bidan
riksaan
pengetahuan 2. Alat Ayu,
2. Melakukan 3. TLM
tentang cara 3. Eduka Rungkut,
edukasi cara sonde,
pemeliharaan Surabaya 4. TGM
pemeliharaan si/penyul kaca
kesehatan gigi )
kesehtaan gigi uhan 5. TREM
dan mulut mulut,
dan mulut pada
ibu hamil, yaitu
meliputi makanan
33
dan minuman pinset, 6. Sanitas
yang baik untuk eksavator Lingkung
kesehatan gigi n
dan makanan 3. Senter
yang perlu
dihindari, cara 4. Leaflet
menyikat gigi
yang benar dan
baik, membei
saran untuk
periksa gigi
minimal 6 bulan
sekali,

FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA


PKL TEMATIK IPE POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Puskesmas / PKM Dusun/RT/RW Pandugo gang 5A/7


Desa
Medokan
Ayu
Nama Tanggal 20 Agustus 2022
Mahasiswa/Jurusan Pengkajian
F. DATA KELUARGA
Nama Kepala Tn. N Bahasa sehari-hari Jawa ,
Keluarga
Indonesia
Alamat Rumah & Pandugo Yankes terdekat, Jarak Puskesmas
Telp
gang 5A/7 Medokan Ayu
Pekerjaan Karyawan Alat transportasi Sepeda Motor
Swasta
Agama & Suku Islam/Jawa Status Kelas Sosial
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hu Umu JK S Pen Pek Stat TTV Status
r
b u di erj us (TD, Imunis
dg k dika aan Gizi N, S, asi
n u n Saat (TB, P) Dasar
K Ter Ini BB,
K ak BMI
34
hir )

2.Ny.S Istri 58 P Jaw Sd IRT Tb : TD : Tidak


a 156 120/80 Lengkap
Bb : N : 78
73 S : 36,3
BMI : P : 20
2. Tn.A Anak 27 L Jaw SMK Karya Tb : - Lengkap
Perta a wan 165
ma swasta Bb :
72
BMI :
3. Tn.T Anak 17 L Jaw SMP Pelajar Tb : TD : Lengkap
Kedua a 166 100/60
Bb : N : 83
54 S : 36,5
BMI : P : 20
4. Ny.W Istri 24 P Jaw SMK IRT Tb : TD : Lengkap
anak a 156 130/70
perta Bb : N : 90
ma 43 S : 36,5
BMI : P : 20
5. An.F Anak 2,5 P Jaw - - Tb : 85 - Lengkap
dari a Bb :
Tn.A 10
dan BMI :
Ny.W

LANJUTAN
Riwayat
Status Kesehatan Penyakit/ Alergi
No Nama Alat Bantu/
Saat ini
Protesa
2. Ny.S - Kolesterol + Riwayat Penyakit
Asam Lambung Sekarang :
Klien terkadang merasa
perut terasa nyeri jika
salah makan dan klien
mudah lelah serta
terdapat nyeri pada
tungkai kaki
Riwayat penyakit
dahulu:
Klien mengatakan tahun
2019 didiagnosis
penyakit Jantung
Koroner dengan nyeri
dada hingga tembus ke
punggung
2. Tn.N - Sehat -
3. Tn.F - Sehat -
4. Ny.W - sehat -
5. An.F - sehat -
5-
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Ny A mempunyai masalah kesehatan yaitu

G. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap VI Keluarga dengan Anak dewasa
Tugas Perkembangan Keluarga :
√ Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Tugas yang dijalankan:
3. Ny. S mampu beradaptasi setelah kehilangan pasangannya
4. Ny. S mampu menjaga hubungan baik dengan anaknya,saudara maupun cucu

Bila Tdk dijalankan, sebutkan :-

H. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsional
Pola Komunikasi : Keluarga dapat mengemukakan penapat dengan jelas dan saat seseorang mengemukakan
pendapatnya dapat menjadi pendengar yang baik

Peran Dalam Keluarga :√ Tdk Ada Masalah Ada Masalah


Peran dalam keluarga :
1. Ny. S (Orang tua) : Sebagai pengharmonis keluarga dan membantu Ny. W untuk merawat rumah
2. Tn. N (Kepala Keluarga) : Perannya sebagai pencari nafkah
3. Ny. G (Istri) : perannya membantu merawat rumah
4. An. F (Anak Ny.W dan Tn.N) :
5. Tn.F(anak kedua Ny.S) : Sebagai anak yaitu belajar dengan rajin dan membantu orang tua

Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai Ada Konflik


Nilai/Norma Keluarga :
7. Nilai agama : Menjalankan sholat 5 waktu
8. Nilai moral & kesusilaan : Melakukan PHBS & menjaga attitude
9. Nilai dominan : Dalam mengapai sesuatu selalu ikhtiar dan berdo’a
10. Nilai kesopanan : Dalam keluarga tersebut mengajarkan untuk tidak menyela pembicaraan orang lain
11. Nilai Estetika : Keluarga selalu merapikan lingkungan sekitar tempat tinggal
12. Nilai adat istiadat : Dalam keluarga tersebut jika ada anggota keluarga yang meninggal maka terdapat
beberapa acara seperti 7 hari setelah meninggal

Pengambilan keputusan dalam keluarga :

Keluarga dalam pengambilan kepetususan dengan berunding


I. FUNGSI KELUARGA

Fungsi Afektif √ : Berfungsi Tdk Berfungsi


Fungsi afektif keluarga :
3. Keluarga menunjukkan sikap terbuka dengan pendapat orang lain
4. Saling menghargai pendapat
Fungsi Sosial √ : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi sosial keluarga :
3. Ny. S pernah mengikuti posyandu lansia beberapa bulan yang lalu. Dan sekarang tidak mengikuti
posyandu lansia kembali
4. Ny.S mengikuti kegiatan pengajian di daerahnya


Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Fungsi Ekonomi : Pendapatan ekonomi keluarga mencukupi kebutuhan anggota keluarga

J. POLA KOPING KELUARGA

Mekanisme koping : √ Efektif Tidak Efektif


Mekanisme koping keluarga :
3. Menyelesaikan masalah secara bersama yaitu berdiskusi
4. Mengikuti kegiatan sosial masyarakat yaitu pengkajian
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak ada masalah atau stressor yang membuat kesehatan menjadi
buruk
DATA PENUNJANG KELUARGA air :
(BELUM DIREVISI) 0,5 m
Rumah dan Sanitasi □ Tempat Sampah:
Lingkungan Kepemilikan tempat sampah
□ Kondisi Rumah ;Ya/Tidak* Jenis :
Type rumah : permanen / Tertutup/Terbuka *
semi
permanen
* Lantai :
tanah/plester/keramik,lainnya
…. Kepemilikan rumah :
sendiri / sewa* □ Rasio Luas Bangunan Rumah
□ Ventilasi : dengan Jumlah Anggota Keluarga
Baik (10-15% dari luas lantai) (8m2/orang) Ya/Tidak *
: ya/tidak* Jendela setiap hari ……………………………………
dibuka : ya/tidak* ……
Kondisi rumah beersih dan PHBS Di Rumah Tangga
pencahayan dari ventilasi juga □ Jika ada Bunifas, Persalinan
bagus dan Oksigen keluar masuk ditolong oleh tenaga kesehatan :
juga bagus Ya/ Tidak*
□ Pencahayaan/peneranga .................................................................
........
n Rumah Matahari/PLN :
□ Jika ada bayi, Memberi ASI
Ada/ Tidak
ekslusif : Ya/ Tidak*
Penerangan menggunakan
□ jika ada balita, Menimbang
lampu dan cahaya
balita tiap bulan : Ya/ Tidak*
matahari di siang hari Menggunakan air bersih untuk makan &
□ Peralatan elektronik yang ada minum
: Ya/ Tidak*
di Rumah : Ada/ Tidak*
□ Menggunakan air bersih untuk
Sebutkan : Handphone , Tv , kebersihan diri: Ya/ Tidak*
Radio
□ Mencuci tangan dengan air bersih &
□ Saluran Buang sabun
Limbah : : Ya/ Tidak*
Tertutup/terbuka* □ Melakukan pembuangan
Saluran buang limbah langsung sampah pada tempatnya : Ya/
ke aliran sungai Tidak*
□ Air Bersih :
□ Menjaga lingkungan rumah
Sumber air bersih:
tampak bersih ya/tidak,
sumur/PAM/sungai/lain-
Rumah Klien tampak bersih dan
lain*, sebutkan
rapi.
PAM (observasi dan validasi)
Kualitas air: Bersih □ Mengkonsumsi lauk dan pauk
□ Jamban Memenuhi
tiap hari : Ya/ Tidak*
Syarat : Kepemilikan □ Menggunakan jamban sehat : Ya/
jamban : ya/tidak* Tidak*
Jenis jamban : leher □ Memberantas jentik di rumah
angsa/cemplung*
sekali seminggu :Ya/ Tidak*
Jarak septic tank dengan sumber (menguras, mengubur, menutup)
□ Makan buah dan sayur
setiap hari : Ya/ Tidak
□ Melakukan aktivitas fisik
setiap hari : Ya/ Tidak*
□ Tidak merokok di dalam
rumah : Ya/ Tidak*
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN
ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:
□ Ada □ Tidak , karena Anaknya,karena khawatir akan kondisi Ny. S
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : □ Ya □

Tidak, Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami Ny. S


3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
□ Ya □ Tidak , Keluarga tidak mengetahui penyebab dari PJK yang dialami Ny. S
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
□ Ya □ Tidak , Keluarga belum mengetahui gejala yang ditimbul akibat PJK
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
bila tidak diobati/dirawat :
□ Ya □ Tidak, Khawatir jika tidak diobati penyakit Ny.S tidak Sembuh
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
□ Keluarga □ Tetangga , ……………………………………………………………
□ Kader □ Tenaga kesehatan, yaitu Dokter dan PKM Medokan Ayu
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
□ Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
□ Perlu berobat ke fasilitas yankes
□ Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
□ Ya □ Tidak,jelaskan upaya yang dilakukan yaitu memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
Ya □ Tidak , Jelaskan keluarga hanya bergi ke yankes apabila terdapat masalah kesehatan saja
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya: □ Ya □ Tidak, jelaskan Membeli obat alternative terlebih dahulu untuk mengurangi
gejala yang dirasakan

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
□ Ya □ Tidak, jelaskan klien saat ini mengkonsumsi obat serta mengatur pola makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
□ Ya □ Tidak, jelaskan
keluarga masih belum bisa melakukan pencegahan dengan benar
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
□ Ya □ Tidak, jelaskan menanyakan pada Tenaga Kesehatan di PKM Medokan Ayu serta Ibu Kader
Lansia

KEMANDIRIAN (Program Nasional)


KELUARGA Perkesmas
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika
2. Menerima yankes sesuai
memenuhi kriteria 1& 2
rencana
3. Menyatakan masalah Kemandirian II : jika
kesehatan secara benar memenuhi kriteria 1 s.d 5
4. Memanfaatkan faskes sesuai
anjuran Kemandirian III : jika
5. Melaksanakan perawatan memenuhi kriteria 1 s.d 6
sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika
6. Melaksanakan tindakan
pencegahan secara aktif memenuhi kriteria 1 s.d 7
7. Melaksanakan tindakan
promotif secara
aktif

Kategori
: Kemandiria Kemandiria

nI n II

Kemandiria Kemandiria

n III n IV
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
PENG ANGGOTA
KAJIA KELUARGA
N
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5
Lokasi - - -
Tipe - - -
Durasi - - -
Intensitas - - -
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung - - -
Cemas normal - -
Disorientasi normal - -
Depresi normal - -
Menarik diri normal - -
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis - - -
Akral Dingin - - -
Diaporesis - - -
Jaundice - - -
Luka - - -
Mukosa mulut kering - - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - - -
Wheezing - - -
Ronchi - - -
Akumulasi sputum - - -
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria - - -
Hematuria - - -
Frekuensi - - -
Retensi - - -
Inkontinensia - - -
PENGKAJIAN ANGGOTA KELUARGA
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - -
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - - -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan - - -
kanan/ Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat Tidak ada
alergi obat
Jenis obat yang dikonsumsi 1.concor
1,25 mg
Tablet 1x1
2.
Simvastatin
20 mg
Tablet 1x1
3. Miniaspi
80 mg
Tablet 1x1
4. Nitrokaf
Miokard 2,5
mg 1x1
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium patologi klinik RSUD HAJI Jawa Timur


ANGGOTA
PEMERIKSAAN KELUARGA
LABORATORIUM 1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak 89
Asam Urat
Cholesterol 19
9
Hb

MENGETAHUI :
Nama dr.Enny Tanggal/ 30/05/2022
Koordinator Tandatangan

Pemeriksaan menggunakan GCU EASYTOUCH


ANGGOTA
PEMERIKSAAN KELUARGA
LABORATORIUM 1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak 10
5
Asam Urat
5,6
Cholesterol 18
5
Hb

MENGETAHUI :
Nama Grace Tanggal/ 27/08/2022
Koordinator Tandatangan
PERENCANAAN (LANGKAH-LANGKAH IPE)

LANGKAH- URAIA
LANGKAH N
1. Identifikasi Fakta Klien mengatakan gampang lelah serta
nyeri pada tungkai kaki dan klien
mengatakan jika salah makan klien mual
dan terkadang sampai muntah bewarna
kuning
2. Masalah Utama Kolesterol : Nyeri pada tungkai kaki dan
terkadang pusing
Asam Lambung : klien mengalami mual
jika salah makan

3. Rumusan Masalah Apa Penyebab penyakit Kolesterol?


Apa tanda gejala penyakit Kolesterol?
Bagaimana cara penanganan Kolesterol?
Apa Penyebab penyakit GERD?
Apa tanda gejala penyakit GERD?
Bagaimana cara penanganan GERD?

4. Data Tambahan TD : 120/80


N : 78
S : 36,3
P : 20

5. Learning Issues  Jurusan Keperawatan


yang Mungkin  Bagaimana cara menangani apabila
Terjaring muncul tanda gejala kolesterol?
 Apakah klien mampu memahami apa
itu kolesterol?
 Bagaiman tanda dan gejala pada
Kolesterol?
 Apakah klien mengetahui pola makan
yang sesuai untuk pasien asam
lambung?
 Bagaimanakah tanda dan gejala GERD
yang dialami klien?
 Bagaimana pemahaman GERD oleh
klien?
 Apakah klien cara mengatasi GERD
jika naik?
 Jurusan Kebidanan
1. Apakah pasien tau tanda gejala awal
kolestrol
2. Apakah pasien dapat memahami tentang
penyakit kolestrol
3. Apakah pasien tau bagimana mencegah
dan mengobati kolestrol
4. Apakah pasien tau pola makan yang benar
untuk menjaga kesetabilan kolestol agar
tidak naik
5. Pola makan seperti apa yang di butuhkan
untuk mencegah kolestrol terjadi
 Jurusan TLM
1. Apa saja pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan untuk menunjang diagnosa
pasien?
2. Bagaimana kondisi profil lipid pasien?
3. Apakah pasien perlu melakukan
pemeriksaan gula darah?
4. Apakah pasien perlu melakukan
pemeriksaan lanjutan?
 Jurusan TGM
1. Bagaimana kondisi rongga mulut
pasien?
2. Bagaimana cara oral hygiene yang
dilakukan pasien?
3. Apakah pasien mengetahui bahaya
dari sisa akar dan fokal infeksi?
4. Apakah pasien mengetahui cara
memelihara kesehatan gigi dan
mulut?
 Jurusan Sanitasi Lingkungan
1. Bagaimana kondisi sanitasi rumah
pasien?
2. Apakah pasien dan keluarga pasien
menerapkan pola hidup bersih dan
sehat (PHBS)?
 Jurusan TEKMED
1. Apakah alat medis yang digunakan
sebagai penunjang untuk
mendiagnose sudah terkalibrasi dan
menghasilkan niai atau data yang
akurat?

2. Bagaimana cara agar user memahami


SOP penggunaan alat agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemeriksaan
?

3. Apakah setelah digunakan alat


tersebut sudah dilakukan
maintenance atau pemeliharaan
dengan baik?

6. Analisis Masalah

7. Hipotesis

8. Referensi Terkait

9. Solusi Penanganan  Jurusan Keperawatan


Kasus tiap Profesi  Edukasi terkait penyakit Kolesterol
serta tanda dan gejala maupun
penyebab
 menjelaskan tujuan dan prosedur
pola makan pada pasien kolesterol
 Edukasi mengenai Pola makan yang
benar pada pasien kolesterol
 mengidentifikasi kemampuan
memahami edukasi pola makan
 menganjurkan untuk kepatuhan
dalam minum obat selama 6 bulan
dan kontrol rutin tiap bulan pada
fasilitas kesehatan terdekat.
 edukasi mengenai penyakit GERD
serta tanda gejala maupun penyebab
 menganjurkan untuk diet sesuai
anjuran
 edukasi menganai Pola Makan
 menganjurkan untuk patuh minum
obat
 menganjurkan untuk mengatur 3 J
(Jadwal , Jenis , Jumlah) Makanan
dan Minum
 memberikan pendidikan kesehatan
tentang pola hidup bersih dan sehat

 Jurusan Kebidanan
1.Memberi tau pasien tentang tanda
gejala kolestrol agar pasien dapat
memahami dan mengantisipasi
2. Memberi pemahaman bagimana
dampak yang akan terjadi kepasien
tentang bahaya kolestrol
3. Memberi tahu tetntang pencegahan
dengan memium ramuan ramuan
tradisional atau obat yang di anjurkan
oleh dokter sebagai bentuk pertolongan
pertama
4. Mmeberitau pasien membatasi
makanan yang tinggi lemak,
mengurangi makanan yang di goreng ,
lebih ke makan makanan yang tumis
atau kuah agar membatasi lemak yang
pada tubuh
5. Pasien dapat memasak dengan
menggunakan minimal minyak seperti
sayur yang direbus, tidak sering makan
goreng gorengan ataupun daging
dagingan yang mengandung banyak
lemak
6. Mmeberi konseling pada pasien
untuk sering berjalan jalan dipagi hari
agar tidak merasa cepat capek jika
melakukan kegiataan.

 Jurusan TLM
 Melakukan pengambilan sampel pada
pasien
 Melakukan pemeriksaan
GDP/2JPP/acak, asam urat dan
Cholesterol pada pasien.
 Melaporkan hasil pemeriksaan
penunjang untuk membantu diagnosa
pasien.
 Memberikan informasi kepada pasien
terkait pemeriksaan yang dilakukan
 Menganjurkan melakukan pemeriksaan
rutin minimal 3 bulan sekali, khususnya
untuk memastikan kadar kolestrol
pasien turun hingga mencapai nilai
normal.
 Jurusan TGM
1. Melakukan pemeriksaan pada
rongga mulut pasien
2. Edukasi pasien tentang sisa akar dan
fokal infeksi
3. Edukasi pasien tentang pengertian
karang gigi, penyebab karang gigi
dan cara mencegah karang gigi
4. Edukasi pasien tentang pentingnya
memelihara kesehatan gigi dan
mulut dengan melakukan sikat gigi
minimal 2x sehari saat pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
dan melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut ke klinik
gigi min 6bulan sekali
5. Edukasi pasien dan keluarga pasien
ttg cara menyikat gigi dengan teknik
dan waktu yang benar
 Jurusan Sanitasi Lingkungan
1. Melakukan inspeksi pada rumah
pasien
2. Edukasi pasien dan keluarga untuk
selalu menerapkan pola hidup
bersih dan sehat
3. Sosialisasi terkait hygiene dan
sanjitasi rumah sehat kepada
pasien dan keluarganya
 Jurusan TEKMED
1. Melakukan uji fungsi terhadapa alat
ukur untuk mendiagnose sebelum
digunakan pada pasien dan
Melakukan kalibrasi secara rutin
seseuai dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh badan kalibrasi
swasta atau BPFK agar alat tersebut
tidak menyebabkan kesalahan saat
mendiagnosa dan pengukuran yang
dilakukan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Biasanya kalibrasi
ini dilakukan 3 bulan sekali atau
minimal setahun sekali.
2. Memberikan edukasi SOP
penggunaan alat ke user atau
melakukan training ke user sebelum
alat tersebut siap digunakan hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
dalam mendiagnosa.
3. Melakukan pengecekan atau
pemeliharaan secara rutin pada alat
agar alat tersebut memiliki lifetime
penggunaan alat tidak berkurang dan
masih dapat digunakan secara
semestinya.


PLANNING OF ACTION (POA)

No Masa Tuju Renc Meto Med Temp Wak Pel Kete


an de ia at tu
lah ana ak- ra-
kelua kegia san nga
rga tan a n
binaa
n
1

4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Renca Ttd
Implement na penanggu
No Kegiatan asi & Evaluasi
Tinda ng jawab
. Hasil k
Lanju
t
Pengakjian Hasil Klien Merencana
1 wawancara kooperatif dan kan
mampu intervensi
menjawab masing”
semua Jurusan
pertanyaan
yang diajukan

4
Lampiran:

1. Peta Wilayah

22
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama
Dentamira Anggata Rohmadona
Mahasiswa
NIM
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus Menghubungi pasien untuk melakukan
5
2022 kunjungan
20 Agustus
6
2022
21 Agustus
7
2022
22 Agustus
8
2022 Merekap ulang data pasien
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022
25 Agustus Melakukan diskusi bersama terkait
11
2022 Implementasi pasien
26 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal dibutuhkan
12
2022 pasien
27 Agustus
13
2022
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan melengkapi
14
2022 pengisian LOGBOOK individu.

23
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama Amalia Adiana Fachima
Mahasiswa
NIM P27833321095
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Diskusi terkait rencana pengkajian pasien
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus
5
2022 Mengkonfirmasi kunjungan pasien
20 Agustus
6
2022
21 Agustus
7
2022
22 Agustus
8
2022
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022
25 Agustus
11
2022
26 Agustus
12
2022
27 Agustus
13
2022
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.

24
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama Grace
Mahasiswa
NIM P27834119026
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus Menghubungi pasien untuk melakukan
5
2022 kunjungan
20 Agustus Melakukan kunjungan pertama pasien
6
2022 bersama pendamping
21 Agustus Mengumpulkan dokumentasi selama
7
2022 kunjungan pertama
22 Agustus Merekap ulang data pasien untuk bagian
8
2022 ATLM
23 Agustus Melakukan pengisian LOGBOOK individu
9
2022 dan mengerjakan laporan bersama
24 Agustus Mencari dan mempersiapkan alat GCU
10
2022 untuk menunjang pemeriksaan pasien
25 Agustus Melakukan diskusi bersama terkait
11
2022 Implementasi pasien
26 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal
12
2022 dibutuhkan pasien
27 Agustus
13
2022 Melakukan kunjungan kedua pasien
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.

25
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Rifda Atiqoh


Mahasiswa
NIM P27825121065
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana dengan
1 pembimbing
2022
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus
6 Kunjungan pertama kepada keluarga binaan (pengkajian)
2022
21 Agustus
7
2022 Mengumpulkan dokumentasi
22 Agustus
8
2022 Merekap ulang data pasien
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022 Melakukan diskusi terkait implementasi
25 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal
11
2022 dibutuhkan pasien
26 Agustus
12
2022 Melakukan diskusi terkait implementasi
27 Agustus
13
2022 Melakukan diskusi terkait implementasi
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.

26
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Maria Elisabeth Ines Kleden


Mahasiswa
NIM P27825119026
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana dengan
1 pembimbing
2022
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus
6 Kunjungan pertama kepada keluarga binaan (pengkajian)
2022
21 Agustus
7
2022 Mengumpulkan dokumentasi
22 Agustus
8
2022 Merekap ulang data pasien
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022 Melakukan diskusi terkait implementasi
25 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal
11
2022 dibutuhkan pasien
26 Agustus
12
2022 Melakukan diskusi terkait implementasi
27 Agustus
13
2022 Melakukan kunjungan kedua pasien
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.

27
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

Nama Wafiq Nur Azizah


Mahasiswa
NIM P27838119036
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Diskusi terkait rencana pengkajian pasien
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus
5
2022 Mengkonfirmasi kunjungan pasien
20 Agustus
6
2022
21 Agustus
7
2022
22 Agustus
8
2022
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022
25 Agustus
11
2022
26 Agustus
12
2022
27 Agustus
13
2022
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.

28
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA

Kelompok : Kelompok 10 B IPE


Keluarga sasaran : Ny. ?
Kunjungan ke Nama kegiatan Frekuensi Sasaran Jumlah
kegiatan sasaran
1 Melakukan 1 Ny. ? 1
kunjungan
pertama untuk
melakukan
pengkajian yang
didampingi oleh
pembimbing
dari puskesmas.
2 Melakukan 1 Ny. ? 1
kunjungan
kedua untuk
melakukan
intervensi dan
edukasi yang di
damping oleh
pembimbing
dari puskesmas
dan kampus.

29
ANGGARAN BIAYA

No. Kebutuhan Satuan Jumlah Harga Total


Satuan
1. Susu Low Fat 1 1 Rp. 33.190 Rp. 33.190
2. Hand Wash 1 1 Rp. 16.200 Rp. 16.200

3. Diabetamil Sweet 1 1 Rp. 24.900 Rp. 24.900

4. Sikat gigi 1 1 Rp. 6.990 Rp. 6.990

5. Pepsodent 1 1 Rp. 9.990 Rp. 9.990

6. Roll On 1 1 Rp. 16.900 Rp. 16.900


Jumlah Rp. 108.170

30
31
KASUS 3
IBU HAMIL
KELOMPOK
X̵ C

32
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTERPERSONAL
EDUCATION (IPE) KELOMPOK 10-C
KASUS IBU HAMIL

Dosen Pembimbing:
1. drg. Sri Hidayati, M.Kes
2. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes

Disusun Oleh :
Rosa Permata Sari Str Kebidanan 2019 (P27824419041)
Rizqi Rizal Habib Str Keperawatan 2019 (P27820719030)
Dewi Lia Listyawati Str Sanitasi Lingkungan 2019 (P27833319010)
Rahma Indah Adelata Str Sanitasi Lingkungan 2019 (P27833319028)
Azela Anggiani Azahra Str Teknologi Laboratorium Medis 2019 (P27834119010)
Ayu Novriani Str Terapis Gigi & Mulut 2019 (P27825121050)
Nabila Surayya Saidah Str Teknik Rekayasa Elektromedis 2019 (P27838119026)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


TAHUN AJARAN 2022/2023

33
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 34
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 35
BAB I ....................................................................................................................................... 37
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 37
A. Latar belakang ........................................................................................................... 37
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 38
C. Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 38
D. Manfaat...................................................................................................................... 39
BAB II...................................................................................................................................... 40
HASIL KEGIATAN & PEMBAHASAN ............................................................................ 40
A. Planning of action...................................................................................................... 40
B. Hasil pengkajian ........................................................................................................ 44
PHBS Di Rumah Tangga ..................................................................................................... 46
C. Pembahasan kegiatan ................................................................................................ 60
D. Rencana tindak lanjut ................................................................................................ 77
BAB III .................................................................................................................................... 80
PENUTUP ............................................................................................................................ 80
A. Kesimpulan................................................................................................................ 80
B. Saran .......................................................................................................................... 80

34
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan
Interprofessional Education Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya di Puskesmas Medokan
Ayu, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 15-27 Agustus 2022.

Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
tugas Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education pada tingkat keluarga atau
komunitas.

Dengan segala rendah hati, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Ibu drg. Sri Hidayati, M.Kes selaku dosen pembimbing kami yang telah memberi masukan
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education ini.
3. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberi masukan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education
ini.
4. Bapak Ibu Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya atas bimbingan
dan pengarhannya selama kegiatan pembelajaran Interprofessional Education berlangsung
5. Keluarga binaan yang telah kami kunjungi yang begitu hangat menerima kami untuk
melakukan pengkajian hingga implementasi
6. Serta semua pihak yang telah banyak membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu

Semoga dengan adanya laporan ini kami dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Mengingat adanya kelemahan, dan keterbatasan serta masih jauhnya dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat diharapkan untuk menjadikan Laporan ini lebih
baik

35
Surabaya, September 2022

Penyusun

36
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat tinggi yaitu
sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2020). Di tengah situasi
pandemi COVID-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak. Angka kematian ibu
meningkat sebanyak 300 kasus dari tahun 2019 menjadi 4.400 kematian ibu pada tahun
2020 (Kompas, 2021). Berdasarkan komunikasi data Kemenkes RI, jumlah kematian
ibu pada tahun 2021 mengalami peningkatan kasus kematian ibu sebesar 443 kasus
sehingga kematian terbanyak tahun 2021 dikarenakan COVID-19 dengan persentase
40% (Dinkes Jabar, 2022)
Tingginya angka kematian ibu (AKI) adalah karena kehamilan dengan risiko
tinggi. Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012). Kehamilan risiko tinggi
adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau
meninggal sebelum kelahiran berlangsung.
Karakteristik bu hamil diketahui bahwa salah satu faktor penting penyebab
kehamilan risiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun dapat
dikatakan sebagai usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia 35 tahun dimana
kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami penurunan kemampuan untuk
bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak
anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari
4. Faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi seorang ibu hamil berisiko tinggi adalah
keadaan gizi yang kurang baik, status kesehatan gigi yang kurang baik, keadaan sanitasi
rumah yang kurang baik, dan tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Praktik kerja lapangan tematik IPE (Interprofessional Education) adalah proses
pembelajaran praktik langsung di lapangan untuk memberikan pengalaman nyata bagi
mahasiswa sekaligus merupakan wadah untuk dapat menyumbangkan pengetahuan
secara langsung kepada masyarakat secara melembaga. Bentuk pelayanan yang
dilakukan mengutamakan usaha-usaha promotif, preventif, dan tidak mengabaikan

37
pelayanan kuratif dan rehabilitative, serta mampu menggerakkan peran serta
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan praktik kerja lapangan tematik IPE di wilayah Puskesmas Medokan Ayu,
Kota Surabaya mulai tanggal 22—31 Agustus 2022 yang dilaksanakan oleh mahasiswa
antar jurusan program studi D-IV di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Berdasarkan hasil
pengkajian data dan analisa yang telah dilakukan dapat ditentukan beberapa masalah
pada tingkat keluarga yang juga telah ditindak lanjuti selama kegiatan praktik kerja
lapangan tersebut.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh peserta IPE berupa asuhan pada keluarga yang
telah dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari berbagai macam profesi diantaranya bidan,
perawat, sanitarian, kesehatan gigi, teknik laboratorium medik, dan teknik rekayasa
elekro-medis pada keluarga sasaran berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan
pada keluarga tersebut. Melalui asuhan pada keluarga diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan kesehatan sehingga dapat menciptakan perilaku kesehatan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana POA interprofesional kolaborasi pada kasus ibu hamil risiko tinggi?
2. Bagaimana hasil kegiatan interprofesional kolaborasi pada kasus kehamilan risiko
tinggi?
3. Bagaimana pembahasan interprofesional kolaborasi pada kasus kehamilan risiko
tinggi?
4. Bagaimana rencana tindak lanjut interprofesional kolaborasi pada kasus Kehamilan
risiko tinggi?

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifkasi masalah keluarga asuhan dengan
menggunakan pendekatan manajemen IPE (Interprofessional Education) bebasis
keluarga serta dapat melaksanakan praktik kerja lapangan tematik IPE
(Interprofessional Education).
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif

38
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian yaitu diagnosa atau
masalah
c. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan keluarga yang akan diberikan sesuai
diagnosa
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memahami pengertian terhadap cara berfikir dan bekerja secara
interprofesional sehingga dapat memahami adanya ketergantungan dan
kerjasama antar profesi
b. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang
diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada di masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pelayanan kesehatan
sesuai kompetensi nya masing-masing di masyarakat.
d. Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat khususnya di lokasi
PKL, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
a. Untuk meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat di bidang kesehatan.
3. Bagi Institusi
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE
(Interprofessional Education) selanjutnya.
b. Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan informasi dan panduan
dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE (Interprofessional
Education) selanjutnya.

39
BAB II

HASIL KEGIATAN & PEMBAHASAN

A. Planning of action
PLANNING OF ACTION
PKL TEMATIK IPE PUSKESMAS MEDOKAN AYU JAWA TIMUR, SURABAYA
15 – 27 AGUSTUS 2022
Tanggal
No Kegiatan
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pembukaan
1
Praktik
Pembekalan
2 dengan
Pebimbing
Diskusi
Menentukan
3
Keluarga
Binaan
Melakukan
4 Pengkajian ke
Keluarga
Mengolah Hasil
5
Pengkajian &

40
Menyusun
Rencana
Tindakan
Persiapan
6
Tindakan
Melakukan
7 intervensi
edukasi
Evaluasi Dan
8
Pelaporan

No. Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga .
Binaan
1. Kesehatan Untuk 1. Melakukan 1. Wawancara Phantum dan Rumah Sabtu, 20 TGM Terl
pada rongga monitoring anamnesa mengenai 2. Praktik sikat gigi pasien Agustus aks
mulut kesehatan gigi kesehatan gigi pada menyikat gigi 2022 ana
rongga mulut pasien 3. Ceramah (Jl. Medayu
pasien pada rongga
2. Melakukan edukasi (edukasi/pen Utara 10.00
mulut pasien
cara menyikat gigi yuluhan) No.132A WIB
serta
pengetahuan yang baik dan benar, RT 3/RW
(30
serta edukasi sesuai 13)
cara menyikat menit)
masalah kesehatan
gigi yang baik
gigi dan mulut yang
dan benar dialami pasien

41
2. Medical Untuk Melakukan 1. Wawancara Alat auto click, Rumah Sabtu, 20 TLM Terl
check up memonitoring pemeriksaan gula 2. Pemeriksaan GCU easy touch pasien Agustus aks
gula darah kadar gula darah menggunakan gula darah dan strip merk 2022 ana
alat GCU 3. Edukasi (Jl. Medayu
pasien darah pasien easy touch.
Utara 10.00
selama masa
No.132A WIB
hamil.
RT 3/RW
(10
13)
menit)

3. Ibu hamil Survei kondisi Tindak lanjut pada 1.Wawancara Hand scoon Rumah Sabtu, 20 Sanitasi Terl
dengan rumah dan tahap intervensi 2. Observasi pasien Agustus Lingkungan aks
resiko tinggi wawancara mengacu pada hasil rumah 2022 ana
observasi dan (Jl. Medayu
terkait PHBS
wawancara Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
(30
13)
menit)
4. Ibu hamil Mengontrol Melakukan 1. Wawancara Rumah Sabtu, 20 Kebidanan Terl
multigravid kesehatan ibu pemeriksaan dan 2. Pemeriksaan pasien Agustus aks
a dengan edukasi selama masa ibu hamil 2022 ana
kehamilan 3. Pemeriksaan (Jl. Medayu
jarak dekat
KIA Utara 10.00
4. Edukasi No.132A WIB
RT 3/RW
(30
13)
menit)

42
5. Ibu hamil Mengontrol Melakukan pemeriksaan 1. Wawancara Tensimeter Rumah Sabtu, 20 Keperawatan Terl
kesehatan ibu TTV 2. Pemeriksaan pasien Agustus aks
hamil dan TTV 2022 ana
(Jl. Medayu
keluarga
Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
(15
13)
menit)
6. Ibu hamil Rumah Sabtu, 20 TREM Terl
pasien Agustus aks
2022 ana
(Jl. Medayu
Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
13)

43
B. Hasil pengkajian
1. Pengkajian data

Nama Puskesmas / Desa PKM Medokan Ayu Dusun/RT/RW Jl. Medayu Utara No.132
Nama Mahasiswa /Jurusan Kelompok 10C Tanggal Pengkajian 20 Agustus 2022

2. Data keluarga

Nama Kepala Keluarga Tn. W Bahasa sehari-hari Indonesia


Alamat Rumah & Telp Jl. Medayu Utara No. 132 Yankes terdekat, Jarak 2,6 KM
Pekerjaan Swasta Alat transportasi Motor
Agama & Suku Islam / Jawa Status Kelas Sosial Menengah

3. Data anggota keluarga

No Nama Hubungan Umur Jenis Su ku Pendi Pekerj Status gizi (TB, TTV (TD, N, S, RR) Status
kelamin dikan aan Saat BB, Imunisasi
Terak Ini BMI) Dasar
hir
1. Tn. W Kepala 53 L Jawa SMA Swasta TB:157 cm TD:140/90 mmhg, Hepatitis B 2x
keluarga BB:88 kg N:80x/menit DPT 3x
BMI:35,7 S;37O C Polio 4x
RR:22x/menit Campak 1x

44
2. Ny. U Anggota 45 P Jawa SD IRT TB:150 cm TD:110/70 mmhg, Hepatitis B 2x
keluarga BB;44 kg N:78x/menit, DPT 3x
BMI:19,5 S:36,8O C Polio 4x
RR:20x/menit Campak 1x

4. Lanjutan

No. Nama Alat Bantu/ Protesa Status Kesehatan Saat Ini Riwayat Penyakit/ Alergi

1. Tn. W Tn. W mengatakan menggunakan Tn. W mengatakan tidak ada keluhan Tn. W mengatakan tidak memiliki riwayat
alat bantu membaca (kacamata) apapum penyakit dan alergi

2. Ny. U Ny. U mengatakan tidak Ny. U G4P3A0 dengan keluhan mual, Ny. U mengatakan tidak memiliki
menggunakan alat bantu apapun muntah/vomiting, pusing dan tidak riwayat penyakit dan alergi
nafsu makan

45
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Ny. S mengatakan mengeluh pusing, mual dan
muntah,

A. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah
memasuki masa tua dan tahap usia lanjut.
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt
Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : Keluarga mampu menjalan perkembangan keluarga
saat ini.

A. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pola Komunikasi baik jika ada konflik selalu di
selesaikan dengan komunikasi
B. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
C. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : khawatir akan masalah kesehatan yang dihadapi saat
ini

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan
PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah
□ Jika ada Bunifas, Persalinan
Type rumah : permanen/semi permanen*
ditolong oleh tenaga kesehatan :
Lantai :
Ya/ Tidak*
tanah/plester/keramik,lainnya….
.....................................................................
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* ....
 Ventilasi : □ Jika ada bayi, Memberi ASI
Baik (10-15% dari luas lantai) : ya/tidak* ekslusif : Ya/ Tidak*
.....................................................................

46
Jendela setiap hari dibuka : ya/tidak* ....
□ jika ada balita, Menimbang
kondisi rumah bersih dan pencahayaan dari
ventilasi juga bagus dan oksigen keluar masuk balita tiap bulan : Ya/ Tidak*
.....................................................................
juga bagus ....
 Pencahayaan/penerangan Rumah Menggunakan air bersih untuk makan &
minum
Mataharu/PLN : : Ya/ Tidak*
Ada/ Tidak* .....................................................................
....
Penerangan menggunakan lampu dan cahaya □ Menggunakan air bersih untuk
matahari di siang hari kebersihan diri: Ya/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah : .....................................................................
....
Tertutup/terbuka*
□ Mencuci tangan dengan air bersih &
Sluran buang limbah langsung ke aliran
sabun
sungai
: Ya/ Tidak*
 Air Bersih : .....................................................................
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain- ....
lain*, □ Melakukan pembuangan

sebutkan. : PAM sampah pada tempatnya : Ya/


Kualitas air: Bersih Tidak*
.....................................................................
....
 Jamban Memenuhi Syarat : □ Menjaga lingkungan rumah
Kepemilikan jamban : ya/tidak* tampak bersih ya/tidak,
Jenis jamban : Tertutup/Terbuka* Rumah Klien tampak bersih dan
Jarak septic tank dengan sumber air : 0,5 m rapi.
(observasi dan validasi)
 Tempat Sampah:
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* □ Mengkonsumsi lauk dan pauk
Jenis : Tertutup/Terbuka * tiap hari : Ya/ Tidak*
.....................................................................
....
………………………………………………… □ Menggunakan jamban sehat : Ya/
Tidak*
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah .....................................................................
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak * ....
□ Memberantas jentik di rumah
sekali seminggu :Ya/ Tidak*
…………………………………………………
(menguras, mengubur, menutup)
.....................................................................
....
□ Makan buah dan sayur setiap
hari : Ya/ Tidak
.....................................................................
....
□ Melakukan aktivitas fisik
setiap hari : Ya/ Tidak*

47
□ Tidak merokok di dalam
rumah : Ya/ Tidak*
.....................................................................
....
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak*
.....................................................................
....

Tabel 5. Data Penunjang Keluarga

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak, karena
Suami khawatir akan kondisi Ny. U
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : 
Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
 Ya  Tidak , Hingga saat ini klien belum memahami akibat dari penyakit yang diderita
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
 Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
bila tidak diobati/dirawat :
 Ya  Tidak , Khawatir jika tidak diobati penyakit Ny.U tidak sembuh
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , ……………………………………………………………
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu : PKM Medokan Atu
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir

48
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
 Ya  Tidak, jelaskan kontrol setiap bulan ke fasilitas terdekat
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak ,
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
yang dialaminya:  Ya  Tidak, jelaskan Rutin kontrol ke fasilitas terdekat
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan Klien saat ini mengkonsumsi obat serta mengatur pola makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan suami mensupport klien untuk sembuh
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan Menanyakan pada Tenaga Kesehatan di PKM Medokan Ayu
Tabel 6. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Kesehatan Anggota
Keluarga

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1& 2
3. Menyatakan masalah kesehatan
Kemandirian II : jika memenuhi
secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I
Kemandirian II

49
v Kemandirian III
Kemandirian IV

Tabel 7. Kemandirian Keluarga

PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU


PENGKAJIA ANGGOTA
N KELUARGA
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5
Lokasi - - -
Tipe - - -
Durasi - - -
Intensitas - - -
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung - - -
Cemas - - -
Disorientasi - - -
Depresi - - -
Menarik diri - - -
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis - - -
Akral Dingin - - -
Diaporesis - - -
Jaundice - - -
Luka - - -
Mukosa mulut kering - - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - - -
Wheezing - - -
Ronchi - - -
Akumulasi sputum - - -
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria - - -
Hematuria - - -
Frekuensi - - -
Retensi - - -
Inkontinensia - - -
PENGKAJIA ANGGOTA

50
N KELUARGA
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - + -
=
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - + -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/ Kaki - - -
kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat - - -
Jenis obat yang dikonsumsi - - -

PEMERIKSAAN PENJUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANGGOTA KELUARGA
1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak - 133 - ̵ ̵
Hb - 14,1 ̵ ̵ ̵
Golongan darah - O (+) ̵ ̵ ̵
HbSag - ̵ ̵ ̵ ̵

51
HIV ̵ ̵ ̵ ̵ ̵
Sifilis ̵ ̵ ̵ ̵ ̵

MENGETAHUI

Nama Tanggal/
Koordinator Tandatangan

52
 Data Subjektif
1. Biodata

Nama : Ny. U Nama Suami : Tn. W

Umur : 45 tahun Umur : 53 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa Suku / Bangsa : Jawa

Pendidikan : SD Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : SWASTA

Alamat : Jl. Medayu Utara No.132

No.hp : 0813-3389-6672

2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan masih mengalami morning sickness, mual,
muntah/vomiting, pusing, dan tidak nafsu makan

3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 16 Mei 2022
HPL : 20 Februari 2023
Siklus : lancar
Periode siklus : 5-7 hari
Banyaknya : banyak
Fluor albus : tidak ada fluor albus
4. Riwayat Perkawinan
Menikah ke :2
Usia menikah : 44 tahun
Lama menikah : 7 bulan

53
5. Riwayat Obstetri yang lalu

Kehamilan Persalinan BBL Nifas KB

hamil penyul pem tem status peno tempa t kompli JK BB T B ko Hi ASI la ko met lama ko
ke it eriks pat persali long kasi mpl du ma mp ode pakai mpli
kompl a nan ika p/ m me lika kasi
ikasi si ati net si
eki
1 - Bidan Pkm normal Bidan m - L 2800 g 48c - hid  2th - pil 1 bln Tidak
m up cocok
2 - Bidan Pkm normal Bidan pkm - P 3000 g 49c - hid  2th - - - -
m up
3 - Bidan Pkm normal Bidan pkm - L 2900 g 49c - hid  2th - - - -
m up
4 hamil ini

54
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Keluhan / trimester : morning sickness, pusing (TM 1)
Gerakan janin pertama : belum terasa
Penyuluhan yang didapat : gizi seimbang
Imunisasi TT : sudah melakukan imunisasi TT

7. Riwayat Kesehatan Klien

Ibu tidak sedang menderita atau memiliki riwayat penyakit seperti : paru, DM, jantung,
epilepsy, hati, penyakit psikologis, ginjal, malaria, hipertensi, PMS, HIV/AIDS .

1. Riwayat Kesehatan Keluarga Klien


Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, jantung, Gemeli,
Psikosis.

9. Pola aktivitas sehari hari


• Nutrisi
Pola makan : teratur/tidak teratur
Menu seimbang : selalu/sering/kadang
Gangguan nutrisi : tidak ada gangguan nutrisi
• Eliminasi
Berapa kali sehari : BAB 1× sehari, BAK 5-6× sehari
Terasa sakit : ya/tidak
Gangguan eliminasi : tidak ada gangguan eliminasi
• Pola aktivitas sehari-hari
Mandiri/dibantu : mandiri
Gangguan aktivitas : tidak ada gangguan
• Istirahat
Lama tidur : 6-7 jam sehari
Gangguan istirahat : tidak ada gangguan istirahat
• Pola seksual
Frekuensi : 1x selama kehamilan
Dispareuni : ya/tidak
Gangguan seksual : tidak ada gangguan seksual

55
• Personal Hygiene
Mandi sehari : 2× sehari
Membersihkan rambut : 1× sehari
2. Keadaan psikologi sosial budaya
Kehamilan ini diinginkan : ya/tidak
Suami mendukung kehamilan ini : ya/tidak
Keluarga mendukung : ya/tidak
Budaya keluarga yang merugikan : tidak ada

 Data Objektif
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
S : 36.8º C
N : 78 x/menit
RR : 20x/menit
TD : 110/70 mmHg, tensi miring 110/65 mmHg
BB / TB : 44 kg / 150 cm
LILA : 28 cm
IMT : 19,5
ROT : 5 mmHg
MAP : (2(DBP) + SBP)/3
: (2(70) + 110)/3
: 83,3
2. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Bersih, tidak ada benjolan, berwarna hitam
b) Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, kelopak mata normal
c) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan vena jugularis
d) Payudara : Simetris, puting susu menonjol,tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri,ASI belum keluar.

56
e) Abdomen
TFU : 9 cm
DJJ : belum ada
Leopold I : 3 jari diatas simfisis
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
f) Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
g) Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
h) Ekstremitas
Atas : Kanan : tidak ada kelainan
Kiri : tidak ada kelainan
Bawah : Kanan : tidak ada kelainan, tidak ada varises
Kiri : tidak ada kelainan, tidak ada varises

3. Pemeriksaan Laboratorium (20 Juli 2022)


Hb : 14,1 g/dL
Golongan darah :O
Protein urin : negatif
Urin reduksi : negatif
USG : belum dilakukan
HbSag : non reaktif
HIV : non reaktif
Sifilis : non reaktif

57
Kegiatan ini dilakukan dengan perizinan Puskesmas Medokan Ayu, Ibu Fero
yang berperan sebagai pembimbing lapangan kelompok 10-C dalam melakukan
kegiatan pembinaan terhadap keluarga.

Berikut ini adalah kegiatan intervensi dari masing-masing jurusan kepada


keluarga binaan, yaitu :

a. Kebidanan
 Melakukan anamnesa dan pengkajian data subjektif terhadap Ny. U
 Melakukan pengkajian data objektif yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital
dan pemeriksaan fisik pada Ny. U
 Menanyakan keluhan yang dialami Ny. U selama kehamilan trimester 1,
didapat Ny. U memilii keluhan morning sickness seperti mual, muntah,
pusing, kurang nafsu makan, dan tidak bisa makan nasi.
b. Keperawatan
 Melakukan wawancara seputar kesehatan ibu dan keluarga
 Melakukan pemeriksaan TTV
c. Kesehatan Lingkungan
i. Melengkapi data penunjang keluarga
ii. Melakukan observasi rumah sehat di rumah Ny. U
iii. Melakukan wawancara terkait kesehatan lingkugan pada Ny. U
d. Teknologi Laboratorium Medis
i. Melakukan wawancara mengenai rutin tidaknya MCU, sebelum
pemeriksaan GCU apakah sudah mengkonsumsi sesuatu.
ii. Melakukan pemeriksaan GCU
iii. Memberikan sedikit penyuluhan tentang gula darah dan makanan minuman
yang harus dihindari.
e. Kesehatan Gigi
i. Melakukan pemeriksaan subyektif dengan wawancara mengenai
identitas pasien, keluhan pada rongga mulut, dan riwayat kesehatan gigi
dan mulut.
ii. Melakukan pemeriksaan objektif, yaitu dengan memeriksa keadaan
rongga mulut pasien menggunakan alat diagnostic set.

58
iii. Melakukan intervensi sesuai keluhan utama pada rongga mulutnya,
melakukan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
serta melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
menggunakan media panthum gigi dan sikat gigi.
f. Teknologi rekayasa Elektro-medis
 Memastikan alat GCU telah dikalibrasi terlebih dahulu

59
C. Pembahasan kegiatan

1. Pengkajian Kesehatan Keluarga


Ny.U (45 tahun) merupakan seorang ibu rumah tangga dan istri dari Tn.S (53 tahun).
Mereka tinggal di sebuah kamar kos yang beralamat Jalan Medayu Utara No.132A
RT3/RW13, Kota Surabaya. Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat mereka yaitu
Puskesmas Medokan Ayu.
Ny.U sedang hamil dan sering merasakan pusing, mual, serta muntah. Pada
pemeriksaan subjektif Ny.U melalui wawancara mengenai keluhan pada rongga mulut dan
riwayat kesehatan gigi, didapatkan adanya karang gigi. Suami Ny.U dalam keadaan sehat
dan tidak terdapat keluhan.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah memasuki masa tua dan tahap usia
lanjut. Keluarga mampu menjalankan perkembangan keluarga saat ini. Komunikasi yang
terjadi pada keluarga Ny.U terjalin dengan baik. Pembagian peran dalam keluarga juga
tidak terdapat kendala karena keluarga saling membantu dan mendukung. Penerapan
norma dalam keluarga berjalan dengan baik dengan adanya rasa saling menghormati satu
sama lain.
Fungsi afektif dan sosial terjalin dengan baik dibuktikan dengan keluarga yang saling
membantu dan komunikasi yang baik kepada tetangga sekitar. Fungsi ekonomi dalam
keluarga sudah cukup terbantu karena Tn.S bekerja sebagai wiraswasta dan Ny.U sebagai
ibu rumah tangga. Pola koping dalam keluarga berjalan dengan efektif karena keluarga
saling mendukung satu sama lain. Ada stressor yang dihadapi keluarga yaitu adanya
kekhawatiran terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya saat ini.

2. Data Penunjang Keluarga


Dilakukan pemeriksaan dan penilaian sanitasi rumah dan lingkungan serta PHBS di
rumah Ny.U pada tanggal 20 Agustus 2022. Ny.U dan suami bertempat tinggal di rumah
kos dengan tipe bangunan permanen dan berlantai keramik. Terdapat ventilasi (jendela)
yang ukurannya kurang dari 10% dari laus lantai dan tidak rutin dibuka setiap hari.
Pencahayaan di kamar Ny.U tergolong kurang karena tidak terdapat pencahayaan alami
dan dibantu lampu meskipun di siang hari. Kondisi dinding kamar kos lembab.

60
Terdapat saluran pembuangan air limbah yang tertutup. Penyediaan air berish dari
PDAM yang layak digunakan sebagai air bersih. Keluarga Ny.U tidak memiliki jamban
pribadi atau penggunaan jamban bersama dengan penghuni kos lainnya. Tempat sampah
terbuat dari plastik yang berada di depan kamar kos dan tidak tertutup. Rasio luas
bangunan dengan jumlah anggota keluarga tidak memenuhi syarat yaitu 6,4 m 2 dihuni 2
orang (standarnya yaitu 8 m2/orang).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagian besar telah dilakukan oleh Tn.S
dan Ny.U seperti diantaranya penggunaan air minum yang memenuhi syarat (air galon
baru), penggunaan air bersih PDAM untuk kebersihan diri dan mencuci, penerapan CTPS
sebelum makan dan setelah BAB, pembuangan sampah pada tempatnya, serta tidak ada
anggota keluarga yang mengonsumsi alkohol dan zat adiktif. Tindakan oleh Ny.U dan
suami yang tidak sesuai dengan PHBS yaitu kebiasaan menggantung pakaian dan
membiarkan alat makan kotor menumpuk, penggunaan jamban bersama dengan penghuni
kos lainnya, serta Tn. S yang merokok.

3. Pemeliharaan Kesehatan Keluarga


Berikut hasil pengkajian kemampuan keluarga Ny.U dlama melakukan tugas pemeliharaan
kesehatan anggota keluarga :
a. Adanya perhatian suami terhadap Ny.U/istrinya yang menderita sakit
b. Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami Ny.U
c. Ny.U dan suami belum memahami akibat dari penyakit yang diderita
d. Keluarga tidak mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialamu Ny.U
e. Keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami Ny.U bila tidak
diobati/dirawat dan merasa khawatir jika penyakit Ny.U tidak bisa sembuh
f. Keluarga biasa menggali informasi tentang masalah yang dialami Ny.U kepada tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas Medokan Ayu
g. Keluarga yakin dengan adanya masalah kesehatan pada Ny.U dengan berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan
h. Keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan Ny.U secara aktif melalui kontrol
rutin setiap bulan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat

61
i. Keluarga dapat melakukan cara perawatan anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya dengan rutin kotrol setiap bulan ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat
j. Keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami Ny.U dengan
mengonsumsi obat dan mengatur pola makan
k. Keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan Ny.U dengan adanya dukungan terhadap Ny.U untuk sembuh
l. Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan Ny.U dengan berkonsultasi pada tenaga kesehatan di Puskesmas
Medokan Ayu.

4. Kemandirian Keluarga
Observasi dan Interogasi yang telah kami lakukan terhadap kemandirian keluarga Ny.U
didapatkan hasil bahwa keluarga Ny.U termasuk dalam kategori Kemandirian III dengan
kriteria yang terpenuhi yaitu :
a. Menerima petugas puskesmas
b. Menerima yankes sesuai rencana
c. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
d. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
e. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
Keluarga Ny.U telah melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga sehingga keluarga
Ny.U sudah menunjukan kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan pada
anggota keluarganya, meliputi: pertama, keluarga Ny.U mampu mengenal berbagai
masalah kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga. Kedua, keluarga Ny.U
mampu memutuskan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga. Ketiga, keluarga Ny.U mampu
melakukan perawatan yang tepat sehari-hari di rumah. Keempat, keluarga Ny.U dapat
menciptakan dan memodifikasi lingkungan rumah yang dapat mendukung dan
meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarganya. Kelima, adalah keluarga Ny.U
mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengontrol kesehatan dan mengobati
masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga.

62
5. Asuhan Keluarga
Hasil asuhan kesehatan keluarga didapatkan data tekait fakta, masalah utama, dan data
tambahan yang berhubungan. Data yang telah diperoleh akan digunakan untuk
merumuskan learning issue dari tiap profesi, analisis masalah, hipotesis, dan solusi dari
masing-masing profesi.

6. Implementasi dan Evaluasi


No. Kegiatan Implementasi dan Evaluasi Rencana Tindak
Hasil Kegiatan Lanjut
1. Pembuatan - - Melaksanakan
kontrak kerja
asuhan kesehatan
dengan keluarga
keluarga
2. Pengkajian Didapatkan hasil Setelah dilakukan Melaksanakan
(Anamnesa, identifikasi kasus ibu pengkajian, dapat pemeriksaan
mengisi form hamil G4P3A0 UK 13- dilakukan secara subjektif
pengkajian data) 14 minggu dengan pemeriksaan dan objektif yang
keluhan morning lebih lanjut dilakukan oleh
sickness dan tidak mahasiswa
nafsu makan jurusan
keperawatan dan
kebidanan
3. Penyuluhan Mendemonstrasikan Kegiatan Pemenuhan
pemenuhan porsi makan yang baik demonstrasi nutrisi seimbang
nutrisi seimbang dan benar untuk berjalan dengan dapat diterapkan
bagi ibu hamil pasien, kebutuhan baik dan pasien dan dikonsumsi
kalori setiap trimester, bersedia oleh pasien
makanan yang tidak memenuhi nutrisi
dianjurkan dikonsumsi sesuai dengan
oleh ibu hamil. penyuluhan yang
diberikan
4. Pemeriksaan Didapatkan hasil - Seterusnya dapat
GCU pemeriksaan gula dipertahankan
menggunakan darah 133mg/dl konsumsi
alat easy touch makanan sehat
dan pola hidup
sehat

63
5. Penyuluhan Sosialisasi tentang Pasien Pasien dan
Perilaku Hidup PHBS yang harus memahami materi anggota keluarga
Bersih dan Sehat diterapkan di PHBS dalam yang lainnya bisa
(PHBS) kehidupan sehari-hari lingkup rumah menerapkan
dan pemberian tangga PHBS dimanapun
pemahaman sehingga mereka berada
pasien sadar akan khususnya di
pentingnya penerapan rumah sebagai
PHBS lingkungan
dimana mereka
melakukan
aktivitas dalam
durasu yang
paling lama.
6. Penyuluhan Sosialisasi dan praktik Pasien Pasien dan
tentang Cuci secara langsung memahami dan anggota keluarga
Tangan Pakai prosedur CTPS yang dapat yang lainnya bisa
Sabun (CTPS) benar sesuai 6 langkah mempraktikkan 6 menerapkan 6
dan air bersih cuci tangan langkah cuci langkah cuci
mengalir tangan dengan tangan dengan
baik baik dan benar
setiap selesai
buang air besar,
setelah
beraktivitas dan
sebelum makan.
7. Melakukan Melakukan penilaian Terdapat Pasien dan
penilaian kondisi berdasar pada formulir beberapa anggota keluarga
sanitasi rumah penilaian rumah sehat komponen yang yang lainnya
pasien meliputi komponen belum memenuhi lebih
langit-langit, dinding, standar rumah memperhatikan
lantai, sarana sanitasi, sehat. kondisi sanitasi
dan lain-lain. rumah dan
memiliki
kesadaran akan
pentingnya
melakukan
pencegahan
penyakit.
8. Penyuluhan Mendemonstrasikan Pasien dapat Menerapkan cara
tentang cara sikat mengenai cara sikat melakukan cara sikat gigi yang
gigi yang baik gigi yang baik dan sikat gigi yang baik dan benar
dan benar benar baik dan benar

64
9. Pemeriksaan Didapatkan hasil TTV Pasien dapat -
TTV pada ibu yang normal dan baik. mempertahankan
hamil dan menjaga
kesehatan tubuh
selama hamil dan
setelah hamil.
10. Manajemen Diskusi kelompok Kegiatan Pasien dan
kasus untuk menentukan intervensi keluarga dapat
rencana tindak lanjut berjalan dengan menerapkan pola
dari masing-masing lancar hidup sehat sesuai
profesi sehingga dengan
tercipta keterpaduan pengarahan yang
yang saling telah diberikan
melengkapi sehingga tercipta
keluarga yang
sehat dan
terhindar dari
penyakit.

Pembahasan :
Implementasi dari seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing
profesi dan berjalan dengan lancar. Dengan dilaksanakannya program IPE ini diharapkan
pasien dan keluarga dapat menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan pengarahan yang telah
diberikan sehingga tercipta keluarga yang sehat dan terhindar dari penyakit. Individu yang
sadar, mau dan mampu melakukan hal-hal positif dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
dapat berkontribusi dalam terciptanya Indonesia sehat.

Asuhan Kesehatan Berdasarkan Langkah-Langkah IPE :

Skenario Kasus
Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual
dan muntah nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian belakang, dan mempunyai
alergi cuaca dingin (gatal-gatal).
Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg dengan TB 150 cm dan hasil TTV
Ny.U, TD: 110/80 mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan lab GDP/2JPP/acak
133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.

65
Ketika dilakukan kunjungan dan pengamatan kondisi rumah, pasien tinggal di sebuah
kamar kos dengan kondisi sanitasi dan perilaku higiene diantaranya;
1. Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi syarat untuk dihuni 2 orang yaitu hanya
3,2 m2/orang (persyaratan layak hunian yaitu 8 m2/orang)
2. Terdapat ventilasi (jendela) tetapi tidak pernah dibuka
3. Pencahayaan alami kurang sehingga perlu bantuan lampu untuk penerangan meskipun
di siang hari
4. Tersedianya jamban sehat yang digunakan bersama-sama dengan penghuni kos lainnya
juga saluran air limbah yang tertutup
5. Penyediaan air bersih dari PDAM yang layak pakai (mandi, mencuci) dan air minum
dari air kemasan galon baru atau isi ulang yang direbus terlebih dahulu
6. Kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata rapi (baju yang digantung,
tumpukan piring/gelas bekas makan yang belum dicuci)

66
Tahap 1 Diskusi Kelompok Tugas Fasiliator
Penulis Skenario Kelompok X 3 IPE
Sasaran Pembelajaran Memahami penanganan pada masa kehamilan terlalu tua Bahwa diskusi saai ini mncakup
sasaran yang telah ditentukan
Lingkup Bahasan Pengetahuan tentang faktor penyebab kehamilan terlalu Fasiliator harus menggali pengetahuan
tua awal bila diskusi tidak berjalan (apabila
1. Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan terlalu tua tidak mampu menyebutkan
2. Pengetahuan penanganan kehamilan terlalu tua pengetahuan awal, cukup dicatat saja)
3. Pengetahuan pencegahan kehamilan terlalu tua
Pemicu Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke
Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual dan muntah
nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian
belakang, dan mempunyai alergi cuaca dingin (gatal-
gatal).
Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg
dengan TB 150 cm dan hasil TTV Ny.U, TD: 110/80
mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan
lab GDP/2JPP/acak 133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.

67
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).

Kata Baru (Kata Baru DJJ


adalah kata yang TFU
menurut anggota
kelompok sebagai kata
yang baru diketahuinya)
IDENTIFIKASI Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke
FAKTA Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual dan muntah
(Identifikasi fakta nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian
adalah fakta-fakta dari belakang, dan mempunyai alergi cuaca dingin (gatal-
pemicu yang dianggap gatal).
menjadi masalah / atau Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg
bagian dari masalah) dengan TB 150 cm dan hasil TTV Ny.U, TD: 110/80

68
mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan
lab GDP/2JPP/acak 133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).

MASALAH UTAMA Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke


Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual dan muntah
nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian
belakang, dan mempunyai alergi cuaca dingin (gatal-
gatal).
Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg
dengan TB 150 cm dan hasil TTV Ny.U, TD: 110/80
mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan
lab GDP/2JPP/acak 133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan

69
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).

RUMUSAN 1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian


MASALAH kehamilan terlalu tua ?
2. Bagaimana penanganan kehamilan terlalu tua ?
(Yaitu kalimat bertanya3. Apa saja upaya pencegahan pada kehamilan terlalu tua ?
yang dirumuskan
dengan mengacu pada
masalah utama dan data
lain di pemicu)

DATA TAMBAHAN 1. Pemeriksaan Antropometri


2. Pemeriksaan Laboratorium

70
(Dapat ditanyakan pada3. Pemeriksaan Lingkungan fisik
fasilitator) 4. Pemeriksaan Darah Lengkap
5. Pemeriksaan Intra oral
6. Pemeriksaan alat

Learning Issue yang7. Profesi Kebidanan


mungkin terjaring 1. Apakah pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi ibu
hamil trimester I telah terpenuhi
2. Apakah keluarga pasien mendukung kehamilan
Ny.U
3. Bagaimanakah cara mengatasi keluhan yang
dialami oleh Ny. U
4. Apakah Ny. U melakukan kunjungan antenatal care
selama masa kehamilannya
5.
6. Profesi Perawat
7. 1. Apakah pasien dalam perasaan yang baik?
8. 2. Apakah pasien rutin mengecek ke rumah sakit selama
masa kehamilan?
9. 3. Apakah pasien mempunyai riwayat penyakit turunan?

71
10.
11. Profesi Sanitarian
1. Apakah pasien dan keluarganya memahami penerapan
higiene dan sanitasi lingkungan rumah tinggal?
2. Bagaimana kondisi sanitasi lingkungan rumah pasien?
3. Bagaimana penerapan PHBS oleh pasien dan
keluarganya?

Profesi Terapis Gigi


1. Bagaimana kondisi rongga mulut pasien ?
2. Bagaimana tindakan oral hygiene yang dilakukan
sehari-hari ?
3. Bagaimana peran terapis gigi dan mulut dalam
memberikan edukasi kepada pasien mengenai
kesehatan gigi dan mulutnya ?

Profesi Teknologi Laboratorium Medis


1. Apakah pasien mempunyai riwayat penyakit
turunan gula darah?
2. Apakah pasien rutin Medical Check Up?
3. Bagaimana konsumsi makanan dan minuman
pasien setiap hari?

72
Profesi Teknik Elektro-medis
1. Apakah pasien pernah merasakan keanehan saat Medical
Check Up menggunakan alat?
Analisis Masalah 12.
Hipotesis
Solusi Penanganan Profesi Bidan
Kasus Tiap Jurusan 1) Pengkajian terhadap data subjektif dan data objektif
pasien ibu hamil trimester I
2) Memberikan KIE tentang gizi seimbang yang harus
dipenuhi oleh ibu semasa hamil melalui media leaflet
yang berisi dampak dari kekurangan nutrisi, nutrisi
yang dibutuhkan ibu hamil, makanan yang tida
dianjuran untuk ibu hamil, total kalori yang dibutuhkan
ibu hamil tiap trimester.
3) Menjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan yang
dirasakan oleh ibu hamil. Mengurangi rasa mual
muntah saat pagi hari yaitu dengan sarapan makanan
yang ringan-ringan seperti roti gandum

73
4) Memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan
unjungan antenatal care selama kehamilan

Profesi Perawat
1. Memberikan edukasi tentang menjaga diri selama masa
kehamilan
2. Memberikan pengkajian tentang pentingnya kesehatan
dan mood ibu terhadap anak yang dikandung

Profesi Sanitarian
1. Pengkajian melalui observasi rumah serta penilaian
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Sosialiasis kepada pasien dan keluarga tentang higiene
dan sanitasi rumah tinggal
3. Sosialisasi terkait penerapan PHBS bagi pasien dan
keluarganya
4. Sosialisasi melalui praktik secara langsung terkait cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dan air bersih mengalir.
Profesi Terapis Gigi

74
1. Memberikan edukasi sesuai masalah kesehatan gigi dan
mulut pada rongga mulut pasien, yaitu tentang karang
gigi
2. Memberikan edukasi tentang pemeliharaan kesehatan
gigi yang baik dan benar seperti :
a) Menyikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
b) Menjelaskan mengenai pemilihan pasta gigi dan
sikat untuk menghindari mual pada saat menyikat
gigi
c) Membersihkan lidah dengan pelan-pelan
d) Kurangi konsumsi makanan kariogenik
e) Rutin konsumsi makanan berserat dan berair
seperti buah dan sayuran
f) Flossing (Membersihkan sela-sela gigi
menggunakan benang gigi)
g) Rutin melakukan pemeriksaan gigi dimasa
kehamilan
3. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik
dan benar menggunakan media phantum gigi dan sikat
gigi.

Profesi Teknologi Laboratorium Medis


1. Memberikan informasi atau edukasi yang berhubungan
dengan gula darah.
2. Melakukan pemeriksaan gula darah
3. Menjelaskan kadar normal gula darah dan
penanganannya.

75
Profesi Teknologi rekayasa Elektromedis
1. Melakukan kalibrasi rutin terhadap alat yang digunakan
untuk memeriksa ibu hamil.

76
D. Rencana tindak lanjut
1. Kebidanan
Rencana tindak lanjut yang dilakukan dari jurusan kebidanan dilakukan
untuk mengurangi keluhan yang dialami oleh ibu hamil dan memberikan
edukasi kepada ibu hamil trimester I menjadi lebih baik dan semasa
kehamilannya tetap terjaga dan terpantau oleh tenaga kesehatan diwilayah
kerja puskesmas medokan ayu. Adapun rencana tinda lanjut yang
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Menjalin komunikasi terapeutik dengan ibu hamil
2) Memberikan KIE tentang gizi seimbang yang harus dipenuhi oleh ibu
semasa hamil menggunakan media leaflet
3) Menjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
ibu hamil. Mengurangi rasa mual muntah saat pagi hari yaitu dengan
sarapan makanan yang ringan-ringan seperti roti gandum serta minum
minuman hangat seperti wedang jahe untuk mengurangi rasa ingin
muntah/mual.
4) Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada trimester I dan cara
menyikapinya.
5) Menjelaskan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) sejak dini untuk meminimalisir keterlambatan
penanganan komplikasi
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan antenatal care ke
Puskesmas Medokan Ayu atau jika sewaktu ada keluhan

2. Keperawatan

Rencana tindak lanjut yang dilakukan dari jurusan keperawatan dilakukan


untuk menjaga kesehatan yang dialami oleh ibu hamil dan memberikan
edukasi kepada ibu hamil agar tetap sehat dan bugar serta terpantau oleh
tenaga kesehatan diwilayah kerja puskesmas medokan ayu. Adapun rencana
tindak lanjut yang dilaksanakan sebagai berikut :

77
1) Rutin memeriksa TTV
2) Memberikan edukasi tentang kesehatan selama masa kehamilan
3) Memberikan arahan tentng makanan dan minuman yang baik
dikonsumsi saat masa kehamilan

3. Sanitasi Lingkungan

Upaya tindak lanjut dari bidang Sanitasi Lingkungan dilakukan untuk


mencegah terjadinya keparahan ataupun timbulnya penyakit penyerta bagi
pasien akibat kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku higiene perorangan
yang buruk. Upaya tindak lanjut setelah dilakukannya pengkajian kondisi
sanitasi rumah dan penerapan PHBS oleh pasien dan keluarganya, yaitu :
a. Mengidentifikasi permasalahan kondisi higiene individu dan sanitasi
lingkungan rumah pasien berdasarkan hasil pengkajian sebelumnya
b. Melakukan tindak lanjut penyelesaian permasalahan higiene dan sanitasi
melalui sosialisasi diantaranya yaitu :
1) Kebiasaan membuka jendela setiap hari
2) Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menghilangkan segala
kondisi yang berpotensi sebagai sumber penyakit
3) Kehati-hatian dalam menggunakan jamban bersama
4) Rutin menguras bak mandi agar tidak digunakan nyamuk sebagai
tempat perindukannya
5) Tidak membiasakan perilaku menggantung pakaian yang berpotensi
sebagai tempat peristirahatan nyamuk
c. Sosialisasi terkait penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bagi pasien dan keluarga dengan tujuan terwujudnya keluarga yang sehat
dan terbebas dari penyakit
d. Sosialisasi melalui praktik secara langsung terkait langkah Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) dan air bersih mengalir agar diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti ketika mau makan, setelah buang air besar
dan setelah beraktivitas.

78
4. Terapis Gigi
Dari data anamnesa yang telah dilakukan, untuk rencana intervensi tindak
lanjut yang akan dilakukan perawat gigi adalah :
a. Menyikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur
b. Menjelaskan mengenai pemilihan pasta gigi dan sikat untuk menghindari
mual pada saat menyikat gigi
c. Membersihkan lidah dengan pelan-pelan
d. Kurangi konsumsi makanan kariogenik
e. Rutin konsumsi makanan berserat dan berair seperti buah dan sayuran
f. Flossing (Membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi)
g. Rutin melakukan pemeriksaan gigi dimasa kehamilan
h. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
menggunakan media phantum gigi dan sikat gigi.

5. Teknologi Laboratorium Medis


Rencana tindak lanjut yang dilakukan dari jurusan Teknologi Laboratorium
Medis berdasarkan data yang diperoleh adalah
a. Memberikan penyuluhan tentang makanan dan minuman yang harus
dikonsumsi agar gula darah tetap diatas nilai normal.
b. Mengingatkan untuk selalu rutin medical check up agar gula
darahnya tetap berada di nilai normal.

6. Teknik Elektromedis

Rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh jurusan Teknologi


Rekayasa Medis adalah mengkalibrasi alat alat yang digunakan saat
pemeriksaan ibu hamil selama masa kehamilan.

79
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
PKL Tematik IPE berbasis keluarga, One group Three Family (OGTF) merupakan
paduan dari dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
IPE ini telah dilakukan pada tanggal 15 hingga 27 agustus 2022.
Tanggal 20 dan 26 Agustus 2022 dilakukan kunjungan rumah terhadap keluarga binaan
yang sudah ditentukan sebelumnya serta langsung melakukan pengkajian pada klien
dengan melakukan pemeriksaan (TTV), observasi dan wawancara. Kemudian dilakukan
implementasi pada klien dan keluarga (memberikan edukasi terkait kasus), serta
dilakukannya evaluasi kepada keluarga binaan. Kegiatan yang kami lakukan mendapat
sambutan baik dari keluarga binaan. Pasien juga kooperatif dan melaksanakan tindakan
preventif secara aktif

B. Saran
1. Bagi Pasien dan Keluarga
- Perlu meningkatkan pengetahuan/wawasan mengenai kehamilan.
- Perlu meningkatkan kesadaran dan tekad untuk menjaga pola makan yang sehat,
mengurangi konsumsi makanan yang mengandung asin dan melakukan aktivitas
olahraga.
- Keluarga tetap mengoptimalkan kerjasama antar sesama anggota keluarga untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Bagi Institusi
- Perlunya pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
- Adanya system pemantauan dan pembahasan di fasilitas kesehatan mengenai kasus
yang dibina. Perlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan kepada masyarakat.

80
LAMPIRAN

LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Rosa Permata Sari (Kebidanan)
Mahasiswa
NIM
LOKASI PKL Medokan Ayu Utara no. 132a

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

81
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Rizqi Rizal Habib (Keperawatan)
Mahasiswa
NIM P27820719030
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

82
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Dewi Lia Listiyawati (Sanitasi Lingkungan)
Mahasiswa
NIM P27833319010
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

83
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Rahma Indah Adelata (Sanitasi Lingkungan)
Mahasiswa
NIM P27833319028
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

84
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Azela Anggiani Azahra (TLM)
Mahasiswa
NIM P27834119010
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

85
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Mahasiswa Ayu Novriani (TGM)
NIM P27825121050
LOKASI PKL Medokan Ayu Utara no. 132a

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

86
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Mahasiswa Nabila Surayya Saidah (TREM)
NIM P27838119026
LOKASI PKL Medokan Ayu Utara no. 132a

Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022

87
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA

Kelompok : Kelompok 10 C IPE


Keluarga sasaran : Ny. U
Kunjungan ke Nama kegiatan Frekuensi Sasaran Jumlah
kegiatan sasaran
1 Melakukan 1 Ny. U 1
kunjungan
pertama untuk
melakukan
pengkajian
yang
didampingi oleh
pembimbing
dari puskesmas.
2 Melakukan 1 Ny. U 1
kunjungan
kedua untuk
melakukan
intervensi dan
edukasi yang di
damping oleh
pembimbing
dari puskesmas
dan kampus.

88
ANGGARAN BIAYA

No. Kebutuhan Satuan Jumlah Harga Total


Satuan
1. Snack Roma 1 1 Rp. 8.800 Rp. 8.800
2. Sikat Gigi 1 1 Rp. 3.700 Rp. 3.700
3. Energen 1 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
4. Hand wash 1 1 Rp. 16.000 Rp. 16.000
5. So Klin 1 1 Rp. 9.100 Rp. 9.100
6. Susu Ibu hamil 1 1 Rp. 16.200 Rp. 16. 200
7. Foto copy 1 1 Rp. 4.000 Rp. 4.000
Jumlah Rp. 67.800

89
PETA WILAYAH

90
DOKUMENTASI KEGIATAN

91

Anda mungkin juga menyukai