Dosen Pembimbing :
1. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
2. Drg. Sri Hidayati, M.Kes
Disusun oleh :
Kelompok 10
Dosen Pembimbing :
3. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
4. Drg. Sri Hidayati, M.Kes
Disusun oleh :
Kelompok 10
2
LEMBAR PENGESAHAN
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada Kelompok 2 IPE sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE) di wilayah kerja Puskesmas Medokan Ayu
Surabaya. Peneliti menyadari tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari beberapa pihak,
kami tidak mampu menyelesaikan Laporan Kegiatan PKL Interprofesional Education (IPE)
ini tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan ini kepada:
1. Bapak drg Bambang Hadi Sugito, M.Kes, Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
2. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp, SST, M.Kes selaku Ketua Panitia IPE (Interprofesional
Education).
3. Ibu Fero selaku dosen pembimbing lapangan
4. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes selaku dosen pembimbing
6. Keluarga binaan yang telah bersedia kami bina selama 2 (dua) hari.
7. Rekan-rekan mahasiswa seluruh Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya, atas
motivasi dan kerjasama dalam menyusun makalah Interprofesi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas amal kebaikan kalian semua dan
senantiasa mencurahkan rahmat-Nya. Akhir kata kami berharap laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Kelompok 2 IPE dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun
4
KASUS 1
CA
ENDOMETRIUM
KELOMPOK X̵ A
5
LAPORAN KASUS CA ENDOMETRIUM
Dosen Pembimbing :
KELOMPOK X TIM A
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PRODI SARJANA TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2022/2023
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. berkat rahmat dan hidayah-Nya tim penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kelompok ini demi memenuhi tugas mata kuliah Interprofesional
Education dengan Kasus Ca Endometrium di Desa Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota
Surabaya.
Laporan ini ditulis oleh tim penyusun sebagai salah satu laporan penyelesaian kasus
kesehatan secara kompleks dengan meniliki di berbagai bidang sehingga melibatkan berbagai
profesi kesehatan juga sebagai pembelajaran untuk kolaborasi kerjasama interprofesi kesehatan
di Poltekkese Kemenkes Sruabaya. Dengan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Bapak drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, sebagai Direktus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya.
2. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing I kelompok X
interprofessional Education.
3. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes sebagai dosen pembimbing II kelompok X
interprofessional Education.
4. Seluruh dosen pengajar mata kuliah interprofessional Education.
5. Civitas akademik yang telah membantu dalam penyelesaian makalah interprofessional
Education.
6. Rekan-rekan mahasiswa seluruh Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya, atas
motivasi dan kerjasama dalam Menyusun makalah interprofessional Education.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
7
DAFTAR ISI
8
Apakah ada manifestasi pada rongga mulut terhadap Ca Endometrium ? .............................. 20
Bagaimana cara merawat gigi tiruan lepasan yang baik dan benar ? ...................................... 20
Bagaimana cara menjaga kesehatan pada rongga mulut ? ....................................................... 20
Jurusan Sanitasi Lingkungan ............................................................................................... 20
Beberapa kasus GERD dapat juga disebabkan oleh bakteri, sanitarian dapat mengambil
beberapa sampel yang berhubungan dengan makanan misalnya, swab ALT pada peralatan
makan, sampling air, dan sampling makanan yang dimakan oleh klien. ................................. 21
Jurusan TEKMED ................................................................................................................. 21
ANALISIS MASALAH........................................................................................................... 21
Ca Endometrium : .................................................................................................................... 21
Faktor keturunan ...................................................................................................................... 21
Pasca operasi : .......................................................................................................................... 21
Pasien merasa gatal pada bekas operasi ................................................................................... 21
2.3 Hasil Kegiatan ........................................................................................................... 26
A. DATA KELUARGA .................................................................................................... 26
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA................................... 27
C. STRUKTUR KELUARGA .......................................................................................... 27
D. FUNGSI KELUARGA ................................................................................................. 28
E. POLA KOPING KELUARGA ..................................................................................... 29
2.4 Data Penunjang Keluarga .......................................................................................... 30
2.5 Pembahasan ............................................................................................................... 38
2.6 Rencana Tidak Lanjut ............................................................................................... 38
BAB III.................................................................................................................................... 42
PENUTUP ............................................................................................................................... 42
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 42
3.2 Saran .......................................................................................................................... 42
Lampiran ................................................................................................................................ 44
1. Peta Wilayah ................................................................................................................. 44
2. Dokumentasi ................................................................................................................. 44
2.1 Kegiatan Kunjungan 1 ........................................................................................ 44
2.1 Kegiatan Kunjungan II ....................................................................................... 45
Lampiran Rekapitulasi Kegiatan .......................................................................................... 47
9
BAB I
PENDAHULUAN
11
f. Melatih cara berpikir inter disipliner dalam merumuskan, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi ide ataupun program kerja yang
berorientasi pada pemecahan maslah kesehatan.
1.4.2 Bagi Keluarga Binaan
a. Menambah wawasan dan informasi mengenai ca endometrium.
b. Mampu memahami cara perawatan mandiri ca endometrium.
12
BAB II
13
2.2 Rencana Kegiatan
No Masalah Tujuan Rencana Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga Kegiatan
Binaan
1. Lingkungan Untuk Melakukan Pemeriksaan, Wonoayu Kelompok Terlaksana
rumah yang monitoring dan pengkajian penyuluhan, 10/01/0 3A IPE 2022-
kurang sehat meningkatkan sanitasi diskusi, dan 2023
(PHBS) pengetahuan rumah dan tanya jawab
terkait sanitasi PHBS
rumah sehat
2. Kurangnya Untuk melihat Wawancara Wonoayu Kelompok Terlaksana
pengetahuan monitoring dan 10/01/0 3A IPE 2022-
tentang meningkatkan 2023
penyakit pengetahuan
GERD dan terkait penyakit
perawatan Post GERD dan
Op Ca perawatan Post
Endomatrium Op Ca
Endomatrium
3. Pengetahuan Untuk Melakukan Penyuluhan, Leaflet Wonoayu Kelompok Terlaksana
tentang monitoring edukasi diskusi, dan 10/01/0 3A IPE 2022-
pentingnya kesehatan gigi upaya sesi tanya- 2023
menjaga dan mulut pada promotif jawab
kesehatan gigi pasien
dan mulut
kurang
14
No Masalah Tujuan Rencana Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga Kegiatan
Binaan
4. Kurangnya Mengupayakan Melakukan Penyuluhan, Leaflet Wonoayu Kelompok Terlaksana
Pengetahuan perubahan edukasi diskusi, dan 10/01/0 3A IPE 2022-
mengenai sikap dan upaya sesi tanya- 2023
perawatan post perilaku pola promotif jawab
op ca makan sesuai
endometrium dengan anjuran
dan pola dan melakukan
makan yang perawatan
sesuai pada dengan sesuai
penyakit gerd
15
16
Perencanaan (Langkah-Langkah IPE)
Jurusan Kebidanan
Jurusan TLM
Jurusan TGM
Jurusan TEKMED
Faktor keturunan
Pasca operasi :
Jurusan TLM
1. Melakukan pemeriksaan
biopsy endometrium,
ontgen toraks, CT Scan,
MRI, positron emission
tomography (PET) Scan,
serta sistoskopi dan
proktoskopi. pemeriksaan
darah lengkap untuk
evaluasi adanya anemia
dan biomarker.
2. Melakukan pemeriksaan
asam urat dan kolestrol
dengan sampel darah
pasien
3. Melakukan edukasi
terhadap pasien tentang
siapa saja yang perlu
dipersiapkan sebelum
pengambilan sampel
4. Memberikan edukasi
terhadap pasien tentang
fungsi pemeriksaan
sampel
5. Menjelaskan posisi
pasien yang tepat saat
pengambilan sampel
pemeriksaan
6. Menjelaskan nilai normal
pada pemeriksaan gula
darah dan asam urat.
Jurusan TGM
1. Melakukan demonstrasi
cara menyikat gigi yang
baik dan benar.
2. Melakukan demonstrasi
cara membersihkan gigi
tiruan lepasan yang baik
dan benar.
3. Memberi edukasi tentang
waktu menyikat gigi yang
baik dan benar.
4. Memberi edukasi tentang
makanan yang baik untuk
kesehatan gigi.
Jurusan Sanitasi
Lingkungan
1. Menyarankan pada klien untuk
selalu membuka jendela demi
sirkulasi udara yang lebih baik
3. Menyarankan pada klien untuk
selalu menjaga kebersihan diri
dan tangan sebelum dan sesudah
beraktifitas
4. Menyarankan pada klien untuk
melakukan proses memasak yang
baik dan benar.
Jurusan TEKMED
Tabel 3. Perencanaan (Langkah-langkah IPE)
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsional
Pola Komunikasi : Keluarga Ny. A untuk setiap harinya
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Setiap ada masalah
dalam keluarga Ny. A selalu berfikir matang matang terlebih dahulu
lalu memutuskan
Peran Dalam Keluarga :√ Tdk Ada Masalah Ada
Masalah
Peran dalam keluarga : Ny. A berperan sebagai Isti,
ibu rumah tangga, dan pencari nafkah.
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai
Ada Konflik
Nilai/Norma Keluarga :
1. Nilai agama : Menjalankan sholat 5 waktu
2. Nilai moral & kesusilaan : Melakukan PHBS & menjaga attitude
3. Nilai dominan : Dalam mengapai sesuatu selalu ikhtiar dan
berdo’a
4. Nilai kesopanan : Dalam keluarga tersebut mengajarkan untuk
tidak menyela pembicaraan orang lain
5. Nilai Estetika : Keluarga selalu merapikan lingkungan sekitar
tempat tinggal
6. Nilai adat istiadat : Dalam keluarga tersebut jika ada anggota
keluarga yang meninggal maka terdapat beberapa acara seperti 7
hari setelah meninggal
√
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Fungsi Ekonomi : Pendapatan ekonomi Ny.A mencukupi kebutuhan
dirinya sendiri
√
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Mekanisme koping keluarga :
1. Menyelesaikan masalah secara bersama yaitu berdiskusi
2. Mengikuti kegiatan sosial masyarakat yaitu pengkajian
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak ada masalah atau stressor
yang membuat kesehatan menjadi buruk
2.4 Data Penunjang Keluarga
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
Kondisi Rumah Jika ada Bunifas, Persalinan
Type rumah : permanen/semi ditolong oleh tenaga kesehatan :
permanen*
Ya/Tidak*
Lantai :
tanah/plester/keramik Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif
: Ya/ Tidak* Jika ada balita,
Kepemilikan rumah :
Menimbang balita tiap bln :
sendiri / sewa*
Ya/Tidak*
Menggunakan air bersih untuk
Ventilasi :
makan & minum: Ya/ Tidak* .
Baik (10-15% dari luas lantai) :
ya/tidak* Keluarga Ny.A menggunakan air
Jendela setiap hari dibuka : galon untuk makan dan minum
ya/tidak* Menggunakan air bersih untuk
kebersihan diri:
Rumah memiliki banyak lubang Ya/ Tidak*
penghawaan, namun pemilik rumah
Keluarga Ny.A menggunakan air
tidak membuka jendela setiap hari
bersih (PAM) untuk kebersihan diri,
menggunakan air bersih (PAM)
Pencahayaan Rumah :
Baik/ Tidak* untuk mencuci dan sebagainya.
Pencahayaan rumah keluarga Ny.A Mencuci tangan dengan air bersih &
sabun :
Baik karena terdapat atap kaca pada
Ya/ Tidak*
bagian dapur dan pencahayaan
Keluarga Ny.A selalu disediakan
dibantu dengan lampu
sabun untuk cuci tangan, Ny.A juga
selalu mencuci tangan sebelum
makan, setelah dari kamar mandi,
Saluran Buang Limbah :
dan setelah beraktifitas.
Tertutup/terbuka*
SPAL rumah Ny.A tertutup Melakukan pembuangan sampah
menyalur pada sungai kecil pada tempatnya:
Ya/ Tidak*
Air Bersih :
Sumber air bersih: Keluarga Ny.A selalu
sumur/PAM/sungai/lainlain*, membiasakan untuk membuang
sampah pada tempatnya.
Kualitas air:
Menjaga lingkungan rumah tampak
Keadaan air dari PAM
bersih Ya/Tidak
memiliki kualitas air bersih,
jernih, tidak berbau, air layak Keluarga Ny.A selalu menjaga
untuk dipakai. Air minum kebersihan rumah. Melakukan
menggunakan galon aktivitas fisik, menyapu, mengepel,
membersihkan debu, mencuci, dll.
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1& 2
3. Menyatakan masalah kesehatan
Kemandirian II : jika memenuhi
secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I
Kemandirian II
v Kemandirian III
Kemandirian IV
PEMERIKSAAN PENJUNJANG
PEMERIKSAAN ANGGOTA
LABORATORIUM KELUARGA
1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak - -
Asam Urat - 4,6 -
mg/d
l
Cholesterol - - -
Hb - -
MENGETAHUI
Nama Tanggal/
Koordinator Tandatangan
2.5 Pembahasan
Pada tanggal 18 Agustus 2022. Pengkajian dilakukan di Jl. Wonoayu 10 No
RW 03 sebuah wilayah di kecamatan Medokan Ayu Kota Surabaya, Provinsi
Jawa Timur. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan. Keluarga Ny. A
sebagai istri dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. A tinggal sendiri
dirumah. Dilakukan pemeriksaan fisik tanda tanda vital, kesehatan gigi ,
kesehatan lingkungan serta pemeriksaan darah. Setelah dilakukan pemeriksaan
Ny. A memiliki riwayat penyakit Ca Endometroium sejak 6 tahun dan baru
beberapa minggu ini klien mengeluh sering nyeri p[erut dan merasakan mual
dan muntah.
5. Kesehatan Gigi
6. Kesehatan Lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PKL Tematik IPE berbasis keluarga, One Group Three Family (OGTF)
merupakan keterpaduan dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan IPE Tematik Kelompok 10 A telah dilakukan
pada tanggal 15 hingga 27 Agustus 2022 dengan rincian sebagai berikut :
1. Tanggal 16 Agustus 2022 dilakukan penentuan kasus dan kunjungan
kepada keluarga untuk meminta izin, serta melakukan pengkajian dan
pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga (TTV,GULDAR,AU).
2. Tanggal 18 Agustus 2022 dilakukan intervensi dan implementasi kepada
keluarga binaan, serta dilakukannya pemeriksaan kembali kepada
keluarga binaan.
3. Tanggal 28 Agustus 2022 akan dilakukan implementasi dan evaluasi
kepada keluarga binaan.
Kegiatan yang kami lakukan mendapat sambutan baik dari keluarga binaan
dan kader setempat. Klien juga sangat kooperatif dan melaksanakan
tindakan preventif secara aktif.
3.2 Saran
1. Bagi klien dan keluarga:
a. Perlu meningkatkan pengetahuan/wawasan mengenai penyakit Ca
Endometrium dan pencegahannya bagi keluarga yang memiliki
riwayat
b. Perlu meningkatkan kesadaran dan tekad untuk menjaga pola
makan yang sehat, mengurangi konsumsi makanan tingi garam dan
lemak dan rutin melakukan aktivitas olahraga dan latihan yanag
dianjurkan
c. Perlu meningkatkan kepedulian untuk menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulutnya
d. Keluarga tetap mengoptimalkan kerjasama antar sesama anggota
keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga
2. Bagi Institusi
a. Perlunya pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
b. Adanya sistem pemantauan dan pembahasan di fasilitas kesehatan
mengenai kasus yang dibina.
c. Perlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan kepada masyarakat
Lampiran
1. Peta Wilayah
2. Dokumentasi
Jumlah Rp.
128.900
Nama
Evanty Happy
Mahasiswa
NIM P27820719012
LOKASI PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1 Pembukaan PKL tematik IPE dan swab
2022
2 16 Agustus pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
Diskusi jadwal kunjungan bersama
18 Agustus
4 pembimbing dan melakukan kunjungan 1
2022
pasien
19 Agustus
5 Diskusi antar kelompok pembagian laporan
2022
20 Agustus
6 Penyusuan Laporan Kelompok
2022
Penyusunan Laporan Kelompok
21 Agustus
7 (pengumpulan dokumentasi selama
2022
kunjungan awal)
22 Agustus
8 Merekap ulang data pasien untuk
2022
23 Agustus Melakukan pengisian Logbook individu dan
9
2022 mengerjakan laporan kelompok
Diskusi kelompok tentang Laporan
24 Agustus
10 Kunjungan serta diskusi untuk Kunjungan
2022
selanjutnya
25 Agustus
11 Konfirmasi tentang kunjungan selanjutnya
2022
Diskusi kelompok mengenai laporan,
26 Agustus
12 kunjungan intervensi, dan mengenai dana yg
2022
dikeluarkan
27 Agustus Melakukan Kunjungan ke II dan intevensi ke
13
2022 rumah pasien
28 Agustus Menyusun Laporan akhir dan diskusi
14
2022 kelompok
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE
Nama
Burhan Effendi
Mahasiswa
NIM P27833321072
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE
Nama
Subhania Fahmi Nurhamidah
Mahasiswa
NIM P27833321087
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE
Nama
Auliya Anggraeni Triwulandari
Mahasiswa
NIM P27825119010
LOKASI PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab,
1 pembeklana dengan pembimbing
2022
16 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
2 binaan
2022
17 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
3 binaan
2022
18 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
4 binaan
2022
19 Agustus Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga
5 binaan
2022
6
7
8
9
10
11
12
13
27 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada
14 keluarga binaan (intervensi dan edukasi)
2022
LOGBOOK INDIVIDU KELOMPOK X PKL TEMATIK IPE
Nama
Clarissa Grace Santoso
Mahasiswa
NIM P27838119011
LOKASI PKL
Uraian Kegiatan Paraf
No Tanggal
Individu Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA
Dosen Pembimbing :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga laporan kegiatan PKL
Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration dapat
terselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan didalam
menyelesaikan PKL (Praktik Kerja Lapangan) bagi para Mahasiswa, khususnya
dari Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Sarjana Terapan Keperawatan, D4 Sanitasi
Lingkungan, D4 Tekhnik Rekayasa Elektromedik, D4 Terapis Gigi dan mulut, D4
Tehknik Laboratorium Medik, di Lingkup Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak -
pihak yang terkait PKL dimana telah memberi dukungan moral serta juga
bimbingannya kepada kami. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada:
1. Bapak drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku ketua pelaksana kegiatan
PKL Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta tim pengajar mata kuliah
Interprofessional Education dan Interprofessional Colaboration.
4. Seluruh pihak beserta tim Puskesmas Medokan Ayu yang membantu
dan berikut serta dalam pelaksanaan PKL Interprofessional Education
dan Interprofessional Colaboration.
5. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing
I kelompok X interprofessional Education.
6. Ibu Drg. Sri Hidayati, M.Kes sebagai dosen pembimbing II kelompok
X interprofessional Education.
7. Anggota keluarga Ny. S di Pandugo 5A , Medokan Ayu, Rungkut,
Surabaya
8. Orang Tua serta teman – teman kami yang telah ikut serta mendukung
proses PKL sampai dengan selesai.
i
Susunan Laporan PKL ini telah dibuat dengan sebaik – baiknya dan
semaksimalnya, tetapi penulis menyadari masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karenanya, jika ada kritik maupun saran dimana yang sifatnya membangun
bagi penulis, maka dengan senang hati akan penulis terima.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Target utama pencapaian mata kuliah ini adalah mahasiswa kesehatan, dimana
mahasiswa kesehatan diharapkan menyadari bahwa ia tidak bisa bekerja sendiri
dalam menyelesaikan masalah kesehatan baik sederhana atau kompleks.
Mahasiswa juga diharapkan mempunyai gambaran dalam bekerja interprofesi dan
trampil dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang kompleks dengan
bekerjasama secara baik.
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun
2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas
meningkatkan jangkauan dan sasaran dengan meningkatkan akses yankes di
wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya
adalah untuk meningkatkan akses keluarga pada pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah
keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan upaya
kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif dan
melalui pendekatan siklus kehidupan. (Sarkomo, 2016)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul kemudian tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dengan keadaan saling ketergantungan dan merupakan sistem pendukung
utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan sehat dan sakit
(Wiratri, 2018). Gangguan kesehatan pada keluarga akan saling berhubungan,
ketika ada anggota keluarga yang sakit maka akan mempengaruhi seluruh anggota
keluarga lain.
Oleh karena itu kami tertarik melakukan pengkajian keluarga pada salah satu desa
dan Survey telah kami lakukan di wilayah Pandugo 5A , Medokan Ayu, Rungkut,
Surabaya dan kami memutuskan untuk mengambil kasus ibu jantung Koroner atas
nama Ny. SA usia 58 tahun G2P2A0 dengan Riwayat Jantung Koroner .
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan
plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau
atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai darah otot jantung
dengan membawa oksigen yang banyak. Terdapat beberapa faktor pemicu penyakit
ini, yaitu : gaya hidup, faktor genetik, usia dan pennyakit peyerta lain
4
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan jumlahnya semakin meningkat baik di dunia
maupun di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa
penyakit kardiovaskuler merupakan penyabab kematian dan kecacatan di seluruh
dunia. Diperkirakan 17,7 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler
pada tahun 2015, mewakili 31% dari semua kematian global. Dari kematian
tersebut, diperkirakan 7,4 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6,7
juta disebabkan oleh stroke. Dari 17 juta kematian dini (dibawah usia 70 tahun)
pada tahun 2015, 82% berada di Negara berpenghasilan rendah dan menengah dan
37% disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler (WHO,2015)
Perubahan pola makan yang mengarah ke makanan siap saji tinggi lemak jenuh,
protein, dan garam tetapi rendah serat pangan dapat menyebabkan berkembangnya
dislipidemia sebagai salah satu faktor resiko Penyakit Jantung Koroner.
Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (Alna, 2014)
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk
bermacam-macam fungsi, antara lain membuat hormone seks, adrenalin,
membentuk dinding sel, membentuk dinding sel, dan lain-lain. Karena fungsi
kolesterol demikian penting, tubuh membuatnya sendiri di dalam hati
(Soeharto,2004). Kolesterol dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan
kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan
mengendap di dalam pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan
dan pengerasan yang dikenal sebagai astherosclerosis. Bila penyempitan dan
pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplay otot jantung tidak cukup
jumlahnya maka akan timbul sakit atau nyeri dada. Disinilah kolesterol berperan
negative terhadap kesehatan karena kadar kolesterol yang abnormal menjadi faktor
resiko utama PJK (Soeharto, 2004)
Dalam upaya mengurangi risiko dan menunjang proses penyembuhan penyakit
degeneratif penyakit jantung dan pembuluh darah, peranan pola makan sehat dan
gizi seimbang sangat penting salah satunya adalah pola konsumsi buah dan sayur.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), menyebutkan sebanyak 93,5%
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
insufisiensi aliran darah koroner. Penyebab paling utama PJK adalah dislipidemia.
gaya hidup masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid (Irmalita,
2015).
koronaria dengan atau tanpa penyulit. Pengerasan dinding pembuluh darah atau
atau zat yang didapatkan dari protein dan lemak, kolesterol, dan sisa sel limbah
lainnya di dalam dinding arteri bagian dalam. Prosesnya menyebar dengan serabut
otot dan lapisan endotel dinding arteri kecil dan arteriol mengalami penebalan. Hal
ini akan menyebabkan penyumbatan pada arteri yang membuat otot jantung sulit
2. Etiologi
suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit,
makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika
kolesterol atau lemak lain yang megalami pengapuran, pengerasan, dan penebalan.
dalam dinding arteri yang normal. Bila deposit ini berlanjut akan mengakibatkan
Pada tabel 1, di bawah ini terlihat bahwa angka ambang batas untuk orang
yang terkena Penyakit Jantung Koroner atau adanya penyumbatan pada arteri lebih
ketat dibandingkan dengan orang yang tidak ada indikasi terkenaPenyakit Jantung
9
10
Tabel 1
Ringkasan Ambang Batas Profil Lemak
Bagi
penderita
Bagi mereka yang tidak ada tanda-tanda PJK dan
PJK (mg/dL) PJK
ekuivalen
Risiko Risiko Risiko Risiko
Rendah Sedang Tinggi Rendah
(Normal)
Trigliserida <150 151-199 200-500
Total Kolesterol <200 201-239 >240 <150
HDL >60 - <40
LDL <130 131-160 >161 <100
(optimal)
Rasio <4,5
Kol. Total
HDL
Rasio LDL <3,0
HDL
Sumber : Detection, Evaluation, dan Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(Adult Treatment Panel III), National Institute of Health, September 2002, hlm II-7.
3. Patofisiologi
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan kanan yang terletak dalam rongga dada
bagian kiri agak ke tengah, tepatnya di atas sekat diagfragma yang memisahkan
rongga dada dengan rongga perut (Irmalita, 2015). Jantung berfungsi untuk
baik, asupan darah yang kaya oksigen harus terpenuhi. Darah yang mengandung
oksigen biasanya mengalir melalui pembuluh darah arteri. Penyakit Jantung Koroner
berawal dari penimbunan lemak pada pembuluh darah arteri yang mensuplai darah ke
jantung. Akibat dari proses ini pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras,
sehingga jantung kekurangan pasokan darah yang kaya oksigen. Akibatnya fungsi
jantung terganggu dan harus bekerja sangat keras. Penyakit ini sering juga disebut
dengan istilah artherosklerosis (Suiraoka, 2012).
Aterosklerosis merupakan komponen penting yang berperan dalam proses
pengapuran atau penimbunan elemen-elemen kolesterol. Salah satu hal yang tidak
bisa dipungkiri bahwa kolesterol dalam batas normal juga sangat penting bagi tubuh.
Masalahnya akan berbeda ketika asupan kolesterol berlebihan. Asupan lemak yang
adekuat yang berhubungan dengan keadaan patologi yaitu Penyakit Jantung Koroner
erat hubungannya dengan peningkatan kadar profil lipid (Suiraoka, 2012).
Gejala awal dari adanya Penyakit Jantung Koroner ialah nyeri di bagian dada sebelah
kiri yang dapat menjalar ke lengan kiri atau ke leher atau ke punggung. Nyeri dada ini
bersifat subjektif, ada yang merasa seperti ditekan benda berat, panas seperti terbakar,
sakit seperti tertusuk jarum, rasa tidak enak di dada dan ada yang mengatakan seperti
masuk angin. Lokasinya bisa juga terjadi di pertengahan dada, di leher saja,
punggung, dada kanan, dan bisa juga di ulu ati seperti sakit maag (Irmalita, 2015).
Bila penyempitan pada pembuluh arteri telah mencapai 80-90%, dapat menimbulkan
masalah yang lebih parah lagi yaitu serangan jantung. Apabila aliran darah di dalam
urat nadi koroner terhalang secara total, bagian otot jantung itu mengalami kerusakan.
Ini dikenal sebagai “serangan jantung akut” atau acute myocardial infarction (AMI).
AMI umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba, yaitu
karena pecahnya plak lemak artherosclerosis pada arteri koroner. Plak lemak tersebut
menjadi titik-titik lemah dari arteri itu dan cenderung untuk pecah. Pada waktu pecah
di lokasi tersebut, gumpalan cepat terbentuk yang mengakibatkan penghambatan
(okulasi) arteri yang menyeluruh, serta memutuskan aliran darah ke otot jantung.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kalau darah dapat dialirkan dengan cepat ke
otot jantung yang bersangkutan bisa terjadi pemulihan fungsi otot jantung tersebut.
Data statistik menyebutkan bahwa sepertiga orang yang mengalami penyakit jantung
dapat meninggal. Sebagian besar meninggal dalam dua jam pertama serangan jantung.
Karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala serangan jantung dan mencari
11
12
menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang
diperdarahinnya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang
mengangkut oksigen ke jaringan (Kaplan, 1991).
Penyakit jantung koroner dapat memberikan manifestasi klinis berupa :
Dalam pemeriksaan profil lipid, harus diketahui terlebih dahulu istilah lipoprotein.
Lipoprotein adalah kompleks dari lipid (fosfolipid, kolesterol, trigliserida) dan protein
12
13
dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Lipid tak dapat larut dalam air, sehingga tugas
lipoprotein adalah mengangkut lipid ini.Tedapat 4 lipoprotein : HDL (partikel paling
kecil, komposisi protein paling banyak dan trigliserida paling sedikit), LDL
(komposisi kolesterol paling banyak), VLDL, dan kilomikron (komposisi protein dan
kolesterol paling sedikit, trigliserida paling banyak) (Irmalita, 2015).
Ternyata, di samping dari faktor risiko seperti hipertensi, DM, hiperkolesterolemia,
dan merokok, fraksi-fraksi lipoprotein (kilomikron, VLDL,
LDL, dan HDL kolesterol) memegang peranan penting dalam risiko pembentukan
proses aterosklerosis dan menyebabkan penyakit jantung koroner.Kilomikron
mentransfer lemak dari usus dan tidak berpengaruh dalam proses aterosklerosis.
Meningginya LDL akan meningkatkan proses aterosklerosis dan risiko penyakit
jantung. Meningginya kadar HDL akan berbanding terbalik dengan risiko penyakit
jantung koroner (Iskandar, 2017).
Elektrokardiografi (EKG) ialah sarana diagnostik yang penting untuk Penyakit
Jantung Koroner. Yang dapat ditangkap oleh EKG ialah kelainan miokard yang
disebabkan oleh terganggunya aliran koroner sehingga terjadi ketidakseimbangan
antara suplai dan demand nutrisi dan oksigen di miokardium (Saryono, 2014).
Terganggunya aliran koroner menyebabkan kerusakan miokard yang dapat dibagi
menjadi tiga tingkat yaitu : 1). Iskemia, yaitu kelainan yang paling ringan dan masih
reversibel. 2). Injuri, yaitu kelainan yang lebih berat, tetapi masih reversibel. 3).
Nekrosis, yaitu kelainan yang sudah ireversibel, karena kerusakan sel-selmiokard
sudah permanen (Sudoyo, 2006 ; Saryono, 2014).
Masing-masing kelainan ini mempunyai ciri-ciri yang khas pada EKG. Pada
umumnya iskemia dan injuri menunjukkan kelainan pada proses repolarisasi miokard,
yaitu segmen ST dan gelombang T. Nekrosis miokard menyebabkan gangguan pada
proses depolarisasi, yaitu gelombang QRS (Sudoyo, 2006).
a) Iskemia
Depresi ST, ini ialah ciri dasar iskemia miokard. Depresi ST dianggap bermakna bila
lebih dari 1 mm, makin dalam makin spesifik. Inversi T, gelombang T yang negatif
(vektor T berlawanan arah dengan vektor QRS) bisa terdapat pada iskemia miokard,
terapi tanda ini tidak perlu spesifik. Yang lebih
13
14
spesifik ialah bila gelombang T ini simetris dan berujung lancip. Inversi U, gelombang
U yang negatif cukup spesifik untuk iskemia miokard.
b) Injuri
Ciri dasar injuri ialah elevasi ST dan yang khas ialah konveks ke atas. Pada umumnya
dianggap bahwa elevasi ST menunjukkan injuri di daerah subepikardial, sedangkan
injuri di daerah subendokordial menunjukkan depresi ST yang dalam.
c) Nekrosis
Ciri dasar nekrosis miokard ialah adanya gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar
dan dalam, dengan syarat-syarat : 0,04 derik dalam 44mm (Sudoyo, et all, 2011).
1) Merokok
Didalam rokok terkandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti
nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik, dan bahkan juga formalin.
(Sudoyo, 2006) mengatakan bahwa :
a) Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti
adrenalin. Zat ini merangsang denyut jantung dan tekanan darah.
b) Asap rokok mengandung karbon monoksida (CO) yang memiliki
kemampuan jauh lebih kuat daripada sel darah merah (haemoglobin) untuk menarik
atau menyerap oksigen, sehingga menurunkan kapasitas darah merah tersebut untuk
membawa oksigen ke jaringan-jaringan termasuk jantung.
Orang yang mempunyai darah tinggi berisiko mengalami penyakit jantung, ginjal,
bahkan stroke. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja
dengan berat sehingga lama kelamaan jantung juga akan kecapaian dan skait. Bahkan
jika ada sumbatan di pembuluh darah koroner jantung maupun pembuluh darah yang
lain, tekanan darah tinggi akan berakibat pada pecahnya pembuluh darah.
3) Kolesterol
Kolesterol sebenarnya merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh, namun bukan
dalam jumlah yang banyak. Kolesterol sendiri berasal dari makanan yang sehari-hari
kita konsumsi misalnya minyak, makanan yang digoreng, lemak hewan, dan lain-lain.
Kelebihan makanan yang mengandung kolesterol dapat menyebabkan kolesterol
dalam darah kita menjadi tinggi, dan ini tidak baik bagi jantung kita. Kolesterol yang
tinggi sering tidak dirasakan gejalanya. Apabila kadar kolesterol LDL pada angka
diatas 160 mg/dl, maka dapat dikatakan bahwa kadar koesterol LDL berada pada level
tinggi. LDL yang tinggi inilah yang lama kelamaan akan menyebabkan terbentuknya
plak atau penyumbatan pada pembuluh darah. Apabila penyumbatan yang parah
sudah terjadi, maka jantung
kita akan merasakan nyeri dada. Kadar LDL dikatakan normal adalah jika berada
dibawah 100 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol HDL dikatakan normal jika diatas 60
mg/dl. Hal ini dikarenakan HDL merupakan kolesterol baik sehingga dapat
melindungi jantung kita. Adapun untuk kolesterol total sendiri harus dijaga kadarnya
dibawah angka 200 mg/dl.
4) Kelebihan berat badan
Olahraga dapat membakar lemak-lemak yang berlebihan didalam tubuh. Bila lemak-
lemak banyak yang dibakar, maka pembuluh darah kita akan terbebas dari lemak jahat
sehingga keelastisannya menjadi terjaga. Pembuluh darah yang sehat pada gilirannya
juga akan membuat jantung kita menjadi sehat.
6) Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang berpotensi menjadi kronis dan menjadi
penyakit jangka panjang. Penyakit yang diderita jangka panjang memiliki potensi
untuk mengalami komplikasi atau penyakit lanjutan. Komplikasi penyakit diabetes
sangatlah banyak dan kompleks. Ia diantaranya berpotensi
menimbulkan komplikasi pada penyakit jantung, ginjal, pembuluh darah, dan saraf.
7). Stres
Stres dianggap merupakan salah satu faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner,
meskipun belum dapat diukur berapa besar pengaruh tersebut memicu timbulnya PJK.
Mungkin deskripsi yang paling mendekati ialah suatu keadan mental yang tampak
sebagai kegelisahan, kekhawatiran, tensi tinggi, keasyikan yang abnormal dengan
suatu dorongan atau sebab dari lingkungan yang kurang menyenangkan. Jadi
seseorang yang mengeluh alami stres dapat mengeluh karena merasa tidak sehat, sakit
kepala, berdebar (palpitasi), sakit kembung atau susah tidur, tidak bahagia atau
bahkan depresi. Tidak semua simtom tersebut hadir bersama-sama (Kurniadi dan
Nurrahmani, 2014).
b. Faktor risiko lainnya
1) Usia
Usia merupakan faktor risiko yang tidak bisa kita hindari. Semakin tua seseorang,
16
17
a. Angina Pectoris yaitu rasa nyeri dada dan sesak napas yang disebabkan
17
18
gangguan suplai oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan otot jantung. Sakit angina
yang khas itu adalah sesak napas di tengah dada yang bisa menyebar sampai leher dan
rahang, pundak kiri atau kanan, lengan, dan bahkan sampai punggung. Keadaan ini
terutama terjadi pada saat latihan fisik atau adanya stres. Angina merupakan sebuah
tanda (simptom) bahwa terdapat penyempitan urat nadi koroner yang mengakibatkan
suplai darah tidak cukup ke otot jantung pada waktu terjadi upaya ekstra. Tetapi tidak
semua nyeri selalu disebabkan oleh angina, mungkin oleh penyakit yang disebut
cardiac neurosis.
b. Angina Pectoris tidak stabil yaitu bila nyeri timbul untuk pertama kali, sakit
dada yang tiba-tiba terasa pada waktu istirahat atau terjadi lebih berat secara
mendadak atau bila angina pectoris sudah ada sebelumnya namun menjadi lebih berat.
Biasanya dicetuskan oleh faktor yang lebih ringan dibanding sebelumnya. Keadaan
ini harus diwaspadai karena bisa berlanjut menjadi berat, bahkan menjadi infark
miokard.
c. Bentuk lain Angina (Infark Miokard) yaitu kerusakan otot jantung akibat
blokade arteri koroner yang terjadi secara total dan mendadak. Biasanya terjadi akibat
ruptur plak aterosklerosis di dalam arteri koroner. Secara klinis ditandai dengan nyeri
dada seperti pada angina pectoris, namun lebih berat dan berlangsung lebih lama
sampai beberapa jam. Tidak seperti angina pectoris yang dicetuskan oleh latihan dan
dapat hilang dengan pemakaian
obat nitrat di bawah lidah, pada infark miokard biasanya terjadi tanpa dicetuskan oleh
latihan dan tidak hilang dengan pemakaian nitrat. Biasanya disertai komplikasi seperti
: gangguan irama jantung, renjatan jantung (syok kardiogenik), gagal jantung kiri,
bahkan kematian mendadak (sudden death) (Sudoyo, et all, 2011).
d. Sindrom koroner akut yaitu spektrum klinis yang terjadi mulai dari angina
pektoris tidak stabil sampai terjadi infark miokard akut.
e. Mudah lelah
Jika jantung tidak efektif memompa darah maka aliran darah ke otot selama
melakukan aktivitas akan berkurang sehingga menyebabkan penderita merasa elah
dan lemah.
f. Pusing dan pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut jantung atau irama jantung yang abnormal atau
18
19
karena kemampuan memompa darah sangat buruk, bisa menyebabkan pusing dan
pingsan. Emosi atau nyeri kuat yang mengaktifkan sistem saraf juga bisa
menyebabkan pingsan. Namun, tidak semua pingsan merupakan gejala penyakit
jantung. Jadi harus diperhatikan pula gejala-gejala lain yang menyertainya (Suiraoka,
2012).
7. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner
a. Farmakologi
1) Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan
secara intravena dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan. Dosisnya
awal 2,0 – 2,5 mg dapat diulangi jika perlu.
2) Nitrat dengan efek vasodilatasi (terutama venodilatasi) akan menurunkan
venous return akan menurunkan preload yang berarti menurunkan oksigen demam.
Di samping itu nitrat juga mempunyai efek dilatasi pada arteri koroner sehingga akan
meningkatakan suplai oksigen. Nitrat dapat diberikan dengan sediaan spray atau
sublingual, kemudian dilanjutkan dengan peroral atau intravena.
3) Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan
diberikan sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti menurunkan
angka kematian.
4) Rombolitik terapi, prinsip pengelolaan penderita infark miokard akut adalah
melakukan perbaikan aliran darah koroner secepat mungkin
(Revaskularisasi/Reperfusi). Hal ini didasari oleh proses patogenesanya, dimana
terjadi penyumbatan atau trombosis dari arteri koroner. Revaskularisasi dapat
dilakukan (pada umumnya) dengan obat-obat trombolitik seperti streptokinase, r-TPA
(recombinant tissue plasminogen ativactor complex), Urokinase, ASPAC ( anisolated
plasminogen streptokinase activator), atau Scu-PA (single-chain urokinase-type
plasminogen activator). Pemberian trombolitik terapi sangat bermanfaat jika
diberikan pada jam pertama dari serangan infark. Terapi ini masih bermanfaat jika
diberikan 12 jam dari onset serangan infark.
5) Betablocker diberikan untuk mengurangi kontraktilitas jantung sehingga
akan menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Di samping itu betaclocker juga
mempunyai efek anti aritmia.
b. Non-farmakologi
19
20
B. dilakukan tes darah. Bila hasilnya belum juga mencapai sasaran, mungkin sekali
tubuh tidak cukup responsif terhadap diet dan individu perlu berkonsultasi
dengan dokter mengenai kemungkian pemakaian obat (Sudoyo, et all 2011 ;
Rahman, 2007). Lama Hari Rawat (Length of Stay)
seorang pasien dirawat inap pada satu periode perawatan terhadap berbagai
penyakit yang diderita oleh pasien. Adapun satuan yang digunakan dalam lama
rawatan yaitu “hari”. Umumnya data tersebut tercantum dalam formulir ringkasan
masuk dan keluar di Rekam Medik pasien. Lama hari rawat merupakan salah satu
unsur atau aspek asuhan dan pelayanan di rumah sakit yang dapat dinilai atau
20
21
diukur. Bila seseorang dirawat di rumah sakit, maka yang diharapkan tentunya ada
perubahan akan derajat kesehatannya. Bila yang diharapkan baik oleh tenaga medis
maupun oleh penderita itu sudah tercapai maka tentunya tidak ada seseorang pun
tentang hal-hal yang berkaitan dengan diagnosa yang tepat. Untuk menentukan
apakah penurunan lama hari rawat meningkatkan efisiensi atau perawatan yang
atas penyakit dan hasil dari perawatan (Kusumayanti, 2014). Cara menghitung lama
hari rawat adalah dengan menghitung selisih antara tanggal diijinkan pulang (keluar
dari rumah sakit), baik hidup ataupun meninggal dengan tanggal masuk rumah
sakit. Lama hari rawat dikategorikan menjadi dua yaitu < 7 hari (pendek) dan ≥ 7
21
22
C. Profil Lipid
Profil lipid adalah suatu gambaran kadar lipid di dalam darah. Beberapa
gambaran yang diperiksa dalam pemeriksaan profil lipid adalah kolesterol total,
trigliserida, HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan
VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Gambaran profil lipid merupakan suartu
indikator yang baik untuk memprediksi apakah seseorang memiliki resiko yang
2. Jenis-jenis lipid
a. Kolesterol
hormon seks, adrenalin, membentuk dinding sel, dll. Karena fugsi kolesterol
darah meningkat. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap
tidak dapat dioksidasi di dalam tubuh untuk dijadikan sebagai sumber energi.
22
23
Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kolesterol dalamdarah
antara total kolesterol dan PJK. Selama enam tahun, mereka menelit sejumlah
350.000 orang laki-laki dewasa berusia 35-57 tahun yang tidak memiliki sejarah
krlihatan meningkat perlahan-lahan pada kadar kolesterol 180 mg/dl. Risiko lalu
meningkat lagi pada kadar 200 mg/dl, dan menjadi tiga kali lipat pada kadar 245
sudah dipertimbangkan adanya faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi dan
kolesterol untuk bisa tumbuh dan berkembang semestinya. Sel-sel ini memperoleh
kolesterol dari LDL. Walaupun demikian, jumlah kolesterol yang bisa diserap
sebuah sel ada batasnya. Oleh karena itu, makan banyak lemak jenuh atau makan
makanan yang kandungan kolesterolnya tinggi akan berakibat kadar LDL dalam
darah tinggi. Kadar LDL dalam darah dianggap penting dalam hubunganya dengan
terbentuknya plak pada arteri. Oleh karena itu, LDL menjadi sasaran (target) terapi
Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL dalam darah, umumnya kita
23
24
atherosclerosis di dalam arteri. Bila kadar HDL dalam darah rendah, risikoterhadap
PJK pun meningkat. Sebaliknya, bila HDL tinggi, risiko PJK menurun. Meskipun
sebagian besar kolesterol dalam darah dibawa (carried) oleh LDL,jumlah sedikit
yang dibawa oleh HDL cukup berarti. Oleh karena itu, amat penting kadar
yang memiliki PJK prematur, serangan jantung, angina pectoris, atau stroke. Untuk
menilai tinggi rendahnya kadar LDL dalam darah, umumnya kita membandingkan
VLDL mengalami lipolisis sehingga berubah menjadi remnant yang kaya akan
kolesterol VLDL disebut juga kolesterol jahat karena dalam pembuluh darah akan
membentuk plak pada dinding arteri. Plak akan bercampur dengan protein dan
kalsium dan hal ini menyebabkan aterosklerosis yang dikaitkan dengan risiko tinggi
24
25
Dari tabel 2, di bawah ini terlihat bahwa angka ambang batas untuk mereka
yang telah terkena PJK atau telah ada penyumbatan pada arteri lebih ketat
Tabel 2
Ringkasan Ambang Batas Profil Lemak
25
26
D. Status Gizi
1. Pengertian
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan za-zat gizi di dalam
tubuh. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup
fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada
tingkat setinggi mungkin. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi
kurang, status gizi normal dan status gizi lebih (Almatsier, 2005).
Status gizi merupakan faktor yang terdapat dalam level individu (level
yang paling mikro). Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah asupan
makanan dan penyakit infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi yaitu
ketahanan pangan di keluarga, pola asuh anak, dan lingkungan kesehatan yang
Status gizi dapat dinilai dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan dengan cara
Antropometri, Klinis, Biokimia, dan Biofisik. Penilaian status gizi secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan cara statistic vital, faktor ekologi, dan survei
26
27
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai
jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan yang kemudian
menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar lengan atas, lingkar kepala,lingkar
dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak dibawah kulit (Supariasa, Bakri dan Fajar,
2001).
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit)
lainnya seperti adanya edema, asites dan hepatomegali. Batas ambang IMT
seperti dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2001).
Tabel 3
Kategori Batas Ambang IMT
27
28
energi dalam bentuk lemak dan mempunyai efek samping terhadap kesehatan.
et all, 2011).
Risiko penyakit jantung iskemik akan meningkat jika berat badan (BB)
lebih dari 20% di atas normal (Andarmoyo dan Nasriati, 2012). Obesitas
toleransi glukosa, dan hipertensi (Sudoyo, et all, 2011 ; Andarmoyo dan Nasriati,
2012).
5. Hubungan status gizi awal, kadar profil lipid dan lama hari rawat pasien
PJK
membuktikkan bahwa status gizi lebih dan obesitas mempunyai kadar total
kolesterol, LDL, dan trigliserida lebih tinggi, bila dibandingkan dengan status gizi
normal. Artinya, semakin memiliki status gizi lebih dan obesitas kadar profil lipid
trigliserida meningkat dan HDL yang rendah yang dapat menyebabkan terjadinya
PJK (Sudoyo, et all, 2011). Sedangkan, berdasarkan hasil penelitian Iskandar pada
tahun 2017 yang dilakukan di RS Umum Meuraxa Banda Aceh disebutkan bahwa
28
terdapat hubungan kadar profil lipid dan status gizi terhadap pasien PJK.
Sudoyo, et all, 2011). Status gizi dan peningkatan kadar profil lipid
berkaitan dengan lama hari rawat. Semakin panjanghari lama rawat maka
risiko terjadinya penurunan status gizi dan peningkatan kadar profil lipid
0,046). Pasien malnutrisi memiliki lama hari rawat yang lebih panjang 1
Cost).
29
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
a. Urutan Kegiatan
No Uraian Kegiatan TANGGAL 15-27 AGUSTUS 2022
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
3. Perwakilan mahasiswa
datang/survey di lokasi
keluarga binaan
Menyiapkan berkas-berkas
yang akan dibawa saat
kunjungan ke rumah pasien
- Pengkajian dengan
keluarga binaan
- Pengumpulan data kasus
keluarga binaan
30
6. Merekap dan mengolah data
sesuai template
- Perencanaan intervensi
- Melakukan persiapan untuk
intervensi
- Perencanaan implementasi
- Melakukan persiapan
implementasi
- Pembuatan leaflet
- Merencanakan kegiatan
untuk pembelian bingkisan
yang akan diberikan kepada
pasien
8. Kegiatan kunjungan ke rumah
keluarga binaan hari kedua
31
- Membuat laporan kegiatan
keluarga binaan
11. - Melakukan konsul bersama
dosen pembimbing dari
hasil penyusunan laporan
kegiatan keluarga binaan
- Pengeditan video kegiatan
12. Penyelesaian penyusunan
laporan kegiatan keluarga
binaan dan penyelesaian
pengeditan video kegiatan
LANJUTAN
Riwayat
Status Kesehatan Penyakit/ Alergi
No Nama Alat Bantu/
Saat ini
Protesa
2. Ny.S - Kolesterol + Riwayat Penyakit
Asam Lambung Sekarang :
Klien terkadang merasa
perut terasa nyeri jika
salah makan dan klien
mudah lelah serta
terdapat nyeri pada
tungkai kaki
Riwayat penyakit
dahulu:
Klien mengatakan tahun
2019 didiagnosis
penyakit Jantung
Koroner dengan nyeri
dada hingga tembus ke
punggung
2. Tn.N - Sehat -
3. Tn.F - Sehat -
4. Ny.W - sehat -
5. An.F - sehat -
5-
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Ny A mempunyai masalah kesehatan yaitu
H. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsional
Pola Komunikasi : Keluarga dapat mengemukakan penapat dengan jelas dan saat seseorang mengemukakan
pendapatnya dapat menjadi pendengar yang baik
√
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Fungsi Ekonomi : Pendapatan ekonomi keluarga mencukupi kebutuhan anggota keluarga
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
□ Ya □ Tidak, jelaskan klien saat ini mengkonsumsi obat serta mengatur pola makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
□ Ya □ Tidak, jelaskan
keluarga masih belum bisa melakukan pencegahan dengan benar
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
□ Ya □ Tidak, jelaskan menanyakan pada Tenaga Kesehatan di PKM Medokan Ayu serta Ibu Kader
Lansia
Kategori
: Kemandiria Kemandiria
nI n II
Kemandiria Kemandiria
n III n IV
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
PENG ANGGOTA
KAJIA KELUARGA
N
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5
Lokasi - - -
Tipe - - -
Durasi - - -
Intensitas - - -
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung - - -
Cemas normal - -
Disorientasi normal - -
Depresi normal - -
Menarik diri normal - -
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis - - -
Akral Dingin - - -
Diaporesis - - -
Jaundice - - -
Luka - - -
Mukosa mulut kering - - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - - -
Wheezing - - -
Ronchi - - -
Akumulasi sputum - - -
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria - - -
Hematuria - - -
Frekuensi - - -
Retensi - - -
Inkontinensia - - -
PENGKAJIAN ANGGOTA KELUARGA
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - -
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - - -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan - - -
kanan/ Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat Tidak ada
alergi obat
Jenis obat yang dikonsumsi 1.concor
1,25 mg
Tablet 1x1
2.
Simvastatin
20 mg
Tablet 1x1
3. Miniaspi
80 mg
Tablet 1x1
4. Nitrokaf
Miokard 2,5
mg 1x1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MENGETAHUI :
Nama dr.Enny Tanggal/ 30/05/2022
Koordinator Tandatangan
MENGETAHUI :
Nama Grace Tanggal/ 27/08/2022
Koordinator Tandatangan
PERENCANAAN (LANGKAH-LANGKAH IPE)
LANGKAH- URAIA
LANGKAH N
1. Identifikasi Fakta Klien mengatakan gampang lelah serta
nyeri pada tungkai kaki dan klien
mengatakan jika salah makan klien mual
dan terkadang sampai muntah bewarna
kuning
2. Masalah Utama Kolesterol : Nyeri pada tungkai kaki dan
terkadang pusing
Asam Lambung : klien mengalami mual
jika salah makan
6. Analisis Masalah
7. Hipotesis
8. Referensi Terkait
Jurusan Kebidanan
1.Memberi tau pasien tentang tanda
gejala kolestrol agar pasien dapat
memahami dan mengantisipasi
2. Memberi pemahaman bagimana
dampak yang akan terjadi kepasien
tentang bahaya kolestrol
3. Memberi tahu tetntang pencegahan
dengan memium ramuan ramuan
tradisional atau obat yang di anjurkan
oleh dokter sebagai bentuk pertolongan
pertama
4. Mmeberitau pasien membatasi
makanan yang tinggi lemak,
mengurangi makanan yang di goreng ,
lebih ke makan makanan yang tumis
atau kuah agar membatasi lemak yang
pada tubuh
5. Pasien dapat memasak dengan
menggunakan minimal minyak seperti
sayur yang direbus, tidak sering makan
goreng gorengan ataupun daging
dagingan yang mengandung banyak
lemak
6. Mmeberi konseling pada pasien
untuk sering berjalan jalan dipagi hari
agar tidak merasa cepat capek jika
melakukan kegiataan.
Jurusan TLM
Melakukan pengambilan sampel pada
pasien
Melakukan pemeriksaan
GDP/2JPP/acak, asam urat dan
Cholesterol pada pasien.
Melaporkan hasil pemeriksaan
penunjang untuk membantu diagnosa
pasien.
Memberikan informasi kepada pasien
terkait pemeriksaan yang dilakukan
Menganjurkan melakukan pemeriksaan
rutin minimal 3 bulan sekali, khususnya
untuk memastikan kadar kolestrol
pasien turun hingga mencapai nilai
normal.
Jurusan TGM
1. Melakukan pemeriksaan pada
rongga mulut pasien
2. Edukasi pasien tentang sisa akar dan
fokal infeksi
3. Edukasi pasien tentang pengertian
karang gigi, penyebab karang gigi
dan cara mencegah karang gigi
4. Edukasi pasien tentang pentingnya
memelihara kesehatan gigi dan
mulut dengan melakukan sikat gigi
minimal 2x sehari saat pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
dan melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut ke klinik
gigi min 6bulan sekali
5. Edukasi pasien dan keluarga pasien
ttg cara menyikat gigi dengan teknik
dan waktu yang benar
Jurusan Sanitasi Lingkungan
1. Melakukan inspeksi pada rumah
pasien
2. Edukasi pasien dan keluarga untuk
selalu menerapkan pola hidup
bersih dan sehat
3. Sosialisasi terkait hygiene dan
sanjitasi rumah sehat kepada
pasien dan keluarganya
Jurusan TEKMED
1. Melakukan uji fungsi terhadapa alat
ukur untuk mendiagnose sebelum
digunakan pada pasien dan
Melakukan kalibrasi secara rutin
seseuai dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh badan kalibrasi
swasta atau BPFK agar alat tersebut
tidak menyebabkan kesalahan saat
mendiagnosa dan pengukuran yang
dilakukan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Biasanya kalibrasi
ini dilakukan 3 bulan sekali atau
minimal setahun sekali.
2. Memberikan edukasi SOP
penggunaan alat ke user atau
melakukan training ke user sebelum
alat tersebut siap digunakan hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
dalam mendiagnosa.
3. Melakukan pengecekan atau
pemeliharaan secara rutin pada alat
agar alat tersebut memiliki lifetime
penggunaan alat tidak berkurang dan
masih dapat digunakan secara
semestinya.
PLANNING OF ACTION (POA)
4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Renca Ttd
Implement na penanggu
No Kegiatan asi & Evaluasi
Tinda ng jawab
. Hasil k
Lanju
t
Pengakjian Hasil Klien Merencana
1 wawancara kooperatif dan kan
mampu intervensi
menjawab masing”
semua Jurusan
pertanyaan
yang diajukan
4
Lampiran:
1. Peta Wilayah
22
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Dentamira Anggata Rohmadona
Mahasiswa
NIM
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus Menghubungi pasien untuk melakukan
5
2022 kunjungan
20 Agustus
6
2022
21 Agustus
7
2022
22 Agustus
8
2022 Merekap ulang data pasien
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022
25 Agustus Melakukan diskusi bersama terkait
11
2022 Implementasi pasien
26 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal dibutuhkan
12
2022 pasien
27 Agustus
13
2022
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan melengkapi
14
2022 pengisian LOGBOOK individu.
23
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama Amalia Adiana Fachima
Mahasiswa
NIM P27833321095
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Diskusi terkait rencana pengkajian pasien
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus
5
2022 Mengkonfirmasi kunjungan pasien
20 Agustus
6
2022
21 Agustus
7
2022
22 Agustus
8
2022
23 Agustus
9
2022 Mengerjakan laporan bersama
24 Agustus
10
2022
25 Agustus
11
2022
26 Agustus
12
2022
27 Agustus
13
2022
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.
24
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama Grace
Mahasiswa
NIM P27834119026
PUSKESMAS MEDOKAN AYU_JL.PANDUGO 5a
LOKASI PKL NO.7
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus
1
2022 Pembukaan PKL IPE
16 Agustus
2
2022 Pengarahan bersama dosen pembimbing
17 Agustus Diskusi pergantian pasien bersama
3
2022 pendamping
18 Agustus Diskusi jadwal pertemuan pasien dengan
4
2022 pendamping
19 Agustus Menghubungi pasien untuk melakukan
5
2022 kunjungan
20 Agustus Melakukan kunjungan pertama pasien
6
2022 bersama pendamping
21 Agustus Mengumpulkan dokumentasi selama
7
2022 kunjungan pertama
22 Agustus Merekap ulang data pasien untuk bagian
8
2022 ATLM
23 Agustus Melakukan pengisian LOGBOOK individu
9
2022 dan mengerjakan laporan bersama
24 Agustus Mencari dan mempersiapkan alat GCU
10
2022 untuk menunjang pemeriksaan pasien
25 Agustus Melakukan diskusi bersama terkait
11
2022 Implementasi pasien
26 Agustus Melakukan diskusi terkait hal-hal
12
2022 dibutuhkan pasien
27 Agustus
13
2022 Melakukan kunjungan kedua pasien
28 Agustus Menyusun Laporan PKL-IPE dan
14
2022 melengkapi pengisian LOGBOOK individu.
25
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
26
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
27
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
28
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA
29
ANGGARAN BIAYA
30
31
KASUS 3
IBU HAMIL
KELOMPOK
X̵ C
32
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTERPERSONAL
EDUCATION (IPE) KELOMPOK 10-C
KASUS IBU HAMIL
Dosen Pembimbing:
1. drg. Sri Hidayati, M.Kes
2. Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Rosa Permata Sari Str Kebidanan 2019 (P27824419041)
Rizqi Rizal Habib Str Keperawatan 2019 (P27820719030)
Dewi Lia Listyawati Str Sanitasi Lingkungan 2019 (P27833319010)
Rahma Indah Adelata Str Sanitasi Lingkungan 2019 (P27833319028)
Azela Anggiani Azahra Str Teknologi Laboratorium Medis 2019 (P27834119010)
Ayu Novriani Str Terapis Gigi & Mulut 2019 (P27825121050)
Nabila Surayya Saidah Str Teknik Rekayasa Elektromedis 2019 (P27838119026)
33
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 34
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 35
BAB I ....................................................................................................................................... 37
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 37
A. Latar belakang ........................................................................................................... 37
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 38
C. Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 38
D. Manfaat...................................................................................................................... 39
BAB II...................................................................................................................................... 40
HASIL KEGIATAN & PEMBAHASAN ............................................................................ 40
A. Planning of action...................................................................................................... 40
B. Hasil pengkajian ........................................................................................................ 44
PHBS Di Rumah Tangga ..................................................................................................... 46
C. Pembahasan kegiatan ................................................................................................ 60
D. Rencana tindak lanjut ................................................................................................ 77
BAB III .................................................................................................................................... 80
PENUTUP ............................................................................................................................ 80
A. Kesimpulan................................................................................................................ 80
B. Saran .......................................................................................................................... 80
34
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir Praktik Kerja Lapangan
Interprofessional Education Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya di Puskesmas Medokan
Ayu, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 15-27 Agustus 2022.
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
tugas Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education pada tingkat keluarga atau
komunitas.
Dengan segala rendah hati, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Ibu drg. Sri Hidayati, M.Kes selaku dosen pembimbing kami yang telah memberi masukan
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education ini.
3. Ibu Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberi masukan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Interprofessional Education
ini.
4. Bapak Ibu Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya atas bimbingan
dan pengarhannya selama kegiatan pembelajaran Interprofessional Education berlangsung
5. Keluarga binaan yang telah kami kunjungi yang begitu hangat menerima kami untuk
melakukan pengkajian hingga implementasi
6. Serta semua pihak yang telah banyak membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu
Semoga dengan adanya laporan ini kami dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Mengingat adanya kelemahan, dan keterbatasan serta masih jauhnya dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat diharapkan untuk menjadikan Laporan ini lebih
baik
35
Surabaya, September 2022
Penyusun
36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat tinggi yaitu
sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2020). Di tengah situasi
pandemi COVID-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak. Angka kematian ibu
meningkat sebanyak 300 kasus dari tahun 2019 menjadi 4.400 kematian ibu pada tahun
2020 (Kompas, 2021). Berdasarkan komunikasi data Kemenkes RI, jumlah kematian
ibu pada tahun 2021 mengalami peningkatan kasus kematian ibu sebesar 443 kasus
sehingga kematian terbanyak tahun 2021 dikarenakan COVID-19 dengan persentase
40% (Dinkes Jabar, 2022)
Tingginya angka kematian ibu (AKI) adalah karena kehamilan dengan risiko
tinggi. Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012). Kehamilan risiko tinggi
adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau
meninggal sebelum kelahiran berlangsung.
Karakteristik bu hamil diketahui bahwa salah satu faktor penting penyebab
kehamilan risiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun dapat
dikatakan sebagai usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia 35 tahun dimana
kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami penurunan kemampuan untuk
bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak
anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari
4. Faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi seorang ibu hamil berisiko tinggi adalah
keadaan gizi yang kurang baik, status kesehatan gigi yang kurang baik, keadaan sanitasi
rumah yang kurang baik, dan tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Praktik kerja lapangan tematik IPE (Interprofessional Education) adalah proses
pembelajaran praktik langsung di lapangan untuk memberikan pengalaman nyata bagi
mahasiswa sekaligus merupakan wadah untuk dapat menyumbangkan pengetahuan
secara langsung kepada masyarakat secara melembaga. Bentuk pelayanan yang
dilakukan mengutamakan usaha-usaha promotif, preventif, dan tidak mengabaikan
37
pelayanan kuratif dan rehabilitative, serta mampu menggerakkan peran serta
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan praktik kerja lapangan tematik IPE di wilayah Puskesmas Medokan Ayu,
Kota Surabaya mulai tanggal 22—31 Agustus 2022 yang dilaksanakan oleh mahasiswa
antar jurusan program studi D-IV di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Berdasarkan hasil
pengkajian data dan analisa yang telah dilakukan dapat ditentukan beberapa masalah
pada tingkat keluarga yang juga telah ditindak lanjuti selama kegiatan praktik kerja
lapangan tersebut.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh peserta IPE berupa asuhan pada keluarga yang
telah dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari berbagai macam profesi diantaranya bidan,
perawat, sanitarian, kesehatan gigi, teknik laboratorium medik, dan teknik rekayasa
elekro-medis pada keluarga sasaran berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan
pada keluarga tersebut. Melalui asuhan pada keluarga diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan kesehatan sehingga dapat menciptakan perilaku kesehatan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana POA interprofesional kolaborasi pada kasus ibu hamil risiko tinggi?
2. Bagaimana hasil kegiatan interprofesional kolaborasi pada kasus kehamilan risiko
tinggi?
3. Bagaimana pembahasan interprofesional kolaborasi pada kasus kehamilan risiko
tinggi?
4. Bagaimana rencana tindak lanjut interprofesional kolaborasi pada kasus Kehamilan
risiko tinggi?
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifkasi masalah keluarga asuhan dengan
menggunakan pendekatan manajemen IPE (Interprofessional Education) bebasis
keluarga serta dapat melaksanakan praktik kerja lapangan tematik IPE
(Interprofessional Education).
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
38
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian yaitu diagnosa atau
masalah
c. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan keluarga yang akan diberikan sesuai
diagnosa
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memahami pengertian terhadap cara berfikir dan bekerja secara
interprofesional sehingga dapat memahami adanya ketergantungan dan
kerjasama antar profesi
b. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang
diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada di masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pelayanan kesehatan
sesuai kompetensi nya masing-masing di masyarakat.
d. Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat khususnya di lokasi
PKL, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
a. Untuk meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat di bidang kesehatan.
3. Bagi Institusi
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE
(Interprofessional Education) selanjutnya.
b. Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan informasi dan panduan
dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tematik IPE (Interprofessional
Education) selanjutnya.
39
BAB II
A. Planning of action
PLANNING OF ACTION
PKL TEMATIK IPE PUSKESMAS MEDOKAN AYU JAWA TIMUR, SURABAYA
15 – 27 AGUSTUS 2022
Tanggal
No Kegiatan
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pembukaan
1
Praktik
Pembekalan
2 dengan
Pebimbing
Diskusi
Menentukan
3
Keluarga
Binaan
Melakukan
4 Pengkajian ke
Keluarga
Mengolah Hasil
5
Pengkajian &
40
Menyusun
Rencana
Tindakan
Persiapan
6
Tindakan
Melakukan
7 intervensi
edukasi
Evaluasi Dan
8
Pelaporan
No. Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Metode Media Tempat Waktu Pelaksanaan Ket
Keluarga .
Binaan
1. Kesehatan Untuk 1. Melakukan 1. Wawancara Phantum dan Rumah Sabtu, 20 TGM Terl
pada rongga monitoring anamnesa mengenai 2. Praktik sikat gigi pasien Agustus aks
mulut kesehatan gigi kesehatan gigi pada menyikat gigi 2022 ana
rongga mulut pasien 3. Ceramah (Jl. Medayu
pasien pada rongga
2. Melakukan edukasi (edukasi/pen Utara 10.00
mulut pasien
cara menyikat gigi yuluhan) No.132A WIB
serta
pengetahuan yang baik dan benar, RT 3/RW
(30
serta edukasi sesuai 13)
cara menyikat menit)
masalah kesehatan
gigi yang baik
gigi dan mulut yang
dan benar dialami pasien
41
2. Medical Untuk Melakukan 1. Wawancara Alat auto click, Rumah Sabtu, 20 TLM Terl
check up memonitoring pemeriksaan gula 2. Pemeriksaan GCU easy touch pasien Agustus aks
gula darah kadar gula darah menggunakan gula darah dan strip merk 2022 ana
alat GCU 3. Edukasi (Jl. Medayu
pasien darah pasien easy touch.
Utara 10.00
selama masa
No.132A WIB
hamil.
RT 3/RW
(10
13)
menit)
3. Ibu hamil Survei kondisi Tindak lanjut pada 1.Wawancara Hand scoon Rumah Sabtu, 20 Sanitasi Terl
dengan rumah dan tahap intervensi 2. Observasi pasien Agustus Lingkungan aks
resiko tinggi wawancara mengacu pada hasil rumah 2022 ana
observasi dan (Jl. Medayu
terkait PHBS
wawancara Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
(30
13)
menit)
4. Ibu hamil Mengontrol Melakukan 1. Wawancara Rumah Sabtu, 20 Kebidanan Terl
multigravid kesehatan ibu pemeriksaan dan 2. Pemeriksaan pasien Agustus aks
a dengan edukasi selama masa ibu hamil 2022 ana
kehamilan 3. Pemeriksaan (Jl. Medayu
jarak dekat
KIA Utara 10.00
4. Edukasi No.132A WIB
RT 3/RW
(30
13)
menit)
42
5. Ibu hamil Mengontrol Melakukan pemeriksaan 1. Wawancara Tensimeter Rumah Sabtu, 20 Keperawatan Terl
kesehatan ibu TTV 2. Pemeriksaan pasien Agustus aks
hamil dan TTV 2022 ana
(Jl. Medayu
keluarga
Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
(15
13)
menit)
6. Ibu hamil Rumah Sabtu, 20 TREM Terl
pasien Agustus aks
2022 ana
(Jl. Medayu
Utara 10.00
No.132A WIB
RT 3/RW
13)
43
B. Hasil pengkajian
1. Pengkajian data
Nama Puskesmas / Desa PKM Medokan Ayu Dusun/RT/RW Jl. Medayu Utara No.132
Nama Mahasiswa /Jurusan Kelompok 10C Tanggal Pengkajian 20 Agustus 2022
2. Data keluarga
No Nama Hubungan Umur Jenis Su ku Pendi Pekerj Status gizi (TB, TTV (TD, N, S, RR) Status
kelamin dikan aan Saat BB, Imunisasi
Terak Ini BMI) Dasar
hir
1. Tn. W Kepala 53 L Jawa SMA Swasta TB:157 cm TD:140/90 mmhg, Hepatitis B 2x
keluarga BB:88 kg N:80x/menit DPT 3x
BMI:35,7 S;37O C Polio 4x
RR:22x/menit Campak 1x
44
2. Ny. U Anggota 45 P Jawa SD IRT TB:150 cm TD:110/70 mmhg, Hepatitis B 2x
keluarga BB;44 kg N:78x/menit, DPT 3x
BMI:19,5 S:36,8O C Polio 4x
RR:20x/menit Campak 1x
4. Lanjutan
No. Nama Alat Bantu/ Protesa Status Kesehatan Saat Ini Riwayat Penyakit/ Alergi
1. Tn. W Tn. W mengatakan menggunakan Tn. W mengatakan tidak ada keluhan Tn. W mengatakan tidak memiliki riwayat
alat bantu membaca (kacamata) apapum penyakit dan alergi
2. Ny. U Ny. U mengatakan tidak Ny. U G4P3A0 dengan keluhan mual, Ny. U mengatakan tidak memiliki
menggunakan alat bantu apapun muntah/vomiting, pusing dan tidak riwayat penyakit dan alergi
nafsu makan
45
Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Ny. S mengatakan mengeluh pusing, mual dan
muntah,
A. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pola Komunikasi baik jika ada konflik selalu di
selesaikan dengan komunikasi
B. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
C. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : khawatir akan masalah kesehatan yang dihadapi saat
ini
46
Jendela setiap hari dibuka : ya/tidak* ....
□ jika ada balita, Menimbang
kondisi rumah bersih dan pencahayaan dari
ventilasi juga bagus dan oksigen keluar masuk balita tiap bulan : Ya/ Tidak*
.....................................................................
juga bagus ....
Pencahayaan/penerangan Rumah Menggunakan air bersih untuk makan &
minum
Mataharu/PLN : : Ya/ Tidak*
Ada/ Tidak* .....................................................................
....
Penerangan menggunakan lampu dan cahaya □ Menggunakan air bersih untuk
matahari di siang hari kebersihan diri: Ya/ Tidak*
Saluran Buang Limbah : .....................................................................
....
Tertutup/terbuka*
□ Mencuci tangan dengan air bersih &
Sluran buang limbah langsung ke aliran
sabun
sungai
: Ya/ Tidak*
Air Bersih : .....................................................................
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain- ....
lain*, □ Melakukan pembuangan
47
□ Tidak merokok di dalam
rumah : Ya/ Tidak*
.....................................................................
....
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
ya/tidak*
.....................................................................
....
48
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
Ya Tidak, jelaskan kontrol setiap bulan ke fasilitas terdekat
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak ,
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
yang dialaminya: Ya Tidak, jelaskan Rutin kontrol ke fasilitas terdekat
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan Klien saat ini mengkonsumsi obat serta mengatur pola makan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak, jelaskan suami mensupport klien untuk sembuh
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
Ya Tidak, jelaskan Menanyakan pada Tenaga Kesehatan di PKM Medokan Ayu
Tabel 6. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Kesehatan Anggota
Keluarga
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi
2. Menerima yankes sesuai rencana kriteria 1& 2
3. Menyatakan masalah kesehatan
Kemandirian II : jika memenuhi
secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran kriteria 1 s.d 5
5. Melaksanakan perawatan sederhana Kemandirian III : jika memenuhi
sesuai anjuran
kriteria 1 s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif Kemandirian IV : Jika memenuhi
7. Melaksanakan tindakan promotif kriteria 1 s.d 7
secara aktif
Kategori :
Kemandirian I
Kemandirian II
49
v Kemandirian III
Kemandirian IV
50
N KELUARGA
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - + -
=
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - + -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/ Kaki - - -
kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat - - -
Jenis obat yang dikonsumsi - - -
PEMERIKSAAN PENJUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANGGOTA KELUARGA
1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak - 133 - ̵ ̵
Hb - 14,1 ̵ ̵ ̵
Golongan darah - O (+) ̵ ̵ ̵
HbSag - ̵ ̵ ̵ ̵
51
HIV ̵ ̵ ̵ ̵ ̵
Sifilis ̵ ̵ ̵ ̵ ̵
MENGETAHUI
Nama Tanggal/
Koordinator Tandatangan
52
Data Subjektif
1. Biodata
No.hp : 0813-3389-6672
2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan masih mengalami morning sickness, mual,
muntah/vomiting, pusing, dan tidak nafsu makan
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 16 Mei 2022
HPL : 20 Februari 2023
Siklus : lancar
Periode siklus : 5-7 hari
Banyaknya : banyak
Fluor albus : tidak ada fluor albus
4. Riwayat Perkawinan
Menikah ke :2
Usia menikah : 44 tahun
Lama menikah : 7 bulan
53
5. Riwayat Obstetri yang lalu
hamil penyul pem tem status peno tempa t kompli JK BB T B ko Hi ASI la ko met lama ko
ke it eriks pat persali long kasi mpl du ma mp ode pakai mpli
kompl a nan ika p/ m me lika kasi
ikasi si ati net si
eki
1 - Bidan Pkm normal Bidan m - L 2800 g 48c - hid 2th - pil 1 bln Tidak
m up cocok
2 - Bidan Pkm normal Bidan pkm - P 3000 g 49c - hid 2th - - - -
m up
3 - Bidan Pkm normal Bidan pkm - L 2900 g 49c - hid 2th - - - -
m up
4 hamil ini
54
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Keluhan / trimester : morning sickness, pusing (TM 1)
Gerakan janin pertama : belum terasa
Penyuluhan yang didapat : gizi seimbang
Imunisasi TT : sudah melakukan imunisasi TT
Ibu tidak sedang menderita atau memiliki riwayat penyakit seperti : paru, DM, jantung,
epilepsy, hati, penyakit psikologis, ginjal, malaria, hipertensi, PMS, HIV/AIDS .
55
• Personal Hygiene
Mandi sehari : 2× sehari
Membersihkan rambut : 1× sehari
2. Keadaan psikologi sosial budaya
Kehamilan ini diinginkan : ya/tidak
Suami mendukung kehamilan ini : ya/tidak
Keluarga mendukung : ya/tidak
Budaya keluarga yang merugikan : tidak ada
Data Objektif
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
S : 36.8º C
N : 78 x/menit
RR : 20x/menit
TD : 110/70 mmHg, tensi miring 110/65 mmHg
BB / TB : 44 kg / 150 cm
LILA : 28 cm
IMT : 19,5
ROT : 5 mmHg
MAP : (2(DBP) + SBP)/3
: (2(70) + 110)/3
: 83,3
2. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Bersih, tidak ada benjolan, berwarna hitam
b) Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, kelopak mata normal
c) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan vena jugularis
d) Payudara : Simetris, puting susu menonjol,tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri,ASI belum keluar.
56
e) Abdomen
TFU : 9 cm
DJJ : belum ada
Leopold I : 3 jari diatas simfisis
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
f) Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
g) Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
h) Ekstremitas
Atas : Kanan : tidak ada kelainan
Kiri : tidak ada kelainan
Bawah : Kanan : tidak ada kelainan, tidak ada varises
Kiri : tidak ada kelainan, tidak ada varises
57
Kegiatan ini dilakukan dengan perizinan Puskesmas Medokan Ayu, Ibu Fero
yang berperan sebagai pembimbing lapangan kelompok 10-C dalam melakukan
kegiatan pembinaan terhadap keluarga.
a. Kebidanan
Melakukan anamnesa dan pengkajian data subjektif terhadap Ny. U
Melakukan pengkajian data objektif yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital
dan pemeriksaan fisik pada Ny. U
Menanyakan keluhan yang dialami Ny. U selama kehamilan trimester 1,
didapat Ny. U memilii keluhan morning sickness seperti mual, muntah,
pusing, kurang nafsu makan, dan tidak bisa makan nasi.
b. Keperawatan
Melakukan wawancara seputar kesehatan ibu dan keluarga
Melakukan pemeriksaan TTV
c. Kesehatan Lingkungan
i. Melengkapi data penunjang keluarga
ii. Melakukan observasi rumah sehat di rumah Ny. U
iii. Melakukan wawancara terkait kesehatan lingkugan pada Ny. U
d. Teknologi Laboratorium Medis
i. Melakukan wawancara mengenai rutin tidaknya MCU, sebelum
pemeriksaan GCU apakah sudah mengkonsumsi sesuatu.
ii. Melakukan pemeriksaan GCU
iii. Memberikan sedikit penyuluhan tentang gula darah dan makanan minuman
yang harus dihindari.
e. Kesehatan Gigi
i. Melakukan pemeriksaan subyektif dengan wawancara mengenai
identitas pasien, keluhan pada rongga mulut, dan riwayat kesehatan gigi
dan mulut.
ii. Melakukan pemeriksaan objektif, yaitu dengan memeriksa keadaan
rongga mulut pasien menggunakan alat diagnostic set.
58
iii. Melakukan intervensi sesuai keluhan utama pada rongga mulutnya,
melakukan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
serta melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
menggunakan media panthum gigi dan sikat gigi.
f. Teknologi rekayasa Elektro-medis
Memastikan alat GCU telah dikalibrasi terlebih dahulu
59
C. Pembahasan kegiatan
60
Terdapat saluran pembuangan air limbah yang tertutup. Penyediaan air berish dari
PDAM yang layak digunakan sebagai air bersih. Keluarga Ny.U tidak memiliki jamban
pribadi atau penggunaan jamban bersama dengan penghuni kos lainnya. Tempat sampah
terbuat dari plastik yang berada di depan kamar kos dan tidak tertutup. Rasio luas
bangunan dengan jumlah anggota keluarga tidak memenuhi syarat yaitu 6,4 m 2 dihuni 2
orang (standarnya yaitu 8 m2/orang).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagian besar telah dilakukan oleh Tn.S
dan Ny.U seperti diantaranya penggunaan air minum yang memenuhi syarat (air galon
baru), penggunaan air bersih PDAM untuk kebersihan diri dan mencuci, penerapan CTPS
sebelum makan dan setelah BAB, pembuangan sampah pada tempatnya, serta tidak ada
anggota keluarga yang mengonsumsi alkohol dan zat adiktif. Tindakan oleh Ny.U dan
suami yang tidak sesuai dengan PHBS yaitu kebiasaan menggantung pakaian dan
membiarkan alat makan kotor menumpuk, penggunaan jamban bersama dengan penghuni
kos lainnya, serta Tn. S yang merokok.
61
i. Keluarga dapat melakukan cara perawatan anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya dengan rutin kotrol setiap bulan ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat
j. Keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami Ny.U dengan
mengonsumsi obat dan mengatur pola makan
k. Keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan Ny.U dengan adanya dukungan terhadap Ny.U untuk sembuh
l. Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan Ny.U dengan berkonsultasi pada tenaga kesehatan di Puskesmas
Medokan Ayu.
4. Kemandirian Keluarga
Observasi dan Interogasi yang telah kami lakukan terhadap kemandirian keluarga Ny.U
didapatkan hasil bahwa keluarga Ny.U termasuk dalam kategori Kemandirian III dengan
kriteria yang terpenuhi yaitu :
a. Menerima petugas puskesmas
b. Menerima yankes sesuai rencana
c. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
d. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
e. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
Keluarga Ny.U telah melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga sehingga keluarga
Ny.U sudah menunjukan kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan pada
anggota keluarganya, meliputi: pertama, keluarga Ny.U mampu mengenal berbagai
masalah kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga. Kedua, keluarga Ny.U
mampu memutuskan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dialami oleh seluruh anggota keluarga. Ketiga, keluarga Ny.U mampu
melakukan perawatan yang tepat sehari-hari di rumah. Keempat, keluarga Ny.U dapat
menciptakan dan memodifikasi lingkungan rumah yang dapat mendukung dan
meningkatkan kesehatan seluruh anggota keluarganya. Kelima, adalah keluarga Ny.U
mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengontrol kesehatan dan mengobati
masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga.
62
5. Asuhan Keluarga
Hasil asuhan kesehatan keluarga didapatkan data tekait fakta, masalah utama, dan data
tambahan yang berhubungan. Data yang telah diperoleh akan digunakan untuk
merumuskan learning issue dari tiap profesi, analisis masalah, hipotesis, dan solusi dari
masing-masing profesi.
63
5. Penyuluhan Sosialisasi tentang Pasien Pasien dan
Perilaku Hidup PHBS yang harus memahami materi anggota keluarga
Bersih dan Sehat diterapkan di PHBS dalam yang lainnya bisa
(PHBS) kehidupan sehari-hari lingkup rumah menerapkan
dan pemberian tangga PHBS dimanapun
pemahaman sehingga mereka berada
pasien sadar akan khususnya di
pentingnya penerapan rumah sebagai
PHBS lingkungan
dimana mereka
melakukan
aktivitas dalam
durasu yang
paling lama.
6. Penyuluhan Sosialisasi dan praktik Pasien Pasien dan
tentang Cuci secara langsung memahami dan anggota keluarga
Tangan Pakai prosedur CTPS yang dapat yang lainnya bisa
Sabun (CTPS) benar sesuai 6 langkah mempraktikkan 6 menerapkan 6
dan air bersih cuci tangan langkah cuci langkah cuci
mengalir tangan dengan tangan dengan
baik baik dan benar
setiap selesai
buang air besar,
setelah
beraktivitas dan
sebelum makan.
7. Melakukan Melakukan penilaian Terdapat Pasien dan
penilaian kondisi berdasar pada formulir beberapa anggota keluarga
sanitasi rumah penilaian rumah sehat komponen yang yang lainnya
pasien meliputi komponen belum memenuhi lebih
langit-langit, dinding, standar rumah memperhatikan
lantai, sarana sanitasi, sehat. kondisi sanitasi
dan lain-lain. rumah dan
memiliki
kesadaran akan
pentingnya
melakukan
pencegahan
penyakit.
8. Penyuluhan Mendemonstrasikan Pasien dapat Menerapkan cara
tentang cara sikat mengenai cara sikat melakukan cara sikat gigi yang
gigi yang baik gigi yang baik dan sikat gigi yang baik dan benar
dan benar benar baik dan benar
64
9. Pemeriksaan Didapatkan hasil TTV Pasien dapat -
TTV pada ibu yang normal dan baik. mempertahankan
hamil dan menjaga
kesehatan tubuh
selama hamil dan
setelah hamil.
10. Manajemen Diskusi kelompok Kegiatan Pasien dan
kasus untuk menentukan intervensi keluarga dapat
rencana tindak lanjut berjalan dengan menerapkan pola
dari masing-masing lancar hidup sehat sesuai
profesi sehingga dengan
tercipta keterpaduan pengarahan yang
yang saling telah diberikan
melengkapi sehingga tercipta
keluarga yang
sehat dan
terhindar dari
penyakit.
Pembahasan :
Implementasi dari seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing
profesi dan berjalan dengan lancar. Dengan dilaksanakannya program IPE ini diharapkan
pasien dan keluarga dapat menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan pengarahan yang telah
diberikan sehingga tercipta keluarga yang sehat dan terhindar dari penyakit. Individu yang
sadar, mau dan mampu melakukan hal-hal positif dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
dapat berkontribusi dalam terciptanya Indonesia sehat.
Skenario Kasus
Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual
dan muntah nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian belakang, dan mempunyai
alergi cuaca dingin (gatal-gatal).
Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg dengan TB 150 cm dan hasil TTV
Ny.U, TD: 110/80 mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan lab GDP/2JPP/acak
133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
65
Ketika dilakukan kunjungan dan pengamatan kondisi rumah, pasien tinggal di sebuah
kamar kos dengan kondisi sanitasi dan perilaku higiene diantaranya;
1. Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi syarat untuk dihuni 2 orang yaitu hanya
3,2 m2/orang (persyaratan layak hunian yaitu 8 m2/orang)
2. Terdapat ventilasi (jendela) tetapi tidak pernah dibuka
3. Pencahayaan alami kurang sehingga perlu bantuan lampu untuk penerangan meskipun
di siang hari
4. Tersedianya jamban sehat yang digunakan bersama-sama dengan penghuni kos lainnya
juga saluran air limbah yang tertutup
5. Penyediaan air bersih dari PDAM yang layak pakai (mandi, mencuci) dan air minum
dari air kemasan galon baru atau isi ulang yang direbus terlebih dahulu
6. Kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata rapi (baju yang digantung,
tumpukan piring/gelas bekas makan yang belum dicuci)
66
Tahap 1 Diskusi Kelompok Tugas Fasiliator
Penulis Skenario Kelompok X 3 IPE
Sasaran Pembelajaran Memahami penanganan pada masa kehamilan terlalu tua Bahwa diskusi saai ini mncakup
sasaran yang telah ditentukan
Lingkup Bahasan Pengetahuan tentang faktor penyebab kehamilan terlalu Fasiliator harus menggali pengetahuan
tua awal bila diskusi tidak berjalan (apabila
1. Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan terlalu tua tidak mampu menyebutkan
2. Pengetahuan penanganan kehamilan terlalu tua pengetahuan awal, cukup dicatat saja)
3. Pengetahuan pencegahan kehamilan terlalu tua
Pemicu Seorang ibu hamil berusia 45 tahun datang ke
Puskesmas X dengan keluhan Pusing, mual dan muntah
nafsu makan berkurang serta sering sakit pada bagian
belakang, dan mempunyai alergi cuaca dingin (gatal-
gatal).
Menurut hasil pemeriksaan fisik BB Ny.U 44 kg
dengan TB 150 cm dan hasil TTV Ny.U, TD: 110/80
mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan
lab GDP/2JPP/acak 133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
67
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).
68
mmHg, N: 78x/menit, S: 36,8 °C. Riwayat pemeriksaan
lab GDP/2JPP/acak 133, kadar Hb Ny.U 14,1, Golongan
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).
69
darah O (+). Saat dilakukan pemeriksaan intra oral pada
rongga mulut pasien ditemukan adanya karang gigi.
Luas bangunan (kamar) yang tidak memenuhi
syarat untuk dihuni 2 orang, terdapat ventilasi yaitu jendela
tetapi tidak pernah dibuka, pencahayaan alami kurang, dan
kondisi barang-barang di dalam kamar yang tidak tertata
rapi (baju yang digantung, tumpukan piring/gelas bekas
makan yang belum dicuci).
70
(Dapat ditanyakan pada3. Pemeriksaan Lingkungan fisik
fasilitator) 4. Pemeriksaan Darah Lengkap
5. Pemeriksaan Intra oral
6. Pemeriksaan alat
71
10.
11. Profesi Sanitarian
1. Apakah pasien dan keluarganya memahami penerapan
higiene dan sanitasi lingkungan rumah tinggal?
2. Bagaimana kondisi sanitasi lingkungan rumah pasien?
3. Bagaimana penerapan PHBS oleh pasien dan
keluarganya?
72
Profesi Teknik Elektro-medis
1. Apakah pasien pernah merasakan keanehan saat Medical
Check Up menggunakan alat?
Analisis Masalah 12.
Hipotesis
Solusi Penanganan Profesi Bidan
Kasus Tiap Jurusan 1) Pengkajian terhadap data subjektif dan data objektif
pasien ibu hamil trimester I
2) Memberikan KIE tentang gizi seimbang yang harus
dipenuhi oleh ibu semasa hamil melalui media leaflet
yang berisi dampak dari kekurangan nutrisi, nutrisi
yang dibutuhkan ibu hamil, makanan yang tida
dianjuran untuk ibu hamil, total kalori yang dibutuhkan
ibu hamil tiap trimester.
3) Menjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan yang
dirasakan oleh ibu hamil. Mengurangi rasa mual
muntah saat pagi hari yaitu dengan sarapan makanan
yang ringan-ringan seperti roti gandum
73
4) Memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan
unjungan antenatal care selama kehamilan
Profesi Perawat
1. Memberikan edukasi tentang menjaga diri selama masa
kehamilan
2. Memberikan pengkajian tentang pentingnya kesehatan
dan mood ibu terhadap anak yang dikandung
Profesi Sanitarian
1. Pengkajian melalui observasi rumah serta penilaian
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Sosialiasis kepada pasien dan keluarga tentang higiene
dan sanitasi rumah tinggal
3. Sosialisasi terkait penerapan PHBS bagi pasien dan
keluarganya
4. Sosialisasi melalui praktik secara langsung terkait cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dan air bersih mengalir.
Profesi Terapis Gigi
74
1. Memberikan edukasi sesuai masalah kesehatan gigi dan
mulut pada rongga mulut pasien, yaitu tentang karang
gigi
2. Memberikan edukasi tentang pemeliharaan kesehatan
gigi yang baik dan benar seperti :
a) Menyikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur
b) Menjelaskan mengenai pemilihan pasta gigi dan
sikat untuk menghindari mual pada saat menyikat
gigi
c) Membersihkan lidah dengan pelan-pelan
d) Kurangi konsumsi makanan kariogenik
e) Rutin konsumsi makanan berserat dan berair
seperti buah dan sayuran
f) Flossing (Membersihkan sela-sela gigi
menggunakan benang gigi)
g) Rutin melakukan pemeriksaan gigi dimasa
kehamilan
3. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik
dan benar menggunakan media phantum gigi dan sikat
gigi.
75
Profesi Teknologi rekayasa Elektromedis
1. Melakukan kalibrasi rutin terhadap alat yang digunakan
untuk memeriksa ibu hamil.
76
D. Rencana tindak lanjut
1. Kebidanan
Rencana tindak lanjut yang dilakukan dari jurusan kebidanan dilakukan
untuk mengurangi keluhan yang dialami oleh ibu hamil dan memberikan
edukasi kepada ibu hamil trimester I menjadi lebih baik dan semasa
kehamilannya tetap terjaga dan terpantau oleh tenaga kesehatan diwilayah
kerja puskesmas medokan ayu. Adapun rencana tinda lanjut yang
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Menjalin komunikasi terapeutik dengan ibu hamil
2) Memberikan KIE tentang gizi seimbang yang harus dipenuhi oleh ibu
semasa hamil menggunakan media leaflet
3) Menjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
ibu hamil. Mengurangi rasa mual muntah saat pagi hari yaitu dengan
sarapan makanan yang ringan-ringan seperti roti gandum serta minum
minuman hangat seperti wedang jahe untuk mengurangi rasa ingin
muntah/mual.
4) Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada trimester I dan cara
menyikapinya.
5) Menjelaskan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) sejak dini untuk meminimalisir keterlambatan
penanganan komplikasi
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan antenatal care ke
Puskesmas Medokan Ayu atau jika sewaktu ada keluhan
2. Keperawatan
77
1) Rutin memeriksa TTV
2) Memberikan edukasi tentang kesehatan selama masa kehamilan
3) Memberikan arahan tentng makanan dan minuman yang baik
dikonsumsi saat masa kehamilan
3. Sanitasi Lingkungan
78
4. Terapis Gigi
Dari data anamnesa yang telah dilakukan, untuk rencana intervensi tindak
lanjut yang akan dilakukan perawat gigi adalah :
a. Menyikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur
b. Menjelaskan mengenai pemilihan pasta gigi dan sikat untuk menghindari
mual pada saat menyikat gigi
c. Membersihkan lidah dengan pelan-pelan
d. Kurangi konsumsi makanan kariogenik
e. Rutin konsumsi makanan berserat dan berair seperti buah dan sayuran
f. Flossing (Membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi)
g. Rutin melakukan pemeriksaan gigi dimasa kehamilan
h. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
menggunakan media phantum gigi dan sikat gigi.
6. Teknik Elektromedis
79
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKL Tematik IPE berbasis keluarga, One group Three Family (OGTF) merupakan
paduan dari dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
IPE ini telah dilakukan pada tanggal 15 hingga 27 agustus 2022.
Tanggal 20 dan 26 Agustus 2022 dilakukan kunjungan rumah terhadap keluarga binaan
yang sudah ditentukan sebelumnya serta langsung melakukan pengkajian pada klien
dengan melakukan pemeriksaan (TTV), observasi dan wawancara. Kemudian dilakukan
implementasi pada klien dan keluarga (memberikan edukasi terkait kasus), serta
dilakukannya evaluasi kepada keluarga binaan. Kegiatan yang kami lakukan mendapat
sambutan baik dari keluarga binaan. Pasien juga kooperatif dan melaksanakan tindakan
preventif secara aktif
B. Saran
1. Bagi Pasien dan Keluarga
- Perlu meningkatkan pengetahuan/wawasan mengenai kehamilan.
- Perlu meningkatkan kesadaran dan tekad untuk menjaga pola makan yang sehat,
mengurangi konsumsi makanan yang mengandung asin dan melakukan aktivitas
olahraga.
- Keluarga tetap mengoptimalkan kerjasama antar sesama anggota keluarga untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
2. Bagi Institusi
- Perlunya pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
- Adanya system pemantauan dan pembahasan di fasilitas kesehatan mengenai kasus
yang dibina. Perlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan kepada masyarakat.
80
LAMPIRAN
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
81
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Rizqi Rizal Habib (Keperawatan)
Mahasiswa
NIM P27820719030
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
82
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Dewi Lia Listiyawati (Sanitasi Lingkungan)
Mahasiswa
NIM P27833319010
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
83
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Rahma Indah Adelata (Sanitasi Lingkungan)
Mahasiswa
NIM P27833319028
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
84
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Azela Anggiani Azahra (TLM)
Mahasiswa
NIM P27834119010
LOKASI
Medokan Ayu Utara no. 132a
PKL
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
85
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Mahasiswa Ayu Novriani (TGM)
NIM P27825121050
LOKASI PKL Medokan Ayu Utara no. 132a
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
86
LOGBOOK INDIVIDU PKL TEMATIK IPE
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Nama
Mahasiswa Nabila Surayya Saidah (TREM)
NIM P27838119026
LOKASI PKL Medokan Ayu Utara no. 132a
Paraf
No Tanggal Uraian Kegiatan Individu
Pembimbing
15 Agustus Pembukaan PKL IPE tematik dan swab, pembeklana
1
2022 dengan pembimbing
16 Agustus
2 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
17 Agustus
3 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
18 Agustus
4 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
19 Agustus
5 Diskusi dan membagi tugas untuk keluarga binaan
2022
20 Agustus Kunjungan pertama kepada keluarga binaan
6
2022 (pengkajian)
21 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
7
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
22 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
8
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
23 Agustus Diskusi untuk mengolah hasil pengkajian kunjungan
9
2022 pertama dan menyusun rencana tindakan
24 Agustus
10 Persiapan tindakan
2022
25 Agustus
11 Persiapan tindakan
2022
26 Agustus Melakukan kunjungan kedua kepada keluarga binaan
12
2022 (intervensi dan edukasi)
27 Agustus
13 Pembuatan laporan
2022
87
REKAPITULASI LOGBOOK KELOMPOK
PKL IPE TEMATIK POLTEKKES KEMENKES SURBAYA
88
ANGGARAN BIAYA
89
PETA WILAYAH
90
DOKUMENTASI KEGIATAN
91